Anda di halaman 1dari 16

MODEL PRAKTIKUM INKUIRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah

Laboratorium Fisika Sekolah Lanjutan 2

Dosen Pengampu, Dr. Adam Malik, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Mutiara Aulia Sabarini 1162070054
Nurvauziah 1162070068
Rentin Hilmi Hisanah 1162070065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
Resonansi Gelombang Bunyi
Menganalisis Pengaruh Frekuensi (F) Terhadap Panjang Kolom Udara Di
Dalam Tabung Resonansi (l) dan Panjang Gelombang yang dihasilkan (⋋)

Resonansi
Menentukan cepat rambat bunyi di udara

Tantangan Pusat
Di lab ini, siswa membangun dan menyelidiki hubungan antara Panjang
gelombang yang didapatkan dari hasil perhitungan Panjang air pada tabung
dengan frekuensi. Investigasi memberikan latihan dengan desain eksperimen,
pengumpulan data, dan analisis grafis. Semua praktik ini dapat diselesaikan
dengan beragam tingkat kecanggihan (kecanggihan apa?) tergantung pada
peralatan yang tersedia.

Latar Belakang
Peristiwa resonansi merupakan peristiwa bergetarnya suatu sistem fisis
dengan nilai frekuensi tertentu akibat dipengaruhi oleh sistem fisis lain (sumber)
yang bergetar dengan frekuensi tertentu pula dimana nilai kedua frekuensi ini
adalah sama. Peristiwa ini dapat kita amati dengan menggunakan kolom udara.
Kolom udara dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang sebagian diisi air,
sehingga kita dapat mengatur panjang kolom udara dengan menaik-turunkan
pemukaan air pada tabung. Sistem fisis sumber adalah audio generator yang dapat
menghasilkan gelombang bunyi dengan nilai frekuensi bervariasi, sedangkan
sistem fisis yang ikut bergetar adalah molekul-molekul udara yang berada dalam
kolom udara yang bergetar karena variasi tekanan. Gelombang yang terbentuk
dalam kolom udara merupakan gelombang bunyi berdiri. Peristiwa resonansi
terjadi saat frekuensi sumber nilainya sama dengan frekuensi gelombang bunyi
pada kolom udara yang dicirikan dengan terdengarnya bunyi yang paling nyaring
(amplitudo maksimum) [ CITATION Hal781 \l 1057 ].
Bila garpu penala digetarkan diatas tabung resonansi, maka getaran garpu
penala ini akan menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan
mengatur panjang kolom udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar
dengung garpu penala lebih keras, ini berarti terjadi resonansi [ CITATION
Pau91 \l 1057 ].
Di dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner),
dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk
mulut tabung sebagai perut gelombang. Sebenarnya letak perut berada di sedikit
di atas tabung. Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung. Resonansi terjadi jika
frekuensi nada dasar atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi
garpu penala [ CITATION PPa75 \l 1057 ].

Gelombang bunyi yang terbentuk dalam kolom udara memiliki nilai panjang
gelombang tertentu yang memenuhi hubungan [ CITATION Jok09 \l 1057 ]:

v
λ= ............... (1)
f

di mana:

λ : panjang gelombang

v : cepat rambat bunyi di (kolom) udara

f : frekuensi gelombang bunyi (frekuensi sumber)


Jika kita mengetahui nilai frekuensi sumber, maka pada saat resonansi tersebut
kita dapat menentukan nilai cepat rambat bunyi di udara[ CITATION PPa75 \l
1057 ].

Peristiwa resonansi yang dapat terjadi lewat alat yang ditunjukkan oleh
gambar 1.1 bisa lebih dari satu kali. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengubah ketinggian kolom udara dengan cara menurunkan permukaan air dalam
tabung seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Syarat terjadinya resonansi untuk
sistem ini adalah[ CITATION PPa75 \l 1057 ]:

1
L=(2 n+ 1) λ ............. (2)
4

di mana n = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya

Karena ukuran diameter tabung sangat kecil dibandingkan dengan panjang


gelombang dan perut gelombang serta simpangannya tidak tepat pada ujung
tabung, maka diperlukan angka koreksi e dengan syarat e = ± 0,6 R di mana R
adalah jari-jari tabung [ CITATION Hal781 \l 1057 ].
Memperhatikan faktor koreksi tersebut, maka persamaan (2) ditulis sebagai
berikut:
1
L=( 2 n+1 ) λ−¿ e
4
Substitusikan persamaan (1) ke dalam rumus di atas sehingga
mendapatkan[ CITATION Hal781 \l 1057 ]:
v
L=( 2 n+1 ) −e
4f
Aplikasi Dunia Nyata
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat
dari frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, resonansi bunyi pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan bunyi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dibuat berbagai
macam alat musik. Alat musik pada umumnya dibuat berlubang agar terjadi
resonansi udara sehingga suara alat musik tersebut menjadi nyaring. Contoh alat
musik itu antara lain: seruling, kendang, beduk, ketipung dan sebagainya
[ CITATION Hal781 \l 1057 ].
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat
menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar
terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar
dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan
yang dihasilkan oleh senar gitar. Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan
ikut bergetar jika lempengan logam pada gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya
tabung kolom udara di bawah lempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar
nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Reonansi juga dipahami untuk mengukur
kecepatan perambatan bunyi di udara. Untuk mengetahui proses resonansi, kita
tinjau dua garputala yang saling beresonansi seperti ditunjukkan pada Gambar
dibawah ini [ CITATION PPa75 \l 1057 ]:

Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang
dihasilkan bergantung pada bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut.

Tinjauan Inkuiri
Investigasi ini dirancang untuk menjadi inkuiri terbimbing, dengan
penyediaan guru bahan dan instruksi dan siswa mengambil tanggung jawab untuk
laboratorium pengaturan dan desain untuk pengumpulan dan pemrosesan data.
Menggunakan salah satu (atau lebih lanjut) dari tiga metode yang dijelaskan di
sini, tergantung pada peralatan yang tersedia, siswa merancang eksperimen untuk
mengukur panjang air yang timbul pada pipa tersebut dengan frekuensi yang sama
kemudia mengukur Panjang air dengan frekuensi yang berbeda-beda.

Koneksi Pada AP Fisika 1


Kerangka Kurikulum
Ide Pokok 1. Pengaruh nilai frekuensi terhadap panjang gelombang
Pemahaman Dasar Tujuan Pembelajaran
1. Setiap Gelombang bunyi yang 1.1 Siswa mampu menganalisis
dihasilkan akan menghasilkan pula gelombang dari suatu objek
getaran dan panjang gelombang. menggunakan representasi
narasi, matematis, dan grafik
(Praktik Sains 1.a, 2.a, 2.b).
1.2 Siswa mampu mendesain
investigasi eksperimen
gelombang bunyi dari suatu
objek (Praktik Sains 4.a, 4.b)
1.3 Siswa mampu menganalisis hasil
eksperimen dari resonansi
gelombang bunyi dan
mengekspresikan hasil analisis
menggunakan representasi
narasi, matematis, dan grafik
(Praktik Sains

Keterampilan dan Praktek yang Diajarkan/ Ditekankan dalam Investigasi


Ini
Praktik Sains Kegiatan
1.a Siswa dapat menganalisi variabel Siswa menggunakan data dari
utama pada resonansi gelombang penyelidikan untuk membuat grafik
bunyi dari berbagai fenomena hubungan antara pengaruh frekuensi
alam dalam kehidupan sehari- gelombang (F) terhadap panjang
hari melalui representasi kegiatan kolom udara di dalam tabung resonansi
praktikum. (l) dan panjang gelombang (⋋), dan
menulis persamaan yang berhubungan
dengan resonansi gelobang bunyi
tersebut untuk mengetahui cepat
rambat udara sebagai bagian dari
analisis praktikum lab mereka.
2.a Siswa dapat membenarkan Sebelum percobaan siswa menentukkan
pemilihan jenis data yang data yang perlu mereka kumpulkan
dibutuhkan untuk menjawab untuk menghitung panjang gelombang
suatu hal pertanyaan ilmiah yang dihasilkan dari percobaan
tertentu. resonansi gelombang bunyi. Mereka
juga memutuskan data apa saja yang
mereka perlukan untuk menganalisis
panjang gelombang pada frekuensi
berbeda-beda.
2.b Siswa dapat menentukkan pilihan Siswa memilih persamaan yang tepat
matematika yang sesuai untuk untuk menggambarkan analisis
digunakan dalam pemecahan variabel- variabel panjang kolom udara
masalah. di dalam tabung resonansi (l) melalui
variasi frekuensi sebagai bagian dari
analisis laboratorium.
4.a Siswa dapat membuat rencana Siswa secara berkelompok
dalam pengumpulan data untuk menggunakan peralatan yang
menjawab pertanyaan ilmiah disediakan, membuat rancangan
tertentu. pengumpulkan data yang cukup untuk
menganalisis variabel resonansi
gelombang bunyi dan membuat
perhitungan yang terkait dengan
variabel dalam resonansi gelombang
bunyi. Hal ini memungkinkan mereka
untuk menentukan hubungan antara
variasi frekuensi terhadap panjang
kolom udara di dalam tabung resonansi
(l) , panjang gelombang(λ) dan cepat
rambat bunyi .
4.b Siswa dapat mengumpulkan data Siswa mengumpulkan frekuensi suara
untuk menjawab pertanyaan (F), panjang kolom udara di dalam
ilmiah tertentu tabung resonansi (l), panjang
gelombang(λ) dan cepat rambat
diudara. Hal itu untuk membuat grafik
hubungan antara frekuensi suara (F),
panjang kolom udara di dalam tabung
resonansi (l), panjang gelombang(λ)
dan cepat rambat udara.
5.a Menganalisis data untuk Siswa menganalisis data yang mereka
mengidentifikasi hubungan pada kumpulkan untuk membuat
resonansi gelombang bunyi. perhitungan dan grafik dalam
menentukan panjang gelombang (⋋)
dan cepat rambat udara. Sebagai contoh
mereka menggunakan kemiringan
grafik frekuensi ke panjang kolom
udara di dalam tabung resonansi (l) dan
untuk menentukkan panjang
gelombang (⋋) serta cepat rambat
udara dan membandingkannya dengan
grafik pada frekuensi yang lain.

Peralatan dan Bahan


Per grup lab (tiga hingga empat siswa):
 Statip 1 buah
 Capit buaya (logam) 2 buah
 Tabung kaca resonansi berskala 1 buah
 Corong penampung air (Volume 1,5 liter) 1 buah
 Selang plastik (lentur) 1 buah
 Speaker 1 buah
 Audio generator 1 buah
 Air secukupnya

Waktu dan Panjang Investigasi


 Persiapan Guru: 20–30 menit Waktu persiapan harus minimal untuk
mengumpulkan peralatan dan material dibutuhkan. Merangkai alat ukur
tersebut lebih baik di bawah 30 menit.
 lab: 10–20 menit prelab juga harus minimal karena diasumsikan bahwa
siswa tahu terlebih dahulu cara membuat dan menganalisis grafik. Anda
dapat melibatkan siswa dalam diskusi tentang intuisi mereka tentang
tingkat pengetahuan dan persiapan mereka, teknik untuk penentuan waktu,
dll. Melalui lebih banyak pengaturan waktu, Anda dapat
mendemonstrasikan konsep kualitatif menggunakan beberapa contoh
terlebih dahulu.
 Investigasi Siswa: 30–45 menit Percobaan itu sendiri kemungkinan akan
memakan waktu kurang dari 45 menit memungkinkan untuk latihan
berjalan dan lebih dari satu upaya. Tergantung pada teknologi yang
digunakan (video analisis, kalkulator / komputer, atau pensil dan kertas),
analisis siswa tentang hasilnya bisa memakan waktu sedikitnya 15 menit
atau sebanyak 45 menit. Dalam kesempatan bagaimanapun, disarankan
agar pekerjaan analisis ini diselesaikan di luar kelas.
 Diskusi Postlab: 40–50 menit waktu tersebut harus disediakan untuk
membahas teknik, hasil, dan kesimpulan. Jika siswa berjumlah 30 atau
lebih maka waktu bisa diperpanjang namun ada pengaturan waktu untuk
penggantian bagian lab dengan kelas lain..
 Total Waktu: 1,5-2,5 jam
Keamanan
Menghindari lantai licin atau kerusakan peralatan dari tumpahan air, itu
adalah ide yang baik untuk memiliki spons dan pel tersedia. Diharapkan siswa
berhati hati pada rangkaian tersebut atau jangan sampai air yang ada di pipa
mendekati sambungan yang terdapat aliran arus listrik.

Persiapan dan Prelab


Sebelum laboratorium ini, siswa harus memiliki pemahaman dasar tentang
perbedaan gelombang transversal, gelombang longitudinal cara menghitung
panjang gelombang bunyi dan cepat rambat bunyi serta resonansi. Karena tujuan
dari Eksperimen adalah untuk siswa untuk memperoleh hubungan antara Panjang
gelombang dan frekuensi sehingga ia dapat mnegetahui cepat rambat bunyi
diudara.

Investigasi
Set praktikum laboratorium ini memberikan pengantar materi gelombang
tanpa menggunakan peralatan mahal dan sulit ditemukan. Semua kegiatan
dilakukan dalam satu set praktikum. Tiga bagian penyelidikan ini meliputi:
1. Pengaruh frekuensi terhadap panjang kolom udara di dalam tabung resonansi
(l).
2. Pengaruh panjang kolom udara di dalam tabung resonansi (l) terhadap panjang
gelombang bunyi.
3. Pengaruh panjang gelombang bunyi terhadap cepat rambat udara

Bagian 1 : Mengubah frekuensi (f) terhadap panjang kolom udara di dalam


tabung resonansi (l) untuk menentukan panjang gelombang (λ)
Setiap kelompok harus memutuskan bagaimana mereka akan menyiapkan
peralatan untuk mengumpulkan data yaang diperlukan. Berapa banyak data yang
mereka butuhkan, dan penambahan dimana mereka akan mengukur data untuk
direpresentasikan pada bentuk grafik. Tujuan dari bagian kegiataan ini adalah
meminta peserta didik menyelidiki pengaruh perubahan frekuensi terhadap
panjang kolom udara di dalam tabung resonansi (l) dan panjang gelombang yang
akan dihasilkan. Mintalah peserta didik untuk merancang sebuah eksperimen
bagaimana pengaruh perubahan frekuensi pada panjang gelombang bunyi. Kita
dapat memberi pertanyaan dimana peserta didik dituntut untuk menganalisis
bagaimana perubahan frekuensi mempengaruhi panjang tabung ke panjang
gelombang bunyi. Peserta didik mungkin memerlukan beberapa petunujuk untuk
membuat rancangan yang tepat salah satu metode yang dapat mereka gunakan
adalah mengamati panjang gelombang yang berbeda dari hasil perubahan
frekuensi yang akan berpengaruh juga pada panjang gelombang bunyi yang
dihasilkan.
Siswa diharapkan mampu mempertanggungjawabkan dan memahami hasil
dari pengamatan tersebut dengan menggunakan metode yang valid. Kemudian
pada bagian akhir dari praktikum ini siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan
hasil analisis percobaan kepada siswa yang lain.

Bagian 2 : Menganalisis pengaruh dari panjang gelombang bunyi (λ)


terhadap cepat rambat bunyi (v)
Tujuan bagian kedua dari praktikum ini agar siswa merencakan praktikum
terkait pengaruh panjang gelombang bunyi terhadap cepat rambat udara. Mereka
diberikan instruksi untuk menghitung panjang gelombang bunyi dari percobaan
yang telah dilakukan sebelumnya kemudian mencari nilai cepat rambat bunyi.
Hasil pengamatan tersebut dapat direpresentasikan melalui grafik panjang
gelombang terhadap cepat rambat udara.
Siswa diharapkan mampu mempertanggungjawabkan hasil dari
pengamatan tersebut dengan menggunakan metode yang valid. Kemudian pada
bagian akhir dari praktikum ini siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan hasil
analisis percobaan kepada siswa yang lain.

Perpanjang
Sebuah praktikum lain yang dapat dilakukan untuk menantang
kemampuan berpikir siswa terkait praktikum resonansi gelombang bunyi adalah
dengan melakukan set praktikum resonansi gelombang bunyi pada garputala.
Dengan menentukan nilai frekuensi yang mampu berpengaruh terhadap panjang
kolom udara di dalam tabung resonansi (l) sehingga mampu menemukan panjang
gelombang bunyi yang dihasilkan dan dapat menghitung nilai cepat rambat udara.
Analisis ini lebih rumit karena terdapat cara untuk penggunaan rumus dalam
penghitungan, kemudian baru bisa di buat grafik atau analisis data.
Proses diskusi di dalam kelas harus mengarahkan siswa pada kesimpulan
bahwa panjang gelombang bunyi di pengaruhi frekuensi sehingga dapat
disimpulkan bahwa resonansi gelombang bunyi bergantung nilai frekuensi.

Tantangan Umum
Kesulitan yang umum dihadapi oleh siswa dalam memahami perhitungan
untuk mencari nilai panjang gelombang bunyi dan cepat rambat yang dihasilkan,
maka dibuatlah modul dan pemberian materi sebelum melakukan praktikum

Menganalisis Hasil
Diskusi tentang hasil setiap bagian pada bagian akhir praktikum sangat
disarankan. Diskusi tentang kecepatan perlu dibahas sebelum memulai diskusi
tentang nilai frekuensi yang digunakan dan pengaruhnya pada panjang tabung.
Pernyataan yang paling meyakinkan untuk menganalisis pengaruh frekuensi
terhadap panjang gelombang bunyi dan panjang gelombang bunyi terhadap cepat
rambat udara. Siswa harus dapat melakukan pengukuran dan
merefresentasikannya melalui sebuah grafik. Diskusi harus berpusat pada
pengukuran yang valid.

Bagian 1:
Peserta didik ditugaskan untuk menyiapkan laporan tertulis tentang
prosedur, grafik, data, dan kesimpulan. Penulisan laporannya peserta didik dapat
mengambil referensi dari berbagai sumber seperti buku bacaan, inernet, dll.
Dalam penggunaan berbagai repsentasi ini dapat membantu serta memperkuat
konsep yang dipelajari peserta didik di laboratorium pada praktikum kisi difraksi.
Peserta didik diminta untuk menentukan hubungan frekuensi (f) terhadap panjang
kolom udara di dalam tabung resonansi (l), Pastikan peserta didik mencantumkan
ralat dan ketidakpastian pada setiap pengukuran.
1. Bagaimana anda mengetahui nilai frekuensi (f)?
2. Bagaimana perubahan nilai panjang tabung (l ) berdasarkan perubahan nilai
frekuensi yang diubah , dimana kuantitas tersebut menjadi variabel yang
diubah?
Bagian II:
Pada bagian kedua siswa mengembangkan metode untuk menganalisis
hubungan nilai panjang gelombang terhadap nilai cepat rambat udara dari
frekuensi yang diubah-ubah. Peserta didik ditugaskan untuk merepresentasikan
data hasil percobaan daalaam bentuk grafik sehingga mereka dapaat menganalisis
data hasil percobaan mengenai penentuan hubungan panjang tabung dan panjang
gelombang bunyi.
1. Bagaimana anda mengukur perubahan panjang kolom udara di dalam
tabung resonansi (l) ?
2. Bagaimana anda mendapatkan nilai panjang gelombang bunyi ?
3. Bagaimana anda mendapatkan nilai cepat rambat udara ?
4. Bagaimana anda dapat membandingakan panjang gelombang bunyi
terhadap cepat rambat udara ?

Menilai Pemahaman Siswa


Bagian I:
Setelah menyelesaikan penyelidikan ini peserta didik dapat menganalisis:
 Faktor-faktor yang mempengaruhi panjang gelombang bunyi (⋋) dari aplikasi
garputala.
 Konsep-konsep fisika yang terkait dengan panjang gelombang bunyi (⋋),
frekuensi bunyi (f), panjang kolom udara di dalam tabung resonansi (l) dan
cepat rambat bunyi.
 Grafik hubungan frekuensi terhadap panjang gelombang bunyi (⋋) pada
frekuensi 1, 2, dan 3.
 Grafik hubungan panjang kolom udara di dalam tabung resonansi (l) terhadap
panjang gelombang bunyi (⋋) pada frekuensi 1, 2, dan 3.
 Grafik hubungan panjang gelombang bunyi terhadap cepat rambat udara.

Bagian II:
Peserta didik juga harus dapat menganalisis:
 Panjang gelombang bunyi yang dipengaruhi frekuensi
 Grafik hubungan dari frekuensi terhadap panjang gelombang dan panjang
gelombang terhadap cepat rambat udara.

Menilai Praktik Sains

Praktik Sains 1.a Siswa dapat mengekspresikan variabel utama resonansi


gelombang bunyi dari berbagai fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari
melalui refresentasi kegiatan praktikum.

Ahli Membuat grafik dan menarik kesimpulan dengan benar tentang


variabel yang mempengaruhi resonansi gelombang bunyi
berdasarkan grafik tersebut.
Hampir Mahir Membuat grafik dengan benar, akan tetapi penarikan kesimpulan
tidak sesuai dengan analisis grafik.
Cukup Mahir Membuat grafik yang benar hanya pada satu hubungan variabel yang
terkait.
Kurang Mahir Pembuatan grafik yang terkait dengan variabel pada gelombang
bunyi tidak akurat.
Referensi

Budiyanto, J., 2009. Fisika :Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional..

Nelkon, P. P. &. M., 1975. Advanced Level Physics, , ,. Thrid Edition ed. London:
Heinemann Educational Books.
Resnick, H. &., 1978. Fisika, Edisi ketiga, jilid 1 (Terjemahan Pantur Silaban
Ph.D),. Jakarta : Erlangga .
Tipler, P. A., 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga,. Jilid 1
(Terjemahan Dra. Lea P M.Sc dan Rahmat W Adi, Ph.D), ed. Jakarta. : Erlangga,.
KOMENTAR DARI KELOMPOK 12

Nurlaela Fitri Umam (1162070053)

Thilapia Eliptika (1162070071)

Yolla Noer Endah (1162070077)

1. Apabila terdapat kalimat atau kata berwarna kuning, itu berarti perhatikan bentuk EYD
nya dan jangan ada kata penghubung pada awal kalimat

2. Buku Panduan guru berjudul Investigasi Laboratorium Berbasis Inquiri menjelaskan


tentang tantangan utama dimana guru memberikan tantangan dan miskonsepsi peserta
didik potensial berdasarkan pengalaman para pengajar dan mpenelitan pendidikan fisika.
Jadi, seharusnya mereka diberi tantangan berupa soal konsep yang miskonsepsi mengenai
resonansi bunyi bukan di buatkan modul praktikum oleh guru. Tetapi kita yang memberi
tantangan kepada mereka terkait pembahasan resonansi.

3. Setiap ada kata siswa lebih baik diganti dengan peserta didik. Pada modul ini hanya
sebagian yang menggunakan peserta didik, dan sebagian lagi menggunakan kata siswa.

4. “Diskusi tentang hasil setiap bagian pada bagian akhir praktikum sangat disarankan”.
kalimat tersebut terdapat pada subab “Menganalisis Hasil” pada kalimat pertama.
Menurut kami alangkah lebih baik jika kaliat tersebut diperbaiki dengan tidak mengulang
sebagian kata dalam satu kalimat. Perbaiki agar lebih baik.

5. Bagian ”Penilaian Praktik Sains” seharusnya semua point di lakukan penilaian. mulai dari
point 1.a, 2a, 2b, 41, 4b, dan 5a. Dalam modul ini penilaian praktik sains hanya
disertakan 1a saja.

Anda mungkin juga menyukai