Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KELOMPOK 1

SPEKTROFOTOMETRI Ultraviolet dan Sinar Tampak

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Instrumen

Dosen Pengampu: Dila Fairusi, M.Si

Disusun Oleh

Ayu Andini (11170162000003)


Muhammad Nur Amin Usman (11170162000008)
Muhammad Arifin (11170162000017)
Siti Anis Nurkhaliza (11170162000018)
Aji Fauzi Ridwan (11170162000023)
Azizah Laraswati (11170162000026)
Aulia Nisa Amanda (11170162000032)
Aida Rahmawati (11180162000008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah Analisis Instrumen Indikator UV-VIS..
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Indikator UV-VIS yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Instrumen
Penelitian yaitu Dilla Fairusi, M.Si.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas mengenai
Indikator UV-VIS. Kepada para pembaca walaupun dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Jakarta, Selasa 22 September, 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1 Teori Spektrofotometri UV-Vis ................................................................... 3


2.2 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis ....................................................... 3
2.3 Komponen Instrumentasi UV-Vis ................................................................ 6
2.4 Analisis Spektrofotometri UV-Vis ............................................................... 11
2.5 Aplikasi Spektrofotometri UV-Vis .............................................................. 17

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 21

3.1 Simpulan ....................................................................................................... 21


3.2 Saran .............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan
spesies kimia. Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnet atau listrik
untuk mempengaruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan respon. Respon
tersebut dapat diukur untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara
interaksi dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi,
pemendaran(luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering)
tergantung pada sifatmateri.

Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia


analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang
dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut
spektrometer. Spektrofotometri juga bisa dikatakan sebagai salah satu metode
dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu
sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
antara materi dengan cahaya. Alat-alat yang digunakan dalam metode
spektrofotometri menggunakkan cahaya. Keperluan cahaya ini berbeda-beda,
ada yang berasal dari cahaya langsung atau cahaya yang berasal dari senyawa
kimia.

Semakin berkembangnya zaman maka kebutuhan penelitian yang ada


semakin kompleks dan melahirkan metode-metode baru untuk menganalisis
sampel. Karena semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis
kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari
berbagai selektifitas fungsi polimercampuran, pemodifikasi dan aditif
digunakan untuk elastomer. Spektroskopi inframerah, metoda pengukuran
fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa bersama
sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan
alat yangteliti sebagai pilihan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif bahan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak
dan prinsip kerjanya?
2 Apa sajakah komponen instrumentasi spektrofotometri ultraviolet-sinar-
tampak?
3 Bagaimana analisis kuantitatif-kualitatif menggunakan spektrofotometri
ultraviolet-sinar tampak?
4 Bagaimana cara aplikasi spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak untuk
analisis berbagai jenis sampel?

4.1 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Teori dan Prinsp Kerja Spektrofotometri.
2. Mengetahui Komponen Instrumentasi.
3. Mengetahui Anlisis Kuantitatif-Kualitatif menggunakan Spektrofotometri
Ultraviolet-Sinar Tampak.
4. Mengetahui Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak untuk
analisis berbagai jenis sampel.

4.2 Manfaat
1 Dapat menambah wawasan mengenai Indikator UV-VIS.
2 Dapat meminimalisir dampak negative dari penggunaan Indikator UV-
VIS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometer merupakan salah satu metode dalam kimia analisis


yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
cahaya. Spektrofotometer Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang
digunakan untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV
dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda,
yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis
diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan
yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat
yang terdapat dalam larutan tersebut (Sembiring, Dayana, dan Rianna, 2019 :
49-50). Sinar ultraviolet (UV) mempunyai rentang panjang gelombang dari
100-400 nm, sedangkan sinar tampak (Vis) 400-750 nm, sinar dimulai dari
tidak berwarna-ungu-merah (Suhartati, 2013: 8).

2.2 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis


Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi
antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan
materi berupa molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebarkan
electron terkeksitasi dari ground state ke keadaan tereksitasi yang memiliki
energi yang lebih tinggi. Serapan pada daerah UV-Vis untuk semua struktur
elektronik tetapi pada system-sistem terkonjugasi.

Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang


bersifat polikromatis diteruskan melalui lensa menuju monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian
akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal).

3
Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan
pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh
karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorpsi) dan ada pula yang
dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian diterima oleh detector.
Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui
cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan
konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui
konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif (Triyati, 1985).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis sepktrofotometri UV-


Vis menurut Rohman (2007):

1) Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar Uv-Vis


Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap
pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalan dengan merubah
menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan perekasi tertentu.
2) Waktu Operasional (operating time)
Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau
pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu
pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan
mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi
larutan.
3) Pemilihan Panjang Gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah
panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk
memilih panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat
kurva hubungan antara absorbasi dengan panjang gelombangdari suatu
larutan baku pada konsentrasi tertentu.

4
Gambar : Skema Alat Spektrofotometri UV-Vis

Adapun yang melandasi pengukuran spektrofotometer ini dalam


penggunaannya adalah Hukum Lambert-Beer yang menyatakan hubungan
linear antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding
terbalik dengan transmitan. Hukum lambert-beer dinyatakan dalam rumus
sebagai berikut:

A = e.b.c

Dimana;

A = Absorban

e = Absorptivitas molar

b = Tebal kuvet (cm)

c = Konsentrasi

Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna


komplementer dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati
dan warna komplementernya terdapat pada table berikut ini:

5
Panjang Warna Warna
Gelombang Terlihat Komplementer
< 400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah -
(Jumriani, 2019).

2.3 Komponen Instrumentasi


Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitans (T atau %T) atau absorbans (A) sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Komponen alat spektrofotometer terdiri dari sumber sinar,
monokromator, sel, detektor dan rekorder (meter).

Komponen Alat Spektrofotometer

Komponen Alat Spektrofotometer Sepintas mirip dengan komponen


fotometer filter, namun sesungguhnya terdapat perbedaan dalam hal sumber
sinar, monokromator dan detektor yang digunakan. Sumber sinar untuk
fotometer filter kawat wolfram/tungsten, sedangkan untuk spektrofotometer
uv adalah lampu awa muatan hidrogen atau lampu deterium dan
spektrofotometer sinar tampak tetap lampu wolfram.
Monokromator pada fotometer filter adalah filter (filter serapan
atau filter interferensi) sedangkan pada spektrofotometer prisma atau kisi
difraksi. Detektor pada fotometer filter adalah foto sel, sedangkan pada
spektrofotometer adalah tabung foton hampa (Vacuum phototube) atau

6
tabung foton pelipat ganda (photomultiplier tube). Kedua jenis detektor ini
jauh lebih peka dari pada fotosel. (Zackiyah, www.pustaka.ut.ac.id)

1) Sumber Sinar: Lampu Deuterium


Lampu ini terdiri dari dua elektroda yang dipatri pada tabung
kacatertutup yang salah satu bagian dindingnya terbuat dari kwarsa
dan diisi dengan gas hidrogen. Bila terhadap kedua elektroda tersebut
di tegangan listrik yang stabil maka antara kedua elektroda tersebut
akan terjadi awamuatan elektron. Elektron-elektron yang dilepaskan
oleh elektroda itu akan bertumbukan dengan gas H2 atau D2. Akibat
dari tumbukkan ini maka elektron-elektron gas itu akan tereksitasi ke
tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Bila elektron yang tereksitasi
itu kembali keadaan dasar, maka elektron tersebut akan memancarkan
cahaya yang membentuk spectrum pancaran yang kontinu dengan
panjang gelombang antara 180 – 350 nm

Lampu Deuterium

7
2) Monokromator

Monokromator

Pada monokromator ini, sinar polikromatis masuk melalui


celah, setelah melalui lensa berkas sinar dijadikan sinar yang
sejajar dan selanjutnya masuk pada prisma atau kisi difraksi. Pada
prisma ini, sinar polikromatis akan diurai menjadi pita-pita yang
sempit beberapa panjang gelombang dengan sudut yang berbeda-
beda, selanjutnya difokuskan melalui lensa. Untuk mendapatkan
suatu panjang gelombang tertentu maka prisma harus diputar
sehingga panjang gelombang yang dikehendaki dapat difokuskan
ke celah keluar.

3) Sel/Cuvet
Ukuran cuvet bervariasi tergantung kebutuhan, untuk daerah
sinar tampak dan ultra lembayung digunakan diameter 1 cm, untuk
infra merah antara 0,005 dan 1 mm. biasa. Bahan yang digunakan
untuk cuvet, harus tidak menyerap sinar yang digunakan, biasanya
untuk uv dari kwarsa dan untuk sinar tampak dari gelas, plastik.
Sel yang digunakan untuk pengukuran blanko dan analit harus
macthed, artinya harus mempunyai sifat optik yang sama.

4) Detektor
Pada dasarnya detektor menyerap sinar yang jatuh padanya dan
mengubah energi itu menjadi suatu energi yang dapat diukur.
Detektor harus menghasilkan isyarat yang mempunyai hubungan

8
kuantitatif dengan intensitas sinar. Noise suatu detektor ialah
isyarat latar belakang yang timbul dalam detektor bila tidak ada
intensitas sinar dari sampel yang sampai pada detektor.
Tabung foton hampa terdiri dari tabung gelas (dengan jendela
kwarsa) yang dihampakan. Katoda berbentuk setengah silinder
yang dilapisi senyawa (oksida logam alkali tanah atau alkali tanah)
yang menghasilkan electron yang terikat lemah. Kawat logam
ditempatkan di tengah silinder (anoda). Antara anoda dan katoda
diberikan beda potensial (90 volt). Sinar masuk melalui jendela
kwarsa, jatuh pada permukaan katoda. Futon diserap dan energinya
akan dipindahkan ke elektron-elektron yang terikat lemah dalam
senyawa peka cahaya tersebut. Elektron-elektron ini akan pindah
ke anoda hingga di rangkaian timbul arus listrik. Besarnya arus
listrik akan berbanding lurus dengan intensitas sinar datang bila
efisiensi pengumpulan elektron di anoda 100%.

5)
Diagram Tabung Foton Hampa (Vacuum Phototube)

Persyaratan untuk detektor sebagai berikut.


a. Harus mampu menangkap dan merespons terhadap energi sinar
yang kecil.
b. Mempunyai kepekaan yang tinggi dengan noise yang kecil
sehingga mampu mendeteksi intensitas yang rendah.
c. Waktu respons pendek.
d. Stabil dalam jangka waktu yang lama.
e. Memberikan isyarat elektronik yang dapat diperkuat dengan
mudah.

9
f. Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar
yang mengenainya.
G = k'P + k"
G = respons listrik
k' = kepekaan detektor
k" = arus gelap, arus kecil dan konstan yang diberikan
oleh detector bila tidak sinar yang mengenainya.
P = respons listrik
k" ditekan menjadi nol, sehingga k'G = k'Go
P = k'G Po = k'Go
Log Po/P = log k'Go/k'G = log Go/G = A (Absorbans)

Jenis spektrofotometer adalah berikut ini.


a) Spektrofotometer berkas tunggal (single beam
spectrofotometer).
b) Spektrofotometer berkas ganda (double beam
spectrofotometer). Spektrofometer berkas ganda lebih
menguntungkan dari pada spektrofotometer berkas tunggal
karena kesalahan pembacaan dikoreksi terhadap intensitas
pancaran lampu dan oleh perubahan-perubahan respons
detektor.

Bagan Alat Spektrofotometer Berkas Ganda


(Day, R. A. dan A. L. Underwood. 1998)

10
2.4 Analisis Spektroskopi Ultraviolet-Sinar Tampak
Spektroskopi Ultraviolet-Sinar Tampak diterapkan untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi zat
yang tidak diketahui melalui perbandingan spektrum larutan yang tidak
diketahui dengan spektrum referensi.

Syarat – syarat analisis dengan spektrofotometer UV-Vis yaitu, larutan


harus berwarna atau mengandung senyawa organik tak jenuh, sinar harus
monokromatis, larutan harus jernih (tidak keruh) dan pelarut tidak boleh
bereaksi secara kimia dengan sampel yang dianalisis.

Pelarut dalam analisis UV-Vis harus dipilih dengan tepat. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut pada analisis Uv-vis:

1. Dapat melarutkan cuplikan


2. Dapat meneruskan sinar dari panjang gelombang yang dipakai (tidak
boleh m enyerapnya)
3. Tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkojugasi pada struktur
molekul
4. Tidak berwarna
5. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis
6. Kemurniannya harus tinggi
7. Polaritasnya disesuaikan dengan senyawa yang dianalisis
(Hayati & Hanapi: 12, http://kimia.uin-malang.ac.id/ )
Berikut merupakan tabel pelarut-pelarut dengan yang mengabsorbsi
sinar UV pada panjang gelombang spesifik.

Pelarut λ maks (nm) Pelarut λ maks (nm)

Asetronitril 190 n-heksana 201


Kloroform 240 Metanol 205
Sikloheksana 195 Isooktana 295

11
1-4 dioksan 215 Air 190
Etanol 95% 205 Aseton 330
Benzena 285 Piridina 305

Pelarut yang sering digunakan yaitu air, etanol, metanol dan n-


heksana karena pelarut ini transparan pada daerah UV (Suharti, 2017: 5).

2.4.1 Analisis Kualitatif Spektrofotometri UV-Vis

Pada umumnya spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk analisis


kuantitatif, tetapi dapat juga digunakan dalam analisis kualitatif. Hal ini
dikarenakan spektrum yang dihasilkan pada analisis kualitatif cenderung
mempunyai pita yang melebar sehingga informasi yang didapat sangat sedikit
(Dept. Kimia FMIPA IPB. https://lms.ipb.ac.id/). Pengukuran
spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang melibatkan energi
elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif. (Suarsa, https://simdos.unud.ac.id/)

Data spektrum UV-Vis bila digunakan secara tersendiri, tidak dapat


digunakan untuk identifikasi kualitatif suatu senyawa. Akan tetapi, bila
digabung dengan cara lain seperti spektroskopi infra merah, resonansi magnet
inti, dan spektroskoppi massa, maka dapat digunakan untuk maksud analisis
kualitatif suatu senyawa tersebut. Data yang diperoleh dari spektroskopi UV
dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas, pH, dan pelarut
yang kesemuanya dapat dibandingkan dengan data yang sudah
dipublikasikan.

Dari spektrrum yang diperoleh dapat dilihat, misalnya :


a) Serapan (absorbansi) berubah atau tidak karena perubahan pH.  Jika
berubah bagaimana perubahannya apakah batokromik ke hipsokromik dan
sebaliknya atau dari hipokromik ke hiperkromik dan sebagainya

12
b) Obat-obat yang netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-obat yang
berisi ausokrom yang tidak terkonjugasi seperti amfetamin, siklizin, dan
pensiklidin. (Nurfaisyah, 2011. http://nurfaisyah.web.id/)

Untuk analisis kualitatif hal yang perlu diperhatikan adalah:

a) Membandingkan λ maksimum
b) Membandingkan serapan (A), daya serap (a)
c) Membandingkan spektrum serapannya
(Harmita, https://staff.ui.ac.id).

2.4.2 Analisis Kuantitatif Spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak

Terdapat beberapa langkah ketika akan melakukan analisis kuantitatif


dengan spektro-fotometer UV-Vis, yaitu :

1. Pembentukan molekul yang menyerap sinar tampak. Bila molekul yang


dianalisis tidak menyerap daerah sinar tampak maka dilakukan reaksi
pembentukan warna,yang dapat melakukan penyerapan.
2. Pemilihan panjang gelombang (kurva serapan).
3. Pembuatan kurva kalibrasi.
4. Pengukuran absorbans.

Analisis kuantitatif dengan spektrofotometer dapat dilakukan dengan


beberapa cara, yaitu:

1. Cara Pembandingan

Cara ini dilakukan dengan membandingkan larutan yang akan


ditentukan dengan larutan standar yang sudah diketahui.

AS = Ɛ.b.Cs

Ax = Ɛ.b.Cx

13
As Cs
Ɛ dan b sama maka Cx =
Ax

2. Cara Adisi Standar

Analisis dengan cara ini dilakukan dengan menambahkan larutan


standar ke dalam larutan cuplikan dan pengukuran absorbans larutan
cuplikan, campuran cuplikan, dan larutan standar.

Ɛ . b .V x C x Ɛ .b . V s C s
A= +
Vt Vt
Plot A terhadap Cs maka :

A = + Cs

Ɛ . b .V x C x
=
Vt

Ɛ . b .V s
=
Vt

Cx dapat dihitung dari dua besaran a dan 

14
α Cs
Cx =
βV x

Cara adisi standar dilakukan untuk menghindari gangguan dari matriks

3. Cara Kurva Kalibrasi

Penentuan dengan cara ini dilakukan dengan mengukur absorbansi


larutan standar yang konsentrasinya bervariasi dan larutan contoh.
kemudian masing-masing hasil pengukuran dibuat kurva A terhadap
konsentrasi dari larutan standar sehingga diperoleh garis lurus. Nilai
absorbansi sampel diekstrapolasi terhadap kurva garis lurus sehingga
konsentrasi dari sampel dapat diketahui.

Pelaksanaan analisis menggunakan spektrofotometer dapat


dilakukan terhadap analisis kuantitatif zat tunggal (analisis satu komponen)
dan analisis kuantitatif campuran dua komponen atau lebih (analisis
multikomponen).

(Zackiyah:31-33, http://www.pustaka.ut.ac.id).

Perhitungan kadar dalam analisis kuantitatif ini dibagi menjadi dua


bagian yaitu analisa zat tunggal dan analisa dua zat.

1. Analisa zat tunggal menggunakann rumus :

15
I0
a) A = a.b.c = log
I1

Keterangan:
A : serapan
a : daya serap; serapan yang disebabkan oleh zat dengan
konsentrasi (g/l).
b : tebal kuvet (jika tidak dinyatakan apa-apa berarti 1 cm)
c : konsentrasi zat (mg/ml atau g/l).
1
A = log = - log T
T
%T = 100 x T
A1 C1
b) A = C
2 2

Keterangan:
A1 : Serapan standard
A2 : Serapan sampel
C1 : Konsentrasi standard
C2 : Konsentrasi sampel

2. Analisis multikomponen

Untuk suatu larutan yang mengandung dua komponen yang


menyerap, x dan y, serapan diukur pada dua panjang gelombang.
Ketelitian yang tinggi didapatkan dengan memilih panjang gelombang
di mana panjang gelombang pengukuran merupakan panjang
gelombang di mana serapannya maksimal, karena dengan pergeseran
sedikit pada kurva serapan tidak menyebabkan perubahan serapan yang
terlampau jauh.

Jumlah komponen dalam campuran dapat mencapai 8


komponen dengan syarat selisih panjang gelombang maksimum antara
komponen minimal 5 nm. Jika jumlah komponen dalam sampel lebih
dari 3 maka untuk menghitung kadar digunakan software

16
multikomponensoftware yang terdapat pada alat spektrofotometer uv-
vis. Metode analisis yang digunakan pada analisis multikomponen juga
harus divalidasi seperti metode analisis zat tunggal (Harmita,
https://staff.ui.ac.id).

2.5 Aplikasi Spektrofotometri UV-Vis


A. Aspek Kualitatif
Data spectra UV-Vis bila digunakan secara tersendiri tidak dapat
digunakan untuk identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi,
jika digabungkan dengan cara lain seperti spectra infra merah (IR),
resonansi magnet inti (NMR), dan spectra massa, maka dapat digunakan
untuk maksud analisis kualitatif suatu senyawa tersebut.
Data yang diperoleh dari spectra UV dan Vis adalah panjang
gelombang maksimal, intensitas, efek, Ph, dan pelarut yang semuanya
dapat dibandingkan dengan data yang sudah dipublikasikan. Secara
kualitatif, spektrofotometer UV-Vis dapat menentukan jenis kromofor,
ikatan rangkap yang terkonjugasi dan ausokrom dari suatu senyawa
organik.

17
B. Aspek Kuantitatif

Spektrofotometer UV-Vis melibatkan energi elektronik yang


cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-
Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif ketimbang kualitatif
(Mukti, 2012). Suatu berkas radiasi dikenakan pada larutan sampel
(cuplikan) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya.
Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan jumlah foton
yang melalui satu satuan luas penampang per detik. Serapan dapat terjadi
jika foton/radiasi yang mengenai cuplikan memiliki energy yang sama

18
dengan energy yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan
tenaga (Ningrum, 2015). Hal tersebutlah yang menjelaskan
spektrofotometer UV-Vis dapat menganalisis senyawa organic secara
kuantitatif dengan menggunakan hokum Lambert-Beer.

Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel (UV-Vis) digunakan untuk


mengukur konsentrasi beberapa molekul seperti DNA/ RNA (UV light,
260 nm), protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/ yeast (Vis light,
600 nm), dan lain-lain. Sinar UV digunakan untuk mengukur bahan
(larutan) yang terbaca dengan panjang gelombang di bawah 400 nano
meter (nm). Sedangkan visible light bisa digunakan untuk mengukur bahan
dengan panjang gelombang 400-700 nm (Anonim, 2013).

Dalam oseanologi, spektrofotometri Ultraviolet-sinar tampak (UV-


Vis) dapat digunakan untuk menentukan beberapa parameter ekologi di
laut. Tingkat kesuburan suatu perairan ditunjukkan oleh besarnya produksi
zat organik yang dihasilkan oleh perairan tersebut yang biasa disebut
dengan produktivitas primer. Produksi zat organik yang dihasilkan bisa
melalui proses fotosintesa yang terjadi pada tumbuhan yang mengandung
pigmen fotosintetik. Salah satu cara yang umum dipakai untuk mengetahui
banyaknya biomassa fitoplankton di laut adalah menentukan kadar klorofil
fitoplankton dengan metode Spektrofotometri.

Zat terlarut ataupun tidak terlarut dalam air laut, seperti unsur-
unsur hara dan beberapa logam sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan
biota laut, seperti nitrat (NO3), fosfat (PO43-), sulfat (SO42-), besi (Fe), seng
(Zn) dan sebagainya. Kadar zat-zat terlarut ataupun tidak terlarut dalam air
seperti logam dan senyawanya mempunyai batas tertentu untuk amannya
biota laut. Dosis tertentu menyebabkan pengaruh yang serius pada
kehidupan biologis seperti zooplankton, fitoplankton, ikan bahkan pada
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang akhirnya bisa
menimbulkan kematian. Salah satu cara yang praktis dan sudah umum

19
dipakai untuk menentukan unsur-unsur hara dan kadar logam-logam
tersebut adalah dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet-sinar tampak
(UV-Vis). Penggunaan spektrofotometri UV-Vis bisa untuk contoh cairan
maupun padatan, seperti air laut, lumpur/sedimen dan batuan.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
1. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan cahaya. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi
yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber
sinar dengan materi berupa molekul.
2. Komponen instrumen spektrofotometri UV-Vis yaitu, sumber sinar (lampu
deuterium), monokromator, sel/cuvet, dan detektor
3. Analisis spektrofotometri UV-Vis lebih sering digunakan untuk analisis
kuantitatif dibandingkan analisis kualitatif. Hal ini dikarenakan spektrum
yang dihasilkan pada analisis kualitatif cenderung mempunyai pita yang
melebar sehingga informasi yang didapat sangat sedikit.
4. Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel (UV-Vis) digunakan untuk mengukur
konsentrasi beberapa molekul seperti DNA/ RNA (UV light, 260 nm),
protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/ yeast (Vis light, 600 nm),
dan lain-lain.

3.2 Saran
Perlu adanya keseriusan bagi para pembaca dalam mempelajari
penggunaan spektofotometri sinar ultraviolet dan sinar tampak dalam analisis
kimia, sehingga efektifitas meningkat saat melakukan proses analisis.
Hendaknya para pembaca dalam mengaplikasikan pengetahuan pada instrumen
untuk memastikan alat yang digunakan sudah sesuai unutk proses analisis
kimia serta memastikan sudah paham mengenai prinsip kerja agar dapat
mengurangi kesalahan dalam proses analisis.

21
DAFTAR PUSTAKA

Day, R. A. dan A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. edisi


keenam, terj. I. Sopyan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Dept. Kimia FMIPA IPB. Spektrofotometri UV-Vis. Diakses melalui


https://lms.ipb.ac.id/pluginfile.php/122690/mod_resource/content/1/Spektr
ofotometri%20UV-Vis%202016.pdf pada 20 September pukul 11.13 WIB

Harmita. Analisis Fisiko Kimia Spektroskopi. Diakses melalui


https://staff.ui.ac.id/system/files/users/harmita/material/anfiskimspektrosk
opidr. harmita.pdf. pada 19 September 2020 pukul 01.03 WIB

Hayati, Elok Kamilah dan Ahmad Hanapi. 2017. Praktikum Kimia Instrumen.
Diakses melalui http://kimia.uin-malang.ac.id/wp-
content/uploads/2020/02/Instrumentasi-cover-merah-cetak-booklet-
135x.pdf pada 19 September 2020 pukul 22.20 WIB.

Luftman, Marcelo. Introduction to UV/VIS Spectrophotometry: Using


Spectrophotometer To Determine Concentration. https://pro-
analytics.net/using-spectrophotometer-to-determine-concentration/.
Diakses pada 19 September 2020 pukul 13.07 WIB

Mukti, K. 2012. Analisis Spektroskopi UV-Vis Penentuan Konsentrasi


Permanganat (KMnO4). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Nurfaisyah, 2011. Spektrofotometri UV-Vis serta Aspek Kualitatif dan


Kuantitatifnya. Diakses melalui http://nurfaisyah.web.id/spektrofotometri-
uv-vis-serta-aspek-kualitatif-dan-kuantitatifnya/ pada 20 September pukul
10.43 WIB.
Sembiring,T., Dayana, I. dan Rianna, M. 2019. Alat Penguji Material. Bogor:
Guepedia Publisher

Suarsa, I Wayan. 2015. Spektroskopi. Diakses melalui


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_
pendidikan_dir/610b308c39ca975868e39e01ec9e9ed5.pdf pada 19
eptember 2019 pukul 21.34 WIB

Suharti. 2017. Dasar-Dasar Spektrofotometri Uv-Vis dan Spektrometri Massa


untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Lampung: Aura

22
Triyati, E. 1985. Spektrofotometer Ultra-Violet dan Sinar Tampak serta
Aplikasinya dalam Oseanologi. Jurnal Oceana, 10(1) : 39-47.

Zackiyah. Modul Spektrometri Ultra Violet/Sinar Tampak (UV-VIS).


http://www.pustaka.ut.ac.id. Diakses pada 19 September 2020 pukul 02.03
WIB

23

Anda mungkin juga menyukai