Oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
2.1 Kecepatan gelombang kompresi secara umum untuk material jenuh dengan tidak
terkonsolidasi adalah 1400 m/s. Jika sebuah gelombang seismik dengan frekuensi 10 Hz
menjalar melalui material ini, berapakah panjang gelombang dari gelombang itu?
berapakah panjang gelombang dari suatu gelombang dengan frekuensi 100 Hz?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya : a) ?
b) jika ?
Jawab :
a)
m
b)
Jadi panjang gelombang kompresi dengan kecepatan 1400 m/s dan frekuensi 10 Hz
sebesar 140 m , sedangkan untuk frekuensi 100 Hz sebesar 14 m. Hal ini berarti bahwa
semakin besar frekuensi dari suatu gelombang seismik maka panjang gelombangnya
semakin kecil.
2.2 Berapa panjang gelombang dengan frekuensi 10 Hz yang merambat melalui batuan dasar
dengan kecepatan 4500 m /s? berapakah panjang gelombang dari suatu gelombang
dengan frekuensi 100 Hz?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
Jadi panjang gelombang dari suatu gelombang yang merambat di batuan dasar dengan
kecepatan 4500 m/s dan frekuensi 10 Hz sebesar 450 m , sedangkan untuk frekuensi 100
Hz sebesar 45 m. Hal ini berarti bahwa semakin besar frekuensi dari suatu gelombang
seismik maka panjang gelombangnya semakin kecil.
2.3 Hitunglah kecepatan gelombang kompresi dalam lapisan batuan homogen dengan
kerapatan 2,60 g/cm3, Modulus Young 0,39x1011 N/m2 dan Rasio Poisson 0,11.
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya : Vp....?
Jawab :
( )
* +
( )( )
( )
* +
( ( ))( )
* + * +
* + [ ]
[ ]
* +
Jadi kecepatan gelombang kompresi dalam lapisan batuan homogen dengan kerapatan
2,60 g/cm3 adalah sebesar 3927 m/s.
2.4 Hitunglah kecepatan gelombang S dalam lapisan batuan homogen dengan kerapatan 2.04
g/cm3, modulus Young 0.07 x 1011 N/m2, dan rasio Poisson 0.14.
Penyelesaian :
Diketahui : = 2.04 g/cm3 = 2040 kg/m3
E = 0.07 x 1011 N/m2
= 0.14
Jawab :
Vs = √ ( )
Jadi kecepatan gelombang S dalam lapisan batuan homogen dengan kerapatan 2.04 g/cm3
adalah sebesar 1226,779 m/s.
2.5 Perkirakan kecepatan gelombang Rayleigh dalam suatu lapisan batuan homogen dengan
densitas 2,52 g/cm3, modulus Young 0,14x1011 N/m2 , dan rasio Poisson 0,16
Penyelesaian :
Diketahui:
: 2.52 g/cm3 → 2520 kg/ m3
: 0.14 1011 N/m2
: 0.16
Ditanya: Kecepatan gelombang Rayleigh
Jawab:
Gelombang Rayleigh atau groundroll adalah gelombang yang menjalar di
permukaan bumi dengan pergerakan partikelnya menyerupai ellip dan bergerak mundur
Karena menjalar di permukaan, amplitudo gelombang Rayleigh akan berkurang dengan
bertambahnya kedalaman. Kecepatan gelombang Rayleigh dalam medium homogen
lebih kecil bila dibanding dengan kecepatan gelombang geser.
Mencari (gelombang geser) terlebih dahulu:
√
( )
√
( )( )
√
( )
√
⁄
Mencari (gelombang Rayleigh):
⁄
⁄
Jadi kecepatan gelombang Rayleigh dalam suatu lapisan batuan homogen dengan
densitas 2,52 g/cm3 adalah sebesar 1423,664259 m/s.
2.6 Dalam kerapatan batuan yang paling umum bervariasi dari 2,0 hingga 3,0 g/cm3, modulus
Young bervariasi dari 0,12 hingga 1,1x1011 N/m2, dan rasio Poisson bervariasi dari 0,04
hingga 0,3. Menggunakan templat tabel spreadsheet 2.1, tentukan apakah variasi kerapatan
atau variasi dalam koefisien elastis memiliki pengaruh terbesar pada kecepatan
gelombang-P.
Penyelesaian :
Analisis Persamaan 2.11 menunjukkan bahwa E paling berpengaruh terhadap nilai
kecepatan. Tabel berikut ini mendukung pernyataan ini mengingat kisaran variasi normal
dari variabel terkait.
( )
Vp = √ √ ( )( )
2.7 Sebuah batu pasir memiliki kepadatan sebesar 2,28 g/cm3, modulus Young sebesar 0.14 ×
1011 N/m2 dan rasio Poisson sebesar 0,06. Geophone berlokasi 50 m dari pukulan palu.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengambil gelombang udara, gelombang
kompresional langsung, dan gelombang permukaan (Rayleigh) untuk berpindah dari
pukulan palu menuju Geophone?
Penyelesaian :
P = 2,28 g/cm3
O = 0.06
Ditanyakan: Vp = ?
VRayleigh = ?
Jawab :
( )
* ( )
+
)
( )
[ ( ( ))(
]
)
* + =* + ; 1 N = 105 g.cm/s2
* +
* +
⁄ = ⁄ = ⁄
* +
( )
* + =* + = ⁄
( )( )
⁄ ⁄
⁄
Jadi waktu yang diperlukan untuk mengambil gelombang udara sebesar 0,1508 s,
gelombang kompresional langsung sebesar 0,01955 s, dan gelombang permukaan
(Rayleigh) sebesar 0,101 s
2.8 Bahtera memiliki kepadatan sebesar 2,62 g / cm3, modulus Young 0,16 x 10 11 N / m2, dan
rasio Poisson 0,29. Dua belas geofon disusun sepanjang garis pada interval 10 m. Titik
tembakan terletak 5 m dari geophone pertama dalam garis (dan 15 m dari geophone
kedua, dll.) Buatlah grafik yang menggambarkan waktu kedatangan (sumbu vertikal)
terhadap posisi geophone (sumbu horizontal zori) untuk gelombang udara, gelombang P
langsung, gelombang S langsung, dan gelombang permukaan.
Penyelesaian :
= 0,29
Penyelesaian :
( )
* +
( )( )
( )
* +
( ( ))( )
* + * +
* + [ ]
[ ]
* +
Vs = √
( )
√ √ √
( ) ( )
#TIME AIR
105.580694 m/s
135.746606 m/s
165.912519 m/s
196.078431 m/s
226.244344 m/s
256.410256m/s
286.576169 m/s
316.742081 m/s
346.907994 m/s
#TIME P-WAVE
12.37186 m/s
15.90668 m/s
19.4415 m/s
22.97632 m/s
26.51113 m/s
30.04595 m/s
33.58077 m/s
37.11559 m/s
40.65041 m/s
#TIME S-WAVE
22.74204 m/s
29.23977 m/s
35.73749 m/s
42.23522 m/s
48.73294 m/s
55.23067 m/s
61.7284 m/s
68.22612 m/s
74.72385 m/s
#TIME R-WAVE
25.27076 m/s
32.49097 m/s
39.71119134 m/s
46.93140794 m/s
54.15162455 m/s
61.37184116 m/s
68.59205776 m/s
75.81227437 m/s
83.03249097m/s
time air
200
time P
150
time S
100
time R
50
0
0 20 40 60 80 100 120 140
distance (m)
Jadi berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa waktu kedatangan (sumbu vertikal)
terhadap posisi geophone (sumbu horizontal zori) untuk gelombang udara, gelombang P
langsung, gelombang S langsung, dan gelombang permukaan sebanding dengan jarak
geophone, dimana semakin besar nilai jarak geophone terhadap sumber maka waktu
kedatangan gelombang-gelombang tersebut semakin besar atau lama.
2.9 Gunakan prinsip Huygens untuk menunjukkan bahwa gelombang pesawat yang menemui
penghalang pembukaan dengan dimensi yang mirip dengan panjang gelombang
gelombang menghasilkan pola difraksi yang diilustrasikan pada Gambar 2.18. Anda
hanya perlu menunjukkan bentuk umum dari pola difraksi.
Penyelesaian :
Prinsip Huygens menjelaskan bahwa setiap wavefront (muka gelombang) dapat dianggap
memproduksi wavelet atau gelombang-gelombang baru dengan panjang gelombang yang
sama dengan panjang gelombang sebelumnya. Wavelet bisa diumpamakan gelombang
yang ditimbulkan oleh batu yang dijatuhkan ke dalam air.
Prinsip Huygens bisa dipakai untuk menerangkan terjadinya difraksi cahaya pada celah
kecil seperti yang terlihat pada gambar kanan. Pada saat melewati celah kecil, muka
gelombang (wavefront) akan menimbulkan wavelet-wavelet baru yang jumlahnya tak
terhingga sehingga gelombang tidak mengalir lurus saja, tetapi menyebar dan merambat
keluar dari celah.
2.10 Tunjukkan bahwa hubungan yang ditentukan dalam Persamaan 2.26 antara insiden
gelombang P dan gelombang S yang dibiaskan adalah valid (gunakan prinsip Huygens).
Penyelesaian :
Prinsip Huygens mengenai pembiasan :
dan (2.19)
dan (2.20)
Persamaan 2.26 :
Keterangan :
jarak X ke Y
jarak A ke B
geometri refraksi dengan prinsip Huygens, bahwa rasio sinus dari sudut datang
(incidence) gelombang P dan sudut refraksi sama dengan rasio dari kecepatan dari dua
material seperti hukum Snell pada persamaan 2.26.
2.11 Tunjukkan hubungan dalam persamaan 2.26 antara terbentuknya gelombang S dan
pembiasan gelombang P adalah benar (gunakan prinsip Fermat).
Penyelesaian :
Mengganti jumlah yang relevan pada gambar 2.14 kemudian mensubstitusi pada
persamaan 2.22-2.25 :
Kemudian
2.12 inar dari l dakan sonik m nghantam p rmukaan bumi pada sudut datang 20 at rial
di bawah permukaan memiliki kecepatan gelombang P 500 m/s dan kecepatan
gelombang S 200 m/s. Tentukan sudut pembiasan gelombang P dan S yang dibiaskan.
Penyelesaian :
Hukum Snellius
( ) ( )
( )
Jadi sudut pembiasan gelombang P dan S yang dibiaskan dari sinar ledakan sonik yang
menghantam permukaan bumi pada sudut datang 20 adalah s b sar 12o.
2.13 Insiden gelombang P menyerang antarmuka antara dua jenis batuan yang berbeda.
Lapisan atas memiliki kecepatan gelombang kompresi 1200 m/s. Lapisan bawah
memiliki kecepatan gelombang kompresi 3800 m/s dan kecepatan gelombang geser 1900
m/s sudut datang adalah 1 itung sudut r raksi untuk g lombang p dan ang
dibiaskan.
Penyelesaian :
Diket :
= 1200 m/s
= 3800 m/s
= 1900 m/s
Ditanya: a. =?
b. =?
Jawab :
a.
b.
Sudut refraksi untuk gelombang P dan S yang dibiaskan saat melalui dua jenis batuan
yang berbeda dengan kecepatan 1200 m/s dan 3800 m/s adalah sebesar 29o.
2.14 Gelombang P dengan insiden sudut 18° bertemu antara dua jenis batuan yang berbeda.
Lapisan atas memiliki kecepatan gelombang kompresi 2500 m/s. Lapisan bawah
memiliki kecepatan gelombang kompresi 3800 m/s dan kecepatan gelombang geser 1400
m/s. Hitung sudut-sudut refraksi untuk gelombang P dan S yang dibiaskan.
Penyelesaian:
Jawab:
sin θp =
sin θp =
sin θp =
sin θp = 0,46971
θp = 28°
sin θs =
sin θs =
sin θs =
sin θs = 0,1730512
θs = 10°
Sudut-sudut refraksi untuk gelombang P dan S yang dibiaskan yakni untuk gelombang
P sebesar 28o dan gelombang S sebesar 10o.
2.15 Sebuah unit batuan dengan kecepatan tinggi 2500 m /s menutupi unit batuan dengan
kecepatan rendah 1400 m /s. Hitunglah sudut refraksi untuk gelombang P pada sudut
30o..
Penyelesaian :
v1 = 2500 m/s = 2,5 km/s
v2 = 1400 m/s = 1,4 km/s
θ1 = 30o
Hukum Snellius
( ) ( )
( ( ))
( ( ))
Jadi sudut refraksi untuk gelombang P pada sudut 30o. unit batuan dengan kecepatan
tinggi 2500 m /s menutupi unit batuan dengan kecepatan rendah 1400 m/s adalah sebesar
16,26o.
2.16 Berdasarkan Hukum Snellius (Pers. 2.25) serta hubungan antara jawaban soal no 2.14
dan 2.15, tentukan pernyataan umum mengenai sudut datang dan sudut bias untuk
gelombang kompresional ketika : a) material diatas permukaan memiliki kecepatan yang
lebih kecil dibandingkan material dibawahnya dan b) material diatas memiliki kecepatan
yang lebih besar dibandingkan material dibawahnya
Penyelesaian:
Berdasarkan Hukum Snellius yang berbunyi sin tetha 1/ sin tetha 2 = V1 / V2, maka
soal no 2.14 yakni jika sudut datang = 13 ; kecepatan gelombang lapisan atas 2500 m/s
dan kecepatan lapisan bawah 3800 m/s maka sudut bias yang dihasilkan sebesar 28o. Hal
ini terjadi karena adanya perambatan gelombang dari material berkecepatan rendah ke
tinggi sehingga sudut bias yang dihasilkan dibandingkan sudut datangnya sampai sudut
kritis untuk pembiasan tercapai, setelah itu total refleksi (pembelokan) terjadi.
Sedangkan untuk nomor 2.15, gelombang merambat dari material berkecepatan tinggi ke
rendah sehingga sudut bias yang dihasilkan lebih kecil dari sudut datang yakni 16,26o
Jadi berdasarkan Hukum Snellius, sudut bias lebih besar daripada sudut datang jika
terjadi perambatan dari material berkecepatan rendah menuju tinggi, namun apabila
perambatan terjadi dari material berkecepatan tinggi menuju rendah maka sudut bias
selalu lebih kecil dari sudut datangnya.
2.17 Suatu gelombang-P bergerak dalam suatu batuan (kecepatan = 1200 m / s). Batuan ini
berhubungan dengan batuan lain yang memiliki kecepatan gelombang seismik lebih
besar (gelombang-P = 3800 m / s; gelombang-S = 1900 m / s). Pada sudut berapa sinar
kontak yang dibentuk antara dua batuan ini untuk menghasilkan gelombang primer
utama? Gelombang geser utama?
Penyelesaian :
Diketahui : = 1200 m/s
= 3800 m/s
= 1900 m/s
Ditanya : a. ?
b. ?
Jawab : a. ( ) ( )
b. ( ) ( )
Jadi sudut sinar kontak yang dibentuk antara dua batuan ini untuk menghasilkan
gelombang primer utama sebesar 18,4o dan untuk gelombang geser utama
sebesar 39,2o.
2.18
Turunkan hubungan umum untuk menghitung jarak minimum dari tembakan ke detektor
dimana gelombang utama dapat diterima. Rujuk diagram yang menyertai sebagai
panduan, dan gunakan simbol yang sama dalam persamaan,
Penyelesaian :
⁄
( ( ))
( ( ))