Anda di halaman 1dari 13

Penerapan Media Pembelajaran Torso Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri Lailori

Oleh

Natania Rambu Baba Niri 2318050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA

2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam menghasilkan
generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berintelektual tinggi. Tidak hanya
itu, pendidikan juga sangat berguna dalam mempersiapkan kehidupan. Kegiatan
pendidikan yang dilakukan secara tidak langsung akan membekali seseorang
dalam menjalankan kehidupan. Pada dasarnya pendidikan yang baik merupakan
pendidikan yang mampu mengembangkan karakter. Oleh karena itu, untuk
mencapai semua hal tersebut pembaharuan pendidikan perlu dilakukan sesuai
dengan perkembangan zaman. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah untuk mewujudkan sumber daya manusia. Pendidikan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari manusia, dimana pendidikan
tidak terlepas dari kegiatan belajar. Menurut Slameto (2013) belajar adalah usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Pengalaman dan tingkah laku ini dapat diperoleh secara bertahap dan
berkelanjutan yang dimulai dari masa setelah lahir hingga masa manula.
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berkaitan erat dan
tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan. Belajar dan pembelajaran dikatakan
sebagai bentuk pendidikan interaktif antara guru dan siswa. Kegiatan belajar
mengajar dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Guru secara sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara
sistematis dengan memanfaatkan media pembelajaran untuk kegiatan belajar
mengajar dikelas (Pane, 2017:33)
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari
atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan
aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan
demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik
apabila
intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi. Sebaliknya
meskipun seseorang dikatakan belajar, namun jika keaktifan jasmaniah dan
mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara nyata memahami
bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar (Ainurrahman, 2013:36)

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi peserta didik dengan


pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran ialah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik, misalkan
saja dalam proses pembelajaran IPA disekolah. Pembelajaran merupakan kegiatan
yang mempunyai tujuan untuk membelajarkan peserta didik agar mencapai
kompetensi yang diinginkan. Pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat
kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain guru, peserta didik,
sarana, media, serta lingkungan. Agar pembelajaran berlangsung efektif, guru
tidak hanya berfungsi sebagai sumber ilmu, tetapi juga sebagai motivator dan
fasilitator dalam pengembangan minat peserta didik dalam mencari ilmu
pengetahuan secara mandiri.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri Lailori,
dalam kegiatan belajar mengajar guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan
materi karena daya tangkap siswa masih sangat kurang dan siswa kurang aktif
dalam proses kegiatan belajar mengajar sehingga rendahnya motivasi dan hasil
belajar IPA. Akibat dari kurangnya daya tangkap siswa, materi yang
penjelasannya hanya memerlukan waktu dua jam pertemuan diselesaikan dalam
dua minggu pertemuan. Guru juga sudah menerapkan metode diskusi dalam
kegiatan belajar mengajar dengan memberikan tugas dan diselesaikan secara
berkelompok, namun hanya beberapa anak saja yang terlihat aktif dalam diskusi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi dan hasil
belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia kelas VII SMP
Negeri Lailori ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi dan
hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia kelas VII
SMP Negeri Lailori ?

1.4 Manfaat Penelitian

Dari permasalahan yang diteliti diharapkan menghasilkan manfaat


penelitian sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pendidikan khususnya Metedologi Penelitian Pendidikan yang dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang berminat
menindaklanjuti penelitian ini.
2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis bagi :


a. Bagi peserta didik
Meningkatkan proses pembelajaran yang aktif dan kreatif pada siswa
dengan penggunaan alat peraga dan Meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran IPA
b. Bagi guru
Mendorong dan memotivasi guru untuk senantiasa menggunakan media
pembelajaran yang sesuai pada meteri dan keadaan saat melaksanakan
peroses pembelajaran.
c. Bagi sekolah

Memberikan gambaran hasil pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi


untuk meningkatkan hasil belajar dan Memberikan masukan dalam
peningkatan mutu di sekolah.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tidak terjadi
salah tafsir, maka ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi. Dengan demikian
diharapkan masalahnya dapat dikaji secara mendalam untuk memperoleh hasil
yang maksimal. Dalam hal ini penulis membatasi penelitian hanya difokuskan
pada siswa
kelas VIII di SMP Negeri Lailori. Media pembelajaran yang akan di teliti yaitu
media torso.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Nunu Mahnun (2012) menyebutkan bahwa “media” berasal dari bahasa


Latin “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”.Lebih lanjut, media
merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak
disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar
siswa.

Menurut Wiarto (2016:3), media pembelajaran merupakan sarana


pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada peserta
didik yang bertujuan untuk memberikan informasi pada peserta didik. Menurut
Samsudin media memiliki beberapa definisi yaitu secara umum dapat diartikan
sebagai alat atau sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi dari suatu
pihak ke pihak lain.

Penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran biologi merupakan


salah satu solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan minat dan motivasi
belajar siswa. Penggunaa media yang tepat akan meningkatkan perhatian siswa
pada topik yang akan dipelajari, dengan bantuan media minat dan motivasi siswa
dapat ditingkatkan, siswa akan lebih konsentrasi dan diharapkan proses
pembelajaran menjadi lebih baik sehingga pada akhirnya prestasi belajar siswa
dapat ditingkatkan. Oleh karena itu penggunaan media sebagai alat bantu dalam
pembelajaran harus dipilih yang sesuai dan benar-benar dapat membantu siswa
dalam memahami materi yang disampaikan. Dengan demikian mampu memacu
kepada pengambangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa
(Emda,2011:156)

Perkembangan pendidikan yang sangat pesat, berpengaruh pada


perkembangan psikologi belajar serta pada sistem pendidikan yang ada. Keadaan
tersebut, mendorong dan berakibat juga pada kemajuan teknologi pembelajaran
dan
penambahan baru pada media pembelajaran.Seiring dengan kemajuan teknologi,
maka perkembangan media pembelajaran begitu cepat, di mana masing-masing
media yang ada punya ciri-ciri dan kemampuan sendiri. Dari hal ini, kemudian
timbul usaha-usaha penataannya yaitu pengelompokkan atau klasifikasi menurut
kesamaan ciri-ciri atau karakteristiknya (Tafonao, 2018:105)

2.2 Hasil belajar

Menurut Purwanto, (2011;44) hasil belajar sering kali digunakan sebagai


ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah
diajarkan. Hasil belajar dapat dijelaskan dnegan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjukkan pada
suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan perubahannya input secara fungsional, sedangkan belajar
dilakukannya untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang
belajar. Hasil belajar adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa di mana
disetiap kegiatan dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas, dalam hal ini
hasil belajar meliputi keaktifan, ketrampilan proses, motivasi dan prestasi belajar
(Winkel, 1991: 42)

Dimyati dan Mudjiono (2006: 45) menjelaskan bahwa hasil belajar


merupakan hasil yang dicapai dalam bentuk angka atau skor setelah diberikan tes
hasil belajar kepada siswa dalam waktu tertentu. Hasil belajar merupakan hasil
akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan
yang dapat diamati dan diukkur (Arikunto, 1990: 133). Sedangkan menurut
Mustamin (2010: 37) proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar
yang dicapai. Gambaran tentang keberhasilan belajar dapat diambil dalam bentuk
penentuan raport. Dalam proses mengajar, siswa mengalami pengalaman belajar,
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman
belajar tersebut merupakan hasil belajar.

Menurut Kunandar (2014; 62) hasil belajar adalah kompetensi atau


kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau
dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar (Purwanro, 2014: 34). Perubahan
ini di upayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Perubahan perilaku individu akibat proses belajar tidaklah tunggal, setiap proses
belajar mempengaruhi perubahan perilaku pada domain tertentu pada diri siswa,
tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010: 5). Sedangkan menurut
Suprijono (2012: 5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai,
pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.

Berdasarkan urain diatas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar


merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dengan mencapai tujuan yang ditetapkan oleh guru. Setelah
mengikuti proses belajar mengajar guru akan melakukan penilaian untuk
mengetahui hasil belajar siswa.

2.3 Penelitian Yang Relevan


No Nama Judul Tempa Pendekata Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti/ t n Dan Penelitian
Tahun Penelit Analisis
ian
1 Syah Meningkatkan SMP Analisis Hasil Mengguna Media
Mohd Hasil Belajar Negeri Dalam Penelitian Pra kan Media Pembelajaran
Hadiid Biologi Siswa 1 Penelitian Tindakan, Pembelaja Yang Digunakan
Thaariq Dengan Woyla Ini Dapat Proses ran Untuk
Dan Menggunakan Bara Dilihat Pembelajaran Meningkat
Dewi Media Dari Di Dalam kan Hasil
Sartika/ Pembelajaran Jumlah Kelas, Belajar
2019 Berbasis Tik Skor Pada Didapati Biologi
Pada Materi Lembar Siswanya
Sistem Observasi Kurang
Pencernaan Yang Antusias
Hewan Kelas Digunaka Mengikuti
VII SMP n. Proses
Negeri 1 Pembelajaran.
woyla Barat
2 Firda Pengaruh Sekola Analisis Hasil Mengguna Tempat
Halawat Penggunaan h Pengujian Penelitian Ini kan Media Penelitian Yang
i/2019 Media Torso Dasar Hipotesis Menunjukkan Pembelaja Berbeda
Terhadap Negeri Data (1) ran Torso
Hasil Penggunaan
Belajar Cikah Dalam Media Torso
Peserta Didik uripan Pen Pada Mata
Pada Mata Elitian Ini Pelajaran
Pelajaran Mengguna IPA Materi
Ipa kan Sistem
Independe Pencernaan
nt Manusia Di
Samples T Sekolah
- Dasar Negeri
Test Cika
Yang Huripan
Sebelumn Berlangsung
ya Telah Baik. (2)
Diuji Setelah Data
Normalita Hasil Tes
s Dan Awal Dan Tes
Homogeni Akhir Dari
tasnya Kedua
Kelas
Tersebut
Dianalisis,
Akhirnya
Diperoleh
Hasil Rata
-
Rata Tes
Awal Kelas
Eksperimen
Sebesar 62,81
Dan Tes
Akhir 85,78
Sehingga
Dari Rata
-
Rata Tes
Awal Dan
Tes Akhir
Terd
Apat
Kenaikan
Sebesar 37%.
Serta Rata
-
Rata Tes
Awal Kelas
Kontrol
Sebesar 60,18
Dan Tes
Akhir 79,64
Sehingga
Rata-
Rata Tes Awal
Dan Tes Akhir
Terdapat
Kenaikan
Sebesar
33%.

2.4 Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis Penelitian


Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR)
mempengaruhi hasil belajar siswa kelas Vb di SD Masehi Tama Au
 Ha : Media Pembelajaran Torso dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas VII di SMP Negeri
Lailori
 Ho : Media Pembelajaran Torso Tidak Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas VII SMP Negeri
Lailori
BAB III METEDELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


Tindakan Kelas (PTK) menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem
pencernaan di kelas VII SMP Negeri Lailori. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan salah satu yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas
peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran.
Melalui PTK, guru dapat meningkatkan kinerjanya secara terus menerus, dengan
cara melakukan refleksi diri berupa upaya menganalisis untuk menemukan
kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang dilakuannya, kemudian
merencanakan untuk proses perbaikan serta mengimplementasikannya dalam
proses pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusunnya,
dan diakhiri dengan melakukan refleksi. Wina Sanjaya (2009:26) menyatakan
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan
tersebut”.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke
siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada
siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang
berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian
tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri Lailori. Dengan
jumlah siswa sebanyak 17 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki berjumlah 6
orang dan siswa perempuan berjumlah 11 orang.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa adalah kelas VII SMP Negeri Lailori
dengan jumlah 17 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan.

3.4 Variabel dan Defenisi Operasional


3.5 Data dan Sumber Data

Data penelitian yang akan diamati peneliti, adalah: kegiatan siswa selama
proses pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan pada manusia dengan
menggunakan media pembelajaran torso, serta hasil belajar siswa diakhir proses
pembelajaran.

Sumber data penelitian diperoleh dari seluruh siswa kelas VII SMP Negeri
Lailori, yang siswanya berjumlah 17 orang, data yang diambil tentang interaksi
siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
menggunakan media pembelajaran pada materi sistem pencernaan pada manusia.

3.6 Prosedur Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,


maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke
siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).

3.7 Teknik dan Instrumen Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di sini adalah:

a. Wawancara

Dalam penelitian tindakan kelas kali ini, peneliti akan melakukan kegiatan
wawancara untuk mendapatkan ide atau gagasan dari terwawancara (guru)
atau informasi secara terbuka dan tidak menggunakan pedoman
wawancara, tetapi disedikan daftar pertanyaan yang perlu ditanyakan
kepada informan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Lembar Observasi 26 Yaitu lembar aktivitas guru dan siswa dengan


penggunaan model pembelajaran koopratif tipe jigsaw yang digunakan
untuk mengetahui kualifikasi dari siswa dan guru selama proses
pembelajaran, yang diamati oleh observer.
b. Lembar Wawancara Digunakan untuk mengumpulkan data awal dari guru
kelas yang berfungsi mencari permasalahan belajar siswa.
c. Tes digunakan untuk mengukur penguasaan materi pembelajaran dari unsur
siswa, hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai
hasil belajar siswa. Tes dilakukan berulang-ulang sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan.
d. Dokumentasi yaitu berupa foto-foto di saat proses pembelajaran
berlangsung sebagai penguat dalam kebenaran penelitian. Dokumen yang
diambil difoto oleh teman sejawat.
3.8 Teknik Analisis Data

Data yang dapat dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data
yang akan diobservasi berupa data hasil belajar siswa guna untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan
manusia. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Daftar pustaka

Slameto, 2013. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka


Cipta

Pane, aprida dan dasopang, Muhammad darwis. 2017. Belajar dan


Pembelajaran. Jurnal kajian ilmu-ilmu keislaman, vol. 03 No 2
Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta,2013
Wiarto,giri.Media Pembelajaran Dalam Pendidikan. Yogyakarta.
Laksitas,2016

Emda,amna.2011.Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran


Biologi Disekolah.jurnal ilmiah
didaktika,vol. XII, No 1
Tafonao, talizaro. 2018.Peranan Media Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa.jurnal komonikasi pendidikan, Vol 2 No
2

Anda mungkin juga menyukai