Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR

MATA KULIAH ANALISIS FISIKA SMA/MA KELAS XI

ANALIS MATERI FISIKA SMA/MA KELAS XI

RAHMADDILLAH AL FATH
17033148

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
HUKUM TERMODINAMIKA

A Kompetensi Dasar

KD 3.7 : Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan


menerapkan hukum Termodinamika
KD 4.7 : Membuat karya/model penerapan hukum I dan II
Termodinamika berikut presentasi makna fisisnya

B Materi Pelajaran

SUB MATERI 1 HUKUM KE NOL


FAKTA 1. Termodinamika berasal dari kata term yang berarti suhu dan
dinamyc yang berarti dinamika yaitu gerak, disini suhu identik
dengan panas atau kalor sebagai bentuk energi.
2. Kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari
lingkungan ke suatu sistem atau sebaliknya karena ada perbedaan
suhu antara sistem dan lingkungannya.
KONSEP 1. Jika 2 buah benda berada dalam kondisi kesetimbangan termal
dengan benda yang ke 3 maka ketiga benda tersebut berada dalam
kesetimbangan termal satu dengan yang lainnya.
2. Kalor suatu sistem akan bernilai positif jika sistem tersebut
menyerap kalor, dan sebaliknya kalor akan bernilai negative jika
suatu sistem melepas kalor
PRINSIP 1. Usaha yang dilakukan oleh suatu benda dapat dihitung dengan
cara :
W =F . s
2. Persamaan usaha yang dilakukan gas dapat ditulis menjadi :
W =p . ∆V
W =p (V 2−V 1 )
PROSEDUR 1. Alat dan Bahan :
1. Korek Api
2. Jerami
2. Cara Kerja :
a. Sediakan jerami dengan volume yang berbeda – beda
b. Bakar jerami diruangan terbuka
c. Amati apa yang terjadi

SUB MATERI 2 HUKUM I TERMODINAMIKA


FAKTA 1. Dalam proses termodinamika kita kenal Kalor (Q), Kerja (W),
Sistem dan Lingkungan
2. Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja
adalah proses pembuatan popcorn.
3. Ketika benda sedang bergerak, benda tersebut memiliki energi
kinetik, berdasarkan energi kinetik benda dapat melakukan usaha
(Energi dalam).
4. Pada termodinamika terdapat kapasitas kalor.
5. Energi dalam pada termodinamika ada :
 Gas monoatomik
 Gas diatomik
6. Proses-proses termodinamika gas :
 Proses isobarik (tekanan tetap)
 Proses isokhorik (volume tetap)
 Proses isotermal (suhu tetap)
 Proses adiabatik

KONSEP 1. Usaha (W) adalah ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya. Kalor (Q) adalah perpindahan yang
mana terjadi ketika sudah ada aliran dari suhu tinggi ke suhu
rendah.
2. Bunyi Hukum Termodinamika I:
“ Setiap proses yang diberikan kalor (Q) terhadap sistem dan
sistem tersebut melakukan usaha (W) maka energi kalor dalam
sistem (U) akan terjadi perubahan di dalam sistem setelah
dikurangi kerja pada sistem terhadap lingkungan (ΔU = Q-W)”.
3. Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik zat. Energi
dalam (U) adalah jumlah energi kinetik dan energi potensial yang
berhubungan dengan atom-atom atau molekul-molekul zat.
4. Formulasi dari energi dalam yaitu :
3 3
U  nRT  nR (T2  T1 )
Gas monoatomik 2 2
5 5
U  nRT  nR (T2  T1 )
Gas diatomik 2 2
5. Kapasitas kalor gas adalah banyaknya energi yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu gas sebesar 10C, untuk volume tetap
disebut Cv dan untuk tekanan tetap disebut Cp
6. Proses termodinamika gas yaitu :
1. Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas pada
tekanan tetap(Hukum Gay-Lussac).
2. Proses isokhorik atau isovolumik adalah proses perubahan gas
pada volum tetap (hukum Charles).
3. Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan gas pada
suhu tetap (Hukum Boyle).
4. Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas dimana
tidak ada aliran kalor yang masuk ke dalam sistem atau keluar dari
sistem

PRINSIP 1. Hukum pertama termodinamika berhubungan dengan cara suatu


sistem memperoleh energi dalam dari lingkungan atau kehilangan
energi dalam ke lingkungan. Jadi prinsip hukum pertama
termodinamika adalah prinsip kekekalan energi yang
diaplikasikan pada kalor, usaha, dan energi dalam
Hukum pertama termodinamika :
Energi dalam suatu sistem berubah dari nilai awal U 1 ke nilai
akhir U2 sehubungan dengan kalor Q dan usaha W :
U  U 2  U 1  Q  W
Dengan ketentuan jika :
W berhubungan dengan volume, ∆V = 0, W = 0
W + :sistem melakukan usaha (ekspansi)
W - : usaha dilakukan pada sistem (kompresi)
∆U berhubungan dengan suhu sistem, ∆T = 0, ∆U = 0
∆U + : jika energi dalam bertambah
∆U - : jika energi dalam berkurang
Q + : jika menyerap kalor
Q - : jika melepas kalor

Keterangan ;
∆U = perubahan energi dalam (Joule)
Q = kalor (Joule)
W = usaha (Joule)
2. Untuk perubahan energi dalam tidak tergantung pada proses
bagaimana keadaan sistem berubah, tapi hanya bergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir.
Untuk gas monoatomik berlaku hubungan sebagai berikut :
3 3
U  (PV )  ( PV
2 2  PV
2 2)
2 2
3 3
U  nR (T )  nR (T2  T1 )
2 2
3. Kapasitas kalor yaitu :
Gas monoatomik
3 3
Cv  nR  Nk
2 2
Gas diatomik
- Pada suhu rendah ( ± 300 K) :

3 3
Cv  nR  Nk
2 2
- Pada suhu sedang ( ± 500 K) :
5 5
Cv  nR  Nk
2 2
- Pada suhu sedang ( ± 1000 K) :
7 7
Cv  nR  Nk
2 2
Besar Cp ditentukan dengan rumus :
Cp = Cv + nR

Perbandingan Cp dengan Cv disebut tetapan Laplace ( ) sehingga :

Cp
 
Cv
4. Proses termodinamika gas :
1. Proses isobarik (P tetap)

V V2 V1
C 
Persamaan keadaan : T atau T2 T1

Usaha isobarik : W  pV  p (V2  V1 )


2. Proses isokhorik (V tetap)

P P2 P1
C 
Persamaan keadaan : T atau 2 T1
T

Usaha isokhorik : W = 0
3. Proses isotermal ( T tetap)
Persamaan keadaan : pV  C atau p2V2  p1V1
(V2 )
Usaha isotermal : W  nRT ln (V1 )
4. Proses adiabatik

 1
 T2V2 1
Persamaan keadaan : TV
1 1

3
 nRT
2
Usaha adiabatik :
PROSEDUR 1. Percobaan tentang Hukum 1 Termodinamika :
Alat dan Bahan :
Balon, Lilin, Gelas, Air, Korek api
2. Cara kerja :
1. Masukkan lilin kedalam gelas, lalu hidupkan lilin menggunakan
korek api
2. Tiup balon kemudian letakkan balon tersebut diatas lilin yang
telah dihidupkan apinya
3. Hidupkan lilin dan tiup balon kembali. Setelah ditiup, masukkan
air ke dalam balon tersebut lalu diikat
4. Letakkan balon yang berisi air ke dalam gelas yang berisi lilin.
Lalu amati apa yang terjadi
SUB MATERI 3 HUKUM II TERMODINAMIKA
FAKTA 1. Contoh mesin kalor adalah mesin uap
2. Pemuaian gas pada mesin pembakaran
3. AC dan kulkas dibuat dengan prinsip hukum ke-II termodinamika
4. Termometer dibuat dengan prinsip hukum 0 termodinamika
KONSEP 1. hukum ke- II termodinamika pernyataan Clausius “kalor mengalir
secara spontang dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya”
2. Siklus carnot adalah gabungan dari proses-pross termodinamika
yang kembali ke keadaan semula.
3. Siklus carnot terdiri dari 4 proses termodinamika yaitu 2 proses
adiabatis dan 2 proses isotermis
4. Mesin Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga panas
menjadi tenag mekanik Mesin kalo
5. Dalam mobil energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah
menjadi energi gerak mobil
6. Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:
 Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi dari
suatu tempat yang disebut reservoar panas.
 Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh
working substance dari mesin, yaitu material dalam mesin yang
secara aktual melakukan kerja (e.g., campuran bensin-udara dalam
mesin mobil).
 Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih
rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang disebut
reservoir dingin.
7. Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara usaha yang
dilakukan terhadap panas yang diserap pada reservoir panas.
8. Refrigerator adalah mesin panas yang kerjanya berlawanan
dengan sistem panas di atas.
9. Pada refrigerator usaha diberikan pada mesin untuk menyerap
panas dari tandon dingin dan memberikan pada tandon panas.
10. Hukum termodinamika kedua untuk mesin pendingin:
Sebuah refrigerator tidak mungkin bekerja secara siklis tanpa
menghasilkan efek lain di luar serapan panas dari benda dingin ke
benda panas.
11. Sistem, didefenisikan sebagai sejumlah gas dalam benda
bervolume tertutup.
12. Lingkungan, merupakan benda-benda diluar system
13. Proses isotermal, adalah proses
perubahankeadaansistempadasuhutetap. Pada proses iniberlaku
PV = tetap.
V2
14. Usaha luar yang dilakukanolehsistemadalah W = nRT ln
V1
15. Proses isokhorik, adalah proses perubahan keadaan sistem pada
volume tetap. Berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT dengan

P
V = tetapatau = konstan.
T
16. Usaha luar yang dilakukan lingkungan sama dengan nol. W = P∆
V = P.0 = 0
17. Proses isobarik, adalah proses perubahan keadaan sistem pada
tekanan tetap. Ditinjau dari persamaan gas ideal: PV = nRT

V
dengan P = tetap, = konstan.
T
18. Usaha luar yang dilakukan lingkungan adalah W = P∆V = P(V2-
V1)
19. Proses adiabatik, adalah proses perubahan sistem tanpa ada kalor
yang masuk atau keluar sistem. Pada proses ini berlaku persamaan
PV γ = tetap.
20. Sistem tidak melepas dan menerima kalor, maka usaha yang
dilakukan oleh sistemhanya untuk merubah energi dalam.

1
Besarnya usaha sesuai dengan persamaan: W = (P1V1 –
γ −1
P2V2).
21. Hukum ke-II termodinamika dinyatakan dalam entropi “total
entropi jagad raya tidak berubah ketika proses reversible terjadi
bertambah ketika proses ireversibel terjadi”

PRINSIP 1. Persamaan siklus carnot


Q H =W +QC
W =Q H −Q C

2. Efisiensi mesin kalor


W Q H −Q C QH
Ƞ= = =1−
QH QH QC
W
Ƞ= × 100 %
QH
Q H −Q C
Ƞ= (QH )
×100 %

QH
Ƞ= 1−( QC )
×100 %

3. Efisiensi maksimum mesin carnot


TH
Ƞ= 1−( TC )
× 100 %

4. Persamaan refrigerator
QC
Ƞ=
W
QC TC
Ƞ= =
QH −QC T H −T C

PROSEDUR Mengamati cara kerja mesin pendingin Menghitung koefisien


daya dari kulkas ( Hukum II Termodinamika)
Alat dan Bahan : Sebuah Kulkas, Termometer
Langkah Kerja:
1. Menghidupkan kulkas dengan menghubungkan kabel sumber
dayanya pada stop kontak listrik
2. Menunggu ruang kulkas sampai dingin kurang lebih 30 menit
3. Memasang termometer pada ruang kulkas dan dibelakang
kulkas
4. Setelah 10 menit, mencatat temperatur ruang kulkas
dantemperatur dibelakang kulkas
5. Masukan data kedalam tabel pengamatan.
6. Membuat analisis dari pengamatan anda dan berikan
kesimpulanterkait dengan konsep termodinamika yang anda
pahami 
7. Menghitung koefisien daya dari kulkas tersebut
8. Presentasikan hasil analisis kalian di dalam kelas

SUB MATERI 4 ENTROPI


FAKTA 1. Ketika batu es di letakkan di ruangan terbuka, maka es akan
meleleh
2. Air dingin ketika dicsmpurkan dengan sir panas akan mengalami
perubahan suhu
3. Gelas akan pecah jika di jatuhkan kelantai
KONSEP 1. Entropi bisa dianggap sebagai ukuran dari ketidakteraturan
2. Besarnya perubahan entropi yang dialami oleh suatu system
terjadi ketika sistem tersebut mendapat tambahan kalor (Q) pada
suhu tetap
3. Entropi merupakan besaran yang menyatakan keadaan
mikroskopis sistem sehingga tidak bisa diketahui secara langsung
4. Satuan dari entropia dalah Joule per Kelvin (J/K) dengan lambang
∆S
Q
5. Rumus dari Entropi adalah∆ S=
T
PRINSIP 1. Hukum II termodinamika kedua:
Entropi semesta (sistem + lingkungan) selalu naik pada proses
spontan dan tidak berubah pada proses kesetimbangan.Untuk
proses spontan,perubahan entropi (dS) dari suatu sistem adalah
lebih besar dibanding panas dibagi temp mutlak

dQ
dS ¿ ¿
T
DSsemesta = DSsis + DSling> 0 proses spontan
Sementara untuk proses reversibel, yaitu :

dQ rev
dS =
T

DSsemesta = DSsis + DSling = 0 proses kesetimbangan


2. Proses pada tekanan tetap

Panas yang mengalir ke benda QP = CP dT


'
dq
dS ≥
T
T2
dT T
ΔS benda = ∫ C P = C P ln 2
T1 T T1
Sehingga pada tekanan tetap, perubahan entropi akan naik

3. Reservoir, pada suhu tetap T2

Q T − T1
ΔS reservoir = − = − CP 2
T2 T2
T2 T − T1
[ ( )]
ΔS total = ΔS benda + ΔS reservoir = C P ln
T1
− 2
T2

Perubahan entropi pada saat suhu tetap T2 menjadi semakin kecil,


tetapi perubahan entropinya tetap positif.
Hubungan antara hukum I Termodinamika dengan Hukum II
Termodinamika yaitu
Hukum I : dQ = dU + dW dW = PdV
Hukum II : dQRev = TdS
Sehingga TdS = dU + PdV

4. Hubungan energi dalam (U) dengan entropi (S) dan volume (V)

∂U ∂U
dU = )v dS + ) s dV
∂S ∂V
dU = TdS – PdV
dU = TdS – PdV didiferensial dengan volume konstan
terhadap suhu (T)
∂U ∂S ∂V
)v = T )v − P )v
∂T ∂T ∂T
∂U ∂S
)v = T )v
∂T ∂T
∂U ∂S
)v = T )v = C v
∂T ∂T

5. Sementara itu, entalpi juga dapat dihubungkan dengan entropi,


yaitu :
H = U + PV
dH = dU + PdV + VdP……. TdS =dU + PdV
dH = TdS - PdV + PdV + VdP
dH = TdS + VdP
lalu didiferensialkan dengan tekanan tetap terhadap
suhu (T)

∂H ∂S ∂P
)p = T )p − V )p
∂T ∂T ∂T
∂H ∂S
)P = T )P = C P
∂T ∂T

6. Entropi pada gas ideal


dU = TdS –PdV
dS = dU/T + PdV/T
dS = CvdT/T+nRdV/V
dS = Cv d lnT + nR d lnV
T2 V2
ΔS = C v ln + nR ln
T1 V1
T2 P
ΔS = C p ln − nR ln 2
T1 P1
7. Pada proses adiabatik reversibel
dQ rev
dS =
T ∆Q =0
∆S = 0
8. Perubahan entropi dengan gas ideal pada proses isotermal
△T = 0 ; △U = 0
dQ = dW = PdV
dS = dQ/T
PdV dV
dS = = nR
T V
V2
ΔS = nR ln
V1
9. Standard molar entropi
Standar molar entropi adalah entropi dari 1 mol zat murni pada
tekanan 1 atm dan pada suhu 25°C. reaksi entropi standar yaitu :
∆S° = ∑nS°(products) – ∑nS°(reactants)
10. Entropi dalam reaksi kimia
Jika ada reaksi aA + bB  cC + dD
(25oC)
S0t = S0produk - S0reaktan
= (cS0C + d S0D) – (aS0A + b S0B
PROSEDUR Proses perubahan entropi

Perubahan
Keadaan Awal (1) Sistem secara Keadaan Akhir(2)
reversible

C EVALUASI

CONTOH SOAL SUB MATERI 1

1. Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai efisiensi
40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, efisiensinya.....%
A. 50,0
B. 52,5
C. 57,0
D. 62,5
E. 64,0

2. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%, maka suhu
reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi....

A.900K
B.960K
C.1000K
D.1180K
E.1600K

CONTOH SOAL SUB MATERI 2

1. Kalor sebesar 3000 J ditambahkan pada sistem dan dilakukan kerja 1200 J pada
sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah …
2. Suatu gas yang volumenya 0,5 m3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap
hingga volumenya menjadi 2 m3. Jika usaha luar gas tersebut = 3 × 10 5 J, besar
tekanan gas adalah:

CONTOH SOAL SUB MATERI 3

1. Sebuah mesin pendingin memiliki reservoir suhu rendah sebesar −15°C. Jika selisih
suhu antara reservoir suhu tinggi dan suhu rendahnya sebesar 40°C, tentukan
koefisien performansi mesin tersebut!

2. Sebuah kulkas memiliki suhu rendah − 13°C dan suhu tinggi 27°C. Jika kalor yang
dipindahkan dari reservoir suhu rendah adalah 1300 joule, tentukan usaha yang
diperlukan kulkas!

CONTOH SOAL SUB MATERI 4

1. Sebuah mesin Carnot menerima 2000 J kalor pada suhu 500 K, melakukan kerja dan
membuang sejumlah kalor pada suhu 350 K. Tentukan jumlah kalor yang terbuang
dan perubahan entropi total dalam mesin selama satu siklus.
2. Hitunglah perubahanentropi yang terjadiketika 2,00 kg air 27,0 °C dicampurdengan
3,00 air pada 77,0 °C!

D KUNCI JAWABAN

KUNCI JAWABAN SUB MATERI 1

1. Jawab : D.
2. Jawab : B.

KUNCI JAWABAN SUB MATERI 2

1. Diket : Q = 3000 J (sistem menyerap kalor)


W = -1200 J (usaha dilakukan pada sistem)
Dit : ∆U ?
Jawab : Q = ∆U + W
3000 J = ∆U – 1200 J
∆U = 4200 J
2. Diketahui :
V1=0,5 m3
V2=2 m3.
W= 3 × 105 J
Ditanya : P??
Jawab :
Proses yang gunakan proses isobaric
W=P(V2-V1)
3 × 105 J=P(2 -0,5) m3
3 × 105 J=P(1,5)m3
P =3 × 105 J /1,5 m3
P =2× 105 Pa.
Jadi ,besarnyatekananpada gas adalah 2× 105 Pa.

KUNCI JAWABAN SUB MATERI 3


1. Data mesin
Tr = − 15°C = (− 15 + 273) K = 258 K
Tt − Tr = 40°C
Cp =....

2. Data mesin pendingin


Tr = − 13°C = (− 13 + 273) K = 260 K
Tt = 27°C = 300 K
Qr = 1300 j
W = ....

Rumus koefisien performansi jika diketahui usaha dan kalor

Dimana
W = usaha yang diperlukan untuk memindahkan kalor dari suhu rendah
Qr = kalor yang dipindahkan dari suhu rendah

Sehingga jika digabung dengan rumus dari no sebelumnya diperoleh:


KUNCI JAWABAN SUB MATERI 4

1.

T H =500 k
QH =2000 J
T L=350 k
Q L=?
QL T L
=
TH T H

Jika sistem menerima kalor, Q bertanda positif, jika sistem melepaskan kalor, Q
bertanda negatif. Sistem untuk kasus ini adalah mesin Carnot.

(350 k )
−Q L=(2000 J )
(500 k )
−Q L=1400 J
QL =−1400 J

Selama satu siklus, mesin Carnot mengalami dua proses isotermal reversibel
(pemuaian isotermal + penekanan isotermal) dan dua proses adiabatik reversibel
(pemuaian adiabatik dan penekanan adiabatik). Selama proses pemuaian dan
penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem (Q = 0).
Karena Q = 0 maka perubahan entropi selama proses adiabatik = 0.

Selama pemuaian isotermal, mesin menyedot kalor (Q) sebanyak 2000 J pada suhu
(T) 500 K. Karena mesin menyedot kalor maka Q bertanda positif. Perubahan entropi
mesin selama pemuaian isotermal adalah :

Q
ΔS=
T
2000 J
ΔS=
500 K
ΔS=4 J / K

Selama penekanan isotermal, mesin membuang kalor (Q) sebanyak 1400 J pada suhu
(T) 350 K. Karena mesin membuang kalor maka Q bertanda negatif. Perubahan
entropi mesin selama penekanan isotermal adalah :

Q
ΔS=−
T
1400 J
ΔS=−
350K
ΔS=−4 J /K

Perubahan entropi total = 4 J/K ‐ 4 J/K = 0

2. Mencari suhu campuran


Qlepas=Qterima
m2 .c2 .(T 2 −T c )=m1 .c 1 .(T c −T 1 )
3,00kg .c air .(350k−T c )=2,00kg . c air .(T c−300k )
1050K−3T c=2T c−600K
T c=330K
Menghitung Perubahan Entropi
ΔS=−S lepas+S terima
T2 Tc
[ ()
ΔS=− m2 . c2 . ln
Tc
+m1 . c 1 . ln
( )]
T2
J 350 K J 330 K
[
ΔS=− 3 , 00 kg . 4190
kg . K
. ln (
330 K )
+2 , 00 kg . 4190
kg / K (
. ln
300 K )]
ΔS=−739, 62 J / K +798 ,70 J /K
ΔS=59 , 08 J / K

Anda mungkin juga menyukai