LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Oleh :
Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi
Kelompok :8
PENDAHULUAN
2.1 Pemuaian
Suatu benda ketika mengalami perubahan suhu maka benda tersebut akan
mengalami perubahan fisik atau perubahan kimia. Perubahan fisik inilah yang
disebut sebagai pemuaian maupun penyusutan. Pemuaian merupakan perubahan
sifat fisik dari benda akibat panas atau disebut juga perubahan temperatur (Naga,
1991).
Ukuran suatu benda akan berubah ketika suhu disekitarnya berubah. Apabila
suhu disekelilingnya naik, benda tersebut akan mengalami penyusutan (Fansuri,
2012). Benda-benda yang terbuat dari logam dapat memuai karena dipengaruhi
oleh koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang adalah faktor yang
menentukan seberapa besar pemuaian panjang jenis zat tersebut. Semakin tinggi
nilai koefisien muai panjang suatu logam, maka logam tersebut akan semakin
cepat memuai (Pujayanto, 2016).
Logam akan memuai jika logam tersebut dipanaskan, lalu pemuaiannya akan
berbeda-beda tergantung dari jenis logam tersebut. Hal ini terjadi di dalam
fenomena pemuaian termal. Pemuaian termal adalah peristiwa pertambahan
ukuran benda yang diakibatkan oleh perubahan suhu. Perubahan benda bisa
bermacam-macam. Bisa berupa perubahan panjang, perubahan luas, maupun
perubahan volume. Hampir seluruh zat mengalami pemuaian termal, zat tersebut
yaitu zat padat, zat cair, dan gas (Young, 2000).
Pemuaian panjang terjadi pada benda berwujud kawat atau batang saat
diberikan suatu kalor. Kawat dan batang tersebut akan mengalami pertambahan
panjang (Iis, 2007). Secara matematis, pemuaian panjang dapat ditulis sebagai
berikut:
∆ L=L−L0 (2.1)
Pemuaian panjang suatu logam berbanding lurus dengan panjang mula-mula,
serta berbanding lurus juga dengan kenaikan suhu. Faktor ketidak-sebandingan
dan faktor-faktor lainnya dapat dinyatakan dengan suatu faktor α (Iis, 2007).
Konsep pemuaian dapat ditulis sebagai berikut:
∆ L=α . L0 . ∆ T (2.2)
Faktor α atau yang biasa disebut koefisien muai panjang adalah perubahan
fraksional panjang dibagi dengan perubahan suhu (Sears, 1982). Nilai koefisien
muai panjang tidak tergantung pada jenis zat. Konsep pemuaian panjan dapat
ditulis sebagai berikut:
∆L
α= (2.3)
L0 ∆ T