Anda di halaman 1dari 28

Alat Ukur Radiasi

Kelompok 3

- Kholib Hadi Wardana


- M. Fadhly C
- M. Farhan Nur
- M. Faris Abdulhaq
- - Nanda Rifqiansyah
- - Rahma Septi Tovani
- - Riska Renata
Alat Ukur Radiasi

Alat ukur radiasi mutlak diperlukan dalam masalah proteksi radiasi


maupun aplikasinya. Hal ini disebabkan karena radiasi, apapun jenisnya
dan berapapun kekuatan intensitasnya tidak dapat dirasakan secara
langsung dengan indera manusia
Dosis Radiasi
Dosis radiasi sering diartikan sebagai jumlah energi radiasi yang diserap atau
diterima oleh materi termasuk tubuh manusia. Nilai dosis sangat ditentukan oleh kuantitas
radiasi, jenis dan energi radiasi serta jenis materi yang dikenainya.
Dalam bidang proteksi radiasi nilai ini sangat penting karena berkaitan langsung
dengan efek yang ditimbulkan radiasi pada tubuh manusia.
Terdapat batasan nilai akumulasi dosis tahunan yang diizinkan serta turunannya per
jam yaitu:
a. Dosis Efektif rata-rata sebesar 20 mSv (duapuluh milisievert) per tahun dalam periode
5 (lima) tahun, dan 50 mSv (limapuluh milisievert) dalam 1 (satu) tahun tertentu;
b. Dosis Ekivalen untuk lensa mata rata-rata sebesar 20 mSv (duapuluh milisievert) per
tahun dalam periode 5 (lima) tahun dan 50 mSv (limapuluh milisievert) dalam 1 (satu)
tahun tertentu; dan
c. Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki atau kulit sebesar 500 mSv (limaratus
milisievert) per tahun. (2011, BAPETEN)
Alat Ukur Radiasi
Alat ukur radiasi diperlukan untuk mendeteksi dan
mengukur kuantitas dua jenis potensi paparan:

1. Paparan eksterna : untuk penetrasi radiasi yang


dipancarkan oleh sumber diluar tubuh manusia.
2. Paparan interna : dimana sekumpulan material radioaktif
dalam suatu bentuk mempunyai kemampuan masuk dan
berinteraksi dengan tubuh manusia.
Alat Ukur Radiasi
Alat ukur radiasi selalu terdiri atas dua bagian yaitu:
• Detektor berfungsi untuk mengubah energi radiasi menjadi energi
lain yang lebih mudah untuk diolah, biasanya energi listrik. Di
dalam detektor terjadi proses fisis, interaksi radiasi dengan bahan
detektor, misalnya yang paling banyak dijumpai adalah proses
ionisasi.

• Instrumen berfungsi untuk mengolah sinyal listrik yang dihasilkan


detektor menjadi informasi yang dapat dimengerti pekerja, misalnya
pergerakan jarum, suara (alarm) atau bahkan gambar spektrum
radiasi
Detektor dan Instrumen
JENIS DETEKTOR RADIASI NUKLIR

● detektor isian gas


Ö detektor kamar ionisasi
Ö detektor proporsional
Ö detektor Geiger Muller
● detektor sintilasi
● detektor semikonduktor
● detektor emulsi foto
JENIS DETEKTOR RADIASI NUKLIR
DETEKTOR ISIAN
GAS
Radiasi nuklir mengionisasi gas sehingga menghasilkan elektron TABUNG
yang terkumpul di sumbu dan membentuk pulsa listrik. KATO DA
_ _ _
+ + + +
Berdasarkan tegangan kerja
● detektor kamar ionisasi
● detektor proporsional
R
- Dapat menghitung kualitas radiasi yang masuk METER
- Bisa membedakan energi yang masuk
● detektor Geiger Muller
- tidak dapat membedakan energi
- mudah dibaca
● Baik untuk mengukur  dan  karena menyebabkan ionisasi langsung
● dapat mengukur  neutron, tapi daya serap/effisiensi rendah
● dapat mengukur neutron dengan syarat gas harus mengandung Boron
seperti gas BF3
● pengoperasian dan konstruksinya sangat sederhana
JENIS DETEKTOR RADIASI NUKLIR
DETEKTOR
SINTILASI
bahan detektor sintilasi harus berupa bahan sintilator
yaitu bahan yang dapat memercikkan cahaya jika dikenai
radiasi nuklir.

Bahan sintilator
● gas : NaI (Tl), CsI (Tl) sangat baik u/ sinar-x & 
● cair : anthracane sangat baik u/ radiasi 
● plastik : untuk sinar-x
Keunggulan :
— daya serap/effisiensi sangat baik dibanding detektor lain
Kekurangan :
— tidak sesederhana detektor gas dan relatif besar sehingga tidak
mudah dipindah-pindah.
JENIS DETEKTOR RADIASI NUKLIR
DETEKTOR
SEMIKONDUKTOR
bahan semikonduktor : dapat menghantarkan listrik pada kondisi tertentu
B ahan
S em ik on duktor

prinsip kerja ~ prinsip kerja detektor isian gas

Setiap radiasi memerlukan detektor yang berbeda R


> detektor HPGe untuk sinar  ME TER

> detektor SiLi untuk sinar-X


> surface barrier untuk radiasi sinar  dan 

Keunggulan :
­ resolusi sangat tajam, sangat teliti dalam membedakan energi radiasi

Kelemahan :
­ memerlukan sistem elektronik (alat penunjang) yang sangat rumit. HPGe &
SiLi perlu pendingin
JENIS DETEKTOR RADIASI NUKLIR
DETEKTOR EMULSI
FOTO
● Bahan detektor : film fotografi yang terbuat dari emulsi Perak
Bromida (AgBr)
● Radiasi mengionisasi emulsi AgBr  Ag+ + Br-

Keunggulan :
 dapat menyimpan informasi banyaknya radiasi yang
diterima  mengetahui dosis radiasi

Kelemahan :
 tidak dapat memberikan informasi spontan
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI

Syarat :
• harus dapat memberikan informasi dosis radiasi
• efek/pengaruh radiasi terhadap manusia
• yang berupa bacaan dosis radiasi.

Alat ukur :
● Dosimeter personal
● Surveymeter
● Monitor radiasi
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
1. Surveymeter (Alat Ukur Laju Dosis / Doserate meter )

Surveimeter harus dapat memberikan informasi laju dosis radiasi pada suatu area secara
langsung. Sebagaimana fungsinya, suatu surveimeter harus bersifat portable meskipun
tidak  perlu sekecil sebuah dosimeter personal. Cara pengukuran yang diterapkan adalah
cara arus (current mode) sehingga nilai yang ditampilkan merupakan nilai intensitas
radiasi. Secara elektronik, nilai intensitas tersebut dikonversikan menjadi skala dosis,
misalnya dengan satuan roentgent/jam.

Terdapat beberapa jenis surveimeter yang digunakan untuk jenis radiasi yang sesuai
sebagai berikut:
a. Surveimeter gamma merupakan surveimeter yang sering digunakan dan pada
prinsipnya dapat digunakan untuk mengukur radiasi sinar X.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Surveymeter (Alat Ukur Laju Dosis / Doserate meter )

b. surveimeter beta dan gamma mempunyai detektor yang terletak di luar badan
surveimeter dan mempunyai “jendela” yang dapat dibuka atau ditutup. Bila digunakan
untuk mengukur radiasi beta, maka jendelanya harus dibuka. Sebaliknya untuk radiasi
gamma, jendelanya ditutup.Detektor yang sering digunakan adalah detektor isian gas
proporsional atau GM.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Surveymeter (Alat Ukur Laju Dosis / Doserate meter )

c. Surveimeter alpha mempunyai detektor yang terletak di luar badan surveimeter dan
terdapat satu permukaan detektor yang terbuat dari lapisan film yang sangat tipis, biasanya
terbuat dari berrilium, sehingga mudah sobek bila tersentuh atau tergores benda tajam.
Detektor yang digunakan adalah detektor isian gas proporsional atau detektor sintilasi
ZnS(Ag).

d. Surveimeter neutron biasanya menggunakan detektor proporsional yang diisi dengan


gas BF3 atau gas Helium. Karena yang dapat berinteraksi dengan unsur Boron atau
Helium adalah neutron termal saja, maka surveimeter neutron biasanya dilengkapi dengan
moderator yang terbuat dari parafin atau polietilen yang berfungsi untuk menurunkan
energi neutron cepat menjadi neutron termal. Moderator ini hanya digunakan bila radiasi
neutron yang akan diukur adalah neutron cepat
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Surveymeter (Alat Ukur Laju Dosis / Doserate meter )

e. surveimeter yang serbaguna (multipurpose) karena selain dapat


mengukur intensitas radiasi secara langsung, sebagaimana surveimeter
biasa, juga dapat mengukur intensitas radiasi selama selang waktu
tertentu, dapat diatur, seperti sistem pencacah dan bahkan bisa
menghasilkan spektrum distribusi energi radiasi seperti sistem
spektroskopi.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI

2. Dosimeter Personal

Dosimeter mengukur kumulatif energi yang diserap sebagai


akibat terhadap paparan radiasi pengion. Dosimeter personal harus
dipakai pekerja radiasi untuk mengukur paparan radiasi.
Dosimeter digunakan secara rutin mencatat dosis kumulatif paparan
eksterna.
Integrasi doserate meter dan dosimeter digunakan untuk
menaksir/ memperkirakan paparan eksterna yang cepat berubah.
Personal dosimeter dan integrasi doserate meter mengukur dosis
ekivalen bahaya eksternal yang berubah terhadap waktu.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Dosimeter Personal

Tiga jenis dosimeter perorangan yang banyak digunakan :

a. Dosimeter Saku
Dosimeter ini sebenarnya merupakan detektor kamar ionisasi sehingga prinsip
kerjanya sama dengan detektor isian gas akan tetapi tidak menghasilkan tanggapan
secara langsung karena muatan yang terkumpul pada proses ionisasi akan “disimpan”
seperti halnya suatu kapasitor.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Dosimeter Personal

b. Film Badge

Film badge terdiri atas dua bagian yaitu detektor


film dan holder. Detektor film dapat “menyimpan”
dosis radiasi yang telah mengenainya secara
akumulasi selama film belum diproses. Semakin
banyak dosis radiasi yang telah mengenainya atau
telah mengenai orang yang memakainya maka tingkat
kehitaman film setelah diproses akan semakin pekat.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI

dosis rendah : tanggapan film tidak berbanding lurus


dosis antara A - B : tanggapan film relatif sebanding dosis
setelah B : tanggapan film sudah saturasi, berapapun dosis masuk tetap sama
film harus diproses setelah B, saturasi = 2 rem
Keuntungan :
• mempunyai sifat akumulasi yang baik
• dapat membedakan jenis dan energi radiasi karena ada filter
• dapat disimpan untuk keperluan dokumentasi
Kelemahan :
• film harus diproses secara khusus
• membutuhkan peralatan tambahan untuk membaca tingkat kehitaman
(densitometer)
• film hanya dapat digunakan selang waktu 3 bulan, jadi film harus diproses
sebelum masa tersebut
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Dosimeter Personal

c. TLD (Termoluminisensi Dosimeter)

Prinsip detektor sintilasi, hanya percikan cahaya tidak langsung dipancarkan


tetapi dibaca setelah dipanaskan menggunakan bahan sintilasi LiF (kristal
anorganik thermoluminence)
Kelebihan:
• bersifat akumulatif dan lebih teliti
• bentuk kristal dapat disesuaikan dengan holder
• kristal dapat digunakan berulang-ulang
Kelemahan :
• membutuhkan peralatan tambahan
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
3. Monitor Kontaminasi

Jika intensitas radiasi yang dipancarkan oleh sesuatu yang telah terkontaminasi sangat
rendah, maka alat ukur ini harus mempunyai efisiensi pencacahan yang sangat
tinggi. Detektor yang digunakan untuk monitor kontaminasi ini harus mempunyai
“jendela” (window) yang luas, karena kontaminasi tidak selalu terjadi pada satu
daerah tertentu, melainkan tersebar pada permukaan yang luas. Tampilan dari monitor
kontaminasi ini biasanya menunjukkan kuantitas radiasi (laju cacah) seperti cacah per
menit atau cacah per detik (cpd). Nilai ini harus dikonversikan menjadi satuan
aktivitas radiasi, Currie atau Becquerel, dengan hubungan sebagai berikut :

A adalah aktivitas radiasi, R adalah laju cacah dan h adalah efisiensi alat pengukur.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Monitor Kontaminasi

Monitor kontaminasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu monitor


kontaminasi permukaan, monitor kontaminasi perorangan dan monitor kontaminasi
udara (airborne).

1. Monitor Kontaminasi Permukaan.

Monitor kontaminasi permukaan (surface monitor) digunakan untuk mengukur


tingkat kontaminasi segala permukaan, misalnya meja kerja, lantai, alat ukur
ataupun baju kerja.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Monitor Kontaminasi

2. Monitor Kontaminasi Perorangan.

Monitor kontaminasi perorangan digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi


pada bagian-bagian tubuh dari pekerja radiasi. Bagian tubuh yang paling
sering terkontaminasi adalah tangan dan kaki, sehingga terdapat monitor kontaminasi
khusus untuk tangan dan kaki yaitu hand and foot contamination monitor. Suatu
instalasi yang modern biasanya dilengkapi dengan monitor kontaminasi seluruh tubuh
(whole body monitor). Setiap pekerja yang akan meninggalkan tempat kerja harus
diperiksa terlebih dahulu dengan monitor kontaminasi.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Monitor Kontaminasi

3. Monitor Kontaminasi Udara.

Monitor kontaminasi udara digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas


udara di sekeliling instalasi nuklir yang mempunyai potensi untuk melepaskan zat
radioaktif ke udara.
Sebagaimana survaimeter, detektor yang digunakan di sini dapat berupa detektor
isian gas, sintilasi ataupun semikonduktor. Detektor yang paling banyak digunakan
adalah detektor isian gas proporsional untuk mendeteksi kontaminasi pemancar alpha
atau beta dan detektor sintilasi NaI(Tl) untuk kontaminasi pemancar gamma. Khusus
untuk monitor kontaminasi udara biasanya dilengkapi dengan suatu penyaring (filter)
dan pompa penghisap udara untuk “menangkap” partikulat zat radioaktif yang
bercampur dengan molekul-molekul udara.
ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI
Monitor Kontaminasi
Menu

Thank You

Anda mungkin juga menyukai