Anda di halaman 1dari 10

Prakarya dan Kewirausahaan

“WIRAUSAHA PENGOLAHAN PRODUK


KESEHATAN KHAS DAERAH”

O
L
E
H
Nama : Siti Nur Syarifah
Kelas : XII MIPA 1
Hari/tanggal : Kamis, 03 September 2020

SMA NEGERI 1 ENDE

2020/2021
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang
muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang
muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin
meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin
meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan
negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan
ekspor, dan impor, serta investasi. Pada zaman sekarang banyak sekali Peluang Wirausaha
yang dihasilkan dari beberapa Obat Khas Daerah
Obat tradisional Indonesia telah berabad-abad lamanya dipergunakan secara luas oleh
masyarakat Indonesia, meskipun masih banayak bahan baku standar yang belum memiliki
persyaratan resmi. Obat tradisional pada umumnya menggunakan bahan-bahan alam yang
lebih dikenal sebagai simplisia. Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan.
Semakin maraknya penggunaan obat tradisional berdasarkan khasiat yang turun
temurun semakin memperluas kesempatan terjadinya pemalsuan simplisia bahkan ada
beberapa jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO) yang telah jelas dilarang
penambahannya baik sengaja maupun tidak disengaja kedalam produk obat tradisional
Oleh karena itu, maka diperlukan adanya analisis terhadap sediaan jamu yang beredar
dipasaran yang meliputi analisis makroskopik dan mikroskopik serta analisis kimia untuk
melindungi masyarakat luas dari peredaran obat tradisional yang mengandung simplisia palsu
maupun bahan kimia obat.
Kegiatan pengolahan produk kesehatan daerah saat ini merupakan salah satu usaha
yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia
cukup potensial untuk diolah menjadi Obat khas daerah, seperti di Kabupaten Ende yang
memiliki potensi perkebunan dan pertanian sangat besar. Hasil tersebut dimanfaatkan
menjadi Obat khas daerah, seperti jambu mete, kelapa, kopi, kakao, ubi kayu, kemiri dan
lainnya sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu
bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

1| Siti Nur Syarifah


2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Cara Menciptakan Peluang itu?
b. Bagaimana Cara Memodifikasinya?
c. Bagaimana Cara Mengemas dengan Unik dan Menarik?

3. Tujuan
a. Mengetahui potensi besar Wirausaha dengan Obat khas daerah
b. Dijadikan informasi bermanfaat untuk para Usahawan baru

2| Siti Nur Syarifah


BAB 2 PENJELASAN

1. Sebagai pendukung Industri Farmasi


Industri farmasi adalah industri yang berkaitan dengan ketersediaan obat-obatan, obat
adalah paduan bahan untuk mencegah, menyembuhkan dan memulihkan dari penyakit. Obat
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang bersal dari alam yang secara turun menurun
telah digunakan berdasarkan pengalaman. Banyak potensi besar obat-obatan Indonesia ada
pada minyak atsiri (esensial oil). Minyak atsiri sendiri adalah zat berbau yang terkandung di
dalam tananaman untuk menarik serangga membantu penyerbukan, mencegah kerusakan
tanaman akibat serangga, dan cadangan makanan tanaman.
Adapun beberapa jenis minyak atsiri yang menjadi komoditas ekspor yaitu minyak
nilam (Patchouli Oil), minyak akar (Vetiver Oil), minyak pala (Nutmeg Oil), minyak cengkeh
(Cloves Oil), minyak sereh wangi (Citronella Oil), minyak kenanga (Cananga Oil), minyak
kayu putih (Cajeput Oil), minyak cendana (Sandal Wood Oil), minyak kayu manis (Cinamon
Oil), lawang dan misol.

2. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Daerah


Kewirausahaan bidang pengolahan obat khas Daerah ini dapat menjadi ide alternatif
yang sangat menjanjikan. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan jamu khas
daerah. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif dan
inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi produk
atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan dibanding
pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah
ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa,
bentuk, maupun kemasannya.

3. Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah


Pengolahannya meliputi penyediaan bahan baku industri farmasi dan produksi produk
kesehatan siap pakai. Produk penyediaan bahan baku contohnya minyak atsiri, sedangkan
yang siap pakai contohnya minuman jahe dan jamu-jamuan, pasar dari bahan baku industri
kesehatan adalah industri farmasi. Pasar produk kesehatan siap pakai adalah perorangan yang
biasanya dipasarkan dengan cara eceran seperti di warung, toko, pasar, maupun supermarket.

3| Siti Nur Syarifah


4. Bahan untuk Mengolah Produk Kesehatan Khas Daerah
Bahan yang digunakan dalam pengolahan produk kesehatan khas daerah di bagi
menjadi 3 yaitu:
a. Bahan Baku Utama
Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah
produk pangan. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan
hewani.
b. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan
untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan
ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Contoh bahan tambahan:
 Pengawet (Preservative)
 Pengemulsi (Emulsifier)
 Perisa (Flavouring)
 Pewarna (Colour)

5. Teknik Pengolahan
a. Simplisia
Simplisia merupakan pengeringan kadar air hingga 8-10% pada bahan obat.
Tujuan pengeringan agar bahan tahan dari jamur. Pengeringan dapat melalui sinar
matahari langsung atau mesin pengering (drayer). Tahap pembuatan simlisia meliputi
tahap pencucian, pemotongan, dan pengeringan. Untuk pemotongan tebalnya sekitar
7-8 mm.
b. Pembuatan tepung
Tujuannya mempermudah penggunaan dan keawetan. Tahapan dalam teknik ini
meliputi tahap pencucian, pemotongan, pengeringan, dan penghalusan.
c. Penyulingan
Tujuannya untuk mengambil kandungan minyak atsiri. Metodenya ada 3 jenis yaitu
1) perebusan : bahan direbus dan uapnya dialirkan ke kondensor (pendingin)
sehingga uap menjadi zat cair.
2) pengukusan : bahan dikukus dan uapnya dialirkan ke kondensor (pendingin)
sehingga uap menjadi zat cair.

4| Siti Nur Syarifah


3) uap langsung : bahan dialiri uap dari ketel uap dan uapnya dialirkan ke
kondensor (pendingin) sehingga uap menjadi zat cair.
d. Peracikan
Peracikan adalah penggabungan beberaa bahan dengan komposisi tertentu Melaui
tahapan persiapan alat dan bahan, peracikan dan penyajian. Peracikan Ini merupakan
metode pembuatan roduk kesehatan yang paling tidak awet sehingga produk harus
segera dikonsumsi setelah dibuat.

6. Modifikasi Produk Kesehatan Khas Daerah


Tujuan modifikasi :
a. variasi rasa dan bentuk
b. memperpanjang usia produk
c. meningkatkan tingkat higine produk
Jenis-jenis modifikasi :
a. Modifikasi bahan : untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru.
b. Modifikasi proses : untuk menghasilkan tekstur berbeda, meningkatkan keawetan
dan higene pangan.
c. Modifikasi tampilan : dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan
hiasan, dan pengemasan.

7. Pengemasan dan Pemasaran


a. Pengemasan
1) Fungsi Kemasan
a) Melindungi produk dari lingkungan luar
b) Melindungi dari benturan
c) Untuk penanganan, distribusi, memberi informasi, daya tarik pembeli
2) Jenis-jenis kemasan
a) Kemasan Primer : kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk.
b) Kemasan Sekunder : pembungkus kemasan primer dan tidak bersentuhan
langsung dengan produk.
c) Kemasan Tersier : digunakan untuk distribusi jarak jauh dan membungkus
beberapa kemasan sekunder.

5| Siti Nur Syarifah


b. Pemasaran
Pemasaran memiliki fungsi penting yaitu untuk mencapai tujuan usaha dalam
rangka memperoleh laba. Strategi pemasaran terbagi menjadi 4, yaitu :
1) Product (Produk)
Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah :
 Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen,
 Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar,
 Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen,
 Penciptaan nilai tambah pada produk,
2) Price (Harga)
Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
adalah:
 Mempertimbangkan harga pokok produksi
 Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik
 Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di
pasar.
3) Place (Tempat)
Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa
dilakukan sebagai berikut:
 Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen
 Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen.
4) Promotion (Promosi)
Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu
meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau
website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazarbazar yang banyak
dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.

8. Perencanaan Wirausaha
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup :
a. Pemilihan Jenis Usaha
Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang
ditetapkan.

6| Siti Nur Syarifah


b. Nama Perusahaan
Kita harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika ingin bentuk
usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT.
c. Lokasi Perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari
lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang
akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau
menyewa rumah sekitar tempat tinggal.
d. Perijinan Usaha
Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari
kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian
Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta
pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.
e. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan. Contoh
keperluan SDM :
1) Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai
Penanggung jawab produksi, pemasaran, dan administrasi/keuangan.
2) Enam orang karyawan, yaitu 3 orang untuk bagian produksi, 2 orang untuk
bagian pemasaran dan 1 orang untuk bagian administrasi.
f. Aspek Produksi
Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan
yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi
proses pengolahannya.
g. Aspek Keuangan
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap
(variabel). Beberapa aspek keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Investasi Alat dan Mesin
Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin
produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi.
2) Biaya Tidak tetap (Variabel)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah
produksi, jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya.
Contoh : biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan.

7| Siti Nur Syarifah


3) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap
bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Contoh : biaya tenaga kerja, listrik/air,
gas, penyusutan alat, dan lainnya.
4) Total biaya
Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.
5) Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika
dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi.
6) Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan
produk. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen.
7) Penerimaan Kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh
perusahaan, sebelum dipotong total biaya.
8) Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh
perusahaan, setelah dipotong total biaya.
h. Aspek Pemasaran
1) Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, pengenalan produk kepada teman
teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain.
Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan
kamu supaya mereka tertarik membeli.
2) Bila produk mulai dapat diterima dan banyak penggemar, lalu merambah
pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah.
3) Manfaatkanlah teknologi internet dan jejaring sosial untuk memperluas
pemasaran.
4) Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya.

9. Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah


a. Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi.
b. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan.
c. Tahapan ketiga adalah evaluasi

8| Siti Nur Syarifah


BAB 3 PENUTUP

1. Kesimpulan
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai
obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit, bagian dari tumbuh tumbuhan
yang paling sering dijadikan obat adalah daun. Namun akar juga terkadang digunakan
dalam pembuatan obat tradisional. Dalam tanaman obat tradisional tetap membutuhkan
dosis yang tepat. Pada segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih
lambat dalam pengobatan penyakit dibanding penyembuhan menggunakan Obat – obatan
kimia, namun pengobatan secara tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih
aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun,
mudah di produksi, menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan
mempunyai banyak khasiat.

2. Saran
Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di
sekitar kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup
disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat. Tetap mengikuti anjuran dari
pepatah yang berbunyi “Lebih baik mencegah daripada mengobati”, dari pada kita
berjuang mati – matian untuk mengobati penyakit kita, lebih baik kita berjuang mati –
matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum terserang penyakit. Dan juga bagi
pemerintah diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk
lebih mengetahui tentang manfaat tanaman obat tradisional serta juga diharapkan mampu
mengembangkan usaha pembuatan obat obatan tradisional agar menjadi komoditi
unggulan.

9| Siti Nur Syarifah

Anda mungkin juga menyukai