Anda di halaman 1dari 28

DETEKTOR RADIASI

FARAH NATASYA PUTRI


K1C019012
PENGERTIAN RADIASI

 Radiasi adalah energi yang terpancar dari materi


(atom) dalam bentuk partikel atau gelombang.
Berdasarkan kemampuan dalam melakukan
ionisasi, radiasi dapat dibedakan
menjadi radiasi pengion dan radiasi non pengion.
SIFAT RADIASI
 1. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra
manusia sehingga untuk mengenalinya diperlukan suatu
alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi.
Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik
mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis
radiasi tertentu yaitu detektor alpha, detektor gamma,
detektor neutron, dll;
 2. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang
dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain; 
 3. Mereka tidak memiliki muatan dan massa;
 4. tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan magnetik dan
umumnya akan bergerak dalam garis lurus;
 5. Mereka adalah bentuk gelombang, seperti juga sinar
cahaya, gelombang mikro, dan gelombang radio.  
JENIS JENIS RADIASI
 Radiasi pengion adalah radiasi yang jika menumbuk
atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan
listrik yang disebut ion (ionisasi). Contoh : Alpha, Beta
dan Gamma.
 Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat
menimbulkan ionisasi. Contoh : Elektromagnetik,
Neutron, Cahaya dan Termal.
KEMAMPUAN RADIASI MENEMBUS
BAHAN
ALAT UKUR RADIASI
 Pengertian alat ukur radiasi
Alat ukur radiasi merupakan alat yang berguna
sebagai pengukur dosis radiasi yang diterima oleh
tubuh untuk keselamatan jiwa manusia.
SISTEM PENGUKURAN RADIASI

SUMBER – DETEKTOR – ALAT PENUNJANG –


PEKERJA

Alat penunjang = mengubah tanggapan menjadi simpangan


jarum penunjuk skala dan gambar pada alat digital.
Detektor = Mengubah energi radiasi menjadi tanggapan
yang mudah diamati.
JENIS DETEKTOR
1.DETEKTOR ISIAN GAS
 Radiasi mengionisasi gas akan menghasilkan electron
yang terkumpul di sumbu dan membentuk pulsa
listrik.
 Banyaknya muatan listrik yang dihasilkan
menunjukan banyaknya radiasi
Berdasarkan tegangan kerja, detector isian gas dibagi
menjadi 3
1.Kamar ionisasi
 Dapat membedakan energi;
 Tegangan kerja rendah;
 Pengukuran model arus.
2. Proporsional
 Dapat membedakan energi;
 Pengukuran model pulsa;
 Tegangan harus stabil.
3. Geiger Miller
 Tidak dapat membedakan energi;
 Mudah dibaca.
DETEKTOR SINTILASI
 Bahan sintilator yaitu bahan yang dapat memercikkan
cahaya tampak jika dikenai radiasi nuklir.
 Cahaya tampak dari hasil perpindahan elektron pada
atom dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi yang
rendah.
 Mekanisme pendeteksian detektor ini dimulai
dengan proses pengubahan radiasi yang mengenai
detektor menjadi percikan cahaya di dalam bahan
sintilator dilanjutkan dengan pengubahan percikan
cahaya menjadi pulsa listrik di dalam tabung
photomultiplier.
 JENIS DETEKTOR SINTILASI
Detektor NaI(Tl)
DETEKTOR SEMIKONDUKTOR
 Radiasi yang mengenai depletion layer, maka
timbul pasangan lobang electron pada lapisan
tersebut
 Karena ada medan listrik karena tegangan, hole
dan electron bergerak menimbulkan pulsa listrik
 Jumlah muatan yang dibebaskan sebanding dengan
energy radiasi
 KEUNGGULAN
1.Resolusi sangat tajam;
2.Sangat teliti membedakan energi;
3.Efisiensi tinggi untuk radiasi Gamma.
 KELEMAHAN
1.Memerlukan sistem elektronik yang
sangat rumit
2.Perlu pendigin di beberapa alat
DETEKTOR EMULSI FOTO

Detektor emulsi film adalah detektor yang


terdiri dari sebuah film tipis yang dibuat dari
emulsi butiran-butiran perak halida, seperti
AgBr, ditunjang oleh matrix gelatin dan
dilapisi bahan asetat.
Dari pembahasan di atas terlihat bahwa setiap radiasi akan
diubah menjadi sebuah pulsa listrik dengan ketinggian yang
sebanding dengan energi radiasinya. Terdapat beberapa
karakteristik detektor yang membedakan satu jenis detektor
dengan lainnya yaitu efisiensi, kecepatan dan resolusi.
1. Efisiensi detektor adalah suatu nilai yang menunjukkan
perbandingan antara jumlah pulsa listrik yang dihasilkan
detektor terhadap jumlah radiasi yang diterimanya. Densitas
lebih rapat akan mempunyai efisiensi yang lebih tinggi karena
semakin banyak radiasi yang berinteraksi dengan bahan.
2. Kecepatan detektor menunjukkan selang waktu antara
datangnya radiasi dan terbentuknya pulsa listrik. Kecepatan
detektor berinteraksi dengan radiasi juga sangat
mempengaruhi pengukuran karena bila respon detektor
tidak cukup cepat sedangkan intensitas radiasinya sangat
tinggi maka akan banyak radiasi yang tidak terukur
meskipun sudah mengenai detektor.
3. Resolusi detektor adalah kemampuan detektor
untuk membedakan energi radiasi yang berdekatan.
Suatu detektor diharapkan mempunyai resolusi yang
sangat kecil (high resolution) sehingga dapat
membedakan energi radiasi secara teliti. Resolusi
detektor disebabkan oleh peristiwa statistik yang
terjadi dalam proses pengubahan energi radiasi, noise
dari rangkaian elektronik, serta ketidak-stabilan
kondisi pengukuran.
 Aspek lain yang juga menjadi pertimbangan
adalah konstruksi detektor karena semakin
rumit konstruksi atau desainnya maka detektor
tersebut akan semakin mudah rusak dan biasanya
juga semakin mahal.
Tabel berikut menunjukkan karakteristik beberapa jenis detektor secara umum
berdasarkan beberapa pertimbangan di atas.

Pemilihan detektor harus mempertimbangkan spesifikasi keunggulan dan


kelemahan sebagaimana tabel di atas. Sebagai contoh, detektor yang digunakan
pada alat ukur portabel (mudah dibawa) sebaiknya adalah detektor isian gas,
detektor yang digunakan pada alat ukur untuk radiasi alam (intensitas sangat
rendah) sebaiknya adalah detektor sintilasi, sedangkan detektor pada sistem
spektroskopi untuk menganalisis bahan sebaiknya detektor semikonduktor.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai