Magnet adalah sebuah material yang memiliki kemampuan menarik besi atau baja (dan material
berjenis logam lainnya). Manfaat magnet sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Ruangan yang
berada disekitar medan magnet dapat disebut juga medan magnet atau ruangan disebuah penghanatar
yang mengangkut arus sebagai medan magnet, sma seperti ruang didekat sebuah benda yang
bermuatan arus listrik yang dapat dikatakan sebagai medan listrik. Vektor medan magnet dasar yang
didefinisikan didalam bagian berikutnya dinamakan induksi magnet. Kita dapat menyatakan induksi
magnet tersebut dengan garis-garis induksi, sedangkan medan listrik dengan garis-garis gaya (Halliday,
1984 : 251)
Menurut Tipler (2008) Sifat-sifat magner dan macam-macam magnet adalah sebagai berikut:
1. Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki beberapa sifat antara lain memiliki gaya tarik, memiliki dua buah kutub, kutub senama
menolak dan kutub tidak senama tarik menarik, serta memiliki gaya yang dapat menembus benda
tertentu.
Gaya magnet adalah gaya yang dimiliki oleh magnet sehingga dapat menarik benda-benda lain, semakin
dekat dengan magnet, gaya tarik magnet akan semakin kuat. Malah jika makin jauh dari magnet, gaya
tarik magnet makin kecil. Dengan kejadian seperti itu, maka magnet memiliki gaya tarik.
Daya tembus benda yang dapat diandalkan oleh beberapa faktor antara lain ketebalan penghalang,
penghalang, penghalang, serta jarak antara magnet dan benda. Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama
di setiap sisinya.
a. Magnet Alam
Magnet alam sebenarnya telah dikenal orang sejak dahulu, terutama di kalangan orang-orang
Magnesia yang beranggapan bahwa magnet batu yang di temukan tersebut memiliki kekuatan yang
supranatural. Magnet yang digunakan oleh bangsa Yunani dan Cina disebut sebagai magnet alam
karena magnet tersebut ada tanpa proses pembuatan. Selain itu, juga ditemukan secara alami magnet
bumi termasuk magnet alam.
b. Magnet Buatan
Magnet buatan adalah megnet yang sengaja dibuat oleh manusia. Magnet buatan dapat dibuat dari
besi, baja, atau bahan campuran logam lainnya. Bentuk magnet buatan yang biasa ditemukan yaitu
magnet yang bentuk batang, magnet silinder, magnet jarum, magnet ladam (tapak kuda).
Magnet buatan dapat dibuat dengan cara gosokan, cara induksi, dan cara menggunakan arus listrik.
1. Pembuatan Magnet dengan Cara Gosokan Magnet yang dibuat dengan cara gosokan merupakan
pembuatan magnet yang sangat sederhana. Penggosokan ini dilakukan secara berulang-ulang dan
dilakukan dengan satu arah.
Arus listrik dapat digunakan untuk membuat magnet. Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan
arus listrik ke dalam suatu penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnetik.(Young dan
Freedman, 2002)
Arah Gaya Lorenz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan kanan diatur
sedemikian rupa, sehingga ibu jari tegak lurus terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet B diwakili
oleh telunjuk dana rah arus listrik i diwakili oleh ibu jari, maka Gaya Lorenz F ditunjukan oleh jari tengah
(Young dan Freedman, 2002)
Menurut Giancoli (2001) Cara kita menentukan arah garis medan-medan magnet di sekitar kawat
berarus listrik adalah dengan menggunakan kaidah putaran tangan kanan yaitu sebagai berikut:
Genggam kawat lurus dengan tangan kanan sedemikian hingga ibu jari menunjukkan arah kuat
arus listrik, maka arah putaran keempat jari yang dirapatkan akan menyatakan arah lingkaran
garis-garis medan magnetik.
Atau
Apabila kawat berbentuk lingkaran maka arah putaran keempat jari yang dirapatkan akan
menunjukkan arah putaran arus listrik, demikian sehingga ibu jari menyatakan arah garis-garis
medan magnetik.
Seperti kasus solenoida, arus i-nya berputar sehingga untuk memudahkan kaidah tangan kanan,
arah putaran keempat jari yang dirapatkan menunjukkan arah putaran arus, sedang arah ibu jari
menunjukkan arah garis-garis medan magnetiknya. Ketika sebuah solenoida dialiri arus listrik
maka garis-garis medan magnetik yang dihasilkan mirip seperti magnet batang, dimana garis
gaya magnet akan keluar dari ujung ibu jari (kutub utara) dan masuk ke pangkal ibu jari (kutub
selatan). (Giancoli, 2004)
Gambar 2 Solenoida
DAFTAR PUSAKA
Tipler, P. 2008. Fhisich for scientist volume 2. New York : WH freeman and Company