Risma Amaliah, Andi Nurfitri Syarif, Masniati, Aris Kumongle, Muh Imran Abu Bakar
Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak. Dalam percobaan aktivitas zat radioaktif, digunakan sumber radiasi alfa, beta, dan gamma, untuk
mengenal karakteristik pancaran zat radioaktif, untuk mengetahui daya tembus dari sinar-sinar radioaktif (sinar
alfa, beta, dan gamma), hubungan antara jarak sumber radioaktif dengan aktivitas sumber yang dikenal dengan
hukum kebalikan kuadrat. Sinar gamma memiliki daya tembus yang paling besar diantara sinar-sianar radioaktif.
Semakin tinggi aktivitas dari suatu sumber radioaktif, semakin besar pula radiasi yang dihasilkan (dipancarkan).
Semakin jauh jarak sumber radioaktif dengan detector, cacahan yang diperoleh semakin kecil. Dan begitu
sebaliknya, semakin dekat jarak sumber radioaktif dengan detector, cacahan yang diperoleh semakin besar.
Radioaktivitas ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1896. pada tahun1898 Pierre Curie dan Marie Curie telah
menemukan bahwa Polonium dan Radium juga memancarkan radiasi-radiasi yang radioaktif. Radiasi-radiasi
radioaktif yang dipancarkan oleh elemen-elemen itu mengandung partikel-partikel atau sinar-sinar alfa, beta dan
gamma.
KATA KUNCI: hukum kebalikan kuadrat, radioaktifitas, sinar alfa beta dan gamma
PENDAHULUAN
Radioaktivitas mula-mula ditemukan
oleh Becquerel pada tahun 1896. Istilah
keradioaktifan pertama kali diciptakan oleh
Marie Curie (1867 - 1934), seorang ahli kimia
asal Prancis. Marie dan suaminya, Pierre Curie
(1859 - 1906), berhasil menemukan unsur
radioaktif baru, yaitu polonium dan radium.
Ernest Rutherford (1871 -1937) menyatakan
bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan atas
sinar alfa yang bermuatan positif dan sinar beta
yang bermuatan negatif. Paul Ulrich Villard
(1869 - 1915), seorang ilmuwan Prancis,
menemukan sinar radioaktif yang tidak
bermuatan, yaitu sinar gamma.
Radioaktivitas
adalah
peristiwa
terurainya beberapa inti atom tertentu secara
spontan yang diikuti dengan pancaran partikel
alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau
radiasi gamma (gelombang elektromagnetik
gelombang
pendek).
Sinar-sinar
yang
dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif,
sedangkan zat yang memancarkan sinar
radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
Satuan radiasi ini merupakan satuan
pengukuran yang digunakan untuk menyatakan
aktivitas suatu radionuklida dan dosis radiasi
ionisasi. Satuan SI untuk radioaktivitas adalah
becquerel (Bq), merupakan aktivitas sebuah
radionuklida yang meluruh dengan laju ratarata satu transisi nuklir spontan per sekon. Jadi,
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
METODOLOGI EKSPERIMEN
Pada percobaan Aktivitas zat radioaktif
ada beberapa alat yang digunakan yaitu
Tabung Geiger-Muller atau GM tube,
ratemeter, Komputer, Sumber radiokatif (
sumber sinar, , dan sinar ) Sampel holder,
Beberapa bahan penyerap dengan tebal yang
berbeda, dan Mikrometer Sekrup. perlu
diperhatikan tegangan operasional (tegangan
kerja) pada detektor GM tersebut agar detektor
berfungsi dengan baik. Tegangan kerja alat ini
dapat dipilih dalam rentang tegangan pada
daerah plateau yaitu 400 volt 900 volt.
Daerah ini disebut daerah discharge. Jadi agar
detektor ini bekerja dengan baik dan aman,
pilihlah tegangan kerja sekitar 500 volt atau
25% di sekitar daerah bawah plateau.
Selanjutnya menyalakan ratemeter dengan
memutar tombol ratemeter dari posisi off ke
posisi HV dan aktifkan program radiation
detection pada komputer. Kemudian memutar
tombol pengatur tegangan pada ratemeter
sampai diperoleh penunjukan tegangan 500
volt pada skala ratemeter. kemudian pada
program radiation detektor di komputer,
kemudian pilih com 1 lalu tekan enter dan pilih
count pada layar dan tekan enter. menekan
tombol ESC pada keyboard komputer untuk
kembali ke scaler. menekan tombol F1 untuk
mengisi waktu pencacahan (misalnya 1 sekon
atau 2 sekon), kemudian enter. Dan menekan
F2 untuk mengisi jumlah data yang diinginkan
(misalnya 30 kali).
Untuk kegiatan pertama yaitu mengenal
aktifitas zat radioaktif langkah pertama yaitu
memastikan komputer telah dalam keadaan
siap merekam data. Kemudian meletakkan
sumber latar belakang ( tanpa sumber radiasi)
pada rak sampel. kemudian memutar tombol
HV ratemeter ke posisi count. Kemudian
menekan enter pada komputer agar cacahan
terekam pada komputer kemudian mencatat
hasil yang tertulis pada komputer ke dalam
tabel pengamatan kemudian mengulangi
2.7
2.6
cps rata-rata
2.5
2.4
y = -0.1667x + 2.7556
R = 0.75
2.3
2.2
2.1
0
ketebalan penghalang(mm)
cps rata-rata
1.95
1.9
y = -0.05x + 2.0333
R = 0.2498
1.85
1.8
0
ketebalan pengahalang(mm)
2.2
cps rata-rata
2.18
2.16
2.14
2.12
y = -0.05x + 2.2334
R = 0.7502
2.1
2.08
2.06
0
14
cps rata-rata
12
10
8
y = -1.1779x + 12.926
R = 0.8538
6
4
2
0
0
ketebalan pengahalang(mm)
60
cps rata-rata
50
40
y = -6.745x + 48.805
R = 0.85
30
20
10
0
0
jarak sumber(cm)
2.5
cps rata-rata
y = 0.2667x + 1.4889
R = 0.7967
1.5
1
0.5
0
0
ketebalan pengahalang(mm)
cps rata-rata
14
12
y = -1.3667x + 16.056
R = 0.9332
8
6
4
2
0
0
ketebalan penghalang(mm)
dan
jenis
pengahalang Al sebesar
0,46 0,06 dan untuk sumber radiasi
dengan
jenis
penghalang Pb sebesar
0,62 0,13 dan jenis penghalang Al
16
10
beta
Jarak
kuadrat
(D2)
Cps
rata-rata
1
3
5
7
1
9
25
49
27.63
8.70
1
3
5
7
1
3
5
7
alfa
6,93
3,93
1
9
25
49
1
9
25
25
y = -3.6683x + 26.348
R = 0.7669
20
15
10
5
0
0
GAMBAR 6. Grafik hubungan antara cps ratarata dengan jarak sumber sinar gamma.
Jarak
(D)
(cm)
gamma
30
48.83
20.66
10.56
7.23
1.83
1.73
2.23
1.53
Cps
ratarata x
(D2)
27.63
78.30
160.83
192.73
48.83
186
264.16
354.43
1.83
15.59
55.83
75.13
sumber
cps rata-rata
0.3
0.25
y = -0.0073x + 0.225
R = 0.7489
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0
10
20
30
cps rata-rata
2.5
250
1.5
cps rata-rata
cps rata-rata
y = -0.02x + 1.9133
R = 0.0308
1
0.5
y = 28.892x - 0.6919
R = 0.975
200
150
100
50
0
0
0
80
cps rata-rata
100
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
y = -0.0024x + 0.1282
R = 0.7743
20
40
cps rata-rata
y = 49.748x + 14.365
R = 0.984
250
200
150
100
50
0
6
SIMPULAN
400
60
20
-20 0
cps rata-rata
300
40
350
60
y = 13.007x - 14.927
R = 0.9658
Jarak sumber(cm)
REFERENSI
GAMBAR 11. Grafik logaritma hubungan
antara cps rata-rata dengan jarak sumber sinar
beta.
cps rata-rata
400
y = 49.748x + 14.365
R = 0.984
300
200
100
0
0
Jarak sumber(cm)