Anda di halaman 1dari 16

AYUNAN MATEMATIS

2.1 PENDAHULUAN

2.1.2 LATAR BELAKANG

Ayunan merupakan salah satu sistem yang melakukan gerak harmonis


sederhana yang memiliki amplitudo kecil. Bandul sederhana adalah benda ideal yang
terdiri dari sebuah benda yang bermassa m digantung pada tali 1 yang ringan, dimana
panjang tali inii tidak dapat bertambah atau mulur. Bila bandul ditarik kesamping dari
titik kesetimbangannya dan ketika dilepaskan, maka bandul akan berayun dalam
bidang vertikal karena adanya pengaruh gaya gravitasi bumi. Dari ayunan tersebut
dapat dihitung periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan
suatu getaran dan juga menghitung besar gravitasi bumi disuatu tempat.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka dilakukanlah percobaan ini
agar dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar apa saja yang digunakan dalam bandul
matematis sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 KAJIAN PUSTAKA

2.2.1 Landasan Teori

Ayunan sederhana merupakan suatu sistem yang terdiri dari suatu massa yang
digantung dengan tali yang tak bermassa. Ketika ayunan ini ditarik ke bagian samping
dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, massa (m) akan berayun secara
vertikal ke bawah karena adanya pengaruh gravitasi (Anonim, 2011)
Hal ini berlaku juga pada sebuah bandul yang terdiri dari tali berukuran
panjang L dan bandul bermassa m. Gaya yang bekerja pada bandul tersebut adalah
gaya berat gravitasi (w = mg) dan gaya tarik FT.
Gravitasi memiliki komponen mg cosα searah dengan tali dan mg sinα tegak lurus
dengan tali. Bandul akan berosilasi karena adanya komponen gravitasi m.g. Karena
tidak ada gesekan udara, bandul berosilasi sepanjang busur melingkar, dan amplitudo
tetap tidak berubah.
Untuk mendapatkan ayunan sederhana atau getaran yang harmonis sederhana pada
bandul, simpangan yang dibuat jangan melebihi sudut 10 derajat. Hal ini dilakukan
agar gerakan mencapai kesetimbangan pada bidang datar. Hal ini sangat penting
karena ayunan sederhana bandul memiliki ciri gerak berada pada bidang datar.
Faktor-faktor lainnya dalam ayunan bandul ini bukdan hanya periode,frekuensi, dan
gaya gravitasi saja, namun panjang tali pada bandul juga mempengaruhi gerakannya.
Dengan begitu, perbedaan panjang tali akan mempengaruhi nilai frekuensi, amplitudo,
dan lainnya.

2.2.2 Prinsip teori

Pendahuluan adalah beban yang di ikat dengan tali dan digantungkan pada slotip
yang panjang, Apabila tali pendulum dalam keadaan tetap tegang menyimpang secara
horizontal dengan sudut Ф, maka pada beban pendulum bekerja komponen gaya berat
m.g sin Ф ke arah seimbang mula mula (0), lihat gambar (a) :

B A
Gambar 2. 1 Sistem ayunan
Massa pendulum adalah m, gaya gravitasi adalah g, apabila panjang tali pendulum
adalah 1, maka :
AB AO
Sin Ф = dan tg θ =
L L
Sedang apabila sudut penyimpangan θ kecil, AB di anggap berimpit dengan AO,
lihat gambar (b) :

B A
Gambar 2. 2 Sistem ayunan
Dengan demikian :
AO
Sinθ= tgθ= L

Dan apabila jarak penyimpangan AB sebesar X, maka beban pendulum


mempunyai energi potensial sebesar (m.g sinθ . X ) terhadap 0, dengan gaya beban
pendulum sebesar :
X
m.g sin θ = m.g L

Besar gaya bebas pendulum tersebut berbanding langsung dengan besar simpangan
X, sedang arahnya berlawanan dengan arah penyimpangan. Dengan demikian apabila
beban pendulum di lepaskan, pendulum akan melakukan gerak selaras, oleh gerak
ayunan tersebut dipengaruhi oleh gaya yang besarnya selalu sebanding dengan besar
simpangan dan arahnya berlawanan dengan arah penyimpangan.
Periode getar (T) dan gerak selaras pendulum dapat diturunkan dari periode getar
dan selaras pegas. Pada gerak selaras pegas, waktu getar adalah :

T= 2 π
√ m
−k
Dimana :
gaya pegas
-k = tetapan pegas =
Simpangan pegas
Pada gerak selaras pendulum, harga –k mejadi ratio antara gaya beban pendulum
dengan simpangan pendulum.
sin θ m. g
-k = X
X
m. g
= L
X
m. g
= L

Rumus (1) menunjukkan bahwa L dan T berbanding lurus. Hal ini berarti bahwa
hubungan antara tali pendulum dengan periode getarnya adalah berbabnding lurus.
Semakin panjang tali pendulum L, semakin besar pula waktu getar T.
Gravitasi adalah peristiwa tarik menarik antara dua buah benda di atas muka bumi,
atau antara bumi dengan benda- benda langit, dan sebagainya. Newton mendapatkan
bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua masa benda, atau dikatakan sebagai “
gaya gravitasi” adalah berbanding lurus dengan kuadrat jarak antara kedua benda
benda tersebut.
3 3
mL . m mL . m
F=- atau F = g ………………(2)
r² r²

Dimana :
F = gaya gravitasi, dalam dyne atau Newton
G = konstanta gravitasi yang besarnya:
= 6,672 x 10-9 dyne cm²/ gr²
= 6,672 x 10 -11 Newton cm²/gr²

Fenomena medan listrik dapat dibandingkan dengan fenomena medan gravitasi .


“Medan gravitasi “ timbul di sekitar partikel / benda- benda bermuatan listrik, di man
besar “ kuat medan listrik “ di suatu tempat di definisikan sebagai “gaya listrik “
persatuan “ muatan listrik “ yang ada di tempat tersebut. Demikian pula “ Medan
grvitasi “ timbul disekitar partikel, di mana besarnya “kuat medan gravitasi “ di suatu
tempat di definisikan sebagai “gaya gravitasi” persatuan” masa benda” yang ada ada
di tempat tersebut. “Kuat medan gravitasi “ biasanya ditulis dengan symbol “g” pada
gambar 1 ditunjukan tentang timbulnya gaya gravitasi F antara dua benda bermassa m
dan m yang berbeda di titik A dan titik B. Dari definisi “kuat medan gravitasi “ yang
diberikan di atas, maka g adalah kuat medan gravitasi yang ditimbulkan oleh m di B,
sedang g adalah kuat medan gravitasi yang ditimbulkan oleh m di A.
Besarnya vektor g1 dan g2 adalah :
F
g1 =
m2
mL . m 2
=g. 2
r m2
mL
= g. 2 ………………………. (3)
r
F
G2 = mL
mL . m2
=g.
r 2 mL
m
= g. ………………………. (4)
r2
Dari kenyataan pada rumus (3) dan (4) di atas , secara umum dapat dikatakan
bahwa : benda bermassa m berjarak r dari pusat masa akan menimbulkan medan
gravitasi sebesar
G = G.m/r…………………………..(5)
Tempat tempat yang berjarak r dari pusat masa tersebut diatas merupakan
permukaan bola yang berjari- jari r dengan pusat massa sebagai pusat bola. Maka
besarnya kuat medan gravitasi pada permukaan bola tersebut di mana mana adalah
sama.
Sebagai contoh misalnya bola bumi kita, dimana pusat bumi merupakan pusat bila,
dan pusat massa. Maka besarnya kuat medan gavitasi bumi di permukaan bumi adalah
,yaitu kira kira 9,8 newton/kg.
Benda –benda yang mempunyai massa lebih kecil dari pada massa bumi, di dalam
pengaruh gravitasi bumi akan tertarik menuju bumi, karena bend- benda tersebut
menimbulkan medan gravitasi yang besarnya lebih kecil dari pada kuat medan
gravitasi bumi.
Berdasarkan pengertian diatas berat suatu benda yang berada dalam pengaruh
medan grafitasi bumi sebenarnya adalah gaya tarik menarik atau “gaya gravitasi” (F)
antara bumi dengan benda tersebut .Sesuai dengan definisi bahwa kuat medan
gravitasi g = F/m dimana m adalah massa benda tersebut, maka besarnya “ Gaya
gravitasi “ F yang menjadi “gaya berat” dari benda adalah :
F= W = g.m…………………….(6)
Dimana:
F = Gaya gravitasi, dalam dyne atau Newton
W = Gaya berat, dalam dyne atau Newton
G = Kuat medan gravitasi bumi, besarnya 9,8 dyne/gram atau 9,8 newton/kg
m = Massa benda dalam gram atau kg.
“ Kuat medan gravitasi “ bumi yang biasa dinyatakan dengan g = 9,8 dyne/gr =- 9,8
newton/kg seringkali di katakan pula sebagai “percepatan gravitasi “ bumi g yang
mempunyai satuan cm/detik. Pernyataan tersebut didasarkan atas kenyataan bahwa
persamaan (6) F =W m.g bersesuaian dengan hukum Newton II, F = m.a (bahwa gaya
F terhadap benda bermassa m memberi percepatan sebesar a). Sesuai dengan hokum
Newton tersebut, dapat dikatakan bahwa “gaya gravitasi “ bumi F terhadap benda
bermassa m (yaitu sama dengan gaya berat W), memberi “percepatan gravitasi”
sebesar g.
2.2.3 Tujuan Praktikum
1. Menyelidiki hubungan antara panjang tali pendahuluan dengan periode getaran. 2.
Menentukan percepatan gravitasi.

2.3 METODE PRAKTIKUM

2.3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum ayunan matematis ini kami lakukan pada :


Hari / Tanggal : Sabtu / 26 – juni - 2021
Tempat : Laboratorium praktikum fisika

2.3.2 ALAT DAN BAHAN

50 mm
TALI

2000mm

BANDUL

TIANG
PENYANG
GA

Gambar 2. 3 ayunan matematis


(Sumber : Laboratorium Praktikum Fisika )

ALAT ALAT :

1. Stopwatch
Gambar 2. 4 stopwatch
(Sumber: Laboratorium Fisika)

2. Mistar Gulung

Gambar 2. 5 mistar gulung


(Sumber : Laboratorium Fisika)
3. Bandul

Gambar 2. 6 bandul
(sumber : Laboratorium fisika)

4. Penggaris
Gambar 2. 7 penggaris
(sumber : Labooratorium Fisika)

BAHAN BAHAN :
1. Tali

Gambar 2. 8 tali

(sumber : Laboratorium Fisika)

2.3.2 Langkah – langkah / prinsip kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ayunan matematis.
2. Menetapkan kedudukan penjepit tali pada posisi ketinggian 100 cm.
3. Menyimpangkan ayunan sehingga membentuk sudut 10o kemudian lepaskan
perlahan-lahan.
4. Mengukur waktu ayunan untuk menempuh 10 kali ayunan menggunakan
stopwatch.
5. Mencatat hasil pengamatan dan hitung gaya gravitasi bumi.
6. Mengulangi nomor 2 sampai nomor 5 dengan variasi ketinggian 100 cm, 120 cm,
130 cm, 140 cm, 150 cm, sampai 190 cm. Dengan mengulang percobaan dua kali
yaitu saat tinggi naik dan tinggi turun.

2.4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2. 1 Hasil Percobaan I untuk L= 137cm N=12x

No. L (cm) X (cm) N (Ayunan) T (Detik)


1 137 30 12 28,41
2 137 30 12 28,44
3 137 30 12 28,64
4 137 30 12 28,31
5 137 30 12 28,41
6 137 30 12 28,91
7 137 30 12 28,42
8 137 30 12 28,41
9 137 30 12 28,44
10 137 30 12 28,69

Tabel 2. 2 Hasil Percobaan II Untuk L=87 cm N=10x

No. L (cm) X (cm) N (Ayunan) T (Detik)


1 87 7 10 19,59
2 87 7 10 19,62
3 87 7 10 18,20
4 87 7 10 17,78
5 87 7 10 16,78
6 87 7 10 15,99
7 87 7 10 15,89
8 87 7 10 16,38
9 87 7 10 15,74
10 87 7 10 17,34

2.4.1 Perhitungan atau pembahasan hasil


Tabel 2. 3 Percobaan I untuk L= 137 cm N = 12x

No T t (t −t )

1. 28,41 28,51 0,1


2. 28,44 28,51 0,1

3. 28,64 28,51 1

4. 28,31 28,51 0,2

5. 28,41 28,51 0,1

6. 28,91 28,51 0,4

7. 28,42 28,51 0,1

8. 28,41 28,51 0,1

9. 28,44 28,51 0,1

10. 28,69 28,51 0,2

Σt 285 ,1
t = =28 ,51
= 10 10
Σlt −tl 2,4
= =0 , 24 det
10 10
Δt =
∆t
Rn = t × 100%
0,24
x
= 28,51 100% = 0,8%
t = (28,51± 0,24) detik, dengan Rn = 0,8%
t
Untuk mencari T (periode) dengan menggunakan T = N
28 ,41 28 , 91
=2,36 =2, 40
T1= 12 det/get T6= 12 det/get
28 , 44 28 ,42
=2 ,37 =2,36
T2= 12 det/get T7= 12 det/get
28, 64 28 , 41
=2 ,38 =2, 36
T3= 12 det/get T8= 12 det/get
28 , 31 28 ,44
=2, 35 =2 ,37
T4= 12 det/get T9= 12 det/get
28 , 41 28 ,44
=2, 36 =2 ,37
T5= 12 det/get T10= 12 det/get
Tabel 2. 4 Untuk Mencari (T−T )

No T T (T−T )

1. 2,36 2,368 0,008

2. 2,37 2,368 0,002

3. 2,38 2,368 0,012

4. 2,35 2,368 0,018

5. 2,36 2,368 0,008

6. 2,40 2,368 0,032

7. 2,36 2,368 0,008

8. 2,36 2,368 0,008

9. 2,37 2,368 0,002

10. 2,37 2,368 0,002

∑T 12,29 23,68
T
= 10 = 5 10 = 2,368 det/getaran

t
∑ |T−T|= 0,1 =0,01det/ get
∆ = 10 10
ΔT 0, 01
×100 %= ×100 %=0 , 42 %
Rn = T 2 ,368
T = (2,368 ± 0,01) det/get
Sehingga didapat :
2
4 π 2 L 4 (3 , 14 ) . 137 5403 , 06
= = =964 , 83 cm /det=9 , 6483 m /det
g = T 2
(2 , 368) 2 5 ,60
∆L ∆T
∆g = +2 g
L T

0,2 0,2 0,01 0,006


= [ 150 137 + 2 2,368 ]. 2,46 9,6483 m/det = 0,0014 + 0,0814 = 0,0828 m/det 2
∆g
Rn = × 100%
g

0,04 0,0828 x
×
= 6,51 9,6483 100%

= 0,8581%
Jadi g = (9,6483 + 0,0828) m/det2 dengan Rn = 0,8581%.

Tabel 2. 5 Percobaan II untuk L= 87cm N=10 X

No T t ( t −t )

1. 19,59 17,33 2,26

2. 19,62 17,33 2,29

3. 18,20 17,33 0,87

4. 17,78 17,33 0,45

5. 16,78 17,33 0,55

6 15,99 17,33 1,34

7 15,89 17,33 1,44

8 16,38 17,33 0,95

9 15,74 17,33 1,59

10 17,34 17,33 0,01

173,31 207,9
t
∑t
= 10 = 10 5 = 17,331 det/getaran

t
∑ |t−t|=11,75 =1,175detik
∆ = 10 10
∆t
Rn = × 100%
t
1,175 2,968
x ×
= 17 ,33 41,58 100%
= 6,78%
t = (17,33 ± 1,175) detik dengan Rn = 6,78%
t
Untuk mencari T (periode) dengan menggunakan T = N
19,59 15, 99
=1, 959 =1,599
T1= 10 det/get T6= 10 det/get
19,62 15, 89
=1, 962 =1, 589
T2= 10 det/get T7= 10 det/get
18 ,20 16,38
=1,82 =1, 638
T3= 10 det/get T8= 10 det/get
17,78 15 ,74
=1,778 =1, 574
T4= 10 det/get T9= 10 det/get
16,78 17 ,34
=1, 678 =1,734
T5= 10 det/get T10= 10 det/get
Tabel 2. 6 Hasil Perhitungan ( t −t )

No T t ( t −t )

1. 1,959 1,733 0,226

2. 1,962 1,733 0,229

3. 1,82 1,733 0,087

4. 1,778 1,733 0,045

5. 1,678 1,733 0,055

6 1,599 1,733 0,134

7 1,589 1,733 0,144

8 1,638 1,733 0,095

9 1,574 1,733 0.159

10 1,734 1,733 0,001

∑T 10,39 17 ,331
T
= n = 5 10 = 1,7331det/getaran
t
∑ |T −T|= 1,175 =0,1175 det/ get
∆ = n 10
ΔT 0, 1175
×100%= ×100 %=6 ,78%
Rn = T 1 ,733
T = (1,733 ± 0,1175) det/get
Sehingga didapat :
2
4 π 2 L 4 (3 , 14 ) . 87 3. 431, 14
= = =1143 , 71 cm /det=11 , 4371 m /det
g = T 2
(1 , 733) 2 3
∆L ∆T
∆g = +2 g
L T
0,2 0,1175
= 87 + 2 1,7331 11,4371 m/det
=(0,0022 + 1,551)= 1,5532 m/det2
∆g
Rn = × 100%
g

1,33 1,5532
×
= 9,11 11,4371 100%

= 13,58%
Jadi dari hitungan di atas diperoleh :
g = (11,4371 + 1,5532) m/det2 dengan Rn = 13,58%

2.5 PENUTUP

2.5.1 KESIMPULAN
1. Hubungan antara panjang tali pendulum dengan periode getaran
T = 2π √(L/g)
T = periode (s)
L = panjangtali (m)
g = percepatangravitasi (m/s²)
T berbanding lurus dengan akar Panjang tali.
2. Semakin besar panjang tali, semakin besar periode dan semakin kecil frekuensi. Pe
riode dan frekuensi suatu getaran bandul tidak dipengaruhi oleh amplitudo. Dengan ca
tatan ayunan bandul dapat dianggap sebagai getaran, jika sudut simpangan kecil (< 10
º).
Dari hasil percobaan diperoleh :
1. Percobaan I :
t = (28,51 ± 0,24) det
T = (2,368 ± 0,01) det/get
∆ g = (9,6483 ± 0,0828) m/det2
2. Percobaan II :
t = (17,331 ± 1,175) det
T = (1,7331 ± 0,1175) det/get
∆ g = (11,4371 ± 1,5532 ) m/det2

2.5.2 SARAN
Dari praktikum-praktikum yang dilakukan yang telah dilakukan, hasil yang begitu
dirasakan semakin bertambahnya pengetahuan seluruh teman-teman umumnya dan
khususnya penulis sendiri tentang dunia yang selama ini hanya dikenal melalui
rumus-rumus saja, namun kini dipraktekkan langsung nyata.
Ada sebuah teori lagi yang penulis rasa dapat dibenarkan berdasarkan praktikum yang
dilakukan yaitu bahwa hasil percobaan tidak akan selalu harus atau dapat sama
dengan teori yang ada.

Anda mungkin juga menyukai