Anda di halaman 1dari 16

PEMUAIAN PANJANG

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :

Nama/NIM : Nabila Risqita Altamarix


Fakultas/Jurusan : MIPA/Matematika
Kelompok :4
Asisten : Juwita Topista Wibowo
Koordinator Asisten : Agus Rahmatullah
Tanggal Praktikum/Jam : 6 Oktober 2022/09.40-12.20

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................3
2.1 Sejarah....................................................................................................................3
2.2 Definisi....................................................................................................................4
2.3 Literatur..................................................................................................................4
BAB 3 METODE EKSPERIMEN.............................................................................................5
3.1 Alat dan Bahan.......................................................................................................5
3.2 Desain Eksperimen.................................................................................................6
3.3.1 Gambar Eksperimen........................................................................................6
3.2.2 Variabel Eksperimen........................................................................................6
3.2.3 Prosedur Eksperimen.......................................................................................7
3.2.4 Langkah Kerja..................................................................................................8
3.3 Metode Analisis Data...............................................................................................9
3.3.1 Tabel Pengamatan............................................................................................9
3.3.2 Ralat Perhitungan.............................................................................................9
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................10
4.1 Hasil........................................................................................................................10
4.2 Pembahasan...........................................................................................................10
BAB 5 PENUTUP...............................................................................................................12
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
5.2 Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................................................14

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal
dianggap tidak ada. Koefisien muai panjang suatu benda adalah perbandingan
antara pertambahan panjang terhadap panjang awal benda persatuan kenaikan
suhu. Suatu benda padat dipanaskan maka benda tersebut akan memuai ke segala
arah, dengan kata lain ukuran panjang bertambahnya ukuran panjang suatu benda
karena menerima kalor (Meiza dkk, 2017).

Banyak sekali aplikasi dari konsep pemuaian seperti pemasangan rel kereta
api, pemasangan kabel jaringan listrik, pemasangan kaca jendela dan lain-lain,
sehingga diperlukan pengembangan dan penemuan konsep baru yang didasarkan
pada konsep yang telah ada agar dapat menemukan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Oleh karena itu, pemuaian perlu dipelajari. Salah satu metode pembelajaran yang
dapat dilakukan adalah kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum akan menunjang
praktikan untuk menemukan pengetahuan melalui eksplorasi yang dilakukan
selama praktikum, sehingga praktikum ini dilakukan agar dapat memahami dan
mengetahui lebih banyak mengenai pemuaian.

Pemuaian panjang terjadi jika suatu benda menerima kalor. Suatu benda
akan mengalami muai panjang apabila benda hanya memiliki (dominan) dengan
panjangnya saja. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang, dan besar perubahan suhu.
Koefisien muai panjang suatu benda sendiri, dipengaruhi oleh jenis atau bahan
benda tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum pemuaian panjang adalah :
1. Bagaimana pengaruh perubahan temperatur terhadap bahan terutama pada
logam ?
2. Bagaimana karakteristik pemuaian panjang dari ketiga bahan tersebut ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam praktikum pemuaian panjang adalah :
1. Mengetahui pengaruh perubahan termperatur terhadap bahan terutama
pada logam.
2. Mengetahui karakteristik pemuaian panjang dari ketiga bahan tersebut ?

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum kali ini adalah dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah didalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
pemuaian panjang. Mampu menjelaskan perbandingan pertambahan panjang yang
terjadi pada ketiga bahan yang digunakan dalam praktikum, perbandingan nilai
koefisien muai panjang dari ketiga bahan yang digunakan dalam praktikum.
Kaitan antara besar pertambahan panjang dengan koefisien muai panjang dari
benda padat dan karakteristik pemuaian panjang dari ketiga bahan yang digunakan
dalam praktikum.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Sejak zaman Yunani kuno sudah ada ide bahwa sebuah zat terbentuk dari
atom-atom. Atom adalah bagian terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Atom-atom ini jika berkumpul akan membentuk sebuah molekul, jika molekul-
molekul penyusun dari sebuah zat bergerak lebih cepat maka energi yang dimiliki
partikel menjadi lebih tinggi. Sehingga ketika disentuh akan terasa lebih panas.
Temperatur adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan. Tubuh manusia
dapat merasakan temperatur dalam bentuk panas atau dingin, sehingga dapat
disimpulkan bahwa temperatur adalah ukuran derajat panas suatu zat (Giancoli,
2014).
Sebuah zat terdapat gerakan acak atom, molekul, dan benda mikroskopis lain
didalamnya. Gerakan tersebut menghasilkan energi kinetik dan energi potensial.
Energi panas adalah energi yang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial
tersebut, ketika terjadi transfer energi dari sistem dan lingkungan sistem maka
akan terjadi perubahan energi. Transfer energi ini disebut kalor yang
menyebabkan perubahan temperatur (Halliday dkk, 2018).
Perubahan temperatur menyebabkan sebuah zat memuai atau menyusut. Zat
akan memuai jika mengalami kenaikan temperatur, sebaliknya zat akan menyusut
jika mengalami penurunan temperatur. Memuai artinya ukuran panjang, lebar,
tinggi, luas maupun volume zat berubah menjadi lebih besar. Besar pemuaian
pada setiap zat berbeda-beda, ada zat yang mudah memuai dan ada yang sulit
memuai. Pada zat yang mudah memuai perubahan temperatur yang kecil saja
sudah cukup membuat perubahan ukuran yang besar, dan sebaliknya zat yang sulit
memuai memerlukan perubahan temperatur yang besar untuk memuai (Abdullah,
2016)

3
2.2 Definisi
a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu
benda karena menerima kalor. Pemuaian panjang suatu benda
dipengaruhi oleh panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar
perubahan suhu. Koefisien muai panjang dipengaruhi oleh jenis benda
atau bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu
tertentu adalah
∆ L=Lo .α . ∆ t (2.1)
Δt adalah pertambahan panjang (m), Lo adalah panjang awal, α adalah
koefisien muai panjang dan Δt adalah perubahan temperatur (°C)
(Sugianto, 2017).

b. Koefisien Muai Panjang


Koefisien muai menggambarkan bagaimana ukuran dari suatu
perubahan obyek terhadap perubahan suhu. Fenomena pemuaian termal,
logam akan memuai jika dipanaskan dan pemuaiannya berbeda-beda
untuk jenis logam yang berbeda. Faktor yang menentukan besarnya
pemuaian panjang suatu jenis zat dinamakan koefisien muai panjang (α)
(Pujayanto, 2016).

2.3 Literatur
Koefisien muai pada zat padat biasanya tidak dipengaruhi oleh tekanan
meskipun dapat berubah seiring dengan suhu. Koefisien muai panjang mengacu
pada potensi pertambahan panjang, luas dan volume akibat perubahan suhu.
Semakin tinggi koefisien muai, semakin besar benda benda tersebut memuai
(Isnawati dkk, 2020).

4
BAB 3

METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini sebagai berikut:
- Dasar statif berfungsi untuk merangkai alat-alat praktikum
- Batang statif panjang digunakan sebagai tiang-tiang penyangga pada
alat statif
- Batang statif pendek digunakan sebagai tiang-tiang penyangga pada
alat statif
- Penggaris logam berfungsi untuk mengukur benda
- Penunjuk khusus digunakan untuk percobaan muai panjang
- Pipa baja berfungsi sebagai bahan untuk percobaan muai panjang
- Pipa tembaga sebagai bahan untuk percobaan muai panjang
- Pipa alumunium sebagai bahan untuk percobaan muai panjang
- Penghubung selang berfungsi untuk menghubungkan selang dengan
bahan
- Selang silikon berfungsi untuk jalannya air pada pemuaian
- Boss head berfungsi untuk menempatkan atau memegang alat-alat
laboratorium
- Pembakar spiritus berfungsi untuk memanaskan larutan dengan bahan
bakar gas
- Klem universal digunakan untuk menjepit labu erlenmeyer
- Sumbat karet besar 1 lubang berfungsi sebagai penutup labu
erlenmeyer
- Labu erlenmeyer 100 ml berfungsi sebagai tempat membuat larutan
- Termometer alkohol berfungsi untuk mengukur suhu atau perubahan
suhu

5
3.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan pada praktikum pemuaian panjang
antara lain :
3.3.1 Gambar Eksperimen

Gambar 3.1 Set up alat percobaan

3.2.2 Variabel Eksperimen


Variabel yang digunakan pada percobaan pemuaian panjang
diantaranya adalah variabel bebas, kontrol, dan terikat. Variabel bebas ini
merupakanvariabel yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan.
Variabel bebas pada percobaan ini adalah suhu akhir. Variabel kontrol
merupakan variabel yang konstan dalam percobaan. Variabel kontrol pada
percobaan ini adalah panjangbahan mula-mula (Lo), suhu awal dan
pertambahan panjang. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
agar terjadi perubahan, variabel terikat pada percobaan ini adalah koefisien
muai panjang bahan (α).

6
3.2.3 Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen pada percobaan kali ini sebagai berikut :
Start

Disusun alat praktikum


Diambil labu erlenmeyer kemudian diisi dengan air 10 ml Dipasang pada
statif dengan menggunakan klem universal

Dipasang penunjuk khusus pada dasar statif sebelah kanan, hingga penunjuk
bisa bergerak bebas

Dijepit salah satu ujung batang/pipa alumunium pada penjepit penunjuk


khusus, ujung lainnya pada boss head

Ditancapkan ujung sari penghubung selang pada sumbat karet, kemudian


pasang selang silikon pada ujung lainnya
Ditutup labu erlenmeyer yang sudah diisi air dengan sumbar karet tersebut.

Dihubungkan selang silikon dengan pipa aliminium Atur ketinggian labu


erlenmeyer ±3 cm dari sumbu pembakar spirtus

Diletakkan penggaris logam di atas meja dan diatur agar jarum penunjuk
khusus menunjuk pada nilai tertentu. Dicatat nilai ini sebagai posisi awal. Dicatat
pula suhu batang yang terbaca pada termometer sebelum dipanaskan.

Dinyalakan pembakar spirtus, kemudian diletakkan di bawah labu erlenmeyer.


Diamati pergerakan jarum penunjuk khusus selama pemanasan, sampai air di
dalam labu erlenmeyer mendidih.

Saat jarum menunjukkan pada angka 25 cm, catat suhu yang terbaca pada
termometer. Dimatikan api pada pembakar spirtus. 12. Diulangi langkah no 2-11 untuk
pipa tembaga dan pipa besi

Finis

7
3.2.4 Langkah Kerja
Langkah kerja yang dilakukan dalam percobaan pemuaian panjang yaitu
sebagai berikut.
1. Alat praktikum disusun seperti pada gambar 3.1 set up alat percobaan.
2. Labu erlenmeyer diambil kemudiah diisi dengan air 10 ml dan dipasang
pada statif dengan menggunakan klem universal.
3. Penunjuk khusus dipasang pada dasar statif sebelah kanan, sedemikian
hingga penunjuk bisa bergerak bebas.
4. Salah satu ujung batang/pipa alumunium dijepit pada penjepit penunjuk
khusus, sementara ujung lainnya pada boss head.
5. Ujung dari penghubung selang ditancapkan pada sumbat karet, kemudian
silikon dipasang pada ujung penghubung lainnya. Labu erlenmeyer yang
sudah terisi air ditutup dengan sumbat karet tersebut.
6. Selang silikon dihubungkan dengan pipa alumunium.
7. Labu erlenmeyer diatur ketinggiannya ±3 cm dari sumbu pembakar spirtus
8. Penggaris logam diletakkan di atas meja dan jarum penunjuk khusus diatur
agar menunjuk pada nilai tertentu. Nilai ini dicatat sebagai posisi awal.
Suhu batang yang terbaca pada termometer sebelum dipanaskan dicatat
juga.
9. Pembakar spirtus dinyalakan, kemudian diletakkan di bawah labu
Erlenmeyer.
10. Pergerakan jarum penunjuk khusus diamati selama pemanasan, sampai air
di dalam labu erlenmeyer mendidih.
11. Saat jatum jam menunjukkan pada angka 25 cm, suhu yang terbaca pada
termometer dicatat. Api pada pembakar spirtus dimatikan.
12. Langkah no. 2-11 diulangi untuk pipa tembaga dan pipa besi.

8
3.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam praktikum pemuaian panjang
adalah sebagai berikut.

3.3.1 Tabel Pengamatan

Tabel 3.1 Data percobaan pemuaian panjang

3.3.2 Ralat Perhitungan


∆ Lp Lp
α= = (3.1)
∆ T . Lo ¿ . Lo

∆ α=
√( δlp)
δα 2
∆ L p2 +( )
δα 2
δTc
∆ T c 2+ ( )
δα 2
δLo
( 0,68. ∆ Lo )2 (3.2)

δα 1 δα Lp δα −Lp
= = 2 =
δLp Tc . Lo δTc T c . Lo δLo Tc . L o 2
(3.3)


2
∑ ( L 1−L ) (3.4)
∆ Lp=
n−1
1
∆ Lo= nst (3.5)
2

9
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh pada praktikum massa jenis dan specific gravity

adalah pada tabel-tabel berikut.

Gambar 4.1 Perhitungan Pemuaian Zat Padat

4.2 Pembahasan

Energi panas dan perubahannya menyebabkan terjadinya perubahan


temperatur pada bahan logam. Jika bahan logam dipanaskan, maka bahan logam
tersebut akan terjadi pemuaian ke segala arah, dengan kata lain bahan logam
tersebut bertambah ukuran panjangnya. Setiap bahan logam memiliki koefisien
muai panjang yang berbeda, itulah mengapa walaupun bahan logam dipanaskan
dengan suhu yang sama dan memiliki panjang yang sama, pemuaian panjangnya
akan berbeda-beda. Semakin tinggi koefisien panjang sebuah bahan, maka
semakin mudah pula bahan tersebut mengalami pertambahan panjang akibat
pemuaian yang ada di dalam bahan.
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa alumunium paling
mudah memuai dan baja adalah bahan yang paling sulit memuai. Hal ini

10
dikarenakan nilai koefisien muai panjang alumunium paling besar dan baja paling
kecil. Koefisien muai panjang dipengaruhi oleh jenis benda atau bahan. Koefisien
muai panjang inilah yang mempengaruhi mudah atau sulitnya sebuah benda
mengalami pemuaian. Zat yang mudah memuai perubahan temperatur yang kecil
sudah cukup membuat perubahan ukuran yang besar dan sebaliknya zat yang sulit
memuai memerlukan perubahan temperatur yang besar untuk memuai.

11
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Energi panas dan perubahannya menyebabkan terjadinya perubahan
temperatur pada bahan logam
2. Zat yang mudah memuai zat koefisien muai panjang yang besar dan
zat yang sulit memuai koefisien muai panjangnya kecil.

5.2 Saran
Saran untuk kegiatan praktikum pemuaian panjang yaitu praktikan harus
memahami dan mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum melakukan
eksperimen untuk mengurangi dan mengantisipasi kemungkinan kesalahan
yang akan terjadi saat praktikum dilaksanakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2016. Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Giancoli, D. C. 2014. PHYSICS : Principle with Application. Seventh Edition.

Pearson Education, Inc. Terjemahan oleh I. Hardiansyah. 2018.

FISIKA:Prinsip dan Aplikasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Halliday, D. R. Resnick dan J. Walker. 2018. Physics, 7th Extended Edition. John

Wiley and Sons, Inc. Terjemahan oleh E. Sustini, S. Viridi, F. Iskandar dan

F.A. Noor. 2018. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid I. Edisi 7. Jakarta:

Erlangga.

Isnawati, H. S., S. A. Rofiqah, dan M. F. Ramadhan. 2020. Penentuan Koefisien

Pemuaian Panjang Logam Menggunakan Metode Difraksi Celah Tunggal.

Berkala Fisika Indonesia: Jurnal Ilmu Fisika, Pembelejaran dan

Aplikasinya. 11(1): 10.

Meiza, N., Yulkifli, Z. K. 2017. Pembuatan Set Eksperimen Muai Panjang Digital

Berbasis Mikrokontoler Atmega 328. Pillar of Physics.10(1): 71-77.

Pujiyanto., R. Budiharti, Y. Radiyono, D. F. Masithoh, dan F. Arfian. 2016.

Pembuatan Alat Percobaan Pengukuran Koefisien Pemuaian Panjang Logam

dengan Difraksi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS). 263.

Sugianto, A.I. 2017. Penentuan Koefisien Muai Panjang Logam Besi dengan

Metode Interferensi Cincin Newton. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Tim Penyusun. 2022. Modul Praktikum fisika dasar. Jember: Universitas Jember.

13
LAMPIRAN

Pemuaian Alumunium Pemuaian Tembaga

Pemanasan Air Mengukur Suhu

14

Anda mungkin juga menyukai