Anda di halaman 1dari 5

A.

Kompotensi dasar
4.3 Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
(misalnya perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya.

B. Indikator
Menjumlahkan besar resultan vektor.

C. Tujuan percobaan
Menentukan besar resultan vektor.

D. Tugas pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan resultan vektor ?
2. Bagaimana mencari resultan vektor ?

E. Dasar Teori

Menurut Marcello dan Edward (1994 : 48) menyatakan bahwa, suatu sistem
gaya sejajar F1 , F2 ,F3 … untuk mudahnya anggaplah mereka semua bekerja ke
arah tegak lurus sumbu x pada titik X1, X2,dan X3… relarif terhadap nol. Besar
resultan gaya ini adalah

R = √F12 + F22 + 2F1F2 cos ∝

Menurut David Haliday (2010 : 98) menyatakan bahwa, hasil perpaduan dua
gaya atau lebih dalam satu garis kerja akan menghasilkan satu gaya pengganti
yang disebut resultan gaya. Gaya dalam resultan garis sejajar terbagi menjadi dua
yaitu :

 Gaya-gaya seimbang

Gaya-gaya tidak selalu mengubah kecepatan. Bayangkan kedua tim yang


sedang tarik tambang, kedua tim tersebut bergerak maka gaya yang dilakukan
kedua tim pada tali tersebut sama besar. Gaya yang mmenarik tali kekiri
diimbangi dengan gaya yang menarik tali kekanan. Gaya-gaya yang besarnya
sama dan arahnya berlawanan pada sebuah benda disebut gaya seimbang.

 Gaya-gaya tidak seimbang

Gaya yang tidak seimbang contohnya pada saat menarik gerobak. Jika gaya
yang dikeluarkan tidak cukup besar maka akan membutuhkan gaya yang lebih
besar. Gaya total atau gaya resultan pada gerobak tersebut sama dengan jumlah
kedua gaya tersebut. Jika gaya total sebuah benda menuju kearah tertentu, gaya
tersebut disebut gaya tidak seimbang. Gaya yang tidak seimbang ini selalu
mengubah kecepatan benda, apabila gaya yang mendorong dengan arah
berlawanan dengan arah dorong maka gaya itu digabung dengan cara yang
berbeda. Jika dua gaya berlawanan arah maka gaya yang satu lebih besar dari
gaya yang lain maka gerobak tersebut akan bergerak kearah yang lebih besar.

F. Alat dan Bahan

NO Nama Alat dan bahan Jumlah


1 Dasar Statif 2
2 Katrol kecil 50 mm 2
3 Batang statif pendek 1
4 Batang statif panjang 2
5 Balok pendukung 2
6 Beban 50 gr 6
7 Benang 1
8 Penggaris 1
G. Prosedur Percobaan

1. Dirangkai statif seperti gambar 1


2. Dikatrol balok pendukung pada kedua ujung batang statif kemudian dipasang
katrol kecil pada masing-masing balok pendukung.
3. Diikatkan tali pada masing-masing ujung pensil, masing- masing ujung tali
yang lain diikatkan pada 1 beban. Diikatkan tali ketiga secara kendor
ditengah-tengah pensil dan ujung lain diikatkan pada 2 beban
4. Dipasang kedua benang pada katrol dan diatur kedudukan kedua dasar statif
dan benang ketiga agar sistem seimbang dan ketiga benang sejajar.
a. Dicatat massa beban A, B, C pada tabel
b. Diukur panjang DE dan EF kemudian dicatat kedalam tabel
c. Ditambahkan 1 beban pada B dan satu beban ppada C
d. Diulangi langkah a s/d c dengan penambahan 1 beban
e. Digeser ikatan tali yang ditengah (yang digantungi C) kearah tali B
sehingga mencapai keadaan setimbang yang baru
f. Diulangi langkah a dan b

H. Tabel Pengamatan

Pengukuran F1 F2 F3 ∝ F12 F22 Cos 2F1F2cos∝ R


Ke N N N (N2) (N2) ∝ (N2) (N)

1 1,2 2,7 2 30°


2 2 2,8 3 60°
3 3 2,8 4,1 90°
4 3,2 2,8 3,9 95°
I. Pengolahan Data

J. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

b. Saran

K. Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA

David Haliday . 2010 . Fisika Jilid 2 . Jakarta : Erlangga.

Marcello Alonso dan Fin Edward, Dasar – dasar Fisika Universitas.

Erlangga : Jakarta.1994.

Anda mungkin juga menyukai