LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Oleh :
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cahaya
Cahaya adalah sebuah energi yang dapat merambat tanpa memerlukan suatu
media berupa perantara (Dewi dkk, 2021). Cahaya tersusun atas sekumpulan
warna yang merambat secara kontinu. Menurut Zahro (2015), cahaya mempunyai
sifat-sifat dasar yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan dan dibiaskan, dapat
menembus benda bening, dapat dibelokan oleh celah sempit, dan dapat diuraikan
berdasarkan warnanya. Cahaya dapat dibiaskan melalui dua medium yang
berbeda. Cahaya merambat dari medium yang kurang rapat menuju medium yang
lebih rapat (Rosmadi, 2018). Cahaya dibedakan menjadi dua, yaitu cahaya
polikromatik dan cahaya monokromatik. Cahaya Monkoromatik adalah cahaya
yang tersusun dari suatu spektrum gelombang saja (Naomi, 2018). Cahaya
polikromatik adalah cahaya yang terdiri dari banyak spektrum gelombang dengan
variasi gelombang berbeda yang dapat mengemisikan cahaya putih. Contoh
cahaya polikromatik adalah cahaya matahari, cahaya fluroense dari merkuri,
krypton, neon, dan cahaya fluroense yang berasal dari lampu LED. Panjang
gelombang cahaya yang bersumber dari cahaya polikromatik dapat diukur
menggunakan spectrometer prisma (Zahro, 2015).
1. Kolimator
Kolimator merupakan suatu tabung. Tabung tersebut memiliki fungsi untuk
mengamati panjang gelombang cahaya yang datang. Kolimator dilengkapi
dengan sebuah lensa akromatik yang terletak pada salah satu ujung dan
celahnya.
2. Teleskop
Teleskop terdiri dari 2 lensa utama. Lensa tersebut adalah lensa objektif dan
okuler. Teleskop berfungsi sebagai alat atau instrument untuk melihat cahaya
yang dihasilkan oleh prisma serta menunjukkan besar sudut yang dihasilkan dari
pembiasan prisma.
3. Skala
Skala berfungsi untuk menunjukkan besarnya sudut yang dihasilkan oleh
pembiasan cahaya yang masuk. Skala digolongkan menjadi dua, yaitu skala
utama dan skala nonius. Skala utama adalah skala yang menunjukkan besar
sudut pada lingkaran penuh. Skala nonius adalah suatu skala yang lebih kecil.
Sinar gamma memiliki panjang gelombang antara 10 -10 m sampai kurang dari
10-14 m. Sinar X memiliki panjang gelombang antara 10 -8 sampai 10-12m. Sinar
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari 400 nm tetapi
lebih dari 10 nm. Cahaya tampak memiliki panjang gelombang antara 400 nm
sampa 700 nm. Sinar inframerah memiliki panjang gelombang lebih dari 780 nm
tetapi lebih pendek dari 100 μm. Gelombang mikro memiliki panjang gelombang
antara 0,3 m sampai 10-4 m. Gelombang radio memiliki panjang gelombang yang
berkisar lebih dari 10-4 sampai 0,1 m (Tristanti, 2021).
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu:
a. Mistar berukuran 30 cm digunakan untuk mengukur panjang atau jarak
warna yang dihasilkan dari proses difraksi.
b. Meteran digunakan untuk mengukur jarak lampu dengan dinding dan
Milimeter Block.
c. Lampu LED digunakan sebagai sumber cahaya polikromatik.
d. Kisi digunakan sebagai media yang akan ditentukan difraksi warnanya.
e. Layar digunakan sebagai media untuk melihat hasil difraksi cahaya
polikromatik menjadi cahaya monokromatik.
f. Statif digunakan untuk menjepit lampu LED.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu:
a. Milimeter Block digunakan sebagai media penerima dan pengukur
panjang hasil difraksi warna.
3.2 Desain Eksperimen
3.3.2 Ralat
1
d= (3.3)
N
P
s= (3.4)
2
s
sin θ= (3.7)
√ L +S 2
2
dλ
=sin θ (3.8)
dd
dλ
=d (3.9)
sin θ
1
∆ d= nst (3.11)
2
1
∆ sinθ= nst (3.12)
2
BAB 4
4.1 Hasil
Tabel Pengamatan