Radiasi adalah energi yang terpancar dari materi
(atom) dalam bentuk partikel atau gelombang. Berdasarkan kemampuan dalam melakukan ionisasi, radiasi dapat dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi non pengion. SIFAT RADIASI 1. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia sehingga untuk mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor alpha, detektor gamma, detektor neutron, dll; 2. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain; 3. Mereka tidak memiliki muatan dan massa; 4. tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan magnetik dan umumnya akan bergerak dalam garis lurus; 5. Mereka adalah bentuk gelombang, seperti juga sinar cahaya, gelombang mikro, dan gelombang radio. JENIS JENIS RADIASI Radiasi pengion adalah radiasi yang jika menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion (ionisasi). Contoh : Alpha, Beta dan Gamma. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Contoh : Elektromagnetik, Neutron, Cahaya dan Termal. KEMAMPUAN RADIASI MENEMBUS BAHAN ALAT UKUR RADIASI Pengertian alat ukur radiasi Alat ukur radiasi merupakan alat yang berguna sebagai pengukur dosis radiasi yang diterima oleh tubuh untuk keselamatan jiwa manusia. SISTEM PENGUKURAN RADIASI
SUMBER – DETEKTOR – ALAT PENUNJANG –
PEKERJA
Alat penunjang = mengubah tanggapan menjadi simpangan
jarum penunjuk skala dan gambar pada alat digital. Detektor = Mengubah energi radiasi menjadi tanggapan yang mudah diamati. JENIS DETEKTOR 1.DETEKTOR ISIAN GAS Radiasi mengionisasi gas akan menghasilkan electron yang terkumpul di sumbu dan membentuk pulsa listrik. Banyaknya muatan listrik yang dihasilkan menunjukan banyaknya radiasi Berdasarkan tegangan kerja, detector isian gas dibagi menjadi 3 1.Kamar ionisasi Dapat membedakan energi; Tegangan kerja rendah; Pengukuran model arus. 2. Proporsional Dapat membedakan energi; Pengukuran model pulsa; Tegangan harus stabil. 3. Geiger Miller Tidak dapat membedakan energi; Mudah dibaca. DETEKTOR SINTILASI Bahan sintilator yaitu bahan yang dapat memercikkan cahaya tampak jika dikenai radiasi nuklir. Cahaya tampak dari hasil perpindahan elektron pada atom dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi yang rendah. Mekanisme pendeteksian detektor ini dimulai dengan proses pengubahan radiasi yang mengenai detektor menjadi percikan cahaya di dalam bahan sintilator dilanjutkan dengan pengubahan percikan cahaya menjadi pulsa listrik di dalam tabung photomultiplier. JENIS DETEKTOR SINTILASI Detektor NaI(Tl) DETEKTOR SEMIKONDUKTOR Radiasi yang mengenai depletion layer, maka timbul pasangan lobang electron pada lapisan tersebut Karena ada medan listrik karena tegangan, hole dan electron bergerak menimbulkan pulsa listrik Jumlah muatan yang dibebaskan sebanding dengan energy radiasi KEUNGGULAN 1.Resolusi sangat tajam; 2.Sangat teliti membedakan energi; 3.Efisiensi tinggi untuk radiasi Gamma. KELEMAHAN 1.Memerlukan sistem elektronik yang sangat rumit 2.Perlu pendigin di beberapa alat DETEKTOR EMULSI FOTO
Detektor emulsi film adalah detektor yang
terdiri dari sebuah film tipis yang dibuat dari emulsi butiran-butiran perak halida, seperti AgBr, ditunjang oleh matrix gelatin dan dilapisi bahan asetat. Dari pembahasan di atas terlihat bahwa setiap radiasi akan diubah menjadi sebuah pulsa listrik dengan ketinggian yang sebanding dengan energi radiasinya. Terdapat beberapa karakteristik detektor yang membedakan satu jenis detektor dengan lainnya yaitu efisiensi, kecepatan dan resolusi. 1. Efisiensi detektor adalah suatu nilai yang menunjukkan perbandingan antara jumlah pulsa listrik yang dihasilkan detektor terhadap jumlah radiasi yang diterimanya. Densitas lebih rapat akan mempunyai efisiensi yang lebih tinggi karena semakin banyak radiasi yang berinteraksi dengan bahan. 2. Kecepatan detektor menunjukkan selang waktu antara datangnya radiasi dan terbentuknya pulsa listrik. Kecepatan detektor berinteraksi dengan radiasi juga sangat mempengaruhi pengukuran karena bila respon detektor tidak cukup cepat sedangkan intensitas radiasinya sangat tinggi maka akan banyak radiasi yang tidak terukur meskipun sudah mengenai detektor. 3. Resolusi detektor adalah kemampuan detektor untuk membedakan energi radiasi yang berdekatan. Suatu detektor diharapkan mempunyai resolusi yang sangat kecil (high resolution) sehingga dapat membedakan energi radiasi secara teliti. Resolusi detektor disebabkan oleh peristiwa statistik yang terjadi dalam proses pengubahan energi radiasi, noise dari rangkaian elektronik, serta ketidak-stabilan kondisi pengukuran. Aspek lain yang juga menjadi pertimbangan adalah konstruksi detektor karena semakin rumit konstruksi atau desainnya maka detektor tersebut akan semakin mudah rusak dan biasanya juga semakin mahal. Tabel berikut menunjukkan karakteristik beberapa jenis detektor secara umum berdasarkan beberapa pertimbangan di atas.
Pemilihan detektor harus mempertimbangkan spesifikasi keunggulan dan
kelemahan sebagaimana tabel di atas. Sebagai contoh, detektor yang digunakan pada alat ukur portabel (mudah dibawa) sebaiknya adalah detektor isian gas, detektor yang digunakan pada alat ukur untuk radiasi alam (intensitas sangat rendah) sebaiknya adalah detektor sintilasi, sedangkan detektor pada sistem spektroskopi untuk menganalisis bahan sebaiknya detektor semikonduktor. TERIMAKASIH