Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN JEMBATAN WHEATSTONE


Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah
Praktikum Fisika Dasar II
Dosen Pembimbing : Ibu Lia Yuliati

Disusun Oleh:
Nama : Urmila Hairani Putri
Offering :N
NIM : 190322623624

PRODI FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MARET 2020
1. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat menyusun rangkaian
listrik dengan benar. Yang kedua adalah agar mahasiswa mampu memahami fungsi
hambatan atau resistansi listrik dalam rangkaian listrik. Ketiga adalah agar mahasiswa
dapat menentukan besarnya hambatan listrik degan menggunakan metode Jembatan
Wheatstone. Tujuan yang terakhir adalah agar mahasiswa dapat menguji kebenaran
rumus untuk rangkaian seri dan rangkaian paralel dari hambatan-hambatan listrik.
2. Latar Belakang
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur listrik yang ditemukan oleh Samuel
Hunter pada tahun 1833 yang kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada
tahun 1843. Oleh karena itu, alat ukur ini dinamakan Jembatan Wheatstone.
Jembatan Wheatstone adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan
dan hasil yang didapatkan dianggap paling akurat. Selain itu, besar nilai hambatan
pengganti yang tidak dapat dihitung dengan rumus hambatan rangkaian seri maupun
paralel. Meskipun dianggap paling akurat, pengukuran hambatan menggunakan
Jembatan Wheatstone memiliki kelemahan, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
mengukur hambatan lebih lama daripada mengukur hambatan dengan multimeter.
Rangkaian listik dari Jembatan Wheatstone ini terdiri dari empat buah
rangkaianyang disusun membentuk segi empat atau seperti gambar di bawah ini.

Rangkaian tersebut juga dihubungkan dengan sumber tegangan dan


galvanometer. Cara mendapatkan nilai hambatan penggantinya adalah dengan cara
mengatur sedimikian hingga galvanometer menunjukkan angka nol. Kemudian
mengukur panjang L1 dan L2. Setelah itu, kita apat menghitung besar hambatan
pengganti dengan rumus.
L2
X= R
L1 b
3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sumber tegangan
DC secukupnya (baterai), hambatan geser, komutator, hambatan R, enam hambatan
keramik yang sudah diketahui, dua hambatan listrik X1 dan X2 yang belum diketahui
besarnya, galvanometer, perangkat Jembatan Wheatstone yang berupa mistar disertai
kawat lurus serba sama, penghubung arus, dan kabel konektor.
4. Prosedur Percobaan
Langkah pertama yang dilakukan untuk memulai percobaan ini adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Kemudian menyusun alat dan bahan
tersebut seperti gambar di bawah ini dengan hambatan X1.

Langkah selanjutnya adalah menggeser-geser C di kawat yang memiliki


panjang AB tersebut sampai galvanometer menunjukkan angka nol. Kemudian mencatat
nilai L1, L2, dan Rb .
Berikutnya adalah menggganti hambatan X1 dengan hambatan X2. Selanjutnya
adalah menggeser-geser C di kawat yang memiliki panjang Ab tersebut sampai
galvanometer menunjukkan angka nol. Kemudian mencatat nilai L1 dan L2.
Langkah berikutnya adalah menyusun X1 dan X2 secara seri pada posisi DB.
Selanjutnya adalah menggeser-geser C di kawat yang memiliki panjang Ab tersebut
sampai galvanometer menunjukkan angka nol. Kemudian mencatat nilai L1 dan L2.
Langkah yang terakhir adalah menyusun X1 dan X2 secara paralel pada posisi
DB. Selanjutnya adalah menggeser-geser C di kawat yang memiliki panjang Ab tersebut
sampai galvanometer menunjukkan angka nol. Kemudian mencatat nilai L1 dan L2.
5. Data Pengamatan
No
Posisi DB Rb (𝛺)  L1 (cm)    L2 (cm)
.
1  X 1 2,7 37,2 62,8
2  X 2 2,7 7,1 92,9
3   X 1 dan X 2 seri 2,7 28,3 71,7
4 X 1 dan X 2  paralel 2,7 47,3 52,7
nst mistar = 0,1 cm
6. Analisis Data
Dalam percobaan Jembatan Wheatstone ini metode analisis data yang
digunakan adalah metode ralat rambat.
- Untuk memperoleh nilai hambatan X 1 dan X 2 menggunakan persamaan
L2
X= R
L1 b
- Untuk memperoleh nilai hambatan X 1 dan X 2 secara seri menggunakan persamaan
X s = X1 + X2
- Untuk memperoleh nilai hambatan X 1 dan X 2 secara paralel menggunakan
persamaan
1 1 1
= +
X p X1 X2
- Ralat rambat yang digunakan persamaannya sebagai berikut
2 2 2
X 2 X 2 X 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3
2 2 2
L2 L L
 Rb  2 Rb  2 Rb
L1 2 L1 2 L1 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3

2 2 2
L2 Rb 2 R 2 L 2
SX  2
L1  b L2  2 Rb
( L1 ) 3 L1 3 L1 3

- Ralat relatif dari hambatan X 1 dan X 2


SX
RX = x 100%
X
Dari percobaan yang kami lakukan, didapatkan hasil percobaan sebagai
berikut.
- Hambatan X 1 = (4,5600±0,0564) 𝛺 dengan ralat relatif sebesar 0,01238% (4 AP)
- Hambatan X 2 = (35,3300±0,4668) 𝛺 dengan ralat relatif sebesar 0,01321% (4 AP)
- Hambatan X 1 dan X 2 seri = (39,8900±0,0849) 𝛺 dengan ralat relatif sebesar
0,002128% (4 AP)
- Hambatan X 1 dan X 2 paralel = (4,039±0,037) 𝛺 dengan ralat relatif sebesar
0,009222% (4 AP)
7. Pembahasan
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur listrk ynag digunakan untuk mengukur
besar hambatan pengganti yang tidak bisa dihitung menggunakan rumus hambatan
rangkaian seri maupun paralel. Biasanya, rangkaian listrik Jembatan Wheatstone terdiri
dari empat buah hambatan yang dirangkai berbentuk segi empat. Dan hasil pengukuran
dengan menggunakan metode Jembatan Wheatstone lebih akurat.
Jembatan Wheatstone juga dihubungkan dengan sumber tegangan dan
galvanometer.
Pada percobaan ini, kami mencari hambatan pengganti X 1 , X 2 , X 1 dan X 2
disusun secara seri, serta X 1 dan X 2 disusun secara paralel dan dengan menggunakan
hambatan Rb yang sama.
Dari percobaan kami, didapatkan hasil hambatan X 1 , X 2 , X 1 dan X 2 disusun
secara seri, serta X 1 dan X 2 disusun secara paralel lebih besar dari hambatan Rb . Dan
nilai hambatan X 1 dan X 2 yang disusun secara seri lebih besar daripada nilai hambatan
X 1 dan X 2 yang disusun secara paralel. Serta ralat relarif yag kami dapatkan dari
masing-masing hambatan adalah relatif kecil (<1%).
8. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah kelompok kami sudah dapat merangkai
rangkaian listrik Jembatan Wheatstone dengan benar karena hasil yang didapatkan
sesuai dengan yang diharapkan.
L2
Dalam percobaan ini hambatan pengganti dapat dicari dengan rumus X =
L1
Rb , dimana L1 dan L2 merupakan panjang total dari Jembatan Wheatstone.
Fungsi dari resistor atau hambatan listrik adalah sebagai penghambat atau
penahan arus listrik dalam suatu rangkaian listrik dan memiliki beda tegangan, akan
tetapi tidak memiliki kutub positif dan kutub negatif.
Kami juga mendapatkan bahwa nilai hambatan listrik yang disusun secara seri
lebih besar daripada nilai hambatan listrik ynag disusun secara paralel. Oleh karena itu,
lampu-lampu di rumah, kantor dan di tempat lainnya disusun secara paralel agar
hambatannya tidak terlalu besar.
9. Rujukan
1.] Tim Praktikum Fisika Dasar 2. 2020. Modul Praktikum Fisika Dasar 2. Malang:
Tim Praktikum Fisika Dasar 2 FMIPA UM
2.] Prajitno, Thomas Agus. 2004. Jembatan Wheatstone Otomatik. Universitas Tidar
Magelang
3.] Anonim. 2018. Jembatan Wheatstone.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Wheatstone). [05 Maret 2020]
4.] Yurissa, Icha. 2029. Jembatan Wheatstone: Pengertian, Rumus, dan Cara
Menentukannya Lengkap. (https://essay.co.id/jembatan-wheatstone-pengertian-rumus-
dan-cara-menentukannya-lengkap/). [06 Maret 2020]
5.] Angga, Rida. 2015. Fungsi Resistor pada Rangkaian Elektronika.
(https://sekamku.com/fungsi-resistor-pada-rangkaian-elektronika/) . [08 Maret 2020]
Lampiran
a. Hambatan X 1
L2 62,8
X1 = R = 2,7 = 4,56 𝛺
L1 b 37,2
2 2 2
X 2 X 2 X 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3
2 2 2
L L L
 2 Rb  2 Rb  2 Rb
L1 2 L1 2 L1 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3

2 2 2
L2 Rb 2 R 2 L 2
SX  2
L1  b L2  2 Rb
( L1 ) 3 L1 3 L1 3

( 62,8 )( 2,7 )( 2 ) ( 2,7 ) ( 2 ) ( 62,8 ) ( 2 )


SX = ¿
√ 2
( 37,2 ) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 +¿
(37,2) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 +¿
(37,2) ( 3 )
( 0,05 )∨¿ 2 ¿ ¿ ¿

16,956 0,27 6,28


= ¿
√ 4151,52
∨¿2+ ¿
111,6
∨¿ 2+¿
111,6
∨¿2 ¿ ¿¿

= √ 0,00001668140194+0,000005853277836+0,003166583163
= 0,056472274 𝛺
SX 0,056472274
Ralat relatif = x 100% = x 100% = 0,01238% (4AP)
X1 4,56
b. Hambatan X 2
L2 92,9
X2 = Rb = 2,7 = 35,33 𝛺
L1 7,1

2 2 2
X 2 X 2 X 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3
2 2 2
L L L
 2 Rb  2 Rb  2 Rb
L1 2 L1 2 L1 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3

2 2 2
L2 Rb 2 R 2 L 2
SX  2
L1  b L2  2 Rb
( L1 ) 3 L1 3 L1 3

( 92,9 )( 2,7 )( 2 ) ( 2,7 ) ( 2 ) ( 92,9 ) ( 2 )


SX = ¿
√ 2
( 7,1 ) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 +¿
(7,1) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 +¿
(7,1) ( 3 )
( 0,05 )∨¿ 2 ¿ ¿ ¿

25,083 2 0,27 2 9,29 2



= ¿
151,23
∨¿ + ¿
21,3
∨¿ + ¿
21,3
∨¿ ¿ ¿ ¿

= √ 0,027509522+ 0,0001606824043+0,190227027
= 0,466794635 𝛺
SX 0,466794635
Ralat relatif = x 100% = x 100% = 0,01321% (4AP)
X2 35,33
c. Hambatan X 1 dan X 2 seri
X s = X 1 + X 2 = 4,56 𝛺 + 35,33 𝛺 = 39,89 𝛺
2 2 2
X 2 X 2 X 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3
2 2 2
L2 L L
 Rb  2 Rb  2 Rb
L1 2 L1 2 L1 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3

2 2 2
L2 Rb 2 R 2 L 2
SX  2
L1  b L2  2 Rb
( L1 ) 3 L1 3 L1 3
( 71,7 )( 2,7 )( 2 ) ( 2,7 ) ( 2 ) (71,7 )( 2 )
SX = ¿
√ 2
( 28,3 ) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 +¿
(28,3) ( 3 )
( 0,05 )∨¿ 2+¿
(28,3) ( 3 )
( 0,05 ) ∨¿2 ¿¿ ¿

19,359 0,27 2 7,17 2



= ¿
2402,67
∨¿2+ ¿
84,9
∨¿ +¿
84,9
∨¿ ¿ ¿ ¿

= √ 0,00006491986202+ 0,00001011374845+0,007132190438
= 0,084895371 𝛺
SX 0,084895371
Ralat relatif = x 100% = x 100% = 0,002128% (4AP)
Xs 39,89
d. Hambatan X 1 dan X 2 paralel
1 1 1 1 1 35,33+ 4,56 39,89
= + = + = =
X p X1 X 2 4,56 35,33 ( 4,56 ) (35,33) 161,1048
161,1048
Xp = = 4,038726498 𝛺
39,89

2 2 2
X 2 X 2 X 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3
2 2 2
L L L
 2 Rb  2 Rb  2 Rb
L1 2 L1 2 L1 2
SX  L1  L2  Rb
L1 3 L2 3 Rb 3

2 2 2
L2 Rb 2 R 2 L 2
SX  2
L1  b L2  2 Rb
( L1 ) 3 L1 3 L1 3

( 52,7 )( 2,7 )( 2 ) ( 2,7 )( 2 ) ( 52,7 ) ( 2 )


SX = ¿
√ 2
( 47,3 ) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 +¿
(47,3) ( 3 )
( 0,05 ) ∨¿2 +¿
(47,3) ( 3 )
( 0,05 )∨¿2 ¿ ¿ ¿

14,229 0,27 5,27



= ¿
6683,52
∨¿ 2+¿
141,9
∨¿2 +¿
141,9
∨¿2 ¿ ¿ ¿

= √ 0,000004532504613+0,0000003620451528+0,001379292706
= 0,037248431 𝛺
SX 0,037248431
Ralat relatif = x 100% = x 100% = 0,009222% (4AP)
Xp 4,038726498
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 22%

Date: Sunday, March 08, 2020


Statistics: 29 words Plagiarized / 133 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------------
---

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II PERCOBAAN JEMBATAN WHEATSTONE


Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar II Dosen
Pembimbing : Ibu Lia Yuliati / Disusun Oleh: Nama : Urmila Hairani Putri
Offering : N NIM : 190322623624 PRODI FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MARET 2020 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat menyusun rangkaian
listrik dengan benar. Yang kedua adalah agar mahasiswa mampu memahami
fungsi hambatan atau resistansi listrik dalam rangkaian listrik. Ketiga adalah
agar mahasiswa dapat menentukan besarnya hambatan listrik degan
menggunakan metode Jembatan Wheatstone.

Tujuan yang terakhir adalah agar mahasiswa dapat menguji kebenaran rumus
untuk rangkaian seri dan rangkaian paralel dari hambatan-hambatan listrik.
Latar Belakang Jembatan Wheatstone adalah alat ukur listrik yang ditemukan
oleh Samuel Hunter pada tahun 1833 yang kemudian dipopulerkan oleh Sir
Charles Wheatstone pada tahun 1843. Oleh karena itu, alat ukur ini

INTERNET SOURCES:
----------------------------------------------------------------------------------------
---
4% - http://swarapendidikan.um.ac.id/category/profil/
3% - https://id.123dok.com/document/yevmedrz-laporan-individu-praktik-
pengalaman-lapangan-ppl-2092.html
12% - https://gresiatindaon.blogspot.com/2016/10/laporan-praktikum-
temperatur-jembatan.html

Anda mungkin juga menyukai