Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Instrumen
Disusun Oleh
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan
spesies kimia. Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnet atau listrik
untuk mempengaruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan respon. Respon
tersebut dapat diukur untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara
interaksi dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi,
pemendaran(luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering)
tergantung pada sifatmateri.
1
1.2 Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak
dan prinsip kerjanya?
2 Apa sajakah komponen instrumentasi spektrofotometri ultraviolet-sinar-
tampak?
3 Bagaimana analisis kuantitatif-kualitatif menggunakan spektrofotometri
ultraviolet-sinar tampak?
4 Bagaimana cara aplikasi spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak untuk
analisis berbagai jenis sampel?
4.1 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Teori dan Prinsp Kerja Spektrofotometri.
2. Mengetahui Komponen Instrumentasi.
3. Mengetahui Anlisis Kuantitatif-Kualitatif menggunakan Spektrofotometri
Ultraviolet-Sinar Tampak.
4. Mengetahui Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak untuk
analisis berbagai jenis sampel.
4.2 Manfaat
1 Dapat menambah wawasan mengenai Indikator UV-VIS.
2 Dapat meminimalisir dampak negative dari penggunaan Indikator UV-
VIS.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan
pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh
karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorpsi) dan ada pula yang
dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian diterima oleh detector.
Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui
cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan
konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui
konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif (Triyati, 1985).
4
Gambar : Skema Alat Spektrofotometri UV-Vis
A = e.b.c
Dimana;
A = Absorban
e = Absorptivitas molar
c = Konsentrasi
5
Panjang Warna Warna
Gelombang Terlihat Komplementer
< 400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah -
(Jumriani, 2019).
6
tabung foton pelipat ganda (photomultiplier tube). Kedua jenis detektor ini
jauh lebih peka dari pada fotosel. (Zackiyah, www.pustaka.ut.ac.id)
Lampu Deuterium
7
2) Monokromator
Monokromator
3) Sel/Cuvet
Ukuran cuvet bervariasi tergantung kebutuhan, untuk daerah
sinar tampak dan ultra lembayung digunakan diameter 1 cm, untuk
infra merah antara 0,005 dan 1 mm. biasa. Bahan yang digunakan
untuk cuvet, harus tidak menyerap sinar yang digunakan, biasanya
untuk uv dari kwarsa dan untuk sinar tampak dari gelas, plastik.
Sel yang digunakan untuk pengukuran blanko dan analit harus
macthed, artinya harus mempunyai sifat optik yang sama.
4) Detektor
Pada dasarnya detektor menyerap sinar yang jatuh padanya dan
mengubah energi itu menjadi suatu energi yang dapat diukur.
Detektor harus menghasilkan isyarat yang mempunyai hubungan
8
kuantitatif dengan intensitas sinar. Noise suatu detektor ialah
isyarat latar belakang yang timbul dalam detektor bila tidak ada
intensitas sinar dari sampel yang sampai pada detektor.
Tabung foton hampa terdiri dari tabung gelas (dengan jendela
kwarsa) yang dihampakan. Katoda berbentuk setengah silinder
yang dilapisi senyawa (oksida logam alkali tanah atau alkali tanah)
yang menghasilkan electron yang terikat lemah. Kawat logam
ditempatkan di tengah silinder (anoda). Antara anoda dan katoda
diberikan beda potensial (90 volt). Sinar masuk melalui jendela
kwarsa, jatuh pada permukaan katoda. Futon diserap dan energinya
akan dipindahkan ke elektron-elektron yang terikat lemah dalam
senyawa peka cahaya tersebut. Elektron-elektron ini akan pindah
ke anoda hingga di rangkaian timbul arus listrik. Besarnya arus
listrik akan berbanding lurus dengan intensitas sinar datang bila
efisiensi pengumpulan elektron di anoda 100%.
5)
Diagram Tabung Foton Hampa (Vacuum Phototube)
9
f. Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar
yang mengenainya.
G = k'P + k"
G = respons listrik
k' = kepekaan detektor
k" = arus gelap, arus kecil dan konstan yang diberikan
oleh detector bila tidak sinar yang mengenainya.
P = respons listrik
k" ditekan menjadi nol, sehingga k'G = k'Go
P = k'G Po = k'Go
Log Po/P = log k'Go/k'G = log Go/G = A (Absorbans)
10
2.4 Analisis Spektroskopi Ultraviolet-Sinar Tampak
Spektroskopi Ultraviolet-Sinar Tampak diterapkan untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi zat
yang tidak diketahui melalui perbandingan spektrum larutan yang tidak
diketahui dengan spektrum referensi.
Pelarut dalam analisis UV-Vis harus dipilih dengan tepat. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut pada analisis Uv-vis:
11
1-4 dioksan 215 Air 190
Etanol 95% 205 Aseton 330
Benzena 285 Piridina 305
12
b) Obat-obat yang netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-obat yang
berisi ausokrom yang tidak terkonjugasi seperti amfetamin, siklizin, dan
pensiklidin. (Nurfaisyah, 2011. http://nurfaisyah.web.id/)
a) Membandingkan λ maksimum
b) Membandingkan serapan (A), daya serap (a)
c) Membandingkan spektrum serapannya
(Harmita, https://staff.ui.ac.id).
1. Cara Pembandingan
AS = Ɛ.b.Cs
Ax = Ɛ.b.Cx
13
As Cs
Ɛ dan b sama maka Cx =
Ax
Ɛ . b .V x C x Ɛ .b . V s C s
A= +
Vt Vt
Plot A terhadap Cs maka :
A = + Cs
Ɛ . b .V x C x
=
Vt
Ɛ . b .V s
=
Vt
14
α Cs
Cx =
βV x
(Zackiyah:31-33, http://www.pustaka.ut.ac.id).
15
I0
a) A = a.b.c = log
I1
Keterangan:
A : serapan
a : daya serap; serapan yang disebabkan oleh zat dengan
konsentrasi (g/l).
b : tebal kuvet (jika tidak dinyatakan apa-apa berarti 1 cm)
c : konsentrasi zat (mg/ml atau g/l).
1
A = log = - log T
T
%T = 100 x T
A1 C1
b) A = C
2 2
Keterangan:
A1 : Serapan standard
A2 : Serapan sampel
C1 : Konsentrasi standard
C2 : Konsentrasi sampel
2. Analisis multikomponen
16
multikomponensoftware yang terdapat pada alat spektrofotometer uv-
vis. Metode analisis yang digunakan pada analisis multikomponen juga
harus divalidasi seperti metode analisis zat tunggal (Harmita,
https://staff.ui.ac.id).
17
B. Aspek Kuantitatif
18
dengan energy yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan
tenaga (Ningrum, 2015). Hal tersebutlah yang menjelaskan
spektrofotometer UV-Vis dapat menganalisis senyawa organic secara
kuantitatif dengan menggunakan hokum Lambert-Beer.
Zat terlarut ataupun tidak terlarut dalam air laut, seperti unsur-
unsur hara dan beberapa logam sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan
biota laut, seperti nitrat (NO3), fosfat (PO43-), sulfat (SO42-), besi (Fe), seng
(Zn) dan sebagainya. Kadar zat-zat terlarut ataupun tidak terlarut dalam air
seperti logam dan senyawanya mempunyai batas tertentu untuk amannya
biota laut. Dosis tertentu menyebabkan pengaruh yang serius pada
kehidupan biologis seperti zooplankton, fitoplankton, ikan bahkan pada
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang akhirnya bisa
menimbulkan kematian. Salah satu cara yang praktis dan sudah umum
19
dipakai untuk menentukan unsur-unsur hara dan kadar logam-logam
tersebut adalah dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet-sinar tampak
(UV-Vis). Penggunaan spektrofotometri UV-Vis bisa untuk contoh cairan
maupun padatan, seperti air laut, lumpur/sedimen dan batuan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan cahaya. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi
yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber
sinar dengan materi berupa molekul.
2. Komponen instrumen spektrofotometri UV-Vis yaitu, sumber sinar (lampu
deuterium), monokromator, sel/cuvet, dan detektor
3. Analisis spektrofotometri UV-Vis lebih sering digunakan untuk analisis
kuantitatif dibandingkan analisis kualitatif. Hal ini dikarenakan spektrum
yang dihasilkan pada analisis kualitatif cenderung mempunyai pita yang
melebar sehingga informasi yang didapat sangat sedikit.
4. Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel (UV-Vis) digunakan untuk mengukur
konsentrasi beberapa molekul seperti DNA/ RNA (UV light, 260 nm),
protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/ yeast (Vis light, 600 nm),
dan lain-lain.
3.2 Saran
Perlu adanya keseriusan bagi para pembaca dalam mempelajari
penggunaan spektofotometri sinar ultraviolet dan sinar tampak dalam analisis
kimia, sehingga efektifitas meningkat saat melakukan proses analisis.
Hendaknya para pembaca dalam mengaplikasikan pengetahuan pada instrumen
untuk memastikan alat yang digunakan sudah sesuai unutk proses analisis
kimia serta memastikan sudah paham mengenai prinsip kerja agar dapat
mengurangi kesalahan dalam proses analisis.
21
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, Elok Kamilah dan Ahmad Hanapi. 2017. Praktikum Kimia Instrumen.
Diakses melalui http://kimia.uin-malang.ac.id/wp-
content/uploads/2020/02/Instrumentasi-cover-merah-cetak-booklet-
135x.pdf pada 19 September 2020 pukul 22.20 WIB.
22
Triyati, E. 1985. Spektrofotometer Ultra-Violet dan Sinar Tampak serta
Aplikasinya dalam Oseanologi. Jurnal Oceana, 10(1) : 39-47.
23