Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIKA

MEDAN MAGNET BUMI


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Elektromagnetika
yang diampu oleh Nugroho Adi Pramono, S. Si, M. Sc

Oleh:
Kelompok 2
1. Siti Nur Syarifah (210322607208)
2. Wilma Nur Fatimah (210322607251)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 FISIKA
APRIL 2023
MEDAN MAGNET BUMI
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor kalibrasi medan magnet.
2. Untuk mengetahui komponen horizontal medan magnet bumi dan
menentukan/menghitung medan magnet bumi horizontal ( ℎ𝐵𝐸 ).
3. Untuk mengetahui komponen vertikal medan magnet bumi dan
menentukan/menghitung medan magnet bumi vertikal ( 𝑣𝐵𝐸 ).
⃗⃗⃗⃗𝐸 )
4. Menentukan medan magnet bumi (𝐵
B. Dasar Teori
Kemampuan magnet untuk memberikan pengaruh pada benda-benda yang berada
di sekitarnya disebut dengan konsep medan sedangkan daerah di sekitar magnet yang
masih dipengaruhi oleh magnet atau masih dirasakan adanya gaya magnet disebut
medan magnet (Rismaningsih et al., 2022). Setiap magnet memiliki dua kutub yakni
kutub utara (karena cenderung mengarah ke kutub utara geografi bumi) dan kutub
selatan (karena cenderung mengarah ke kutub selatan geografi bumi) (Abdullah, 2017).
Arah medan magnet di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh
kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan di titik tersebut (Surya, 2009).

Gambar 1 Medan Magnetik Bumi (Rismaningsih et al., 2022)


Bumi adalah sebuah magnet permanen yang sangat besar dengan arah kutub selatan
magnet bumi berada di sekitar kutub utara geografi bumi dan kutub utara magnet bumi
berada di sekitar kutub selatan geografi bumi, hal inilah yang menyebabkan kutub utara
yang ditunjukkan oleh jarum kompas menunjuk ke utara karena ditarik oleh kutub
selatan magnet bumi. Namun, jarum pada kompas tidak tepat mengarah ke kutub-kutub
bumi karena kutub magnet dan kutub geografi tidak tepat berimpit (Abdullah, 2017;
Rismaningsih et al., 2022).
Sudut Deklinasi dan Inklinasi

Gambar 2 Sudut Deklinasi dan Inklinasi (Ghosh, n.d.)


Sudut deklinasi adalah sudut antara kutub utara yang ditunjukkan oleh jarum
kompas dengan kutub utara geografis bumi. Sudut deklinasi bernilai positif apabila
kutub utara kompas menyimpang ke timur dan bernilai negatif apabila menyimpang ke
barat. Sedangkan sudut inklinasi adalah sudut antara ujung jarum kompas dengan arah
horizontal permukaan bumi. Sudut inklanasi bernilai positif apabila kutub utara kompas
berada di sebelah atas garis horizontal dan bernilai negatif apabila berada di sebelah
bawah garis horizontal (Yunita, 2019).
Kumparan Helmholtz
Kumparan Helmholtz adalah dua buah kumparan yang dihubungkan secara seri dan
dialiri arus listrik yang dapat menghasilkan medan magnetik yang kecil dalam orde milli
Tesla (mT) (Ardiyani et al., 2015).

Gambar 3 Diagram Skematik Kumparan Helholtzm (He & Ye, 2018)

Di dalam susunan, kerapatan fluks horizontal ℎ𝐵ℎ pasangan kumparan ditentukan



𝐵𝐻
sebagai fungsi arus kumparan 𝐼𝐻 dengan faktor kalibari 𝐾 = . Untuk menentukan
𝐼𝐻

komponen horisontal medan magnet bumi 𝐵𝐸 , sudut simpangan 𝛼 jarum magnet
diukur dari posisi diam sebagai fungsi arus kecil kumparan.

a) b)
Gambar 4 Diagram Vektor Kerapatan Fluks Magnetik a) Bidang Horizontal b) Bidang Vertikal
Pada Gambar 4.a) ditunjukkan komponen-komponen medan untuk kasus umum
𝜑 ≠ 90°, dengan memakai terorema sinus diperoleh:

sin 𝛼 sin 𝛼 𝐵𝐻
= = ℎ … 1)
sin 𝛽 sin(𝜑 − 𝛼) 𝐵𝐸
Dalam kasus khusus dimana sumbu kumparan tegak lurus arah “utara/selatan”
(𝜑 = 90°) dan 𝛼 berada pada kuadran I maka penurunannya ialah sebagai berikut:
dengan memakai kalibrasi, (Tim Praktikum Elektromagnet, 2023)

𝐵𝐻 = 𝐾 𝐼𝐻 … 2)
maka diperoleh,
𝐾 𝐼𝐻 sin 𝛼 sin 𝛼
ℎ = = = tan 𝛼 … 3)
𝐵𝐸 sin(90° − 𝛼) cos 𝛼
Dapat ditulis kembali sebagai

𝐵𝐸
𝐼𝐻 = tan 𝛼 … 4)
𝐾
Pada Gambar 4.b) dengan menggunakan hubungan trigonometri maka dapat
dituliskan:
𝑣
𝐵𝐸
tan 𝜃 = ℎ … 5)
𝐵𝐸
2
⃗⃗⃗⃗𝐸 ) = ( 𝑣𝐵𝐸 )2 + ( ℎ𝐵𝐸 )2 … 6)
(𝐵
C. Alat dan Bahan
• Power Supply • Papan penunjuk
• Hambatan geser • Pipa penahan
• Amperemeter • Milli Gauss Meter
• Kumparan Helmholtz • Kabel konektor
D. Skema Percobaan

Gambar 5 Skema Percobaan


E. Prosedur Percobaan
1. Mengatur set peralatan seperti pada gambar 5.
2. Menghubungkan secara seri antara kumparan Helmholtz, generator arus DC,
hambatan geser, dan amperemeter.
3. Meletakkan tempat penambatan yang menyangga batang besi pernopang dengan
papan penunjuk dalam poros kumparan pada pusat susunann kumpara Helmholtz.
4. Mengukur 𝐵 dan 𝐼 sebagai variasi harga.
5. Meletakkan papan penunjuk, pipa penahan, dan pengamatan optik, magnetometer
di antara kumparan sehingga pusat lingkaran kira-kira tepat sama dengan pusat
pasangan kumparan.
6. Mengukur sudut defleksi 𝛼 dengan memvariasi 𝐼.
7. Mengukur sudut 𝛼 pada saat 𝐼 maksimum.
8. Meletakkan papan petunjuk, pipa penahan dan pengamatan optik, magnetometer
secara vertikal di antara kumparan Helmholtz.
9. Mengukur sudut inklinasi 𝜗.
F. Data Pengamatan
No. 𝐼 (mA) 𝐵 (mG) 𝛼 (°)
1 96 893 66,0
2 90 846 64,0
3 86 814 62,5
4 80 760 60,0
5 70 671 54,5
6 60 580 50,0
7 50 491 46,0
8 40 391 38,0
9 30 305 32,0
10 20 207 22,0
Tabel 1 Data Pengamatan I

𝐼 Sudut Inklanasi (𝜃)


20 mA 12 °
Tabel 2 Data Pengamatan II
G. Analisis Data
1. Analisis Metode
Pada percobaan medan magnet bumi digunakan analisis metode kuadrat terkecil
yang menghasilkan persamaan grafik linear yang menyatakan hubungan antara arus
kumparan dengan kerapatan fluks horizontal serta hubungan antara tan 𝜃 dengan
arus kumparan. Dari kedua hubungan tersebut didapat persamaan garis lurus yang
memiliki bentuk umum 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎.
Pada percobaan ke-1, ditentukan faktor kalibrasi medan magnet dimana 𝑦
merupakan kerapatan fluks horizontal pasangan kumparan Helmholtz ( ℎ𝐵𝐻 ), 𝑥
merupakan arus kumparan (𝐼𝐻 ), dan 𝑏 menyatakan faktor kalibrasi medan magnet
(𝐾). Pada percobaan ke-2, ditentukan medan magnet bumi horizontal, dimana 𝑦
merupakan arus kumparan (𝐼𝐻), 𝑥 merupakan tan 𝛼 (sudut inklinasi), dan 𝑏
menyatakan gradien garis yang merupakan hasil perkalian komponen horizontal
medan magnet bumi ( ℎ𝐵𝐸 ) dengan faktor kalibrasi medan magnet (𝐾). Selanjutnya,
nilai horizontal medan magnet bumi ( ℎ𝐵𝐸 ) digunakan untuk mendapatkan nilai
vertikal medan magnet bumi ( 𝑣𝐵𝐸 ) dan medan magnet total (𝐵𝐸 ).
a. Menentukan Nilai dari Faktor Kalibrasi Medan Magnet (𝐾)
Nilai 𝐾 didapatkan dengan menentukan gradien dari persamaan grafik
hubungan antara arus kumparan dengan kerapatan fluks horizontal seperti yang
ditunjukkan pada persamaan 2) dengan analogi 𝑏 = 𝐾.
b. Menentukan Medan Magnet Bumi Horizontal ( ℎ𝐵𝐸 )
Nilai ℎ𝐵𝐸 didapatkan dengan menentukan gradien dari persamaan grafik
hubungan antara nilai tangensial dari sudut inklinasi dengan arus kumparan
ℎ𝐵
𝐸
seperti yang ditunjukkan pada persamaan 4) dengan analogi 𝑏 = 𝐾

• Persamaan untuk menentukan medan magnet bumi horizontal ( ℎ𝐵𝐸 )



𝐵𝐸 = 𝑏. 𝐾 … 7)
Baik analisis untuk poin a dan b, dalam menentukan nilai konstanta 𝑏 ialah
sebagai berikut:
• Persamaan untuk konstanta 𝑏 yang menyatakan kemiringan garis lurus
terhadap sumbu 𝑥 :
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑𝑥 ∑𝑦
𝑏̅ = … 8)
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
• Persamaan untuk ketidakpastian konstanta 𝑏:

𝑛
𝑆𝑏̅ = 𝑆𝑦̅ √ … 9)
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

• Dengan nilai 𝑆𝑦̅ :

1 ∑𝑥 2 (∑𝑦)2 − 2∑𝑥∑𝑦∑𝑥𝑦 + 𝑛(∑𝑥𝑦)2


𝑆𝑦̅ = √ |∑𝑦 2 − | … 10)
𝑛−2 𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

• Ralat relatif konstanta 𝑏:


𝑆𝑏̅
𝑅𝑏 = | × 100 %| … 11)
𝑏̅
c. Menentukan Medan Magnet Bumi Vertikal ( 𝑣𝐵𝐸 )
Persamaan 5) dapat ditulis kembali sebagai:
𝑣
𝐵𝐸 = tan 𝜃 ℎ𝐵𝐸 … 12)
dengan 𝜃 merupakan sudut inklinasi dan ℎ𝐵𝐸 merupakan medan magnet bumi
horizontal yang diperoleh dari analisis poin b.
d. Menentukan Medan Magnet Bumi Total (𝐵𝐸 )
Setelah ditentukan medan magnet bumi horizontal ( ℎ𝐵𝐸 ) dan medan
magnet bumi vertikal ( 𝑣𝐵𝐸 ) maka dapat ditentukan medan magnet bumi total
menggunakan persamaan 6),

2
𝐵𝐸 = √ ℎ𝐵𝐸 + 𝑣𝐵𝐸 2 … 6)
2. Analisis Perhitungan
a. Menghitung faktor kalibrasi medan magnet (𝐾)
No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦
1 9,6 × 10−2 8,9 × 10−5 9,2 × 10−3 8,0 × 10−9 8,6 × 10−6
2 9,0 × 10−2 8,5 × 10−5 8,1 × 10−3 7,2 × 10−9 7,6 × 10−6
3 8,6 × 10−2 8,1 × 10−5 7,4 × 10−3 6,6 × 10−9 7,0 × 10−6
4 8,0 × 10−2 7,6 × 10−5 6,4 × 10−3 5,8 × 10−9 6,1 × 10−6
5 7,0 × 10−2 6,7 × 10−5 4,9 × 10−3 4,5 × 10−9 4,7 × 10−6
6 6,0 × 10−2 5,8 × 10−5 3,6 × 10−3 3,4 × 10−9 3,5 × 10−6
7 5,0 × 10−2 4,9 × 10−5 2,5 × 10−3 2,4 × 10−9 2,5 × 10−6
8 4,0 × 10−2 3,9 × 10−5 1,6 × 10−3 1,3 × 10−9 1,6 × 10−6
9 3,0 × 10−2 3,1 × 10−5 9,0 × 10−4 9,3 × 10−10 9,2 × 10−7
10 2,0 × 10−2 2,1 × 10−5 4,0 × 10−4 4,3 × 10−10 4,1 × 10−7
∑ 6,2 × 10−2 5,9 × 10−4 4,5 × 10−2 4,1 × 10−8 4,3 × 10−5
∑2 3,4 × 10−2 3,6 × 10−7 2,0 × 10−3 1,7 × 10−15 1,8 × 10−9
Tabel 3 Data arus kumparan (𝐼𝐻 ) dan kerapatan fluks horizontal Helmholtz ( ℎ𝐵𝐻 )

1
3,5 × 10−7
𝑆𝑦̅ = √10−2 | (4,5×10−2 )(3,6×10−7 )−2(6,2×10−2 )(4,5×10−2 )(4,3×10−5 )+10(1,8×10−9 ) |
− 10(4,1×10−2 )−3,4×10−2

𝑆𝑦̅ = 5,3132 × 10−7


• Konstanta 𝑏:
10(4,3 × 10−5 )
𝑏̅ =
10(4,1 × 10−2 ) − 3,4 × 10−2
𝑏̅ = 9,0667 × 10−4 T/A
• Ketidakpastian konstanta 𝑏 (𝑆𝑏̅ ):

10
𝑆𝑏̅ = 5,3132 × 10−7 √
10(4,1 × 10−2 ) − 3,4 × 10−2

𝑆𝑏̅ = 6,6815 × 10−6


• Ralat Relatif (𝑅𝑏 ):
6,6815 × 10−6
𝑅𝑏 = | × 100 %|
9,0667 × 10−4
𝑅𝑏 = 0,7369 % (4 AP)
Maka, nilai faktor kalibrasi medan magnet 𝐾 = (906,67 ± 6,6815) × 10−6
T/A dengan ralat relative sebesar 0,7369 % (4 AP).
Hubungan antara Arus Kumparan (𝐼𝐻) dan
Kerapatan Fluks Horizontal (hBH)

Kerapatan Fluks Horizontal (hBH)


0.0001 0.0000893
0.0000846
0.0000814
y = 0.0009x + 3E-06 0.000076
0.00008 R² = 0.9996 0.0000671
0.000058
0.00006 0.0000491
0.0000391
0.00004 0.0000305
0.0000207
0.00002

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Arus Kumparan (𝐼𝐻)

Grafik 1 Hubungan antara arus kumparan (𝐼𝐻 ) dan kerapatan fluks horizontal
Helmholtz ( ℎ𝐵𝐻 )
b. Menghitung Medan Magnet Bumi Horizontal
No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦
1 2,2 × 100 9,6 × 10−2 5,0 × 100 9,2 × 10−3 2,2 × 10−1
2 2,1 × 100 9,0 × 10−2 4,2 × 100 8,1 × 10−3 1,8 × 10−1
3 1,9 × 100 8,6 × 10−2 3,7 × 100 7,4 × 10−3 1,7 × 10−1
4 1,7 × 100 8,0 × 10−2 3,0 × 100 6,4 × 10−3 1,4 × 10−1
5 1,4 × 100 7,0 × 10−2 2,0 × 100 4,9 × 10−3 9,8 × 10−2
6 1,2 × 100 6,0 × 10−2 1,4 × 100 3,6 × 10−3 7,2 × 10−2
7 1,0 × 100 5,0 × 10−2 1,1 × 100 2,5 × 10−3 5,2 × 10−2
8 7,8 × 10−1 4,0 × 10−2 6,1 × 10−1 1,6 × 10−3 3,1 × 10−2
9 6,2 × 10−1 3,0 × 10−2 3,9 × 10−1 9,0 × 10−4 1,9 × 10−2
10 4,0 × 10−1 2,0 × 10−2 1,6 × 10−1 4,0 × 10−4 8,1 × 10−3
∑ 1,3 × 10−1 6,2 × 10−1 2,2 × 10−1 4,5 × 10−2 9,8 × 10−1
∑2 1,8 × 10−2 3,9 × 10−1 4,6 × 10−2 2,0 × 10−3 9,7 × 10−1
Tabel 4 Data tan dari sudut deklinasi (𝑡𝑎𝑛 𝛼) dan arus kumparan (𝐼𝐻 )

(4,5 × 10−2 )
1
𝑆𝑦̅ = √10−2 | (2,2×10−1 )(3,9×10−1 )−2(1,3×10−1 )(6,2×10−1 )(9,8×10−1 )+10(9,7×10−1 ) |

10(2,2×10−1 )−(1,8×10−2 )

𝑆𝑦̅ = 3 × 10−3
• Konstanta 𝑏:
10(9,8 × 10−1 ) − (1,3 × 10−1 )(6,2 × 10−1 )
𝑏̅ =
10(2,2 × 10−1 ) − (1,8 × 10−2 )
𝑏̅ = 4,144 × 10−2
• Ketidakpastian konstanta 𝑏 (𝑆𝑏̅ )

10
𝑆𝑏̅ = 3 × 10−3 √
10(2,2 × 10−1 ) − (1,8 × 10−2 )

𝑆𝑏̅ = 1,673 × 10−3


• Ralat Relatif (𝑅𝑏 )
1,673 × 10−3
𝑅𝑏 = | × 100 %|
4,144 × 10−2
𝑅𝑏 = 4,04% (3 AP)
• Nilai medan magnet bumi horizontal ( ℎ𝐵𝐸 )

𝐵𝐸 = (4,144 × 10−2 )( 9,0667 × 10−4 )

𝐵𝐸 = 3,76 × 10−5 T
Maka didapatkan nilai medan magnet bumi horizontal ℎ𝐵𝐸 = 3,76 × 10−5 T.

Hubungan antara Tan α dan Arus Kumparan (𝐼𝐻)


0.12
y = 0.0414x + 0.0067 0.096
0.1 0.09
Arus Kumparan (𝐼𝐻)

R² = 0.9871 0.086
0.08
0.08 0.07
0.06
0.06 0.05
0.04
0.04 0.03
0.02
0.02

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Tan α

Grafik 2 Hubungan antara tan dari sudut deklinasi (tan 𝛼) dan arus kumparan
(𝐼𝐻 )
c. Menghitung Medan Magnet Vertikal
𝑣
𝐵𝐸 = tan 𝜃 ℎ𝐵𝐸 , dengan 𝜃 merupakan sudut inklinasi sebesar 12°
𝑣
𝐵𝐸 = (tan 12°)(3,76 × 10−5 ) = 8,0 × 10−6 T
Maka didapatkan nilai medan magnet vertikal sebesar 8,0 × 10−6 T
d. Menghitung Nilai Medan Magnet Total
2
𝐵𝐸 = √ ℎ𝐵𝐸 + 𝑣𝐵𝐸 2

𝐵𝐸 = √(3,76 × 10−5 )2 + (8,0 × 10−6 )2


𝐵𝐸 = 3,8 × 10−5 T
Maka nilai medan magnet total yaitu 3,8 × 10−5 T
H. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan dua tahap percobaan untuk menentukan medan
magnet bumi. Pada percobaan pertama dilakukan pengambilan data kerapatan fluks
horizontal pasangan kumparan Helmholtz dan besar sudut deklanasi sebagai variabel
terikat dengan memvariasi nilai arus kumparan sebagai variabel bebas, dan nilai
hambatan geser sebagai variabel kontrol. Sedangkan pada percobaan kedua dilakukan
pengambilan data besar sudut inklinasi sebagai variabel terikat, dan nilai arus kumparan
sebagai variabel bebas, dan nilai hambatan geser sebagai variabel kontrol. Kumparan
Helmholtz yang dialiri arus akan menghasilkan medan magnet atau lebih tepatnya
kerapatan fluks horizontal. Adanya medan magnet ini akan menghasilkan sudut
deklinasi yang ditunjukkan oleh magnetometer.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, pada Grafik 1 diperoleh hubungan
antara arus kumparan (𝐼𝐻 ) dan kerapatan fluks horizontal ( ℎ𝐵𝐻 ) yang berbanding lurus.
Artinya, semakin besar arus kumparan (𝐼𝐻 ) maka semakin besar pula kerapatan fluks
horizontal ( ℎ𝐵𝐻 ). Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil persamaan linear grafik
yaitu 𝑦 = 0,0009𝑥 + 3 × 10−6 yang memiliki nilai gradian positif, dimana dari
persamaan tersebut pula didapat nilai gradien (𝑏) yang merupakan faktor kalibrasi
medan magnet (𝐾) yakni sebesar (906,67 ± 6,6815) × 10−6 T/A dengan ralat relative
sebesar 0,7369 % (4 AP).
Sedangkan untuk Grafik 2 didapatkan hubungan antara nilai tan dari sudut
deklanasi (tan 𝛼) dengan arus kumparan (𝐼𝐻 ) yang berbanding lurus dimana semakin
besar nilai tan dari sudut deklanasi maka nilai arus kumparan nya akan semakin besar
pula. Hal tersebut juga dapat dilihat dari persamaan linear yang dihasilkan grafik yaitu
𝑦 = 0,0414𝑥 + 0,0067 yang memilihi gradien positif, dimana dari persamaan tersebut
pula dapat diperoleh nilai medan magnet horizontal ( ℎ𝐵𝐸 ) yakni sebesar 3,76 × 10−5
T. Kemudian nilai faktor kalibrasi medan magnet dan medan magnet horizontal
digunakan untuk menentukan dua besaran lain yaitu medan magnet vertikal sebesar
8,0 × 10−6 T dan medan magnet total sebesar 3,8 × 10−5 T.
Perlu diketahui bahwa pelaporan ralat hanya disajikan untuk konstanta b dari kedua
grafik hubungan, namun tidak disertakan untuk tiga besaran medan magnet yakni
medan magnet horizontal, vertikal dan total. Walau terdapat suatu metode ralat rambat
namun metode ini tidak cukup tepat untuk menentukan ralat dari ketiga medan magnet
tersebut dikarenakan ralat rambat hanya digunakan apabila data yang dicari merupakan
hasil perhitungan dari data pengukuran. Sedangkan data yang digunakan untuk
menentukan ketiga besaran tersebut merupakan data setelah dianalisis menggunakan
metode kuadrat terkecil sehingga bukan data hasil pengukuran langsung maupun
perhitungan langsung. Karena nilai ralat relatif tidak disertakan maka tidak dapat
dinyatakan secara pasti akurasi dan presisi dari percobaan yang telah dilakukan. Oleh
karena itu, sebaiknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan lebih teliti dalam
mengambil dan menganalisis data. Selain itu, kekeliruan dalam melakukan prosedur
percobaan seperti pengambilan data sudut deklinasi yang tidak teliti (yang mungkin
disebabkan oleh kesalahan paralaks karena posisi pengamat yang tidak tepat tegak lurus
dengan magnetometer) dan tidak memahami setiap langkah percobaan dengan baik
perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar dapat meminimalisir kekeliruan hasil percobaan.
I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Faktor kalibrasi medan magnet didapatkan sebesar 𝐾 = (906,67 ±
6,6815) × 10−6 T/A dengan ralat relatif sebesar 0,7369% (4 AP).
2. Medan magnet bumi horizontal didapatkan sebesar ℎ𝐵𝐸 = 3,76 × 10−5 T.
3. Medan magnet bumi vertikal didapatkan sebesar 𝑣𝐵𝐸 = 8,0 × 10−6 T.
4. Medan magnet total di laboratorium elektromagnetika Universitas Negeri Malang
didapatkan sebesar 𝐵𝐸 = 3,8 × 10−5 T.
J. Tugas
1. Uraikan persamaan matematis dalam pengukuran medan magnet bumi yang saudara
lakukan (dapat dilihat pada bagian dasar teori atau penjabaran di bawah sebagai
berikut).
Jawab:
Dengan menggunakan terorama sinus maka diperoleh:

sin 𝛼 sin 𝛼 𝐵𝐻
= −ℎ
sin 𝛽 sin(𝜑 − 𝛼) 𝐵𝐸
Sumbu kumparan yang tegak lurus arah utara/selatan (𝜑 = 90°) dan 𝛼 berada di
kuadran I maka:

𝐵𝐻 = 𝐾𝐼𝐻
Maka diperoleh,
𝐾𝐼𝐻 sin 𝛼 sin 𝛼
ℎ𝐵
= = = tan 𝛼
𝐸 sin(90° − 𝛼) cos 𝛼
Dapat ditulis kembali sebagai
𝐾
𝐼𝐻 = ℎ𝐵
tan 𝛼
𝐸

Dengan menggunakan hubungan trigonometri maka dapat dituliskan:



𝐵𝐸
tan 𝜃 = 𝑣
𝐵𝐸
Maka,

2
𝐵𝐸 = √ ℎ𝐵𝐸 + 𝑣𝐵𝐸 2

2. Tentukan medan magnet bumi di tempat saudara eksperimen (dapat dilihat pada
bagian kesimpulan atau penjabaran di bawah sebagai berikut).
Jawab:
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai medan magnet bumi
horizontal sebesar ℎ𝐵𝐸 = 3,76 × 10−5 T dan nilai medan magnet bumi vertikal
𝑣
sebesar 𝐵𝐸 = 8,0 × 10−6 T. Maka didapatkan nilai medan magnet bumi di
laboratorium Departemen Fisika Universitas Negeri Malang yaitu 𝐵𝐸 = 3,8 × 10−5
T.
K. Daftar Pustaka
Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Institut Teknologi Bandung.
Ardiyani, G., Erwin, & Salomo. (2015). Desain Pembuatan dan Uji Coba Kumparan
Helmholtz Berbentuk Lingkaran. Universitas Ria, 2(1), 24–31.
Ghosh, A. (n.d.). Magnetometry at home: Measuring the Inclination and Declination of
the Earth’s magnetic field with a smartphone. University of Houston.
He, J., & Ye, H. (2018). Measurement and Analysis of Low Frequency Magnetic
Shielding Performance of Open-Cell Nickel Foam. IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 394, 032122. https://doi.org/10.1088/1757-
899X/394/3/032122
Rismaningsih, F., Malik, Y., Sujarwanto, E., Muaz, S., Sumario, Saka, B. G. M., Yati,
F., Anggraeni, E. F., Setiawan, J., & Sukiastini, I. G. A. N. K. (2022). Fisika
Magnet Untuk Teknik. Media Sains Indonesia.
Surya, Y. (2009). Listrik dan Magnet—Persiapan Olimpiade Fisika. KANDEL.
Tim Praktikum Elektromagnet. (2023). Modul Praktikum Elektromagnetika.
Departemen Fisika FMIPA.
Yunita, O. (2019, September 24). Memahami Teori Kemagnetan Bumi dari Jarum
Kompas | Fisika Kelas 9. Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/fisika-
kelas-ix-teori-kemagnetan-bumi. Diakses pada 25 April 2023
LAMPIRAN
1.1 Laporan Sementara
1.2 Foto Alat dan Bahan

Kumparan Helmholtz Generator DC

Amperemeter Hambatan Geser

Mili-Gauss Meter
1.3 Dokumentasi Kegiatan

Rangkaian Percobaan

Pengukuran sudut deklinasi (𝛼) dan kerapatan fluks horizontal ( ℎ𝐵ℎ )

Pengukuran sudut inklinasi (𝜃)

Anda mungkin juga menyukai