Anda di halaman 1dari 8

Peningkatan Motivasi Belajar .... (Reny Ditya Puspitasari) 2.

687

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA KELAS II SDN TLOGOADI


MELALUI MEDIA FILM

THE IMPROVEMENT OF CIVIC EDUCATION LEARNING MOTIVATION OF SECOND


GRADE STUDENTS THROUGH FILM MEDIA

Oleh: Reny Ditya Puspitasari. PGSD FIP Universitas Negeri Yogyakarta.


Renyditya281@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Tlogoadi melalui
media film pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dalam dua
siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa. Instrumen penelitian menggunakan skala,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Hasil skala menunjukkan peningkatan motivasi belajar dari pratindakan yaitu 23,53% menjadi
50% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 88,23%. Hasil skala sudah memenuhi kriteria
minimal baik, yaitu 75%. Hasil data observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
menunjukkan peningkatan, yaitu 41,185% siswa dari siklus I menjadi 90,6% siswa pada siklus II. Data
observasi aktivitas guru juga meningkat yang ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang lebih baik melalui media film.

Kata kunci: motivasi belajar, PKn, media film.

Abstract
The research aims at improving civic education learning motivation of second grade students through
the use of film. This research was a classroom action research in two cycles. The subject in this research
was 34 students. Instruments in this research were scale, observation and documentation. Data analysis
technique used quantitative and qualitative descriptive. The results show an increase motivation to learn
scale of pre action is 23, 53% to 50% in first cycle and the increase in second cycle to 88,23%, who meet
the minimum criteria that is either 75%. The result of the observation data of student activities during the
learning activities show increase of 41,185% students from the first cycle to 90,6% students in second
cycle. Teacher observation data activities also increased as indicated by the implementation of better
learning through the film.

Keywords: motivation to learn, Civic education, the medium of film.

PENDAHULUAN 2012: 101). Ketika seorang anak memiliki


Masa sekolah dasar adalah masa siswa yang motivasi belajar, akan berpengaruh juga terhadap
terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan gaya belajar, sikap dan juga hasil belajar yang
dalam dirinya, sehingga masih memerlukan siswa peroleh. Sekolah merupakan suatu lembaga
bimbingan dan motivasi yang lebih intensif. pendidikan yang memiliki wewenang untuk
Motivasi adalah faktor yang mendorong siswa mendidik siswa dalam membantu pertumbuhan
ingin melakukan kegiatan belajar (Khanifatul, dan perkembangan siswa, selain orang tua.
2.688 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
Penunjang keberhasilan siswa dalam belajar di tertarik dalam mengikuti pelajaran, sehingga
sekolah adalah guru, sehingga diperlukan guru siswa kurang memiliki motivasi belajar yang
yang mampu menciptakan suasana pembelajaran mengakibatkan mereka mengalami kesulitan
yang mampu memberikan pemahaman materi dalam menerima materi pelajaran.
bagi siwa. Untuk mencapai pemahaman materi Adapun dalam hal ini, guru harus dapat
bagi siswa secara optimal, salah satu tugas guru memberikan motivasi pada siswanya sesuai
yaitu mencakup metode mengajar dan alat karakteristik masing-masing siswa, terutama pada
pelajaran yang digunakan (Slameto, 2003: 65 - siswa kelas II, agar mencapai tujuan
68). Apabila guru menggunakan metode yang pembelajaran yang optimal. Motivasi yang tinggi
kurang baik dan alat pelajaran yang kurang tepat, akan dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa
maka akan mempengaruhi belajar siswa yang yang tinggi pula.
tidak baik pula. Siswa kelas II biasanya berusia 8 tahun.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di menurut Rita Eka Izzaty (2013: 37) siswa kelas II
kelas II SD Negeri Tlogoadi, kegiatan termasuk siswa pada tahap perkembangan
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas kognitif Piaget, yaitu sebagai berikut:
masih mengalami masalah. Motivasi belajar 1. mampu mengatasi masalah kongkrit,
siswa kelas II yang rendah terjadi pada mata 2. mampu bercakap-cakap terarah, mampu
pelajaran yang kebanyakan mengandung teori, mengklasifikasi dan melakukan seriasi, dan
seperti IPS, PKn dan Bahasa Indonesia. Siswa 3. memahami reversibilitas.
dituntut untuk membaca dan memahami bacaan. Dari tahap perkembangan kognitif Piaget di atas,
Berdasarkan observasi, motivasi belajar yang Implikasi dalam pembelajarannya, adalah sebagai
paling rendah adalah pada mata pelajaran PKn. berikut:
Siswa kurang memperhatikan dan kurang antusias 1. menggunakan media kongkrit dan alat bantu
dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini visual,
terlihat ketika guru sedang menjelaskan materi, 2. membuat instruksi pembelajaran yang relatif
terdapat siswa yang melakukan kegiatan lain pendek,
yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar 3. menstimulasi untuk dapat mempresentasikan
mengajar. Banyak ditemui siswa yang ramai bacaan-bacaan singkat, dan
sendiri dengan temannya, siswa yang jalan-jalan, 4. menggunakan contoh-contoh yang familier
tidak duduk pada tempatnya. Jumlah 34 siswa untuk menjelaskan ide yang kompleks.
dalam kelas II SD Negeri Tlogoadi ini, membuat Sejalan dengan karakteristik siswa kelas II
guru kesulitan dalam mengkondisikan kelas. yang mampu mengatasi masalah kongkrit,
Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri pengetahuan yang diperoleh siswa akan semakin
Tlogoadi, bahwa media yang sering digunakan abstrak apabila dalam penyampaian materi oleh
dalam mengajar mata pelajaran Pendidikan guru dominan menggunakan buku. Menurut teori
Kewarganegaraan (PKn) adalah buku dari belajar behaviorisme (Suharjo, 2006: 40), belajar
sekolah. Hal tersebut membuat siswa kurang adalah suatu proses perubahan yang terjadi
Peningkatan Motivasi Belajar .... (Reny Ditya Puspitasari) 2.689
karena adanya syarat-syarat atau stimulus yang Media film merupakan media pembelajaran
menimbulkan suatu reaksi. Peranan guru dalam yang dapat digunakan untuk menyampaikan
memberikan syarat atau stimulus agar materi pelajaran yang akan disampaikan oleh
menimbulkan suatu reaksi yaitu motivasi belajar, guru pada siswa dalam kegiatan pembelajaran.
yang dapat diperoleh melalui berbagai sumber media film dalam pembelajaran dapat
dan media yang ada. meningkatkan motivasi belajar siswa, yang
Media pembelajaran adalah teknologi diharapkan dapat menarik perhatian siswa,
pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk sehingga materi pembelajaran dapat diterima dan
keperluan pembelajaran (Scharmm dalam Rudi dipahami siswa. Selain itu, dengan film yang
Susila dan Cepi Riyana, 2007: 6). Pemilihan dimuat dengan pesan-pesan moral diharapkan
media pembelajaran yang akan digunakan untuk dapat menjadikan sebuah contoh bagi siswa yang
pembawa pesan atau informasi pada siswa, guru kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan
juga harus memperhatikan kondisi dan sehari-harinya. Hal tersebut tentu akan
kemampuan siswanya. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada sikap anak di masa
berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang depan, bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan
tentu akan berpengaruh juga pada prestasi belajar bangsa.
siswa. METODE PENELITIAN
Daryanto (Julianto, 2013: 2) berpendapat Jenis Penelitian
bahwa tingkat retensi (daya serap dan daya ingat) Jenis penelitian ini adalah Penelitian
siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
secara signifikan jika proses perolehan informasi Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan
awalnya melalui indera pendengaran dan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalu
penglihatan. Penjabaran persentase kemampuan refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
daya serap manusia adalah sebagai berikut: kinerjanya sebagai guru, sehingga proses
pengecapan 2,5%, perabaan 3,5%, penciuman pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
1%, pendengaran 11% dan penglihatan 82% hasil belajar siswa meningkat. Penelitian
(Daryanto, 2010: 14). Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan pola
Salah satu media yang cocok untuk siswa SD kolaboratif, yaitu penelitian dengan melakukan
kelas II adalah media film. Media film pada siswa kolaborasi antara guru kelas dan peneliti. Guru
kelas II sesuai dengan karakteristik siswa kelas II. kelas berperan dalam melaksanakan tindakan,
Kesesuaian tersebut misalnya pada implikasi sementara peneliti berperan sebagai pengamat.
menggunakan media kongkrit dan alat bantu Tempat dan Waktu Penelitian
visual. Kesesuaian media film juga pada daya Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
serap dan daya ingat yang mudah diperoleh siswa Tlogoadi, Mlati, Sleman, pada tanggal 2016.
melalui indera penglihatan dan indera Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
pendengaran. tahun ajaran 2015/2016, mulai bulan Februari
2016 sampai dengan bulan Maret 2016.
2.690 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
Subjek Penelitian Pada tahap perencanaan, peneliti membuat
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II di rencana tindakan yang akan dilaksanakan
SD Negeri Tlogoadi yang berjumlah 34 siswa, dalam penelitian ini, yaitu:
yang terdiri dari 19 laki-laki dan 15 perempuan. a. Menetapkan jadwal pelaksanaan
penelitian tindakan kelas. Penelitian
Prosedur diadakan berdasarkan jadwal mata
Penelitian ini menggunakan rancangan pelajaran PKn kelas II SD N Tlogoadi.
penelitian tindakan yang dikembangkan Kemmis b. Menyusun Rencana Pelaksanaan
dan Taggart. Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media film dan materi
pelajaran PKn.
c. Membuat lembar pengamatan untuk
memantau aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
d. Membuat skala untuk mendapatkan data
mengenai motivasi belajar siswa terhadap
terhadap mata pelajaran PKn.
2. Pelaksanaan tindakan
Gambar 1: Model Penelitian Tindakan Kelas Pada tahap ini yaitu melaksanakan

Rancangan penelitian ini berupa siklus atau tindakan sesuai dengan RPP yang telah

putaran. Model yang dikemukakan Kemmis dan dibuat. Tindakan yang dilakukan sesuai

Taggart meliputi perangkat yang terdiri dari dengan fokus masalah, sebagai upaya

empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, meningkatkan motivasi belajar siswa

observasi dan refleksi. dalam mata pelajaran PKn.

Secara rinci langkah-langkah dalam setiap 3. Observasi

siklus dijabarkan sebagai berikut. Kegiatan observasi dilakukan untuk

1. Perencanaan mengumpulkan informasi tentang proses

Perencanaan terdapat 2 jenis, yaitu pembelajaran yang dilakukan guru sesuai

perencanaan awal dan lanjutan. Pada dengan tindakan yang telah disusun.

perencanaan awal diturunkan dari asumsi Observer melakukan pengamatan yang

perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan, dilakukan guru dalam melaksanakan

sedangkan perencanaaan lanjutan, yaitu tindakan menggunakan lembar observasi

disusun berdasar hasil refleksi setelah peneliti berupa daftar kegiatan dengan

mempelajari kelemahan yang harus memberikan tanda centang (√). Hasilnya

diperbaiki. dapat dijadikan masukan untuk guru


melakukan refleksi untuk penyusunan
Peningkatan Motivasi Belajar .... (Reny Ditya Puspitasari) 2.691
rencana ulang memasuki putaran atau 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
siklus berikutnya. b.Motivasi Ekstrinsik
4. Refleksi 1) Adanya penghargaan dalam belajar.
Kegiatan refleksi adalah aktivitas 2) Adanya kegiatan menarik dalam belajar.
evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif,
yang dilaksanakan guru selama tindakan. sehingga memungkinkan seseorang siswa
Refleksi dilakukan dengan mengkaji dari dapat belajar dengan baik.
data observasi dan skala yang telah Dalam pengisian skala motivasi belajar PKn,
didapat sebelumnya. Data observasi siswa diminta memilih jawaban yang telah
mengacu pada keberhasilan penggunaan disediakan dengan memberi tanda centang di
media film yang dapat dilihat dari kolom yang telah disediakan. Kemudian
keadaan siswa saat kegiatan pembelajaran. dilakukan skoring pilihan jawaban sesuai skala
Data skala digunakan untuk merefleksi Likert dengan pernyataan yang bersifat positif.
hasil peningkatan motivasi belajar siswa. Skoring masing-masing adalah sebagai berikut.
Hasil refleksi tersebut, guru dapat Tabel 1. Skor Pilihan Jawaban Skala Motivasi Belajr Siswa.
Pilihan Jawaban Skor pernyataan
mencatat kekurangan yang perlu (Positif)
Selalu 4
diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar Sering 3
untuk perencanaan ulang. Jarang sekali 2
Tidak pernah 1
DATA, INSTRUMEN DAN TEKNIK
Kisi-kisi observasi aktivitas dan peranan guru
PENGUMPULAN DATA
disajikan dalam tabel 3 yang dikembangkan dari
Teknik pengumpulan data yang digunakan
tiga langkah utama yang perlu dilakukan dalam
adalah skala, observasi dan dokumentasi. Data
menggunakan media menurut, yaitu:
yang diperoleh berupa hasil skala sebagai data
a. Persiapan sebelum menggunakan media.
primer, yang diisi siswa di akhir siklus pada
b.Kegiatan selama menggunakan media, dan
kegiatan pembelajaran. Hasil observasi dan
c. Kegiatan lanjut.
dokumentasi sebagai data pendukung, yang
Sedangkan, pada lembar observasi aktivitas
diperoleh melalui pengamatan dan dokumentasi
siswa disusun berdasarkan indikator-indikator
pada setiap tindakan.
motivasi belajar siswa yang dapat diukur melalui
Kegiatan dalam pengisian butir-butir soal
pengamatan.
dalam skala sesuai dengan penyusunan kisi-kisi
Teknik Analisis Data
instrumen yang dikembangkan dari indikator
Pada Penelitian Tindakan Kelas, kegiatan
motivasi belajar menurut Hamzah B.Uno
analisis data dilakukan sejak awal, yaitu sejak
(2010:23) yang dikategorikan sebagai berikut.
observasi lapangan pertama tentang kegiatan
a. Motivasi Intrinsik
pembelajaran di dalam kelas. Teknik analisis data
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
yang digunakan adalah dekriptif kuantitatif dan
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam
kualitatif.
belajar.
2.692 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
siswa berkategori cukup, yaitu RAP, AFW, ANK,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BS, CFR, HAAR, HN, LAA, LAZR, NAPP,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NAK, OF, RNH, SNA, YNH, ZDR. 1 siswa atau
penggunaan media film dalam pembelajaran PKn 2,94% siswa berkategori kurang, yaitu AAFR.
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas Tabel 4. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Kategori Kriteria Jumlah Jumlah
II SD Negeri Tlogoadi. Berikut ini hasil skala Siswa (%)
1. Sangat >3,4 3 8.82%
motivasi belajar siswa sebelum adanya tindakan. Baik
Tabel 2. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Pratindakan. 2. Baik >2,8 – 3,4 27 79,41%
No Kategori Kriteria Jumlah Jumlah 3. Cukup >2,2 – 2,8 4 11,76%
Siswa (%) 4. Kurang >1,4 – 2,2 0 0%
1. Sangat >3,4 1 2,94% 5. Sangat >1,4 0 0%
Baik Kurang
2. Baik >2,8 – 3,4 7 20,6%
3. Cukup >2,2 – 2,8 21 61,76% Hasil skala siklus II adalah 3 siswa atau
4. Kurang >1,4 – 2,2 3 8,82%
5. Sangat >1,4 2 5,88% 8,82% siswa berkategori sangat baik, yaitu AFZ,
Kurang
MZI dan MFN. 27 siswa atau 79,41% siswa
Hasil skala pratindakan ada 1 siswa atau berkategori baik, yaitu ATNJ, ADRS, RAP, AJ,
2,94% siswa berkategori sangat baik, yaitu AFZ. AA, AFW, ANK, AJM, AMLPA, AS, BIPS,
7 siswa atau 20,6% berkategori baik, yaitu ATNJ, BDN, CFR, DM, GLK, HAAR, HN, LAA,
AA, BIPS, BDN, DM, MFN, dan MZI. 21 siswa LAZR, MDS, NK, NAPP, OF, SNA, ADP, YNH,
atau 61,76% siswa berkategori cukup, yaitu dan ZDR. 4 siswa atau 11,76% siswa berkategori
ADRS, RAP, AJ, AFW, AJM, AMLPA, AS, cukup, yaitu AAFR, BS, NAK dan RNH.
CFR, GLK, HAAR, HN, LAA, LAZR, MDS, Hasil skala dari pratindakan ke siklus I dan
NK, NAAP, OF, SNA, ADP, YNH, ZDR. 3 dilanjutkan siklus II sudah menunjukkan adanya
siswa atau 8,82% siswa berkategori kurang, yaitu peningkatan motivasi belajar dari pratindakan
ANK, NAK, RNH. 2 siswa atau 5,88% siswa yaitu 23,53% menjadi 50% pada siklus I dan
berkategori sangat kurang, yaitu AAFR dan BS. meningkat pada siklus II menjadi 88,23%.
Tabel 3. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No. Kategori Kriteria Jumlah Jumlah
Siswa (%)
1. Sangat >3,4 2 5.88%
Baik
2. Baik >2,8 – 3,4 15 44.12%
3. Cukup >2,2 – 2,8 16 47.06%
4. Kurang >1,4 – 2,2 1 2.94%
5. Sangat >1,4 0 0%
Kurang

Hasil skala siklus I ada 2 siswa atau 5,88%


Gambar 2. Perbandingan Skala Motivasi Belajar Kategori
siswa berkategori sangat baik, yaitu AFZ dan Minimal Baik dari Pratindakan, Siklus I dan Siklus II.
MZI. 15 siswa atau 44,12% siswa berkategori
Pencapaian 88,23% siswa yang memiliki
baik, yaitu ATNJ, ADRS, AJ, AA, AJM,
motivasi dengan kategori minimal baik sudah
AMLPA, AS, BIPS, BDN, DM, GLK, MDS,
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan,
MFN, NK ddan ADP. 16 siswa atau 47,06%
yaitu 75%.
Peningkatan Motivasi Belajar .... (Reny Ditya Puspitasari) 2.693
Sejalan dengan itu, hasil data observasi 3. Aktivitas dan peranan guru selama kegiatan
aktivitas dan siswa selama kegiatan pembelajaran pembelajaran yang ditunjukkan dengan
melalui penggunakan media film juga pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
menunjukkan peningkatan. yaitu 41,185% dari lebih baik dari pratindakan, siklus I dan siklus
siklus I menjadi 90,6% pada siklus II. Data II.
observasi aktivitas dan peranan guru juga Saran
mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan Keberhasilan penggunaan media film sebagai
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari kegiatan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi
awal, inti hingga akhir yang lebih baik melalui belajar siswa dapat dijadikan dasar peneliti untuk
penggunaan media film. Dengan demikian dapat memberikan saran-saran berikut:
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini 1. Bagi Guru
berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa Guru sebaiknya tidak dominan
kelas II SD Negeri Tlogoadi melalui penggunaan menggunakan media yang monoton,
media film pada mata pelajaran PKn. sebaiknya kegiatan pembelajaran diinovasi
SIMPULAN DAN SARAN dengan media yang berbeda-beda dan
Simpulan menarik perhatian siswa. Guru dapat
Berdasarkan analisis data dan pembahasan menggunakan media film untuk
pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
bahwa media film dapat meningkatan motivasi menyampaikan materi pada mata pelajaran
belajar siswa kelas II SD Negeri Tlogoadi pada PKn. Guru juga senantiasa memberikan
mata pelajaran PKn. Kesimpulan tersebut motivasi kepada siswa agar siswa lebih
dibuktikan dengan hasil penelitian sebagai bersemangat dalam belajar.
berikut: 2. Bagi peneliti selanjutnya
1. Peningkatan rata-rata persentase skala Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan
motivasi belajar yaitu pratindakan 23,53%, penelitian menggunakan media film,
setelah diadakan siklus I hasil rata-rata sebaiknya dapat melakukan penelitian lebih
meningkat menjadi 50%, dan setelah lanjut pada mata pelajaran PKn dengan
dilakukan siklus II hasil rata-rata meningkat memilih media film yang sesuai. Peneliti juga
menjadi 88,23%. dapat mengembangkan media film atau
2. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran bahkan membuat film sendiri untuk dijadikan
PKn, ditunjukkan dengan persentase media pembelajaran sebagai upaya untuk
peningkatan motivasi belajar melalui hasil meningkatkan motivasi belajar siswa.
observasi aktivitas siswa yaitu, dari siklus I
adalah 41,185% menjadi 90,6% pada siklus
II, dengan meningkatnya partisipasi siswa,
serta kesungguhan belajar siswa selama
kegiatan pembelajaran.
2.694 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.

Hamzah, B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan


Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Julianto. (2013). “Penggunaan Media Audio


Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa Di Sekolah Dasar” Jurnal
PGSD (Volume 01 Nomor 02 Tahun
2013) Hlm 1-10.

Khanifatul. (2012). Pembelajaran Inovatif.


Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2013). Perkembangan


Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Rudi, Susila dan Cepi Riyana. (2007). Media


Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang


Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.

Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah


Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai