Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

APLIKASI DETEKTOR HPGe TERHADAP PENENTUAN NILAI FAKTOR


SERAPAN DIRI SINAR GAMMA OLEH SAMPEL KALIUM IODIDA

Alfisah Amanda1), Faris Adam Maulana1), Isna Syilmi Qaira1), Tazkia Nurfaaqih
Amalia1)
1)
Mahasiswa Program Studi Teknokimia Nuklir, Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
Abstrak

Pengaplikasian spektroskopi gamma yang menggunakan sistem detektor HPGe sering


digunakan di zaman sekarang untuk melakukan analisis terhadap sampel lingkungan yang
bersifat radioaktif. Sistem detektor HPGe ini dalam penganalisisannya menggunakan standar
sampel yang bersifat radioaktivitas dan komposisinya yang telah diketahui dan tersimpan di
data utama dari detektor sebagai data kalibrasi. Data kalibrasi dinyatakan sebagai penyerapan
diri gamma ray pada saat nol. Penyerapan diri gamma ray terjadi ketika sampel radioaktivitas
yang dianalisis berjumlah banyak hingga 0,5 – 3 L. Pada praktikum ini menggunakan sampel
Kalium Iodida dengan massa 1093,94 gram yang dicacah menggunakan detektor HPGe
sehingga menghasilkan nilai faktor penyerapan diri sebesar 0,998 dengan efisiensi cacahan
penyerapan diri gamma ray pada saat nol sebesar 0,552% yang memiliki aktivitas sampel KI
sebesar 2710 Bq.

Kata kunci : Detektor HPGe, spektroskopi gamma, faktor penyerapan diri, efisiensi cacahan
penyerapan diri pada saat nol.

Abstract

The application of gamma spectroscopy using the HPGe detector system is often used today
to perform analysis of radioactive environmental samples. This HPGe detector system in its
analysis uses a standard sample that is radioactivity and its composition is known and stored
in the main data from the detector as calibration data. Calibration data are expressed as
gamma ray self-absorption at zero. Gamma ray self-absorption occurs when a large number
of radioactivity samples are analyzed up to 0.5-3 L. In this practicum, a sample of Potassium
Iodide with a mass of 1093.94 grams is chopped using an HPGe detector so as to produce a
self-absorption factor value of 0.998 with an absorption count efficiency. gamma ray self at
zero is 0.552% which has a KI sample activity of 2710 Bq.

Keywords : HPGe detector, gamma spectroscopy, self-absorption factor, self-absorption


count efficiency at zero.

1. Pendahuluan adanya pancaran radiasi dari suatu


Gejala radioaktivitas tidak dapat sumber, tetapi yang lebih penting adalah
dirasakan langsung oleh pancaindra untuk mengetahui berapa intensitas
manusia, sehingga sangat berbahaya bila maupun energinya.
terkena radiasi dengan dosis yang Detektor nuklir merupakan bagian
berlebihan. Meskipun demikian radiasi terpenting dalam sistem alat ukur radiasi
nuklir dapat dideteksi dengan detektor nuklir. Detektor nuklir yang digunakan
nuklir. Pengertian deteksi radiasi nuklir banyak memanfaatkan interaksi radiasi
tidak hanya terbatas untuk mengetahui nuklir dengan materi. Interaksi tersebut
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

Menimbulkan beberapa efek yang pada pulsa listrik yang akan diolah dan
akhirnya dapat diubah menjadi pulsa diperkuat oleh amplifier yang akan
listrik. Spektrometri gamma merupkan dicitrakan dalam bentuk photopeak pada
metode pengukuran dan identifikasi unsur komputer.
dengan jalan mengaati gejala akibat
interaksi gamma dengan materi.
Dikarenakan adanya interaksi tersebut
maka praktikum ini akan menggunakan
detektor berupa detektor HPGe untuk
menentukan nilai faktor self absorption
gamma ray spectroscopy dan menentukan
efisiensi pencacahan pada saat zero
absorpstion. Pada praktikum ini Gambar 1. Prinsip Kerja Detektor HPGe
menggunakan sampel yang bersifat Germanium detektor sebagian besar
radioaktif berupa kalium iodida (KI). digunakan untuk spektroskopi gamma di
Pada sampel radioaktif kalium iodida fisika nuklir . Detektor ini juga disebut -
akan meluruh sambil memancarkan sinar kemurnian tinggi detektor germanium
gamma yang bersifat energetic. Sifat (HPGe) atau detektor hyperpure
energetic ini dapat menyebabkan efek self germanium. Sebelum teknik pemurnian
absorption dari sampel KI. Dikarenakan saat yang disempurnakan, germanium
adanya fenomena self absorption ini maka kristal tidak dapat diproduksi dengan
praktikum ini dilakukan guna untuk kemurnian yang cukup untuk
mengamati bagaimana fenomena ini memungkinkan penggunaannya sebagai
terjadi. detektor spektroskopi. Kotoran dalam
2. Dasar Teori elektron kristal perangkap dan lubang,
Detektor High Purity Germanium merusak kinerja detektor. Akibatnya
(HPGe) merupakan detektor kristal germanium yang didoping dengan
semikonduktor yang memiliki efisiensi lithium ion (Ge (Li)), untuk menghasilkan
tinggi untuk mengukur radiasi gamma, intrinsik wilayah di mana elektron dan
namun pada kenyataannya detektor harus lubang akan mampu mencapai kontak dan
tetap berada dalam temperatur yang sangat menghasilkan sinyal.
rendah, walaupun sedang tidak digunakan, Pada 2012 HPGe detektor yang
pada umumnya menggunakan nitrogen biasa menggunakan difusi lithium untuk
cair. Detektor HPGe merupakan detektor membuat n + kontak ohmik , dan
semikonduktor yang mempunyai implantasi boron untuk membuat p +
kemampuan untuk memisahkan dua peak kontak. Detektor koaksial dengan kontak n
jauh lebih baik daripada NaI(TI). + sentral disebut sebagai tipe-n detektor,
Prinsip kerja dari detektor HPGe sedangkan tipe-p detektor memiliki ap +
dengan menggunakan acuan kemampuan kontak pusat. Ketebalan kontak ini
elektron yang mengalami ionisasi dan merupakan lapisan mati di sekitar
tereksitasi apabila dikenai radiasi sehingga permukaan kristal di mana deposisi energi
elektron dapat berpindah dari pita valensi tidak menghasilkan sinyal detektor.
ke pita induksi yang akan menghasilkan Kontak sentral dalam detektor ini adalah
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

berlawanan dengan kontak permukaan, kehabisan detektor, biaya operator (lubang


membuat lapisan mati n-jenis detektor dan elektron) yang dihasilkan dan tersapu
yang lebih kecil daripada lapisan mati oleh medan listrik ke P dan N elektroda.
dalam tipe -p detektor. Khas lapisan Hipotesis ini, yang sebanding dengan
ketebalan mati beberapa ratus mikrometer energi yang disimpan dalam detektor oleh
untuk lapisan difusi Li, dan beberapa foton masuk, diubah menjadi pulsa
persepuluh mikrometer untuk lapisan tegangan dengan biaya preamplifier
implantasi B. sensitif terpisahkan. Karena germanium
Kelemahan utama dari detektor memiliki band gap yang relatif rendah,
germanium adalah bahwa mereka harus detektor ini harus didinginkan untuk
didinginkan sampai nitrogen cair suhu mengurangi gener asi termal pembawa
untuk menghasilkan data spektroskopi. muatan (dengan demikian membalikkan
Pada suhu yang lebih tinggi, elektron dapat kebocoran arus) ke tingkat yang dapat
de ngan mudah melintasi celah pita dalam diterima. Jika tidak, kebocoran arus akibat
kristal dan mencapai pita konduksi, di bising menghancurkan resolusi energi
mana mereka bebas untuk merespon detektor germanium. Nitrogen cair, yang
medan listrik, memproduksi terlalu memiliki suhu 77 ° K adalah media
banyak kebisingan listrik berguna sebagai pendingi n umum untuk detektor tersebut.
spektrometer. Pendinginan sampai suhu Detektor germanium dipasang dalam ruang
nitrogen cair (77 K) mengurangi eksitasi vakum yang melekat atau dimasukkan ke
termal elektron valensi sehingga hanya dalam LN 2 Dewar. Permukaan detektor
interaksi sinar gamma dapat memberikan sensitif sehingga terlindung dari
elektron energi yang diperlukan untuk kelembaban dan kontaminan condensible.
menyeberangi celah pita dan mencapai pita Untuk memperoleh spektrum energi
konduksi. Pendinginan dengan nitrogen sumber radioaktf, dapat menggunakan
cair tidak nyaman, seperti detektor peralatan Multi Channel Analyser atau
membutuhkan jam untuk mendinginkan Single Channel Analyser (MCA/SCA)
untuk suhu operasi sebelum dapat kedua alat tersebut tidak lain adalah
digunakan, dan tidak dapat dibiarkan penganalisa tinggi pulsa ( Pulse Hight
hangat saat digunakan. Ge (Li) kristal Analyser PHA). SCA pada prinsipnya
tidak pernah diizinkan untuk pemanasan, adalah dua buah diskriminator yaitu
seperti lithium akan melayang keluar dari diskriminator atas dan bawah. Selisih
kristal, merusak detektor. HPGe detektor tinggi diskriminator atas dan bawah
dap at diizinkan untuk hangat sampai suhu dikenal dengan nama jendela ( window),
kamar bila tidak digunakan. yang lebarnya dapat dibuat tetap misal 0,2
Detektor germanium dioda Volt. Pulsa yang tingginya berada diantara
semikonduktor yang memiliki struktur pin diskriminator bawah ditambah lebar
dimana intrinsik (I) wilayah sensitif jendela akan tercacah, sedangkan
terhadap radiasi, terutama sinar x dan sinar diluarnya tidak tercacah. Untuk
gamma pengion. Dalam reverse bias, mendapatkan spektrum dilakukan
medan listrik meluas di seluruh wilayah pencacahan pada setiap ketinggian
intrinsik atau habis. Ketika foton diskrimanator bawah yang biasa disebut
berinteraksi dengan materi dalam volume nomor kanal. Dengan melakukan
pencacahan untuk setiap nomor kanal akan
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

diperoleh cacah setiap nomor kanal. Dari yang homogen tidak mudah.
hasil yang diperoleh dapat dibuat grafik Karena sinar gamma dapat
antara cacah vs. nomor kanal yang tidak dihamburkan, diserap, atau mengalami
lain adalah spektrum energi dari suatu pembentukan pasangan positron-elektron,
sumber radioaktif. Sebelum digunakan ketika ukuran sampel besar, seseorang
maka detector harus dikalibrasi harus mengoreksi self-absorption. Volume
efisiensinya terlebih dahulu dengan cara sampel 0,5–3,0 L memerlukan koreksi
melakukan perhitungan luasan daerah serapan sendiri tersebut kecuali kalibrasi
dibawah grafik spektrum yaitu dengan efisiensi dilakukan untuk sampel dalam
menggambarkan s pektrum sinar gamma konfigurasi yang sama dan dengan
diatas kertas, kemudian dilakukan kepadatan dan koefisien redaman sinar
pengurangan intensitas cacah total gamma yang serupa.
dikurangi intensitas cacah akibat Secara teori untuk tenaga gamma
background sehingga didapat intensitas yang semakin besar maka serapan diri
cacah yang diakibatkan oleh sumber semakin kecil, dan sebaliknya untuk
standard. Luasan dibawah intensitas cacah tenaga gamma yang rendah serapan
akibat sumber sta ndard dibandingkan dirinya semakin besar.
dengan aktivitas sumber standard setelah Faktor geometri yang mempengaruhi
dikoreksi dengan waktu lamanya meluruh pengukuran sampel lingkungan pada
dari saat sumber dibuat sampai saat sistem spektrometer gamma di antaranya
percobaan dilakukan dan fraksi disitegrasi adalah faktor bentuk sumber. Hal ini
dari sinar gamma. terkait dengan wadah sumber, jarak antara
Dengan adanya detektor HPGe ini detektor dengan sumber, komposisi
maka nilai faktor self absorption sinar matriks, dan rapat jenis sumber.[7,8]
gamma 40K dalam sampel KI dapat Untuk memperoleh hasil yang baik
dilakuakan. Penentuan nilai faktor ini pada pengukuran zat radioaktif dengan
dilakukan untuk mengetahui daya serap volume sampel yang besar memerlukan
sinar gamma 40K dalam sampel KI dan bentuk geometri sampel mendekati
mengukur efisiensi perhitungan pada self geometri standar.[7] Untuk memperoleh
absorption pada saat keadaan nol dengan sumber standar dengan bentuk geometri
alat Robotic Gamma Spectrometri.[3] mendekati sampel relatif sulit da n mahal.
Dalam menentukan aktivitas beta Karena itu pada pemilihan wadah dan
total pada contoh lingkungan sangat pengaturan jarak antara st andar dengan
dipengaruhi oleh adanya faktor serapan detektor pada setiap pengukuran,
diri pada contoh tersebut, sehingga berat diusahakan sama.
contoh akanmempengaruhi nilai efisiensi Sinar gamma bila melewati suatu
pencacahan. Dengan demikian diperlukan materi akan mengalami pengurangan
kurva kalibrasi efisiensi terhadap berat. intensitas yang disebabkan oleh penyerap
Pada kurva tersebut akan diperoleh harga an bahan. Besarnya penyerapan bahan
efisiensi pencacahan betatotal dari contoh disebut koefisien serapan diri ( self
yang mempunyai berat yang berbeda. absorption coefficient ). Pada beberapa
Biasanya dilakukan dengan menggunakan penelitian terdahulu telah dilakukan studi
KI (Kalium Iodida) sebagai matrik standar, mengenai pengaruh koefisien serapan
meskipun untuk mendapatkancuplikan diri.[7,8] Pada penelitian ini akan
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

dipelajari pengaruh variasi matriks Laju penghitungan bersih pada massa


terhadap pencacahan sampel menggunakan tertentu, Rm, terkait dengan faktor
spektrometer gamma. Penelitian dilakukan penyerapan sendiri pada massa itu, fm,
dengan membuat sumber standar dari be dalam hal aktivitas, A, fraksi peluruhan
berapa bahan matriks yang bervariasi. sinar gamma, d, dan efisiensi
Secara empiris faktor geometri yang penghitungan pada penyerapan sendiri nol,
paling berpengaruh adalah densitas dari ε0, dengan Persamaan 2. Persamaan 1
matriks sumber standar. digunakan untuk menghitung fm. Rm
Faktor penyerapan diri, f, dapat adalah rata-rata dari dua tarif penghitungan
dihitung dengan menggunakan persamaan bersih yang diukur dalam percobaan ini.
1 dibawah ini : Persamaan 2 yang dimaksud adalah:

Dengan : 3. Metode
f : faktor penyerapan diri 3.1 Bahan dan Peralatan
μ : koefisien redaman massa sinar Bahan yang digunakan pada proses
iiiiiiiiiiiiiiiiigamma pada 1,461 MeV penentuan nilai faktor self absorption oleh
x : ketebalan sampel (massa area) sampel KI dan penetuan efisiensi
iiiiiiiiiiiiiiiiidalam gr/cm2 pencacahan pada saat zero absoption
adalah sampel KI (Kalium Iodida)
Garam yang digunakan dalam
sebanyak 1093,94 gram. Alat yang
percobaan ini adalah Kalium Iodida (Kl).
digunakan adalah wadah plastik untuk
Kalium-40 adalah isotop kalium yang
menghitung sampel, spatula, penggaris
terjadi secara alami (kelimpahan =
dengan satuan centimeter,
0,0117%) yang waktu paruhnya adalah
timbangan/neraca yang mampu
1,28 x 109 tahun. Ini memancarkan sinar
menimbang hingga 1 kg, dan alat utama
gamma pada 1,461 MeV dengan fraksi
yaitu detektor HPGe.
peluruhan 10,7%, di samping partikel beta
dengan fraksi peluruhan 89,3%. Skema
3.2 Prosedur Kerja
peluruhan untuk 40K diberikan pada
Diameter dan tinggi wadah plastik
Gambar 2. Sebuah wadah diisi dengan Kl
untuk sampel diukur. Kemudian diisi
padat.
menggunakan sampel Kalium Iodida
dengan massa yang telah ditentukan yaitu
sebanyak 1093,94 gram. Kemudian luas
penampang sampel (massa luas) diukur
dalam gr/cm2. Kemudian sampel dicacah
sebanyak satu kali selama 53995,80 detik
sehingga mendapatkan data laju cacah.
Kemudian nilai nilai faktor self absorption
Gambar 2. Wadah Plastik Sampel KI
gamma ray spectroscopy dan menentukan
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

efisiensi pencacahan pada saat zero


absorpstion dapat dihitung menggunakan
rumus yang telah dijelaskan pada dasar
teori.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Data Hasil Praktikum
Data hasil praktikum yang telah Gambar 3. Photopeak Hasil Detektor
dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1 HPGe
seperti berikut.
Gamma – spectrum processing report from 4.2 Pengolahan Data Hasil Praktikum
11/29/2021 a. Dimensi Sampel
Spectrum :
C:\Lsrm\Work\GP\
HPGe(20%)\Spe\K
I_MARINELLI
29112021.spe
Configuration : GP_HPGe(20%)
Measurement date : 11/28/2021
5:25:00 PM
Live time : 53995.80 s.
Real time : 54000.00 s
Geometry : MARINELLI
Mass, g : 1093.94
Volume, ml : 1000
Commentary : Eu-152 A=46700
Bq dA=2% 1/10/2008 Eu-152 A=46700
Bq dA=2% 1/10/2008 Ti-44 Tabel 2. Dimensi Sampel
Diameter Luas Massa Massa Massa
Processing result : 11/28/2021
container container container KI area
Tabel 1. Hasil Cacahan Detektor HPGe atas + KI KI
9,3 cm 67,89465 1179,84 1093,94 0,0785
cm2 gr/cm2
Nucleides/ Activity Relativ MDA
Area
Lines Bq e Bq
b. Laju Cacah

K-40 86297 2710 7 200


Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

c. Menghitung efisiensi cacahan K-


40

Tabel 3. Hasil Cacahan Detektor HPGe

Aktivitas,Bq Faktor Self Efisiensi


Absorption cacahan
KI zero self
absorption
2710 Bq 0,998 0,522%

4.3 Pembahasan
Sinar gamma adalah radiasi
gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang yang sangat pendek
(dalam orde Angstrom) yang dipancarkan
oleh inti atom yang tidak stabil yang
bersifat radioaktif. Setelah inti atom
memancarkan partikel alpha dan beta
(electron), (positron) atau setelah
peristiwa tangkapan electron, inti yang
masih dalam keadaan tereksitasi tersebut
akan turun ke keadaan dasarnya dengan
memancarkan radiasi gamma.
Pada umumnya, sinar gamma sangat
energik sehingga efek penyerapan diri oleh
sampel itu sendiri bukanlah masalah yang
serius. Karena zarah gamma mungkin
diteruskan, diserap, atau mengalami
formasi pasangan elektron-positron.
Saat sinar gamma melewati material
tertentu maka material tersebut akan
menyerap beberapa sinar gamma sebelum
diteruskan kembali. Penyerapan radiasi
gamma ini akan mengemisikan intensitas
radiasi gamma yang lebih kecil dari sinar
gamma sumber. Penyerapan diri ini
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

tergantung pada koefisien atenuasi, jarak, diri radiasi gamma pada sampel KI dan
dan tebal target yang dilalui sinar gamma. diperoleh hasil sebesar 0,998. Factor
Jika target yang tersebut dalam jumlah serapan diri radiasi gamma ini merupakan
kecil, maka factor serapan diri terhadap factor koreksi terhadap radiasi gamma
radiasi gamma ini dapat diabaikan. Namun yang dipancarkan melewati material
jika sampel dalam jumlah banyak sekitar tertentu dalam jumlah banyak. Sehingga
0,5 – 3 L maka perlu dilakukan saat sinar gamma yang dikeluarkan dapa
pengkoreksian terhadap sinar gamma yang dikoreksi energinya dengan factor serapan
diemisikan melalui sampel tersebut kecuali diri. Maka apabila diinginkan energi
jika sudah dilakuka kalibarasi efisiensi gamma tertentu dan sudah mengetahui
untuk sampel dengan densitas dan factor serapan diri terhadap target maka
koefisien atenuasi sama. Karena apabila energi gamma dari sumber dapat diatur
tidak dilakukan pengkoreksian dengan sedemikan rupa agar saat sinar gamma
factor serapan diri sampel terhadap radiasi bereaksi dengan sampel dapat memiliki
gamma maka sinar gamma yang energi yang cukup untuk mendapatkan
diemisikan akan memiliki energi yang jauh hasil reaksi nuklir yang diinginkan.
dari yang diharapkan saat keluar dari Namun pada percobaan kali ini tidak
sumbernya. Selain itu factor serapan diri dilakukan variasi terhadap energi gamma.
juga dapat membantu menentukan bahan Sehingga factor serapan diri terhadap
nuklir yang cocok untuk spesifikasi bahan radiasi gamma pada sampel KI belum
– bahan pembangun tertentu seperti dapat dianalisis distribusi datanya secara
reflector, bahan batang kendali, teras presisi. Komparasi nilai factor serapan diri
reactor, dan lain – lain. Dengan melihat radiasi gamma terhadap sampel KI perlu
besar kecilnya factor serapan diri terhadap dilakukan untuk memastikan hasil
radiasi itu sendiri. pengukuran factor serapan diri radiasi
Pada percobaan kali ini menggunakan gamma pada sampel KI dalam percobaan
sampel KI dengan massa 1093,94 gram kali ini sesuai dengan standar test terhadap
yang dimasukkan ke dalam kontainer variasi energi. Jika diperoleh hasil yang
sampel dengan diameter 9,3 cm. Sampel tidak sesuai dengan teori maka perlu
KI memiliki koefisien atenuasi gamma dilakukan pengecekan kesesuaian variable
sebesar 0,0482 cm2/gr pada energi 1,461 dengan parameter kembali apakah
MeV. penetapan factor serapan diri sudah tepat
Kemudian sampel diberi barcode agar sesuai teori.
dapat terbaca oleh scanner barcode pada Secara teori untuk tenaga gamma
ruang robotic spectroscopy gamma. yang semakin besar maka serapan diri
Setelah itu sampel dicacah dengan semakin kecil, dan sebaliknya untuk
menggunakan detector HPGe dan tenaga gamma yang rendah serapan
diperoleh data seperti tabel 1 dan gambar dirinya semakin besar. Hal ini disebabkan
3. Dari data yang diperoleh maka dapat oleh tenaga foton yang kuat dipancarkan
dihitung menggunakan rumus seperti oleh inti yang terletak di bagian
dibagian pengolahan data, sehingga dalamsampel akan mampu menembus
didapatkan data seperti tabel 2. sampel, sehingga hanya sedikit foton
Maka dengan menggunakan gamma yang diserap oleh sampel.
persamaan 1 dapat dihitung factor serapan Sedangkan foton gamma yang mempunyai
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

tenaga rendah, kekuatan menembusnya metode perhitungan dan pembandingan


kecil. Karena daya tembusnya yang relatif terkai dengan energi gamma serta
kecil, maka foton gamma bertenaga rendah pengaruhnya terhadap efisiensi detector.
akan iebih banyakrnengalami penyerapan Metode yang dapat digunakan adalah
di dalam sampel. Kemampuan menembus Least Square Fitting. Untuk
dari foton gamma semakin mengecil mengaplikasikan metode tersebut,
seiring dengan menurunnya tenaga dibutuhkan data nilai efisiensi pencacahan
gamma,yang akibatnya semakin untuk beberapa energi gamma.
membesarnya foton gamma yang terserap
oleh sampel. Untuk titik-titik sumber yang
terletak semakin ke pusat sampel, serapan 5. Kesimpulan
dirinya semakin besar,sedangkan semakin Dari praktikum yang telah dilakukan,
jauh dari pusat, semakin kecil serapan makadapat disimpulkan antara lain:
dirinya. 1) Saat sinar gamma melewati material
Setelah dilakukan pengukuran factor tertentu maka material tersebut akan
serapan diri terhadap sampel KI maka menyerap beberapa sinar gamma
dilakukan kelibrasi terhadap detector sebelum diteruskan kembali.
HPGE dengan mengukur efisiensi cacahan Penyerapan radiasi gamma ini akan
pada saat zero self absorption. Dari data mengemisikan intensitas radiasi
table 1 maka dihitung dengan gamma yang lebih kecil dari sinar
menggunakan persamaan 2 dan diperoleh gamma sumber yang disebut dengan
efisiensi cacahan pada saat zero self penyerapan diri.
absorption terhadap K-40 adalah sebesar 2) Prinsip kerja dari detektor HPGe
0,552 %. Sehingga didapatkan data seperti dengan menggunakan acuan
pada tabel 3. kemampuan elektron yang mengalami
Di dalam salah satu pustaka yang ionisasi dan tereksitasi apabila dikenai
diacu, disebutkan; bahwa, dengan radiasi sehingga elektron dapat
mengaplikasikan metode least square berpindah dari pita valensi ke pita
fitting diperoleh kesalahan atau bias induksi yang akan menghasilkan pulsa
relatif (relative error) maksimum untuk listrik yang akan diolah dan diperkuat
nilai hampiran dari efisiensi pencacahan oleh amplifier yang akan dicitrakan
detector HPGE adalah sebesar 3,2% [1]. dalam bentuk photopeak pada
Sehingga untuk nilai efisiensi cacahan saat komputer.
zero self absorption oleh detector HPGE 3) Nilai faktor penyerapan diri dalam
sudah memenuhi syarat. Artinya detector sampel KI adalah sebesar 0,998.
dalam kondisi baik dan memiliki akurasi 4) Nilai efisiensi cacahan zero-self
pencacahan yang dapat absorption adalah sebesar 0,552%.
dipertanggungjawabkan.
Namun dalam percobaan ini tidak Daftar Pustaka
dilakukan pengecekan terhadap hukum [1] Geraldo,L.P., Smith, D.L. Covariance
teori efisiensi detector sebagai fungsi Analysis and Fitting of Germanium
energi gamma. Sesuai denga teori, Gamma-Ray Detector Efficiency
efisiensi pencacahan detector dipengaruhi Calibration Data. Nuclear Instrumen
olehe energi gamma sehingga diperlukan
Jurnal Forum Nuklir (JFN) Volume X, Nomor X, Bulan Terbit XXXX (JFN)

and Methods in Physics Research, [10] iWatson, Drew.dkk. Self-Attenuation


A290:499 – 508, 1990. of Gamma Ray During Radioactivity
Concentration Analysisi of
[2]iiiAttrep,M. dan Kahn,B. 2008. Environmental Samples. Journal
Eksperimen Kimia Radioanalitik. IAIEA
Pelonat.

[3]iiiAditya, Lutfi.2006.Petunjuk
Praktikum Radiokimia Penentuan
Self-absorption Sinar Gamma pada
Sampel KI. Yogyakarta : STTN-
BATAN

[4]iiAziz, Nofriady.dkk.2012. Penetuan


Serapan Diri Sinar Gamma dalam
Sampel KI. Yogyakarta : STTN-
BATAN

[5] iGilmore, Gordon R. Practical Gamma-


ray Spectrometry. John Wiley & Sons,
Ltd, 2 nd edition, 2008.

[6]iiMiftakhul, Aziz, dkk. 2015.


“Penentuan aktivitas CO-60 dan CS-
137 Pada sampel unknow dengan
menggunakan detektor HPGe”
Semarang : Universitas Diponegoro

[7]iiSKANDAR, D., 1997, ”Koreksi


serapan diri sinar-γ dalam wadah
marinelli satu liter”, Prosiding
Presentasi Ilmiah PP NY-BATAN,
Yogyakarta, 8-10 Juni 1997, hal. 387-
392.

[8] PARK, T.S., KIM, T.Y., HWANG,


H.Y., LEE, Y.S., 1997, “Radioactivity
measurement of cylindrical sources by
gamma-ray spectrometry”, J. of
Radioanalytical and Nuc. Chem., Vol.
215, No.2, pp. 305-309.

[9]iiDRYAK, P., KOVAR, K.,


PLCHOVA, L., SUR AN, J., 1989,
“Corrections for the Marinelli
Geometry”, J. Radi

Anda mungkin juga menyukai