PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila hasil dalam proses suatu pembelajaran gagal maka akan sulit
dicapainya kemajuan suatu bangsa. Dalam rangka meningkatkan pendidikan
suatu bangsa, guru dan siswa merupakan unsur yang sangat penting dalam
mencapai suatu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, dalam suatu proses
pembelajaran antara guru dan siswa harus terjalin komunikasi yang baik.
1
pembelajaran dilakukan dari rumah. Pembelajaran melalui zoom maupun
google classroom membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terbatas. Hal
ini menjadi dasar untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap
mutu pendidikan siswa. Dan untuk melakukan peneletian terkait masalah
tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yaitu untuk mengetahui cara belajar yang efektif
untuk para siswa. Di zaman pandemi ini, telah banyak mengubah hal
mulai dari segi aspek kehidupan manusia sampai metode pembelajaran
siswa. Pemerintah mengajukan pembelajaran dilakukan secara saring
untuk mencegah terjadinya peningkatan covid-19. Melalui perkembangan
teknologi yang semakin canggih, memungkinkan pembelajaran daring
dilakukan dengan berbagai aplikasi dan fitur yang semakin memudahkan
dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah yaitu dapat mengetahui cara
menulis karya tulis ilmiah dengan benar, mengatasi berbagai kendala yang
ada selama proses pembelajaran daring agar pembelajaran daring lebih
efektif, dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran
daring, memberikan informasi dan masukan kepada murid dan guru dalam
pembelajaran daring. Manfaat praktis untuk murid yaitu sebagai sumber
informasi mengenai pembelajaran daring, sebagai motivasi untuk murid
agar murid bisa lebih termotivasi dalam pembelajaran daring, sebagai
masukan untuk murid agar murid lebih aktif dan lebih rajin dalam
pembelajaran daring. Manfaat praktis untuk guru yaitu sebagai informasi
mengenai pembelajaran daring, sebagai masukan untuk guru agar guru
3
lebih tegas dan lebih memperhatikan murid saat proses pembelajaran
daring berlangsung. Juga dapat menerapkan pembelajaran yang lebih
praktis dan menyenangkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Pembelajaran
5
Sistem pendidikan di Indonesia diatur dalam UUD NO 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional, beserta peraturan perundang-
undangan yang menyertai (PP dan Permendikbud). Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dasar dari Pendidikan Nasional
adalah Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman.
Komponen pendidikan secara keseluruhan saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
6
2. Pembelajaran Daring
Pengertian daring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang mengarah
langsung pada jaringan internet, baik menggunakan smartphone, laptop,
dan PC. Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu
suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem daring yang
memanfaatkan internet. Secara luas pengertian daring adalah suatu aktivitas
atau kegiatan yang mengarah langsung pada jaringan internet, baik
menggunakan smartphone, laptop, dan PC.
B. Penelitian Relevan
8
hanya menganalisis dampak, tetapi penulis juga mencari solusi untuk
mengatasi kendala pada pembelajaran daring.
Kedua adalah penelitian dilakukan oleh Edi Santoso pada tahun 2009
yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar
Kimia Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa,” dengan hasil terdapat
beragam nilai dalam pelajaran tersebut, ada yang mengalami peningkatan,
ada yang tetap bahkan ada yang mengalami penurunan. Persamaan
penelitian ini dengan penulis terletak pada salah salah satu objek penelitian
yaitu perkembangan nilai mata pelajaran. Perbedaannya adalah penelitian
ini berfokus pada mata pelajaran kimia sedangkan penulis berfokus pada
rata-rata dari semua mata pelajaran.
C. Kerangka Pikir
10
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Karena data
yang diambil berbentuk survei atau kuesioner. Metode penelitian kuantitatif
juga merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya.
Hasil dari angket dapat ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga mudah
untuk dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Hasil penelitian juga
ditampilkan dalam bentuk diagram sehingga dapat membandingkan jawaban
yang lebih dominan dan memudahkan pemahaman karena data yang disajikan
dalam bentuk angka.
12
B. Waktu dan Lokasi
Jumlah populasi siswa SMA Zion Makassar kelas XII adalah dua ratus
satu siswa dan jumlah guru sebanyak empat puluh tujuh. Oleh karena itu,
penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak 13% dari total siswa kelas XII
dan 50% dari total guru. Sehingga total siswa yang disurvei adalah 27 siswa
dan total guru adalah 24 guru.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
Jumlah
Siswa 27
Guru 24
Total Sampel 51
E. Instrumen Penelitian
Oleh karena diterapkannya pembatasan sosial maka pengumpulan data
melalui survei menggunakan laptop untuk membuat angket dan gadget untuk
menyebarkan form kepada para responden.
BAB IV
15
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
4.1.1 Survei Murid Zion
a. Dampak Positif Pembelajaran Daring
1) Tabel dan Grafik
Opsion Jumlah Persentase
Lebih mengenal aplikasi pembelajaran,seperti
6 22.22%
gcr, zoom, canva, gmeet, dll
Melatih tanggung jawab dan kejujuran 4 14.81%
Pelajaran lebih fleksibel 8 29.63%
Tidak perlu membawa buku yang berat 7 25.93%
Siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran 0 0.00%
Tidak perlu bangun pagi terlalu cepat untuk
1 3.70%
siap-siap ke sekolah
nd repot pergi n pulang sekolah 1 3.70%
TOTAL 27 100%
Tabel 4.1 Dampak Positif Pembelajaran Daring
2) Menghitung Persentase :
16
Mengenal aplikasi pembelajaran
Jumlah Responden Bagian Tertentu
¿ ×100 %
Total Seluruh Responden
6
= × 100 %=22.22%
27
17
Tidak repot pergi dan pulang sekolah =
Jumlah Responden Bagian Tertentu
×100 %
Total Seluruh Responden
1
¿ ×100 %=3.70 %
27
18
2) Menghitung Persentase :
19
TOTAL 24 100%
Tabel 4.3 Kehadiran Murid Selama Pembelajaran Daring
2) Menghitung Persentase
20
Beberapa izin dan sakit =
Jumlah Responden Bagian Tertentu
×100 %
Total Seluruh Responden
2
¿ × 100 %=8 .30 %
24
2) Menghitung Persentase
21
2
¿ × 100 %=8.30 %
24
22
Gambar 4.5 Pemahaman Selama Pembelajaran Daring
Berdasarkan Perkembangan Nilai
2) Menghitung persentase
Jumlah Responden Bagian Tertentu
Baik = ×100 %
Total Seluruh Responden
13
¿ × 100 %=8.30 %
24
B. Pembahasan
4.2.1 Analisis Hasil Survei
a. Analisis Survei Murid
Berdasarkan survei dari murid, banyak yang memberikan
respon positif maupun negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran daring membawa beragam dampak bagi murid, baik
positif maupun negatif. Dari segi positif, sebanyak 29,63% dari
total respon berpendapat bahwa lebih fleksibel, 25,93%
berpendapat bahwa pembelajaran daring lebih efektif karena tidak
23
perlu membawa buku yang berat dan 22.22% berpendapat bahwa
selama pembelajaran daring mereka bisa mengenal berbagai
aplikasi yang menunjang pelajaran, seperti zoom, meet, google
classroom, canva dan sebagainya. Namun, dampak negatif bagi
murid adalah 40.74% merasa kesulitan dalam memahami
pembelajaran secara daring, 33.33% mengeluh karena mata yang
merasa lelah karena berjam-jam di depan layar dan 22.22%
mengalami kendala jaringan yang mengganggu pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran yang dilakukan
secara daring dengan menggunakan media dan teknologi tanpa harus bertatap
26
muka secara langsung. Pengaruh pembelajaran daring dapat memberikan
pengaruh positif dan negatif bagi siswa. Pengaruh positif antara lain
pembelajaran lebih fleksibel, lebih menghemat waktu dan dapat melatih
tanggung jawab siswa. Namun, di sisi negatifnya banyak yang berpendapat
bahwa pembelajaran daring membuat mata siswa menjadi lelah, terbatasnya
kuota internet, jaringan yang tidak stabil, maupun kurang paham dengan
pembelajaran yang dilaksanakan.
Pembelajaran secara daring dan tatap memiliki keunggulan tersendiri.
Dimana pembelajaran tatap muka membuat siswa mudah mengerti pelajaran
karena tidak mungkin terjadi kendala jaringan yang biasa terjadi di
pembelajaran daring.
B. Saran
Pembelajaran daring pada dasarnya adalah pembelajaran yang
dilakukan secara virtual melalui aplikasi virtual yang tersedia, walaupun
demikian pembelajaran daring harus tetap memperhatikan kompetensi yang
akan diajarkan. Oleh karena itu, pembelajaran daring bukan sekedar materi
yang dipindahkan melalui media internet, bukan juga sekedar tugas dan soal-
soal yang dikirimkan melalui aplikasi sosial media. Pembelajaran daring
harus direncanakan, dilaksanakan serta dievaluasi seperti halnya dengan
pembelajaran yang terjadi di kelas. Juga menerapkan metode tanya-jawab
dengan nilai tambah sebagai bentuk apresiasi agar meningkatkan ketertarikan
siswa pada materi yang diajarkan.
Jika status PPKM berada di level satu hingga tiga, maka pembelajaran
tatap muka dapat dilaksanakan dan memerhatikan protokol kesehatan secara
ketat serta membatasi jumlah siswa per kelas. Membagi jadwal offline-online
juga efektif untuk membatasi jumlah siswa, contohnya kelas dua belas belajar
tatap muka sedangkan kelas sepuluh dan sebelas melakukan pembelajaran
daring. Lalu akan berganti pada minggu berikutnya. Setelah kelas selesai
dipakai maka dilakukan penyemprotan disinfektan. Tak lupa melakukan
27
kontrol setiap minggu untuk mencegah kasus penularan di lingkungan
sekolah. Bila terdapat siswa yang kurang enak badan maka terdapat ruang
isolasi atau siswa dapat diizinkan unruk beristirahat di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
28
Bungin, Burhan. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta:
Kencana Prenada
29
Rizal, Fatchu. 2021 “8 Manfaat Online Learning Sebagai Metode Pembelajaran
Terkini di era pandemi COVID-19”,
https://smkpgritegal.sch.id/read/17/8-manfaat-online-learning-sebagai-
metode-pembelajaran-terkini-di-era-pandemi-covid-19, diakses diakses pada
17 Februari 2022 pukul 10.09.
Nama Validator :
30
Tanggal pengisian :
A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian Bapak/Ibu
terhadap angket validitas penelitian. Kami ucapkan terima kasih atas
kesediaan Bapak/Ibu menjadi validator dan mengisi lembar validasi ini.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir
pernyataan dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom dengan
skala penilaian sebagai berikut:
1 = Sangat kurang 3 = Cukup baik 5=Sangat baik
2 = Kurang baik 4 = Baik
2. Bapak/Ibu dimohon kesediannya untuk memberikan saran-saran
perbaikan pada bagian akhir lembar ini atau langsung pada naskah
yang disertakan pada lembar penilaian ini.
C. PENILAIAN
Skala Penelitian
Aspek Indikator Komentar
1 2 3 4 5
1. Kejelasan judul
lembar angket.
2. Kejelasan Butir
Kejelasan Pernyataan.
3. Kejelasan
Petunuk Pengisian
Angket.
4. Pernyataan
Kejelasan
dengan jawaban
Isi
yang di-harapkan.
5. Pernyataan yang
berkaitan dengan
tujuan penelitian.
Relevansi
6. Pernyataan yang
sesuai dengan aspek
yang ingin dicapai.
31
7. Pernyataan
Kevalida mengungkapkan
n Isi informasi yang
benar.
8. Pernyataan berisi
Tidak satu
Ada Bias gagasan yang
lengkap
9. Bahasa yang
digunakan mudah
dipahami.
Ketepatan 10. Bahasa yang
Bahasa digunakan efektif.
11. Penulisan yang
sesuai EYD.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, angket
penelitian/lembar wawancara ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi
2. Layak digunakan untuk uji coba setelah revisi
32
3. Tidak layak digunakan untuk uji coba
Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu.
Makassar, ……………………
Validator
…………………………
RIWAYAT PENULIS I
RIWAYAT PENULIS II
34
Penulis memasuki jenjang Sekolah Dasar pada tahun 2010 di Sekolah Dasar
Kalam Kudus dan lulus pada tahun 2016. Kemudian, pada tahun 2016, penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Zion dan lulus tahun
2019. Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas
Zion pada tahun 2019 dan akan lulus pada tahun 2022. Penulis akan melanjutkan
pendidikan di Universitas Ciputra Makassar dan mengambil jurusan
Communication Business Management pada akhir tahun 2022.
35
Pada tahun 2010, penulis memasuki Sekolah Dasar Jembatan Budaya dan lulus
pada tahun 2016. Lalu, memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di sekolah
yang sama dan lulus pada tahun 2019. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas,
penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Zion Makassar dan akan lulus pada
tahun 2022 mendatang.
Penulis akan melanjutkan pendidikannya di ESDA, tempat kursus yang
memfokuskan bidang Desain Komunikasi Visual (DKV). Penulis akan menekuni
bidang animasi tiga dimensi pada akhir 2022. Dimana ESDA berlokasi di
Surabaya, Jawa Timur.
RIWAYAT PENULIS IV
36
Pada tahun 2010, penulis memasuki jenjang Sekolah Dasar Menara St. Martinus
dan lulus pada tahun 2016 . Lalu , pada tahun 2016 penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Zion dan lulus pada tahun 2019 .
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya di SMA Zion
Makasar dan akan lulus pada tahun 2022. Penulis akan melanjutkan pendidikan di
Universitas Hasanuddin Makassar dan mengambil jurusan akuntansi pada tahun
ajaran 2022.
RIWAYAT PENULIS V
37
Pada tahun 2010, penulis memasuki Sekolah Dasar zion Makassar dan
lulus pada tahun 2016. Lalu memasuki jenjang Sekolah Mengah Pertama di zion
Makassar pada tahun 2016 kemudan lulus pada tahun 2019. Penulis melanjutkan
pendidikan pada jenjang selanjutnya di Sekolah Menengah Atas Zion Makassar
dan akan lulus pada 2022 mendatang. Penulis akan melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi yaitu Universitas Ciputra dengan jurusan Manajemen Business
Internasional pada akhir tahun 2022.
DOKUMENTASI
38
39
40