Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nerisa Firda

NIM : 210321606887
Offering :C
Rangkuman Materi 6 Termodinamika

SUMMARY

1. Perbedaan Kerja dan Kalor

Kalor dan Kerja merupakan fenomena bersifat sementara (transien). Sistem tidak pernah
memiliki kalor dan kerja, tetapi salah satu atau keduanya melewati batas sistem ketika sistem
menjalani perubahan keadaan. Kalor dan kerja merupakan fenomena pada batas sistem.
Keduanya teramati hanya pada batas sistem, dan menunjukan energi yang melewati batas sistem.
Kalor dan Kerja merupakan fungsi lintasan dan deferensial tak eksak.

2. Kerja Adiabatik

Proses adiabatik adalah proses yang berlangsung tanpa adanya pertukaran kalor antara
sistem dan lingkungannya. Proses ini dapat dicapai dengan mengisolasi sistem dari
lingkungannya ( diselubungi dengan dinding adiabatik). Berikut ini disajikan 3 cara dimana
kita dapat melakukan kerja pada sistem secara adiabatik ( dan kuasistatik).

Cara-cara melakukan kerja adibatik tidak terbatas pada ketiga contoh di atas ada
banyak cara lagi. Namun semua eksperimen yang pernah dilakukan hingga saat ini
menunjukkaan :

“Apabila keadaan sistem diubah dari keadaan i ke keadaan f dengan melakukan kerja
padanya, maka kerja yang diperlukan ternyata tidak bergantung pada cara yang digunakan,
selama cara tersebut adalah cara adiabatik”.

Kerja adiabatik hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir sistem.

𝐟
𝐖𝐚𝐝 = − ∫𝐩𝐝𝐕
𝐢
Fungsi keadaan ini diberi nama energi-internal sistem dan diberi lambang
U. Dengan demikian dapat dinyatakan

𝐟
𝐖𝐚𝐝 = − ∫ 𝐩𝐝𝐕 = +(𝐔𝐟 − 𝐔𝐢)
𝐢
∆𝐔 − 𝐖𝐚𝐝 = 𝟎

3. Fungsi Energi Internal

Energi internal U adalah properti ekstensif. Energi internal merupakan fungsi


keadaan sistem, oleh karena itu integral tertutup untuk satu siklus sama dengan nol.

∮ 𝐝𝐔 =
Menurut persamaan 𝟎
:

⏟𝐐𝟏 −𝟐 + 𝐖⏟𝟏−𝟐 = (𝐔𝟐 − 𝐔 𝟏 ) + 𝟏/𝟐𝐦(𝐕 𝟐 − 𝐕 𝟐 ) +


𝐦𝐠(𝐳𝟐 𝟐− 𝐳𝟏𝟏 )
𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐟𝐞𝐫 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢

Jika energi kinetik dan energi potensial tidak berubah, kalor dan kerja hanya merubah
energi internal sistem. Energi internal dinyatakan dalam satuan yang sama dengan kalor
dan kerja. Umumnya satuan yang digunakan joule(J), sedangkan energi internal spesifik
dinyakan dalam J/kg
Jika keadaan sistem ditentukan oleh dua properti p,T dan v, maka kerja yang
dilakukan tiap satuan massa dalam proses kuasistatis dirumuskan :

𝐝𝐰 = −𝐩𝐝𝐯

Jika hanya energi internal u yang berubah, maka persamaan :

⏟𝐐𝟏−𝟐 + 𝐖𝟏⏟−𝟐 = (𝐔𝟐 − 𝐔 𝟏 ) + 𝟏/𝟐𝐦(𝐕 𝟐 − 𝐕 𝟐 ) + 𝐦𝐠(𝐳𝟐 −𝟐𝐳𝟏𝟏)


𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐟𝐞𝐫 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢

Berubah menjadi :
𝐝𝐩 − 𝐩𝐝𝐯 = 𝐝𝐮
Apabila u dinyatakan dalam T dan v, maka u = u(T,v) dan perubahan u dinyatakan sebagai :
𝛛𝐮 𝛛𝐮
𝐝𝐮 = ( ) 𝐝𝐓 + ( ) 𝐝𝐯
𝛛𝐓 𝐯 𝛛𝐯 𝐓
Subtitusikan :
𝛛𝐮
𝐝𝐩−𝐩𝐝𝐯= ( 𝛛𝐮 ) 𝐝𝐯
) 𝐝𝐓 +(
𝛛𝐓 𝐯
𝐝𝐩 = ( 𝛛𝐮 ) 𝐝𝐓 + [𝐩+ ( 𝛛𝐮 ) ]𝐝𝐯
𝛛𝐯 𝐓
Atau dapat dituliskan
𝛛𝐓 𝐯 𝛛𝐯 𝐓

Tetapi pada volume konstan, 𝑑𝑝 = 𝐶𝑣𝑑𝑇. Oleh karena itu 𝐶𝑣 dapat dirumuskan:
𝛛𝐮
𝐂 𝐪=( )
𝐯
𝛛𝐓 𝐯

Catatan : Bahwa perubahan temperatur tidak harus hasil dari transfer kalor karena
kerja juga dapat menyebabkan perubahan temperatur.

4. Perumusan Matematis Hukum I Termodinamika

Pada dasarnya perubahan energi-internal sistem dapat diukur/dihitung menggunakan


persamaan :
𝑓
𝑊𝑎𝑑 = − ∫ 𝑝𝑑𝑉 = +(𝑈𝑓 − 𝑈𝑖)
𝑖
yakni dengan mengukur kerja yang dilakukan secara adiabatik. Akan tetapi secara praktik
tidaklah demikian caranya. dU diukur pada proses non-adiabatik. Sistem diberi kesempatan
berinteraksi termal dengan lingkungan.

Dengan demikian jelas bahwa untuk memperoleh ∆𝑈 yang sama, diperlukan jumlah kerja
yang berbeda artinya
𝐖𝐧𝐨𝐧−𝐚𝐝 ≠ 𝐖𝐚𝐝

Maka : ∆𝐔−𝐖𝐚𝐝 ≠𝟎

Ruas kanan pada persamaan ini tidak lain adalah kalor yang terlibat pada proses non-
adiabatik tersebut, dan diperoleh perumusan umum hukum I termodinamika dirumuskan :

∆𝐔 − 𝐖𝐚𝐝 ≠ 𝐐
Catatan :

1. Perjanjian tanda untuk Q sama dengan perjanjian tanda untukW. Apabila sistem
diberi/menyerap kalor, sebagian energi ini dapat digunakan untuk menaikkan energy
internal sistem (∆𝑈 positif) dan sisanya untuk melakukan kerja luar (W negatif)
2. Perumusan umum hukum I Termodinamika ini menyatakan suatu pernyataan kekalnya
energi-internal dalam proses termodinamika. Karena merupakan hukum kekekalan energi,
maka berlaku untuk proses apa saja: proses kuasistatis maupun non-kuasistatis, isotermal,
isobarik dan sebagainya.
Problem Solving

Pertanyaan

1. Bagaimana persamaan kalor jenis secara konstan, dan buktikan persamaannya!

Anda mungkin juga menyukai