NIM
: 1201239
No. Kelompok
: 3 (Tiga)
Program Studi
: Teknik Geologi
Semester/Kelas
:I/B
Tanggal Praktikum
: 23 Juni 2013
Nama Dosen
G M1 M2
R2
M 2 a=
a=
G M1 M2
R2
G M1
R
GM
GM
g0 = 2
2
R
R
( R+h )2
G M1 M2
( R+h )2
G M1
( R+ h )
GM
GM
g0=
2
( R+h )
( R+h )2
F=
GM
:
( R+h )2
G M1 M2
M 2 a=
a=
g0=
G M1 M2
(12 Rh )
g0=
GM
h
12
R
a=
G M1 M2
(12 hR )
G M1
(12 Rh ) (
GM
GM
g 0=
h
h
12
12
R
R
l
g :
( Xl )
F P=F S
mg
( Xl )=4 m f X
2
g
2 2
=4 f
l
f=
f=
1
2
g
l 4 2
g
l
1
1
l
T= =
=2
f
g
1 g
2 l
2. Mengapa pada percobaan ayunan sistematis harus menggunakan sudut ayunan kecil?
Agar terjadi gerak ayunan yang harmonik, karena apabila kita menggunakan sudut
Pada gambar di atas, ditunjukkan sebuah ayunan dengan panjang l, dengan sebuah
partikel bermassa m, yang membuat sudut terhadap arah vertical. Gaya yang
bekerja pada partikel adalah gaya berat dan gaya tarik dalam tali. Kita pilih suatu
sistem koordinat dengan satu sumbu menyinggung lingkaran gerak (tangensial) dan
sumbu lain pada arah radial. Kemudian kita uraikan gaya berat mg atas
komponenkomponen pada arah radial, yaitu mg cos , dan arah tangensial, yaitu mg
sin . Komponen radial dari gaya-gaya yang bekerja memberikan percepatan
sentripetal yang diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran.Komponen
tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang cenderung mengembalikan
massa keposisi setimbang. Jadi gaya pembalik adalah :F = mg sin
Perhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan akan tetapi
sebanding dengan sin . Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonik
sederhana. Akan tetapi, jika sudut adalah kecil maka sin (radial). Simpangan
sepanjang busur lintasan adalah x=l. , dan untuk sudut yang kecil busur lintasan
dapat dianggap sebagai garis lurus. Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik
adalah sebanding dengan simpangan, dan mempunyai arah berlawanan.
3. Berapakah kira-kira batas maksimal sudut simpangan tersebut? Batas maksimal
sudut simpangan adalah 10o
4. Selain percobaan ayunan sistematis percobaan apa saja yang anda ketahui untuk
menemukan percepatan gravitasi bumi? Percobaan Neraca Puntir Cavendish.
Cavendish menggunakan alat ini untuk menghitung massa bumi. Dua bola timah
hitam digantungkan pada ujung-ujung sebuah tiang yang digantungkan pada kawat
4 2
4 2
=m g=
. Pertama, kita harus
g
m
menetapkan gradien masing-masing titik pada grafik. Kedua, kita hitung rata-rata
g=
4 2
4 2
=m .
g
2. Tujuan Percobaan
a.
b.
c.
d.
4. Dasar Teori
Percepatan gravitasi bumi
Percepatan Gravitasi bumi adalah percepatan yang dialami oleh benda karena
beratnya sendiri. Berat benda adalah gaya tarik bumi pada benda tersebut. Gaya itu
disebut dengan gaya gravitasi yaitu gaya tarik-menarik antar dua massa atau lebih.
Menurut hokum Newton tentang gravitasi, antara dua benda yang massanya m dan M,
jarak antara pusat massanya r terdapat gaya tarik-menarik yang besarnya :
F=G
M 1 M2
R2
(M-2.1)
11
2
2
G=6,67x 10 Nm kg (konstanta gravitasi umum)
go=G R 2
(M-2.2)
Dengan M : massa bumi
Sedangkan percepatan gravitasi bumi pada ketinggian h dari permukaan bumi adalah :
g0=
GM
( R+h )2
(M-2.3)
GM
( 12 Rh )
(M-2.4)
Ayunan Matematis
Benda titik bermassa n digantung dengan seutas tali (dianggap tak bermassa)
disimpangkan dengan sudut , (sangat kecil), kemudian dilepaskan, benda akan
berayun bolak balik yang arahnya selalu menuju ketitik setimbangnya. Untuk sudut
simpangan yang kecil dan gesekan dengan udara diabaikan maka gerak benda tersebut
dapat dianggap gerak harmonis sederhana dengan gaya pemulih.
F= -mg sin
(M-2.5)
(M-2.6)
(M-2.7)
s
Untuk sudut yang sangat kecil, sin = t
T=2
l
g
(M-
2.8)
Bandul matematis atau ayunan matematis setidaknya menjelaskan bagaimana suatu
titik benda digantungkan pada suatu titk tetap dengan tali. Jika ayunan menyimpang
sebesar sudut terhadap garis vertical maka gaya yang mengembalikan :
F = - m . g . sin
Untuk dalam radial yaitu kecil maka sin = = s/l, dimana s = busur lintasan bola
dan l = panjang tali , sehingga : F = mgs/l
Kalau tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya adalah :
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut
bandul. Jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun
melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka
bandul sederhana itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m
digantung pada seutas tali yang panjangnya l. Ayunan mempunyai simpangan anguler
dari kedudukan seimbang. Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak lurus tali.
F = - m g sin
F=ma
Dimana :
l = panjang tali (meter)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
T = periode bandul sederhana (s)
Dari rumus di atas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak bergantung pada
massa dan simpangan bandul, melaikan hanya bergantung pada panjang dan percepatan
gravitasi, yaitu:
Gerak osilasi yang sering dijumpai adalah gerak ayunan. Jika simpangan osilasi tidak
terlalu besar, maka gerak yang terjadi dalam gerak harmonik sederhana. Ayunan
sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa dan tak dapat mulur. Ini
dijunjukkan pada gambar dibawah ini. Jika ayunan ditarik kesamping dari posisi
setimbang, dan kemudian dilepasskan, maka massa m akan berayun dalam bidang
vertikal kebawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik. Kita
ingin menentukan periode ayunan. Pada gambar di bawah ini, ditunjukkan sebuah
Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan,
dan mempunyai arah berlawanan. Ini bukan laian adalah persyaratan gerak harmonic
sederhana.
Tetapan
mg/l
menggantikan
tetapan
pada
F=-kx.
5. Metode
a. Menetapkan panjang tali ayunan yakni jarak antara penjepit tali sampai pangkal bola
adalah 100 cm.
6. Data Percobaan
No.
l (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
30
10o
Jumlah
Ayunan
20
(sekon)
22,28
21,69
22,22
21,81
22,19
22,038
Jumlah
Ayunan
(sekon)
28,38
28,28
28,5
28,03
28,16
28,27
Rata-rata
No.
l (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
50
10o
20
Rata-rata
No.
1.
2.
3.
4.
5.
l (cm)
90
Rata-rata
10o
Jumlah
Ayunan
20
t (sekon)
37,75
37,54
38
37,53
37,5
37,664
7. Pembahasan
Tabel Perhitungan Percepatan Gravitasi
g
No
(cm)
1.
30
30
30
30
30
50
50
50
50
50
90
90
90
90
90
2.
3.
l (m)
t (s)
T (s)
T2 (s2)
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,9
0,9
0,9
0,9
0,9
22,28
21,69
22,22
21,81
22,19
28,38
28,28
28,5
28,03
28,16
37,75
37,54
38
37,53
37,5
1,114
1,085
1,111
1,091
1,110
1,419
1,414
1,425
1,402
1,408
1,888
1,877
1,900
1,877
1,875
1,241
1,176
1,234
1,189
1,231
2,014
1,999
2,031
1,964
1,982
3,563
3,523
3,610
3,521
3,516
42l
(m)
11,832
11,832
11,832
11,832
11,832
19,719
19,719
19,719
19,719
19,719
35,495
35,495
35,495
35,495
35,495
Diketahui:
l1 = 30 cm = 0,3 m
T 2 = 1,214 s2
= 3,14
Maka,
g1=
4 2 l 4 .3,142 .0,3
=
=9,748 m s2
2
1,214
T
g (ms-2)
9,534
10,060
9,585
9,949
9,611
9,793
9,863
9,711
10,039
9,947
9,963
10,075
9,832
10,080
10,096
(ms2 )
9,748
9,871
10,009
Diketahui:
l2 = 50 cm = 0,5 cm
T 2
= 1,998 s2
= 3,14
2
Maka,
Diketahui:
4 l 4 .3,14 .0,5
g2= 2 =
=9,871 m s2
1,998
T
l3 = 90 cm = 0,9 m
2
T
= 3,547 s2
= 3,14
Maka,
g3=
4 2 l 4 .3,142 .0,9
=
=10,009 m s2
2
3,457
T
Dari hasil perhitungan di atas kita dapat mengetahui bahwa besaran percepatan
gravitasi di bumi berkisar antara 9 ms-2 sampai 10 ms-2. Sesuai dengan data yang sering
kita gunakan dalam setiap perhitungan yang menggunakan percepatan gravitasi, yaitu g =
2
-2
g=
4 l
T2
gravitasi memiliki tingkat keakuratan perhitungan yang sangat tinggi, dan dapat
dijadikan acuan dalam menghitung percepatan gravitasi.
Grafik Percepatan Gravitasi
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
0.3
0.5
l (m)
sumbu y T 2
=
sumbu x l
m 1=
1,214
=4,048
0,3
m 2=
1,998
=3,996
0,5
m 3=
3,547
=3, 941
0,9
m=3,995
4
4
=m g=
g
m
0.9
4
4 . 3,14
g=
=
=9,872ms2
3,995 3,995
8. Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Semakin panjang tali semakin besar pula nilai periode
f. Nilai gravitasi bumi yaitu antara 9 s/d 10, ini dapat di buktikan dengan
menggunakan rumus
4 2l
T2
9. Referensi
Bambang Purwadi,dkk. 2002. Paduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: Lab.Fisika
Dasar FMIPA Universitas Gajah Mada
Haliday
dan
Rensnick.1998.Fisika
Jilid
(terjemahan).
Jakarta:Erlangga