Anda di halaman 1dari 16

PENGAMATAN TERHADAP SPEKTRUM GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh:
Nama/NIM : NURUL AINI/221810401073
Fakultas/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok :6
Asisten : Viola Risti Agasi
Koordinator asisten :Qurrota A’yun
Tanggal praktikum/Jam :18 oktober 2022/14.20-17.00

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2022
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1..1 Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat


walautidak ada medium. Energi elektromagnetik akan merambat dalam
gelombangdengan beberapa karakter yang bisa diukur yaitu panjang gelombang,
frekuensi,amplitudo serta kecepatan. Amplitudo merupakan tinggi gelombang dan
panjanggelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah
gelombangyang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu.Kecepatan energi
elektromagnetikadalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang serta
frekuensinya berbanding terbalik. Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan
olehsemua masa di alam semesta yang berbeda. Energi dalam suatu sumber
apabilasemakin tinggi, maka makin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan(Sutarno,2013).

Gelombang elektromagnetik diterapkan pada berbagai perangkat elektronik


seperti televisi, radio, dan oven microwave, dan digunakan di berbagai tempat dalam
kehidupan kita sehari-hari. Perangkat elektronik menggunakan gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik terdiri dari dua jenis spektrum
elektromagnetik, yaitu spektrum elektromagnetik berdasarkan frekuensi dan panjang
gelombang(Olivia Nur et al.2016).

Cahaya merupakan salah satu jenis dari gelombang elektromagnetik. Pada


umumnya cahaya berada pada spektrum sinar tampak (panjang gelombang 400 – 700
nm).Cahaya juga menjadi syarat bagi terbentuknya bayangan pada mata, sehingga
setiap benda yang dikenai oleh cahaya pasti akan dapat dilihat oleh mata.Cahaya berada
pada spektrum dengan interval panjang gelombang yang cukup luas, maka
pemanfaatan cahaya menjadi beragam. Dalam bidang medis,berdasarkan panjang
gelombang yang dimiliki,cahaya dimanfaatkan sebagai transilluminasi, endoscopy,
sterilisasi alat kedokteran, sumber energi dalam proses diatermi, phototerapy, salah
satu bahan/tools dalam surgery devices,bahkan telah banyak digunakan sebagai
noninvasive diagnostic tools(Tim Penyusun,2022).
1.1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah pada praktikum kali ini sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara jenis warna pada spektrum warna dengan


panjang gelombang yang dihasilkan?

2. Bagaimana perbandingan panjang gelombang referensi dengan panjang


gelombang yang didapatkan?

1.1.3 Tujuan

1. Mengetahui hubungan antara jenis warna pada spektrum warna dengan


panjang gelombang yang dihasilkan?

2. Mengetahui perbandingan panjang gelombang referensi dengan


panjang gelombang yang didapatkan?

1.1.4 Manfaat

Manfaat dari spektrum gelombang elektromagnetik adalah inframerah,


yang dapat diterapkan pada kehidupan. Radiasi inframerah disebut radiasi termal
karena dihasilkan oleh proses dalam molekul dan benda panas.Gelombang
elektromagnetik diterapkan pada berbagai perangkat elektronik seperti televisi, radio,
dan oven microwave, dan digunakan di berbagai tempat dalam kehidupan kita sehari-
hari.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk


Maxwell (1831 – 1879). Hukum dasar yang telah dipelajari, yaitu Hukum Coloumb,
Hukum Biot – Savart atau Hukum Ampere dan Hukum Faraday.Maxwell menurunkan
beberapa persamaan yang berujung pada hipotesisnyamengenai gelombang
elektromagnetik.Terdapat dua sumber gelombang elektromagnetik yaitu seara alamiah
dan buatan(Sumbayak,2016).

Sumber gelombang elektromagnetik seara alamiah dihasilkan oleh matahari


dan bumi dalam bentuk spektrum gelombang,seperti gelombang mikro, gelom&ang
radio, infra merah, cahaya tanpak, sinar ultra-iolet,Sedangkan sumber gelombang
elektromagnetik berasal dari sistem kabel dan peralatan listrik rumah tangga ketika
dialiri listrik. Cahaya matahari menghasilkan sinar yang dibedakan warnanya dalam
spektrum cahaya tampak (merah jingga kuning hijau biru ungu), dan sinar tidak tampak
di antaranya adalah infra merah dan ultraviolet(Sadidah,2015).

Gelombang elektromagnetik meliputi spektrum panjang gelombang


danfrekuensi yang sangat besar. Spektrum gelombang elektromagnetik ini
mencakuptransmisi radio dan TV, cahaya tampak, radiasi inframerah dan UV, sinar–X
dangamma.Gelombang elektromagnetik telah terdeteksi dengan frekuensi sedikitnya1
sampai 1024 Hz yang memberikan jangkauan panjang gelombang dan
frekuensiaproksimasi untuk berbagai segmen(Tristanti et al,2021)

Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi.


Difraksiadalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati
penghalang atau celah.Cahaya dapat mengalami difraksi dengan syarat cahaya tersebut
melewati celah yang sempit artinya ukuran panjang gelombang yang melewati celah
lebih besar dibandingkan dengan lebar celah.Fresnel-Young yang memanfaatkan
prinsip difraksi cahaya melewati celah sempit, yang memiliki lebar celah mendekati
panjang gelombang cahaya yang melewatinya.
(Sumber: Tim Penyusun)

Pola difraksi yang terjadi jika cahaya melewati kisi, akan menghasilkan titik-titik
intensitas maksima yang memenuhi persamaan:

dsin 𝜃 = 𝑛𝜆 untuk n=1,2,3 dst. (5.1)

(Tim Penyusun,2022)

Menurut Sutarno (2013), seberkas cahaya monokromatis dilewatkan kedalam


suatu kisi,maka sebagian akan diteruskan dan yang lainnya akandilenturkan atau
didifraksi. Pelenturan tersebut jika diamati akan nampak sebagaispektrum berupa pita
pita terang dan gelap kearah kiri dan kanan sumbu sinar.Pita warna spektrum akan
terbentuk lagi makin jauh dengan pusat sumbu, hal initerjadi untuk orde yang lebih
besar lagi.

Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa


celah disebut difraksi gelombang. Cahaya yang dilewatkan pada sebuah celahsempit
juga akan mengalami lenturan, sama halnya dengan gelombang. Difraksicahaya terjadi
pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarakyang sama. Celah
sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyakcelah pada sebuah kisi,
semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar(Sutarno, 2013).
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan praktikum kali ini sebagai beriku:

- Mistar berfugsi mengukur jarak antara kisi-kisi hasil difraksi cahaya

- Meteran berfungsi umtuk mengukur jarak jarak antara kisi-kisi dengan layar

- Lampu LED berfugsi sebagai sumber cahaya polikromatik

- Kisi dengan tetapan kisi yang diketahui

- Layar berfungsi sebagai media untuk melihat diftraksi

- Statif berfungsi sebagai penjepit groomer atau benda

3.2 Metode kerja

- Setting percobaan Fresnell-Young

- Konstanta kisi dicatat yang tertera pada kisi. Disini anda akan mendapatkan N
yang merupakan banyaknya garis dalam 1 mm.

- Jarak antara kisi ditetapkan dengan layar penerima spektrum cahaya L=50cm.

- Spektrum/satu warna orde 1 dipilih yang posisinya berada di sebelah kiri dan
kanan titik pusat O. Tandai warna yang sama untuk kedua sisi.

- Jarak antar kedua sisi diukur dari warna tersebut P, dan hitung S yang
menandakan posisi cahaya yang dipilih pada orde kesatu

- Lakukan untuk spektrum yang lain (ambil 2 data spektrum).

- Ulangilah percobaan ini untuk jarak L yang berbeda-beda


3.3 Metode Analisis Data

600 kisi/mm

SPEKTRUM
CAHAYA

MERAH

HIJAU

BIRU

300 kisi/mm

SPEKTRUM
CAHAYA

MERAH

HIJAU
BIRU

3.4 Ralat

1
d=𝑁

𝑃
S=2

sin 𝜃 = 𝑆(𝑆2+L2)
1 1 1
∆ sin 𝜃 = |(𝑆 2 + 𝐿2 )−2 − 𝑆 2 (𝑆 2 + 𝐿2 )−2 | |∆𝑆|+|−𝑆𝐿(𝑆 2 + 𝐿2 )−2 | |∆𝐿|

1
∆𝑆 = ∆𝐿 = 2 𝑛𝑠𝑡

1
d 1=d 2=d 3=𝑁

𝑆
sin 𝜃 = √𝑆2
+𝐿2

∆ sin 𝜃
I=( sin 𝜃 ) × 100%

K=100% − 1

∆ sin 𝜃
AP=1−log( sin 𝜃 )
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Spektrum Warna L(cm) d(mm) P(cm) S(cm) sinθ λ(mm) rata2 λ (nm) Dλ(nm) I(%) K(%) AP

40 600 33 0.001667 16.5 0.381330923 0.000635552


Merah 50 600 37 0.001667 18.5 0.347008882 0.000578348 0.014729403 23.17578 76.82422 -0.365034358
60 600 45.5 0.001667 22.75 0.354536784 0.000590895
40 600 26 0.001667 13 0.309086072 0.000515143
Hijau 50 600 32.5 0.001667 16.25 0.309086072 0.000515143 0.005438109 10.55649 89.44351 -0.023519744
60 600 37.4 0.001667 18.7 0.297550101 0.000495917
40 600 20 0.001667 10 0.242535625 0.000404226
Biru 50 600 23 0.001667 11.5 0.224147693 0.000373579 0.010435714 25.81653 74.18347 -0.411897886
60 600 26.8 0.001667 13.4 0.217963702 0.000363273
40 300 16.7 0.003333 8.35 0.204345146 0.00068115
Merah 50 300 18 0.003333 9 0.177152998 0.00059051 0.013009832 19.09979 80.90021 -0.281028617
60 300 21.5 0.003333 10.75 0.176358412 0.000587861
40 300 13.5 0.003333 6.75 0.166397418 0.000554658
Hijau 50 300 17 0.003333 8.5 0.167595494 0.000558652 0.005026039 9.06151 90.93849 0.042799441
60 300 19 0.003333 9.5 0.156385222 0.000521284
40 300 8 0.003333 4 0.099503719 0.000331679
Biru 50 300 11 0.003333 5.5 0.109340479 0.000364468 0.005850677 17.63957 82.36043 -0.24648809
60 300 11.5 0.003333 5.75 0.095396274 0.000317988

A. Panjang gelombang spektrum warna menggunakan 600 kisi/mm

spektrum wrna L (cm) λ ± Dλ (nm)


40 10 −1 1 10−2
−2
Merah 50 10−1 1 10
60 10−1 1 10−2
40 0 10 −2 0 10 −2
Hijau 50 0 10−2 0 10−2
60 2,9. 10−2 0 10−2
40 2,4. 10−2 1 0 10−2
Biru 50 2,2 . 10−2 1 0 10−2
60 1 10 −2 1 0 10 −2
B. Panjang gelombang spektrum warna menggunakan 300 kisi/mm

spektrum wrna L (cm) λ ± Dλ (nm)


40 0 10 −2 1 10−2
Merah 50 1 10−2 1 10−2
60 1 10−2 1 10−2
40 1 10−2 0 10−2
Hijau 50 1 10−2 0 10−2
60 1 10−2 0 10−2
i n 40 0 10−2 0 10−2
Biru 50 1 0 10−2 0 10−2
60 0 10−2 0 10−2

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai pengamatan spektrum


elektromagnetik. Percobaan ini bertujuan untukmengetahui proses penguraian cahaya
yaitu cahaya polikromatik menjadi cahayamonokromatik. Mengetahui pengaruh jarak
kisi terhadap panjang gelombang.Mengetahui pengaru jarak layar ke kisi terhadap
spektrum cahaya.

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat


walautidak ada medium. Energi elektromagnetik akan merambat dalam
gelombangdengan beberapa karakter yang bisa diukur yaitu panjang gelombang,
frekuensi,amplitudo serta kecepatan. Amplitudo merupakan tinggi gelombang dan
panjanggelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah
gelombangyang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu.Kecepatan energi
elektromagnetikadalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang serta
frekuensinya berbanding terbalik. Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan
olehsemua masa di alam semesta yang berbeda. Energi dalam suatu sumber
apabilasemakin tinggi, maka makin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan(Sutarno,2013).
Percobaan pertama kam melakukan panjang gelombang darisumber sinar berwarna
merah,hijau,biru .Menentukan panjag gelombang yag digunakan satu macam kisi
difraksi 600 kisi/mm.. Cahaya yang tampak pada layar berupa garis - garis warna yang
disebut dengan gelombang. Cahaya pada layar terbagi menjadi dua arah yang pusatnya
berada ditengah dan memiliki sinar yang paling terang disebut dengan terang
pusat.Cahaya pada layar akan makin redup apabila pusat pusat titik spektrum cahaya
yang tampak.

Percobaan kedua kam melakukan panjang gelombang darisumber sinar


berwarna merah,hijau,biru.Menentukan panjag gelombang yag digunakan satu macam
kisi difraksi 300kisi/mm.Cahaya yang tampak pada layar berupa garis - garis warna
yang disebut dengan gelombang. Cahaya pada layar terbagi menjadi dua arah yang
pusatnya berada ditengah dan memiliki sinar yang paling terang disebut dengan terang
pusat.Cahaya pada layar akan makin redup apabila pusat pusat titik spektrum cahaya
yang tampak.

Proses penembakan cahaya pada kisi juga mempengaruhi difraksi cahayayang


dihasilkan. Sinar yang ditembakkan pada kisi-kisi apabila agak jauh dari kisi-kisimaka
panjang gelombang yang dihasilkan lebih lebar jaraknya dan tidak terlalu jelas.
gelombang akan berdekatan.Panjang gelombang dan spektrum warna terhadap
variasi,apabila panjang gelombang kecil maka sinar yang dihasilkan tampak akan
tetapiterdapat pada interval sinar UV dengan gelombang 200nm-400nm.
panjanggelombang apabila nilai besar maka sinar yang dihasilkan tidak tampak
terdapat pada interval sinar infra merah dengan panjang gelombang.Menurut
Armeni,2018) Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih)
menjadi cahaya-cahaya monokromatik pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang.
Pengolahan pola difraksi ini, dilakukan dengan membandingkan ukuran pixel
terhadap ukuran asli gambar pada jarak pengukuran yang ditentukan. Hasil
perbandingan ini kemudian digunakan untuk perhitungan dalam menentukan panjang
gelombang dari sebuah sumber cahaya monokromatis yang digunakan. Proses
perbandingan ukuran pixel dengan ukuran real objek ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lasfeto dkk.(2008) Proses pengukuran pola difraksi dilakukan dengan
berbagai variasi jarak, yaitu 50-100 cm. Pada setiap jarak pengambilan data digunakan
kisi difraksi dengan lebar celah 100 celah/mm, 300 celah/mm, dan 600 celah/mm.

Hasil yang diperoleh dari dari data panjang gelombang spektrum warna
menggunakan 600kisi/mm yang berwana merah mendapatkan hasil dengan panjang L
40cm adalah 3,8.10-1 1 10-2,L50 mendapatkan hasil 3,4.10-1 1 10-2,L60 3,5.10-
1
1 10-2.Panjang gelombang bewarna hijau mendapatkan hasil L40 3,09.10-
2
0 10-2,,L50 mendapat hasil 3,09.10-2 0 10-2,L 60 mendapat hasil 2,9.10-
2
0 10-2.Panjang gelombang bewarna biru mendapatkan data hasil L40 2,4.10-
2
1 0 10-1.L 50 mendapat hasil 2,2.10-2 1,0.10-2.L 60 mendapat hasil 2,1.10-2 1,0.10-
2
.Hasil panjang gelombang spektrum warna menggunakan 300kisi/mm bewarna merah
mendapat hasil L40 2,04.10-2 1,3.10-2,L50 mendapar hasil 1,7.10-2 1,3.10-2,L60
mendapar hasil 1,7.10-2 1,3.10-2.Panjang gelombang spektrum warna hijau mendapat
hasil L40 1,6.10-2 0,5.10-2.L50 mendapat hasil 1,5.10-2 0,5.10-2.L60 mendapat hasil
1,5.10-2 0,5.10-2.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Cahaya yang tampak pada layar berupa garis - garis warna yang disebut dengan
gelombang. Cahaya pada layar terbagi menjadi dua arah yang pusatnya berada ditengah
dan memiliki sinar yang paling terang disebut dengan terang pusat.Cahaya pada layar
akan makin redup apabila pusat pusat titik spektrum cahaya yang tampak.

2.Pengolahan pola difraksi ini, dilakukan dengan membandingkan ukuran pixel


terhadap ukuran asli gambar pada jarak pengukuran yang ditentukan. Hasil
perbandingan ini kemudian digunakan untuk perhitungan dalam menentukan panjang
gelombang dari sebuah sumber cahaya monokromatis yang digunakan

5.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan pada praktikum suatu percobaan terhadapspektrum


gelombang elektromagnetik adalah praktikan harus memilikiketepatan dan kecermatan
posisi mata saat mengamati hasil pengukuran.Praktikan memerlukan kemaksimalan
dan strategi langkah kerja agar pengambilandata saat praktikum berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Armaeni, A., Wahyono, U., & Kamaluddin, K.Peristiwa Dispensi.(2018).Jurnal


Pendidikan Fisika ,2(3), 50-52.

Ainyn, Q., & Dwiningsih, K. (2020). Multimedia Interaktif dengan Penstimulasian


Intelegensi Visual Spasial pada submateri Ikatan Kovalen. Jurnal
Riset Pendidikan Kimia (JRPK), 10(2), 132-138.

Lasfeto, D. B., Susanto A., dan Agus S.2018. Aplikasi Pengolahan Citra Untuk

Estimasi Bobot Badan Ternak. Buletin Peternakan. Vol. 33 No. 03.


Halaman 167-176.

Mayasari, E., & Enawaty, E. (2012). Pengaruh Penggunaan Buku Ajar Ikatan Ionik
Dengan Pendekatan Multirepresentasi Terhadap Prestasi Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(1).

Nur, L. O., Munir, A., Sugihartono, S., & Kurniawan, A. (2016). Perancangan Dan
Fabrikasi Penyerap Gelombang Elektromagnetik Patch Segi Enam Berbasis
Surface Textured. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi,
Kendali, Komputer, Elektrik, dan Elektronika, 1(1).

Sadidah, K. R., & Ghani, A. A. (2015). Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF
(Extremely Low Frequency) 300 μT dan 500 μT Terhadap Perubahan Jumlah
Mikroba dan pH Pada Proses Fermentasi Tape Ketan. Jurnal Pembelajaran
Fisika, 4(1): 1-8.

Sumbayak, E. M. (2016). Dampak Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler


terhadap Otak. Jurnal Kedokteran Meditek,8(3): 4-8.

Tristanti, D. D. T., & Sudarti, S. (2021). Analisis Kemampuan Multirepresentasi


Verbal dan Tabel Tentang Konsep Spektrum Gelombang Elektromagnetik
pada Mahasiswa Fisika. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 6(2),
46-51.

Anda mungkin juga menyukai