Oleh:
Kelompok 2
1. Siti Nur Syarifah (210322607208)
2. Wilma Nur Fatimah (210322607251)
a) b)
Gambar 4 Diagram Vektor Kerapatan Fluks Magnetik a) Bidang Horizontal b) Bidang Vertikal
Pada Gambar 4.a) ditunjukkan komponen-komponen medan untuk kasus umum
𝜑 ≠ 90°, dengan memakai terorema sinus diperoleh:
ℎ
sin 𝛼 sin 𝛼 𝐵𝐻
= = ℎ … 1)
sin 𝛽 sin(𝜑 − 𝛼) 𝐵𝐸
Dalam kasus khusus dimana sumbu kumparan tegak lurus arah “utara/selatan”
(𝜑 = 90°) dan 𝛼 berada pada kuadran I maka penurunannya ialah sebagai berikut:
dengan memakai kalibrasi, (Tim Praktikum Elektromagnet, 2023)
ℎ
𝐵𝐻 = 𝐾 𝐼𝐻 … 2)
maka diperoleh,
𝐾 𝐼𝐻 sin 𝛼 sin 𝛼
ℎ = = = tan 𝛼 … 3)
𝐵𝐸 sin(90° − 𝛼) cos 𝛼
Dapat ditulis kembali sebagai
ℎ
𝐵𝐸
𝐼𝐻 = tan 𝛼 … 4)
𝐾
Pada Gambar 4.b) dengan menggunakan hubungan trigonometri maka dapat
dituliskan:
𝑣
𝐵𝐸
tan 𝜃 = ℎ … 5)
𝐵𝐸
2
⃗⃗⃗⃗𝐸 ) = ( 𝑣𝐵𝐸 )2 + ( ℎ𝐵𝐸 )2 … 6)
(𝐵
C. Alat dan Bahan
• Power Supply • Papan penunjuk
• Hambatan geser • Pipa penahan
• Amperemeter • Milli Gauss Meter
• Kumparan Helmholtz • Kabel konektor
D. Skema Percobaan
𝑛
𝑆𝑏̅ = 𝑆𝑦̅ √ … 9)
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
2
𝐵𝐸 = √ ℎ𝐵𝐸 + 𝑣𝐵𝐸 2 … 6)
2. Analisis Perhitungan
a. Menghitung faktor kalibrasi medan magnet (𝐾)
No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦
1 9,6 × 10−2 8,9 × 10−5 9,2 × 10−3 8,0 × 10−9 8,6 × 10−6
2 9,0 × 10−2 8,5 × 10−5 8,1 × 10−3 7,2 × 10−9 7,6 × 10−6
3 8,6 × 10−2 8,1 × 10−5 7,4 × 10−3 6,6 × 10−9 7,0 × 10−6
4 8,0 × 10−2 7,6 × 10−5 6,4 × 10−3 5,8 × 10−9 6,1 × 10−6
5 7,0 × 10−2 6,7 × 10−5 4,9 × 10−3 4,5 × 10−9 4,7 × 10−6
6 6,0 × 10−2 5,8 × 10−5 3,6 × 10−3 3,4 × 10−9 3,5 × 10−6
7 5,0 × 10−2 4,9 × 10−5 2,5 × 10−3 2,4 × 10−9 2,5 × 10−6
8 4,0 × 10−2 3,9 × 10−5 1,6 × 10−3 1,3 × 10−9 1,6 × 10−6
9 3,0 × 10−2 3,1 × 10−5 9,0 × 10−4 9,3 × 10−10 9,2 × 10−7
10 2,0 × 10−2 2,1 × 10−5 4,0 × 10−4 4,3 × 10−10 4,1 × 10−7
∑ 6,2 × 10−2 5,9 × 10−4 4,5 × 10−2 4,1 × 10−8 4,3 × 10−5
∑2 3,4 × 10−2 3,6 × 10−7 2,0 × 10−3 1,7 × 10−15 1,8 × 10−9
Tabel 3 Data arus kumparan (𝐼𝐻 ) dan kerapatan fluks horizontal Helmholtz ( ℎ𝐵𝐻 )
1
3,5 × 10−7
𝑆𝑦̅ = √10−2 | (4,5×10−2 )(3,6×10−7 )−2(6,2×10−2 )(4,5×10−2 )(4,3×10−5 )+10(1,8×10−9 ) |
− 10(4,1×10−2 )−3,4×10−2
10
𝑆𝑏̅ = 5,3132 × 10−7 √
10(4,1 × 10−2 ) − 3,4 × 10−2
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Arus Kumparan (𝐼𝐻)
Grafik 1 Hubungan antara arus kumparan (𝐼𝐻 ) dan kerapatan fluks horizontal
Helmholtz ( ℎ𝐵𝐻 )
b. Menghitung Medan Magnet Bumi Horizontal
No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦
1 2,2 × 100 9,6 × 10−2 5,0 × 100 9,2 × 10−3 2,2 × 10−1
2 2,1 × 100 9,0 × 10−2 4,2 × 100 8,1 × 10−3 1,8 × 10−1
3 1,9 × 100 8,6 × 10−2 3,7 × 100 7,4 × 10−3 1,7 × 10−1
4 1,7 × 100 8,0 × 10−2 3,0 × 100 6,4 × 10−3 1,4 × 10−1
5 1,4 × 100 7,0 × 10−2 2,0 × 100 4,9 × 10−3 9,8 × 10−2
6 1,2 × 100 6,0 × 10−2 1,4 × 100 3,6 × 10−3 7,2 × 10−2
7 1,0 × 100 5,0 × 10−2 1,1 × 100 2,5 × 10−3 5,2 × 10−2
8 7,8 × 10−1 4,0 × 10−2 6,1 × 10−1 1,6 × 10−3 3,1 × 10−2
9 6,2 × 10−1 3,0 × 10−2 3,9 × 10−1 9,0 × 10−4 1,9 × 10−2
10 4,0 × 10−1 2,0 × 10−2 1,6 × 10−1 4,0 × 10−4 8,1 × 10−3
∑ 1,3 × 10−1 6,2 × 10−1 2,2 × 10−1 4,5 × 10−2 9,8 × 10−1
∑2 1,8 × 10−2 3,9 × 10−1 4,6 × 10−2 2,0 × 10−3 9,7 × 10−1
Tabel 4 Data tan dari sudut deklinasi (𝑡𝑎𝑛 𝛼) dan arus kumparan (𝐼𝐻 )
(4,5 × 10−2 )
1
𝑆𝑦̅ = √10−2 | (2,2×10−1 )(3,9×10−1 )−2(1,3×10−1 )(6,2×10−1 )(9,8×10−1 )+10(9,7×10−1 ) |
−
10(2,2×10−1 )−(1,8×10−2 )
𝑆𝑦̅ = 3 × 10−3
• Konstanta 𝑏:
10(9,8 × 10−1 ) − (1,3 × 10−1 )(6,2 × 10−1 )
𝑏̅ =
10(2,2 × 10−1 ) − (1,8 × 10−2 )
𝑏̅ = 4,144 × 10−2
• Ketidakpastian konstanta 𝑏 (𝑆𝑏̅ )
10
𝑆𝑏̅ = 3 × 10−3 √
10(2,2 × 10−1 ) − (1,8 × 10−2 )
R² = 0.9871 0.086
0.08
0.08 0.07
0.06
0.06 0.05
0.04
0.04 0.03
0.02
0.02
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Tan α
Grafik 2 Hubungan antara tan dari sudut deklinasi (tan 𝛼) dan arus kumparan
(𝐼𝐻 )
c. Menghitung Medan Magnet Vertikal
𝑣
𝐵𝐸 = tan 𝜃 ℎ𝐵𝐸 , dengan 𝜃 merupakan sudut inklinasi sebesar 12°
𝑣
𝐵𝐸 = (tan 12°)(3,76 × 10−5 ) = 8,0 × 10−6 T
Maka didapatkan nilai medan magnet vertikal sebesar 8,0 × 10−6 T
d. Menghitung Nilai Medan Magnet Total
2
𝐵𝐸 = √ ℎ𝐵𝐸 + 𝑣𝐵𝐸 2
2
𝐵𝐸 = √ ℎ𝐵𝐸 + 𝑣𝐵𝐸 2
2. Tentukan medan magnet bumi di tempat saudara eksperimen (dapat dilihat pada
bagian kesimpulan atau penjabaran di bawah sebagai berikut).
Jawab:
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai medan magnet bumi
horizontal sebesar ℎ𝐵𝐸 = 3,76 × 10−5 T dan nilai medan magnet bumi vertikal
𝑣
sebesar 𝐵𝐸 = 8,0 × 10−6 T. Maka didapatkan nilai medan magnet bumi di
laboratorium Departemen Fisika Universitas Negeri Malang yaitu 𝐵𝐸 = 3,8 × 10−5
T.
K. Daftar Pustaka
Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Institut Teknologi Bandung.
Ardiyani, G., Erwin, & Salomo. (2015). Desain Pembuatan dan Uji Coba Kumparan
Helmholtz Berbentuk Lingkaran. Universitas Ria, 2(1), 24–31.
Ghosh, A. (n.d.). Magnetometry at home: Measuring the Inclination and Declination of
the Earth’s magnetic field with a smartphone. University of Houston.
He, J., & Ye, H. (2018). Measurement and Analysis of Low Frequency Magnetic
Shielding Performance of Open-Cell Nickel Foam. IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 394, 032122. https://doi.org/10.1088/1757-
899X/394/3/032122
Rismaningsih, F., Malik, Y., Sujarwanto, E., Muaz, S., Sumario, Saka, B. G. M., Yati,
F., Anggraeni, E. F., Setiawan, J., & Sukiastini, I. G. A. N. K. (2022). Fisika
Magnet Untuk Teknik. Media Sains Indonesia.
Surya, Y. (2009). Listrik dan Magnet—Persiapan Olimpiade Fisika. KANDEL.
Tim Praktikum Elektromagnet. (2023). Modul Praktikum Elektromagnetika.
Departemen Fisika FMIPA.
Yunita, O. (2019, September 24). Memahami Teori Kemagnetan Bumi dari Jarum
Kompas | Fisika Kelas 9. Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/fisika-
kelas-ix-teori-kemagnetan-bumi. Diakses pada 25 April 2023
LAMPIRAN
1.1 Laporan Sementara
1.2 Foto Alat dan Bahan
Mili-Gauss Meter
1.3 Dokumentasi Kegiatan
Rangkaian Percobaan