Anda di halaman 1dari 13

JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA

p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774


http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

DIFRAKSI LASER
A. Ainur Fadilla1, Astriyani Nur2, Fadel3 , Nurfalah Miseldi4 , Selvi Sewang5 , Serli
Yuniar6

Jurusan Fisika, Fakultas A,2Fakultas Sains dan Teknologi,3Universitas Islam Negeri


1

Alauddin Makassar

email: andiainurfadilla17@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Status artikel: Telah dilakukan percobaan dengan judul “Difraksi Laser”.


Diterima: Pada eksperimen Difraksi Laser dengan sinar laser hijau bertujuan
Disetujui: untuk untuk mengetahui gejala difraksi, untuk menentukan
Tersedia online: konstanta kisi difraksi dan untuk mengetahui pengaruh jarak kisi
ke layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan. Dimana alat
Kata Kunci: Cahaya,
Difraksi, Kisi dan dan bahan yang digunakan adalah sumber cahaya laser, kisi
Laser difraksi, rel presisi, layar dan mistar. Kisi difraksi banyak
digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya.
Pengukuran dilakukan dengan melewatkan cahaya pada kisi
difraksi yang sudah diketahui jarak antar celah kisinya. Hubungan
antara jarak antar celah kisi difraksi, panjang gelombang dan sudut
difraksi untuk berbagai orde. Pada percobaan diperoleh hasil
perhitungan nilai konstanta kisi difraksi yang semakin besar jarak
dari kisi ke layar maka semakin besar nilai konstanta kisi difraksi
begitupun sebaliknya, yang dipengaruhi oleh jarak antara terang
pusat ke terang-n.
.

1. PENDAHULUAN

JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

Cahaya adalah rambat gelombang elektromagnetik yang menjalar kesegala arah


yang dibedakan oleh panjang gelombang dan frekuensi dengan gelombang elektromagnetik
lainnya. Kehidupan manusia sangat bergantung pada cahaya karena cahaya merupakan
bagian mutlak dari kehidupan dan tanpa cahaya kehidupan di atas bumi tidak dapat
berkembang. Pencahayaan didalam ruangan merupakan hal mutlak untuk menghadirkan
rumah sehat dan setiap warna memiliki potensi untuk memberikan faktor refleksi yang
berbeda-beda. Interferometer Michelson adalah salah satu jenis dari interferometer, yaitu
suamu alat yang digunakan untuk menghasilkan suamu pola interfernsi (Giancoli, 2001).
Cahaya (dan semua bentuk radiasi elektromagnetik yang lain) adalah suatu bentuk
yang fundamental dan ilmu fisika masih berusaha untuk memahaminya. Pada tingkat yang
dapat diamati, cahaya menunjukkan dua perilaku yang tampaknya berlawanan, yang
digambarkan secara kasar melalui model-model gelombang dan partikel
(Frederick,dkk, 2006)
Cahaya dapat mengalami difraksi dengan syarat cahaya tersebut melewati celah
sempit artinya ukuran panjang gelombang yang melewati celah lebih besar dibandingkan
dengan lebar celah. Jika suatu cahaya dengan panjang gelombang λ pada suatu celah sempit
d, dimana d < λ, maka cahaya tersebut mengalami difraksi atau cahaya melentur itu dapat
dapat terdeteksi adanya penyimpangan sinar sebesar θ dari arah semula dan pada layar akan
terlihat pola interferensi terang/maksimum (Khofifuddin, 2017)
Difraksi atau pembelokan cahaya merupakan salah satu cara untuk menguji apakah
cahaya merupakan suatu gelombang. Difraksi cahaya sebenarnya sudah ditemukan sejak
pertengahan abad ke-17 oleh Fransesco Grimaldi. Namun baru 10 tahun setelah penemuan
Young, orang mengakui bahwa cahaya mempunyai sifat gelombang. Augustin Fresnel dan
Francois Argo menunjukkan saderetan percobaan difraksi dan interferensi yang
menyimpulkan bahwa cahaya adalah gelombang (Halliday. 1974).
Apabila suatu cahaya dengan panjang gelombang e mengenai suatu celah sempit,
maka menurut Christian Huygens setiap titik pada celah dapat dianggap sebagai sumber

JFT | 2
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

gelombang cahaya yang memancar ke segala arah dengan sudut fase yang sama dan
kecepatan yang sama pula (Giancoli. 1989).
Teknik pengukuran data semakin pesat dikembangkan dalam beberapa tahun
terakhir. Perkembangan ditandai dengan peralihan dari era pengukuran analog ke era
digital. Peralihan ini didasarkan atas pengetahuan manusia mengenai kinerja komputer
yang tidak hanya mengolah teks akan tetapi dapat digunakan untuk menggolah data atau
citra (Ahmad. 2009).
Dalam proses pengolahan citra pola difraksi, bentuk dari citra diambil informasinya
yang berkaitan dengan panjang pixel yang digunakan antara pola terang pusat dengan
terang pertama dalam pola difraksi. Difraksi merupakan peristiwa cahaya monokromatis
yang melewati sebuah penghalang sempit sehingga terbentuk pola gelap terang. Pola
difraksi ini dapat terbentuk dengan penghalang celah tunggal, dua celah, dan banyak celah
(Viridi, 2010).
Pengukuran panjang gelombang telah dilakukan oleh Sugito, dkk., (2005) dimana
proses pengukuran melihat pola interferensi yang terbentuk dari sumber lampu halogen
kemudiaan ditentukan nilai panjang gelombangnya. Pengambilan pola citra difraksi
dilakukan dengan menggunakan sebuah webcam. Secara umum, webcam merupakan
sebuah perangkat yang menggunakan CCD (Charge Couple device) yang bekerja secara
real time dalam menangkap gambar dan suara. Selain menggunakan CCD, penelitian yang
telah dilakukan oleh Ibison dan Jeffers (1998) mengaplikasikan linier diode array, Carnal
dan Mlynek (1991) mengaplikasikan Secondary Electron Multiplier (SEM), dan CCD oleh
Roman dkk., (2006). Pengolahan pola difraksi ini, dilakukan dengan membandingkan
ukuran pixel terhadap ukuran asli gambar pada jarak pengukuran yang ditentukan. Hasil
perbandingan ini kemudian digunakan untuk perhitungan dalam menentukan panjang
gelombang dari sebuah sumber cahaya monokromatis yang digunakan. Proses
perbandingan ukuran pixel dengan ukuran real objek ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lasfeto dkk. (2008) mengenai pengukuran bobot ternak dan Yudistira
(2001) tentang pengukuran volume kayu balok (Sugito, dkk,. 2005).

JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

Kisi difraksi adalah sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar, semuanya
dengan lebar a yang sama dan yang antara pusta-pusatnya dengan jarak d yang sama.
Cahaya dapat mengalami difraksi dengan syarat cahaya tersebut melewati celah yang
sempit artinya ukuran panjang gelombang yang melewati celah lebih besar dibandingkan
dengan lebar celah. Jika suatu cahaya dengan panjang gelombang ƛ pada melewati suatu
celah sempit d, dimana d < ƛ, maka cahaya tersebut mengalami difraksi atau cahaya
melentur itu dapat terdeteksi adanya penyimpangan sinar sebesar θ dari arah semula dan
pada layar akan terlihat pola interferensi terang/maksimum (Kholifudin, 2017).
Para ahli telah lama mempelajari cahaya untuk mengetahui hakekatnya. Pada
mulanya, cahaya didefinisikan sebagai aliran partikel yang dipancarkan oleh benda
penghasil cahaya (sumber cahaya). Tetapi, penyelidikan lain menyatakan bahwa cahaya
adalah gelombang karena cahaya memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh gelombang.
Pada akhirnya, mereka menyimpulkan bahwa kedua teori di atas yaitu bahwa cahaya adalah
materi yang merambat dan cahaya adalah gelombang adalah benar (Nirsal, 2012)
Dalam peristiwa difraksi dikenal suatu kisi difraksi yang terdiri atas sebaris celah
sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Kisi difraksi biasanya digunakan
untuk menentukan panjang gelombang cahaya. Kisi difraksi merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur panjang gelombang yang terdiri atas banyak celah sempit
dengan jarak sama pada permukaan datar (Sri Wahyuni,dkk, 2017)
Kisi difraksi banyak digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya.
Pengukuran dilakukan dengan melewatkan cahaya pada kisi difraksi yang sudah diketahui
jarak antar celah kisinya. Hubungan antara jarak antar celah kisi difraksi, panjang
gelombang dan sudut difraksi untuk berbagai orde. Hubungan ini berlaku untuk sinar yang
datang secara tegak lurus terhadap kisi difraksi atau sinar dengan sudut datang sama dengan
nol. Hal ini ditunjukkan dalam gambar yang menyertai perumusannya, akan tetapi
penjelasannya tidak dinyatakan secara tegas. Oleh karena itu pengukuran-pengukuran yang
berdasar pada hubungan tersebut, harus memenuhi persyaratan sudut datang sama dengan
nol (Santosa, 2012).

JFT | 2
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Gambar 1 : Sinar datang tegak lurus terhadap kisi difraksi; θ merupakan sudut difraksi.
(Sumber : Santosa, 2012)
Untuk menetukan panjang gelombang suatu cahaya melalui kisi difraksi
yaitu sebagai berikut:
d sinθ=nλ … (1)

Atau

dp
=nλ
l … (2)

Keterangan : k = konstanta kisi

P = Jarak pola interferensi pada layar (n)

L = Jarak layar ke kisi (m)

n = orde kisi

λ = Panjang gelombang (m)

Laser adalah sebuah sumber cahaya yang koheren, hampir monokromatik dan
searah.Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulating Emission of
Radiation yang berarti cahaya diperkuat melalui proses emisi yang dipicu. Laser terdiri dari
beberapa jenis bergantung pada medium laser yang digunakan. Seperti zat padat, cair, gas

JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

dan semikonduktor. Laser zat padat yang paling dikenal adalah laser Ruby, laser Ti:S, dan
laser Nd:YAG, sedangkan untuk laser gas adalah laser He- Ne dan Laser CO2. Laser Dye
dan laser dioda masingmasing adalah contoh laser zat cair dan semikonduktor
(Minarni, 2013).
Laser mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh sumber cahaya lain. Sifat-sifat
khas laser antara lain kesearahan, intensitas, monokromatis, dan koherensi. Laser He-Ne
merupakan jenis laser gas yang ditimbulkan oleh molekul dan atom netral. Laser ini dapat
berosilasi pada panjang gelombang 0,633 µm, 1,15 µm (laser gas yang pertama kali
berosilasi), dan 3,39 µm (Handayani, 2014).

Berdasarkan uraian di atas hal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini


yaitu untuk menentukan panjang gelombang sumber cahaya warna hijau, memahami
pengaruh lebar celah dan banyak celah terhadap pola difraksi yang terbentuk.

2. METODE PENELITIAN
Praktikum eksperimen Polarimeter dilaksanakan pada hari Rabu, 02 November
2022, pada pukul 10.00 – 11.00 WITA, bertempat di Laboratorium Fisika Optik, Jurusan
Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan pada eksperimen ini yaitu, sumber cahaya laser
warna hijau, kisi difraksi garis permilimeter dengan celah tunggal, ganda dan celah ganda,
stand kisi, mistar geser, layar dan kertas grafik.

Gambar 2: Rangkaian percobaan difraksi laser


(Sumber : Penuntun, 2022)
Prosedur kerja pada praktikum eksperimen difraksi laser dengan menggunakan
celah banyak yaitu meletakkan celah banyak di depan sumber laser warna hijau. Kemudian
ambil posisi mistar (jangka sorong) dan laser hijau. Menyalakan laser hijau gunakan skala
mm pada mistar baja (jangka sorong) untuk mengamati pola difraksi pada layar. Lalu

JFT | 2
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

mencatat pola frinji sebanyak mungkin (minimal sampai orde 4). Hitunglah panjang
gelombang sinar laser He-Ne dengan rumus:

λ ( m )=
[ ]
d
2D
[ y 2m y 20 ]
… (3)
m

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai
besikut :
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Difraksi Celah Banyak
b = 0,01 cm, n = 2
jarak antar Jarak terang pusat terhadap terang ke
celah kisi n λkanan λkiri
Orde m (n)
dan layar (nm) (nm)
(L) ykanan (cm) ykiri (cm)
1 0,6 0,8 1300 1700
2 0,12 0,13 26700 28900
45
3 0,15 0,19 33300 42200
4 1 1,5 2000 3000
Rata - Rata 61.800 73.550
1 0,3 0,3 75000 75000
2 0,4 0,4 1000 1000
40
3 0,6 0,6 1500 1500
4 1 0,8 2500 2000
Rata - Rata 78.125 78.000
1 0,2 0,2 40000 40000
2 0,4 0,4 80000 80000
50
3 0,6 0,6 1200 1200
4 0,8 0,8 1600 1600
Rata - Rata 121.600 121.600

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Difraksi Celah Banyak

JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

b = 0,01 cm, n = 4
jarak antar Jarak terang pusat terhadap terang ke
celah kisi n λkanan λkiri
Orde m (n)
dan layar (nm) (nm)
(L) ykanan (cm) ykiri (cm)
1 0,6 0,6 1300 1300
2 0,1 0,9 22200 2000
45
3 0,16 0,13 35600 28900
4 1 0,19 2000 42200
Rata - Rata 59.600 42.750
1 0,1 0,2 25000 50000
2 0,3 0,4 75000 1000
40
3 0,5 0,5 1250 1250
4 0,7 0,9 1750 2250
Rata - Rata 101.687,5 52.812,5
1 0,4 0,2 80000 40000
2 0,5 0,4 1000 80000
50
3 0,6 0,5 1200 1000
4 0,8 0,7 1600 1400
Rata - Rata 82.600 121.350

Tabel 3. Pola Gelombang Difraksi Celah Banyak


b = 0,01 cm, n = 2
jarak antar celah kisi
No. Gambar Keterangan
dan layar (L)

1. 40 Rapat

2. 45 Agak Rapat

JFT | 2
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

3. 50 Renggang

Tabel 3. Pola Gelombang Difraksi Celah Banyak


b = 0,01 cm, n = 4
jarak antar celah kisi dan
No. Gambar Keterangan
layar (L)

1. 40 Rapat

2. 45 Agak Rapat

3. 50 Renggang

JFT | 9
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

Analisis Data
1. Menghitung λ celah banyak kanan dan kiri dengan n = 2

Untuk ykanan = 0,6, ykiri = 0,8 cm dan L = 45 cm b = 0,01 cm


yxb
λkanan =
L
0 , 6 x 0 , 01
=
45
= 0,00013 cm = 1300 nm
yxb
λkiri =
L
0 , 8 x 0,01
=
45
= 0,00017 cm = 1700 nm
2. Menghitung λ celah banyak kanan dan kiri dengan n = 4

Untuk ykanan dan ykiri = 0,6 cm dan L = 45 cm, b = 0,01 cm


yxb
λ=
L
0,6x 0,01
=
45
= 0,00013 cm = 1300 nm
3.2 Pembahasan

Difraksi atau pembelokan cahaya merupakan salah satu cara untuk menguji apakah
cahaya merupakan suatu gelombang. Difraksi cahaya sebenarnya sudah ditemukan sejak
pertengahan abad ke-17 oleh Fransesco Grimaldi. Namun baru 10 tahun setelah penemuan

JFT | 2
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Young, orang mengakui bahwa cahaya mempunyai sifat gelombang. Augustin Fresnel dan
Francois Argo menunjukkan saderetan percobaan difraksi dan interferensi yang
menyimpulkan bahwa cahaya adalah gelombang (Halliday. 1974)..
Pada percobaan difraksi laser ini dilakukan dengan menembakkan cahaya laser
menuju lensa dan diteruskan ke celah banyak yang selanjutnya cahaya tersebut akan jatuh
pada layar. Lalu cahaya tersebut diamati dengan memperhatikan titik tengah dan jarak
antar titik tengah dengan orde kanan dan kiri

Pada percobaan ini, diperoleh pola gelombang berupa orde kanan kiri dan terdapat
titik cahaya ditengahnya. Pola ini juga akan semakin merapat dan akan semakin
merenggang tergantung jarak antara celah kisi dan layar. Pada percobaan ini digunakan dua
kisi difraksi, pada kisi difraksi tunggal diperoleh panjang gelombang cahaya sinar laser (λ)
kanan dan kiri dengan rata-rata 61.800 nm dan 73.350. Sedangkan, pada kisi difraksi ganda
diperoleh panjang gelombang cahaya sinar laser (λ) kanan dan kiri dengan rata-rata 59.600
Nm dan 42.750 nm. Pada percobaan ini juga diamati pola gelombang yang
terbentuk. Pada celah banyak dengan L = 50 cm maka jarak antara orde pada cahaya akan
tampak renggang, pada L = 45 cm jarak antara orde pada cahaya akan tampak rapat, dan
pada L = 40 cm jarak antar orde pada cahaya akan tampak lebih rapat.

3. SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah. Difraksi adalah kecendrungan
gelombang yang dipancarkan dari sumber melewati celah yang terbatas untuk menyebar
ketika merambat. Menurut prinsip Huygens, setiap titik pada front gelombang cahaya dapat
di anggap sebagai sumber sekunder gelombang bola.

Pada percobaan ini, diperoleh pola gelombang berupa orde kanan kiri dan terdapat
titik cahaya ditengahnya. Pola ini juga akan semakin merapat dan akan semakin
merenggang tergantung jarak antara celah kisi dan layar. Pada percobaan ini digunakan dua
kisi difraksi, pada kisi difraksi tunggal diperoleh panjang gelombang cahaya sinar laser (λ)
kanan dan kiri dengan rata-rata 61.800 nm dan 73.350. Sedangkan, pada kisi difraksi ganda

JFT | 11
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

diperoleh panjang gelombang cahaya sinar laser (λ) kanan dan kiri dengan rata-rata 59.600
Nm dan 42.750 nm. Pada percobaan ini juga diamati pola gelombang yang terbentuk. Pada
celah banyak dengan L = 50 cm maka jarak antara orde pada cahaya akan tampak
renggang, pada L = 45 cm jarak antara orde pada cahaya akan tampak rapat, dan pada L =
40 cm jarak antar orde pada cahaya akan tampak lebih rapat.
Saran pada percobaan ini adalah sebaiknya jenis kertas yang digunakan pada layar
adalah kertas bergaris yang sudah memilkii nilai ukur pada kertas agar lebih mudah
menetukan jaran atau ukuran gelap terang cahaya dengan mudah dan cepat.

4. DAFTAR PUSTAKA
Frederick J. Bueche, Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh
Jakarta:Erlangga.
Giancoli, C. D..1998. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Halaman228-320
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Handayani, Sri Lestari. (2014). Analisis Pola Interferensi Celah Banyak Untuk Menentukan
Panjang Gelombang Laser He-Ne Dan Laser Dioda. Jurnal Fisika. Vol. 4 (1) :26-31.
Kholifuddin, M Y. 2017. Sinar Laser Mainan Sebagai Alternatif Sumber Cahaya
Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Cahaya. Vol.8 No.2 Hal 129-134
Minarni, dkk. 2013. Pengukuran Panjang Gelombang Cahaya Laser Dioda Mengunakan
Kisi Difraksi Refleksi Dan Transmisi. Jurnal Fisika.
Vol 1(1):167-171.
Nirsal.2012. Perangkat Lunak Pembentukan Bayangan pada Cermin dan Lensa.Jurnal
Ilmiah d’Computare. Vol 2, Hal 24-33
Santosa, Ign Edi. 2012. Pengukuran Jarak Antar Celah Kisi Difraksi Dengan Metoda
Deviasi Minimum.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Press.

JFT | 2
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Sri Wahyuni, Arum Prabawani. 2017. Kisi Difraksi dengan Menggunakan Batang Talas
(Colocasia Esculenta). Unnes Physics Journal. Vol 6 No.1 Hal 74-77
Viridi, Sparisoma. 2010. Fisika Dasar. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Halaman
155-162.

JFT | 13

Anda mungkin juga menyukai