Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya perubahan
sosial pada masyarakat maupun individu. Inovasi dan kemajuan teknologi berbasis informasi dan
ilmu pengetahuan pada jejaring social yang terus berkembang seiring dengan ‘Revolusi Industri
4.0’ telah menegaskan perubahan era, dengan dimulainya era kreatif (Kusumaryono, 2020). Pada
era inikemajuan teknologi telah merubah wajah dunia diberbagai bidang kehidupan, salahsatunya
pendidikan
Pendidikan secara umum adalah sebauah usaha sadar dan terencana merupakan salah satu hal
mendasar yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Pendidikan bagi individu berperan untuk
pengaruh dinamis dalam perkembangan jasmani, jiwa, perasaan-perasaan sosial, susila, dan
sebagainya. Pada bangsa dan negara, pendidikan dijadikan sebagai substansi pendukung
keberlangsungan hidupbernegara yang sangat berperan dalam menghasilkan sumber daya
manusia sertamenjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara).Untuk mencapai peran
tersebut, pendidikan dituntut untuk terus beradaptasiagar relevan dengan perubahan era yang
terjadi .Adaptasi terhadap kemajuan teknologi dalam sistem pendidikan harus menjadi fokus
negaranegara berkembang guna menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dansiap
menghadapi persaingan global. Tujuan-tujuan dalam pendidikan tersebut dapat tercapai melalui
proses pembelajaran.Proses pembelajaran tidak hanya membawa perubahan perilaku yang
adapada peserta didik, tetapi juga membentuk perilaku yang baru bagi peserta didik.Perubahan
perilaku dicapai dengan pengalaman dan pelatihan melalui prosespembelajaran akan menjadi
lebih stabil dan bertahan lama pada peserta didik. Hal tersebut menjadikan peserta didik sebagai
individu yang siap beradaptasi terhadap lingkungan yang ada .
Proses pembelajaran secara umum bertumpu pada berbagai aktivitas peserta didik untuk
menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal hidup dimasa sekarang dan masa
yang akan datang .Secara sederhana proses pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi
antara pendidik dan peserta didik. Proses interaksi yang terjalin bertujuan agar peserta didik dapat
mencapai tujuan kompetensi yang telah ditetapkan saat pendidik merancang proses pembelajaran.
Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan maupun pengalaman
belajar yang baru .
Proses pencapaian kompetensi dapat tercapai melalui proses pembelajaran yang
baik dan efektif. Beberapa faktor di bawah ini dapat menjadi acuan penilaian proses pembelajaran

1
berlangsung dengan baik dan efektif, yakni 1) minat dan antusias peserta didik terhadap materi
yang diajarkan, 2) suasana kelas yang interaktif, 3) peserta didik dapat memahami materi yang
disampaikan, 4) peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran .
Dalam proses pembelajaran salah satu indikator penilaian keberhasilan peserta didik
dapat ditinjau melalui hasil belajar. Menurut teori Van Dallen setidaknya ada enam faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik, antara lain pendidik, kurikulum, peserta didik, media
pembelajaran, metode pembelajaran dan lingkungan belajar Lingkungan dalam konteks ini
diartikan sebagai sebuah suasana, tempat ataupun ruang sebagai penunjang proses pembelajaran.
Lingkungan pembelajaran yang umumnya mengacu pada suasana ruang. Lingkungan
pembelajaran yang umumnya mengacu pada suasana ruang kelas dan sekolah, pada kondisi
Covid-19 ini mengalami perubahan. Sebagai salah satu langkah preventif penyebaran virus
Covid-19 kebijakan yang diambil oleh hampir seluruh negara, termasuk Indonesia ialah
mengalihkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Pengalihan pembelajaran tatap muka menjadi
pembelajaran secara daring di Indonesia ini telah berlangsung dari bulan Maret 2019 hingga saat
ini.Dewasa ini perkembangan teknologi yang terjadi menghadirkan inovasi berbagai fitur baru
yang dapat menunjang penyajian materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan
memudahkan penyampaian materi ketika pembelajaran secara daring dilaksanakan. Salah satunya
situs berbasis website yang sering digunakan untuk membuat media pembelajaran saat ini ialah
aplikasi Canva. Sehingga Canva merupakan sebuah website desain grafis yang membantu
pengguna merancang desain kreatif secara online.
Berbagai kelebihan yang ditawarkan, seperti akses yang mudah, tampilan depan yang
menarik serta kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan pemilihan Canva untuk
mengembangkan media pembelajaran. Ketersediaan berbagai versi Canva juga menjadikan
peserta didik lebih mudah dalam mengakses media pembelajaran.
Saat ini Canva tersedia dalam versi website, serta aplikasi bagi pengguna
smartphone android dan IOS. Pada penelitian ini penggunaan Canva untuk mengembangkan
sebuah produk. Media pembelajaran difokuskan untuk membantu peserta didik lebih memahami
materi pembelajaran yang dilakukan secara daring. Canva sebagai sebuah produk media
pembelajaran dalam penelitian ini ditujukan agar peserta didik dapat mengakses dan mempelajari
materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja. Pemanfaatan Canva untuk menghadirkan media
pembelajaran yang dapat membantu memvisualisasikan materi pembelajaran sehingga peserta
didik memahami materi pembelajaran yang cenderung sukar jika hanya dijelaskan melalui teks
saja. Tetapi Melalui Canva pendidik dapat menghadirkan media yang dapat menarik siswa untuk
melakukan.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Apakah Penggunaaan Aplikasi Canva for Education dapat meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa dalam Pelajaran Bahasa Indonesia membuat Poster Kelas VI di SDN barengkrajan 2
Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo ?
2. Bagaimanakah Aplikasi Canva for Education dapat menumbuhkan dan meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat poster
kelas VI di SDN Barengkrajan 2 Kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo ?

C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas , maka Tujuan Penelitian ini adalah ingin :
1. Mengetahui apakah dengan penggunaaan Aplikasi Canva for Education dapat meningkatkan
Hasil Belajar Siswa dalam pembuatan Poster pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI di SDN
Barengkrajan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo
2. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam pembuatan Poster Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas VI di SDN Barengkrajan 2 Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo .

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Guru
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran keaadaan hasil
Motivasi belajar siswa dengan penggunaan aplikasi canva for education sebagai
teknologi saat ini sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam upaya meningkatkan
Motivasi belajar Siswa
2. Manfaat bagi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap upaya
meningkatan Motivasi belajar Siswa dan menumbuhkan kreativitas siswa dengan
menggunakan teknologi ke arah yang positif.

3. Manfaat bagi Siswa


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman serta
pertimbangan dalam upaya meningkatkan Prestasi belajar Siswa serta kreativitas
siswa dalam dunia Pendidikan.

3
4. Manfaat Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah nilai lebih dalam pembelajaran sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bapak ibu guru dalam aplikasi digital.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat Belajar
a. Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Belajar adalah proses memecahkan problem yang dihadapi diletakan dalam suatu konten,
kemudian menghubungkan problem tersebut dengan konteksnya sehingga dapat terpecahkan,
sedangkan mengajar dapat diartikan sebagai proses pemberian kemampuan memecahkan
masalah kepada siswa. Menurut Thorndike dalam Muhammad Arifin dan Aminudin Arsyad
(1997:9 9) Mengatakan bahwa “belajar adalah proses penerimaan rangsangan berupa
penyajian bahan-bahan pelajaran dalam berbagai bentuk devinisinya, kemudian anak didik
memberikan gerak balas (respon) terhadap rangsangan tersebut dalam bentuk pemikiran,
pemahaman dan penghayatan sampai pada pengembangannya yang dalam hal ini disebut
bond (gabungan dari stimulus dan respon). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan. Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar
dimaksudkan sebagai usaha penguasaan meteri ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2013: 22).
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa hasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat 19 bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri (Syah, M. 2013).
Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu
menggunakan kemampuan pada ranah-ranah:
1) kognitif yaitu kemam-puan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran
terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang
berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi,
penilaian/penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup, dan 3) Psikomotorik
5
yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan,
gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan
kreatifitas
(Sagala, 2012, h. 12)

Morgan, dalam buku introducation of psychology (1978) mengemukakan, belajar adalah


setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari
latihan atau pengalaman. Witherington, dalam buku Education psychology mengemukakan
belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu
pola baru dari reaksi yang berubah kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu
pengertian (Wahab, 2004: 210)
Berdasarkan defenisi belajar yang telah dikemukakan di atas maka penulis
menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana seseorang berubah perilakunya
setelah adanya pengalaman belajar, perubahan perilaku yang disebutkan di atas bukan hanya
bertambahnya pengetahuan melainkan perubahan tingkah laku, sikap dan keterampilan
pelajar. Dan siswa adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar.

b. Tujuan Belajar
Tujuan adalah hal yang sangat esensial, baik dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian. Penentuan tujuan merupakan langkah pertama dalam
membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan
hasil yang ingin dicapai. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Bidang ini berkaitan
dengan perilaku pencapaian belajar yang berhubungan dengan sikap yang sesuai dengan
norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh
siswa setelah berlangsungnya proses belajar (Oemar, 2010, h. 73).
Menurut Hernowo dalam buku terjemahannya “Revolusi cara belajar”, belajar seharusnya
memiliki tiga tujuan :
1. Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran spesifik dan
dapat melakukannya dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih mudah.
2. Mengembangkan konseptual umum-mampu belajar menerapkan konsep yang sama
ataupun yang berkaitan dengan bidang-bidang lain. 3. Mengembangkan kemampuan dan
sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala tindakan kita.
6
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor yang mempengaruhi proses belajar terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi
hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor
psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial . Faktor-faktor
fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor–faktor
psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar.

Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan
siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat. Faktor-faktor eksternal yang meliputi lingkungan
sosial diantaranya faktor sekolah, masyarakat, dan keluarga. Sedangkan faktor eksternal
lingkungan nonsosial diantaranya lingkungan alamiah, instrumental, dan mata pelajaran.
Menurut Syah, M., (2010: 132-139) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat kita
bedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan jasmani dan rohani siswa.
Yaitu: aspek fisiologis (jasmani, mata dan telinga) dan aspek psikologis (intelegensi siswa,
sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa).
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Yaitu:
lingkungan sosial (keluarga, guru, masyarakat, teman) dan lingkungan non-sosial (rumah,
sekolah, peralatan, alam)
3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran, yang
terdiri dari pendekatan tinggi, pendekatan sedang dan pendekatan rendah

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3)
mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

7
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku
ranah kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan
tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian
kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang
dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi
masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga
struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi
bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan
menyusun suatu program.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan


kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan
data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila
ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan
sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya

8
dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator
tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan
lingkungan belajar yang kondusif. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam diri individu
siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar demi mencapai tujuan dari belajar
tersebut.

b. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 27-29), peran penting motivasi belajar dan pembelajaran,
antara lain:
1) Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan
dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang belajar dihadapkan pada suatu
masalah yang menentukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal
yang pernah dilalui.
2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam memperjelas
tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar
sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati
manfaatnya oleh anak.
3) Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk
belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh
hasil yang lebih baik.

Selain itu, Oemar Hamalik (2011: 108), menyebutkan fungsi motivasi itu meliputi:
1) Mendorong timbulnya kelakuan/ suatu perbuatan.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarah pada perbuatan ke pencapaian
tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya sebagai motor penggerak dalam
kegiatan belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi motivasi belajar adalah
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi sehingga untuk mencapai prestasi
tersebut peserta didik dituntut untuk menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

9
4. Aplikasi Canva
a. Pengertian Canva
Canva adalah program desain online yang menyediakan bermacam peralatan
seperti presentasi, resume, poster, pamflet, brosur, grafik, infografis, spanduk, penanda
buku, bulletin, dan lain sebagainya yang disediakan dalam aplikasi canva. Adapun jenis-
jenis presentasi yang ada pada Canva seperti presentasi kreatif, pendidikan, bisnis,
periklanan, teknologi, dan lain sebagainya.
Adapun kelebihan dalam aplikasi canva dapat dilihat sebagai berikut.
1. Memiliki beragam desain yang menarik
2.Mampu meningkatkan kreativitas guru dan siswa dalam mendesain media pembelajaran
karena banyak fitur yang telah disediaakan.
3.Menghemat waktu dalam media pembelajaran secara praktis.
4.Dalam mendesain, tidak harus memakai laptop, tetapi dapat dilakukan mealui gawai.
(Tanjung & Faiza, 2019)
Selain kelebihan yang didapat dalam aplikasi Canva ini, ada juga kekurangan mendasar
yang di dapat pada aplikasi ini, yaitu bila ingin menggunakan Canva, setiap pemakai
harus mempunyai paket data agar bisa tersambung dan dapat menggunakan Canva, selain
itu juga desain yang disajikan dalam aplikasi Canva ada beberapa template yang berbayar,
tetapi hal ini tidak menjadi masalah, dikarenakan banyak template yang bagus tetapi gratis
saat dipakai.
Pada pengembangan pemanfaatan aplikasi Canva dalam pembelajaraans SBDP, menarik
alasan yang hendak dibahas yaitu pertama, dampak dari revolusi industri 4.0 dimana
peserta didik diarahan untuk memiliki penguasaan keterampilan baru,
yang mana dilihat dari pengaruh serta keterkaitan dengan revolusi 4.0 yakni transformasi
keseluruhan aspek melalui pengembangan teknologi dan internet sebagai tujuan. Kedua,
sarana media pembelajaran dalam arti memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran praktis, praktis dalam hal penggunaannya, waktu, serta hasil yang bisa di
dapat.

Ketiga, literasi visual peserta didik dalam pembelajaran SBDP.


Dalam pembelajaran SBDP banyak sekali mata pelajaran yang bisa diaplikasikan dalam
teknologi terkhusus pada aplikasi Canva. Menarik contoh seperti pembelajaran pembuatan
poster , peserta didik tidak hanya terpaku pada contoh gambar yang sudah biasa dilihatnya,
akan tetapi bagaimana literasi visual pada Canva ini memanfaatkan mata pelajaran poster
10
yang dibuat oleh peserta didik dengan menuangkan langsung pemikiran, kreativitas, serta
emosionalnya mereka dengan mengandalkan warna, suasana, gambar, serta simbol-simbol
lainnya yang bisa dimanfaatkan melalui desain pada aplikasi Canva. Dengan
pengembangan serta penjabaran yang hendak disuguhkan dalam pengembangan penelitian
ini, diharapkan mampu memberi pelajaran yang positif bagaimana suatu aplikasi yang
sudah banyak disediakan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran berbasis
teknologi.
b. Adapun kelebihan serta kekurangan yang ada pada aplikasi Canva.
Kelebihan aplikasi Canva
1.Memudahkan seseorang dalam membuat desain yang diinginkan atau diperlukan,
seperti; pembuatan poster, sertifikat, infografis, template video, presentasi, dan lain
sebagainya yang disediakan dalam aplikasi Canva.
2.Karena aplikasi ini menyediakan berbagai macam template yang sudah tersedia dan
menarik, maka memudahkan seseorang dalam membuat suatu desain yang sudah
disediakan, hanya menyesuaikan saja keinginan serta pemilihan tulisan, warna, ukuran,
gambar, dan lain sebagainya yang disediakan.
3.Mudah dijangkau, aplikasi Canva mudah dijangkau disemua kalangan karena bisa
didapat melalui Android ataupun Iphone, hanya dengan mendowloadnya untuk
mendapatkan aplikasi ini, jika memakai gawai. Apabila memakai laptop, caranya ialah
dengan membuka chrome atau web Canva dan masuk pada aplikasi Canva tanpa harus
mendownload.
Kekurangan aplikasi Canva
1.Aplikasi Canva mengandalkan jaringan internet yang cukup dan stabil, bila mana tidak
adanya internet atau kuota dalam gawai maupun leptop yang akan menjangkau aplikasi
Canva, Canva tidak dapat dipakai atau mendukung dalam proses mendesain.
2.Dalam aplikasi Canva ada template, stiker, ilustrasi, font, dan lain sebagainya secara
berbayar. Jadi, ada beberapa yang berbayar ada yang tidak. Tetapi hal ini tidak masalah
dikarenakan banyak template yang menarik dan gratis lainnya. Hanya bagaimana
pengguna dapat mendesain sesuatu secara menarik dan mengandalkan kreativitas sendiri.
3. Terkadang desain yang dipilih terdapat kesamaan desain dengan orang lain, entah itu
templatenya, gambar, warna, dan sebagainya. Tetapi ini juga tidak menjadi masalah,
kembali lagi kepada pengguna dalam memilih sesuatu desain yang berbeda.
c. Manfaat Canva

11
manfaat canva untuk guru dan peserta didik Sebagai aplikasi berbasis
teknologi, Canva menyediakan ruang belajar untuk setiap guru dalam melaksanakan suatu
pembelajaran dengan mengandalkan media pembelajaran salah satunya berupa aplikasi
Canva. Media yang menyediakan lebih banyak template menarik untuk menarik minat
peserta didik dalam proses pembelajaran. Banyak contoh yang dapat digunakan guru
dalam aplikasi Canva untuk disajikan kepada peserta didik, salah satunya ialah berbagai
template menarik untuk disajikan dalam Power Point. Microsoft Office Power Point
merupakan program aplikasi kantor bertipe slide show (lembar kerja yang merupakan
objek berganti) digunakan untuk mempresentasikan konsep dan argumen yang ingin
ditunjukkan pada orang lain (Misbahudin et al., 2018). Biasanya seorang guru dalam
menyampaikan dan menerangkan materi baik itusecara langsung ataupun daring, guru
menggunakan media pembelajaran Power Point untuk mempresentasikan materinya dalam
proses pembelajaran. Dilain sisi, untuk menarik minat peserta didik dalam proses
pembelajaran, maka guru harus cerdik menampilkan presentasinya itu secara menarik.
Aplikasi Canva menjadi faktor pendukung dalam membuat template yang menarik,
memberi warna, gambar, huruf, dan lain sebagainya agar Power Point yang dibuat oleh
guru lebih menarik. Dengan cara membuka aplikasi Canva, pilih di penelusuran, ketik
“Presentasi” maka template yang menarik dan beragam akan muncul secara otomatis, dan
setelah selesai dibuat, template atau hasil dari desain tersebut bisa dipindahkan ke dalam
Power Poin
Pemanfaatkan template Power Point dalam Canva tidak dirujukkan untuk guru
saja, tetapi juga bisa untuk peserta didik bila ingin menyampaikan materi yang diharuskan
menggunakan Power Point. Selanjutnya, selain Power Point, guru juga dapat membuat
sertifikat untuk peserta didik untuk diberikan saat ada acara atau ajang perlombaan, dalam
Canva, desain-desain sertifikat juga disediakan dengan berbagai macam pilihan.
Selanjutnya yaitu template untuk video. Biasanya seorang guru menyediakan video untuk
contoh, acuan, ataupun penjelasan kepada peserta didik. Dengan Canva, guru juga bisa
memakai template dengan warna menarik dan tambahan font lainnya untuk memperindah
background video pada saat ditampilkan. Begitu juga dengan poster, infografis, resume,
selembaran, dan lain sebagainya yang dapat dipakai dan digunakan. Kembali lagi, tidak
hanya guru yang dapat menggunakannya, peserta didik pun demikian, guru dapat memberi
pengajaran menggunakan aplikasi Canva ini kepada peserta didiknya, bila mana guru
menganjurkan untuk membuat suatu video, presentasi, poster, dan lain sebagainya yang
berisi penjelasan, turorial ataupun lainnya, peserta didik diharapkan bisa mengoperasikan
12
dan membuat suatu desain yang menarik. Keuntungan yang didapatkan ialah, selain
mendapat ilmu dalam pembelajaran, peserta didik juga belajar untuk terampil, kreatif, dan
inovatif dalam mengembangkan suatu pelajaran atau materi yang diampu.

5. Poster
a.Pegertian Poster
Poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan, gambar,
atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), poster adalah plakat yang dipasang di
tempat umum yang bisa berupa pengumuman atau iklan.
Poster merupakan salah satu media dari lambang kata atau simbol yang sederhana dan
umumnya mengandung anjuran atau larangan (Depdikbud,1988). Sedangkan menurut
Sudjana dan Rivai poster merupakan kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan
warna dan pesan untuk menangkap perhatian orang yang melihat tapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti kedalam ingatannya (2012).
Hal yang harus diperhatikan adalah kalimat tidak boleh banyak dan panjang. Lebih baik
tujuh kata daripada tujuh kalimat. Dan kata kata yang mudah dimengerti sesuai dengan
sifat poster dan harus menjadi bagian tak terpisahkan dari keseluruhan bukan sebagai
tambahan saja. Bentuk huruf yang aneh akan membingungkan dan tidak ada yang tertarik
membacanya. Sehingga dapat disimpulkan semakin sederhana namun memiliki keunikan
sendiri lebih baik daripada banyak isian
Poster yang baik adalah poster yang segera dapat menangkap pandangan orang
dan menanamkan kepadanya pesan yang terkandung dalam poster itu” (Rita
Rahmaniati,2017)
Poster berfungsi sebagai sarana penyaluran informasi yang memiliki sifat mengenalkan,
mengajak maupun memberi saran kepada orang lain maupun kelompok lain. Yang berupa
gambar besar berisikan 1 atau 2 ide pokok.
b. Fungsi Poster
Poster telah mendapatkan perhatian yang cukup besar sebagai suatu media komunikasi
visual untuk menyampaikan informasi, saran, pesan, ide dan gagasan. Perannya sangat
cepat dalam menanamkan atau mengingatkan kembali kepada para pembaca pada satu
gagasan penting. Beberapa fungsi poster menurut Sudjana dan Rivai (2005:56) antara
lain: (1) sebagai motivasi, (2) sebagai peringatan, dan (3) sebagai pengalaman yang
kreatif. Poster dalam pengajaran berfungsi sebagai pendorong atau motivasi kegiatan
13
belajar peserta didik. Dipihak lain poster dapat merangsang peserta didik untuk
mempelajari lebih jauh atau ingin lebih tau hakikat dari pesan yang disampaikan melalui
poster tersebut. Pesan melalui poster yang tepat akan membantu menyadarkan peserta
didik, sehingga diharapkan bisa mengubah perilakunya dalam praktik sehari-hari sehingga
menjadi kebiasaan, dan sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan belajar
kreatif dan partisipasi. Dengan kata lain, poster memberikan pengalaman baru sehingga
menumbuhkan kreatifitas peserta didik dalam cara belajarnya. Secara umum menurut
Daryanto (2016:148-149), poster memiliki kegunaan yaitu antara lain:

1. Memotivasi siswa, dalam hal ini poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau
memotivasi kegiatan belajar siswa. Poster tidak berisi informasi namun berupa ajakan,
renungan, persuasi agar siswa memiliki dorongan yang tinggi untuk melakukan sesuatu
diantaranya belajar, mengerjakan tugas, menjaga kebersihan, dan bekerja sama
2. Peringatan, dalam hal ini, poster berisi tentang peringatanperingatan terhadap suatu
pelaksanaan aturan hukum, aturan sekolah, atau peringatan-peringatan tentang sosial,
kesehatan bahkan keagamaan.
3. Pengalaman kreatif, melalui poster pembelajaran siswa dapat lebih kreatif dan
pembelajaran lebih baik sehingga pembelajaran tidak terkesan klasikal dan monoton.
Melalui poster siswa dapat ditugaskan untuk membuat ide, cerita, karangan dari sebuah
poster yang dipajang. Diskusi kelas akan lebih hidup manakala guru menggunakan alat
bantu poster sebagai bahan diskusi
Dari beberapa fungsi poster yang disebutkan, dapat diambil kesimpulan bahwa poster
memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat baik berupa
imbauan, larangan, maupun ajakan. Fungsi poster juga sebagai motivasi, memberi
imbauan, larangan, dan mengajak pembaca sesuai tema poster

14
BAB III
PEMBAHASAN

A. Waktu Peneltian

Penelitian ini dilakukan dimasa Pandemi dimana menggunakan daring ( online) yang
dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober – 15 Nopember 2021 melalui aplikasi whats app dan
tatap muka ( Luring)
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian yang dilakukan adalah kelas VI SDN Barengkrajan 2 yang berjumlah 20
siswa.
C. Metode Penelitian
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan
pembelajaran dengan Kualitatif data .
D. Diskripsi data Pendahuluan
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

a. Perencanaan
Sebelum melaksankan tindakan, penulis terlebih dahulu menyusun rencana persiapan yang
akan disajikan pada action dan sampel penelitian. Adapun persiapan-persiapan yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut:
- Menyusun RPP
Langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum
melakukan action
- Menyusun Lembar Kerja ( LK ) siswa
- Menyusun Penilaian

15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus 1 ( Daring )

Satuan Pendidikan : SDN Barengkrajan 2


Kelas/ Semester : 6/ 1
Tema : 5. Wirausaha
Sub Tema : 2. Usaha di Sekitarku
Pembelajaran ke : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui pengamatan, peserta didik menyebutkan unsur dan ciri-ciri poster

2. Melalui pemahaman terhadap unsur dan ciri-ciri poster, peseta didik dapat
membuat poster mengenai usaha yang akan mereka lakukan.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam dari guru. 10 menit


Melalui Zoom
2. Peserta Didik berdoa sebelum memulai
kegiatan. Berdoa dapat dipimpin oleh
ketua kelas (Religius).
3. Guru Memeriksa kehadiran peserta didik,
dengan menanyakan kabar dan kondisi
kesehatan mereka.

4. Peserta didik menyanyi bersama dengan


guru (Apersepsi)
5. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang hal apa yang mereka sukai untuk
dijadikan usaha. (Motivasi)
6. Peserta didik mendengarkan pemaparan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.

16
Kegiatan Inti Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 50 menit

1. Peserta didik memerhatikan penjelasan


guru terkait bagaimana cara yang
dilakukan untuk mempromosikan usaha
yang akan meraka lakukan

2. Peserta didik mengamati poster yang


ditunjukkan oleh guru

17
3. Peserta didik menyebutkan hal-hal yang
terdapat pada poster

4. Guru memberikan umpan balik dan


merangkum terhadap hal-hal yang telah
disebutkan peserta didik yang terdapat
pada poster.

5. Peserta didik membuat poster berdasarkan


unsur dan ciri-ciri poster yang telah
dijelaskan

Kegiatan Penutup 1. Guru menunjuk beberapa peserta didik 10 menit


untuk memprsentasikan poster yang
dimiliki melalui Zoom

2. Guru memberikan umpan balik terhadap


poster siswa
3. Peserta didik menyimak ulasan guru
tentang kegiatan yang sudah dilakukan
dan meminta peserta didik melakukan
refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan.
4. Sebagai penutup guru mengajak peserta
didik untuk bersyukur atas ilmu dan
semua kegembiraan yang telah mereka
rasakan di hari ini dengan berdoa bersama.
5. Peserta didik menjawab salam dari guru.

B.PENILAIAN PEMBELAJARAN
Merancang Poster Tentang Jenis Usaha yang dibuat Siswa

1. Buatlah rancangan posters tentang usaha yang kamu miliki sebagai ajang promosi
2. Tentukan ide atau gagasan yang tepat untuk poster
3. Isi poster berupa :
a. Memuat informasi tentang nama usaha yang kamu buat
b. Menyebutkan keunggulan dari usaha yang kamu buat
c. Memuat gambar yang menarik berkaitan dengan usaha yang kamu buat
d. Memperhatikan tata letak
e. Kalimat ajakan agar pembaca data dan tertarik untuk membeli usaha yang kamu buat
4. Kumpulkan postermu kepada gurumu

Rubrik Penilaian
18
No. Indikator Nilai Catatan
1 Memuat informasi usaha 1 2 3 4
2 Menyebutkan keunggulan dari usaha
yang dibuat
3 Memuat gambar yang menarik
4 Tata letak poster
5 Kalimat ajakan sebagai promosi
No Nama Sswa Nilai Keterangan
Mandiri Disiplin Bekerjasama

Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik

Rubrik Penilaian Sikap

Barengkrajan, 3 Oktober 2021


Mengetahui
Kepala SDN Barengkrajan 2 penulis

MUDJIADI.S.Pd NANIK SUKANSI,S.Pd


NIP 19641020 198511 1 001 NIP 19721010 2008 01 2 017

19
2.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pembelajaran Siklus 1

Pelaksanaan tindakan dan observasi pembelajaran pada siklus pertama yang dilaksanakan oleh
penulis pada hari Senin 3 Oktober 2021 dengan waktu 2 jam pelajaran (2 X 35 menit ) pada
tema 5 mapel SBDP dan subyek penelitian di khususkan pada siswa kelas V1 SDN
Barengkrajan 2 yang berjumlah 20 siswa
Kegiatan awal yang penulis lakukan adalah setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah di rancang oleh penulis kemudian memberikan tes awal pada siklus
satu serta juga membuat catatan observasi
Kemudian dilanjutkan pada kegiatan tes tulis ini untuk mengetahui hasil belajar dari tindakan
siklus 1 untuk memahami pelajaran SBDP di dapatkan data kuantatif sebagai berikut :
Tabel 3.1
Daftar Hasil Belajar siswa dalam Pembuatan Poster
No Nama Siswa Daftar Ketuntasa Keerangan
Nilai n
1 WINDI DEA SAPUTRI 65 TT
2 AGFA RAMADHAN PRATAMA 70 TT
3 AHMAD WILDAN FIRMANSYAH 70 TT
4 ARTHA MANDALA PRATAMA 70 TT
5 ARUM PERMUNI SUCI 75 T
6 AZRIEL AKBAR PUTRA HENDRAYANTO 70 TT
7 DIANA ISLAH JINA NAIRA 65 TT
8 GRASELIA AYU NATALIA PUTRI 65 TT
9 ICHA PRAMESTYA PUTRI MUHADI 65 TT
10 IRWANDA SATRIA NURIZKY 77 TT
11 KENIA DINDA ADISTA 65 TT
12 MELINDA DITA SAPUTRI 65 TT
13 MIKHAEL GRACE FAOMASI DAELI 65 TT

20
14 MOCHAMAD NIZAR ISNAIN RIZKYANTO 50 TT
15 MUHAMMAD EVAN PUTRA PRATAMA 75 T
16 NADYA AGATHA WAHYUNING DYAPITALOKA 75 T
17 NANDANA PRATAMA RIZQ 70 TT
18 RAHMAT FEBRIAN PUTRA HIDAYAT 75 T
19 REYSA ANASTASYA 70 TT
20 RISMA OLIVIA SONYA 65 TT

Jumlah skor 1360 3

Nilai rata – rata kelas = 68


Prosentase Ketuntasan hasil belajar = 15%

Tabel 3.2
Daftar Hasil keaktifan siswa dalam Pembuatan Poster
No Nama Siswa Daftar keaktifan Keerangan
Ya tidak
1 WINDI DEA SAPUTRI v
2 AGFA RAMADHAN PRATAMA v
3 AHMAD WILDAN FIRMANSYAH v
4 ARTHA MANDALA PRATAMA v
5 ARUM PERMUNI SUCI v
6 AZRIEL AKBAR PUTRA HENDRAYANTO v
7 DIANA ISLAH JINA NAIRA v
8 GRASELIA AYU NATALIA PUTRI v
9 ICHA PRAMESTYA PUTRI MUHADI v
10 IRWANDA SATRIA NURIZKY v
11 KENIA DINDA ADISTA v
12 MELINDA DITA SAPUTRI v
13 MIKHAEL GRACE FAOMASI DAELI v
14 MOCHAMAD NIZAR ISNAIN RIZKYANTO v
15 MUHAMMAD EVAN PUTRA PRATAMA v
16 NADYA AGATHA WAHYUNING DYAPITALOKA v
17 NANDANA PRATAMA RIZQ v
18 RAHMAT FEBRIAN PUTRA HIDAYAT v

21
19 REYSA ANASTASYA v
20 RISMA OLIVIA SONYA v
Jumlah Skor 7 13
Prosentase Keaktifan = 35 %

Dari data tabel 3.2 data observasi keaktifan dan kemandirian siswa dalam pembelajaran SBDP
pembuatan poster dapat di laporkan bahwa keaktifan siswa untuk mengikuti dan memahami belum
maksimal hal ini diketahi dari data tersebut bahwa hanya 7 anak yang menunjukkan keaktifannya
dari 20 siswa sedangkan 13 anak masih belum aktif sehingga diperoleh presentasi keaktifan siswa
masih 35 % oleh karena itu perlu adanya perbaikan disiklus berikutnya
3. Refleksi dari Kegiatan Siklus 1
Bahwa dari data hasil belajar masih belum maksimal yakni 68 dari nilai KKM 75 dan
yang tuntas masih 3 siswa dari 20 siswa dengan prosentasi 15 % dan untuk keaktifan siswa masih
35 % dari 20 seluruh jumlah siswa dalam artian hanya 7 siswa saja yang akfif dalam melakukan
dan memahami model pembelajaran maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Siswa bosan dengan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru sehingga siswa
kurang termotivasi dan tidak kreativ
2. Siswa belum percaya diri dan belum termotivasi aktif untuk mencoba model pembelajaran
Yang inovatif
4.Guru kurang berinovasi dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi bosan dengan pembelajarn
yang itu –itu saja

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2


a.Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan siklus 2 penulis terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran agar tujuan yang di harapkan tercapai pada pembelajaran Pembuatan Poster Mapel
SBDP kali ini dengan menggunakan Aplikasi Canva
- Menyusun perangkat / Rencana Pelaksanaan Pemeblajaran sesuai dengan apa yang
dharapkan dengan RPP daring
- Menyusun Penilaian
- Menyusun LK Siswa
- Menyusun daftar nilai

22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus 2 ( Daring )

Satuan Pendidikan : SDN Barengkrajan 2


Kelas/ Semester : 6/ 1
Tema : 5. Wirausaha
Sub Tema : 2. Usaha di Sekitarku
Pembelajaran ke : 2 (dua)
23
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui pengamatan, peserta didik menyebutkan unsur dan ciri-ciri poster

2. Melalui pemahaman terhadap unsur dan ciri-ciri poster, peseta didik dapat membuat poster
mengenai usaha yang akan mereka lakukan
3. Melalui penggunaan AplikasiCanva peserta didik dapat mengoperasikan

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam dari guru. 10 menit


2. Peserta Didik berdoa sebelum memulai
kegiatan. Berdoa dapat dipimpin oleh
ketua kelas (Religius).
3. Guru Memeriksa kehadiran peserta didik,
dengan menanyakan kabar dan kondisi
kesehatan mereka.

4. Peserta didik menyanyi bersama dengan


guru (Apersepsi)
5. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang hal apa yang mereka sukai untuk
dijadikan usaha. (Motivasi)
6. Peserta didik mendengarkan pemaparan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
Kegiatan Inti Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 50 menit

1. Guru mempraktikkan cara menggunakan


apkasi canva kepada peserta didik melalui
zoom dan vidio yang telah dibuat

2. Buka aplikasi canva dengan akun yang


ada, lalu buat presentasi yang akan dipilih
yaitu membuat poster

3. Pilih template yang sesuai dengan poster


yang akan dibuat

4. Kreasikan sesuai dengan yang diinginkan

5. Guru memberikan kesempatan kepada

24
siswa untuk mempraktekkan canva
dengan menggunakan HP atau PC

6. Siswa mulai mengoperasikan dan


mencoba

7. Siswa membuat poster dengan aplikasi


canva sesuia dengan poster yang
ditentukan
Kegiatan Penutup 1. Guru menunjuk beberapa peserta didik 10 menit
untuk memprsentasikan poster yang
dimiliki dengan daring

2. Guru memberikan umpan balik terhadap


poster siswa
3. Peserta didik menyimak ulasan guru
tentang kegiatan yang sudah dilakukan
dan meminta peserta didik melakukan
refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan.
4. Sebagai penutup guru mengajak peserta
didik untuk bersyukur atas ilmu dan
semua kegembiraan yang telah mereka
rasakan di hari ini dengan berdoa
bersama.
5. Peserta didik menjawab salam dari guru.

C. Penilaian
Merancang Poster Tentang Jenis Usaha yang dibuat Siswa

1. Buatlah rancangan posters tentang usaha yang kamu miliki sebagai ajang promosi
2. Tentukan ide atau gagasan yang tepat untuk poster
3. Isi poster berupa :
a. Memuat informasi tentang nama usaha yang kamu buat
b. Menyebutkan keunggulan dari usaha yang kamu buat
c. Memuat gambar yang menarik berkaitan dengan usaha yang kamu buat
d. Memperhatikan tata letak
e. Kalimat ajakan agar pembaca data dan tertarik untuk membeli usaha yang kamu buat
4. Kumpulkan postermu kepada gurumu

D. Rubrik Penilaian

25
Rubrik Penilaian
No. Indikator Nilai Catatan
1 Memuat informasi usaha 1 2 3 4
2 Menyebutkan keunggulan dari usaha
yang dibuat
3 Memuat gambar yang menarik
4 Tata letak poster
5 Kalimat ajakan sebagai promosi

Keterangan
1= Kurang
2 = Cukup
3 = baik
4 = sangat baik

Rubrik Penilaian Sikap

No Nama Sswa Nilai Keterangan


Mandiri Disiplin Bekerjasama

Barengkrajan, 10 Oktober 2021


Mengetahui
Kepala SDN Barengkrajan 2 penulis

MUDJIADI.S.Pd NANIK SUKANSI,S.Pd


NIP 19641020 198511 1 001 NIP 19721010 2008 01 2 017

b. Penilaian

Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada Siklus 2,
secara rinci hasil yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut

Tabel 3.3
Daftar Hasil Belajar siswa dalam Pembuatan Poster dengan Aplikasi Canva
No Nama Siswa Daftar Ketuntasan Keerangan
Nilai
1 WINDI DEA SAPUTRI 75 T

26
2 AGFA RAMADHAN PRATAMA 80 T
3 AHMAD WILDAN FIRMANSYAH 80 T
4 ARTHA MANDALA PRATAMA 85 T
5 ARUM PERMUNI SUCI 80 T
6 AZRIEL AKBAR PUTRA HENDRAYANTO 80 T
7 DIANA ISLAH JINA NAIRA 75 T
8 GRASELIA AYU NATALIA PUTRI 75 T
9 ICHA PRAMESTYA PUTRI MUHADI 70 T
10 IRWANDA SATRIA NURIZKY 70 T
11 KENIA DINDA ADISTA 70 T
12 MELINDA DITA SAPUTRI 75 T
13 MIKHAEL GRACE FAOMASI DAELI 80 T
14 MOCHAMAD NIZAR ISNAIN RIZKYANTO 75 T
15 MUHAMMAD EVAN PUTRA PRATAMA 75 T
16 NADYA AGATHA WAHYUNING DYAPITALOKA 75 T
17 NANDANA PRATAMA RIZQ 70 TT
18 RAHMAT FEBRIAN PUTRA HIDAYAT 80 T
19 REYSA ANASTASYA 75 T
20 RISMA OLIVIA SONYA 75 T
Jumlah skor 1600 16
Nilai rata – rata kelas = 80
Prosentase Ketuntasan hasil belajar = 80 %

27
Tabel 3.3
Daftar Hasil Belajar siswa dalam Pembuatan Poster dengan Aplikasi Canva
No Nama Siswa Daftar Ketuntasan Keerangan
Nilai
1 WINDI DEA SAPUTRI 75 T
2 AGFA RAMADHAN PRATAMA 80 T
3 AHMAD WILDAN FIRMANSYAH 80 T
4 ARTHA MANDALA PRATAMA 85 T
5 ARUM PERMUNI SUCI 80 T
6 AZRIEL AKBAR PUTRA HENDRAYANTO 80 T
7 DIANA ISLAH JINA NAIRA 75 T
8 GRASELIA AYU NATALIA PUTRI 75 T
9 ICHA PRAMESTYA PUTRI MUHADI 70 T
10 IRWANDA SATRIA NURIZKY 70 T
11 KENIA DINDA ADISTA 70 T
12 MELINDA DITA SAPUTRI 75 T
13 MIKHAEL GRACE FAOMASI DAELI 80 T
14 MOCHAMAD NIZAR ISNAIN RIZKYANTO 75 T
15 MUHAMMAD EVAN PUTRA PRATAMA 75 T
16 NADYA AGATHA WAHYUNING DYAPITALOKA 75 T
17 NANDANA PRATAMA RIZQ 70 TT
18 RAHMAT FEBRIAN PUTRA HIDAYAT 80 T
19 REYSA ANASTASYA 75 T
20 RISMA OLIVIA SONYA 75 T
Jumlah skor 1600 16
Nilai rata – rata kelas = 80
Prosentase Ketuntasan hasil belajar = 80 %

Tabel 3.4
Daftar Hasil keaktifan siswa dalam Pembuatan Poster dengan Aplikasi Canva

24
No Nama Siswa Daftar keaktifan Keerangan
Ya tidak
1 WINDI DEA SAPUTRI v
2 AGFA RAMADHAN PRATAMA v
3 AHMAD WILDAN FIRMANSYAH v
4 ARTHA MANDALA PRATAMA v
5 ARUM PERMUNI SUCI v
6 AZRIEL AKBAR PUTRA HENDRAYANTO v
7 DIANA ISLAH JINA NAIRA v
8 GRASELIA AYU NATALIA PUTRI v
9 ICHA PRAMESTYA PUTRI MUHADI v
10 IRWANDA SATRIA NURIZKY v
11 KENIA DINDA ADISTA v
12 MELINDA DITA SAPUTRI v
13 MIKHAEL GRACE FAOMASI DAELI
14 MOCHAMAD NIZAR ISNAIN RIZKYANTO v
15 MUHAMMAD EVAN PUTRA PRATAMA v
16 NADYA AGATHA WAHYUNING DYAPITALOKA v
17 NANDANA PRATAMA RIZQ v
18 RAHMAT FEBRIAN PUTRA HIDAYAT v
19 REYSA ANASTASYA v
20 RISMA OLIVIA SONYA v
Jumlah Skor 18 2
Prosentase Keaktifan = 75 %

Dari data tabel 3.4 data observasi keaktifan siswa dalam membuat poster dengan
Aplikasi Canva dapat di laporkan bahwa keaktifan siswa untuk mengikuti dan memahami
sudah maksial hal ini diketahi dari data tersebut bahwa 15 anak yang menunjukkan
keaktifannya dari 20 siswa dan hanya 5 anak masih belum aktif sehingga diperoleh
presentasi keaktifan siswa naik dengan signifikan 90 %

2. Refleksi dari Kegiatan Siklus 2

Tabel 3.5

25
Rekapitulasi Kegiatan Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Jumlah Prosentase Siklus 2 Jumla Prosentase Jumlah Selisih nilai


siswa h siswa siswa perbaikan
Hasil 4 35% Hasil 15 90 % 20 55 %
observas observasi
i keaktifan
keaktifan
Hasil 3 15% Hasil 16 80 % 20 65 %
belajar belajar
siswa siswa
Dari laporan data tabel 3.5 hasil kegiatan setelah dilaksanakan perbaikan pada Rencana
pelaksanaan pembelajaran dan juga pada media pembelajaranya ternyata mendapatkan
nilai yang signifikan pada hasil belajar mendapatkan 16 anak tuntas dan 80 % prosentasi
Ketuntasannya yakni mendapat kenaikan sebanyak 65 % dan untuk keaktifan siswa
mendapatkan 18 siswa sudah aktif dengan prosentase 90 % dengan nilai kenaikan yang
signifikan sebanyak 55 % dan penulis dapat menyimpulkan keberhasilan ini di pengaruhi
oleh hal hal sebagai berikut ini :
1. Siswa tertarik model pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Canva
2. Siswa merasakan sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan dan
mengasyikkan
3. Siswa mendemontrasikan sendiri mengoperasikan Canva
4. Siswa sudah mulai muncul rasa percaya diri
5.Guru selalu memberikan semangat dan bertindak sebagai fasilisator

BAB IV

26
PENUTUP

A. Simpulan

Dari kegiatan siklus 1 dan 2 yang dilakukan pada penerapan aplikasi canva untuk
meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa maka diambil kesimpulan sbb :
1. Guru harus mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pemeblajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi siswa
2. Guru mempersiapkan model – model pembelajaran yang inovatif dimana dapat
menumbuhkan minat dan kreativitas siswa sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
3. Dari Penerapan Aplikasi canva ini dapat ditarik simpulan bahwa pada siklus 1
dimana guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional didapat
bahwa nilai ketuntasan siswa hanya 15% dari 20 siswa dan nilai keaktifan siswa
hanya 35 % sedangkan pada pada siklus 2 yang menerapkan aplikasi Canva pada
pembuatan poster didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan
sebesar 80 % dan keaktifan siswa sebesar 90 % dari 20 siswa, ini menunjukkan
bahwa siswa tertarik dan termotivasi dengan pembelajaran yang inovatif

B. Saran
Pada kesempatan ini penulis memberikan saran yang tujuannya untuk perbaikan
pelaksanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Guru harus banyak sharing atau berbagi pengalaman dalam proses belajar mengajar
karena guru disaat ini dituntut untuk selalu berkembang dalam pengajaran dan
metode pengajaran yang inovatif
2. Adanya KKG antar sekolah walaupun masih dalam pandemic covid 19 tetap
telaksana agar bisa saling bertukar pengalaman mengenai hambatan dan solusi dalam
penggunaan media pengajaran.
Guru harus terus berinovasi dalam penggunaan metode,model pembelajaran serta
dapat membuat media pembelajaran yang kreatif,menarik dan menyenangkan yang
hasilnya bisa dirasakan langsung pada peserta didik yang bisa memberikan energy
positif terhadap hasil belajar mereka

27
DAFTAR PUSTAKA

1. jelantik, A. . K. 2019. Dinamika Pendidikan Dan Era Revolusi Industri 4.0. In Dinamika
Pendidikan Dan Era Revolusi Industri 4.0 (pp. 95–96). Deepublish
2. Effendi, D., & Wahidy, A. (2019). Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Pembelajaran
Menuju Pembelajaran Abad 21
3. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
4. Pelangi, G. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Canva Sebagai Media Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia
5. Silitonga, I. D., & Purba, D. O. Pengembangan Bahan Ajar Dimasa Pendemi COVID
19. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA), (Online). Vol. 3 No 1
6. Munib, Achmad, dkk. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes
7. Nurhayati, A., Fitria, E., & Nurfadhillah, S. (2020). Peran Pembelajaran Seni Budaya dan
Prakarya (SBdP) dalam Pengembangan Kemampuan Motorik Siswa
8. Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas : Implementasi dan
Pengembangannya. Jakarta : PT Bumi Aksara

28
29

Anda mungkin juga menyukai