Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“AYUNAN MATEMATIS”

Disusun Oleh :
Nama : Grace Putri Dapamanis
NIM : 211011010020
Program Studi : Kimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Fisika Dasar “Ayunan Matematis”

Nama : Grace Putri Dapamanis

NIM : 211011010020

Jurusan : Kimia

Telah menyelesaikan Praktikum Fisika Dasar antara lain :

Laporan : Ayunan Matematis

Dosen Penanggung Jawab

Verna Albert Suoth ST, M.Si


NIP. 197810052007011001
1. Ayunan Matematis

1.1 Identitas

Judul percobaan : Ayunan Matematis


Nama : Grace Putri Dapamanis
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Agustus 2021
Tempat percobaan : Madidir Ure, Kota Bitung, Sulawesi Utara

1.2 Tujuan percobaan

1. Menentukan percepatan gravitasi di Madidir Ure, Kota Bitung, Sulawesi Utara dengan
ketinggian altitude berkisar antara 267 m di atas permukaan laut.
2. Memahami hubungan antara getaran harmonik dengan percepatan gravitasi.
3. Menentukan kecepatan maksimum ayunan.
4. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengintepretasikan ke dalam grafik.

1.3 Alat yang digunakan

1. Meteran kain (NST = 0,1 cm – 1 mm)


2. Beban “bola neka”
3. Tali (benang wol)
4. Tiang statif
5. Stopwatch digital (NST = 0,001 s)
6. Mistar busur

1.4 Teori dasar

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih
sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai
contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang
sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan
benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di
luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia. Periode (T), Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode atau waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara
lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik
di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertent dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu (1). Gerak Harmonik
Sederhanas (GHS) linear, misalnya penghisap menentukan percepatan gravitasi bumi (g)
dengan bandul matematis dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/air pipa U, gerak
horizontal/vertikal dari pegas dan sebagainya; (2). Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
angular, misalnya gerak bandul/gerak bandul fisil, osilasi ayunan torsi dan sebagainya.
Telaah terhadap bunyi dan getaran sangat berkaitan bahkan tidak dapat dipisahkan
dengan kajian tentang ayunan atau yang disebut juga dengan istilah osilasi. Gejala ini
dalam kehidupan kita sehari-hari contohnya adalah gerakan bndul jam, gerakan massa yang
digantung pada pegas dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik. Ketiganya merupakan
contoh-contoh dari apa yang disebut sebagai ayunan.

Ayunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa titik yang
digantung dengan tali tanpa massa dan tidak dapat mulur. Jika ayunana ini ditarik ke
samping dari posisi setimbang dan kemudian dilepaskan, maka massa m akan berayun
dalam bidang vertikal ke bawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan
periodik.

Percepatan gravitasi bumi adalah percepatan yang dialami oleh benda karena beratnya
sendiri. Berat benda adalah gaya terik bumi pada benda tersebut. Gaya ini disebut dengan
gaya gravitasi yaitu gaya terik menarik antar dua buah masa atau lebih. Menurut hukum
Newton tentang gravitasi, antara dua buah benda yang massanya m dan M, jarak antara
pusat massanya r terdapat gaya tarik menarik yang besarnya:

G = 6,67 x 10-11 Nm-2 kg-2 (konstanta gravitasi umum)

Dengan menggunakan hukum II Newton, dan menganggap bumi sebagai bola berjari-
jari R, akan diperoleh pecepatan gravitasi di permukaan bumi (go) adalah:

Dengan M : massa bumi.

Sedangkan percepatan gravitasi pada ketinggian h dari permukaan bumi adalah


(Pramono, 2013) adalah:
2
= (R + h)-2

Jika h << R persamaan dapat dideteksi dengan:


g=

Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik
tetap pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah
panjang. Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas
kawat halus sepanjang l dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak
vertikal dengan membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut adalah m g sinθ. Secara
matematis dapat dituliskan: F = m.g sin θ ( Muthi, 2013 ).

Bandul matematis atau ayunan matematis setidaknya menjelaskan bagaimana suatu titik
benda digantungkan pada suatu titk tetap dengan tali. Jika ayunan menyimpang sebesar
sudut terhadap garis vertical maka gaya yang mengembalikan:

F = - m . g . sin θ

Untuk θ dalam radial yaitu θ kecil maka sin θ = θ = s/1, dimana s = busur lintasan bola
dan 1 = panjang tali, sehingga: F = -mgs/1
persamaan differensial getaran selaras dengan periode adalah :
T=2
g=
Dimana :
l = panjang tali (meter/cm)
g= percepatan gravitasi (ms-2)
T= periode bandul sederhana (s)

Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang cukup
berat digantungkan dengan kawat yang sangat ringan.

Faktor yang mempengaruhi gravitasi Ada dua faktor yang mempengaruhi Gravitasi
yaitu Variasi Temporal ( terhadap waktu ) dan Variasi Jarak ( spatial ). Variasi Berdasarkan
Waktu ( Temporal ) adalah perubahan didalam percepatan gravitasi yang diamati terhadap
waktu. Koreksi dari variasi ini yaitu : Koreksi Waktu.

Kita harus membuat stasiun dasar dan dimulai pada hari itu juga untuk sebagai titk
pertama. Pengaruh pasang surut berubah sangat lambat terhadap waktu. Instrumen
Drift adalah perubahan percepatan yang diamati dan dipengaruhi oleh Gravimeter.
Pengaruh pasang surut disebabkan oleh gaya tarik gravitasi antara matahari dan bulan.

Variasi Berdasarkan Jarak ( Spatial ) Perubahan harga Gravitasi diamati tergantung


ruang. Disini artinya, perubahan percepatan gravitasi terjadi dari satu tempat ke tempat lain
seperti pengaruh geologi tetapi tidak berhubungan dengan geologi seperti pengaruh lintang,
ketinggian, slab atau pertambahan massa, topografi dan bathimetri. Koreksi-koreksi dari
variasi ini diantaranya : Koreksi Lintang, Koreksi Udara Bebas ( Free Air
Correction ), Koreksi Bouger, Koreksi Terrain (Koreksi Medan), ( Faray, 2015 ).

Gerak osilasi yang sering kita jumpai adalah gerak ayunan. Gerak osilasi ini berlangsung di
bawah pengaruh gaya gravitasi bumi. Jika simpangan ayunan tidak terlalu besar, maka
bentuk osilasinya adalah gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana ini terjadi
karena ada gaya (gaya berat) yang terjadi pada benda yang arahnya selalu berarah ke pusat
titik kesetimbangan. Besar gaya pembalik diungkapkan dalam Hukum Hooke sebagai F= -
kx dengan k adalah tetapan.

Jika sebuah titik bermassa m digantungkan (oleh seutas tali tak bermassa) di titik O dan
massa m disimpangkan sehingga membentuk sudut terhadap sumbu vertikal di titik O
tersebut. Setelah m dilepas akan bergerak menuju titik setimbangnya oleh gaya balik F
yang merupakan komponen dari gaya berat pada m. Jika panjang tali tersebut adalah 1 dan
percepatan gravitasi bumi g maka F dapat ditulis sebagai :

F = -mg sin (1.1)

Jika lintasan tersebut kecil sehingga busur lintasan bola (S) juga kecil maka sin = dan
gaya balik dapat ditulis sebagai :

F (1.2)

Untuk ayunan tersebut bersifat sebagai getaran selaras sederhana maka tidak terdapat
(kalaupun ada dapat diabaikan) gaya gesekan udara maupun gaya puntiran pada tali
sehingga persamaan gaya resultannya adalah :

(1.3)
Persamaan (1.3) merupakan persamaan getaran selaras sederhana dan S merupakan fungsi
periodik dengan perioda T yang memenuhi persamaan :

2 (1.4)

g (1.5)

1
0 mg cos
mg sin 
mg

Gambar 1. Diagram gaya pada percobaan bandul matematis

Untuk menentukan kecepatan linear ayunan, dapat diturunkan dari Hukum kekekalan energi
sebagai berikut :

Energi mekanik di titik 0 = Energi mekanik di titik 1

ℎ + = ℎ + (1.6)

ℎ - ℎ = - (1.7)

gΔh = (1.8)

= 2 Δℎ (1.9)

Dengan v = kecepatan linear di titik 1 (tertinggi)

Δh = selisih ketinggian titik 0 dan 1


1.5 Prosedur Percobaan

1. Praktikum ini dilakukan secara real dirumah, dengan menyediakan alat dan bahan yang
digunakan.

2. Tetapkan panjang tali sampai ke pangkal beban, panjang tali : 100 cm, 90 cm, 80 cm, 70 cm,
60 cm, 50 cm, 40 cm, 30 cm, 20 cm dan 10 cm.

3. Simpangkan tali ayunan sehingga membentuk sudut kira-kira antara 5° - 10°, kemudian
lepaskan.
4. Ukurlah waktu untuk 15 kali ayunan bagi tiap-tiap panjang tali.
5. Lakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing panjang tali.

1.6 Pertanyaan

(Dijawab dalam bentuk pdf)


1.7 Hasil pengamatan

Tanggal Percobaan : Jumat, 20 Agustus 2021

Nama : Grace Putri Dapamanis

NIM : 211011010020

l l t (s) Rata-rata v
No T (s) T2 (s) (T2)2 (s) Rata-rata g T2 x l
(cm) (m) t1 t2 t3 t (s) (m/s)
1 100 1 30,94 30,92 31,03 30,96 2,06 4,26 18,15 9,25 4,26 4,301
2 90 0,9 28,92 28,64 28,66 28,74 1,91 3,67 13,47 9,66 3,30 4,169
3 80 0,8 26,98 27,03 27,38 27,13 1,80 3,26 10,63 9,65 2,60 3,929
4 70 0,7 25,41 25,48 25,77 25,55 1,70 2,90 8,41 9,51 2,03 3,648
5 60 0,6 23,51 23,28 23,67 23,48 1,56 2,44 5,95 9,66 1,46 3,404
6 50 0,5 22,98 22,88 22,86 22,90 1,52 2,32 5,38 8,46 1,16 2,908
7 40 0,4 19,75 19,70 19,84 19,76 1,31 1,73 2,99 9,09 0,69 2,696
8 30 0,3 17,58 17,21 17,30 17,36 1,15 1,33 1,77 8,83 0,39 2,301
9 20 0,2 14,82 14,93 14,60 14,78 0,98 0,97 0,94 8,12 0,19 1,802
10 10 0,1 10,70 10,98 10,80 10,82 0,72 0,51 0,26 7,58 0,05 1,231
Jumlah 550 5,5 221,48 14,71 23,39 67,95 89,81 16,13 30,389

Gravik T2 versus l
1.2

0.8

0.6 Gravik T2 versus l


0.4

0.2

0
4,26 3,67 3,26 2,90 2,44 2,32 1,73 1,33 0,97 0,51
Keterangan :

l = Panjang tali

t = Waktu

T = Periode

g = Percepatan gravitasi

v = Kecepatan gravitasi
1.8 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui besar percepatan gravitasi yang ada di
Madidir Ure, Kota Bitung, Sulawesi Utara dengan ketinggian altitude berkisar antara 267 m di
atas permukaan laut dengan metode ayunan matematis. Praktikum ini dilakukan secara real
dirumah. Dan praktikum ini dilakukan sebanyak 3 kali percobaan sejenis dengan panjang tali (l)
yang berbeda-beda dari 100,0 cm hingga 10,0 cm. Dari tiap-tiap percobaan yang dilakukan telah
diperoleh data-data yang didapatkan dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel hasil
pengamatan. Dan untuk mengetahui besar percepatan gravitasi di wilayah Madidir Ure, Kota
Bitung, Sulawesi Utara, maka dilakukan percobaan dengan menggantungkan tali yang telah
terikat dengan beban (bola neka) yang bermassa 0.01 kg pada tiang statif atau pada bandul. Dan
selanjunya beban tersebut disimpangkan dengan sudut sebesar 5° - 10° terhadap sumbu vertikal,
beban akan berayun-ayun apabila tali dimiringkan karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Hal ini disebabkan karena adanya gaya yang besarnya sebanding dengan jarak dari suatu
titik, sehingga selalu menuju titik keseimbangan. Benda melakukan getaran secara lengkap
apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi
ke titik tersebut. kemudian beban tersebut dilepaskan dan dihitung waktunya menggunakan
stopwatch selama 15 kali ayunan dengan menggunakan metode berulang.

Dari percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh data nilai gravitasi dari perhitungan
yang telah dilakukan, yakni sebagai berikut : Panjang tali = 100 cm = 1 cm. Gravitasi = 9,25
m/s . Panjang tali = 90 cm = 0,9 m. Gravitasi = 9,66 m/s . Panjang tali = 80 cm = 0,8 m.
Gravitasi = 9,65 m/s . Panjang tali = 70 cm = 0,7 m. Gravitasi = 9,51 m/s . Panjang tali = 60
cm = 0,6 m. Gravitasi = 9,66 m/s . Panjang tali = 50 cm = 0,5 m. Gravitasi = 8,46 m/s .
Panjang tali = 40 cm = 0,4 m. Gravitasi = 9,09 m/s . Panjang tali = 30 cm = 0,3 m. Gravitasi =
8,83m/s . Panjang tali = 20 cm = 0,2 m. Gravitasi = 8,12 m/s . Panjang tali = 10 cm = 0,1 m.
Gravitasi = 7,58 m/s . Dilihat dari hasil gravitasi yang diperoleh terdapat perbedaan dengan
besarnya nilai gravitasi yang telah kita ketahui sebesar 9,8 m/s . Hal ini bisa jadi disebabkan
karena adanya gesekan antara tali dengan udara (angin), sehingga benda yang berosilasi gerak
bolak-baliknya tidak tepat sama dan melepaskan tenaga gerakan. Selain itu perbedaan nilai
gravitasinya juga disebabkan oleh karena kesalahan dalam melakukan percobaan/pengukuran
sehingga mempengaruhi gravitasi itu sendiri.

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh rata-rata percepatan gravitasi sebesar
9,96 m/s , dengan alat percobaan percepatan gravitasi di dapat (9,96 = 42,80) m/s . Pada
metode grafik T versus l, yang menyatakan hubungan antara kuadrat periode (T ) dan panjang
!
tali (l) untuk menentukan besar percepatan gravitasi, dimana dari nilai gradien m = "
, sehingga
dari persamaan didapatkan maka hasilnya adalah 9,96 m/s .
Dan dari hasil tersebut sudah dipatikan bahwa, penggunaan panjang tali sangat
menentukan banyak getaran yang dihasilkan oleh bandul. Semakin panjang tali maka
semakin kecil getaran dan frekuensi yang dihasilkan, sedangkan periodenya semakin
bertambah. Hal ini dikarenakan jika tali semakin panjang, maka akan sulit untuk bandul
berayun sehingga bandul akan bergerak semakin lambat.
1.9 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum ayunann matematis yang sudah saya lakukan, saya
menarik kesimpulan bahwa :

 Pengaruh dari perubahan periode getaran sangat berpengaruh karena apabila panjang tali
yang digunakan semakin pendek maka waktu yang diperlukan untuk menghitung waktu
ayunan lebih sedikit dan sebaliknya.
 Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang-ulang, karena jika hanya
melakukan 1x percobaan tingkat ketepatannya akan berkurang.
 Dengan melakukan percobaan ayunan matematis ini, kita bisa mengetahui percepatan
gravitasi yang terjadi disuatu tempat dimana dilakukan percobaan.
 Nilai percepatan gravitasi di Madidir Ure, Kota Bitung, Sulawesi Utara adalah 9,96 m/s .
Dimana, percepatan gravitasi yang diperoleh sama dengan ketetapan gravitasi berdasarkan
hukum Newton tentang gravitasi yaitu 9,8 m/s atau biasa dibulatkn 10 m/s .
 Benda dikatakan bergerak, jika benda tersebut berayun melalui titik kesetimbangan dan
kembali lagi ke posisi awal. Menurut persamaan periode (T) berbanding lurus dengan akar
panjang ayunan (l) karena T dan l dapat diukur, maka percepatan gravitasi (g) dapat
dihitung.
 Besar kecilnya nilai percepatan gravitasi tergantung pada panjang tali dan periode ayunan.
 Semakin pendek tali yang digunakan, maka waktu untuk 15 kali ayunan semakin kecil.
Begitu juga sebaliknya, semakin panjang tali yang digunakan maka waktu untuk 15 kali
ayunan semakin besar atau lama.
 Besar sudut akan mempengaruhi ayunan karena adanya gaya yang besarnya sebanding
dengan jarak dari suatu titik, sehingga selalu menuju titik keseimbangan.

1.10 Saran

- Dalam melakukan percobaan diharapkan agar lebih teliti lagi supaya tidak akan
memengaruhi hasilnya.
- Dalam melakukan percobaan sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang, tidak di arahkan
ke kipas angin atau sesuatu yang dapat memengaruhi gerak bandul.
- Dalam melakukan pengukuran simpangan harus dengan benar sesuai dengan jarak yang
diinginkan agar dapat memberikan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

http://isranpakaya.blogspot.com/2017/11/laporan-praktikum-fisika-ayunan.html

https://www.academia.edu/29057578/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_AYUNAN_SEDERHA
NA_MAKALAH

http://ari-irawan4.blogspot.com/2014/05/ayunan-matematis.html

Anda mungkin juga menyukai