Anda di halaman 1dari 4

Nama : Emanuel Constantin Ludong

Kelas : XII IPA Thames


Nomor urut: 09

Laporan Difraksi Cahaya Fisika


1. Tujuan
1) Mengamati jarak antara satu titik laser dengan titik laser yang lainnya (
2 Δ y ).
2) Mengetahui nilai panjang gelombang ( λ ) dari cahaya laser merah.
3) Mengetahui kesalahan relative dalam percobaan ini.

2. Alat dan Bahan


Alat:
 Pointer (Laser merah) : 1 buah
 Penggaris : 1 buah
 Pemegang slide diagram : 1 buah
 Rel presisi : 2 buah
 Tumpakan berpenjepit : 2 buah
 Penyambung rel : 1 buah
 Kisi difraksi : 1 buah
 Tempat lampu bertangkai : 1 buah
Bahan:
 Kertas HVS

3. Teori singkat
Sebuah gelombang yang merambat (menjalar) dalam sebuah medium
dapat mengalami peristiwa lenturan. Apabila gelombang itu sampai pada sebuah
celah, dapat berupa betul-betul celah atau bahkan berupa sebuah atom. Dalam
peristiwa difraksi cahaya gelombang oleh sebuah celah, arah gelombang datang
akan dihamburkan kedalam semua arah. Sehingga celah itu seolah – olah
merupakan sumber gelombang baru yang menghasilkan gelombang yang
merambat kesegala arah
Menurut optika geometric, bila sebuah benda tidak tembus cahaya ditempatkan
diantara sumber cahaya titik dan layar, maka bayangan benda itu akan
membentuk sebuah garis tajam yang sempurna. Sama sekali tidak ada cahaya
menumbuk layar itu di titik-titik tersebut, kawasan diluar bayangan itu diterangi
secara homogen. Sifat gelombang dari cahaya tidak dapat dipahami dengan
optika geometric sederhana. Segolongan dengan efek penting itu terjadi bila
cahaya menumbuk sebuah rintangan yang mempunyai celah atau tepi. Pola
interferensi yang seperti ini dikelompokkan dalam topic difraksi. Jika kedua
sumber cahaya titik dan layar secara relative dekat dengan rintangan yang
membentuk pola difraksi itu, maka hal ini dikenal dengan difraksi medan dekat
atau difraksi frensel (frensel diffraction). Jika sumber rintangan dan layar cukup
jauh, maka fenomena ini dikenal dengan difraksi medan jauh atau difraksi
fraunhofer (fraunhofer diffraction)

4. Langkah Kerja
1. Siapakan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Atur jarak antara kisi difraksi dan dinding sejauh 10 cm.
3. Kemudian letakan laser diatas tumpakan berpenjepit dan letakan kisi
difraksi diatas pemegang slide diafragma.
4. Tempelkan kertas HVS pada dinding untuk mengamati pola difraksi.
5. Setelah itu nyalakan laser dan arahkan ke kisi difraksi yang berukuran
100 mm.
6. Kemudian amati pola difraksi yang dihasilkan oleh laser.
7. Kemudian berikan titik pada kertas HVS sesuai dengan pola difraksi
yang dihasilkan oleh laser, ambil sebanyak 6 titik.
8. Kemudian lakukan sebanyak 6 kali percobaan dengan jarak antara kisi
fraksi dengan dinding bertambah sebanyak 10 cm tiap percobaan.
9. Catat hasil pengamatan dan analisis pola difraksi, dan lakukan
perhitungan 2 Δ y , λ , f , λ 2, f 2, dan Kr ( Kesalahn Relative).

5. Hasil Percobaan dan Perhitungan


Berikut hasil pengamatan dari laporan difraksi cahaya:
L 2Δy
No N (m) λ (m) f (Hz) λ (m) f (Hz)
2 2
(m) (m)
1 0.1 0.1 0.0074 0.74 405405405.4 0.5476 1.64354E+17
2 0.1 0.2 0.0139 0.695 431654676.3 0.48303 1.86326E+17
3 0.1 0.3
0.0206 0.68667 436893203.9 0.47151 1.90876E+17
4 0.1 0.4
0.0273 0.6825 439560439.6 0.46581 1.93213E+17
5 0.1 0.5
0.0346 0.692 433526011.6 0.47886 1.87945E+17
6 0.1 0.6
0.0413 0.68833 435835351.1 0.4738 1.89952E+17
Σλ (m) 4.1845
Rata-rata (m)
Σλ 0.697416667
Σ f (Hz) 2582875088
Rata-rata Σ f (Hz) 430479181.3
Δ λ (m) 41.845
Δ f (Hz) 25828750880
Kr (Kesalahan Relative) dalam % 59.99%
Rumus perhitungan yang digunakan:
1
 d= N
2 Δ yd
 λ= L
c
 f= λ
Σλ
 λ= 5

 Δ λ= 1
N √ N Σ λ2−( Σ λ)2
N−1


2 2
N Σ f −(Σ f )
 Δf= 1
N N−1
Δλ
 Kr= ×100 %
λ

6. Hasil Analisis Percobaan


Dari hasil percobaan kelompok kami, terlihat adanya perbedaan yang
terjadi ketika jarak yang digunakan berbeda walaupun kisi difraksi yang
digunakan sama yaitu 100 mm. Saat jarak yang digunakan sebesar 10 cm
antara kisi difraksi dengan kertas HVS yang ditempelkan di dinding terlihat
jarak antara titik terang dengan titik terang yang lainnya semakin mendekat.
Sedangkan saat jaraknya semakin jauh menjadi 20 cm antara kisi fraksi
dengan kertas HVS yang ditempelkan di dinding terlihat jarak antara titik
terang dengan titik terang yang lainnya semakin menjauh. Dan begitu
seterusnya, saat sampai ke jarak 60 cm antara kisi difraksi dengan kertas
HVS yang ditempelkan di dinding, titik terang dengan titik terang yang
lainnya terus semakin menjauh.
7. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang didapat dari hasil praktikum ini yaitu walaupun kisi
difraksi yang digunakan tidak berubah yaitu tetap menggunakan 100 mm,
tetapi jarak antara kisi difraksi dengan kertas HVS yang ditempelkan
didinding berbeda, tetap akan mempengaruhi jarak antara titik terang dengan
titik terang yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai