Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

GETARAN SELARAS PADA PEGAS DAN AYUNAN

Nama Praktikan : Stefano Akbar

NIM : 211810201005

Fakultas/Jurusan : MIPA/ Fisika

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Oktober 2021

Nama Asisten : Dziky Nanda Pratama

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

TAHUN 2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Getaran Selaras atau harmonik merupakan gerak bolak-balik yeng


bekerja pada suatu benda yeng memiliki titik keseimbangan yang selalu
konstan pada setiap sekon getarannya. Gerak inni terjadi secara berulang
dan beraturan sehingga sifat ini dapat dikatakan bersifat periodik. Pada
gerak ini memiliki persamaan amplitudo, persamaan percepatan dan energi,
persamaan kecepatan serta frekuensi yang tetap (Rismaningsih, 2021). Pada
prakktikum ini digunakan pegas di mana pegas adalah benda elastis yang
dipergunakan bagi menyimpan energi mekanis.

Praktikum ini dilaksanak agar praktikan mengetahui cara kerja dan


prinsip gerak harmonik. Pada kesehari-haarian kita gerak harmoni
sederhana dapat kita temui diberbagai tempat. Gerak harimoni dapat
dicontohkan pada ayunan, jam bandul, , senar gitar, dan lain lain. Pada
praktikum kali ini menggunakan ayunan yang diberi bandul sebagai
medianya.
Alasan praktikum digunakan sebagai mmedia pembelajaran gerak
harmoni sebab pada praktikum praktikan dapat mempraktikkan dan
memahami konsep secara signifikan. Namun pada praktikum ini
dilakukansecara darinng dengan menonton video dan mencatat data dari
video tersebut. Data yang diamati kemudian dicatat untuk mendapatkan
hasil perhitungannya. Beberapa prosedur percobaan dapat dibaca didalam
modul seperti prosedur kerja, alat dan bahan, serta rumus.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum kali ini yaitu:
1.2.1 Bagaimana pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode
getaran sistem pegas-massa?
1.2.2 Bagaimana pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran?
1.2.3 Bagaimana presisi nilai konstanta pegas terhadap standar deviasi
yang ada?
1.2.4 dwwBagaimana pengaruh pertambahan panjang tali terhadap
periode getaran dari ayunan pendulum?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis, diketahui bahwa tujuan


praktikum kali ini yaitu:
1.3.1 Menentukan pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya
periode getaran sistem pegas-massa
1.3.2 Menentukan pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran
1.3.3 Menentukan presisi nilai konstanta pegas terhadap standar deviasi
yang ada
1.3.4 Menentukan pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode
getaran dari ayunan pendulum

1.4 Manfaat

Manfaat dari laporan hasil praktikum kali ini adalah praktikan


mampu menen-tukan pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya
periode getaran sistem pegas-massa. Praktikan diharapkan mampu
menentukan pengaruh variasi simpangan maksi-mum dari getaran serta
mampu menentukan presisi nilai konstanta pegas terhadap standar deviasi
yang ada. Pada praktikum ini pula praktikan juga diharapkan mampu
menentukan pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode getaran
dari ayunan pendulum. Serta diharapkan laporan ini bisa menyumbang bagi
kemajuan ilmu pengetahuan.
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Seorang ilmuwan yang berkebangsaan Inggris Robert Hooke (1635-
1703) menemukan teori elastisitas, yang dikenal dengan sebutan Hukum
Hooke. Hukum Hooke menyatakan bahwa seberapa banyak suatu benda
akan berbanding terbalik dengan gaya yang bekerja pada benda itu (Wright,
2005). Robert Hooke menjelaskan pada hukum hooke gaya yang diberikan
oleh pegas sebanding dengan panjang bentangan atau kompresi pegas dan
berlawanan arah dengan arah peregangan. Hal yang mempengaruhi gaya
yang bekerja pada suatu pegas yaitu elastisitas pegas (Irwan dan Jalil, 2019).

2.2 Definisi
Gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama
disebut gerak periodik. Gerak periodik yang terjadi secara teratur disebut
gerak harmonis. Gerak harmonic sederhana adalah gerak bolak-balik secara
teratur melalui titik keseimbangannya (Lere, 2019:12). Bentuk sederhana
dari gerak periodik dapat dicontohkan benda yang berosilasi pada ujung
pegas, karena itu disebut gerak harmonis sederhana (Raudatul, J, 2008).
Fenomena gerak osilasi juga dapat ditemukan pada banyak bidang fisika,
diantaranya gerak elektron di dalam atom, perilaku arus dan tegangan di
dalam rangkaian listrik dan orbit planet. Gerak harmonik sederhana dibagi
menjadi dua jenis yaitu gerak harmonik sederhana linier dan angular.
Sementara pegas merupakan gerak harmonik sederhana linier (Sears dan
Zemansky, 2002). .

Partikel yang melakukan gerak periodic pada lintasan yang sama maka
geraknya disebut gerak isolasi/getaran (Tirtasari, 2016:786). Getaran dapat
diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya eksitasi (penyebab
timbulnya getaran) yang bekerja secara kontinyu, menurut derajat
kebebasannya atau sistem massanya, yaitu getaran bebas dan getaran paksa.
Getaran bebas, bahwa getaran terjadi karena adanya eksitasi sesaat seperti
gaya impulsif atau adanya simpangan awal. Sementara getaran paksa terjadi
jika terdapat gaya eksitasi periodik yang bekerja kontinyu sebagai fungsi
waktu (Joni Dewanto, 1999). Sistem pegas bila diberi gaya, maka respon
yang terjadi bergantung pada gaya luar yang diberikan pada sistem dan
redaman yang dialami sistem tersebut (Susilo A., dkk, 2012).

Getaran dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya


getaran bandul dapat dimanfaatkansebagai penunjuk waktu. Getaran pegas
dapat dimanfaatkan pada alat suspensi mobil memberi kenyamanan dalam
berkendara terutama ketika mobil melintasi jalan yang tidak rata (Araswati,
2016:120). Periode pada pegas dipengaruhi oleh massa beban dan nilai
konstanta pegas. Hubungan massa beban dan periode adalah berbanding
lurus, semakin besar massa beban maka periode getaran pegas juga semakin
besar. Hubungan konstanta pegas dan periode berbanding terbalik, artinya
semakin besar konstanta pegas maka periodenya akan semakin kecil (Ginoga
R, 2020).

Rumus-rumus yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :

2.2.1 Pergerakan benda/sistem

(2.1)

2.2.2 Frekuensi gerak f dari sistem pegas-massa

(2.2)

2.2.3 Perioda getaran

(2.3)
Ket :
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s) y =
posisi benda (m)
A = simpangan maksimum (m)
t = waktu (s) 𝜔= frekuensi
sudut (Hz)

2.2.4 Menghitung nilai gravitasi

(2.4)

Ket :
g = percepatan
grafitasi T = periode
getaran l = panjang
tali

2.3 Literatur
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur
melalui titik kesetimbangan dengan banyak getaran dalam setiap sekon
selalu sama atau konstan (Wahid,A,M., dkk, 2020) .Besaran pada getaran
harmonis meliputi percepatan (a), fase, beda fase, simpangan (y). Selain itu
juga ada kecepatan (𝑣), frekuensi (𝑓) dan periode (T). Percepatan
merupakan turunan dari kecepatan, sedangkan kecepatan merupakan
turunan dari simpangan. Energi pada getaran harmonis dibedakan menjadi
tiga yaitu 6nergy potensial (𝐸𝑃 ), 6nergy kinetic (𝐸𝐾 )dan 6nergy mekanik
(𝐸𝑀 ) (Dhamayanti., dkk, 2019
BAB III METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini sebagai berikut:

1. Dasar statif 1 buah, sebagai penumpu batang statif.


2. Kaki statif 1 buah, sebagai penyngga alat statif agar posisinya lebih
seimbang.
3. Batang statif panjang 1 buah, sebagai tiang penyangga (diletakan vertical
dilubang bagian tengahdasar statif).
4. Batang statif pendek 1 buah, sebagai tiang penyangga.
5. Balok pendukung 1 buah, sebagai penghubung statif.
6. Beban 50gram 5 buah, sebagai beban yang digantungkan pada pegas spiral.
7. Steker poros 1 buah, sebagai tuas.
8. Pegas spiral 1 buah, sebagai pengontrol gerakan dan meredam getaran.
9. Tali nilon 1 buah, sebagai penggantung beban .
10. Penggaris logam 1 buah, untuk mengukur saat menarik pegas.
11. Stopwatch 1 buah, sebagai pengukur waktu beban dan pegas berosilasi.

3.2 Desain Eksperimen

Gambar 3.1 Getaran harmonik pada sistem pegas-massa

6
Gambar 3.2 Ayunan sederhana sebuah pendulum

Gambar 3.3 Set up peralatan untuk pengematan getaran selaras pada pegas

Gambar 3.4 (a) Variasi ukuran panjang tali (b) Panjang simpangan getaran ayunan

3.2.1 Variabel Eksperimen


Variabel bebas pada percobaan pertama adalah simpangan
pegas dan massa beban. Variabel kontrol pada percobaan pertama
adalah jumlah getaran. Sedangkan variabel terikat pada percobaan
pertama adalah waktu yang dibutuhkan. Variabel bebas pada
percobaan kedua adalah panjang tali. Variabel kontrol pada
percobaan kedua adalah massa beban, simpangan, dan jumlah
getaran. Sedangkan yang termasuk variabel terikat pada percobaan
kedua adalah waktu yang dibutuhkan.
3.2.2 Prosedur Eksperimen
3.2.2.1 Getaran selaras pada sistem pegas-massa

1. Disusun peralatan seperti pada gambar 3.3.


2. Dipasang beban sebesar 50 g pada ujung pegas.
3. Ditarik pegas ke bawah sejauh 2 cm dan siapkan stopwatch
di tangan.
4. Dilepaskan beban sambil menyalakan stopwatch dan hitung
waktu yang dibutuhkan sistem pegas-massa untuk bergetar
sebanyak 10 getaran.
5. Diulangi langkah 3-4 sebanyak 5 kali pengulangan dan catat
ke dalam tabel pengamatan.
6. Ditambahkan beban baru sehingga total massa menjadi 100
g.
7. Diulangi langkah 3-5.
8. Dilakukan juga untuk variasi massa beban sebesar 150 g.
9. Dilakukan kembali langkah 2-8 untuk variasi simpangan
maksimum sebesar 3 cm.

3.2.2.2 Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum)

1. Disusun peralatan seperti pada gambar 3.4.


2. Dipotong tali nilon sepanjang 60 cm kemudian ikatlah beban
3. pada ujung nilon (E), sementara ujung yang lain diikatkan
pada statif (A).
4. Digantungkan sistem tali-beban pada statif dengan panjang
10 cm (jarak AB).
5. Diberi simpangan sejauh ± 5 cm, kemudian lepaskan beban,
hitung waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 getaran.
6. Diulangi langkah 5 sebanyak 5 kali dan catat pada Tabel
pengamatan.
7. Diulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh AC (20 cm),
AD (30 cm) dan AE (40 cm).
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Ralat
Rumus ralat yang digunakan dalam praktikum kali ini,
yaitu :

3.3.1.1 Menentukan Periode (T)

𝑡
𝑇= (3.1)
𝑛

3.3.1.2 Menentukan kontanta (k)

𝑘 = 𝑚4𝜋2𝑇 2 atau 𝑘 = 𝑚(2𝜋𝑇)2 (3.2)

3.3.1.3 Menentukan nilai gravitasi (g)

𝑔 = 4𝜋2 12 (3.3)
𝑟

3.3.1.4 Menentukan Ralat Waktu

̅
(3.4)

3.3.1.5 Menentukan Ralat Periode (ΔT)

(3.5)

3.3.1.6 Menentukan Ralat Koefisien (k)


(3.6)

3.3.1.7 Menentukan Ralat Gravitasi (Δg)

(3.7)

Ket :

T : Periode (Hertz) t : Waktu (s) n :


Banyaknya pengulangan k : konstanta m :
Massa (gram) g : Gravitasi l : Panjang Tali
(Cm) (Tim Penyusun, 2021).

3.3.2 Tabel
Tabel 3.1 Perhitungan getaran selaras pada pegas dengan simpangan 2 cm

No 50 gram 100 gram 150 gram


n t (t-"̅)2 T K n t (t-"̅)2 T k n t (t-"̅)2 T k
1.
2.

3.
4.
5.

Tabel 3.2 Perhitungan getaran selaras pada pegas dengan simpangan 3 cm

No 50 gram 100 gram 150 gram


n t (t-"̅)2 T K n t (t-"̅)2 T k n t (t-"̅)2 T k
1.
2.
3.
4.
5.

Tabel 3.3 Perhitungan getaran selaras pada ayunan 10 cm dan 20 cm


No 10 cm 20 cm
n T (t-"̅)2 T g(cm/s2 ) N t (t-"̅)2 T G(cm/s2 )

1.

2.

3.

4.

5.

Tabel 3.4 Perhitungan getaran selaras pada ayunan 30 cm dan 40 cm


No 30 cm 40 cm
n T (t-"̅)2 T g(cm/s2 ) N T (t-"̅)2 T g(cm/s2 )

1.

2.

3.

4.

5.

Tabel 3.5 Getaran selaras pada sistem pegas massa dengan simpangan(y): 2 cm
No. 50g 100 g 150g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)

1
2
3
4
5

Tabel 3.6 Getaran selaras pada sistem pegas massa dengan simpangan(y): 3 cm
No. 50g 100 g 150g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)

1
2
3
4
5

Tabel 3.7 getaran selaras pada ayunan


No. 10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)
n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)

1
2
3
4
5

Tabel 3.8 Hasil getaran selaras sistem pegas massa dengan simpangan(y): 2 cm
No m(gram) T±∆T k±∆k
1.
2.
3.

Tabel 3.9 Hasil getaran selaras sistem pegas massa dengan simpangan(y): 3 cm
No m(gram) T±∆T k±∆k
1.
2.
3.

Tabel 3.10 Hasil getaran selaras pada ayunan


No /(cm) T±∆T g±∆g
1.
2.
3.
4.

3.3.3 Grafik
5

3 Simpangan
2 cm
2 STDev

0
0 50 100 150 200

Grafik 3.1 Getaran selaras dengan y=2 cm


5

3 Simpangan
3 cm
2
STDev
1

0
0 50 100 150 200

Grafik 3.2 Getaran selaras dengan y=3 cm

Grafik 3.3 Getaran selaras pada ayunan


Persamaan garis lurus
15

10
Persamaan garis
5 lurus

0
0 20 40 60

Grafik 3.4 Persamaan garis lurus


BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh pada percobaan kali ini yaitu:
Tabel 4.1 Perhitungan getaran selaras pada pegas dengan simpangan 2 cm
No 50 gram 100 gram 150 gram
n t (t- T K n t (t- T k n t (t- T k
"̅)2 "̅)2 "̅)2
1. 10 27 0,04 2,7 14x103 10 33 0,04 3,3 43x103 10 38 0,16 3,8 85x103
2. 10 26 0,64 2,6 13x103 10 34 1,44 3,4 45x103 10 38 0,16 3,8 85x103
3. 10 28 1,44 2,8 15x103 10 32 0,64 3,2 40x103 10 38 0,16 3,8 85x103

4. 10 27 0,04 2,7 14x103 10 32 0,64 3,2 40x103 10 39 0,36 3,9 89x103


5. 10 26 0,64 2,6 13x103 10 33 0,04 3,3 43x103 10 39 0,36 2,9 89x103

26,8 0,84 2,68 14x103 32,8 0,56 3,28 42x103 38,4 0,24 3,84 87x103
∆ 0,17 7x102 0,17 13x102 0,11 13x103

Tabel 4.2 Perhitungan getaran selaras pada pegas dengan simpangan 3 cm


No 50 gram 100 gram 150 gram
n t (t- T K n t (t- T k n t (t- T k
"̅)2 "̅)2 "̅)2
1. 10 26 2,56 2,6 13x103 10 31 2,56 3,1 37x103 10 37 2,56 3,7 81x103
2. 10 28 0,16 2,8 15x103 10 35 5,76 3,5 48x103 10 37 2,56 3,7 81x103
3. 10 29 1,96 2,9 17x103 10 33 0,16 3,3 43x103 10 40 1,96 4,0 95x103

4. 10 29 1,96 2,9 17x103 10 32 0,36 3,2 40x103 10 39 0,16 3,9 89x103


5. 10 26 2,56 2,6 13x103 10 32 0,36 3,3 40x103 10 40 1,96 4,0 95x103

27,6 1,84 2,76 15x103 32,6 1,84 3,26 42x103 38,4 1,84 3,86 88x103
∆ 0,30 12x102 030 24x102 0,30 36x102

Tabel 4.3 Perhitungan getaran selaras pada ayunan 10 cm dan 20 cm


No 10 cm 20 cm
n T (t-"̅)2 T g(cm/s2 ) N t (t-"̅)2 T G(cm/s2 )

1. 10 34 0,16 3,4 10 24 0,16 2,4


2. 10 35 0,36 3,5 10 25 0,36 2,5

3. 10 35 0,36 3,5 10 26 2,56 2,6

4. 10 34 0,16 3,4 10 23 1,96 2,4


33,32
5. 10 34 0,16 3,4 10 24 0,16 2,4
132,25

34,4 0,24 3,44 24,4 1,04 2,44

∆ 0,11 25,12 0,23 147,43

Tabel 4.4 Perhitungan getaran selaras pada ayunan 30 cm dan 40 cm


No 30 cm 40 cm
n T (t-"̅)2 T g(cm/s2 ) N T (t-"̅)2 T g(cm/s2 )

1. 10 20 0,16 2,0 10 17 0,16 2,4


2. 10 19 0,36 1,9 10 16 0,36 2,5

3. 10 19 0,36 1,9 10 17 2,56 2,6

4. 10 20 0,16 2,0 10 18 1,96 2,4


307,79
5. 10 20 0,16 2,0 10 16 0,16 2,4 557,83

19,6 0,24 1,96 24,4 1,04 2,44
∆ 0,11 0,23
132,25 314,25

Tabel 4.5 Hasil getaran selaras sistem pegas massa dengan simpangan(y): 2 cm
No m(gram) T±∆T k±∆k
1. 50 2,68 ± 0,17 14x103 ± 7x102
2. 100 3,28 ± 0,17 42x103 ± 13x102
3. 150 3,84 ± 0,11 87x103 ± 13x103

Tabel 4.6 Hasil getaran selaras sistem pegas massa dengan simpangan(y): 3 cm
No m(gram) T±∆T k±∆k
1. 50 2,76 ± 0,30 15x103 ± 12x102
2. 100 3,26 ± 0,30 42x103 ± 24x102
3. 150 3,86 ± 0,30 88x103 ± 36x102

Tabel 4.7 Hasil getaran selaras pada ayunan


No /(cm) T±∆T g±∆g
1. 10 3,44 ± 0,11 33,32 ± 25,12
2. 20 2,44 ± 0,23 132,25 ± 147,43
3. 30 1,96 ± 0,11 307,79 ± 132,25
4. 40 2,44 ± 0,23 557,83 ± 314,25

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan 2 kali percobaan yaitu percobaan
pada pegas dan percobaan pada ayunan sederhana. Pada setiap percobaan
dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali dengan setiap pengulangan
dilakukan 10 kali getaran. Hasil dari setiap percobaan dicatatan dan hasilnya
diolah dalam tabel pengamatan.Selanjutnya juga dibuat grafik hubungan
antara massa dengan periode.
Grafik pegas simpangan 2 cm
5

0
0 50 100 150 200

Grafik pegas simpangan 3 cm


5

0
0 50 100 150 200

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel dapat dilihat apabila


pengaruh massa terhadap nilai periode berbanding lurus. Semakin besar
massa beban yang diberikan maka nilai dari periode juga akan semakin
besar. Semakin berat beban makasemakin besar gaya yang menarik pegas
sehingga untuk mencapai 10 kali getaran diperlukan waktu yang lebih lama.
Percobaan pertama diberikan 2 perlakuan berbeda pada pegas yang
sama. Hal ini memrpengaruh pada nilai periode dari pegas. Semakin jauh
nilai simpangan maksimum maka semakin lama waktu yang diperlukan
untuk melintasi titik kesetimbangan yang menyebabkan untuk mencapai 10
kali getaran juga semakin lama pula . Namun, dapat ditinjau dari percobaan
ini perbedaan nilai periode tidak terlihat secara signifikan karena perbedaan
simpangan maksimumnya hanya 1 cm, lain lagi bila simpanganya mencapai
5 atau 10 cm maka akan terlihat jelas perbedaan nilai periodenya.
Ditinjau dari tabel pengolahan data maka dapat disimpulkan
hubungan antara presisi atau ketelitian konstanta pegas dengan standar
deviasinya. Semakin besar dari konstanta pegas maka nilai dari standar
deviasinya juga semakin besar. Standar deviasi merupakan nilai ralat yang
dipakai ketika menghitung konstanta pegas. Adapun nilai kosntanta dari
pegas dan ralatnya adalah sebagai berikut :
Pegas dengan simpangan maksimum 2 cm :
1. 50 gram : 14x103 ± 7x102
2. 100 gram : 42x103 ± 13x102
3. 150 gram : 87x103 ± 13x103
Pegas dengan simpangan maksimum 3 cm :
1. 50 gram : 15x103 ± 12x102
2. 100 gram : 42x103 ± 24x102
3. 150 gram : 88x103 ± 36x102
Pada percobaan kedua, data yang didapatkan kemudian diolah dan
ditentukan nilai periode beserta ralatnya. Nilai periode dan ralat yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
1. 10 cm : 3,44 ± 0,11
2. 20 cm : 2,44 ± 0,23
3. 30 cm : 1,96 ± 0,11
4. 40 cm : 2,44 ± 0,23
Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa nilai standar
deviasi dari periode sangat kecil bahkan dibawah 1. Hal ini mengisyaratkan
bahwa praktikum yang dilakukan sudah benar dari keakuratan hasilnya dan
dipertanggungjawabkan. Pada percobaan kedua dilakukan pada ayunan
sederhana dengan variasi panjang tali berbeda yaitu 10 cm, 20 cm, 30 cm,
dan 40 cm. Berdasarkan data dari tabel didapatkan informasi bahwasannya
hubungan dari panjang tali dengan periode adalah berbanding terbalik.
Semakin panjang tali yang digunakan akan membuat nilai periodenya
menjadi kecil sebab semakin panjang tali yang digunakan dengan massa
beban sama maka waktu untuk mencapai 10 getaran akan menjadi lebih
singkat.
Berikut adalah grafik hubungan antara panjang tali dengan kuadrat dari
periode :

Grafik Ayunan
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 10 20 30 40 50
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dari data yang diambil dapat disimpulkan :
1. Massa tidak mempengaruhi periode dikarenakan gaya harmonik memiliki
gaya pemulih yang dimana keadaan massa akan mempercepat serta
memperlambat gerak ayunan sehingga massa dapat memperkecil dan
memperbesar periode, maka dari itu massa tidak berpengaruh terhad ap
periode. Pengaruh massa beban menghasilkan periode yang jumlahnya
besar juga, semakin besar massa benda yang digunakan maka hasil dari
periode juga akan semakin besar juga.
2. Pengaruh variasi simpangan maksimum yang sudah ditentukan pada hasil
periode getaran untuk setiap massa beban akan semakin besar juga, jika
simpangan nya kecil maka hasil periode nya juga akan kecil.
3. Hubungan antar presisi dengan standar deviasi yaitu semakin besar nilai
dari konstanta pegas maka akan besar juga nilai standar deviasi.
4. Semakin bertambahnya tali yang digunakan untuk melakukan praktikum
maka hasil periode dari ayunan akan semakin kecil.
5.2 Saran
Pada saat dilakukan percobaan para praktikan diharap untuk lebih
peka dalam penggunaan stopwatch. Saran berikutnya diharap praktikan
mempelajari modul terlebih dahulu. Praktikan juga harus mengikuti
petunjuk dari asisten agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan data.
Praktikan harus lebih teliti agar data yang diperoleh tidak salah.
DAFTAR PUSTAKA

Dhamayanti, F,L, Putra Darma, M.N., Handayani, L. 2019. Analisis Struktur


Penyajian dan Konten Nature of Science (NoS) pada Buku Teks Fisika
SMA Pokok Bahasan Getaran Harmonis. Unnes Physics Education
Journal. 8(1): 16-21.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Ginoga, R. 2020. Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas Dapat Digunakan Untuk
Membuktikan Nilai Percepatan Gravitasi Bumi. Dinamika
Pembelajaran. 2(1): 82-90.

Irwan, M., dan E. Jalil. 2019. Pemodelan matematika dalam sistem massa pegas.
Jurnal MSA 7(1): 33-37.

Joni, Dewanto 1999. Kajian Teoritik Sistem Peredam Getaran Satu Derajat
Kebebasan. Jurnal Teknik Mesin. 1(2): 156-162.

Lere, M. E. 2019. Pengaruh Metode Eksperimen Terbimbing Terhadap Keaktifan


Dan Pemahaman Siswa Kelas X Pmiia SMA Negeri 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019 Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana. Skripsi.

Raudatul, J. 2008. Simulasi Gerak Pendulum dengan Pemrograman Matlab.


Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung.

Sears dan Zemansky. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan) Edisi 10 Jilid 1.


Erlangga.

Susilo, A, Yunianto, M., Variani, I, V. 2012. Simulasi Gerak Harmonik Sederhana


dan Osilasi Terendam pada Cassy-E 524000. Indonesian Journal of
Applied Physics. 2(2): 124-137.
Tirtasari, Y., Latief, D. F. E., & Amahoru, A. H. 2016. Penggunaan Teknik Video
Tracking untuk Mengamati Fenomena Osilasi Teredam pada Pegas.
Prosiding SNIPS. 785-794.

Wahid, A, M, Tiara E., Riantin, R,I., Hamdan, M, A. 2020. Penggunaan Metode


Analisis Citra untuk Menganalisa Gerak Harmonik Sederhana pada
Pegas dan Bandul. Jurnal Phi. 1(2): 6-12.

Wright, P. H. 2005. Pengantar Engineering. Jakarta: Erlangga

LAMPIRAN

No 50 gram 100 gram 150 gram

n t (t- T K n t (t- T k n t (t- T k


𝑡)̅ 2 𝑡)̅ 2 𝑡)̅ 2

1 10 27 0,04 2,7 14x103 10 33 0,04 3,3 43x103 10 38 0,16 3,8 85x103

2 10 26 0,64 2,6 13x103 10 34 1,44 3,4 45x103 10 38 0,16 3,8 85x103

3 10 28 1,44 2,8 15x103 10 32 0,64 3,2 40x103 10 38 0,16 3,8 85x103

4 10 27 0,04 2,7 14x103 10 32 0,64 3,2 40x103 10 39 0,36 3,9 89x103

5 10 26 0,64 2,6 13x103 10 33 0,04 3,3 43x103 10 39 0,36 2,9 89x103


∑ 26,8 0,84 2,68 14x103 32,8 0,56 3,28 42x103 38,4 0,24 3,84 87x103

∆ 0,17 7x102 0,17 13x102 0,11 13x103

No 50 gram 100 gram 150 gram

n t (t- T K n t (t- T k n t (t- T k


𝑡)̅ 2 𝑡)̅ 2 𝑡)̅ 2
1 10 26 2,56 2,6 13x103 10 31 2,56 3,1 37x103 10 37 2,56 3,7 81x103

2 10 28 0,16 2,8 15x103 10 35 5,76 3,5 48x103 10 37 2,56 3,7 81x103

3 10 29 1,96 2,9 17x103 10 33 0,16 3,3 43x103 10 40 1,96 4,0 95x103

4 10 29 1,96 2,9 17x103 10 32 0,36 3,2 40x103 10 39 0,16 3,9 89x103

5 10 26 2,56 2,6 13x103 10 32 0,36 3,3 40x103 10 40 1,96 4,0 95x103


∑ 27,6 1,84 2,76 15x103 32,6 1,84 3,26 42x103 38,4 1,84 3,86 88x103

∆ 0,30 12x102 030 24x102 0,30 36x102

No 10 cm 20 cm

n T (t-𝑡)̅ 2 T g(cm/s2 ) N t (t-𝑡)̅ 2 T G(cm/s2 )

1 10 34 0,16 3,4 10 24 0,16 2,4

2 10 35 0,36 3,5 10 25 0,36 2,5

3 10 35 0,36 3,5 10 26 2,56 2,6

4 10 34 0,16 3,4 10 23 1,96 2,4


33,32
5 10 34 0,16 3,4 10 24 0,16 2,4
132,25
∑ 34,4 0,24 3,44 24,4 1,04 2,44
∆ 0,11 0,23
25,12 147,43

No 30 cm 40 cm
2 2
n T (t-𝑡)̅ T g(cm/s2 ) N T (t-𝑡)̅ T g(cm/s2 )

1 10 20 0,16 2,0 10 17 0,16 2,4

2 10 19 0,36 1,9 10 16 0,36 2,5

3 10 19 0,36 1,9 10 17 2,56 2,6

4 10 20 0,16 2,0 10 18 1,96 2,4


5 10 20 0,16 2,0 307,79 10 16 0,16 2,4
557,83
∑ 19,6 0,24 1,96 24,4 1,04 2,44

∆ 0,11 0,23
132,25 314,25

No m(gram) T±∆T k±∆k

1 50 2,68 ± 0,17 14x103 ± 7x102

2 100 3,28 ± 0,17 42x103 ± 13x102


3 150 3,84 ± 0,11 87x103 ± 13x103

No m(gram) T±∆T k±∆k

1 50 2,76 ± 0,30 15x103 ± 12x102

2 100 3,26 ± 0,30 42x103 ± 24x102

3 150 3,86 ± 0,30 88x103 ± 36x102

No l (cm) T ± ∆T g ± ∆g

1 10 3,44 ± 0,11 33,32 ± 25,12

2 20 2,44 ± 0,23 132,25 ± 147,43

3 30 1,96 ± 0,11 307,79 ± 132,25

4 40 2,44 ± 0,23 557,83 ± 314,25

Anda mungkin juga menyukai