Anda di halaman 1dari 4

PEMUAIAN PANJANG

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :

Nama/NIM : Tyara Wahyu Wardhani/221810401086

Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

Kelompok :8

Asisten : Naufal Nurrofiqi

Koordinator Asisten : Qurrota A’yun

Tanggal Praktikum/Jam : 04 Oktober 2022/14.20-17.00 WIB

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabel listrik ketika siang hari semakin kendor melengkung ke bawah karena
terkena panas matahari sehingga ukurannya bertambah panjang dari ukuran
semula. Pemasangan besi rel kereta api juga dipasang tidak rapat agar pada saat
siang hari besi rel tersebut tidak menggelembung akibat penambahan panjang.
Penambahan panjang dari suatu benda ini disebut pemuaian panjang.
Mengapa pemuaian panjang bisa terjadi, hal ini disebabkan karena suatu
benda menerima kalor. Nilai lebar dan tebal suatu benda sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Nilai lebar dan tebal dalam
pemuaian panjang dianggap tidak ada karena nilainya yang sangat kecil.
Praktikan bisa mengamati benda-benda disekitar untuk mengetahui bagaimana
proses pemuaian panjang bisa terjadi. Pengetahuan tentang pemuaian panjang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari agar tidak terjadi kesalahan ketika
memasang suatu benda. Misalnya ketika ingin memasang kaca, tanpa adanya
celah antara kaca dan pinggiran tembok, pada suhu panas di siang hari kaca
tersebut akan pecah karena tidak ada celah atau ruang bagi kaca untuk memuai.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum hari ini yaitu:
a. Bagaimana karakteristik pemuaian panjang dari ketiga bahan tersebut?
b. Bagaimana karakteristik koefisien muai panjang dari ketiga bahan
tersebut?
c. Bagaimana kesesuaian hasil percobaan lab dengan literatur?
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemuaian

Suatu benda ketika mengalami perubahan suhu maka benda tersebut akan
mengalami perubahan fisik atau perubahan kimia. Perubahan fisik inilah yang
disebut sebagai pemuaian maupun penyusutan. Pemuaian merupakan perubahan
sifat fisik dari benda akibat panas atau disebut juga perubahan temperatur (Naga,
1991).

Ukuran suatu benda akan berubah ketika suhu disekitarnya berubah. Apabila
suhu disekelilingnya naik, benda tersebut akan mengalami penyusutan (Fansuri,
2012). Benda-benda yang terbuat dari logam dapat memuai karena dipengaruhi
oleh koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang adalah faktor yang
menentukan seberapa besar pemuaian panjang jenis zat tersebut. Semakin tinggi
nilai koefisien muai panjang suatu logam, maka logam tersebut akan semakin
cepat memuai (Pujayanto, 2016).

Logam akan memuai jika logam tersebut dipanaskan, lalu pemuaiannya akan
berbeda-beda tergantung dari jenis logam tersebut. Hal ini terjadi di dalam
fenomena pemuaian termal. Pemuaian termal adalah peristiwa pertambahan
ukuran benda yang diakibatkan oleh perubahan suhu. Perubahan benda bisa
bermacam-macam. Bisa berupa perubahan panjang, perubahan luas, maupun
perubahan volume. Hampir seluruh zat mengalami pemuaian termal, zat tersebut
yaitu zat padat, zat cair, dan gas (Young, 2000).

2.2 Pemuaian Panjang

Pemuaian panjang terjadi pada benda berwujud kawat atau batang saat
diberikan suatu kalor. Kawat dan batang tersebut akan mengalami pertambahan
panjang (Iis, 2007). Secara matematis, pemuaian panjang dapat ditulis sebagai
berikut:
∆ L=L−L0 (2.1)
Pemuaian panjang suatu logam berbanding lurus dengan panjang mula-mula,
serta berbanding lurus juga dengan kenaikan suhu. Faktor ketidak-sebandingan
dan faktor-faktor lainnya dapat dinyatakan dengan suatu faktor α (Iis, 2007).
Konsep pemuaian dapat ditulis sebagai berikut:
∆ L=α . L0 . ∆ T (2.2)

Faktor α atau yang biasa disebut koefisien muai panjang adalah perubahan
fraksional panjang dibagi dengan perubahan suhu (Sears, 1982). Nilai koefisien
muai panjang tidak tergantung pada jenis zat. Konsep pemuaian panjan dapat
ditulis sebagai berikut:

∆L
α= (2.3)
L0 ∆ T

Anda mungkin juga menyukai