Anda di halaman 1dari 6

KOEFISIEN PENYERAPAN ATENUASI GAMMA

Brenda Julica, Chiranjeevi Nugroho, Sistha Ridha Alfidharisti


Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
brenda.julica0@gmail.com

ABSTRACT
Gamma ray absorption coefficient is a constant comparison that connects the magnitude
intensity radioactive sources are absorbed by the thickness of the absorbent material is
polyethylene . When the gamma rays pass through the material, then some gamma rays are
absorbed by the material. This study aims to determine the attenuation coefficient gamma
value of polyethylene samples with Co-60 radioactive sources with 3 variations of
thickness.
Keywords : gamma ray, radioactive Co-60, Polyethylene, attenuation coefficient

ABSTRAK
Koefisien serapan sinar gamma merupakan suatu konstanta pembanding yang
menghubungkan antara besarnya intensitas sumber radioaktif yang terserap dengan
ketebalan bahan penyerap, bahan penyerap dalam hal ini yaitu polyethylene. Ketika sinar
gamma melewati material tersebut, maka sebagian sinar gamma tersebut diserap oleh
material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien atenuasi gamma dari
sampel polyethylene dengan sumber radioaktif Co-60 dengan 3 variasi ketebalan.
Kata Kunci : Sinar Gamma, Radioaktif Co-60, Polyethylene, Koefisien Atenuasi

PENDAHULUAN
Koefisien serapan sinar gamma merupakan suatu konstanta pembanding yang
menghubungkan besarnya intensitas sumber radioaktif yang terserap dengan ketebalan
suatu bahan penyerap. Besarnya koefisien serapan sinar gamma dapat di tentukan dengan
mencacah intensitas sumber radioaktif yang memancarkan sinar gamma dengan detector
Geiger Muller. Setelah cacah latar diperoleh, lalu cacah latar ini digunakan untunk
mengurangi dari jumlah intensitas yang di peroleh. Hal ini dikarenakan bahwa di alam
sekitar terdapat unsur-unsur radioaktif yang dapat terdeteksi oleh detektor. Jika bahan
penyerap di letakkan diantara sumber sinar gamma dan detektor maka intensitas yang
terbaca akan berkurang[1].
Radiasi gamma berinteraksi dengan materi melalui salah satu dari tiga peristiwa yang
dikenal sebagai efek fotolistrik, feel Compton dan produksi pasangan . Pada efek fotolistrik
sinar gamma memberikan semua energinya kepada electron, sedangkan pada efek
Compton sinar gamma memberikan sebagian energinya dan sisanya dihamburkan dengan
energi yang lebih kecil. Pada produksi pasangan akan terjadi pasangan positron dan
elektron. Jika positron dan electron bertemu akan terjadi peristiwa anhilasi. Produksi
pasangan hanya terjadi jika energi gamma lebih besar dari 1022 MeV [2].

Pencacah Geiger-Muller adalah alat pengukur radiasi ionisasi. Sensornya adalah sebuah
tabung berisi gas yang bersifat konduktor ketika partikel radiasi menyebabkan gas menjadi
konduktif. Alat tersebut akan menampilkan pada indikatornya (jarum) ketika sinyal
membesar. Dalam kondisi tertentu, pencacah Geiger-Muller dapat digunakan untuk
mendeteksi radiasi gamma walau nilai reabilitas berkurang dan pencacah ini tidak dapat
menunjukan neutron. Ketika sinar gamma melewati material, maka sebagian sinar gamma
tersebut diserap oleh material dari sinar akan berkurang sesuai dengan persamaan I = I 0 e-x
, Rasio antara intensitas akhir dengan awal adalah
I
=ex
I0
ln

I
=x ..(1)
I0

( )

dengan I0 adalah intensitas awal, x jarak lintasan sinar gamma (tebal penyerap x) yang
diperlukan untuk mereduksi intensitas berkas sinar gamma menjadi harga tertentu
dinyatakan dalam koefisien atenuasi [3].
Koefisien atenuasi adalah kuantitas dasar yang digunakan dalam perhitungan tingkat
penetrasi oleh radias elektromagnetik atau partikel energi lainnya. Hal ini juga disebut
koefisien atenuasi linear, koefisien atenuasi berkas atau koefisien penyerapan. Koefisien
atenuasi menggambarkan sejauh mana intensitas sinar energi berkurang saat melewati
bahan tertentu. Sebuah koefisien atenuasi linear kecil menunjukan bahwa bahan tersebut
relatif transparan, sementara nilai yang lebih besar menunjukan tingkat yang lebih besar
dari opacity[4].
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien atenuasi gamma dari sampel
polyethylene dengan sumber radioaktif Co-60 .

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sumber radioaktif Co-60 yang mempunyai
waktu paruh sebesar 5,62 tahun dengan penghalang berupa Polyethylene dengan 3 variasi
ketebalan yaitu 0,062 inchi; 0,125 inchi ; 0.25 inchi. Pada penelitian ini jarak antara
sumber radioaktif, penghalang dan sensor Geiger-Mller adalah tetap. Sensor GeigerMller sendiri adalah alat pengukur radiasi ionisasi berisikan gas yang akan menjadi
konduktor ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas tersebut menjadi konduktif,
biasanya gas Argon(Ar). Dari sensor Geiger-Mller akan diterukan kedalam digital
counter yang akan menampilkan hasil dalam bentuk cacahan. Pada penelitian digunakan
juga stopwatch untuk mengatur waktu dalam pengambilan data, jangka sorong untuk
mengukur tebal penghalang dan pinset untuk mengambil bahan radioaktif.

Gambar 1. Gambar rangkaian


percobaan

Pada penelitian ini awalnya digital counter dinyalakan dan di set dalam bentuk cacah yang
kemudian diatur tegangan kerjanya sebesar 420kV. Penelitian ini dilakukan tiga kali yaitu
tanpa sumber radioaktif dan tanpa penghalang, dengan sumber radioaktif tanpa penghalang
dan dengan sumber radioaktif diberi penghalang. Penelitian tanpa sumber radioaktif dan
tanpa penghalang bermaksud untuk menghitung radiasi di alam bebas sedangkan jika tanpa
penghalang bermaksud untuk mengetahui nilai sumber radioaktifnya. Pengambilan data
dilakukan dengan pengulangan 5 kali dalam kurun waktu 30 detik setiap pengulangannya
sehingga akan didapatkan data dalam bentuk cacah latar, cacah sumber dan cacah
penghalang.
Kemudian
akan
dihitung
intensitasnya
yaitu
caca h sumbercaca hlatar
caca h peng h alangcaca h latar
Io=
I =
dan
yang
30 detik
30 detik
kemudian akan dihitung nilai
ln

( II )
0

adalah

ln (

I
)
I0

dan akan dibentuk grafik hubungan antara

dengan tebal penghalang dengan persamaan linier yaitu y=mx+c dengan y


ln (

I
)
I 0 , x adalah tebal penghalang dan m adalah (koefisien serapan sinar

gamma).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Alat yang digunakan dalam percobaan ini digital counter analizer ini berfungsi untuk
menampilkan intensitas yang diperoleh dari pencacahan yang dilakukan oleh Geiger
Muller dalam satuan Implus/detik, stopwatch untuk menghitung waktu yang diperlukan,
detector Geiger Muller yang berfungsi sebagai pencacah, sebuah detector Geiger muller
akan membaca cacahan dari Co-60 yang disini digunakan sebagai sumber radioaktif

dimana prinsip kerja detector Geiger muller yaitu pada kedua elektroda diberikan
tegangan yang tinggi, tingginya tegangan kerja tabung detektor Geiger muller akan
menimbulkan medan listrik yang tinggi. Tingginya medan listrik pada tabung detektor
dapat mengakibatkan terjadinya guguran elektron. Pada kondisi tertentu, satu guguran
elektron menjadi pemicu terjadinya guguran elektron berikutnya pada tempat yang berbeda
di dalam tabung.Kemudian atom yang di tinggalkan oleh elektron akan berubah menjadi
ion positif. Karena elektron memiliki mobilitas yang lebih besar dibanding dengan ion
positif maka elektron dapat mengionisasi atom lain pada tegangan yang tinggi. selanjutnya
dikeluarkan melewati tahanan sehingga timbul pulsa listrik, pulsa inilah yang nantinya
akan diterima oleh digital counter analyzer dengan bantuan detektor dapat diketahui
kemampuan sinar gamma dalam menembus berbagai bahan, yang dihubungkan dengan
digital counter analyzer yang diatur pada tegangan 420 Volt agar dapat mencacah, untuk
menghitung waktu mencacah, karena tiap mencacah harus dengan waktu yang sama,pada
percobaan serapan gamma ini mengunakan waktu selama 30 detik untuk tiap pencacahan
dan tiap tebal penyerapan. Kemudian sumber radioaktif yang digunakan yaitu Co-60 dan
untuk bahan penyerap mengunakan polyethylene dengan masing-masing tebalnya 0,062
inchi, 0,125 inchi, dan 0,250 inchi.
Untuk mendapat cacahan yang murni dari sinar gamma, maka dalam percobaan perlu
dicari cacah latar terlebih dahulu. Setelah cacahan latar ini diperoleh maka cacahan latar ini
nantinya digunakan untuk mengurangi dari jumlah cacahan atau intensitas yang diperoleh,
maksudnya bahwa intensitas sebenarnya yang dapat dipakai dalam perhitungan adalah
intensitas yang dihasilkan oleh isotop Co-60 tanpa bahan penyerap ataupun isotop Co-60
dengan bahan penyerap polyethylene dikurangi dengan intensitas dari cacah latar. Hal ini
dikarenakan bahwa di alam sekitar terdapat unsur-unsur radioaktif yang dapat terdeteksi
oleh detektor. Jika bahan penyerap polyethylene ini diletakkan diantara sumber sinar
gamma dan detektor (dalam meletakkan Geiger Muller dengan sumber radioaktif harus
sejajar agar detektor dapat mencacah dengan maksimal), maka intensitas yang terbaca pada
alat akan berkurang karena sebagian intensitas terserap oleh bahan penyerap itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa harga intensitas radiasi menurun secara ekponensial terhadap
ketebalan bahan penyerap sinar gamma yang mempunyai tenaga tinggi akan menghasilkan
pulsa yang tinggi sedangkan sinar gamma bertenaga rendah akan menghasilkan pulsa yang
rendah pula. Di lain pihak intensitas sinar gamma yang terdeteksi mempengaruhi cacah
elektron yang dibebaskan. Makin tinggi intensitas sinar gamma makin banyak electron
yang dibebaskan dan makin banyak pula pulsa yang dihasilkan oleh detektor.
Koefisien serapan sinar gamma merupakan suatu konstanta pembanding yang
menghubungkan antara besarnya intensitas sumber radioaktif yang terserap dengan
ketebalan bahan penyerap, bahan penyerap dalam hal ini yaitu polyethylene. Ketika sinar
gamma melewati material tersebut, maka sebagian sinar gamma tersebut diserap oleh
material. Intensitas dari sinar akan berkurang sesuai dengan persamaan:
I =Io ex
dengan Io adalah intensitas awal, x jarak lintas sinar gamma (tebal medium Penyerap).
Dari persamaan diatas dapat dicari hubungan antara tebal penyerap x yang diperlukan
untuk mereduksi intensitas berkas sinar gamma menjadi harga tertentu dinyatakan dalam
koefisien atenuasi . Rasio antara intensitas akhir dengan awal adalah :

I
x
=e
I0
ln

I
=ex
I0

( )

Besarnya nilai merupakan slope dari grafik hubungan antara intensitas sumber sinar
gamma terhadap beberapa ketebalan bahan penyerap. Dimana dalam bentuk grafik sumbu
X sebagai fungsi ketebalan dari bahan penyerap dan sumbu Y sebagi fungsi dari nilai
I
ln
I0

( )

Berikut ini adalah data hasil penelitian :


No
1
2
3

tebal(inc
hi)
0.0620
0.1250
0.2500

ln(I/Io)
-0.5596
-1.0076
-1.6582

Dari data diatas, didapatkan hasil grafik untuk bahan penyerap polyethylene pada gambar 2
berikut.

Gambar 2. Grafik Hubungan In (I/I0) dengan tebal


penyerap (inchi)

Nilai m dari grafik adalah -5.753 , jadi nilai dari koefisien penyerapan atenuasi gamma = (-5.753) = 5.753 inchi-1.

KESIMPULAN
Prinsip kerja dari detector Geiger-Muller adalah dengan memberikan beda potensial pada
anoda dan katoda kemudian akan timbul medan listrik diantara keduanya. Ion positif akan

bergerak ke arah dinding tabung (katoda) ini lebih lambat dari electron yang ke anoda
pasangan elektron-ion yang bergerak kontinu. Pada tegangan tertentu peristiwa avalanche
electron sekunder tidak bergantung lagi pada jenis radioasi maupun energy radiasi yang
dating sehingga pulsa yang dihasilkan punya tinggi yang sama.
Pada percobaan ini, di dapat koefisien atenuasi dari bahan penghalang polyethylene sebesar
5.753 inchi-1 dan Intensitas radiasi yang di loloskan semakin kecil dikarenakan semakin
tebal bahan penghalang.
DAFTAR PUSTAKA
1 Kushartono, W. 2013. Perisai Radiasi Sinar Gamma dari Serbuk Timah Hitam(Pb) dan
Steel Grit. Jurnal Kajian Teknologi Vol. 9 No. 1 Maret 2013.
2 Muryono, H. 2006. Kajian Validasi Metode Spektrometri Gamma Supresi Compton
dengan Standar SRM Lingkungan. Prosiding PPI-PDI 2005. Yogyakarta: BATAN.
3 Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
4 Sayanti. 2014. Attenuation Coefficient Gamma Radiation. Food Chemistry 694-700.

Anda mungkin juga menyukai