UJI TOKSIKOLOGI
Disusun oleh :
PURWOKERTO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga papper ini dapat tesusun hingga selesai. Penyusunan makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah toksikologi. Selain itu tujuan dari penyusunan
makalah juga untuk menambah wawasan kita mengenai Karsinogenesis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, bahwa kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Karsinogenesis.................................................................................3
B. Toksisitas.........................................................................................3
C.Uji Toksikologi..................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Daftar bahan kesehatan (WHO) penyakit kanker masuk dalam urutan teratas di
kelompok penyakit yang menyebabkan kematian yaitu menempati urutan kedua
setelah jantung. Di indonesia kanker menempati urutan ke-6 sebagai penyebab
kematian. Penyakit kanker diperkirakan di derita oleh 15 orang per 100.000
penduduk di dunia. Di Amerika serikat 20-25% penduduk menderita kanker.
kematian yang tinggi ini tidak hanya di Amerika serikat tetapi juga di negara-negara
lainnya (Mulyadi,1997).
Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh adanya pertumbuhan yang tidak
terkontrol yang mengarah oada proses invasi jejaringan sekitar dan menyebar
(metastatis) kebagian tubuh lain (King,2000).
B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan Apa yang dimaksud dengan karsinogenesis ?
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Toksisitas ?
3. Menjelaskan tentang jenis jenis uji toksikologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian karsinogenesis
2. Untuk mengetahui tentang pengertian Toksisitas
3. Untuk mengetahui tentang jenis jenis uji toksikologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Karsinogenesis
Karsinogenesis merupakan Suatu proses pembentukan sel kanker
yang patogenesisnya secara molekuler merupakan penyakit genetik.
Proses ini terjadi disebabkan oleh berbagai faktor (multifaktorial) yang
menyerang tubuh secara bertahap (multistage). Bahan-bahan yang dapat
menyebabkan sel kanker disebut sebagai karsinogen. Berdasarkan
asalnya karsinogen dapat berasal dari faktor eksogen seperti
karsinogen, kimiawi, virus, dan fisik, dan faktor endogen seperti
hormon sex. Adapula yang mengatakan bahwa diet, umur, keturunan,
rangsang menahun dan trauma sebagai pencetus terbentuknya kanker
(Yusni et al. 2008).
Proses karsinogenesis sangat kompleks, yang melibatkan banyak
gen didalamnya. Pada perjalanannya, satu sel kanker harus melepaskan
diri dari kelompoknya (primary tumor) untuk kemudian mengadakan
invasi kedaerah sekitarnya, berusaha menembus pembuluh limfe dan
pembuluh darah, berjuang melawan sistem imun tubuh (host immune
defense), berhenti diorgan tujuannya kemudian mulai berkembang biak
di lingkungan barunya (secondary tumor) (Faried, 2015).
Dalam model karsinogenesis multistage, perkembangan sel tunggal
menjadi tumor ganas terjadi dalam tiga tahap : inisiasi, promosi, dan
perkembangan.nisiasi melibatkan perubahan yang tidak dapat dibalikkan
dalam sel normal (biasanya perubahan genom) yang memungkinkan
pertumbuhan tanpa batas. Sel yang diinisiasi mungkin tetap laten selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Selama periode latensi ini, sel yang
diprakarsai secara fenotip tidak dapat dibedakan dari sel-sel di sekitarnya.
Pengembangan lebih lanjut dari sel yang diinisiasi menjadi sel neoplastik
membutuhkan periode promosi (Handbook of Toxicology, 2014).
Dibawah pengaruh promotor, pembentukan tumor dipercepat melalui
ekspansi klon sel-sel yang dimulai. Promotor, yang tidak berinteraksi
langsung dengan DNA, adalah kelompok agen beragam yang diyakini
bertindak melalui berbagai mekanisme yang diusulkan yang paling sering
mengakibatkan peningkatan proliferasi sel. Proses promosi dianggap dapat
dipulihkan dan membutuhkan paparan yang berulang dan berulang untuk
agen promotor. Progession adalah langkah terakhir di mana fokus
preneoplastikberkembang menjadi sel ganas. Pada tahap ini, perkembangan
tumor ditandai oleh perubahan kariotip, peningkatan laju pertumbuhan, dan
invasi (Handbook of Toxicology, 2014).
B. Toksisitas
Toksisitas merupakan istilah dalam toksikologi yang didefinisikan
sebagai kemampuan senyawa untuk menyebabkan kerusakan atau injuri.
Istilah toksisitas merupakan istilah kualitatif yang terjadi atau tidak
terjadinya kerusakan yang tergantung pada jumlah unsur senyawa toksik
yang terabsorbsi. Proses pengrusakan ini baru terjadi apabila pada organ
target telah telah menumpuk menjadi satu dalam jumlah yang cukup dari
bagian toksik atau metabolitnya, begitu pula hal ini bukan berarti bahwa
penumpukan yang tertinggi dari agen toksik itu berada di organ target,
tetapi bisa juga ditempat lain. Selanjutnya, untuk sebagian besar senyawa
toksik pada konsentrasi yang tinggi dalam tubuh akan menimbulkan
kerusakan yang lebih banyak. Konsentrasi senyawa toksik dalam tubuh
merupakan jumlah racun yang dipaparkan, kemudian berkaitan dengan
kecepatan absorbsinya, jumlah yang diserap, dan berhubungan dengan
distribusi, metabolisme maupun ekskresi senyawa toksik tersebut (Mansur,
2008).
Suatu bahan/zat toksik akan mengalami proses liberasi yaitu
pelepasan substansi zat aktif di saluran pencernaan. Zat tersebut kemudian
akan mengalami proses absorbsi oleh darah dan limfe serta didistribusikan
keseluruh tubuh. Zat toksik akan mengalami proses toksikodinamik didalam
sel. Toksikodinamik adalah proses reaksi antara toksikan dan
reseptor yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi. Biotransformasi
terjadi setelah terjadinya reaksi toksikan dengan reseptor. Biotransformasi
akan menghasilkan zat baru. Zat baru yang dihasilkan dapat bersifat lebih
toksik atau kurang toksik dari sebelumnya. Zat baru yang kurang toksik dari
sebelumnya mengakibatkan terjadinya detoksikasi sedangkan zat baru yang
lebih toksik dapat menimbulkan gangguan fungsi sel (Mutschler, 1991).
C. Uji Toksikologi
a. Uji toksisitas
Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat
padasistem biologi dan untuk memperoleh data dosis-respon yang khas dari
sediaan uji. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memberi informasi
mengenaiderajat bahaya sediaan uji tersebut bila terjadi pemaparan pada
manusia,sehingga dapat ditentukan dosis penggunaannya demi keamanan
manusia. Uji toksisitas menggunakan hewan uji sebagai model berguna
untuk melihatadanya reaksi biokimia, fisiologik dan patologik pada
manusia terhadap suatusediaan uji.
Hasil uji toksisitas tidak dapat digunakan secara mutlak untuk
membuktikan keamanan suatu bahan/ sediaan pada manusia, namun
dapatmemberikan petunjuk adanya toksisitas relatif dan membantu
identifikasi efektoksik bila terjadi pemaparan pada manusia.
Faktor-faktor yang menentukan hasil uji toksisitas secara in vivo
dapatdipercaya adalah pemilihan spesies hewan uji, galur dan jumlah
hewan; carapemberian sediaan uji; pemilihan dosis uji; efek samping
sediaan uji; teknik danprosedur pengujian termasuk cara penanganan hewan
selama percobaan (BPOM,2014).
b. Jenis Uji Toksikologi
1. Uji Toksisitas Akut
1.1 Uji Toksisitas Akut
Uji ini dilakukan dengan memberikan zat kimia yang sedang di uji
sebanyak satu kali atau beberapa kali dalam jangka waktu 24 jam,
kemudian diamati selama 14 hari (Hendriani, 2007) uji toksisitas akut
bertujuan untuk mengamati efek toksik suatu senyawa yang bisa terjadi
dalam jangka waktu yang singkat setelah pemberiannya dengan takaran
tertentu. Paling tidak empat peringkat dosis yang dianjurkan dalam
pengujian toksisitas akut, dosis tersebut berkisar dari dosis rendah yang
tidak atau hampir mematikan seluruh hewan uji sampai dengan dosis
tertinggi yang dapat mematikan seluruh atau hampir seluruh hewan uji
(Fadli, 2015).
Prinsip dari uji toksisitas ini adalah suatu substansi tes diberikan
secara oral dengan menggunakan alat bantu sonde dengan jarum intubasi
dengan ukuran 3 inch dengan ujung bulat (ball-tipped) dalam dosis yang
telah ditentukan pada beberapa grup dari hewan percobaan. Selanjutnya
observasi selama 14 hari setelah pemberian untuk melihat efek toksik dan
kematian. Hasil akhir akan didapatkan LD50 (Barile, 2005: OECD, 1981).
Biasanya pengamatan dilakukan selama 24 jam, kecuali pada kasus
tertentu selama 7-14 hari. Pengamatan tersebut, meliputi: (1) gejala-gejala
klinis, (2) jumlah hewan uji yang mati, dan (3) histopatologi organ
(Donatus, 2005).
4. Uji Teratogenisitas
Uji teratogenisitas adalah suatu pengujian untuk memperoleh
informasiadanya abnormalitas fetus yang terjadi karena pemberian sediaan
uji selamamasa pembentukan organ fetus (masa organogenesis).
Informasi tersebutmeliputi abnormalitas bagian luar fetus (morfologi),
jaringan lunak sertakerangka fetus.
Prinsip uji teratogenisitas adalah pemberian sediaan uji
dalambeberapa tingkat dosis pada beberapa kelompok hewan bunting
selama palingsedikit masa organogenesis dari kebuntingan, satu dosis per
kelompok.
Satu hari sebelum waktu melahirkan induk dibedah, uterus diambil dan
dilakukanevaluasi terhadap fetus.
5. Uji Dermatologi
A. Kesimpulan
Karsinogenesis adalah Suatu proses pembentukan sel kanker
yang patogenesisnya secara molekuler merupakan penyakit genetik.
Proses ini terjadi disebabkan oleh berbagai faktor (multifaktorial)
yang menyerang tubuh secara bertahap (multistage).
Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik
suatu zat padasistem biologi dan untuk memperoleh data dosis-respon
yang khas dari sediaan uji. Jenis jenis uji toksisitas adalah uji toksisitas
akut, uji toksisitassubkronik, uji toksisitas teratogenik, uji toksisitas
dermatologi.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, tentunya banyak
kekurangan baik dalam segi isi atau penyampaiannya. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan makalah kami.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA