Anda di halaman 1dari 13

106

Pengaruh E-Learning dengan Google Classroom


terhadap Hasil dan Motivasi Belajar Biologi Siswa

Rikizaputra1], Hanna Sulastri2]


Universitas Lancang Kuning
E-mail: 1]rikizaputra@unilak.ac.id
2]
sulastrihanna@gmail.com

Abstrak
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah membawa dampak positif bagi
kemajuan pendidikan salah satunya dengan adanya e-learning. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis e-Learning terhadap hasil belajar dan
motivasi belajar siswa pada materi sistem pencernaan. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Januari 2020 di XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru. Penelitian ini merupakan
kuasi eksperimen dengan menggunakan the matching only pretest posttest control group
design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh. Sampel
penelitian di kelas eksperimen sebanyak 21 orang siswa dan kelas control sebanyak 20
orang siswa. Intrumen tes berupa soal pilihan ganda, angket motivasi belajar dan lembar
observasi merupakan instrumen pengambilan data yang digunakan. Data penelitian
dianalisis menggunakan Independent 2 samples t-tes. Hasil penelitian menunjukkan
bahawa rerata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,612 dan rerata pada kelas control adalah
0,486 sedangkan rerata N-Gain motivasi belajar pada kelas eksperimen sebesar 0,39 dan
pada kelas kontrol hanya 0,27. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen
dan kelas control dari uji t yang dilakukan. Berdasarkan data ini maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh e-learning dengan google clasroom terhadap hasil belajar dan
motivasi belajar siswa kelas XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru pada materi Sistem
Pencernaan.

Kata Kunci: E-Learning, Google Classroom, Hasil dan Motivasi Belajar Biologi

The Effect of E-Learning with Google Classroom to the Learning Student Result and
Student’s Motivation on Biology

Abstract
The advancement of science and information technology has brought a positive impact on
the progress of education one of which is by e-learning. This study aims to determine the
effect of e-Learning based learning on student learning outcomes and learning motivation
on the digestive system material. This research was conducted in January 2020 at XI MIA
Senior High School Nurul Falah Pekanbaru. This research is a quasi-experimental using
the matching only pretest posttest control group design. The sampling technique is done by
using saturated samples. Research samples in the experimental class were 21 students and
the control class were 20 students. Test instruments in the form of multiple choice

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


107

questions, learning motivation questionnaires and observation sheets are the data
collection instruments used. The research data was analyzed using Independent 2 samples
t-test. The results showed that the average N-Gain of the experimental class was 0.612 and
the mean of the control class was 0.486 while the average N-Gain of learning motivation in
the experimental class was 0.39 and the control class was only 0.27. Based on the results of
the t-test it is known that there are significant differences between the experimental class
and the control class. Based on this data, it can be concluded that there is an influence of
e-learning with Google Classroom on learning outcomes and learning motivation of
students of class XI MIA Nurul Falah Pekanbaru High School on Digestive System.

Keywords: E-learning, google classroom, student learning result, student motivation

1. PENDAHULUAN sehingga mampu berpartisipasi aktif


Dalam kehidupan manusia dalam pembelajaran.
pendidikan memberikan peran yang Menurut Sugihartono (2007)
sangat penting. Seseorang memiliki motivasi dalam belajar siswa dibedakan
kecerdasan intelektual, sikap yang baik menjadi 4 golongan (Sugihartono, 2007),
dan keterampilan yang memberi manfaat yaitu, motivasi instrumental, siswa belajar
dikemudian hari baik bagi dirinya sendiri karena adanya dorongan berupa hadiah
maupun lingkungan sekitar dengan adanya atau untuk menghindari hukuman.
pendidikan. Motivasi sosial, siswa belajar oleh karena
Pendidikan salah satunya adanya dorongan untuk penyelenggaraan
bertujuan untuk menyelenggarakan tugas, dalam hal ini keterlibatan siswa
kegiatan pembelajaran. Dimyati & pada tugas menonjol. Motivasi
Mudjiono (2013) menyatakan bahwa berprestasi, siswa belajar untuk meraih
belajar adalah proses dua arah, sehingga prestasi atau keberhasilan yang telah
siswa memerlukan umpan balik dari guru ditetapkan. Motivasi instrinsik, siswa
demikian pula sebaliknya agar belajar karena keinginannya sendiri.
pembelajaran berlangsung efektif. Strategi, sumber belajar, media
Terjadinya perubahan tingkah laku pada pembelajaran, proses evaluasi dan
diri siswa kearah yang lebih baik, ini asesmen adalah hal yang sangat
memnandakan bahwa siswa tersebut menentukan tercapai atau tidaknya tujuan
sudah belajar. Aspek kognitif, afektif, dan belajar yang mampu memberikan
psikomotorik merupakan tiga aspek yang pertumbuhan dan perkembangan belajar
dapat diamati perubahannya setelah siswa (Hamalik, 2011).
belajar (Suprijono, 2013). IPA (sains) merupakan salah satu
Tujuan pendidikan dapat tercapai mata pelajaran yang dipelajari disekolah.
apabila pelaksanaan kegiatan IPA berhubungan erat dengan alam
pembelajaran dikelas berhasil semesta. Depdiknas (2004) menyatakan
dilaksanakan. Pelaksanaan pembelajaran bahwa dalam ilmu IPA dibahas gejala
di kelas hendaknya menggunakan metode gejala alam dan faktor yang
yang bervariasi pada setiap mata pelajaran mmpengaruhinya. Biologi adalah bagian
berdasarkan karateristik materi ajar dan dari sains yang berperan dalam
siswa yang sedang belajar. Pembelajaran mengembangkan pengetahuan,
yang interaktif, inspiratif dan psikomotorik, sisi afektif serta tanggung
menyenangkan harus mampu jawab yang baik pada lingkungan. Konsep
dilaksanakan agar siswa termotivasi fisiologis yang bersifat abstrak banyak
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
108

ditemukan dalam biologi, materi system Perkembangan teknologi dari yang


pencernaan adalah satu diantaranya. sederhana sampai yang canggih
Pemahaman sangat diperlukan dalam dimanfaatkan dalam kemajuan pendidikan
mempelajari materi ini agar intisari materi saat ini. Kemajuan ilmu pengetahuan
dapat diserap oleh siswa secara efisien. teknologi, terutama informasi teknologi
Hasil observasi melalui membawa banyak dampak positif bagi
wawancara di SMA Nurul Falah kemajuan dunia pendidikan dewasa ini.
Pekanbaru, dalam proses pembelajaran Salah satu wujud dari pemanfaatan
biologi terdapat beberapa kendala yang teknologi informasi ini adalah adanya
dihadapi siswa sehingga menyebabkan adanya e-learning. Pada hakikatnya E-
kurang efektifnya suatu proses Learning merupakan pendekatan
pembelajaran. Rendahnya ketuntasan pembelajaran atau pembelajaran melalui
belajar dan kurangnya motivasi pemanfaatan pendekatan teknologi
merupakan masalah yang ditemukan. komputer dan internet. Dabbagh dan
Sebagian besar siswa kurang peduli dan Bannan-Ritland (Prawiradilaga, 2014)
tidak memahami dengan baik pelajaran menyatakan bahwa konsep e-learning
yang sedang mereka ikuti. Siswa juga menggunakan fasilitas jaringan global
kurang memiliki persiapan untuk untuk menyampaikan materi ajar serta
mengikuti pelajaran, diantaranya banyak memanfaatkannya untuk menciptakan
siswa yang belum memiliki buku paket, interaksi pengajar dan peserta didik.
ada siswa yang lupa membawanya, ada Pembelajaran online akan meningkatkan
juga yang membawa buku tapi tidak interaksi dalam pembelajaran. Tugas
mencoba untuk memahaminya dan tidak perancang pembelajaran dan guru dalam
digunakan saat jam pelajaran berlangsung. pembelajaran online adalah memilih,
Kurangnya keaktifan siswa dalam proses menyesuaikan, dan menyempurnakan
pembelajaran juga menjadi salah satu melalui umpan balik, penilaian, dan
masalah dikelas, hal ini ditunjukkan oleh refleksi, kegiatan pendidikan yang
kurangnya tanggapan ataupun pertanyaan memaksimalkan kemampuan web
yang ditujukan siswa untuk guru sebagai (Anderson, 2008)
bentuk umpan balik dalam proses Berbagai perkembangan teknologi
pembelajaran. informasi dan komunikasi menyediakan
Pembelajaran mandiri dengan banyak sekali aplikasi learning
marangkum dan menelaah materi dari management system (LMS) yang dapat
berbagai sumber merupakan prinsip yang digunakan untuk mendukung proses
diharapkan dalam kurikulum 2013. Siswa pembelajaran agar terasa lebih praktis dan
hrus aktif dalam pembelajaran, sehingga memudahkan. Beberapa perangkat lunak
guru yang mengajar juga dituntut untuk yang dikembangkan adalah Moodle,
lebih inovatif dan kreatif. Teknologi Quipper, Edmodo, Google Classroom dan
informasi berkembang dengan sangat banyak lagi. Google Classroom
cepat, hal ini dapat kita lihat dari hampir merupakan aplikasi LMS yang
seluruh siswa SMA sudah menggunakan dikembangkan oleh google yang dapat
smarthphone dalam kehidupanya. Siswa dimanfaatkan oleh guru dalam
juga diperbolehkan membawa smartphone pembelajaran. Google classroom
ke sekolah , tapi smartphone ini belum merupakan ruang kelas terstukur dalam
dimanfaatkan secara maksimal dan efisien proses pembelajaran yang ada saat ini.
di sekolah. Untuk itu diperlukan suatu Aplikasi google classroom dapat di
metode pembelajaran yang sesuai dengan download di handphone android siswa
situasi dan masalah pelajar saat ini. secara gratis. Proses pembelajaran melalui
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
109

google classroom sangat mudah Umann–whitney digunakan ketika data


dilakukan, pemberian tugaspun sangat tidak normal dan homogen.
menghemat waktu karena guru Penelitian ini menggunakan dua
memberikan tugas tanpa kertas. Selain itu hipotesis yati Ho: Tidak terdapat pengaruh
materi ajar juga masih dapat diakses e-learning dengan google classroom
walaupun siswa sudah tidak berada di terhadap hasil belajar dan motivasi siswa
kelas lagi. Berbagai kemudahab memang pada materi sistem pencernaan di kelas XI
disajikan oleh kemajuan teknologi hari ini MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru tahun
yang mendukung terwujudnya ajaran 2019/2020. H1: Terdapat pengaruh
pembelajaran yang lebih efektif. e-learning dengan google classroom
Hal hal yang dikemukakan di atas terhadap hasil belajar dan motivasi siswa
mnjadi latar belakang dari penelitian yang pada materi sistem perncernaan di kelas
berjudul “Pengaruh e-learning dengan XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru
google classroom terhadap hasil belajar tahun ajaran 2019/2020.
dan motivasi belajar siswa pada materi
sistem pencernaan di kelas XI MIA SMA 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Nurul Falah Pekanbaru”.
1. Hasil Belajar
2. METODE
a. Analisis Data Pretest
Jenis penelitian ini merupakan quasi
eksperimen (quasi experimental) dengan Berdasarkan data penelitian yang
desain the matching only pretest posttest telah dikumpulkan maka diperoleh data
control group yang dilaksanakan pada pretest pada kelas kontrol dan kelas
bulan Januari 2020 tahun ajaran eksperimen sebagaimana yang
2019/2020 di kelas XI MIA SMA Nurul ditunjukkan oleh gambar berikut.
Falah Pekanbaru.
Seluruh siswa kelas XI MIA SMA
Nurul Falah Pekanbaru yang terdiri dari Rerata
kelas XI MIA1 21 orang dan XI2 MIA 20
35 29.33 32.06 Kontrol
orang merupakan populasi. Sampel dalam 30
25
penelitian ini diambil dengan teknik Non Eksperimen
Probability Sampling dengan sampel yang
dipilih adalah Sampling Jenuh yaitu Gambar 1: Rerata kelas eksperimen dan
sampel yang dipilih adalah semua anggota kontrol
populasi. Kondisi ini disebabkan kaena Dari Gambar 1 dapat diketahui
jumlah populasi yang relative kecil bahwa ada perbedaan antara pretest kelas
(Anderson, 2010). eksperimen dan kontrol. Eksperimen
Data dalam penelitian ini diambil lebih tinggi dari kontrol dengan rerata
dengan menggunakan instrumen 30 butir masing-masing 32,06 dan 29,33. Selisih
soal tes pilihan ganda dan 20 butir angket nilai kedua kelas adalah 2,73. Uji
motivasi yang mengacu pada skala likert hipotesis data dilakukan setelah terlebih
yang sudah diujicoba kesahihan dan dahulu dilakukan uji normalitas dan
ketetapannya oleh para ahli. homogenitas pada data pretest.
Normalitas dan homogenitas Kolmogorov-Smirnov (KS-21) digunakan
dilakukan sebagai uji prasyarat dalam untuk melakukan uji normalitas dan
analisis data penelitian. Data yang normal homogenitas data. Jika data berdistribusi
dan homogen akan menggunakan uji t normal dan homogen maka dilanjutkan
sebagai uji hipotesis. Uji hipotesis dengan uji t. Pada uji normalitas data

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


110

pretest Nilai Asymp. Sig (2-tailed) yang kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan
diperoleh dibandingkan dengan nilai (α) bahwa siswa pada kelas kontrol dan kelas
0,05. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > eksperimen mempunyai pengetahuan awal
0,05 maka terima H0 artinya data pretest yang sama pada materi sistem pencernaan
berasal dari populasi yang berdistribusi manusia.
secara normal. Hasil output Kolmogorov-
Smirnov (KS-21). Hasilnya menunjukkan b) Analisis Data Postest
uji normalitas pretest pada kelas kontrol
Dari data penelitian yang
dan kelas eksperimen dengan taraf
dikumpulkan pada bulan januari 2020 di
signifikan (α) 0,05 dan diperoleh nilai
XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru
Asymp. Sig (2-tailed) untuk kelas kontrol
didapatkan hasil Posttest sebagai berikut:
0,11 > 0,05 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed)
pada kelas eksperimen adalah 0,20 > 0,05
sehingga pada masing-masing kelas
diperoleh keputusan terima H0 yang Rerata
artinya data berasal dari data yang 75
berdistribusi normal. Karena data 70 73.33
berdistribusi normal, maka selanjutnya Kontrol
65
dilakukan uji homogenitas.
Uji homogenitas menunjukan nilai 60 63.5 Eksperimen
based on mean pada output Levene test 55
0,110 > 0,05 maka diambil keputusan Kontrol Eksperimen
terima H0. Hal ini berarti data pretest
Gambar 2. Data Posttest
berasal dari varian yang homogen. Data
pretest memenuhi uji prasyarat untuk uji
Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa
statistik parametrik, maka dapat diambil
rerata kelas eksperimen lebih tingi dari
keputusan untuk melakukan uji
pada kelas kontrol. Kelas eksperimen
komparatif menggunakan uji-t
73,33 sedangkan kelas kontrol 63,5.
independent 2 sample. Uji-t Independent 2
Uji hipotesis data posttest dilakukan
sample ini bertujuan untuk mengetahui
setelah dilakukan terlebih dahulu
perbedaan data pretest kelas kontrol dan
dilakukan uji prasyarat berupa normalitas
kelas eksperimen. Hasil uji-t data pretest
dan homogenitas. Jika nilai Asymp. Sig (2-
kelas kontrol dan kelas eksperimen tertera
tailed) > 0,05 maka terima H0 yang
pada tabel 1 berikut.
artinya data posttest berasal dari data yang
Tabel 1. Uji t Data Pretest berdistribusi normal.
Berdasar uji ditemukan bahwa
Jenis Sig. Α Keputusan Keterangan keputusan yang didapat pada uji
data (2-
tailed) normalitas data posttest adalah terima H0.
Pretest 0,235 0,05 Terima H0 Tidak Karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) pada
berbeda kelas kontrol adalah 0,067 dan pada kelas
signifikan
eksperimen 0,131. Nilai Asymp. Sig (2-
Pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa tailed) dari kedua kelas ini baik kontrol
nilai Sig. (2-tailed) ujit-t independent 2 ataupun eksperimen lebih besa dari nilai
sample untuk data pretest kelas kontrol
signifikansi (α) 0,05 maka dapat
dan ekperimen adalah 0,235 > 0,05 disimpulkan bahwa data posttest kelas
dengan keputusan terima H0 yang artinya eksperimen dan kontrol berasal dari data
tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdistribusi secara normal. Karena data
antara pretest kelas kontrol dan pretest berdistribusi normal, maka selanjutnya
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
111

dilakukan uji homogenitas. Uji Tabel 3. Rekapitulasi Hasil N-Gain Kelas


homogenitas varian data posstest Kontrol dan Eksperimen
menggunakan Levene test. hasil uji Kelas N N-Gain Rerata
Nilai Nilai Nilai N-
homogenitas didapat nilai signifikan ideal minimum maksimum Gain
Based on timed mean adalah 0,87 Kontrol 20 1,00 0,35 0,68 0,48
Eksperimen 21 1,00 0,44 0,88 0,61
keputusan yang diambil adalah terima H0
karena 0,87 > 0,05 yang artinya data Berdasarkan data yang diperoleh
posttest kelas kontrol dan kelas pada Tabel 3 di atas diketahui bahwa nilai
eksperimen berasal dari varian yang maksimum, nilai minimum, dan rerata
homogen. nilai N-Gain pada kelas eksperimen lebih
Karena data berdistribusi secara tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
normal dan homogen maka selanjutnya Rerata kelas eksperimen 0,61 sedangkan
dapat dilakukan uji hipotesis komparatif kontrol hanya 0,48.
Uji-t independent 2 samples. Uji hipotesis Berikut ini merupakan data hasil N-
ini berguna untuk mengetahui apakah data Gain persiswa pada kelas kontrol dan
posttest kelas kontrol dan eksperimen kelas eksperimen.
berbeda signifikan atau tidak. Hasil uji-t
pada data posttest kelas kontrol dan
eksperimen dapat dilihat pada Tabel 2 1
N-Gain
0.88
dibawah ini: 0.76
0.68 0.7
Kontrol
0.68
0.630.63
0.61
0.55
0.63
0.57
0.55 0.61
0.57 0.6
0.56
0.56 0.60.66
0.63
0.54
0.54
0.5 0.52 0.52
0.50.47 0.45 0.50.5 0.52
0.52
0.5
Tabel 2. Uji t Data Postest 0.43 0.43 0.41
0.41 0.42 0.45 0.44
0.38
Jenis Sig. Α Keputusan Keterangan 0.35 Eksperim
data (2- en
0
tailed)
Gambar 3.Nilai N-Gain Siswa
Posttest 0,00 0,05 Tolak H0 berbeda
signifikan
Data N-Gain yang telah didapat
Tabel 2 di atas menunjukkan nilai kemudian dianalisis dengan melakukan uji
Sig. (2-tailed) ujit-t independent 2 sample normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis
untuk data posttest kelas kontrol dan komparatif. Uji normalitas data
ekperimen adalah 0,00 < 0,05 dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov (KS-
keputusan tolak H0 yang artinya terdapat 21). Berdasarkan Tabel 28 di dapat hasil
perbedaan yang signifikan antara posttest uji normalitas N-Gain pada kelas kontrol
kelas kontrol dan pretest kelas didapatkan nilai Asymp. Sig (2-tailed)
eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk kelas kontrol adalah 0,200 > 0,05
siswa pada kelas kontrol dan kelas dan Asymp. Sig (2-tailed) untuk kelas
eksperimen mempunyai pengetahuan eksperimen adalah 0,14 > 0,05. Sehingga
akhir yang berbeda pada materi sistem pada masing-masing kelas diperoleh
pencernaan manusia. kepurusan terima H0 yang artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi
b. Analisis data N-Gain normal, selanjutnya dilakukan uji
homogenitas data N-Gain.
Berikut ini merupakan hasil N-Gain Hasil uji homogenitas data N-Gain,
pada kelas kontrol maupun eksperimen nilai Based On Trimmed Mean adalah
yang direkapitulasi pada Tabel 3 dibawah 0,68 > 0,05 maka diambil keputusan
ini: terima H0 yang artinya data berasal dari
varian yang homogen. Karena data
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
112

berdistribusi normal dan homogen maka eksperimen adalah 0,053 > 0,05 sehingga
selanjutnya dilakukan uji hipotesis pada masing-masing kelas diperoleh
kompratatif dengan uji-t. Hasil uji-t data keputusan terima H0 yang artinya data
N-Gain dapat di lihat pada Tabel 30. di berasal dari data yang berdistribusi
bawah ini. normal. Karena data berdistribusi normal,
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil uji-t maka selanjutnya dilakukan uji
data N-Gain homogenitas.
Jenis Sig. (2- Α Keputusan Keterangan Uji Homogenitas data pretest
tailed)
N- 0,00 0,05 Tolak H0 Berbeda
menggunakan Levene test. Bila data
Gain signifikan memenuhi uji prasarat untuk statistic
parametrik (berdistribusi normal dan
Berdasarkan Tabel 4 di atas homogen) maka dapat dilakukan uji
diperoleh nilai Sig. (2-tailed) data N-Gain lanjutan yaitu uji-t (t-test). Jika data tidak
yaitu 0,00 < 0,05, keputusan yang memenuhi syarat untuk uji prasyarat
diperoleh adalah tolak H0 yang artinya (tidak berdistribusi secara normal dan
terdapat perbedaan yang signifikan antara tidak homogen) maka dapat dilakukan uji
N-Gain kelas kontrol dan eksperimen. lanjutan menggunakan U-mann Whitney
2. Motivasi test untuk uji nonprametrik.
a) Analisis data pretest Angket Hasil uji homogenitas
Motivasi menunjukkan nilai based on mean pada
output Levene test 0,32 > 0,05 maka
65 Rerata diambil keputusan terima H0. Hal ini
60 58.83 60.86 berarti data pretest berasal dari varian
55
Rerata yang homogen. Data pretest memenuhi uji
Kontrol Eksperimen
prasyarat untuk uji statistik parametrik,
Gambar 4. Rerata angket pretest maka dapat diambil keputusan untuk
Gambar 4 menunjukkan bahwa melakukan uji komparatif menggunakan
rerata angket kelas eksperimen 60,86 dan uji-t independent 2 sample. Uji-t
rerata kelas kontrol 58,83. Eksperimen Independent 2 sample ini bertujuan untuk
lebih tinggi dari pada kontrol. mengetahui perbedaan data pretest kelas
Hasil Pengujian normalitas data kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji-t
pretest dilakukan dengan menggunakan data pretest kelas kontrol dan kelas
uji Kolmogorov-Smirnov (KS-21). Jika eksperimen tertera pada tabel berikut.
data berdistribusi normal maka
selanjutnya dilakukan uji homogenitas Tabel 5. Hasil Uji-t Data Pretest
Jenis Sig. Α Keputusa Keteranga
lalu dilanjutkan dengan uji t. Pada uji data (2- n n
normalitas data pretest Nilai Asymp. Sig tailed
(2-tailed) yang diperoleh dibandingkan )
Pretes 0,060 0,0 Terima H0 Tidak
dengan nilai (α) 0,05. Jika nilai Asymp. t 5 berbeda
Sig (2-tailed) > 0,05 maka terima H0 signifikan
artinya data pretest berasal dari populasi Tabel 5 di atas menunjukkan nilai
yan berdistribusi secara normal. Sig. (2-tailed) ujit-t independent 2 sample
Hasil uji normalitas pretest angket untuk data pretest kelas kontrol dan
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen ekperimen adalah 0,060 > 0,05 dengan
dengan taraf signifikan (α) 0,05 dan keputusan terima H0 yang artinya tidak
diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelas kontrol 0,200 > 0,05 dan nilai pretest kelas kontrol dan pretest kelas
Asymp. Sig (2-tailed) pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
113

siswa pada kelas kontrol dan kelas output Levene test didapat nilai signifikan
eksperimen mempunyai motivasi belajar Based on timed mean adalah 0,80
awal yang sama pada materi sistem keputusan yang diambil adalah terima H0
pencernaan manusia. karena 0,80 > 0,05 yang artinya data
posttest angket kelas kontrol dan kelas
b) Analisis Data Postest eksperimen berasal dari varian yang
homogen.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Karena data berdistribusi secara
telah dilaksanakan, didapatkan hasil
normal dan homogen maka selanjutnya
Posttest angket sebagai berikut.
dapat dilakukan uji hipotesis komparatif
Uji-t independent 2 samples. Uji hipotesis
ini berguna untuk mengetahui apakah data
RERATA posttest angket kelas kontrol dan
80 eksperimen berbeda signifikan atau tidak.
70 70 76.22 Hasil uji-t pada data posttest kelas kontrol
RERATA
60 dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 6
Kontrol Eksperimen di bawah ini.
Gambar 5. Rerata postest angket
Tabel 6. Hasil Uji-t data Posttest
Pada Gambar 5, dapat dilihat
bahwa rerata ekperimen 76,22 sedangkan Jenis Sig. α Keputusan Keterangan

kelas kontrl 70,0. Sebelum dilakukan uji data (2-


hipotesis pada data posttest maka terlebih tailed)
dahulu dilakukan uji normalitas dan Posttest 0,00 0,05 Tolak H0 berbeda
homogenitas pada data posttest. Uji signifikan
normalitas varian data posttest Tabel 6 menunjukkan nilai Sig. (2-
menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS- tailed) ujit-t independent 2 sample untuk
21) nilai Asymp. Sig (2-tailed) data posttest kelas kontrol dan ekperimen
dibandingkan dengan nilai (α) 0,05. Jika adalah 0,00 < 0,05 dengan keputusan tolak
nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 yang artinya terdapat perbedaan yang
terima H0 yang artinya data posttest signifikan antara posttest angket kelas
berasal dari data yang berdistribusi kontrol dan pretest kelas eksperimen. Hal
normal. ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas
Uji normalitas data posttest adalah kontrol dan kelas eksperimen mempunyai
terima H0. Karena nilai Asymp. Sig (2- motivasi belajar akhir yang berbeda pada
tailed) pada kelas kontrol adalah 0,20 dan materi sistem pencernaan manusia.
pada kelas eksperimen 0,15 yang jika c) Analisis data N-Gain
dibandingkan dengan nilai taraf Berikut ini merupakan hasil N-
signifikansi (α) 0,05 maka nilai Asymp. Gain pada kelas kontrol maupun
Sig (2-tailed pada kelas kontrol dan eksperimen yang direkapitulasi pada
eksperimen adalah > 0,05. Maka dapat Tabel 39 dibawah ini.
disimpulkan bahwa data posttest kelas
eksperimen dan kontrol berasal dari data Tabel 7. Rekapitulasi Hasil N-Gain
berdistribusi secara normal. Angket Kelas Kontrol dan
Karena data berdistribusi normal, Eksperimen
maka selanjutnya dilakukan uji Kelas N N-Gain Rerata
Nilai Nilai Nilai N-
homogenitas. Uji homogenitas varian data ideal minimum maksimum Gain
posstest menggunakan Levene test. Hasil Kontrol 20 1,50 0,12 0,39 0,27
Eksperimen 21 1,50 0,17 0,53 0,39
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
114

uji-t data N-Gain dapat di lihat pada tabel


Berdasarkan data yang diperoleh
40. di bawah ini.
pada Tabel 7 di atas, diketahui bahwa nilai
maksimum, nilai minimum, dan rerata
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil uji-t data N-
nilai N-Gain pada kelas eksperimen lebih
Gain
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Jenis Sig. (2- Α Keputusan Keterangan
Perbandingan hasil data rerata N-Gain tailed)
kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat N- 0,00 0,05 Tolak H0 Berbeda
pada diagram batang berikut. Gain signifikan

Berdasarkan Tabel 8 di atas,


Rerata N-Gain diperoleh nilai Sig. (2-tailed) data N-Gain
yaitu 0,00 < 0,05, keputusan yang
0.5
Rerata N- diperoleh adalah tolak H0 yang artinya
0.27 0.39 Gain terdapat perbedaan yang signifikan antara
0
N-Gain motivasi kelas kontrol dan
Gambar 6. Rerata N Gain eksperimen.

Data N-Gain yang telah didapat Pembahasan


kemudian dianalisis dengan melakukan uji Berdasarkan hasil pretest yang telah
normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis diuji dengan uji normalitas dan uji
komparatif. Jika data berdistribusi normal homogenitas, data pretest pada kelas
maka dan mempunyai varian yang eksperimen dan kontrol berasal dari data
homogen maka uji yang digunakan populasi yang berdistribusi normal dan
statistik parametrik yaitu uji-t, tetapi variannya homogen. Rerata pretest pada
apabila data tidak berdistribusi normal dan kelas eksperimen adalah 29,33 dan kelas
homogen maka digunakan statistik non eksperimen adalah 32,06. Hasil uji
parametrik dengan menggunakan Uji komparatif terhadap data pretest kelas
Mann-Whitney. Uji normalitas data kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
menggunakan Kolmogorov-smirnov (KS- dengan menggunakan statistik parametrik
21). yaitu uji-t independen 2 samples. Hasil
Hasil uji normalitas N-Gain pada uji-t diperoleh nilai sig. (2-tailed) adalah
kelas kontrol didapatkan nilai Asymp. Sig 0,235 > 0,05 keputusan terima H0 artinya
(2-tailed) untuk kelas kontrol adalah 0,20 tidak terdapat perbedaan yang signifikan
> 0,05 dan Asymp. Sig (2-tailed) untuk antara nilai pretest kelas kontrol dan kelas
kelas eksperimen adalah 0,20 > 0,05. eksperimen. Tidak adanya perbedaan yang
Sehingga pada masing-masing kelas signifikan ini menunjukkan bahwa
diperoleh keputusan terima H0 yang kemampuan awal kedua kelas pada materi
artinya data berasal dari populasi yang sistem pencernaan adalah hampir sama.
berdistribusi normal, selanjutnya Pengetahuan awal siswa merupakan salah
dilakukan uji homogenitas data N-Gain. satu hal yang penting dalam menentukan
Hasil uji homogenitas data N-Gain kelas hasil belajar siswa. Sejalan dengan
kontrol menunjukkan nilai Based On pendapat Rustaman (2003), yang
Trimmed Mean adalah 0,18 > 0,05 maka menyatakan bahwa tidak hanya
diambil keputusan terima H0 yang artinya lingkungan dan kondisi belajar yang
data berasal dari varian yang homogen. menentiukan hasil belajar siswa tetapi
Karena data berdistribusi normal dan juga sangat ditentukan oleh pengetahuan
homogen maka selanjutnya dilakukan uji awal yang dimiliki siswa.
hipotesis kompratatif dengan uji-t. Hasil
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
115

Data posttest pada kelas kontrol Dimana Google Classroom sebagai media
memiliki rerata 63,5 sedangkan rerata pembelajaran sangat berperan penting
posttest pada kelas eksperimen adalah dalam mendukung terlaksananya e-
73,3. Pengujian data posttest pada kelas learning. Pendapat ini sejalan dengan
kontrol dan eksperimen dilakukan dengan Jumaeroh & Anggun (2019) yang
menggunakan statistik parametrik yaitu menyatakan bahwa kedudukan media
uji-t independen 2 samples. Hasil uji-t pembelajaran ada dalam metode
posttest diperoleh nilai sig (2 tailed) pembelajaran. Ibrahim dan Siti (2014)
adalah 0,00 < 0,05 keputusan tolak H0 menemukan bahwa e-learning mampu
artinya terdapat perbedaan yang signifikan meningkatkan prestasi belajar siswa
antara nilai posttest kelas eksperimen dan Fungsi utama dari media
kelas kontrol , hal ini menunjukkan kedua pembelajaran adalah sebagai alat bantu
kelas memiliki hasil belajar akhir yang mengajar untuk menunjang penggunaan
berbeda pada materi sistem pencernaan. metode pembelajaran yang digunakan
Adanya perbedaan antara nilai akhir kelas oleh guru. Media pembelajaran untuk
eksperimen dan kontrol ini disebabkan masa sekarang ini tidaklah sedikit
oleh berbedanya perlakuan yang diberikan khususnya dalam dunia Teknologi
berupa metode pengajaran yang Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
digunakan oleh guru. Hal ini sejalan sering disebut dengan e-learning ini
dengan pendapat Pupuh & Sobry (2009) membawa pengaruh transformasi
yang menyatakan bahwa makin tepat pendidikan konvensional ke dalam bentuk
metode yang digunakan guru dalam digital, baik isi maupun sistemnya.
mengajar, maka makin efektif pula Aplikasi juga dapat digunakan oleh siapa
pencapaian tujuan pembelajaran. saja dan dapat diakses dimana saja
Nilai N-Gain menunjukkan sehingga dapat menghemat waktu
terjadinya peningkatan hasil belajar siswa (Nirfayanti & Nurbaeti, 2019). Hal ini
yang baik pada materi sistem pencernaan. menunjukkan bahwa kemampuan
Rerata N-Gain pada kelas kontrol 0,486 teknologi sebagai bagian dari lingkungan
kategori sedang dan rerata N-Gain pada masyarakat seperti sekarang ini dapat
kelas eksperimen 0,612 kategori sedang, memberikan dampak bagi hasil belajar
berdasarkan kategori N Gain (Meltzer, dan motivasi siswa. Semakin tinggi
2002). Hal ini terjadi karena adanya motivasi belajar siswa maka akan
perbedaan perlakuan antara kelas kontrol memberikan pengaruh yang besar pula
dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol pada hasil belajar siswa. Hal ini sejalan
menggunakan metode pembelajaran dengan pendapat Doni & Siti (2014) yang
langsung (Direct Instruction) sedangkan menyatakan bahwa melakukan aktivitas
pada kelas eksperimen menggunakan e- dengan motivasi yang besar dan kuat akan
learning dengan bantuan aplikasi google memperoleh hasil yang maksimal,
classroom. Uji-t dari data N-Gain dengan sebaliknya jika tidak didasari motivasi
taraf signifikansi (α) 0,05 diperoleh nilai yang besar dan kuat maka akan
Sig. (2-tailed) sebesar 0,00. Keputusan memperoleh hasil yang minimal, hal ini
yang diperoleh adalah tolak H0 yang berlaku pada semua bidang termasuk
artinya terdapat perbedaan yang signifikan pendidikan.
antara N-Gain kelas kontrol dan kelas Meningkatnya hasil belajar pada
eksperimen pada materi sistem kelas eksperimen disebabkan karena
pencernaan. Meningkatnya hasil belajar penggunaan e-learning dengan google
siswa dipengaruhi oleh pemilihan metode classroom dalam pembelajarannya. Sesuai
pembelajaran dan media yang tepat. dengan pendapat Rusman (2012) yang
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
116

menyatakan bahwa pembelajaran e- motivasi kelas eksperimen. Hal ini


learning memiliki kelebihan yaitu menunjukkan bahwa siswa pada kelas
pembelajarannya yang dilakukan bersifat kontrol dan kelas eksperimen mempunyai
individual, jadi pelajar dapat belajar sesuai motivasi belajar akhir yang berbeda pada
dengan karakteristik dan langkahnya materi sistem pencernaan manusia.
sendiri. Penggunaan Google classroom Meningkatnya motivasi belajar dan
sebagai media pembelajaran juga hasil belajar pada kelas eksperimen
mendukung meningkatnya motivasi disebabkan karena penggunaan e-learning
belajar siswa, karena dengan google dengan google classroom dalam
classroom pengajar dipermudah dalam pembelajarannya. Pusvyta (2015)
distribusi tugas, sumit, dan menilai tugas- mengungkapkan bahwa belajar denfgan e
tugas sehingga siswa pun lebih mudah learning siswa semakin termotivasi.
dalam mengakses mengerjakan tugas yang Sesuai dengan pendapat Rusman (2012)
diberikan. yang menyatakan bahwa pembelajaran e-
Motivasi belajar diukur learning memiliki kelebihan yaitu
menggunakan angket tertutup yang pembelajarannya yang dilakukan bersifat
menggunakan skala likert dengan jawaban individual, jadi pelajar dapat belajar sesuai
berupa SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS dengan karakteristik dan langkahnya
(Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju), dan sendiri. Rikizaputra dan Wulandari (2017)
STS (Sangat Tidak Setuju). Angket juga menemukan bahwa motivasi
motivasi diberikan pada kelas kontrol dan berkaitan erat dengan hasil belajar yang
eksperimen. Hasil angket motivasi awal dipengaruhi oleh metode yang digunakan.
dari kedua kelas yang diteliti dianalisis Penggunaan Google classroom
secara kuantitatif prasyarat berupa uji sebagai media pembelajaran juga
normalitas, homogenitas, dan uji-t. mendukung meningkatnya motivasi
Hasil uji data pretest angket belajar siswa, karena dengan google
motivasi belajar menunjukkan nilai Sig. classroom pengajar dipermudah dalam
(2-tailed) ujit-t independent 2 sample distribusi tugas, sumit, dan menilai tugas-
untuk data pretest kelas kontrol dan tugas sehingga siswa pun lebih mudah
ekperimen adalah 0,060 > 0,05 dengan dalam mengelaborasi dan menyelesaikan
keputusan terima H0 yang artinya tidak pekerjaan yang diberikan. Nirfayanti &
terdapat perbedaan yang signifikan antara Nurbaeti, (2019) menyatakan bahwa
pretest kelas kontrol dan pretest kelas aplikasi dapat dipakai oleh siapapun dan
eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa dapat diakses dimanapun sehingga
siswa pada kelas kontrol dan kelas berdampak pada efektifitas dan efisiensi
eksperimen mempunyai motivasi belajar waktu
awal yang sama pada materi sistem Adanya peningkatan aktifitas belajar
pencernaan manusia. Setelah melakukan siswa sejalan dengan meningkatnya
proses pembelajaran dan masing-masing motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran,
menerima perlakuan yang berbeda, lalu dimana aktfitas dan motivasi ini sangat
selanjutnya diberi angket motivasi akhir. mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal
Hasil uji-t angket posttest didapatkan nilai yang sama juga dikemukakan oleh Nashar
Sig. (2-tailed) ujit-t independent 2 sample (2004) yang menyatakan adanya
untuk data posttest kelas kontrol dan kebiasaan siswa untuk melakukan
ekperimen adalah 0,00 < 0,05 dengan kegiatan pembelajaran yang didorong oleh
keputusan tolak H0 yang artinya terdapat keinginan untuk mendapatkan prestasi
perbedaan yang signifikan antara posttest belajar sebaik mungkin.
motivasi kelas kontrol dan posttest
Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020
117

4. KESIMPULAN Hamalik, O. 2011. Proses Belajar


Hasil penelitian yang telah Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa Ibrahim S.B., & Siti P.S. 2014. Pengaruh
penggunaan e-learning dengan google Penggunaan E-learning Terhadap
classroom berpengaruh terhadap hasil Motivasi dan Prestasi Belajar
belajar dan motivasi siswa pada materi Matematika Siswa SDN Tahunan
sistem pencernaan di kelas XI MIA SMA Yogyakarta. Jurnal Prima Edukasia
Nurul Falah Pekanbaru Tahun Ajaran 1(2): 66-79.
2019/2020. Peningkatan hasil belajar dan
motivasi siswa ini dapat dilihat dari hasil Jumaeroh S & Anggun Z. 2019. Pengaruh
N-Gain kelas eksperimen yang lebih besar Media Edmodo Terhadap Hasil
dari nilai N-Gain kelas kontrol, hasil uji-t Belajar IPA Pada Materi Tekanan
yang berbeda signifikan pada hasil belajar dengan model Discovery Learning.
siswa, adanya perbedaan motivasi siswa, Thabiea: Journal of Natural Science
dan juga adanya peningkatan aktifitas Teaching 2(2):118-122.
siswa. Maka penggunaan e-learning
dengan google classroom ini dapat Meltzer D.E. 2002. “The Relationship
diterapkan sebagai metode yang tepat Between Matematics Preparation
dalam pembelajaran masa kini. and Conceptual Learning Gains in
physicn: A possible “hidden
DAFTAR PUSTAKA variable” in diagnostic pretest
score”. American Journal of
Anderson, L.W., & Krathwohl D.R. 2010.
Physics. 70 (12): 1259-1268.
Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan
Asesmen (Revisi Taksonomi Kemampuan Awal. Jakarta: Delia
Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Press
Pustaka Pelajar.
Nirfayanti., & Nurbeti. 2019. Pengaruh
Anderson, T. 2008. The Theory and Media Pembelajaran Google
Practice of Online Learning. Classroom dalam Pembelajaran
Canada: Athabasca University. Analisis Real Terhadap Motivasi
Belajar Mahasiswa. Proximal:
Departemen Pendidikan Nasional Jurnal penelitian matematika dan
(Depdiknas). 2004. Kerangka dasar pendidikan matematika.. 1 (2) : 50-
kurikulum 2004. Depdiknas. Jakarta. 59.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Prawiradilaga, D. S. 2015. Prinsip Desain
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Cipta.
Pupuh, F & M. Sobry. 2009. Strategi
Doni I.S., & Siti P.S. 2014. Pengaruh Belajar Mengajar: Strategi
Penggunaan E-Learning Terhadap Mewujudkan Pembelajaran
Hasil Belajar dan Motivasi dan Bermakna Melalui Penanaman
Prestasi Belajar Matematika Siswa Konsep Umum & Konsep Islami.
SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Bandung: Refika Aditama.
Jurnal Prima Edukasia, 1(2): 66-79.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


118

Pusvyta S. 2015. Memotivasi belajar


dengan menggunakan e-learning.
Jurnal Ummul Qura, 2 (6): 20-35.

Rikizaputra dan Wulandari, F. (2017).


Hubungan Antara Motivasi dan
Persepsi Siswa Terhadap Kinerja
Guru Dengan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas X SMAN 13
Pekanbaru Tahun Ajaran
2016/2017. Jurnal Bio Lectura 04
(02), 131-145.
https://ejurnal.unilak.ac.id/index.p
hp/BL/article/view/995

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran


berbasis Komputer
Mengembangkan profesionalisme
Guru abad 21. Bandung: Alfabeta.
Rustaman, Y.N. (2003). Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Common Text
Book JICA Edisi Revisi. Bandung:
Bilogi FPMIPA UPI.

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan.


Yogyakarta: UNY Press.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai