Anda di halaman 1dari 13

Nama

kelompok5:
1. Cindy Ruwanda Astuti
(081811333014)
2. Siti Silfa Mislaeni
(081811333027)
3. Tania Mei Agustin
(081811333028)
3.Aqirul Alfatiani
(081811333023)
4.Herlina Anwar
(081811333021) Contoso
Pharmaceuticals

page 1
Partikel alfa, beta, gamma, neutron atau proton yang dilepas dari bahan radioaktif ataupun
radiasi oleh alam, dapat diukur nilai parameter fisisnya hanya bila terdapat instrumen yang
dapat mendeteksi atau mengukur parameter radiasi itu. Instrumen itu disebut detektor
radiasi. Bentuk, bahan dan kepekaan dari setiap detektor disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna. Telah dikenal beberapa jenis detektor, yaitu detektor isian gas, detektor
sintilasi, dan detektor semikonduktor (Jati dan Priyambodo, 2010: 307).

Contoso
Pharmaceuticals

06/28/22 Add a footer


Ionization Chamber
(Detektor Kamar Ionisasi)

Detektor Geiger Muller


DETEKTOR ISIAN
GAS
Detektor Proporsional

DETEKTOR
JENIS DETEKTOR
SINTILASI
RADIASI

DETEKTOR
SEMIKONDUKTOR

Contoso
Pharmaceuticals

page 3
A. Detektor Isian Gas
Detektor isian gas adalah detektor yang paling banyak digunakan untuk
mengukur radiasi. Detektor isian gas berupa tabung tertutup yang berisi gas dan terdiri
dari 2 buah elektroda. Dinding tabung sebagai elektrode negatif (katode) dan kawat
yang terbentang di dalam tabung pada poros sebagai elektrode positif (anode).
Detektor ini memanfaatkan hasil interaksi
antara radiasi pengion dengan gas yang
dipakai sebagai detektor. Radiasi yang
memasuki elektron akan mengionisasi gas
dan menghasilkan ion positif dan negatif.
Jumlah ion yang dihasilkan sebnading
dengan energi radiasi dan berbanding
terbalik dengan daya ionisasi Gambar 1. Detektor isian gas
Contoso
Pharmaceuticals

page 4
REGION OF GASEOUS IONIZATION
DETECTORS

Contoso
Pharmaceuticals

page 5
1. DETEKTOR KAMAR IONISASI

 Detektor kamar ionisasi beroperasi pada tegangan paling rendah.


 Jumlah elektron yang terkumpul di anoda sama dengan jumlah yang
di hasilkan oleh ionisasi primer. Dalam kamar ionisasi ini tidak
terjadi pelipat-gandaan (multiplikasi) jumlah ion oleh ionisasi
sekunder.
 Dalam daerah ini dimungkinkan untuk membedakan antara radiasi
yang berbeda ionisasis spesifikasinya, misalnya antara partikel alfa,
beta dan gamma.
 Kelemahan: Arusyang timbul sangat kecil, kira-kira10-12 A sehingga
memerlukan penguat arus sangat besar dan sensitivitas alat baca yang
Contoso
tinggi. Pharmaceuticals

page 6
2. DETEKTOR PROPORSIONAL

Detektor proporsional beroperasi pada


tegangan yang lebih tinggi dari pada kamar
ionisasi. Daerah ini ditandai dengan mulai
terjadinya multiplikasi gas yang besarnya
bergantung padajumlah elektron mula-mula
dan tegangan yang digunakan. Karena
terjadi multiplikasi maka ukuran pulsa yang
dihasilkan sangat besar.
Keuntungan mampu mendeteksi radiasi
dengan intensitas cukup rendah. Namun,
memerlukan sumber tegangan super stabil, Multiplikasi terjadi karena elektron-
elektron yang di hasilkan oleh ionisasi
karena pengaruh tegangan pada daerah ini primer dipercepat oleh tegangan yang
sangat besar terhadap tingkat multiplikasi digunakan sehingga elektron tersebut
gas dan juga terhadap tinggi pulsa out put. memiliki energi yang cukup untuk melakukan
ionisasi berikutnya (ionisasisekunder).
Contoso
Pharmaceuticals

page 7
DETEKTOR ISIAN GAS
3. Detektor Geiger Muller
Tegangan akan mengakibatkanan
proses ionisasi yang terjadi dalam KAMAR PROPORSIO GEIGER
detektor menjadi jenuh. Pulsa yang IONISASI NAL MULLER
dihasilkan tidak lagi bergantung pada
ionisasi mula-mula maupun jenis
radiasi. Jadi, radiasi jenis apapun akan
menghasilkan keluaran sama. -Dapat -Dapat -Tidak dapat
membedakan membedakan membedakan
Detektor GM hanya dipakai untuk energi energi energi
mengetahui ada tidaknya radiasi. -Tegangan -Tegangan -Tegangan
kerja rendah kerja harus kerja tinggi
Keuntungan dalam pengoprasian -Pengukuran stabil -Mudah dibaca
GM ini adalah denyut utout put sangat model arus -Pengukuran -Gas isian:
tinggi, sehingga tidak diperlukan -Gas isian: model pulsa Argon, Helium
penguat (amplifier) atau cukup udara, -Gas isian: Neon
digunakan penguat yang biasa saja. hidrogen, Argon dan
boron, dll. metana Contoso
Pharmaceuticals

page 8
B. Detektor Sintilasi
Detektor sintilasi terdiri dari bahan sintilator
yang berfungsi menghasilkan percikan cahaya
apabila dikenai radiasi pengion
Bahan sintilator ini dapat berupa gas, padat, cair.
Selain itu terdapat photomultilplier untuk
mengubah percikan cahaya yang dihasilkan
sintilator menjadi pulsa listrik.
Banyaknya percikan cahaya yang dihasilkan
sebandin dengan energi radiasi yang diserap dan
juga di pengaruhi oleh bahan sintilator yang
digunakan
Radiasi Bahan Sintilator ( dapat
Prinsip kerja tabung fotomultiplier : terjadi memancarkan cahaya) PMT
ionisasi sekunder dengan menarik elektron dengan (sebagai katode untuk penguatan
beda potensial yang tinggi. percikan cahaya) rate meter Contoso
Pharmaceuticals

page 9
•  Tabung PMT terbuat dari tabung
hampa yang kedap cahaya.
• Phitoelektroda akan memancarkan
elektron bila terkena cahaya
• Elektron ini akan diarahkan
menuju dinode yang akan
memancarkan beberapa elektron
sekunder selanjutnya diarahkan
menuju dinode kedua dst hiangga
elektron yang dihasilkan cukup
banyak.
• Kumpulan elektron ini selanjutnya
diubah menjadi pulsa listrik
dengan kapasitor
• Jenis detektor sintilasi: NaI(TI), Contoso
kristal ZnS(Ag), Lil(Eu), sintilator Pharmaceuticals

organik, dan sintilator cair page 10


C. Detektor Semikonduktor
Detektor ini terbuat dari silikon dan
germanium. Detektor ini lebih effisien
karena terbuat dari zat padat dan memiliki
resolusi lebih baik dibanding detektor yang
lainnya.
Detektor ini mengubah energi radiasi
menjadi energi listrik
Cara kerja detektor semikonduktor:
Energi radiasi memasuki bahan Terdapat dua metode untuk meningkatkan
semikonduktor dan membentuk pasangan kualitas arus listriknya yaitu :
ion ion baru 1.Memperkecil bahan semikonduktor
Lalu diserap oleh bahan dimana
beberapa elektronnya berpindah dari pita 2.Membuat hubungan atau sambungan
valensi ke pita konduksi semikonduktor
Bila diantara kedua ujung bahan
semikonduktor terdapat beda potensial Contoso
Pharmaceuticals

maka terjadi aliran arus listrik page 11


1. Terdapat tiga jenis detektor radiasi, yaitu detektor isian gas,
detektor sintilasi, dan detektor semikonduktor.
2. Setiap detektor radiasi memiliki mekanisme kerja yang berbeda-
beda, seperti: Kesimpulan
a. Detektor isian gas, yaitu dengan cara mengionisasi gas sehingga
dihasilkan ion-ion positif dan ion-ion negatif (elektron). Ion-ion primer
yang dihasilkan oleh radiasi akan bergerak menuju elektroda yang
sesuai. Pergerakan ion-ion tersebut akan menimbulkan pulsa atau arus
listrik.
b. Detektor sintilasi, yaitu dengan cara memendarkan sinar yang jatuh
pada kristal scintilator (NaI) yang disebabkan oleh elektron atau atom
dari kristal yang tereksitasi, dan kemudian kembali ke arah bawah
dengan mengemisi foton. Radiasi foton tersebut mengenai katode,
sehingga katode melepaskan elektron.
c. Detektor semikonduktor, yaitu dengan cara menyerap radiasi yang
memasuki bahan semikonduktor oleh bahan semikonduktor, sehingga
beberapa elektronnya dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi.
Apabila diantara kedua ujung bahan semikonduktor tersebut terdapat
beda potensial, maka akan terjadi aliran arus listrik. Contoso
Pharmaceuticals

page 12
Thank You
Contoso
Pharmaceuticals

page 13

Anda mungkin juga menyukai