Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Praktikum Radiokimia

Yogyakarta, 13 Desember 2021


Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Penentuan Serapan Diri Sinar Gamma dalam Sampel KI

Junita Sari, Patricia Tiara Adikartika, Zafira Naja Sakina

Jurusan Teknokimia Nuklir, Politeknik Teknologi Nuklir – Badan Riset dan Inovasi Nasional,
Yogyakarta

Email : sttn@sttn-batan.ac.id

ABSTRAK
PENENTUAN SERAPAN DIRI SINAR GAMMA DALAM SAMPEL KI
Efisiensi sistem pencacah radiasi dan faktor absorpsi diri adalah hal penting dalam
melakukan pengukuran sinar gamma untuk mengetahui tingkat keakuratan dari suatu alat
dalam mendeteksi aktivitas radiasi oleh radioisotop. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengukur absorpsi diri sinar gamma dan efisiensi pencacahan pada saat zero self-absorption
dalam sampel Kalium Iodida (KI). Kalium Iodida (K-40) adalah isotop alam dari kalium
dengan waktu paruh 1,28 x 109 tahun yang mengemisikan sinar gamma pada 1,461 MeV
dengan fraksi peluruhan 10,7 % dan fraksi peluruhan beta 89,3 %. Kalibrasi energi dan
kalibrasi efisiensi terhadap alat dilakukan dengan menggunakan sampel standar Co-60.
Pengukuran nilai faktor absorpsi diri sinar gamma dan efisiensi pencacahan dilakukan dengan
mengukur dimensi sampel terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengukuran nilai
aktivitas dan laju cacah sampel menggunakan Robotic Gamma Spectrometer dengan detektor
tipe High Purity Germanium (HPGe) selama 54000 detik. Prinsip kerja detektor HPGe
berdasarkan pada kemampuan elektron mengalami ionisasi dan tereksitasi bila dikenai radiasi
sehingga elektron dapat berpindah dari pita valensi ke pita induksi yang akan menghasilkan
pulsa listrik. Pulsa listrik inilah yang akan diolah dan diperkuat yang kemudian ditampilkan
dalam bentuk photopeak pada komputer. Tinggi pulsa sebanding dengan tenaga foton gamma
yang berinteraksi dengan detektor. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai aktivitas sinar
gamma K-40 berdasarkan massa adalah 2710 Bq dan laju cacah sampel 1,598 cps serta
berdasarkan perhitungan diperoleh faktor absorpsi diri untuk KI adalah 0,695 serta nilai
efisiensi pencacahan sinar gamma untuk K-40 adalah 0,79 %.
Kata kunci : faktor absorpsi diri sinar gamma, sampel KI, efisiensi pencacahan, Robotic
gamma spectrometer, HPGe

ABSTRACT
DETERMINATION OF GAMMA RAY SELF-ABSORPTION IN A KI SAMPLE
The efficiency of the radiation counter system and the self-absorption factor are
important things in measuring gamma rays to determine the level of accuracy of a device in
detecting radiation activity by radioisotopes. The purpose of this practicum is to measure the
self-absorption of gamma ray and the counting efficiency at zero self absorption in Potassium
Iodide (KI) samples. Potassium Iodide (K-40) is a natural-occuring isotope of potassium whose
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

half life is 1,28 x 109 years which emits a gamma ray at 1,461 MeV with a decay fraction of
10,7% and a beta decay fraction of 89,3%. Energy calibration and efficiency calibration of the
instrument were carried out using a standard sample of Co-60. Measurement of the value of
the gamma ray self-absorption factor and efficiency of the count was carried out by measuring
the dimensions of the sample first and then proceeding with measuring the activity value and
the rate of the sample count using the Robotic Gamma Spectrometer with a High Purity
Germanium (HPGe) detector for 54000 seconds. The working principle of the HPGe detector
is based on the ability of electrons to be ionized and excited when exposed to radiation so that
electrons can move from the valence bond to the induction bond which will produce an electric
pulse. This electric pulse will be processed and amplified which is then displayed in the form
of a photopeak on a computer. The pulse height is proportional to the energy of the gamma
photon interacting with detector. Based on the measurement results the value of gamma ray
activity for K-40 based on mass is 2710 Bq and sample count rate is 1,598 cps and based on
calculations, the self-absorption factor for KI is 0,695 and the counting efficiency for K-40 is
0,79%.
Key words : Gamma ray self-absorption factor, KI sample, counting efficiency, Robotic
gamma spectrometer, HPGe

PENDAHULUAN mengukur faktor absorpsi diri sinar gamma


dan masih banyak lagi persoalan lainnya
Penggunaan radioisotop dalam
yang bisa diselesaikan dengan mengetahui
berbagai bidang baik dalam bidang industri,
nilai faktor absorpsi diri sinar gamma.
pertanian, ilmu kedokteran dan lain-lainnya
mulai meningkat akhir-akhir ini, misalnya: Sinar gamma (sering kali
K-40, Co-60, Cs-137, dan seterusnya. dinotasikan dengan huruf Yunani gamma,
Peluruhan radioisotop menyebabkan γ) adalah sebuah bentuk energi dari radiasi
pemecahan inti atom yang tidak stabil elektromagnetik dengan panjang
sehingga terjadi kehilangan energi dengan gelombang yang sangat pendek (dalam orde
memancarkan radiasi sinar alfa, sinar beta, Angstrom) yang dipancarkan oleh inti atom
dan sinar gamma. Salah satu persoalan yang tidak stabil yang bersifat radioaktif.
terkait hal tersebut adalah perisai untuk Setelah inti atom memancarkan partikel ,
sinar gamma. Di mana untuk dapat (elektron), (positron), atau setelah peristiwa
mengetahui bahan-bahan apakah yang tangkapan elektron, inti yang masih dalam
dapat dipergunakan sebagai bahan perisai, keadaan tereksitasi tersebut akan turun ke
seberapa tebalkah tembok suatu ruangan keadaan dasarnya dengan memancarkan
harus dibuat jika di dalam ruangan tersebut radiasi gamma. Sinar gamma merupakan
akan dipergunakan suatu sumber sebuah bentuk radiasi mengionisasi; yang
penyinaran dilakukan dengan cara memiliki daya tembus lebih tinggi dari
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

radiasi alfa atau beta (keduanya Pencacahan sampel KI (K-40)


bukan radiasi elektromagnetik), tetapi dilakukan dengan menggunakan Robotic
kurang mengionisasi. Gamma Spectrometer dengan detektor
semikonduktor High Purity Germanium
Garam yang digunakan pada
(HPGe).Detektor HPGe digunakan karena
percobaan ini adalah Kalium Iodida (KI) K-
merupakan detektor semikonduktor,
40 adalah isotop alam dari Kalium
dimana detektor semikonduktor ini
(kelimpahan = 0,0117%) dimana umur
memiliki resolusi sistem spektroskopi yang
paruhnya 1,28 x 109 tahun. K-40
baik (lebih baik dari NaITl) karena jumlah
mengemisikan sinar gamma pada 1,461
muatan yang dihasilkan persatuan energi
MeV dengan fraksi peluruhan 10,7% dan
lebih banyak daripada detector yang lain
juga sinar beta dengan fraksi peluruhan
sehingga memiliki nilai ketidakpastian
89,3%. Sampel Kalium Iodida (KI) yang
pengukuran yang kecil.
digunakan bersifat ionik (K+I−). Senyawa
ini merupakan suatu garam putih, yang Faktor absorpsi diri sinar gamma
merupakan senyawa iodida yang paling yang diperoleh dapat digunakan untuk
signifikan secara komersial, dengan sekitar menentukan efisiensi pencacahan dari
37000 ton yang diproduksi pada tahun detektor untuk mengetahui tingkat
1985. Senyawa ini kurang mudah untuk keakuratan dari suatu alat untuk mendeteksi
menyerap air daripada natrium iodida, aktivitas radiasi yang dikeluarkan oleh
sehingga lebih mudah untuk bekerja radioisotop.
dengannya.

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Sinar Gamma

Sinar gamma adalah sebuah bentuk


berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses
nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gamma mempunyai frekuensi sebesar
1.018 siklus per detik. Sinar gamma
Figure 1. Decay scheme for K-40
memiliki daya tembus yang sangat besar
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

sehingga dapat menyebabkan masalah yang sinar gamma biasanya mengandung blok
cukup serius apabila terserap oleh jaringan kristal padat. Saat sinar ini melewati,
tubuh. mereka bertabrakan dengan elektron dalam
kristal. Proses ini disebut hamburan
Sinar gamma muncul dari inti atom
Compton, di mana sinar gamma menyerang
yang tidak stabil dikarenakan atom tersebut
elektron dan kehilangan energi. Efek
memiliki energi yang tidak sesuai dengan
fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma
kondisi dasarnya (groundstate). Sinar
yang mengenai elektron di kulit K dari
gamma adalah bentuk radiasi
sebuah atom maka elektron tersebut akan
elektromagnetik, seperti gelombang radio,
kosong sehingga akan diisi oleh elektron
radiasi inframerah, radiasi ultraviolet,
dari kulit yang lain, transisi ini yang
sinar-X dan gelombang mikro Sinar gamma
menyebabkan terjadinya efek fotolistrik.
memiliki frekuensi lebih besar dari sekitar
Sedangkan Efek produksi pasangan terjadi
1019 hertz (Hz), dan panjang gelombang
ketika sinar gamma melaju di dekat inti
kurang dari 100 pikometer (pm), atau 4 x
atom sehingga akan terbentuk pasangan
109 inci.
positron dan elektron, syaratnya tenaga
Sinar gamma memberikan suatu sinar haruslah cukup.
mekanisme yang membuang energi
pengaktifan dari inti yang mengalami
aktivasi. Jika sinar gamma mengenai suatu 1.2 Spektrometer Gamma
materi maka ia akan kehilangan sebagian
Spektrometer gamma adalah suatu
energinya. Kehilangan energi ini dapat
alat yang dapat digunakan untuk melakukan
terjadi melalui efek fotolistrik, hamburan
analisis zat radioaktif yang memancarkan
compton, dan proses produksi pasangan.
radiasi gamma. Setiap radionuklida
Di Bumi, gelombang gamma mempunyai tenaga yang berbeda dan
dihasilkan oleh ledakan nuklir, kilat, dan tertentu dan bersifat spesifik. Hal ini
aktivitas peluruhan radioaktif. Tidak seperti digunakan sebagai dasar dalam analisis
cahaya optik dan sinar-x, sinar ini tidak secara kualitatif. Analisis secara kuantitatif
dapat ditangkap dan dipantulkan oleh dilakukan berdasarkan nilai cacahan dari
cermin. Panjang gelombang sinar gamma spektrum yang dipancarkan.
sangat pendek sehingga dapat melewati
Spektrum foton gamma yang
ruang di dalam atom detektor. Detektor
terbentuk merupakan hasil interaksi
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

antara foton gamma dengan detektor,


yang dalam penelitian ini
menggunakan detektor Germanium
kemurnian tinggi/High Purity
Germanium Detector (HPGe). Dari
interaksi foton gamma dengan detektor
Figure 2. Skema Sistem Spektrometer Gamma
tersebut akan terjadi bermacam- macam
dengan detector HPGe
proses, tiga diantaranya yaitu:
1.3 Robotic Gamma Spectrometer
1.Efek Foto Listrik
Robotic Gamma Spectrometer
2.Efek Hamburan Compton digunakan untuk mendeteksi dan

3.Produksi Pasangan menganalisis radionuklida dari berbagai


jenis objek lingkungan seperti batuan,
Proses-proses tersebut tergantung pada
mineral, lumpur, kerak, tanah, tanaman,
energi foton gamma dan akan
sedimen, dan partikel udara serta air.
menghasilkan elektron dari atom-atom
Sistem spektrometri mampu menentukan
yang berinteraksi dengan foton gamma
komposisi sampel berdasarkan energi foton
(Retno 1992).
dan aktivitas berdasarkan fluks foton.
Sistem spektrometer terdiri atas Pelindung yang terbuat dari timbal dengan
sistem detektor, tegangan tinggi (high detektor HPGe memberikan hasil yang
voltage) , penguat (amplifier), ADC (analog sangat akurat bahkan untuk material dengan
to digital converter) dan sistem penganalisis aktivitas rendah. Alat ini berjalan dengan
saluran ganda (multi-channel analyzer otomatis yang memungkinkan
disingkat MCA). MCA tidak dapat penggunanya mengukur lebih dari 40
dipisahkan dengan ADC oleh karena itu sampel, tanpa harus berinteraksi dengan
seringkali keduanya menjadi satu spektrometer.
kesatuan[13,18] . Skema sistem
1.4 Detektor Semikonduktor
spektrometer gamma dengan detektor
HPGe ditunjukkan pada Figure 2. Detektor semi konduktor dapat
dipandang sebagai detektor ionisasi.
Medium gas pada detektor ionisasi diganti
dengan zat padat yang bersifat
semikonduktor. Muatan yang dibawa dalam
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

semi konduktor bukan pasangan elektron sebuah lubang. Elektron lain dari atom di
dan ion tetapi pasangan elektron dan hole sebelahnya akan masuk ke dalam lubang
(lowongan). tersebut dengan meninggalkan lubang yang
baru dan seterusnya. Dalam pengaruh
Detektor semi konduktor pada
medan listrik luar, elektron akan bergerak
umumnya dibuat dari bahan germanium
ke arah potensial yang tinggi sedangkan
dan silikon. Keunggulan detektor semi
lubang akan bergerak ke arah potensial
konduktor dibading pencacah radiasi yang
yang rendah, demikian hal ini berlangsung
lain adalah:
terus - menerus. Beda potensial inilah yang
a) Daya pisah tenaga (resolusi) yang akan menimbulkan pulsa. Tinggi pulsa
sangat baik. yang dihasilkan akan sebanding dengan
b) Tanggap (respon) terhadap radiasi energi foton gamma yang berinteraksi
linier (tinggi pulsa atau versus dengan detektor.
tenaga partikel).
Karena kesenjangan tenaga dalam
c) Ukuran sangat kompak dan kecil.
kristal germanium sangat kecil, maka untuk
1.5 Detektor HPGe mengatasi arus bocor balik, detektor harus

Dalam spektrometer gamma, dioperasikan pada suhu yang rendah.

detektor yang digunakan adalah High Detektor didinginkan dengan Nitrogen cair.

Purity Germanium (HPGE) atau detektor Apabila hal ini tidak dilakukan arus bocor

germanium kemurnian tinggi. Germanium akan merusak kemampuan detektor untuk

dianggap sebagai kristal murni ideal atau memisahkan dua puncak energi gamma

kristal yang sama sekali tidak mengandung yang berdekatan.

zat pengotor (impurity). Daya hantar 1.6 Kalibrasi Spektrometer Gamma


listriknya disebabkan oleh gerakan elektron
Ada dua jenis kalibrasi yang perlu
dari pita valensi yang dikenai medan luar
dilakukan sebelum alat digunakan yaitu
sehingga cukup energi untuk melompat
kalibrasi tenaga dan kalibrasi efisiensi.
naik ke pita konduksi dan mengakibatkan
putusnya ikatan kovalen. Dengan putusnya 1.6.1. Kalibrasi Energi
ikatan kovalen ini elektron akan bebas
Kalibrasi energi perlu dilakukan
bergerak membawa muatannya. Tiap
dengan tujuan untuk mengetahui nomor
elektron yang pindah dari pita valensi
salur dengan tenaga dimana ini dilakukan
menuju pita konduksi akan meninggalkan
dengan mencacah sumber radioaktif
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

standar dengan menggunakan suatu sumber dipancarkan oleh sumber radioaktif yang
standar radioaktif yang dimana tingkat ditangkap oleh detektor. Harga efisiensi
gammanya sudah diketahui dengan tepat deteksi suatu pengukuran ditentukan oleh
dan mempunyai banyak puncak gamma berbagai faktor antara lain: jarak cuplikan
yang tersebar secara merata dari tenaga dengan detektor, bentuk sumber radioaktif
rendah sampai tenaga tinggi. Setelah itu cuplikan, volume detektor, daya pisah
dibuat plot tenaga sinar-γ standar versus peralatan elektronik dan sebagainya
nomor saluran puncak secara total masing- (Susetyo, 1988). Berikut adalah persamaan
masing kemudian akan didapatkan garis yang digunakan untuk menghitung
lurus. Untuk mengolah data kalibrasi efisiensi:
menjadi persamaan garis linier biasanya
𝑁𝑠 𝑁𝐵𝐺
digunakan persamaan metode kuadrat 𝑡𝑠 − 𝑇𝐵𝐺
𝑦 =
terkecil atau sering juga disebut metode 𝐴𝑡 𝑥 𝜌𝑦

regresi linier (Knoll, 1979). Dengan:

Untuk menggambarkan kurva kalibrasi energi  : efisiensi pencacahan (%)


dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan berikut :
NS: cacah standar (cacah)

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 NBG : cacah latar (cacah)

Dengan : ts : waktu cacah standar (detik)

Y = Energy gamma ( KeV) tBG : waktu cacah latar (detik)

a dan b = Bilangan konstanta (linier) At : aktivitas sumber standar pada saat


pencacahan (Bq)
X = Nomor salur (channel)
P : kelimpahan energi gamma (%)

1.6.2. Kalibrasi Efisiensi


1.7 Kalium Iodida
Kalibrasi efisiensi dilakukan untuk
mengetahui nilai perbandingan antara Kalium iodida adalah garam kristal
aktivitas sumber standar dan laju cacah putih dengan formula kimia KI, yang
yang diterima oleh detektor. Hal ini digunakan dalam fotografi dan perawatan
dikarenakan tidak semua sinar-γ yang radiasi. KI bisa menjadi kuning saat
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

pemanasan di udara atau saat berdiri di


udara lembab dalam waktu lama, karena Solubility in 128 g/100 ml (6
oksidasi iodida menjadi yodium. Kalium Water °C)
iodida bersifat ionik, K+ dan I- .Senyawa ini
mengkristal dalam struktur natrium klorida. Melting Point 681°C (954 K)
Senyawa ini diproduksi secara industri
dengan mereaksikan KOH dengan iodin. Boiling Point 1330°C (1600 K)
Senyawa ini merupakan suatu garam putih,
yang merupakan senyawa iodida yang Table 1. Karakteristik Kalium Iodida
paling signifikan secara komersial.
1.8 Radionuklida K-40
Senyawa ini kurang mudah untuk menyerap
air sehingga lebih mudah untuk bekerja Kalium merupakan unsur yang terletak
dengannya. Karena ion iodida adalah suatu di periode 4 golongan IA dalam tabel
agen pereduksi yang tidak terlalu kuat, I− periodik unsur-unsur kimia, mempunyai
dengan mudah teroksidasi membentuk I2 nomer atom 19 dan berat atom 39,098 serta
oleh suatu agen pengoksidasi yang kuat waktu paruh 1,28 x 109 tahun. Radionuklida
seperti klorin: K-40 adalah sumber radiasi internal yang
tcrdapat secara alamiah dan memasuki
2KI (aq) + Cl2 (aq) → 2 KCl (aq) + I2 (aq)
tubuh manusia melalui makanan. Karena
Nama Sintesis Potassium iodide unsur ini adalahunsur esensial dalam
fisiologi manusia, ada dibawah kendali
Nama Lain Kalium iodida, homeostatik yangerat dalam tubuh (M.H
knollide, potide Thayib, 1985 dalam Purba 2001).

1.9 Faktor Absorpsi Diri


Formula KI
Massa Molar 166.00 g/mol Sinar gamma bila melewati suatu materi
akan mengalami pengurangan intensitas

Bentuk Kristal solid putih yang disebabkan oleh penyerapan bahan.


Besarnya penyerapan bahan disebut

CAS number [7681-11-0] koefisien serapan diri (self absorption


coefficient). Pada beberapa penelitian

Density in Phase 3.13 g/cm3, solid terdahulu telah dilakukan studi mengenai
pengaruh koefisien serapan diri.
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Absorpsi radiasi sinar gamma spektrum gamma energi tertentu, terhadap


merupakan percobaan yang dilakukan jumlah foton gamma energi tertentu yang
untuk menemukan faktor absorbsi radiasi dipancarkan oleh suatu nuklida pemancar
dari sebuah materi kemudian memahami gamma / terhadap aktivitas radionuklida
hubungan antara tebal materi yang dikalikan dengan fraksi peluruhan sinar
digunakan sebagai penghalang atau gamma beserta dengan faktor absorpsi diri
absorber terhadap intensitas radiasi dengan sinar gamma . Persamaan untuk
terlebih dahulu dilakukan kalibrasi detektor menghitung efisiensi pencacahan tersebut
untuk energi radiasi sinar gamma dari adalah sebagai berikut :
sumber dengan Co-60. Peristiwa absorbsi
𝑅𝑚
adalah salah satu bentuk kehilangan energi 0=
𝑓𝑚. 𝐴. 𝑑
sumber radiasi beta bila mengenai medium.
Dengan :
Berbeda dengan radiasi partikel bermuatan
(a atau b), daya tembus radiasi gamma dan 0 = Efisiensi pencacahan pada zero self
sinar-X sangat tinggi bahkan tidak dapat absorption (tidak ada serapan diri)
diserap secara keseluruhan. Faktor absorpsi
Rm = laju cacah netto rata-rata
diri dapat dihitung dengan persamaan :
fm = faktor absorpsi diri
1 − 𝑒 −𝜇𝑥
𝑓=
𝜇𝑥 A = aktivitas

Dengan : d = fraksi peluruhan sinar gamma

f = faktor absorpsi diri 1.11 Aktivitas Radiasi

𝜇 = koefisien atenuasi massa sinar gamma Aktivitas Radiasi Aktivitas radiasi


menyatakan jumlah peluruhan yang terjadi
x = ketebalan sampel (area mass) dalam
per detik. Aktivitas tidak berhubungan
g/cm
dengan jenis radiasi dan energi radiasi,
1.10 Efisiensi Pencacahan namun hanya berhubungan dengan jumlah

Efisiensi pencacahan suatu detektor peluruhan per satuan waktu. Jika aktivitas

spektrometer gamma pada satu energi foton awal suatu nuklida adalah A0 maka setelah

gamma tertentu, merupakan rasio antara t detik aktivitasnya menjadi At yang

jumlah cacahan atau total laju cacahan yang mengikuti persamaan 1 :

terdeteksi pada sebuah puncak atau 𝐴𝑡= 𝐴0 𝑒 −𝜆𝑡


Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Dengan : 4. Timbangan (up to 1 kg to


nearest gram)
At = Aktivitas pada saat tertentu (Bq)
5. Robotic Gamma Spectrometer
A0 = Aktivitas awal (Bq) (Detektor HPGe)

λ = Tetapan peluruhan Bahan yang digunakan dalam

t = Beda waktu. eksperimen ini adalah :

Besaran lain yang berkenaan 1. Kalium Iodida (KI)

dengan aktivitas adalah waktu paruh, yaitu


interval waktu aktivitas radiasi sehingga 3) WAKTU DAN TEMPAT

berkurang menjadi separuhnya. Waktu


paruh secara simbolik dituliskan T1/2 Eksperimen ini dilaksanakan pada
mengikuti persamaan 2 : tanggal 28 November 2021 pada
pukul 13.00 WIB di Gedung 16
0,693
𝑇1/2 = Laboratorium Radiolingkungan,
𝜆
Politeknik Teknologi Nuklir
METODE PENELITIAN
Indonesia, Badan Riset dan Inovasi
1) TUJUAN Nasional, Yogyakarta.

Eksperimen ini bertujuan untuk


mengukur faktor absorpsi diri sinar 4) PROSEDUR PERCOBAAN

gamma dari serapan diri 40


K dalam ❖ Kalibrasi Spektrometer

sampel KI serta mengukur efisisensi Gamma

pencacahan pada saat zero self- Sebelum digunakan dalam

absorption (tidak ada serapan diri ). pengukuran, terlebih dahulu


sistem spektrometer gamma

2) PERALATAN DAN BAHAN dikalibrasi dengan sumber


standar Co-60 untuk

Alat yang digunakan dalam menentukan hubungan

eksperimen ini adalah : antara nomor salur dan

1. Wadah plastic sampel energi gamma (keV).

2. Spatula Pengukuran dapat dilakukan

3. Penggaris (cm) dengan mencacah sumber


Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

radioaktif standar yaitu dari KI, kemudian ditutup.


sumber yang sudah Selanjutnya dilakukan
diketahui tenaganya dengan perhitungan luas cross-
tepat. Ada dua macam sectional sampel dan dibagi
kalibrasi yang dilakukan dengan massa KI untuk
yaitu kalibrasi energi dan mendapatkan ketebalan
kalibrasi efisiensi. sampel (berat area) dalam
❖ Menghitung Dimensi gr/cm2.
Sampel
❖ Pencacahan dengan
Diukur diameter Robotic Gamma
dalam dan tinggi wadah Spectrometer
silinder bervolume 1000 mL
Sampel dicacah 1
yang telah ditimbang,
kali dengan detektor HPGe
kemudian diisi dengan Kl
selama 54000 detik.
hingga penuh. Dicatat berat
HASIL DAN PEMBAHASAN mengetahui kuantitas atau tingkat
Pada praktikum kali ini bertujuan radioaktivitas dari radionuklida pemancar
untuk mengukur faktor absorpsi diri sinar gamma yang terdapat pada suatu sampel..
gamma dari serapan diri 40K dalam sampel Kedua kalibrasi tersebut dilakukan
KI serta mengukur efisisensi pencacahan menggunakan sumber standar radioaktif
pada saat zero self-absorption (tidak ada padatan yang diketahui aktivitasnya yaitu
serapan diri). Sebelum dilakukan Co-60. Bentuk kurva kalibrasi efisiensi
pengukuran, terlebih dahulu Spektrometer akan lebih baik, jika sumber standar yang
Gamma dikalibrasi. Kalibrasi dibedakan digunakan mempunyai energi dengan
menjadi dua yaitu kalibrasi energi dan sebaran yang lengkap.
kalibrasi efisiensi. Kalibrasi energi
Kemudian dilakukan pengukuran
dilakukan untuk analisis kualitatif
dimensi sampel terlebih dahulu untuik
spektrometer gamma untuk mengetahui
mendapatkan ketebalan sampel dalam
hubungan nomor salur dengan energi dari
gram/cm2 dengan melakukan pengukuran
sinar gamma. Sedangkan kalibrasi efisiensi
terhadap diameter dalam dan tinggi wadah
dilakukan untuk analisis kuantitatif
silinder (Marinelli) bervolume 1 L serta
spektrometer gamma yang bertujuan untuk
melakukan penimbangan terhadap berat KI
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

sehingga dapat diperoleh luas cross- berdasarkan energi foton dan aktivitas
sectional sample yang kemudian dibagi berdasarkan fluks foton. Alat ono berjalan
dengan massa KI yang telah ditimbang. otomatis yang memungkinkan
Sampel KI digunakan karena merupakan penggunanya mengukur lebih dari 40
garam yang kurang mudah menyerap air ( sampel tanpa harus berinteraksi dengan
tingkat higroskopis rendah) sehingga hasil spektrometer. Pelindung yang terbuat dari
penimbangan akan yang didapat lebih timbal dengan detektor HPGe memberikan
akurat serta senyawa KI paling signifikan hasil yang sangat akurat bahkan untuk
secara komersial sehingga mudah didapat. material dengan aktivitas rendah. Detektor
Berikut data hasil pengukuran dan HPGe digunakan karena merupakan
perhitungan dari pengukuran dimensi detektor semikonduktor, dimana detektor
sampel pada table 1. semikonduktor ini memiliki resolusi sistem
spektroskopi yang baik (lebih baik dari
NaITl) karena jumlah muatan yang
Data Table 1 Sample dimensions dihasilkan persatuan energi lebih banyak
Diameter of 9,3 cm daripada detektor yang lain sehingga
container in cm memiliki nilai ketidakpastian pengukuran
Area of container 67,89 cm2 yang kecil serta tanggap (respon) terhadap
(top) π(d/2)2 radiasi linier (tinggi pulsa atau versus
Mass of container + 1179,84 gram tenaga partikel )
KI
. High Purity Germanium (HPGE) atau
Mass of container 85,9 gram
detektor germanium kemurnian tinggi.
Mass of KI 1093,94 gram
Germanium dianggap sebagai kristal murni
Area mass of KI 16,11 gram/cm2
ideal atau kristal yang sama sekali tidak
mengandung zat pengotor (impurity). Daya
Selanjutnya dilakukan pencacahan sampel hantar listriknya disebabkan oleh gerakan
sebanyak 1 kali selama 53995,8 detik live elektron dari pita valensi yang dikenai
time (54000 detik real time) menggunakan medan luar sehingga cukup energi untuk
Robotic Gamma Spectrometer dengan melompat naik ke pita konduksi dan
detektor tipe High Purity Germanium mengakibatkan putusnya ikatan kovalen.
(HPGe). Robotic Gamma Spectrometer Dengan putusnya ikatan kovalen ini
mampu menentukan komposisi sampel elektron akan bebas bergerak membawa
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

muatannya. Tiap elektron yang pindah dari


pita valensi menuju pita konduksi akan
meninggalkan sebuah lubang. Elektron lain
dari atom di sebelahnya akan masuk ke
dalam lubang tersebut dengan
meninggalkan lubang yang baru dan
seterusnya. Dalam pengaruh medan listrik
luar, elektron akan bergerak ke arah
potensial yang tinggi sedangkan lubang
akan bergerak ke arah potensial yang
rendah, demikian hal ini berlangsung terus
- menerus. Beda potensial inilah yang akan Gambar 3. Gamma Spectrum Processing
Report
menimbulkan pulsa. Pulsa listrik inilah
yang akan diolah dan diperkuat yang Radionuklida K-40 adalah sumber radiasi
kemudian ditampilkan dalam bentuk internal yang tcrdapat secara alamiah dan
photopeak pada computer. Tinggi pulsa memasuki tubuh manusia melalui makanan
yang dihasilkan akan sebanding dengan yang merupakan isotop alam dari kalium
energi foton gamma yang berinteraksi dengan kelimpahan 0,0117% dan waktu
dengan detektor. Karena kesenjangan paruh 1,28 x 109 tahun. K-40
tenaga dalam kristal germanium sangat mengemisikan sinar gamma pada 1,461
kecil, maka untuk mengatasi arus bocor MeV dengan fraksi peluruhan 10,7% dan
balik, detektor harus dioperasikan pada lagi juga sinar beta dengan beta fraksi
suhu yang rendah. Detektor didinginkan peluruhan 89,3%. Dari gambar hasil
dengan Nitrogen cair. Apabila hal ini tidak pencacahan tersebut dapat diperoleh bahwa
dilakukan arus bocor akan merusak tujuan dari pencacahan ini adalah untuk
kemampuan detektor untuk memisahkan mengetahui nilai Aktivitas dari K-40 dan
dua puncak energi gamma yang berdekatan. laju cacah netto rata-rata. Aktivitas tidak
Berikut data hasil pencacahan pada Gambar berhubungan dengan jenis radiasi dan
3. energi radiasi, namun hanya berhubungan
dengan jumlah peluruhan per satuan waktu.
Aktivitas Radiasi menyatakan jumlah
peluruhan yang terjadi per detik. Aktivitas
yang diperoleh yaitu sebesar 2710 Bq.
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Harga laju cacah (Cps) didapatkan dengan koefisien serap dari variasi ketebalan
menghitung luas puncak serapan total lembaran material yang diletakan antara
dibagi waktu pencacahan (dalam detik) dan radionuklida terhadap detektor sehingga
mengolah data yang ada di Gambar 3 didapatlah koefisien serap µ sebagai fungsi
melalui perhitungan berikut : dari energi beta maksimum pada beberapa
radionuklida. Pada peraktikum kali ini
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅𝑚 = digunakan metode kedua dengan
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)
persamaan:

1 − 𝑒 −𝜇𝑥
86297 𝑓𝑚 =
𝑅𝑚 = = 1,598 𝑐/𝑠 𝜇𝑥
53995,8
1 − 𝑒 −0,0483 𝑥 16,11
Diperoleh laju cacah netto rata-rata adalah 𝑓𝑚 =
0,0483 𝑥 16,11
1,598 c/s. Sinar gamma bila melewati suatu
𝑓𝑚 = 0,695
materi akan mengalami pengurangan
intensitas yang disebabkan oleh penyerapan Ketika sinar gamma melewati sebuah
bahan. Besarnya penyerapan bahan disebut sampel/material maka sebagian sinar
koefisien serapan diri (self absorption gamma tersebut diserap oleh material/
coefficient). Selanjutnya dilakukan sampel. Koefisien atenuasi serapan sinar
penentuan terhadap faktor absorpsi diri gamma merupakan suatu konstanta
sinar gamma K-40 dalam sampel KI. Pada pembanding yang menghubungkan antara
umumnya terdapat dua metode yang dapat besarnya intensitas sumber radioaktif yang
digunakan untuk mengukur faktor absorpsi terserap dengan ketebalan bahan penyerap.
diri dari sejumlah sampel, yaitu Metode Untuk dapat memperoleh nilai fm (faktor
pertama adalah dengan variasi massa dari absorpsi diri), maka perlu diketahui
sumber standar radioaktif gamma yang koefisien atenuasi massa sinar gamma dari
telah homogen dengan senyawa garam sampel KI, yang dapat dihitung dengan
seperti garam sodium karbonat, dan garam mengetahui masing-masing koefisien
kalium klorida. Residu variasi massa dari atenuasi bahan dari atom K yaitu 0,0514
larutan kemudian disebarkan secara merata cm2/g dan atom I yaitu 0,0472 cm2/g lalu
di permukaan planset kemudian diukur dimasukkan ke dalam persamaan berikut:
untuk mendapatkan variasi efisiensi
sebagai fungsi massa sampel dan metode
kedua dilakukan dengan menentukan
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

𝜇 𝐾𝐼 = spektrum gamma energi tertentu, terhadap


(𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐾 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐾𝐼 𝑥 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑎𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖 𝐾) + jumlah foton gamma energi tertentu yang
(𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐼 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐾𝐼 𝑥 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑎𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖 𝐼) dipancarkan oleh suatu nuklida pemancar
40 127 gamma / terhadap aktivitas radionuklida
𝜇 𝐾𝐼 = ( 𝑥 0,0514) + ( 𝑥 0,0472)
167 167
dikalikan dengan fraksi peluruhan sinar
2
𝜇 𝐾𝐼 = 0,0123 + 0,036 = 0,0483 cm /g gamma beserta dengan faktor absorpsi diri

Diperoleh koefisien atenuasi KI adalah sinar gamma. Persamaan untuk menghitung

0,0483 cm2/g dan faktor absorpsi diri sinar efisiensi pencacahan tersebut adalah

gamma K-40 dalam sampel KI adalah sebagai berikut:

sebesar 0,695. Dengan diketahuinya faktor 𝑅𝑚


0=
absorpsi diri, maka dapat ditemukan 𝑓𝑚. 𝐴. 𝑑
efisiensi pencacahan untuk K-40 pada zero
self-absorption (saat tidak ada serapan diri).
1,598
Efisiensi pencacahan suatu detektor 0=
0,695 𝑥 2710 𝑥 0,107
spektrometer gamma pada satu energi foton
gamma tertentu, merupakan rasio antara 𝜀0 = 0,79 % (jika dalam persen)

jumlah cacahan atau total laju cacahan yang Diperoleh efisiensi pencacahan pada saat
terdeteksi pada sebuah puncak atau zero self-absorption adalah 0,79%.

KESIMPULAN
Dari Praktikum yang dilaksanakan, dapat
diperoleh kesimpulan sesuai dengan tujuan
dari praktikum adalah sebagai berikut:
1. Faktor absorpsi diri sinar gamma
yang diperoleh berdasarkan
perhitungan adalah sebesar 0,695.
2. Efisiensi pencacahan pada saat zero
self-absorption (saat tidak ada
serapan diri) berdasarkan
pencacahan detector HPGe dan
perhitungan sebesar 0,79%.
Jurnal Praktikum Radiokimia
Yogyakarta, 13 Desember 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Journal Current Research Paper, Volume 7


Issue 10 (365-370)
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, 2008, Penentuan Konsentrasi
Retno TK. 1992. Pengukuran
Radionuklida Pemancar Gamma dalam
Radionuklida Alam pada Bahan Bangunan
Menggunakan Spektrometer Sampel Lingkungan Menggunakan
Gamma[Skripsi]. Malang: Universitas Spektrometer Gamma, PTKMR-BATAN
Brawijaya, Fakultas Matematika dan Wahyudi, Iskandar D. & Marjanto D.,
Ilmu Pengetahuan Alam 2007. Pengaruh Matriks Terhadap
Pencacahan Sampel Menggunakan
SUSETYO, W., 1988, Spektrometer
Spektrometer Gamma. JFN, Vol.1 No.2,
Gamma dan Penerapannya Dalam Analisis
Pengaktifan Netron, Gajah Mada ISSN 1978-8738.
University Press, Yogyakarta. Paweł Jodłowski. 2006. Self-absorption
correction in gamma-ray spectrometry of
Al-Dughmah M., & Qurashy F., 2012,
environmental samples – an overview of
Determination of K-40 Radionuclide
methods and correction values obtained for
Content and The Resulting Radiation Dose
the selected geometries
in Some Foodstuffs and Drinking Water in
KSA, Environmental Science An Indian

Anda mungkin juga menyukai