2.1 PENDAHULUAN
Ayunan sederhana merupakan suatu sistem yang terdiri dari suatu massa yang
digantung dengan tali yang tak bermassa. Ketika ayunan ini ditarik ke bagian samping
dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, massa (m) akan berayun secara
vertikal ke bawah karena adanya pengaruh gravitasi (Anonim, 2011)
Hal ini berlaku juga pada sebuah bandul yang terdiri dari tali berukuran
panjang L dan bandul bermassa m. Gaya yang bekerja pada bandul tersebut adalah
gaya berat gravitasi (w = mg) dan gaya tarik FT.
Gravitasi memiliki komponen mg cosα searah dengan tali dan mg sinα tegak lurus
dengan tali. Bandul akan berosilasi karena adanya komponen gravitasi m.g. Karena
tidak ada gesekan udara, bandul berosilasi sepanjang busur melingkar, dan amplitudo
tetap tidak berubah.
Untuk mendapatkan ayunan sederhana atau getaran yang harmonis sederhana pada
bandul, simpangan yang dibuat jangan melebihi sudut 10 derajat. Hal ini dilakukan
agar gerakan mencapai kesetimbangan pada bidang datar. Hal ini sangat penting
karena ayunan sederhana bandul memiliki ciri gerak berada pada bidang datar.
Faktor-faktor lainnya dalam ayunan bandul ini bukdan hanya periode,frekuensi, dan
gaya gravitasi saja, namun panjang tali pada bandul juga mempengaruhi gerakannya.
Dengan begitu, perbedaan panjang tali akan mempengaruhi nilai frekuensi, amplitudo,
dan lainnya.
Pendahuluan adalah beban yang di ikat dengan tali dan digantungkan pada slotip
yang panjang, Apabila tali pendulum dalam keadaan tetap tegang menyimpang secara
horizontal dengan sudut Ф, maka pada beban pendulum bekerja komponen gaya berat
m.g sin Ф ke arah seimbang mula mula (0), lihat gambar (a) :
B A
Gambar 2. 1 Sistem ayunan
Massa pendulum adalah m, gaya gravitasi adalah g, apabila panjang tali pendulum
adalah 1, maka :
AB AO
Sin Ф = dan tg θ =
L L
Sedang apabila sudut penyimpangan θ kecil, AB di anggap berimpit dengan AO,
lihat gambar (b) :
B A
Gambar 2. 2 Sistem ayunan
Dengan demikian :
AO
Sinθ= tgθ= L
Besar gaya bebas pendulum tersebut berbanding langsung dengan besar simpangan
X, sedang arahnya berlawanan dengan arah penyimpangan. Dengan demikian apabila
beban pendulum di lepaskan, pendulum akan melakukan gerak selaras, oleh gerak
ayunan tersebut dipengaruhi oleh gaya yang besarnya selalu sebanding dengan besar
simpangan dan arahnya berlawanan dengan arah penyimpangan.
Periode getar (T) dan gerak selaras pendulum dapat diturunkan dari periode getar
dan selaras pegas. Pada gerak selaras pegas, waktu getar adalah :
T= 2 π
√ m
−k
Dimana :
gaya pegas
-k = tetapan pegas =
Simpangan pegas
Pada gerak selaras pendulum, harga –k mejadi ratio antara gaya beban pendulum
dengan simpangan pendulum.
sin θ m. g
-k = X
X
m. g
= L
X
m. g
= L
Rumus (1) menunjukkan bahwa L dan T berbanding lurus. Hal ini berarti bahwa
hubungan antara tali pendulum dengan periode getarnya adalah berbabnding lurus.
Semakin panjang tali pendulum L, semakin besar pula waktu getar T.
Gravitasi adalah peristiwa tarik menarik antara dua buah benda di atas muka bumi,
atau antara bumi dengan benda- benda langit, dan sebagainya. Newton mendapatkan
bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua masa benda, atau dikatakan sebagai “
gaya gravitasi” adalah berbanding lurus dengan kuadrat jarak antara kedua benda
benda tersebut.
3 3
mL . m mL . m
F=- atau F = g ………………(2)
r² r²
Dimana :
F = gaya gravitasi, dalam dyne atau Newton
G = konstanta gravitasi yang besarnya:
= 6,672 x 10-9 dyne cm²/ gr²
= 6,672 x 10 -11 Newton cm²/gr²
50 mm
TALI
2000mm
BANDUL
TIANG
PENYANG
GA
ALAT ALAT :
1. Stopwatch
Gambar 2. 4 stopwatch
(Sumber: Laboratorium Fisika)
2. Mistar Gulung
Gambar 2. 6 bandul
(sumber : Laboratorium fisika)
4. Penggaris
Gambar 2. 7 penggaris
(sumber : Labooratorium Fisika)
BAHAN BAHAN :
1. Tali
Gambar 2. 8 tali
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ayunan matematis.
2. Menetapkan kedudukan penjepit tali pada posisi ketinggian 100 cm.
3. Menyimpangkan ayunan sehingga membentuk sudut 10o kemudian lepaskan
perlahan-lahan.
4. Mengukur waktu ayunan untuk menempuh 10 kali ayunan menggunakan
stopwatch.
5. Mencatat hasil pengamatan dan hitung gaya gravitasi bumi.
6. Mengulangi nomor 2 sampai nomor 5 dengan variasi ketinggian 100 cm, 120 cm,
130 cm, 140 cm, 150 cm, sampai 190 cm. Dengan mengulang percobaan dua kali
yaitu saat tinggi naik dan tinggi turun.
No T t (t −t )
3. 28,64 28,51 1
Σt 285 ,1
t = =28 ,51
= 10 10
Σlt −tl 2,4
= =0 , 24 det
10 10
Δt =
∆t
Rn = t × 100%
0,24
x
= 28,51 100% = 0,8%
t = (28,51± 0,24) detik, dengan Rn = 0,8%
t
Untuk mencari T (periode) dengan menggunakan T = N
28 ,41 28 , 91
=2,36 =2, 40
T1= 12 det/get T6= 12 det/get
28 , 44 28 ,42
=2 ,37 =2,36
T2= 12 det/get T7= 12 det/get
28, 64 28 , 41
=2 ,38 =2, 36
T3= 12 det/get T8= 12 det/get
28 , 31 28 ,44
=2, 35 =2 ,37
T4= 12 det/get T9= 12 det/get
28 , 41 28 ,44
=2, 36 =2 ,37
T5= 12 det/get T10= 12 det/get
Tabel 2. 4 Untuk Mencari (T−T )
No T T (T−T )
∑T 12,29 23,68
T
= 10 = 5 10 = 2,368 det/getaran
t
∑ |T−T|= 0,1 =0,01det/ get
∆ = 10 10
ΔT 0, 01
×100 %= ×100 %=0 , 42 %
Rn = T 2 ,368
T = (2,368 ± 0,01) det/get
Sehingga didapat :
2
4 π 2 L 4 (3 , 14 ) . 137 5403 , 06
= = =964 , 83 cm /det=9 , 6483 m /det
g = T 2
(2 , 368) 2 5 ,60
∆L ∆T
∆g = +2 g
L T
0,04 0,0828 x
×
= 6,51 9,6483 100%
= 0,8581%
Jadi g = (9,6483 + 0,0828) m/det2 dengan Rn = 0,8581%.
No T t ( t −t )
173,31 207,9
t
∑t
= 10 = 10 5 = 17,331 det/getaran
t
∑ |t−t|=11,75 =1,175detik
∆ = 10 10
∆t
Rn = × 100%
t
1,175 2,968
x ×
= 17 ,33 41,58 100%
= 6,78%
t = (17,33 ± 1,175) detik dengan Rn = 6,78%
t
Untuk mencari T (periode) dengan menggunakan T = N
19,59 15, 99
=1, 959 =1,599
T1= 10 det/get T6= 10 det/get
19,62 15, 89
=1, 962 =1, 589
T2= 10 det/get T7= 10 det/get
18 ,20 16,38
=1,82 =1, 638
T3= 10 det/get T8= 10 det/get
17,78 15 ,74
=1,778 =1, 574
T4= 10 det/get T9= 10 det/get
16,78 17 ,34
=1, 678 =1,734
T5= 10 det/get T10= 10 det/get
Tabel 2. 6 Hasil Perhitungan ( t −t )
No T t ( t −t )
∑T 10,39 17 ,331
T
= n = 5 10 = 1,7331det/getaran
t
∑ |T −T|= 1,175 =0,1175 det/ get
∆ = n 10
ΔT 0, 1175
×100%= ×100 %=6 ,78%
Rn = T 1 ,733
T = (1,733 ± 0,1175) det/get
Sehingga didapat :
2
4 π 2 L 4 (3 , 14 ) . 87 3. 431, 14
= = =1143 , 71 cm /det=11 , 4371 m /det
g = T 2
(1 , 733) 2 3
∆L ∆T
∆g = +2 g
L T
0,2 0,1175
= 87 + 2 1,7331 11,4371 m/det
=(0,0022 + 1,551)= 1,5532 m/det2
∆g
Rn = × 100%
g
1,33 1,5532
×
= 9,11 11,4371 100%
= 13,58%
Jadi dari hitungan di atas diperoleh :
g = (11,4371 + 1,5532) m/det2 dengan Rn = 13,58%
2.5 PENUTUP
2.5.1 KESIMPULAN
1. Hubungan antara panjang tali pendulum dengan periode getaran
T = 2π √(L/g)
T = periode (s)
L = panjangtali (m)
g = percepatangravitasi (m/s²)
T berbanding lurus dengan akar Panjang tali.
2. Semakin besar panjang tali, semakin besar periode dan semakin kecil frekuensi. Pe
riode dan frekuensi suatu getaran bandul tidak dipengaruhi oleh amplitudo. Dengan ca
tatan ayunan bandul dapat dianggap sebagai getaran, jika sudut simpangan kecil (< 10
º).
Dari hasil percobaan diperoleh :
1. Percobaan I :
t = (28,51 ± 0,24) det
T = (2,368 ± 0,01) det/get
∆ g = (9,6483 ± 0,0828) m/det2
2. Percobaan II :
t = (17,331 ± 1,175) det
T = (1,7331 ± 0,1175) det/get
∆ g = (11,4371 ± 1,5532 ) m/det2
2.5.2 SARAN
Dari praktikum-praktikum yang dilakukan yang telah dilakukan, hasil yang begitu
dirasakan semakin bertambahnya pengetahuan seluruh teman-teman umumnya dan
khususnya penulis sendiri tentang dunia yang selama ini hanya dikenal melalui
rumus-rumus saja, namun kini dipraktekkan langsung nyata.
Ada sebuah teori lagi yang penulis rasa dapat dibenarkan berdasarkan praktikum yang
dilakukan yaitu bahwa hasil percobaan tidak akan selalu harus atau dapat sama
dengan teori yang ada.