Anda di halaman 1dari 4

RESUME DETEKTOR SINAR-X

Disusun Oleh :

NAMA : Firdaus

NIM : 818207

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


STIKes MUHAMMADIYAH
BANDA ACEH
2018
A. Latar Belakang.
Detektor sinar x adalah alat yang digunakan untuk mengukur fluks, distribusi spasial,
spektrum dan atau properti sinar x lainnya

Detektor dapat dibagi menjadi 2 kategori utama:

1. Detektor pencitraan (seperti pelat foto dan film sinar-X (film fotografi), sekarang
sebagian besar digantikan oleh berbagai perangkat digital seperti pelat gambar atau
detektor panel datar)

2. Perangkat pengukuran dosis (seperti ruang ionisasi, Penghitung geiger, dan dosimeter
yang digunakan untuk mengukur paparan radiasi lokal, dosis, dan / atau laju dosis,
misalnya, untuk memverifikasi bahwa peralatan dan prosedur proteksi radiasi efektif
secara berkelanjutan).

B. Prinsip Kerja Radiography.


pada intinya menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar-X,
digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar-X dan
mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan
disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.

DigitalDigital Radiography (DR) pada reka medis dilakukan dengan jangka waktu yang
telah ditentukan karena menjaga radiasi yang terjadi agar tidak merusak syaraf yang
sedang dalam proses identifikasi. Proses identifikasi itu sendiri meliputi bagian-bagian
tubuh manusia untuk mendapatkan hasil photo sensor sinar-X yang dipindai pada suatu
hasil photo.

BertujuanBertujuan untuk proses penelitian dan menyimpulan reka medis agar indikasi
penyakit yang diderita dapat diketahui dengan seksama berdasakan data photo yang telah
diterima. Biasanya penelitian dan penyimpulan indikasi penyakit dilakukan oleh dokter-
dokter pada rumah sakit besar atau dokter spesialis (specialist). Proses reka medis ini
tidak dapat sering dilakukan karena pihak medis memiliki penggunaan radiography.

C. Macam – Macam Detektor sinar-X.


 Detektor Isian Gas.
Detektor isian gas merupakan detektor yang paling sering digunakan untuk mengukur
radiasi. Detektor ini terdiri dari dua elektroda, positif dan negatif, serta berisi gas di
antara kedua elektrodanya. Elektroda positif disebut sebagai anoda, yang dihubungkan
ke kutub listrik positif, sedangkan elektroda negatif disebut sebagai katoda, yang
dihubungkan ke kutub negatif. Ada tiga jenis detektor isian gas yaitu detektor kamar
ionisasi yang bekerja di daerah ionisasi, detektor proposional yang bekerja di daerah
proposional serta detektor geiger mueller (GM) yang bekerja di daerah geiger mueller
(Cember, 1956).
Salah satu jenis detektor isian gas yang sering digunakan adalah detektor kamar
ionisasi (ionization chamber). Kebanyakan detektor ini berbentuk silinder dengan
sumbu yang berfungsi sebagai anoda dan dinding silindernya sebagai katoda. Radiasi
yang memasuki detektor akan mengionisasi gas dan menghasilkan ion-ion positif dan
ion-ion negatif (elektron). Jumlah ion yang dihasilkan sebanding dengan dengan energi
radiasi. Ion-ion yang dihasilkan di dalam detektor akan memberikan kontribusi
terbentuknya pulsa listrik ataupun arus listrik. .

Terbentuknya arus listrik disebabkan oleh ion-ion yang dihasilkan oleh radiasi dan
memasuki detektor. Ion yang memasuki detektor disebut sebagai ion primer sedangkan
ion-ion yang dihasilkan oleh ion primer disebut ion sekunder. Bila medan listrik
diantara dua elektroda semakin tinggi maka energi kinetik primer akan semakin tinggi
sehingga mampu membedakan ionisasi lain dan jumlah yang dihasilkan sebuah radiasi
akan sangat banyak. Keuntungan detektor ini adalah dapat membedakan energi yang
memasukinya dan tegangan kerja yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi. (Samsun,
2008).

 Detektor Semikonduktor.
Sebuah detektor semikonduktor menggunakan semikonduktor (biasanya silikon atau
germanium) untuk mendeteksi melintasi partikel bermuatan atau penyerapan foton.
Detektor ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu lebih effisien dibandingkan
dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat padat, serta mempunyai resolusi yang
lebih baik dari pada detektor sintilasi. Dengan demikian, detektor semikonduktor
terutama berguna untuk spektroskopi nuklir (Cember, 1956).
 Detektor Sintilasi.
Detektor sintilasi bekerja memamfaatkan radiasi fluoresensi yang dipancarkan ketika
elektron dalam keadaan tereksitasi ke keadaan dasar di pita valensi. Ada bermacam-
macam bahan yang memancarkan kerlipan cahaya (scintillator) apabila berinteraksi
dengan radiasi pengion. Bahan ini bisa berupa zat padat, zat cair baik organik maupun
anorganik (Akhadi, 2000).

D. Aplikasi Detektor Si(Li)

 Detektor Si(Li) dapat digunakan pada teleskop paraboloid untuk sinar-X


berenergi rendah untuk eksperimen roket astronomi pada sumber kosmik yang
kuat. [4]
 Detektor Si(Li) digunakan untuk mendeteksi sinar-γ pada teleskop Compton.
[5]

 Detektor SiLi digunakan oleh Cosmonaut Adveev dalam pembacaan “the


weel-documented flashes astronauts observed” pada orbit ( bidang astronomi).
[7]

Anda mungkin juga menyukai