Anda di halaman 1dari 52

Sifat Radiasi

Nuklir
S.Budihardjo
(minggu ke 9-10)
Sifat Radiasi Nuklir
Radiasi Nuklir
a. Radiasi Alpha
b. Radiasi Beta
c. Radiasi gamma
d. Radiasi neutron

Footer Text 8/21/2017 2


Radiasi Alpha
BERMUATAN BESAR (+2e)
DIBELOKKAN MEDAN LISTRIK DAN MAGNET
MENGIONKAN ZAT YANG DILALUINYA
DAYA IONISASI SANGAT BESAR
JARAK JANGKAU KECIL 3,4 8,6 cm
MUDAH DIHAMBAT : CUKUP DENGAN SELEMBAR
KERTAS
BERKECEPATAN 1/100 1/10 C (KEC.CAHAYA)

Footer Text 8/21/2017 3


Radiasi Beta
2 JENIS : - (Elektron) dan + (Positron)
(MASSA SAMA BERMUATAN BERBEDA)
DAYA IONISASINYA 1/100
DIBELOKKAN MEDAN LISTRIK & MAGNET
MUDAH DIHAMBUR DALAM MEDIUM
BERKECEPATAN 1/100 99/100 C

Footer Text 8/21/2017 4


Radiasi Gamma
TIDAK BERMASSA DAN TIDAK BERMUATAN
TIDAK DIBELOKKAN MEDAN LISTRIK DAN MAGNET
BERENERGI TINGGI ( >ENERGI SINAR-X )
DAYA TEMBUS SANGAT BESAR
DAYA IONISASI KECIL

Footer Text 8/21/2017 5


Radiasi Neutron
Tidak Bermuatan
Tidak Dibelokkan Medan Listrik Dan Magnet
Daya Tembus Bergantung Pada Energi
Laju (Energinya) Diturunkan Jika Bertumbukan
Dengan Atom Seukuran, Mis. Hidrogen Yang
Terdapat Dalam Air Atau Polimer
Pada Energi Tinggi Tertentu, Dapat Mengubah Zat
Yang Dilaluinya Menjadi Zat Radioaktif

Footer Text 8/21/2017 6


SIFAT RADIASI
Radiasi Proses Catatan
Tumbukan In-Elastik dengan Eksitasi dan Ionisasi
Alpha
kumpulan Elektron
Tumbukan In-Elastik dengan Eksitasi dan Ionisasi
Beta Elektron
Perlambatan Karena Medan Inti Bremstrahlung
1. Foto Listrik Foton diserap semuanya
Gamma 2. Efek Compton Sebagian diserap
3. Produksi Pasangan Sebagian diserap
Pantulan Elastik
Netron Pantulan In-Elastik ---
Proses Penangkapan / Transmutasi

Footer Text 8/21/2017 7


SIFAT RADIASI BERDASARKAN
DAYA TEMBUS/JANGKAU

Daya Jangkau Daya Jangkau


Radiasi Massa Muatan
Udara Tubuh

Alpha 4 +2 0 0,1 m 0,4 mm

Beta 1/1840 -1 / +1 3m 5 mm

X/ 0 0 Jauh Menembus

Ncepat 1 0 Jauh Menembus

Nlambat 1 0 jauh 0,15 m

Footer Text 8/21/2017 8


SIFAT RADIASI BERDASARKAN
DAYA TEMBUS/JANGKAU
Daya Daya
Radiasi Massa Muatan Jangkau Jangkau
Udara Tubuh
Alpha 4 +2 0 0,1 m 0,4 mm

Beta 1/1840 -1 / +1 3m 5 mm

X/ 0 0 Jauh Menembus

Ncepat 1 0 Jauh Menembus

Nlambat 1 0 jauh 0,15 m

Footer Text 8/21/2017 9


DAYA TEMBUS / IONISASI



/x
n

DAYA TEMBUS DAYA IONISASI

Footer Text 8/21/2017 10


Sistim Deteksi Radiasi
Apabila suatu radiasi melalui medium/bahan maka
gejalanya dapat diamati yang merupakan hasil
interaksi radiasi dengan medium/bahan tersebut
sebagai akibat pemindahan energi radiasi ke
medium/bahan.
Gejala yang timbul adalah proses ionisasi, pancaran
cahaya, pemanasan medium, reaksi kimia dan lain-
lain.

Footer Text 8/21/2017 11


Jumlah ionisasi

Kualitas Intensitas percikan cahaya


dan
kuantitas
radiasi Intensitas panas/kenaikan
dapat kita suhu medium
ukur
dengan Perubahan sifat bahan akibat
cara reaksi kimia bahan peralatan
radiasi detektor pulsa listrik
penunjang jumlah dan tinggi
pulsa.

Footer Text 8/21/2017 12


BAHAN YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI DETEKTOR

BAHAN GEJALA YANG JENIS DETEKTOR


TERJADI

Gas Muatan/arus/pulsa listrik detektor berisi gas

Semikonduktor Muatan/pulsa listrik detektor semikonduktor


Cairan kristal Percikan cahaya detektor sintilasi
Kristal Termoluminesen TLD
Emulsi Foto Penghitaman film film badge
Logam berat Panas Kalorimeter

Footer Text 8/21/2017 13


TEGANGAN KERJA

Daerah Rekombinasi

Pada aplikasi tegangan kerja detektor yang rendah


beberapa pasangan ion melakukan rekombinasi
membentuk atom netral sebelum mencapai
elektroda. Rekombinasi akan semakin kecil apabila
tegangan kerja dtektor dinaikan,oleh karena itu
jumlah pasangan ion yang terkumpul bertambah
besar dengan dinaikannya tegangan kerja detektor.
Daerah Kamar Ionisasi

Dengan bertambahnya tegangan kerja detektor semua pasangan


ion terkumpul. Akhirnya pada batas rentang tegangan kerja
tertentu, jumlah pasangan ion yang ter jadi dan terkumpul tidak
tergantung pada tegangan tetapi tergantung pada energi radiasi
yang diberikan pada medium detektor. Detektor yang bekerja
pada daerah tegangan ini disebut

Detektor Kamar
Ionisasi.
Daerah Proporsional

Ion-ion negatif (elektron), yang bergerak menuju ke Anoda, dipercepat


oleh medan listrik yang lebih besar. Disekitar anoda, elektron-elektron
memperoleh energi yang cukup untuk memproduksi ionisasi sekunder
pada saat berinteraksi dengan molekul gas. Hasil ionisasi ini
memperbesar jumlah paangan ion yang terkumpul sebanding dengan
energi yang dihamburkan oleh tumbukan partikel di luar detektor.
Angka perbandingan akan semakin besar dengan bertambah besarnya
tegangan kerja yang digunakan, Amplifikasi mencapai 104. Pada
daerah ini tinggi pulsa yang terbentuk sebanding dengan jumlah ion
primer yang terjadi. Oleh kareran itu dengan mengoperasikan detektor
pada daerah tegangan ini dapat membedakan radiasi dari berbagai
jenis dan energi.

Detektor ini disebut


Detektor
Proporsional.
Daerah Geiger Muller

Apabila tegangan kerja terus dinaikan, volume sensitif


akan meluas sepanjang tabung detektor. Tidak ada
perbedaan pada tinggi pulsa untuk partikel-partikel ionisasi
yang berbeda. Tinggi pulsa yang terjadi lebih besar
dibandingkan dengan yang terjadi pada Kamar Ionisasi
ataupun Proporsioanal. Amplifikasi mencapai 108. Detektor
yang bekerja pada daerah tegangan ini disebut

Detektor Geiger
Muller.
TINGGI PULSA

GEIGER MULER

PROPORSIONAL

BILIK
IONISASI
REKOMBINASI

TEGANGAN KERJA
Jenis Detektor Nuklir
Pencacah Geiger (Geiger Counter)
Kamar Kabut Wilson
Emulsi Film
Pencacah Sintilasi
Detektor Semikonduktor

Footer Text 8/21/2017 19


DETEKTOR
DETEKTOR BERISI GAS
Bekerja berdasarkan prinsip ionisasi gas yang
digunakan sebagai medium pendeteksian.
Umumnya berbentuk selinder dengan elektroda
di tengahnya yang merupakan elektroda positif
atau anoda dan bagian dinding selinder
merupakan elektroda negatif atau katoda yang
bekerja seperti kapasitor.
Fungsi gas di dalam detektor sebagai medium
pengionan.
Ion-ion yang terjadi di dalam gas terkumpul di
katoda dan anoda dan melalui suatu rangkaian
elektronik dirubah menjadi gejala/pulsa listrik.
SKEMA DIAGRAM ALAT UKUR RADIASI DENGAN
MENGGUNAKAN DETEKTOR BERISI GAS

Rangkaian Dasar Detektor berisi Gas


Detektor Kamar Ionisasi
Detektor Kamar Ionisasi merupakan detektor yang
dapat digunakan untuk bermacam-macam hal.
Ukuran kamar ionisasi, gas dan tekanan yang
digunakan tergantung dari intensitas radiasi yang
akan diukur.
Tegangan operasi yang digunakan merupakan
tegangan yang terendah diantara detektor berisi
gas lainnya.
Respon dari detektor Kamar Ionisasi tergantung
pada energi.

Footer Text 8/21/2017 22


Detektor Pencacah Proporsional

Pencacah Proporsional merupakan tabung detektor berisi gas


yang dioperasikan pada daerah tegangan proporsional,
dimana elektron yang dilepaskan pada proses ionisasi
pertama berlipat-ganda sebagai akibat dari tumbukan
dengan molekul gas dan selanjutnya menghasilkan pasangan
ion.
Jumlah elektron yang terkumpul pada anoda sebanding
dengan tinggi pulsa oleh karena itu sebanding dengan
jumlah pasangan ion yang berasal dari proses ionisasi atau
dengan kata lain sebanding dengan energi radiasi yang
mengenai medium detektor.
Sedemikian rupa Detektor ini dapat digunakan untuk
menentukan spektrum energi dengan menganalisa tinggi
pulsa yang terjadi dan
Detektor proporsional mempunyai Ketetapan Waktu
(Resolving Time) yang lebih kecil dibandingkan dengan
Detektor Geiger Muller, dalam orde mikrosekon, oleh karena
itu dapat digunakan untuk mengukur intensitas radiasi yang
tinggi.

Footer Text 8/21/2017 23


Detektor Geiger Muller
Detektor Geiger Muller adalah detektor yang
kegunaannya sangat luas dalam pencacahan radiasi
nuklir.
Dalam detektor Geiger Muller, Anodanya berbentuk
kawat Tungsten dengan diameter 0,02 mm sampai 0,1
mm yang dapat memperbesar medan listrik disekitar
anoda.
Katoda yang berbentuk silinder biasanya terbuat dari
metal atau bahan konduktif lainnya yang dilapisi
dengan bahan gelas dan gas yang digunakan sebagai
medium deteksi adalah Argon dengan gas peredam
seperti ethyl alkohol, halogen.
Tegangan kerja dari detektor ini tergantung pada gas
medium, tekanan dan gas peredam yang digunakan,
biasa pada tegangan sekitar 1.400 volt.
Daerah tegangan ini disebut Daerah Plateau.

Footer Text 8/21/2017 24


Pencacah Geiger (Geiger Counter)

detektor ini diketemukan oleh Geiger dan Muller,


digunakan untuk menentukan banyaknya
(mencacah) pancaran/radiasi dinar radioaktif.
terdiri dari tabung berisi gas, sumber tegangan
tinggi, sistem pengolah data dan alat pencacah.
proses ionisasi
makin banyak sinar radioaktif yang ditangkap
makin besar cacahan.
Skema survaimeter GM

DetektorGM Inverter Pencacah Ratemeter

Pewaktu
Sumber
Tegangan
Tinggi
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri

Detektor Gas
Kamar Kabut Wilson

kamar kabut ini diketemukan oleh CTR Wilson,


digunakan untuk mengamati jejak partikel
radioaktif
akibat proses ionisasi sepanjang lintasan partikel
Jejak partikel tersebut dapat diamati.
Dosimeter Saku
Suatu alat monitor radiasi yang digunakan untuk mengukur
jumlah dosis yang diterima oleh pemakai alat tersebut.
Dapat langsung dibaca tanpa alat bantu lainnya.
Prinsip kerja Alat ini berdasarkan ionisasi yang terjadi pada
tabung berisi gas yang berfungsi sebagai detektornya dan
juga menggunakan prinsip elektroskop, dimana apabila pada
anodanya diberi muatan, maka kedua tuas pada ujung
anodanya (satu tetap, yang satu dapat bergerak bebas) akan
saling menolak, sehingga tuas yang bergerak bebas akan
menunjukan angka nol.
Hh Pengukuran dosis radiasi pada alat pada rentang yang
sangat terbatas yaitu sampai dengan 200 mrem, atau
tergantung pada tipenya dan yang paling besar adalah 1 Rem

Footer Text 8/21/2017 31


DOSIMETER SAKU
PEN DOSIMETER
Emulsi Film

Emulsi film adalah detektor berupa plat film


yang diberi emulsi khusus yaitu lapisan yang
mengandung perak tinggi.
menangkap jejak lintasan partikel sinar
radioaktif.
dapat mengetahui partikel apa yang
mempengaruhi film tersebut
dapat diketahui intensitas sinar radioaktif.
Film Badge
Prinsip kerja Alat ini berdasarkan kehitaman/ densitas film
Emulsi AgBr yang digunakan sebagai detektornya apabila
terkena radiasi akan terurai menjadi ion Ag+ dan ion Br- dan
setelah memalalui tahapan proses pengambangan dan
pemantapan akan terjadi bayangan laten pada film.
Tingkat kehitaman film akan sebanding dengan jumlah dosis
radiasi.
Pada holder film badge terdapat beberapa filter yang
terbuat dari bahan Alumunium, timah hitam dan tembaga
atau seng yang gunanya untuk membedakan jenis dan
energi radiasi.
Film badge dapat mengukur dosis radiasi sampai dengan 300
rem. Lebih dari itu emulsi film akan hangus/menjadi arang.

Footer Text 8/21/2017 35


Gambar skema Film Badge Holder
FILM BADGE
Pencacah Sintilasi

Alat ini digunakan untuk mencacah percikan cahaya.


Bahan-bahan sintilasi yang sering dipakai adalah NaI(Tl)
dan CsI (Tl) (peka terhadap sinar gamma), ZnS (Ag)
(peka terhadap partikel alpha).
Pencacah Sintilasi pada umumnya terdiri dari bahan
sintilasi, photomultiplier tube (PMT), amplifier, pengolah
data dan pencacah radiasi.
Makin banyak sinar radioaktif yang mengenai makin
banyak percikan cahaya yang dihasilkan.
Percikan ini akan dilipat gandakan oleh PMT dan
outputnya dicacah dengan alat pencacah atau
penghitung listrik
DETEKTOR SINTILASI
Dalam detektor Sintilasi, radiasi dirubah menjadi kilatan cahaya.
Radiasi gamma berinteraksi dengan material sintilasi melalui efek
foto listrik, hamburan compton dan produksi pasangan.
Hanya pada efek foto listrik seluruh energi radiasi gamma diserap
oleh sintilator untuk menghasilkan pulsa-pulsa cahaya yang
jumlahnya sebanding dengan energi radiasi gamma.
Pada hamburan compton sebagian energi diberikan pada
elektron dan energi gamma yang lemah akan menghasilkan
sejumlah kecil pulsa-pulsa cahaya sehingga radiasi gamma yang
terhambur tidak tertangkap sintilator.
Sedangkan pada produksi pasangan, proses anihilasi positron akan
menghasil-kan dua buah photon dengan masing-masing energi
sebesar 0,52 MeV dan photon-photon ini kembali berinteraksi
dengan sintilator.

Footer Text 8/21/2017 39


Sebagian cahaya yang berasal dari sintilator
ditransmisikan ke foto-katoda (bagian dari fotomultiplier
tube) yang digabungkan dengan sintilator.
Apabila berkas cahaya jatuh pada foto-katoda, akan
terjadi foto-elektron yang bebas dan akan digandakan
oleh dinoda-dinoda yang yang ada pada PMT sehingga
akan menghasilkan pulsa-pulsa listrik pada anoda.
Ukuran pulsa akan tergantung pada intensitas foton-
cahaya yang jatuh pada foto-katoda dari PMT dan
sehingga akan tergantung juga pada energi gamma
yang dilepaskan pada sintilator.
BAHAN-BAHAN SINTILATOR
Bahan Organik
Sintilator Kristal Murni
Sintilator Cair
Sintilator Plastik

Bahan Anorganik
NaI(Tl) : untuk Radiasi Gamma dan sinar-X
ZnS(Ag) : untuk radiasi Alpha

Sintilator Gas :
Ar, Kr, Xe, He, N, dll
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri

Skema Survaimeter Sintilasi


Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri

Survaimeter Sintilasi (NaI (Tl))


Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri

Skema Survaimeter Sintilasi


Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri

Survaimeter Sintilasi (NaI (Tl))


BABY LINE
Thermo Luminesence Dosimeter

Sama seperti film badge, bahan detektor menggunakan


bahan kristal fosfor.
Apabila terkena radiasi pada temperatur normal, elektron-
elektron bebas yang terjadi diperangkap dalam kisi-kisi dalam
bentuk cacad pada kristal.
Hal ini menghasilkan kondisi tidak stabil yang panjang.
Apabila fosfor dipanaskan, energi yang berasal dari elektron
yang terperangkap akan timbul.
Dengan pemanasan yang cukup, elektron akan terlepas dari
perangkapnya dan kembali pada posisi semula sambil
memancarkan cahaya. Cahaya yang timbul ini akan
ditangkap oleh alat TLD Reader dan dikonversikan dalam
pembacaan dosis radiasi.
Dengan adanya proses pemanasan inilah maka detektor ini
disebut Thermo Luminesence Dosimeter.
Dapat mengukur dosis radiasi sampai dengan 4.000 rem.

Footer Text 8/21/2017 47


THERMO LUMINESENCE DOSIMETER
Detektor Semikonduktor

Bahan detektor germanium dan atau silikon.


Pemilihan bahan detektor disesuaikan
dengan jenis radiasi yang akan diukur.
semikonduktor germanium (sering
ditambahkan Lithium - GeLi), sering dipakai
untuk mendeteksi radiasi sinar gamma atau
sinar-x.
semikonduktor silikon, sering dipakai untuk
mendeteksi partikel alpha, proton, elektron
dll.
DETEKTOR SEMI-KONDUKTOR
Mekanisme yang terjadi di dalam detektor ini sama
seperti pada detektor berisi gas yaitu ionisasi
bahan/medium.
Pada detektor ini sebagai bahan atau medium nya
digunakan zat padat seperti Germanium dan Silicon.
Energi rata-rata yang diperlukan untuk menghasilkan 1
pasangan lubang dan elektron pada bahan semi-
konduktor adalah 3,5 eV, bandingkan dengan energi
yang dibutuhkan untuk hal yang sama pada medium
udara sebesar 35 eV.
Oleh karena mediumnya padat, maka bentuk
detektornya menjadi kecil dan resolusi energinya lebih
baik sehingga cocok untuk digunakan sebagai
spektrometri.
Bahan yang digunakan : Germanium dan Silicon.
SKEMA DIAGRAM SISTEM PENGURUAN RADIASI PADA DETEKTOR
SEMI-KONDUKTOR

Anoda ( - )

+++++++++
Radiasi
____________

katoda ( + )
Footer Text 8/21/2017 52

Anda mungkin juga menyukai