Disusun Oleh:
Kelompok 6
Mutiara Aulia Sabarini 1162070054
Nurvauziah 1162070068
Rentin Hilmi Hisanah 1162070065
Resonansi
Menentukan cepat rambat bunyi di udara
Tantangan Pusat
Di lab ini, siswa membangun dan menyelidiki hubungan antara Panjang
gelombang yang didapatkan dari hasil perhitungan Panjang air pada tabung
dengan frekuensi. Investigasi memberikan latihan dengan desain eksperimen,
pengumpulan data, dan analisis grafis. Semua praktik ini dapat diselesaikan
dengan beragam tingkat kecanggihan (kecanggihan apa?) tergantung pada
peralatan yang tersedia.
Latar Belakang
Peristiwa resonansi merupakan peristiwa bergetarnya suatu sistem fisis
dengan nilai frekuensi tertentu akibat dipengaruhi oleh sistem fisis lain (sumber)
yang bergetar dengan frekuensi tertentu pula dimana nilai kedua frekuensi ini
adalah sama. Peristiwa ini dapat kita amati dengan menggunakan kolom udara.
Kolom udara dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang sebagian diisi air,
sehingga kita dapat mengatur panjang kolom udara dengan menaik-turunkan
pemukaan air pada tabung. Sistem fisis sumber adalah audio generator yang dapat
menghasilkan gelombang bunyi dengan nilai frekuensi bervariasi, sedangkan
sistem fisis yang ikut bergetar adalah molekul-molekul udara yang berada dalam
kolom udara yang bergetar karena variasi tekanan. Gelombang yang terbentuk
dalam kolom udara merupakan gelombang bunyi berdiri. Peristiwa resonansi
terjadi saat frekuensi sumber nilainya sama dengan frekuensi gelombang bunyi
pada kolom udara yang dicirikan dengan terdengarnya bunyi yang paling nyaring
(amplitudo maksimum) [ CITATION Hal781 \l 1057 ].
Bila garpu penala digetarkan diatas tabung resonansi, maka getaran garpu
penala ini akan menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan
mengatur panjang kolom udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar
dengung garpu penala lebih keras, ini berarti terjadi resonansi [ CITATION
Pau91 \l 1057 ].
Di dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner),
dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk
mulut tabung sebagai perut gelombang. Sebenarnya letak perut berada di sedikit
di atas tabung. Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung. Resonansi terjadi jika
frekuensi nada dasar atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi
garpu penala [ CITATION PPa75 \l 1057 ].
Gelombang bunyi yang terbentuk dalam kolom udara memiliki nilai panjang
gelombang tertentu yang memenuhi hubungan [ CITATION Jok09 \l 1057 ]:
v
λ= ............... (1)
f
di mana:
λ : panjang gelombang
Peristiwa resonansi yang dapat terjadi lewat alat yang ditunjukkan oleh
gambar 1.1 bisa lebih dari satu kali. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengubah ketinggian kolom udara dengan cara menurunkan permukaan air dalam
tabung seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Syarat terjadinya resonansi untuk
sistem ini adalah[ CITATION PPa75 \l 1057 ]:
1
L=(2 n+ 1) λ ............. (2)
4
Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang
dihasilkan bergantung pada bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut.
Tinjauan Inkuiri
Investigasi ini dirancang untuk menjadi inkuiri terbimbing, dengan
penyediaan guru bahan dan instruksi dan siswa mengambil tanggung jawab untuk
laboratorium pengaturan dan desain untuk pengumpulan dan pemrosesan data.
Menggunakan salah satu (atau lebih lanjut) dari tiga metode yang dijelaskan di
sini, tergantung pada peralatan yang tersedia, siswa merancang eksperimen untuk
mengukur panjang air yang timbul pada pipa tersebut dengan frekuensi yang sama
kemudia mengukur Panjang air dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Investigasi
Set praktikum laboratorium ini memberikan pengantar materi gelombang
tanpa menggunakan peralatan mahal dan sulit ditemukan. Semua kegiatan
dilakukan dalam satu set praktikum. Tiga bagian penyelidikan ini meliputi:
1. Pengaruh frekuensi terhadap panjang kolom udara di dalam tabung resonansi
(l).
2. Pengaruh panjang kolom udara di dalam tabung resonansi (l) terhadap panjang
gelombang bunyi.
3. Pengaruh panjang gelombang bunyi terhadap cepat rambat udara
Perpanjang
Sebuah praktikum lain yang dapat dilakukan untuk menantang
kemampuan berpikir siswa terkait praktikum resonansi gelombang bunyi adalah
dengan melakukan set praktikum resonansi gelombang bunyi pada garputala.
Dengan menentukan nilai frekuensi yang mampu berpengaruh terhadap panjang
kolom udara di dalam tabung resonansi (l) sehingga mampu menemukan panjang
gelombang bunyi yang dihasilkan dan dapat menghitung nilai cepat rambat udara.
Analisis ini lebih rumit karena terdapat cara untuk penggunaan rumus dalam
penghitungan, kemudian baru bisa di buat grafik atau analisis data.
Proses diskusi di dalam kelas harus mengarahkan siswa pada kesimpulan
bahwa panjang gelombang bunyi di pengaruhi frekuensi sehingga dapat
disimpulkan bahwa resonansi gelombang bunyi bergantung nilai frekuensi.
Tantangan Umum
Kesulitan yang umum dihadapi oleh siswa dalam memahami perhitungan
untuk mencari nilai panjang gelombang bunyi dan cepat rambat yang dihasilkan,
maka dibuatlah modul dan pemberian materi sebelum melakukan praktikum
Menganalisis Hasil
Diskusi tentang hasil setiap bagian pada bagian akhir praktikum sangat
disarankan. Diskusi tentang kecepatan perlu dibahas sebelum memulai diskusi
tentang nilai frekuensi yang digunakan dan pengaruhnya pada panjang tabung.
Pernyataan yang paling meyakinkan untuk menganalisis pengaruh frekuensi
terhadap panjang gelombang bunyi dan panjang gelombang bunyi terhadap cepat
rambat udara. Siswa harus dapat melakukan pengukuran dan
merefresentasikannya melalui sebuah grafik. Diskusi harus berpusat pada
pengukuran yang valid.
Bagian 1:
Peserta didik ditugaskan untuk menyiapkan laporan tertulis tentang
prosedur, grafik, data, dan kesimpulan. Penulisan laporannya peserta didik dapat
mengambil referensi dari berbagai sumber seperti buku bacaan, inernet, dll.
Dalam penggunaan berbagai repsentasi ini dapat membantu serta memperkuat
konsep yang dipelajari peserta didik di laboratorium pada praktikum kisi difraksi.
Peserta didik diminta untuk menentukan hubungan frekuensi (f) terhadap panjang
kolom udara di dalam tabung resonansi (l), Pastikan peserta didik mencantumkan
ralat dan ketidakpastian pada setiap pengukuran.
1. Bagaimana anda mengetahui nilai frekuensi (f)?
2. Bagaimana perubahan nilai panjang tabung (l ) berdasarkan perubahan nilai
frekuensi yang diubah , dimana kuantitas tersebut menjadi variabel yang
diubah?
Bagian II:
Pada bagian kedua siswa mengembangkan metode untuk menganalisis
hubungan nilai panjang gelombang terhadap nilai cepat rambat udara dari
frekuensi yang diubah-ubah. Peserta didik ditugaskan untuk merepresentasikan
data hasil percobaan daalaam bentuk grafik sehingga mereka dapaat menganalisis
data hasil percobaan mengenai penentuan hubungan panjang tabung dan panjang
gelombang bunyi.
1. Bagaimana anda mengukur perubahan panjang kolom udara di dalam
tabung resonansi (l) ?
2. Bagaimana anda mendapatkan nilai panjang gelombang bunyi ?
3. Bagaimana anda mendapatkan nilai cepat rambat udara ?
4. Bagaimana anda dapat membandingakan panjang gelombang bunyi
terhadap cepat rambat udara ?
Bagian II:
Peserta didik juga harus dapat menganalisis:
Panjang gelombang bunyi yang dipengaruhi frekuensi
Grafik hubungan dari frekuensi terhadap panjang gelombang dan panjang
gelombang terhadap cepat rambat udara.
Budiyanto, J., 2009. Fisika :Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional..
Nelkon, P. P. &. M., 1975. Advanced Level Physics, , ,. Thrid Edition ed. London:
Heinemann Educational Books.
Resnick, H. &., 1978. Fisika, Edisi ketiga, jilid 1 (Terjemahan Pantur Silaban
Ph.D),. Jakarta : Erlangga .
Tipler, P. A., 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga,. Jilid 1
(Terjemahan Dra. Lea P M.Sc dan Rahmat W Adi, Ph.D), ed. Jakarta. : Erlangga,.
KOMENTAR DARI KELOMPOK 12
1. Apabila terdapat kalimat atau kata berwarna kuning, itu berarti perhatikan bentuk EYD
nya dan jangan ada kata penghubung pada awal kalimat
3. Setiap ada kata siswa lebih baik diganti dengan peserta didik. Pada modul ini hanya
sebagian yang menggunakan peserta didik, dan sebagian lagi menggunakan kata siswa.
4. “Diskusi tentang hasil setiap bagian pada bagian akhir praktikum sangat disarankan”.
kalimat tersebut terdapat pada subab “Menganalisis Hasil” pada kalimat pertama.
Menurut kami alangkah lebih baik jika kaliat tersebut diperbaiki dengan tidak mengulang
sebagian kata dalam satu kalimat. Perbaiki agar lebih baik.
5. Bagian ”Penilaian Praktik Sains” seharusnya semua point di lakukan penilaian. mulai dari
point 1.a, 2a, 2b, 41, 4b, dan 5a. Dalam modul ini penilaian praktik sains hanya
disertakan 1a saja.