TUGAS XI
Penguat Operasional (OP-amp) dan Aplikasi
OLEH:
Integrator merupakan untaian yang dapat melakukan operasi integrasi matematis pada sinyal
masukan. Pada rangkaian pengintegral, jika tetapan waktu t = RC « T, kpapasitansi C terisi
penuh dalam waktu T/2. Akan tetapi jika tetapan waktu t = RC >> T, maka sebelum kapasitor
terisi penuh, tegangan Vs sudah berbalik menjadi negative. Akibatnya kapasitor segera
dikosongkan dan diisi muatan negative menuju ke –Vp. Belum lagi terisi penuh, Vs sudah
berubah tanda lagi. Akibatnya isyarat keluaran akan berupa suatu tegangan yang berbentuk
gelombang segitiga. Untuk t>> RC, bentuk isyarat keluaran seperti integral isyarat masukan.
Untuk t = RC >> T pada waktu Vs = +Vp, kemiringan Vo (t) positif, dan pada waktu Vs = -Vp,
kemiringan Vo(t0 negatif. Tak heran jika rangkaian ini dikenal sebagai rangkaian pengintegral
RC.
Pada rangkaian integrator antara tegangan sumber dengan terminal inverting dari op-amp
dihubungkan dengan tahanan. Diantara terminal inverting dengan keluaran dipasang kapasitor,
sedangkan terminal noninverting dihubungkan ke ground seperti pada gambar 1 berikut ini:
R2
C
C
R R1
V-+ - V
+
+_ +_ V-
_ _
Vi V- Vo Vi R3 Vo
Filter RC aktif orde I adalah filter yang mempunyai satu kutup dan mempunyai
kemiringan -20 dB/dekade atau -6 dB/oktaf untuk filter lolos rendah dan 20 dB/dekade atau 6
dB/oktaf untuk filter lolos tinggi. Desebut aktif karena pada rangkaian filter mengunakan
komponen aktif yaitu op-amp. Beberapa model dari rangkaian filter lolos rendah dengan gain
dapat dekemukakan seperti filter orde I dengan buffer, filter orde I dengan masukan tak
membalik dan filter orde I dengan masukan membalik.
Salah-satu filter lolos rendah orde I dapat dikembangkan melalui rangkaian RC yang
dihubungkan dengan penguat tak membalik. Tegangan keluaran dari rangkaian RC
dihubungkan kebagian masukan penguat tak membalik seperti pada gambar berikut:
Ri Rf
_ V+
R
+
V-
Vi C V O1 V O2
V O2 R P
G ( ) 1 f
Vi Ri j P
(1)
Besar dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi transfer kompleks
kedalam bentuk real dan imaginer sehingga
R P
G ( ) 1 f
Ri 2 2P
(2)
Dalam satuan dB amplitudo dari fungsi transfer kompleks diberikan :
R
G ( ) dB 20 log 1 f 20 log P 10 log 2 2P
Ri
(3)
Besar dari fungsi transfer tergantung kepada frekuensi sumber yang diberikan. Apabila diplot
hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber akan diperoleh tanggapan
amplitudo dari filter. Dengan adanya penambahan penguat tak membalik pada rangkaian RC
menyebabkan tegangan keluaran dari rangkaian RC akan diperkuat. Besarnya penguatan
tergantung kepada nilai tahanan Ri dan Rf yang diberikan.
V+
+
C V-
Vi R V O1 V O2
R j
G ( ) 1 f
Ri j P
(4)
Besar dari fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti :
R
G ( ) 1 f
Ri 2
2P
(5)
Sedangkan dalam satuan dB amplitudo fungsi transfer diberikan dalam bentuk :
R
G ( ) dB 20 log 1 f 20 log 10 log 2 2P
Ri
(6)
Dengan adanya penguatan dari penguat tak membalik dapat menyebabkan tegangan keluaran
lebih besar dari tegangan masukan, sehingga amplitudo dalam satuan dB dapat lebih besar
dari nol. Dengan kata lain dengan menggunakan rangkaian ini isyarat yang masuk disamping
difilter juga diperkuat dengan suatu penguatan tertentu.
2. Rangkaian Filter Aktif Orde 2
Merupakan kombinasi dari dua filter lolos rendah orde 1 yang dikenal dengan filter
kaskade dua tahap. Keluaran dari filter tahap pertama dihubungkan dengan bagian masukan
dari filter tahap kedua. Bentuk rangkaian filter aktif lolos rendah orde 2 dengan masukan
membalik dapat dilihat pada gambar:
Rf 1 ωp 1
(
G 1 ( ω )= 1+ )
Ri 1 jω+ωp 1
Rf 2 ωp 2
(
G 2 ( ω )= 1+ )
Ri 2 jω+ ωp 2
Secara umum, fungsi transfer kompleks total, dapat dituliskan sebagai berikut:
ωp 1 ωp 2
G ( ω ) =Av 1 Av 2
[ ( ωp 1 ωp 2−ω2 ) + jω(ωp 1+ωp 2)]
Filter aktif lolos pita atau band pass filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang untuk
hanya melewatkan isyarat dalam suatu pita frekuensi tertentu seraya menolak semua isyarat
diluar pita ini. Dengan kata lain, filter lolos pita akan meneruskan sinyal listrik pada frekuensi
median dan menahannya dibawah dan diatas median tersebut.
Fungsi transfer kompleks dari filter aktif lolos tinggi dan lolos rendah masing-masing dapat
ditulis seperti:
Rf 1 jω
(
G 1 ( ω )= 1+ )
Ri 1 jω+ωp 1
Rf 2 ωp 2
(
G 2 ( ω )= 1+ )
Ri 2 jω+ ωp 2
Fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan perkalian dari fungsi
transfer kompleks filter lolos tinggi dengan filter lolos rendah.
jωωp 2
G ( ω ) =Av 1 Av 2
[ ( ωp 1 ωp 2−ω2 ) + jω(ωp 1+ωp 2)]
Amplitudo dari fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan
perkalian dari fungsi transfer.
ω ωp 2
G ( ω ) =AvT 1
2
[ ( ωp 1 ωp 2−ω 2 ) +(ω ωp 1+ω ωp 2)2 ] 2
Rf 1 Rf 2
(
AvT = 1+
Ri 1 )(
1+
Ri 2 )
Amplitudo fungsi transfer tergantung kepada frekuensi potong bawah dan atas serta frekuensi
sumber isyarat. Tanggapan amplitudo dari rangkaian ini diperkuat dengan faktor penguatan
tegangan total AvT.
REFERENSI
Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2 Komponen, Rangkaian, dan Aplikasi. Padang: UNP
Sutrisno.1986. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1.Bandung : ITB
Tim Elektronika Dasar 2. 2020. Modul Praktikum Elektronika Dasar 2. Padang: UNP
Widodo. 2002. Dasar-dasar Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Yogyakarta: Andi.