Jurusan Teknokimia Nuklir, Politeknik Teknologi Nuklir – Badan Riset dan Inovasi Nasional,
Yogyakarta
Email : sttn@sttn-batan.ac.id
ABSTRAK
PENENTUAN SERAPAN DIRI SINAR GAMMA DALAM SAMPEL KI
Efisiensi sistem pencacah radiasi dan faktor absorpsi diri adalah hal penting dalam
melakukan pengukuran sinar gamma untuk mengetahui tingkat keakuratan dari suatu alat
dalam mendeteksi aktivitas radiasi oleh radioisotop. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengukur absorpsi diri sinar gamma dan efisiensi pencacahan pada saat zero self-absorption
dalam sampel Kalium Iodida (KI). Kalium Iodida (K-40) adalah isotop alam dari kalium
dengan waktu paruh 1,28 x 109 tahun yang mengemisikan sinar gamma pada 1,461 MeV
dengan fraksi peluruhan 10,7 % dan fraksi peluruhan beta 89,3 %. Kalibrasi energi dan
kalibrasi efisiensi terhadap alat dilakukan dengan menggunakan sampel standar Co-60.
Pengukuran nilai faktor absorpsi diri sinar gamma dan efisiensi pencacahan dilakukan dengan
mengukur dimensi sampel terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengukuran nilai
aktivitas dan laju cacah sampel menggunakan Robotic Gamma Spectrometer dengan detektor
tipe High Purity Germanium (HPGe) selama 54000 detik. Prinsip kerja detektor HPGe
berdasarkan pada kemampuan elektron mengalami ionisasi dan tereksitasi bila dikenai radiasi
sehingga elektron dapat berpindah dari pita valensi ke pita induksi yang akan menghasilkan
pulsa listrik. Pulsa listrik inilah yang akan diolah dan diperkuat yang kemudian ditampilkan
dalam bentuk photopeak pada komputer. Tinggi pulsa sebanding dengan tenaga foton gamma
yang berinteraksi dengan detektor. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai aktivitas sinar
gamma K-40 berdasarkan massa adalah 2710 Bq dan laju cacah sampel 1,598 cps serta
berdasarkan perhitungan diperoleh faktor absorpsi diri untuk KI adalah 0,695 serta nilai
efisiensi pencacahan sinar gamma untuk K-40 adalah 0,79 %.
Kata kunci : faktor absorpsi diri sinar gamma, sampel KI, efisiensi pencacahan, Robotic
gamma spectrometer, HPGe
ABSTRACT
DETERMINATION OF GAMMA RAY SELF-ABSORPTION IN A KI SAMPLE
The efficiency of the radiation counter system and the self-absorption factor are
important things in measuring gamma rays to determine the level of accuracy of a device in
detecting radiation activity by radioisotopes. The purpose of this practicum is to measure the
self-absorption of gamma ray and the counting efficiency at zero self absorption in Potassium
Iodide (KI) samples. Potassium Iodide (K-40) is a natural-occuring isotope of potassium whose
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
half life is 1,28 x 109 years which emits a gamma ray at 1,461 MeV with a decay fraction of
10,7% and a beta decay fraction of 89,3%. Energy calibration and efficiency calibration of the
instrument were carried out using a standard sample of Co-60. Measurement of the value of
the gamma ray self-absorption factor and efficiency of the count was carried out by measuring
the dimensions of the sample first and then proceeding with measuring the activity value and
the rate of the sample count using the Robotic Gamma Spectrometer with a High Purity
Germanium (HPGe) detector for 54000 seconds. The working principle of the HPGe detector
is based on the ability of electrons to be ionized and excited when exposed to radiation so that
electrons can move from the valence bond to the induction bond which will produce an electric
pulse. This electric pulse will be processed and amplified which is then displayed in the form
of a photopeak on a computer. The pulse height is proportional to the energy of the gamma
photon interacting with detector. Based on the measurement results the value of gamma ray
activity for K-40 based on mass is 2710 Bq and sample count rate is 1,598 cps and based on
calculations, the self-absorption factor for KI is 0,695 and the counting efficiency for K-40 is
0,79%.
Key words : Gamma ray self-absorption factor, KI sample, counting efficiency, Robotic
gamma spectrometer, HPGe
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga dapat menyebabkan masalah yang sinar gamma biasanya mengandung blok
cukup serius apabila terserap oleh jaringan kristal padat. Saat sinar ini melewati,
tubuh. mereka bertabrakan dengan elektron dalam
kristal. Proses ini disebut hamburan
Sinar gamma muncul dari inti atom
Compton, di mana sinar gamma menyerang
yang tidak stabil dikarenakan atom tersebut
elektron dan kehilangan energi. Efek
memiliki energi yang tidak sesuai dengan
fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma
kondisi dasarnya (groundstate). Sinar
yang mengenai elektron di kulit K dari
gamma adalah bentuk radiasi
sebuah atom maka elektron tersebut akan
elektromagnetik, seperti gelombang radio,
kosong sehingga akan diisi oleh elektron
radiasi inframerah, radiasi ultraviolet,
dari kulit yang lain, transisi ini yang
sinar-X dan gelombang mikro Sinar gamma
menyebabkan terjadinya efek fotolistrik.
memiliki frekuensi lebih besar dari sekitar
Sedangkan Efek produksi pasangan terjadi
1019 hertz (Hz), dan panjang gelombang
ketika sinar gamma melaju di dekat inti
kurang dari 100 pikometer (pm), atau 4 x
atom sehingga akan terbentuk pasangan
109 inci.
positron dan elektron, syaratnya tenaga
Sinar gamma memberikan suatu sinar haruslah cukup.
mekanisme yang membuang energi
pengaktifan dari inti yang mengalami
aktivasi. Jika sinar gamma mengenai suatu 1.2 Spektrometer Gamma
materi maka ia akan kehilangan sebagian
Spektrometer gamma adalah suatu
energinya. Kehilangan energi ini dapat
alat yang dapat digunakan untuk melakukan
terjadi melalui efek fotolistrik, hamburan
analisis zat radioaktif yang memancarkan
compton, dan proses produksi pasangan.
radiasi gamma. Setiap radionuklida
Di Bumi, gelombang gamma mempunyai tenaga yang berbeda dan
dihasilkan oleh ledakan nuklir, kilat, dan tertentu dan bersifat spesifik. Hal ini
aktivitas peluruhan radioaktif. Tidak seperti digunakan sebagai dasar dalam analisis
cahaya optik dan sinar-x, sinar ini tidak secara kualitatif. Analisis secara kuantitatif
dapat ditangkap dan dipantulkan oleh dilakukan berdasarkan nilai cacahan dari
cermin. Panjang gelombang sinar gamma spektrum yang dipancarkan.
sangat pendek sehingga dapat melewati
Spektrum foton gamma yang
ruang di dalam atom detektor. Detektor
terbentuk merupakan hasil interaksi
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
semi konduktor bukan pasangan elektron sebuah lubang. Elektron lain dari atom di
dan ion tetapi pasangan elektron dan hole sebelahnya akan masuk ke dalam lubang
(lowongan). tersebut dengan meninggalkan lubang yang
baru dan seterusnya. Dalam pengaruh
Detektor semi konduktor pada
medan listrik luar, elektron akan bergerak
umumnya dibuat dari bahan germanium
ke arah potensial yang tinggi sedangkan
dan silikon. Keunggulan detektor semi
lubang akan bergerak ke arah potensial
konduktor dibading pencacah radiasi yang
yang rendah, demikian hal ini berlangsung
lain adalah:
terus - menerus. Beda potensial inilah yang
a) Daya pisah tenaga (resolusi) yang akan menimbulkan pulsa. Tinggi pulsa
sangat baik. yang dihasilkan akan sebanding dengan
b) Tanggap (respon) terhadap radiasi energi foton gamma yang berinteraksi
linier (tinggi pulsa atau versus dengan detektor.
tenaga partikel).
Karena kesenjangan tenaga dalam
c) Ukuran sangat kompak dan kecil.
kristal germanium sangat kecil, maka untuk
1.5 Detektor HPGe mengatasi arus bocor balik, detektor harus
detektor yang digunakan adalah High Detektor didinginkan dengan Nitrogen cair.
Purity Germanium (HPGE) atau detektor Apabila hal ini tidak dilakukan arus bocor
dianggap sebagai kristal murni ideal atau memisahkan dua puncak energi gamma
standar dengan menggunakan suatu sumber dipancarkan oleh sumber radioaktif yang
standar radioaktif yang dimana tingkat ditangkap oleh detektor. Harga efisiensi
gammanya sudah diketahui dengan tepat deteksi suatu pengukuran ditentukan oleh
dan mempunyai banyak puncak gamma berbagai faktor antara lain: jarak cuplikan
yang tersebar secara merata dari tenaga dengan detektor, bentuk sumber radioaktif
rendah sampai tenaga tinggi. Setelah itu cuplikan, volume detektor, daya pisah
dibuat plot tenaga sinar-γ standar versus peralatan elektronik dan sebagainya
nomor saluran puncak secara total masing- (Susetyo, 1988). Berikut adalah persamaan
masing kemudian akan didapatkan garis yang digunakan untuk menghitung
lurus. Untuk mengolah data kalibrasi efisiensi:
menjadi persamaan garis linier biasanya
𝑁𝑠 𝑁𝐵𝐺
digunakan persamaan metode kuadrat 𝑡𝑠 − 𝑇𝐵𝐺
𝑦 =
terkecil atau sering juga disebut metode 𝐴𝑡 𝑥 𝜌𝑦
Density in Phase 3.13 g/cm3, solid terdahulu telah dilakukan studi mengenai
pengaruh koefisien serapan diri.
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
Efisiensi pencacahan suatu detektor peluruhan per satuan waktu. Jika aktivitas
spektrometer gamma pada satu energi foton awal suatu nuklida adalah A0 maka setelah
sehingga dapat diperoleh luas cross- berdasarkan energi foton dan aktivitas
sectional sample yang kemudian dibagi berdasarkan fluks foton. Alat ono berjalan
dengan massa KI yang telah ditimbang. otomatis yang memungkinkan
Sampel KI digunakan karena merupakan penggunanya mengukur lebih dari 40
garam yang kurang mudah menyerap air ( sampel tanpa harus berinteraksi dengan
tingkat higroskopis rendah) sehingga hasil spektrometer. Pelindung yang terbuat dari
penimbangan akan yang didapat lebih timbal dengan detektor HPGe memberikan
akurat serta senyawa KI paling signifikan hasil yang sangat akurat bahkan untuk
secara komersial sehingga mudah didapat. material dengan aktivitas rendah. Detektor
Berikut data hasil pengukuran dan HPGe digunakan karena merupakan
perhitungan dari pengukuran dimensi detektor semikonduktor, dimana detektor
sampel pada table 1. semikonduktor ini memiliki resolusi sistem
spektroskopi yang baik (lebih baik dari
NaITl) karena jumlah muatan yang
Data Table 1 Sample dimensions dihasilkan persatuan energi lebih banyak
Diameter of 9,3 cm daripada detektor yang lain sehingga
container in cm memiliki nilai ketidakpastian pengukuran
Area of container 67,89 cm2 yang kecil serta tanggap (respon) terhadap
(top) π(d/2)2 radiasi linier (tinggi pulsa atau versus
Mass of container + 1179,84 gram tenaga partikel )
KI
. High Purity Germanium (HPGE) atau
Mass of container 85,9 gram
detektor germanium kemurnian tinggi.
Mass of KI 1093,94 gram
Germanium dianggap sebagai kristal murni
Area mass of KI 16,11 gram/cm2
ideal atau kristal yang sama sekali tidak
mengandung zat pengotor (impurity). Daya
Selanjutnya dilakukan pencacahan sampel hantar listriknya disebabkan oleh gerakan
sebanyak 1 kali selama 53995,8 detik live elektron dari pita valensi yang dikenai
time (54000 detik real time) menggunakan medan luar sehingga cukup energi untuk
Robotic Gamma Spectrometer dengan melompat naik ke pita konduksi dan
detektor tipe High Purity Germanium mengakibatkan putusnya ikatan kovalen.
(HPGe). Robotic Gamma Spectrometer Dengan putusnya ikatan kovalen ini
mampu menentukan komposisi sampel elektron akan bebas bergerak membawa
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
Harga laju cacah (Cps) didapatkan dengan koefisien serap dari variasi ketebalan
menghitung luas puncak serapan total lembaran material yang diletakan antara
dibagi waktu pencacahan (dalam detik) dan radionuklida terhadap detektor sehingga
mengolah data yang ada di Gambar 3 didapatlah koefisien serap µ sebagai fungsi
melalui perhitungan berikut : dari energi beta maksimum pada beberapa
radionuklida. Pada peraktikum kali ini
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅𝑚 = digunakan metode kedua dengan
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)
persamaan:
1 − 𝑒 −𝜇𝑥
86297 𝑓𝑚 =
𝑅𝑚 = = 1,598 𝑐/𝑠 𝜇𝑥
53995,8
1 − 𝑒 −0,0483 𝑥 16,11
Diperoleh laju cacah netto rata-rata adalah 𝑓𝑚 =
0,0483 𝑥 16,11
1,598 c/s. Sinar gamma bila melewati suatu
𝑓𝑚 = 0,695
materi akan mengalami pengurangan
intensitas yang disebabkan oleh penyerapan Ketika sinar gamma melewati sebuah
bahan. Besarnya penyerapan bahan disebut sampel/material maka sebagian sinar
koefisien serapan diri (self absorption gamma tersebut diserap oleh material/
coefficient). Selanjutnya dilakukan sampel. Koefisien atenuasi serapan sinar
penentuan terhadap faktor absorpsi diri gamma merupakan suatu konstanta
sinar gamma K-40 dalam sampel KI. Pada pembanding yang menghubungkan antara
umumnya terdapat dua metode yang dapat besarnya intensitas sumber radioaktif yang
digunakan untuk mengukur faktor absorpsi terserap dengan ketebalan bahan penyerap.
diri dari sejumlah sampel, yaitu Metode Untuk dapat memperoleh nilai fm (faktor
pertama adalah dengan variasi massa dari absorpsi diri), maka perlu diketahui
sumber standar radioaktif gamma yang koefisien atenuasi massa sinar gamma dari
telah homogen dengan senyawa garam sampel KI, yang dapat dihitung dengan
seperti garam sodium karbonat, dan garam mengetahui masing-masing koefisien
kalium klorida. Residu variasi massa dari atenuasi bahan dari atom K yaitu 0,0514
larutan kemudian disebarkan secara merata cm2/g dan atom I yaitu 0,0472 cm2/g lalu
di permukaan planset kemudian diukur dimasukkan ke dalam persamaan berikut:
untuk mendapatkan variasi efisiensi
sebagai fungsi massa sampel dan metode
kedua dilakukan dengan menentukan
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
0,0483 cm2/g dan faktor absorpsi diri sinar efisiensi pencacahan tersebut adalah
jumlah cacahan atau total laju cacahan yang Diperoleh efisiensi pencacahan pada saat
terdeteksi pada sebuah puncak atau zero self-absorption adalah 0,79%.
KESIMPULAN
Dari Praktikum yang dilaksanakan, dapat
diperoleh kesimpulan sesuai dengan tujuan
dari praktikum adalah sebagai berikut:
1. Faktor absorpsi diri sinar gamma
yang diperoleh berdasarkan
perhitungan adalah sebesar 0,695.
2. Efisiensi pencacahan pada saat zero
self-absorption (saat tidak ada
serapan diri) berdasarkan
pencacahan detector HPGe dan
perhitungan sebesar 0,79%.
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia