Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA INTI

BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Radiasi merupakan suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium atau bahan penghantar tertentu. Radiasi nuklir
memiliki dua sifat yang khas :
- tidak dapat dirasakan secara langsung dan
- dapat menembus berbagai jenis bahan.
oleh karena itu untuk menentukan ada atau tidak adanya radiasi nuklir diperlukan suatu alat,
yaitu pengukur radiasi, yang digunakan utuk mengukur kuantitas, energi, atau dosis radiasi.
Panca indera manusia secara langsung tidak dapat digunakan untuk menangkap atau
melihat ada tidaknya zarah radiasi nuklir, karena manusia memang tidak mempunyai sensor
biologis untuk zarah radiasi nuklir. Walaupun demikian, dengan bantuan peralatan
instrumentasi nuklir maka manusia dapat mendeteksi dan mengukur radiasi nuklir. Jadi
manusia sepenuhnya tergantung pada peralatan instrumentasi nuklir untuk mengetahui dan
memanfaatkan zarah radiasi nuklir tersebut. Detektor merupakan suatu bahan yang peka
terhadap radiasi, yang bila dikenai radiasi akan menghasilkan tanggapan mengikuti
mekanisme yang telah dibahas sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa suatu bahan yang
sensitif terhadap suatu jenis radiasi belum tentu sensitif terhadap jenis radiasi yang lain.
Sebagai contoh, detektor radiasi gamma belum tentu dapat mendeteksi radiasi neutron.
Detektor radiasi bekerja dengan cara mengukur perubahan yang disebabkan oleh
penyerapan energi radiasi oleh medium penyerap. Apabila dilihat dari segi jenis radiasi yang
akan dideteksi dan diukur, diketahui ada beberapa jenis detektor, seperti detektor untuk
radiasi alpha, detektor untuk radiasi beta, detektor untuk radiasi gamma, detektor untuk
radiasi sinar-X, dan detektor untuk radiasi neutron. Kalau dilihat dari segi pengaruh interaksi
radiasinya, dikenal beberapa macam detektor, yaitu detektor ionisasi, detektor proporsional,
detektor Geiger muller, detektor sintilasi, dan detektor semikonduktor atau detektor zat padat.
Walaupun jenis peralatan untuk mendeteksi zarah radiasi nuklir banyak macamnya,
akan tetapi prinsip kerja peralatan tersebut pada umumnya didasarkan pada interaksi zarah
radiasi terhadap detektor (sensor) yang sedemikian rupa sehingga tanggap (respon) dari alat
akan sebanding dengan efek radiasi atau sebanding dengan sifat radiasi yang diukur. detektor
radiasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

a) Detektor Isian Gas


b) Detektor Sintilasi
c) Detektor Semikonduktor
akan tetapi dalam makalah ini akan saya bahas mengenai detector radiasi eiger muller.
Detector Geiger muller ini pada hakekatnya termasuk ke dalam 3 jenis detector diatas. Di
dalam pembahasannya nanti akan kita ketahui kalau ternyata detector Geiger muller termasuk
ke dalam detector isian gas. Ini mengindikasskan bahwa detekor Geiger muller di pengaruhi
oleh gas.
B. Rumusan Masalah
Apa itu detector geiger muller?
Bagaimana prinsip kerja detector Geiger muller?
C. Tujuan
Memahami detektektor radiasi Geiger muller dan prinsip kerja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tabung Geiger Muller


Tabung Geiger muller merupakan salah satu dari alat detector radiasi nuklir yang
menggunakan interaksi radiasi sehingga menimbulkn besaran lain yang mudah di lihat dan
atau di ukur. Tabung ini memamfaatkanionisasi sekunder sehingga setiap radiasi pengion yan
dating menghasilkan satu pulsa. Kehadirannya dalam kehidupan manusia dikenal dengan
istilah pencacah Geiger muller.
Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Mller adalah sebuah alat
pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha
dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-Mller, sebuah tabung yang diisi oleh gas
yang akan bersifat konduktor ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya
Argon) menjadi konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan pada
indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi
menandakan satu partikel. Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk
mendeteksi radiasi gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak
bisa digunakan untuk mendeteksi neutron.
Bagian bagian Detektor Geiger Muller :

Katoda yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektroda negatif. Jika tabung terbuat dari
gelas maka dinding tabung harus dilapisi logam tipis.
Anoda yaitu kawat tipis atau wolfram yang terbentang di tengah - tengah tabung. Anoda
sebagai elektroda positif.
Isi tabung yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas beratom tunggal dicampur gas poliatom
(gas yang banyak digunakan Ar dan He)
B. Prinsip Kerja
Detektor Geiger Muller meupakan salah satu detektor yang berisi gas. Detector
Geiger muller tersebut secara garis besar prinsip kerjanya, yaitu menggunakan medium gas.
Dan tegangan yang sangat mempengaruhi proses kerjanya, sehingga tegangan menjadi
pembeda dari sekian banyak detector lainnya.
Apabila ke dalam labung masuk zarah radiasi maka radiasi akan mengionisasi gas
isian. Banyaknya pasangan elekron-ion yang terjadi pada detektor Geiger-Muller tidak
sebanding dengan tenaga zarah radiasi yang datang. Hasil ionisasi ini disebut elektron primer.
Karena antara anode dan katode diberikan beda tegangan maka akan timbul medan listrik di
antara kedua elektrode tersebut. Ion positif akan bergerak kearah dinding tabung (katoda)
dengan kecepatan yang relative lebih lambat bila dibandingkan dengan elektron-elektron
yang bergerak kearah anoda (+) dengan cepat. Kecepatan geraknya tergantung pada besarnya
tegangan V. sedangkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk membentuk elektron dan ion
tergantung pada macam gas yang digunakan. Dengan tenaga yang relatif tinggi maka elektron
akan mampu mengionisasi atom-atom sekitarnya. sehingga menimbulkan pasangan elektronion sekunder. Pasangan elektron-ion sekunder inipun masih dapat menimbulkan pasangan
elektron-ion tersier dan seterusnya. sehingga akan terjadi lucutan yang terus-menerus
(avalence).

Kalau tegangan V dinaikkan lebih tinggi lagi maka peristiwa pelucutan elektron
sekunder atau avalanche makin besar dan elektron sekunder yang terbentuk makin banyak.
Akibatnya, anoda diselubungi serta dilindungi oleh muatan negative elektron, sehingga
peristiwa ionisasi akan terhenti. Karena gerak ion positif ke dinding tabung (katoda) lambat,
maka ion-ion ini dapat membentuk semacam lapisan pelindung positif pada permukaan
dinding tabung. Keadaan yang demikian tersebut dinamakan efek muatan ruang atau space
charge effect. Tegangan yang menimbulkan efek muatan ruang adalah tegangan maksimum
yang membatasi berkumpulnya elektron-elektron pada anoda. Dalam keadaan seperti ini
detektor tidak peka lagi terhadap datangnya zarah radiasi. Oleh karena itu efek muata ruang
harus dihindari dengan menambah tegangan V. penambahan tegangan V dimaksudkan
supaya terjadi pelepasan muatan pada anoda sehingga detektor dapat bekerja normal kembali.
Pelepasan muatan dapat terjadi karena elektron mendapat tambahan tenaga kinetic akibat
penambahan tegangan V.
Apabila tegangan dinaikkan terus menerus, pelucutan alektron yang terjadi semakin
banyak. Pada suatu tegangan tertentu peristiwa avalanche elektron sekunder tidak bergantung
lagi oleh jenis radiasi maupun energi (tenaga) radiasi yang datang. Maka dari itu pulsa yang
dihasilkan mempunyai tinggi yang sama. Sehingga detektor Geiger muller tidak bisa
digunakan untuk mengitung energi dari zarah radiasi yang datang. Kalau tegangan V tersebut
dinaikkan lebih tinggi lagi dari tegangan kerja Geiger Muller, maka detektor tersebut akan
rusak, karena sususan molekul gas atau campuran gas tidak pada perbandingan semula atau
terjadi peristiwa pelucutan terus menerusbyang disebut continous discharge. Hubungan antara
besar tegangan yang dipakai dan banyaknya ion yang dapat dikumpulkan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Pembagian daerah tegangan kerja tersebut berdasarkan jumlah ion yang terbentuk akibat
kenaikan tegangan yang diberikan kepada detektor isian gas. Adapun pembagian tegangan
tersebut dimulai dari tegangan terendah adalah sebagai berikut:
I. = daerah rekombinasi (Tidak saya bahas)
II. = daerah ionisasi (tidak dbahas dadalm makalah)
III. = daerah proporsional (tidak dibahas)
IV. = daerah proporsioanl terbatas (tidak dibahas)
V. = daerah Geiger Muller (terbahas)
Kurva yang atas adalah ionisasi Alpha, sedangkan kurva bawah adalah ionisasi oleh Beta.
Kedua kurva menunjukkan bahwa pada daerah tegangan kerja tersebut, detektor ionisasi dan
detektor proporsional masih dapat membedakan jenis radiasi dan energi radiasi yang datang.
Dengan demikian, detektor ionisasi dan detektor proporsional dapat digunaknan pada analisis
spectrum energi. Sedangkan detektor Geiger Muller tidak dapat membedakan jenis radiasi
dan energi radiasi.
Tampak dari gambar tersebut bahwa daerah kerja detektor Geiger Muller terletak
pada daerah V. pada tegangan kerja Geiger Muller elektron primer dapat dipercepat
membentuk elektron sekunder dari ionisasi gas dalam tabung Geiger Muller. Dalam hal ini
peristiwa ionisasi tidak tergantung pada jenis radiasi dan besarnya energi radiasi. Tabung
Geiger Muller memanfaatkan ionisasi sekunder sehingga zarah radiasi yang masuk ke
detektor Geiger Muller akan menghasilkan pulsa yang tinggi pulsanya sama. Atas dasar hal
ini, detektor Geiger Muller tidak dapat digunakan untuk melihat spectrum energi, tetapi
hanya dapat digunakan untuk melihat jumlah cacah radiasi saja. Maka detektor Geiger Muller
sering disebut dengan detektor Gross Beta gamma karena tidak bisa membedakan jenis
radiasi yang datang.
Besarnya sudut datang dari sumber radiasi tidak mempengaruhi banyaknya cacah
yang terukur karena prinsip dari detektor Geiger Muller adalah mencacah zarah radiasi
selama radiasi tersebut masih bisa diukur. Berbeda dengan detektor lain misalnya detektor
sintilasi dimana besarnya sudut datang dari sumber radiasi akan mempengaruhi banyaknya
pulsa yang dihasilkan.

Kelebihan Detektor Geiger Muller :


Konstruksi simple dan Sederhana
Biaya murah

Operasional mudah
Kekurangan Detektor Geiger Muller :
Tidak dapat digunakan untuk spektroskopi karena semua tinggi pulsa sama.
Efisiensi detektor lebih buruk jika dibandingkan dengan detektor jenis lain.
Resolusi detektor lebih rendah.
Waktu mati besar, terbatas untuk laju cacah yang rendah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tabung Geiger muller merupakan salah satu dari alat detector radiasi nuklir yang
menggunakan interaksi radiasi sehingga menimbulkn besaran lain yang mudah di lihat dan
atau di ukur. Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Mller adalah sebuah alat
pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha.
Adapun bagian- bagian detector Geiger muller
- Katoda yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektroda negatif
- Anoda sebagai elektroda positif.
- Isi tabung
Prinsip kerja detektor geiger muller
Detektor Geiger Muller merupakan salah satu detektor yang berisi gas. Detector
Geiger muller tersebut secara garis besar prinsip kerjanya, yaitu menggunakan medium gas.
Dan tegangan yang sangat mempengaruhi proses kerjanya, sehingga tegangan menjadi
pembeda dari sekian banyak detector lainnya

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan energi adalah masalah utama yang dihadapi oleh beberapa negara.
Semua kebutuhan hidup manusia dipasok oleh energi khususnya listrik, mulai dari kebutuhan
rumah tangga hingga industri-industri utama negara yang menentukan kekuatan ekonomi
negara. Negara indonesia adalah negara dengna jumlah penduduk besar. Secara tidak
langsung kebutuhan energi listrik semakin hari semakin bertambah hanya dari kebuthan
rumah tangga. Belum lagi jika indonesia ingin menjadi negara industri, maka harga listrik
harus murah dan dalam jumlah yang besar. Semakin besar jumlah energi dan semakin
murahnya harga energi maka secara tidak langsung industri-industri di indonesia akan cepat
berkembang, dan mampu bersaing secara regional. Semakin banyaknya kebutuhan energi
yang dibutuhkan negara, sedikitnya energi alternatif ramah lingkunngan dan hemat,
menipisnya persediaan sumber energi tidak dapat diperbaharui, serta naiknya harga bahan
bakar fosil, maka energi yang murah dan hemat seperti energi nuklir akan menjadi salah satu
solusi.
Menurut badan energi atom internasional nuklir dan sumber sumber tenaga air memiliki
50-100 kali emisi rumah kaca lebih rendah dari pada batubara. Namun analisis menunjukkan
ramah lingkungan energi nuklir tidak memperhitungkan emisi pertambangan dan
pengangkutan bahan bakar nuklir. Kombinasi energi alternatif seperti angin, energi matahari
dan energi pasang surut sangat aman tapi sulit menghasilkan energi yang berkelanjutan.
Energi matahari dan energi angin sangat bergantung pada alam, tidak sepanjang hari angin
berhembus dan matahari bersinar, sehingga sulit untuk mendapatkan energi yang
berkelanjutan. Bisa menjadi daya yang berkelanjutan namun membutuhkan tempat
penyimpanan daya seperti batrai yang harganya juga tidak murah. Tapi pembangkit listrik
tenaga nuklir memiliki keunggulan dapat menghasilkan tenaga besar dan dalam waktu yang
cukup lama.
Untuk membangun sebuah PLTN maka harus belajar dari peristiwa Fukushima daichi,
chernobyl, dan three mile island. Semuanya memiliki dampak radiasi tidak baik terhadap
mausia juga terhadap lingkungan. Walaupun begitu dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya
manusia menerima radiasi mulai dari sinar matahari sampai naik pesawat terbang namun
dalam radiasi yang wajar, sehingga mungkin nuklir bisa aman jika digunakan secara bijak.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu reaktor nuklir dan apa saja jenis-jenisnya?


2.

Apa penyebab reaktor fukhusima ?

3. Bagaimana Kejadian (kronologi ) fukhusima ?


4. Bagaimana efek kebocoran reaktor nuklir bagi manusia dan lingkungan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa itu reaktor nuklir dan berbagai jenis reaktor nuklir.
2. Mengetahui penyebab reactor fukhusima
3. Mempelajari struktur dan prinsip kerja reaktor nuklir.
4. Mengetahui efek kebocoran reaktor nuklir bagi manusia dan lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PLTN FUKUSIMA dan REAKTOR NUKLIR
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I (
Fukushima dai-ichi genshiryoku hatsudensho?, Fukushima I NPP, 1F), sering disebut sebagai
Fukushima Dai-ichi, adalah sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang terletak di kota
Okuma di Distrik Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang. Dengan 6 unit terpisah yang terletak
di situs dengan jumlah tenaga 4,7 GW, Fukushima I adalah satu dari 25 pembangkit listrik
tenaga nuklir terbesar di dunia. Fukushima I adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama
yang dibangun dan dijalanakan seluruhnya oleh Tokyo Electric Power Company
(TEPCO).Pada Maret 2011, karena gempa bumi dan tsunami Sendai, pemerintah Jepang
mendeklarasikan sebuah "keadaan darurat tenaga nuklir" dan mengevakuasi ribuan penduduk
yang tinggal dekat Fukushima I. Ryohei Shiomi dari komisi keselamatan nuklir Jepang
mengatakan bahwa para pejabat prihatin tentang kemungkinan kebocoran nuklir.Pembangkit

Listrik Tenaga Nuklir Fukushima II, yang terletak 115 kilometer (71 mil) di sebelah selatan,
juga dijalankan oleh TEPCO.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik
pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor
nuklir baik untuk reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan
pada terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel
neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan Thorium, sedangkan neutron bisa
dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini akan menghasilkan energi panas dalam
jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-generator
yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan
tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi
reaksi. Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan sasaran inti fissil
yang belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara terus-menerus pada kondisi neutron
dan inti fissil masih memungkinkan.
1. Komponen utama reaktor nuklir
a.

Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan
ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan
komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir.
Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar
dari sistem reaktor.

b.

Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat
berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras
reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.

c.

. Bahan bakar nuklir


Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk
berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium
yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.

d. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka

dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa
digunakan air atau gas.
e.

Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari
reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini,
reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau
menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut
down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.

f.

Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang
dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar
kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan
untuk moderator adalah air atau grafit.

2. Jenis-jenis reaktor nuklir


1. Berdasarkan fungsinya
a.

Reaktor penelitian / riset, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk tujuan penelitian,
pengujian bahan, pendidikan / pelatihan dan bisa digunakan juga untuk memproduksi
radioisotop.

b.

Reaktor daya, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik /
pembangkit tenaga listrik.
Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan
adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian
dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin,
sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap
yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin,
sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali, dan sebagian
diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi berantai.

2. Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan


a.

Reaktor berpendingin air, meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor = reaktor
air tekan), BWR (Boiling Water Reactor = reaktor air didih), GMBWR (Graphite Moderated
Boiling Water Reactor = reaktor air didih moderasi grafit), PHWR (Pressurized Heavy Water
Reactor = reaktor air berat tekan).

b. Reaktor berpendingin gas, gas yang biasa digunakan adalah CO2 dan N2. Reaktor yang
termasuk dalam jenis ini adalah MR (Magnox Reactor = reaktor magnox) dan AGR
(Advanced Gas-Cooled Reactor = reaktor maju berpendingin gas).
3. Berdasarkan bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan
a.

Reaktor air ringan : bahan moderasi yang digunakan adalah air ringan. Reaktor dalam
kelompok ini adalah : PWR, BWR, BMBWR.

b. Reaktor air berat : bahan moderasi yang digunakan adalah air berat (air yang mempunyai
kandungan Deuterium lebih besar daripada air ringan). Reaktor dalam kelompok ini adalah :
PHWR dan Reaktor Candu (Canadium-Deuterium-Uranium).
c.

Reaktor grafit : bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam kelompok ini
adalah : MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh Rusia).

B. Penyebab reaktor nuklir fukhusima

Ledakan pada reaktor nuklir di Fukushima telah terjadi tiga kali sejak gempa dengan
kekuatan 9 mengguncang Jepang, Jumat (11/3/2011) lalu. Ledakan pertama terjadi di reaktor
nomor 1 hari Sabtu lalu, disusul ledakan di reaktor nomor tiga Senin, dan ledakan terakhir
terjadi di reaktor nomor 2, Selasa. Banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya radiasi nuklir
yang besar sebagai konsekuensi dari ledakan itu.
"Pada reaktor nuklir, energi dihasilkan dari reaksi fisi atau pembelahan inti atom." Reaksi fisi
juga menghasilkan energi radioaktf yang akan meluruh. Jumlah energi yang dihasilkan dari
suatu reaksi fisi adalah total dari energi fisi dan energi peluruhan radioaktif.Besar kecilnya
energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi tergantung dari banyak sedikitnya proses fisi. Reaksi
fisi bisa dikendalikan dengan batang kendali atau control rods. Jika seluruh batang kendali
dimasukkan, maka reaktor akan padam, dikenal dengan istilah shut down.Pengamanan
reaktor nuklir mengenal jargon 3C, yakni Control, Cool dan Contain. Control terkait upaya
mencegah peningkatan tajam energi, Cool terkait dengan upaya mendinginkan bahan bakar,
dan Contain berkaitan dengan upaya menjaga bahan radioaktif agar tetap dalam reaktor.
"Perlu diingat bahwa ketiganya bisa berfungsi sebagai aspek pertahanan," katanya. Kalau
kontrol tak berfungsi, maka masih ada sistem pendingin. Kemudian, jika sistem pendingin tak
juga berfungsi, maka masih terdapat pengungkung reaktor yang akan mencegah lepasnya
materail radioaktif, ledakan di reaktor Fukushima 1 berhubungan dengan kegagalan pada
sistem proteksi dan faktor yang berkaitan dengannya. Ketika gempa terjadi, sistem kontrol
sebenarnya berhasil berfungsi dengan memadamkan reaktor sehingga reaksi fisi di dalam

reaktor tak terjadi lagi."Akan tetapi, masih ada energi dari peluruhan radioaktif. Pada saat
reaktor padam, masih ada 7 persen dari 1.553 MW, atau sebesar 107 MW," ungkapnya.
Dalam kondisi tersebut, sistem pendingin seharusnya bekerja untuk mengalirkan air saat awal
sistem tersebut berfungsi.Sayangnya, sistem pendingin akhirnya ngadat setelah satu jam
sebab generator listrik mati akibat tsunami. "Situasi tersebut dikenal dengan istilah LOFA
(loss of flow accident), yakni pendingin tetap ada, namun tidak mengalir," papar Alex.
Akibatnya panas tak bisa ditransfer.Menurut Alex, ada dua fenomena yang bisa terjadi.
Pertama, naiknya suhu pendingin memicu pendidihan sehingga bagian atas reaktor tertutup
uap air. "Jika ini terjadi, kemungkinan pelelehan bahan bakar besar. Jika bahan bakar
meleleh, bahan radioaktif akan terlepas ke sistem pendingin," jelas Alex.
Kemungkinan kedua adalah kenaikan suhu selongsong bahan bakar. Selongsong merupakan
pembungkus bahan bakar yang terbuat dari logam campuran Zirkonium. Jika suhu meningkat
hingga 900 derajat celsius, maka zirkonium akan teroksidasi oleh air sehingga menghasilkan
hidrogen.Alexander mengungkapkan, hingga saat ini belum jelas fenomena apakah yang
terjadi. Namun, ia menduga bahwa hidrogen yang terakumulasi bereaksi dengan oksigen
sehingga terjadi ledakan hidrogen. Hal tersebut menyebabkan ledakan di Fukushima 1 Unit 1.
Kekuatan ledakan cukup kuat untuk meruntuhkan bangunan di sekitarnya, namun tidak
sampai merusak selongsong pelindung reaktor.
Faktanya, ledakan terjadi di reaktor-reaktor tersebut setelah TEPCO (Tokyo Power Electric
Company) mengalirkan air laut untuk mendinginkan reaktor secara langsung. Terjadinya
ledakan juga disebut bagian dari proses pendinginan reaktor yang tidak membahayakan
reaktor tersebut.
Radiasi dilaporkan telah mencapai Tokyo, tapi tidak membahayakan kesehatan manusia.
Pejabat pemerintah Metropolitan Tokyo mengungkapkan, "Kami memantau tingkat radiasi
yang melampaui batas normal terjadi pagi ini di Tokyo. Namun, kami tidak menilai bahwa
hal itu sudah berada dalam level yang berbahaya bagi tubuh manusia."Permbangkit listrik
tenaga nuklir itu berada 250 kilometer timur laut Tokyo. Kantor Berita Kyodo juga
melaporkan bahwa tingkat radiasi di kota Maebashi, 100 kilometer utara Tokyo, naik 10 kali
lipat di atas batas normal.
Radiasi bocor dari keempat reaktor PLTN Fukushima. Pemerintah memperingatkan warga
untuk tetap di rumah menghindari terpapar udara luar.Dalam pernyataan yang disiarkan
televisi, PM Naoto Kan mengatakan radiasi menyebar dari empat reaktor PLTN Fukushima
Dai-ichi. Ini setelah terjadi ledakan di reaktor ketiga dan kebakaran di reaktor keempat .Ini
merupakan krisis nuklir terburuk yang dihadapi Jepang sejak tragedy bom atom Hiroshima da

Nagasaki. Ini juga pertama kali muncul ancaman radiasi nuklir terbesar di dunia sejak
peristiwa Chernobyl 1986.Kebocoran reaktor nuklir yang berikutnya terjadi di Atucha,
Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar radiasi yang melebihi
ambang batas. Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada 1993, ketika kontaminasi radioaktif
menyebar di lingkungan sekitar tanpa sengaja. Bencana kecelakaan PLTN level 2 juga terjadi
di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga mengakibatkan
kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN.Begitu pula di Sellafield, Inggris, pada
2005. Kala itu ada kebocoran material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi.
Terjadi juga di Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang diakibatkan
oleh kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stasiun tenaga nuklir.
Kebocoran radioaktif juga terjadi dalam jumlah terbatas sehingga membutuhkan tindakan
penanganan. Beberapa orang tewas akibat radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti.
Kebocoran radiasi dalam jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan
publik terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.Kecelaaan ini
terjadi di Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif bocor ke
lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN Three Mile Island,
AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor inti rusak.Kebocoran reaktor
nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu
evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para
korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan
bahkan kematian. Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri
dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti
dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan
mekanisme tersebut.
Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada kesehatan
dan lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang. Dialami oleh PLTN
Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah
kebakaran dan bocornya radioaktif dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar
radiasi ini. Uap radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang
volumenya 100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa
Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia dan Rusia
diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi.
Pada 32 tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) dilanda kecelakaan reaktor nuklir terbesar
dalam sejarah negara itu. Salah satu reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

Three Mile Island mengelami kerusakan sehingga mengalami kebocoran radioaktif.Menurut


stasiun televisi History Channel, peristiwa itu berlangsung pada dini hari ketika katup
tekanan di reaktor Unit-2 gagal berfungsi. Ini mengakibatkan radiasi pada fasilitas pendingin
dan air yang sudah tercemar itu mengalir ke gedung-gedung di sebelahnya. Komponen inti
pada reaktor nuklir terancam meleleh sehingga mengakibatkan radiasi skala besar. PLTN itu
dibangun pada 1974 di pinggir sungai Susquehanna, negara bagian Pennsylvania, dan baru
beroperasi pada 1978. Namun, setahun kemudian, PLTN mengalami kebocoran. Tidak mau
berisiko timbulnya korban jiwa, Gubernur Pennsylvania saat itu, Dick Thornburgh, langsung
memerintahkan evakuasi. Dalam beberapa hari berikut, lebih dari seratus ribu orang yang
berada di sekitar PLTN Three Mile Island mengungsi ke tempat yang jauh. Presiden AS saat
itu, Jimmy Carter, sampai turun tangan mengatasi bocornya radioaktif di PLTN Three Mile
Island. Beruntung, reaktor yang rusak itu tidak meledak dan komponen inti tidak sampai
meleleh. Situasi pun terkendali dan radiasi tidak sampai menyebar luas.Namun, sejak saat itu,
kepercayaan publik AS atas keamanan PLTN merosot drastis. Reaktor yang rusak itu tidak
digunakan lagi.

C. Kejadian (kronologi) tragedi fukhusima

D. Dampak kebocoran reaktor nuklir bagi manusia dan lingkungan


1. Dampak kebocoran reaktor nuklir bagi manusia
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan
komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan
bakar nuklir yang dilindungi yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif

mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan
bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke
atmosfer dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat
menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total
terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau
penutupan reaktor nuklir. Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena,
menurut desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus
memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat
menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat
menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap.
Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan di balik manfaaat energi
nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir
terbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan
mungkin di Fukushima Jepang.
Diantaranya dampak dari kebocoran reaktor nuklir adalah :
1. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain
mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.
2. Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing, mata
berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu,
muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah ,
gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh.
3. Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang
rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahu(seperti yang sudah
terjadi di Ukraina).
4.

Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker
terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf
dan reproduksi.
Dampak kebocoran reaktor nuklir secara spesifik terhadap manusia :

1. RAMBUT Rambut akan menghilang dengan cepat, bila terkena radiasi di 200 Rems atau
lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. OTAK sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan
5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh
darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.

3. KELENJAR GONDOK Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam
jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. SISTIM PEREDARAN DARAH Ketika terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit
darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah
seperti penyakit flu.
5. JANTUNG Bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems mengakibatkan
kerusakan langsung pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung dan kematian
mendadak.
6. SALURAN PENCERNAAN Radiasi dengan kekuatan 200 rems akan menyebabkan
kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare
berdarah.
7.

SALURAN REPRODUKSI Saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup


dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
kemandulan.

1. Dampak kebocoran reaktor nuklir terhadap lingkungan


Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, dampak lainnya terhadap lingkungan
diantaranya akan terjadi hujan asam dimana melalui ini akan menyebarkan radiasinya,
disamping itu tumbuhan dan hewan juga akan mati khususnya di daerah yang radius terkena
pencemarannya.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran tersebut kita harus mengantisipasi
beberapa pencegahan yang diusahakan agar tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik
pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor
nuklir baik untuk reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan
pada terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel
neutron.Reaktor nuklir memang merupakan sumber pembangkit energi yang cukup potensial
dewasa ini, mengingat sumber energi dunia mengalami krisis jika dibandingkan dengan
kebutuhan energi dunia. Akan tetapi, setiap teknologi pasti memiliki kekurangan atau risiko

yang harus ditanggung akibat kesalahan, keteledoran, ataupun hal lain yang menyebabkan
teknologi tersebut justru memberi dampak sebaliknya. Dalam hal ini, hal yang harus
diwaspadai dari reaktor nuklir adalah efek kebocorannya.
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan
komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan
bakar nuklir yang dilindungi yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif
mulai memanas dan bocor.Kebocoran reaktor nuklir dapat memberikan dampak yang serius
baik terhadap (kesehatan) manusia maupun lingkungan. Dampak terhadap manusia yang
terpapar radiasi ada yang berjangka panjang maupun pendek, di antaranya pusing dan mual
(jangka pendek) hingga kanker sebagai akibat mutasi gen (jangka panjang). Dampak bagi
lingkungan di antaranya adalah hujan asam.
B. SARAN
Dikarenakan kebocoran reaktor nuklir memberikan dampak yang cukup serius bagi
kesehatan manusia dan lingkungan, maka prosedur pencegahan sangat diperlukan untuk
meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Diperlukan juga prosedur penanganan
yang tepat apabila peristiwa kebocoran telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwardojo, dkk. 2009. Mengenal Reaktor Nuklir dan Manfaatnya. Jakarta : Badan Tenaga
Nuklir Nasional Pusat Diseminasi Iptek Nuklir.
Ikawati, Yuni, dkk. 2008. 50 Tahun BATAN Berkarya. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
Sagala, F.P., dkk. 2003. Model Atom, Uranium dan Prospeknya sebagai Energi Masa Depan.
Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Diseminasi Iptek Nuklir.
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/asia/40822-drama-tragedi-nuklir-jepang-hancurkancitra-as.html diakses tanggal 12 april jam 08.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai