Anda di halaman 1dari 27

SUMUR

POTENSIAL
V(x) = -V0 ; -a < x < a
0 ; IxI > 0

Dimana V0 adalah konstanta positif. Seperti dinding potensial fungsi Delta,


sumur potensial berlaku 2 keadaan, keadaan terikat (dengan E<0) dan keadaan
hamburan (dengan E>0 ).
Keadaan terikat terjadi jika energy total partikel
memenuhi ketaksamaan -𝑣0 <E<0. dalam hal ini
partikel bergerak di sekitar interval x < - 𝑎Τ2
sampai x=a/2. jika energi partikel lebih dari nol
maka partikel dapat bergerak dari −∞ sampai
dengan +∞, dan partikel dikatakan dalam
keadaan bebas.
Persamaan schrodinger bebas waktu di
masing-masing daerah
Daerah I dan III
𝑑2𝜑 𝑥 2𝑚𝐸
--∝ 𝜑 x = 𝑘 2 𝜑 x =0; ∝2 =
𝑑𝑥 2 ħ2
Daerah II
𝑑 2 𝜑𝐼𝐼 𝑥 2𝑚
+𝑘 2 𝜑𝐼𝐼 𝑥 =0; 𝑘 2 = 2 (E+𝑣0 )
𝑑𝑥 2 ħ
Penyelesian umum kedua persamaan diatas adalah
𝜑𝐼 𝑥 =𝐴1 𝑒 ∝𝑥 +𝐴2 𝑒 −∝𝑥 ; x < - 𝑎Τ2
𝜑𝐼𝐼 𝑥 =𝐵1 𝑒 𝑖𝑘𝑥 +𝐵2 𝑒 −𝑖𝑘𝑥 ; -𝑎Τ2<x<𝑎Τ2
𝜑𝐼𝐼𝐼 𝑥 =𝐶1 𝑒 𝑎𝑥 +𝐶2 𝑒 −𝑎𝑥 ; x>𝑎Τ2
Agar fungsi eigen yang didapat berhingga di mana-mana maka kita
harus menetapkan 𝐴2 = 𝐶 1 = 0. Selanjutnya, dari syarat kontinuitas di
𝑎
𝑥 = − 2 di dapatkan hubungan

Ai e a / 2  B1e  ika / 2  B2 eika / 2


A1e a / 2  ik ( B1e ika / 2  B2 eika / 2 )
𝑎
Dan dari syarat kontinuitas di 𝑥 = 2

B1eika / 2  B2 e  ika / 2  C2 e a / 2


ik ( B1eika / 2  B2 e ika / 2 )   (2e a / 2 )
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa agar
penyelesaian persamaan Schȍdinger memenuhi
syarat sebagai fungsi eigen (bernilai berhingga
dan kontinuu dimana-mana) maka tetapan α dan
k harus memenuhi persamaan (6,46). Karena
𝑖𝑘 𝑖𝑘 kedua tetapan itu bergantung pada E
1− B1E-ika/2 + 1 + B2eika/2 = 0 (6,44)
𝑎 𝑎 maka ungkapan tadi juga menunjukkan bahwa
energi total partikel tidak boleh sembarang.
Dan dari persamaan didapatkan Sekarang marilah kita hitung berapa saja energy
hubungan yang diijinkan tersebut.
𝑖𝑘 𝑖𝑘
1+ B1eika/2 + 1 − B2e-ika/2 = 0 (6,45) a−ik
= e2ika (6,47)
𝑎 𝑎 a+ik

Akhirnya diperoleh hubungan Dan


𝑎−𝑖𝑘
= e2ika (6,46) a−ik
𝑎+𝑖𝑘 = - e2ika (6,47b)
a+ik

6
𝛼−𝑖𝑘 2
 = 𝑒 2𝑖𝑘𝑎
𝛼+𝑖𝑘
 Dari ungkapan tersebut menunjukkan bahwa agar persamaan schrodinger
memenuhi syarat sebagai fungsi eigen (berhingga dan kontinu dimanapun)
maka tetapan 𝛼 dan 𝑘 harus memenuhi persamaan diatas
 Karena kedua tetapan itu bergantung pada 𝐸 maka ungkapan diatas juga
menunjukkan bahwa energi total partikel tidak boleh sembarang
 Maka energi yang di izinkan adalah
 Ungkapan diatas memiliki dua penyelesaian (akar)
𝛼−𝑖𝑘 𝛼−𝑖𝑘
 = 𝑒 𝑖𝑘𝑎 dan 𝛼+𝑖𝑘 = −𝑒 𝑖𝑘𝑎
𝛼+𝑖𝑘
𝛼−𝑖𝑘 1+𝑖 𝛼Τ𝑘
 Untuk = −𝑒 𝑖𝑘𝑎 dapat diubah menjadi = 𝑒 𝑖𝑘𝑎
𝛼+𝑖𝑘 1−𝑖 𝛼Τ𝑘
1+𝑖 𝛼Τ𝑘
 Menjadi ln = ⅈ𝑘𝑎
1−𝑖 𝛼Τ𝑘
1 1+𝑖 𝛼Τ𝑘 𝑘𝑎
 Atau ln =
2𝑖 1+𝑖 𝛼Τ𝑘 2
dengan menggunakan identitas bilangan kompleks
1  1  iz  1
ln    tan z
2i  1  iz 

persamaan
1 1 + ⅈ 𝛼 Τ𝑘 𝑘𝑎
ln =
2ⅈ 1 + ⅈ 𝛼 Τ𝑘 2

identik dengan
a 1 
 tan  ka 
k 2 
𝒂 𝟏
= 𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒂
𝒌 𝟐

Dengan menggunakan identitas trigonometri


1 1
𝑐𝑜𝑠 2 𝐴 = 𝑡𝑎𝑛2 𝐴+1 dan 𝐴 = 2 𝑘𝑎 maka
diperoleh:
1
𝑐𝑜𝑠 2 𝐴 = 2
𝑡𝑎𝑛 𝐴 + 1 1 𝑘2
1 1 𝑐𝑜𝑠 2 𝑘𝑎 = 2
𝑐𝑜𝑠 2 𝑘𝑎 = 2 𝑎 + 𝑘2
2 1
𝑡𝑎𝑛2 2 𝑘𝑎 + 1
1 𝑘2
cos 𝑘𝑎 =
1 1 2 𝑎2 + 𝑘 2
𝑐𝑜𝑠 2 𝑘𝑎 = 𝑎 1 𝑘
2 ( )2 + 1 cos 𝑘𝑎 =
𝑘 2 𝑘0
Selanjutnya karena a dan k keduanya positif maka
nilai tan 𝑘𝑎Τ2 juga postif. Dengan demikian persa
maan (6.47b) identik dengan sistem persamaan
1 𝑘
cos( 𝑘𝑎) =
2 𝑘0
Dan
1
tan( 𝑘𝑎) > 0
2
Nilai k yang memenuhi sistem persamaan di atas d
apat ditemukan secara grafik atau dengan program
numerik berbantuan komputer. Secara grafik, ditent
ukan dengan mencari titik potong antara 𝐺 𝑘 =
1
𝑘Τ𝑘0 dengan grafik 𝐹 𝑘 = cos(2 𝑘𝑎) pada daera
1
h dimana tan(2 𝑘𝑎) > 0. Gambar dibawah menyajik
an contoh penyelesaian secara grafik untuk 𝑘0 tert
4𝜋 5𝜋
entu, yaitu 𝑎 < 𝑘0 < 𝑎 .
Grafik untuk mendapatkan nilai k
Jika ingin menyelesaikan secara grafik maka
melakukan penyelesaian dengan cara mencari titik
k 1  k
potong antara grafik k dan grafik sin  2 ka   k di
0   0

1 
daerah dimana tan  .
ka 0
2 

Untuk k0 yang digunakan pada Gambar 6.12a


(gambar sebelumnya) terdapat 2 nilai k seperti
ditunjukkan pada Gambar 6.12b berikut.
Berdasarkan analisis secara grafik terlihat bahwa
terdapat 5 nilai k (yang berarti nilai E) yang diizinkan
4 5
 k0 
a a
jika nilai k0 berada dalam interval .

Gambar 6.13 berikut melukiskan contoh diagram


tingkat energi beserta fungsi eigen untuk dua
keadaan terendah pertama.
Besaran Apakah Yang
Menentukan Cacah Tingkat
Energi Pada Partikel Terikat
Dalam Sumur Potensial Kotak
?
Ada 2 hal yang menentukan cacah titik potong yaitu :
1. Gradien (kelandaian ) garis G(k)=k/k0
Semakin landau (semakin kecil gradien) garis G(k)=k/k0 ,semakin banyak titik potong
yang terjadi.
Maka semakin banyak pula tingkat energi nya , karna gradien garis itu :
1 ℏ2
=
𝑘0 2𝑚𝑉0
■ Semakin besar 𝑉𝑎 (kedalaman sumur) semakin landai garis itu .
■ Semakin besar 𝑉𝑎 , semakin banyak cacah tingkat energi

2. Ukuran lebar sumur


Semakin besar a semakin cepat pengulangan fungsi F(k),ini berarti semakin banyak
titik potong.
Jadi semakin lebar sumur , semakin banyak tingkat energinya.
1. Gambar (a) dan (b)
berbeda lebar
sumurnya akan tetapi
sama dalam
kedalaman sumur.
Serta cacah tingkat
energi (b) lebih banyak
dari (a)

2. Gambar (c) dan (d)


berbeda dalam
kedalaman sumur
tetapi sama lebarnya ,
maka cacah tingkat
energi (d) lebih banyak
dari (c)
Sumur Potensial Tak Berhingga
Kita tinjau partikel bermassa m dengan energi positif , berada dalam sumur potensial satu
dimensi dengan dinding potensial tak berhingga dan potensial didalamnya nol, seperti
pada gambar.

0, 0 < 𝑥 < 𝑎
𝑉 𝑥 =ቊ
±∞, 𝑎 ≤ 𝑥, 𝑥 ≥ 0
Persamaan Schrodinger tak bergantung waktu satu dimensi adalah

ℏ2 𝜕 2 Ѱ 𝑥
− + 𝑉෠ 𝑥 = 𝐸Ѱ(𝑥)
2𝑚 𝜕𝑥 2

Partikel bebas 𝑉෠ 𝑥 = 0

ℏ2 𝜕 2 Ѱ(𝑥)
− = 𝐸Ѱ(𝑥)
2𝑚 𝜕𝑥 2

𝜕 2 Ѱ(𝑥) 2𝑚
= − 𝐸Ѱ(𝑥)
𝜕𝑥 2 ℏ2
𝜕2 Ѱ(𝑥) 2𝑚 2𝑚𝐸
+ 𝐸Ѱ(𝑥) = 0, misal 𝑘 2 =
𝜕𝑥 2 ℏ2 ℏ2

𝜕2 Ѱ(𝑥)
+ 𝑘 2 Ѱ(𝑥) = 0  PDB orde dua
𝜕𝑥 2

Solusi umum:
Ѱ(𝑥) = 𝐴𝑒 𝑖𝑘𝑥 + 𝐵𝑒 −𝑖𝑘𝑥
Ѱ(𝑥) = 𝐴 sin 𝑘𝑥 + 𝐵 cos 𝑘𝑥
Syarat batas:
Untuk 𝑥 = 0  Ѱ(0) = 0
0 = 𝐴 𝑠ⅈ𝑛 0 + 𝐵 𝑐𝑜𝑠 0
𝐴 ≠ 0 dan 𝐵 = 0
Untuk 𝑥 = 𝑎  Ѱ(𝑎) = 0
0 = 𝐴 𝑠ⅈ𝑛 𝑘𝑎 + 𝐵 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑎
𝑠ⅈ𝑛 𝑘𝑎 = 0
𝑘𝑎 = 0°, 180°, 360°, …
𝑘𝑎 = 𝑛𝜋 , dengan 𝑛 = 1,2,3, …
𝑛𝜋
𝑘=
𝑎
𝑛𝜋
Ѱ(𝑥) = 𝐴 𝑠ⅈ𝑛 𝑥
𝑎
𝑛𝜋 2 2𝑚𝐸
= 𝑎
𝑎 ℏ2 𝑛𝜋 2
න 𝐴 𝑠ⅈ𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = 1
𝑎
ℏ2 𝑛2 𝜋 2 0
𝐸=
2𝑚𝑎2
𝑎
𝑛𝜋 2
ℎ2 2
𝐴 න sin 𝑥 𝑑𝑥 = 1
𝐸 ≡ 𝐸𝑛 = 2
𝑛2 𝑎
8𝑚𝑎 0

𝑎 𝑎
1 1 2𝑛𝜋
න |Ѱ 𝑥 |2 𝑑𝑥 = 1 𝐴2 න − cos 𝑥 𝑑𝑥 = 1
2 2 𝑎
0 0
1 𝑎 2𝑛𝜋 𝑎
𝐴2 𝑥− sin 𝑥 =1
2 4𝑛𝜋 𝑎 0

1 𝑎 2𝑛𝜋
𝐴2 𝑎− sin 𝑎 =1
2 4𝑛𝜋 𝑎
2 𝑛𝜋
1 Ѱ𝒏 (𝒙) = sin 𝑥
𝐴2
2
𝑎−0 =1 𝑎 𝑎

2
𝐴=
𝑎
Tampak bahwa persamaan Schrödinger tak bergantung waktu menghasilkan
sekumpulan solusi, Ѱ𝒏 (𝒙) untuk 𝑛 = 1, 2, 3, … beberapa diantaranya

2 𝜋 Ѱ𝟏 (𝒙)
Ѱ𝟏 (𝒙) = sin 𝑥 Ѱ𝟐 (𝒙)
𝑎 𝑎

2 2𝜋
Ѱ𝟐 (𝒙) = sin 𝑥
𝑎 𝑎

2 3𝜋 Ѱ𝟑 (𝒙) Ѱ𝟒 (𝒙)
Ѱ𝟑 (𝒙) = sin 𝑥
𝑎 𝑎

2 4𝜋
Ѱ𝟒 (𝒙) = sin 𝑥
𝑎 𝑎
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai