Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan

untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang

didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang

digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat

berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan

molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.

Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai batuan dalam mengenali

zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual

yang dengan studi lebih mendalam dari absorbsi energy radiasi oleh macam-macam zat

kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatipnya dengan

ketelitian yang besar. (R. A. Day and Underwood, 2001)

Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi

elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

adalah cahaya matahari. (Wanibesak, 2011)

Pada saat ini telah dikembangkan berbagai macam spektrometer baik yang berbiaya

mahal yang telah diproduksi secara umum oleh beberapa perusahaan.

Untuk aplikasi medis, astronomi dan yang lain. Ada juga yang berbiaya murah seperti

spektrometer dengan grating yang dikembangkan oleh linghliting sciences Canada yang

dapat digunakan sebagai instrument pengukuran optik, untuk mengukur spektrum cahaya
dari beberapa sumber cahaya. Spektrofotometri merupakan alat yang teliti sebagai pilihan

untuk analisis kwalitatip dan kwantitatip. (Lighting Sciences Canada Ltd, 2008).

B. Tujuan

1. Agar dapat mengetahui pengetian Spektrofotometer

2. Mengetahui prisip kerja Spektrofotometer

C. Manfaat

1. Agar dapat mengetahui pengetian Spektrofotometer

2. Mengetahui prisip kerja Spektrofotometer


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan

fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang gelombang

tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan

atau yang diabsorpsi.Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan

sebagai fungsi dari panjang gelombang. (SM Khopkar, 1990).

Spekrrofotometri merupakan metode analisis yang disasarkan pada absorbs

electromagnet (Anonim, 1979). Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan

electron dari tingkat energy yang rendah ketingkat energy yang lebih tinggi. Perpindahan

electron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi

singlet (SM Kopkar 1990).

Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar

putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating

ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan

diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi

melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin

diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek

panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang

benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.

Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,


monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk

mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding

(Khopkar,1990).

Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa metode ini memberikan

metode sangat sederhan auntuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Anonim, 1979).

Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energy cahaya oleh suatu

system kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula

pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu ( Day and

Underwood, 2001).

B. Bagian-bagian Spektrofotometri

Secara garis besar Spektrofotometer terdiri dari 4 bagian tertentu :

a. Sumber cahaya

Sebagai sumber cahaya pada Spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang

stabil dan insentitasnya tingg. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak. Ultra

violet dekat dan infra merah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat

dari wolfran (tungsten) lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa daerah panjang

gelombang (1) adalah 350-2200 nanometer (nm)

b. Monokromator

Momokromator adalah alat yang berfungsi untuk mengerakkan cahaya polikromatis

menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda

(terdispersi).

c. Cuvet
Cuvet Spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau

cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwarsa, plexigalass, kaca,plastic

dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di

daerah UV dipakai kuvet kwarsa atau plexiglass.

Sedangkan kuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV.

Semua macam kuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (Visible). (SM

Kopkar,1990)

d. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai

panjang gelombang, detector akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya

akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

C. Jenis-Jenis Spektrofotomketri

Spektrofometer terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan

Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Spektrofotometer Vis (Visible)

Pada spektrofotometer ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya

tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat

ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 – 750 nm.

Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia, maka sinar tersebut

termasuk kedalam sinar tampak (visible).

2. Spektofotometri UV (Ultra Violet)

Berbeda dengan spektrofotometri Visible, spektrofotometri UV berdasarkan interaksi

sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai
sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen

yang merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan di

daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara

hydrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium

diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti “dua”, mengacu pada intinya yang

menjadi dua partikel.

Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang

dapat menyerap sinar ini merupakan senyawa yang tidak memiliki warna bening dan

transparan.

3. Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan

Visible yang menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan

sumber cahaya Visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan

hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang

dilengkapi dengan monokromator. Spektrum absorpsi dalam daerah-daerah ultraviolet

dan sinar tampak terdiri dari satu atau beberapa pita absorpsi.

4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

Spektrofometri ini berdasarkan kepada penyerapan panjang gelombang

Inframerah. Cahaya inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat, pertengahan dan

jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh dan pertengahanya

yang mempunyai panjang gelombang 2,5-1000 mikrometer. Hasil analisa biasanya

berupa signalkromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang.

Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standard.


D. Prinsip Kerja Spektrofotometri

Prinsip kerja spektrofotometer adalah penyerapan cahaya pada panjang gelombang

tertentu oleh bahan yang diperiksa. Tiap zat memiliki absorbansi pada panjang gelombang

tetentu yang khas. Panjang gelombang dengan absorbansi tertinggi digunakan untuk

mengukur kadar zat yang diperiksa. Banyaknya cahaya yang diabsorbsi oleh zat berbanding

lurus dengan kadar zat. Memastikan ketepatan pengukuran, kadar yang hendak diukur

dibandingkan terhadap kadar yang diketahui (standar). Setelah dimasukan blangko

(KEMENKES, 2010) Prisinp kerja dari spektrofotometer dapat di gambarkan sebagai

berikut :

E. Cara Kerja Spektrofotometri

Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda yaitu lampu wolfran untuk sinar visible

(sinar tampak = 38-780) dan lampu deuterium untuk sinar ultra violet (180-380 nm) pada

video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan.Kuvet ada dua

karena alat yang dipakai tipe double beam disanalah kita menyimpan sampel dan yang satu

lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel disini terjadi

pengolahan data sinar menjadi angka yang akan yang akan pada reader.

Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk kedalam alat biasanya pada saat

menutup tempat kuvet. Karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur

menjadi bertambah.
F. Komponen Utama Spektrofotometri

Sumber Monokromator Sampel Detektor

Indikator Amplifier
1. Sumber Sinar

Sumber sinar yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah lampu wolfarm,

deuterium lampu hydrogen. Lampu wolfarm digunakan untuk daerah visible (tampak)

sedangkan untuk lampu hydrogen atau deuterium digunakan untuk sumber daerah UV.

2. Monokromator

Monokromator merupakan serangkaian alat optik yang menguraikan radiasi

polikromatik dan berfungsi untuk memunculkan garis resonansi dari semua garis yang

tidak diserap yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Alatnya dapat berupa prisma atau

grating.

Macam-macam monokromator :

Prisma

Kaca untuk daerah sinar tampak

Kuarsa untuk daerah UV

Rock salt (Kristal garam) untuk daerah IR

Kisi difraksi

3. Sel Sampel

Berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sampel


 UV, Vis dan UV-Vis menggunakan kuvet sebagai tempat untuk memasukkan

sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa

memiliki kualitas yang lebih baik

 IR atau sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua

lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukkan ke

dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali

larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya

mahal.

4. Detektor

Peranan detector penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada

berbagai panjang gelombang. Detektor yang digunakan dalam UV-Vis disebut

“detector fotolistrik”.

Persyaratan-persyaratan penting untuk detektor meliputi :

a. Sensivitas tinggi hingga dapat mendeteksi tenaga cahaya mempunyai tingkatan

rendah sekalipun

b. Waktu respon pendek

c. Stabilitas yang panjang

d. Sinar elektronik yang mudah diperjelas dan sistem pembacaan

5. Penguat (Amplifier)

Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca

oleh indikator.

6. Indikator

Dapat berupa :
Recorder

Komputer

G. Kalibrasi Alat

Kalibrasi yang dimaksud ini adalah menseting blank alat spektrofotometri sebelum

digunakan untuk analisis secara umum sebagai berikut:

1. Nyalakan alat Spektrofotometri

2. Isi kuvet dengan larutan blangko (aquadest)

3. Di atur panjang gelombang untuk kalibrasi

4. Keterangan 0 % T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100 %T itudiukur saat

kuvet dalam keadaan terisi larutan

5. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer

6. Lalu tekan tombol 0 ABS100 % .Tunggu sampai kondisi setting blank (dalambentuk teks)

(Yazhid28bashar, 2013)

H. Cara Kerja Spektrofotometri

Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda yaitu lampu wolfran untuk sinar visible (sinar

tampak = 38-780) dan lampu deuterium untuk sinar ultra violet (180-380 nm) pada video

lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan.Kuvet ada dua karena

alat yang dipakai tipe double beam disanalah kita menyimpan sampel dan yang satu lagi

untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel disini terjadi

pengolahan data sinar menjadi angka yang akan yang akan pada reader.

Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk kedalam alat biasanya pada saat

menutup tempat kuvet. Karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur

menjadi bertambah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Spektrofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energy secara relative

jika energi itu ditransmisikan direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang

gelombang.

Bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen sebagian

dari sinar masuk akan dipantulkan sebagian diserap dalam medium itu dan sisanya

diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi

karena mempunyai hubungan dengan konsentrasi sampel.

B. Saran

Setelah membaca karya tulis ilmiah ini di harapkan mahasiswa dapat memahami kegunaan

spektrofotometri.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Edisi III Departemen Kesehatan Republik

Indonesia Jakarta

https//Wanibesak,2001 Wordprees.com

Yazhid28Basar. Bogspot.com.2013/04/makalah Spektrofotometer

Kopkar, S, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas

Indonesia

Rohman, A, 2007, Kimia Farmasi Analis Pustaka Pelajar Yogjakarta

(R.A.Day.IR/A.I Underwood, Analisis kimia kuantitatif Penerbit Air Langga Jakarta

2001)

Ligting Sciences Canada Ltd, A Low Cost Compact CCD Grating Spektrometer,160

2008 Frobisher Drive: Canada.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat

dan karuniaNya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “spektrofotometer” selesai

tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan guna penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya penulis ucapkan

terima kasih banyak.

15 Oktober 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai