Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH IMUNOLOGI KANKER

Kelompok 2

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi dan Toksikologi II

Dibuat oleh : 1. Listra Prama Dwita (21331011)


2. Revi Nur Hidayah (21331014)
3. Rofingah (21331017)
4. Sintia Nurmala (21331018)
5. Wikasari (21331019)
6. Fatikhin (21331020)
Dosen Pengampu : Apt. Nurjannah Bachri, M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TARUMANAGARA
JAKARTA SELATAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberi judul “Makalah
Imunologi Kanker” ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami susun dengan tujuan
memenuhi tugas perkuliahan dari dosen pengampu. Makalah ini bertujuan memberikan
pengetahuan bagi kami selaku mahasiswa dan penulis serta bagi para pembaca.

Kami selaku penulis, mengucapkan terima kasih kepada apt. Nurjannah Bachri, M.
Farm selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas kelompok ini, sehingga kami
mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Tidak lupa juga, kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang secara tidak langsung telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, sehingga kami menerima kritik dan saran yang membangun. Kami
berharap semoga dengan ditulisnya makalah ini dapat berguna bagi penulis serta dapat
menambah dan pengalaman bagi pembaca.

Jakarta, 19 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH IMUNOLOGI KANKER......................................................................................i


KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
ISI...............................................................................................................................................3
2.1 Imunologi Kanker.............................................................................................................3
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luputnya Kanker......................................................3
2.3 Imunodiagnosis Kanker....................................................................................................4
2.4 Pencegahan Kanker..........................................................................................................6
2.5 Imunoterapi Kanker..........................................................................................................6
2.6 Terapi Kanker...................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu tantangan dunia kedokteran yang terus menjadi
perhatian hingga saat ini. Insidensi dan kematian karena kanker terus meningkat dari waktu
ke waktu. Kanker yang sering terjadi pada laki-laki adalah kanker paru, kanker prostat,
kanker kolorektal, kanker hati, sedangkan kanker yang sering terjadi pada wanita adalah
kanker payudara, kanker kolorektal, kanker paru, kanker tiroid.
Kanker adalah istilah umum untuk sekelompok penyakit yang dapat menyerang
bagian tubuh manapun dengan ciri perubahan sifat seluler. Istilah lain yang digunakan adalah
neoplasma ganas atau maligna. Salah satu ciri utama kanker adalah pembentukan sel
abnormal yang tumbuh lebih cepat di luar batas normal yang kemudian dapat menyerang
jaringan yang berdekatan dan menyebar ke organ lain. Proses terakhir ini disebut metastasis,
yaitu penyebab utama kematian akibat kanker.
Kanker muncul sebagai konsekuensi dari transformasi sel normal menjadi sel tumor
yang umumnya berkembang dari lesi pra-kanker menjadi tumor ganas atau kanker.
Perubahan tersebut merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dengan tiga kategori agen
eksternal, yaitu :
1. Karsinogen fisik seperti ultraviolet dan radiasi pengion.
2. Karsinogen kimiawi seperti asbes, komponen asap rokok, aflatoksin (kontaminan
makanan), dan arsen (kontaminan air minum).
3. Karsinogen biologis seperti infeksi dari virus, bakteri, atau parasit tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ImunologiKanker?


2. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luputnya Kanker?
3. Bagaimana Imuodiagnosis Kanker?
4. Bagaimana cara Pencegahan Kanker?
5. Bagaimana Imunoterapi Kanker?

1
6. Apa saja Terapi Kanker yang dilakukan?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui definisi tentang ImunologiKanker.


2. Mengetahui Fakto-faktor yang Mempengaruhi Luputnya Kanker.
3. Mengetahui bagaimana imunodiagnosis Kanker.
4. Mengetahui bagaiman cara Pencegahan Kanker.
5. Mengetahui bagaimana Imunoterapi Kanker.
6. Mengetahui apa saja Terapi Kanker yang dapat dilakukan.

2
BAB II

ISI

2.1 Imunologi Kanker

Imunologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai respon imun
atau kekebalan tubuh. Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi dimana sel
telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali.
Terdapat lebih dari 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasikan berdasarkan jenis
sel yang terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembangbiaknya, sel-sel kanker
membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya
yang dikenal sebagai invasif. Di samping itu, sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke
bagian tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh
getah bening sehingga tumbuh kanker baru di tempat lain dan hasilnya adalah suatu kondisi
serius yang sangat sulit untuk diobati.
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker yaitu :
a. Karsinoma, adalah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ
internal,
b. Sarkoma, adalah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot,
pembuluh darah, atau jaringan ikat,
c. Limfoma, adalah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem
kekebalan tubuh,
d. Adenoma, adalah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pititari, kelenjar adrenalm
dan jaringan kelenjar lainnya.
e. Leukemia, adalah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum
tulang belakang dan sering menumpuk dalam aliran darah.

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luputnya Kanker

Segala hal yang menyebabkan sel didalam tubuh berkembang secara tidak normal
berpotensi menyebabkan kanker , salah satunya adalah perubahan genetik atau mutasi DNA
didalam sel. DNA merupakan sebuah paket yang terdiri dari gen. Tiap gen membawa intruksi
yang mengatur fungsi sel didalam tubuh . Kesalahan intruksi didalam gen bisa menyebabkan

3
fungsi sel tidak normal ,sel tumbuh secara tidak terkontrol ,dan akhirnya bersifat
kanker.Mutasi DNA bisa terjadi karena pengaruh genetik dari orangtua. Kondisi ini juga bisa
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti : Paparan zat kimia dan radiasi berlebihan Virus,
seperti human papilloma virus (HPV) Paparan sinar matahari terus menerus Obesitas ,
hormon , atau peradangan Kebiasaan merokok dan gaya hidupResiko kanker bisa meningkat
seiring bertambahnya usia. Selain usia, beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko
kanker adalah : Kondisi kesehatan tertentu Kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan
peradangan dalam tubuh dan meningkatkan resiko kanker. Misalnya : penyakit radang usus
kronis Riwayat kesehatan keluarga Kanker bisa diwariskan didalam keluarga , meskipun
kemungkinan kecil Pengaruh lingkungan Adanya banyak zat kimia berbahaya yang terdapat
dilingkungan ,salah satunya asap rokok. Zat yang dapat memicu timbulnya kanker disebut
karsinogen Gaya hidup. Resiko kanker akan meningkatkan pada orang-orang yang memiliki
kebiasaan merokok ,mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau melakukan seks bebas.

2.3 Imunodiagnosis Kanker

Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan
menjalankan pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes tambahan yang akan dilakukan
dokter untuk memastikan diagnosa kanker, yaitu:

 Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah dan urine, dapat dilakukan untuk
memeriksa kelainan dalam tubuh. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan tumor
marker untuk mendeteksi kanker.
 Pemindaian
Tes ini dapat berupa pemeriksaan Rontgen, USG, CT scan, MRI, atau PET scan,
untuk melihat kondisi organ yang bermasalah.
 Biopsi
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh pasien yang diduga
terserang Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling akurat untuk menentukan
apakah pasien terkena kanker atau tidak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter kemudian akan menentukan tingkat


keparahan (stadium) kanker. Secara umum, tingkatan kanker dibagi menjadi stadium 1, 2, 3,

4
dan 4. Makin tinggi stadium kanker, gejala penyakitnya akan makin parah dan
kemungkinannya untuk sembuh makin kecil.

Tinggi rendahnya stadium kanker akan ditentukan berdasarkan ukuran kanker, ada tidaknya
penyebaran kanker ke kelenjar getah bening di sekitarnya, dan seberapa jauh penyebaran
kanker ke organ lain.

Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui screening.
Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan
sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari
masalah yang tak berhubungan.

Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu, maka


deteksi dini dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk kanker.
Beberapa jenis kanker telah diketahui status metilasi biomarker-nya. Misalnya untuk kanker
payudara dapat digunakan biomarker BRCA, sedangkan untuk kanker kolorektal dapat
menggunakan biomarker Sox17.

Deteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa kanker seperti kanker kolorektal
apabila diketahui sejak dini peluang untuk sembuh lebih besar. Selain itu, deteksi dini dapat
memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai.

Simtoma klinis

Secara umum, gejala klinis kanker bisa dibagi menjadi beberapa kelompok:

 Gejala lokal: pembesaran atau pembengkakan yang tidak


biasa tumor, pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak
lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan
gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
 Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph
node), batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada
tulang, fraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis.
Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan
gejala awalnya.
 Gejala sistemik: berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan,
kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat
malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang

5
disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala
dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai
kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah penyebab
utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
 Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel
endotelial, fibroblas dan matriks ekstraseluler.[49] Pada kanker, terjadi penurunan
konsentrasi senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru,
seperti trombospondin, angiostatin dan glioma-derived angiogenesis inhibitory
factor, dan ekspresi berlebih faktor proangiogenik, seperti vascular endothelial
growth factor,[50] yang memungkinkan sel kanker melakukan metastasis.[51] Terapi
terhadap tumor pada umumnya selalu melibatkan 2 peran penting, yaitu
penggunaan anti-vascular endothelial growth factor monoclonal antibodies untuk
mengimbangi overekspresi faktor proangiogenik, dan pemberian senyawa
penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin.[50]
 Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraseluler
(ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP. Hingga saat
ini telah diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan dalam kanker,[52] dengan
pengecualian yang terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma.[53]

2.4 Pencegahan Kanker

Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan
melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor-faktor resiko terserang kanker. Pencegahan
kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung pewarna dan bahan
pengawet, serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
2. Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami atau istri sendiri, atau
berganti-ganti pasangan.
3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
4. Hindari stres daj konflik yang berkepanjangan.
5. Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
6. Periksalah kesehatan secara berkala.

6
7. Minumlah air murni yang sudah melalui proses penyaringan misalkan proses penyaringan
reserve osmosis (RO).
8. Hindari terapi hormon sintesis.
9. Hindari berKB dengan penggunaan hormon sintesis dalam jangka waktu lama.
10. Rutin mengonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks, dan suplemen yang bersifat
antioksidan dan peningkatan daya tahan tubuh.

2.5 Imunoterapi Kanker

Pengobatan kanker saat ini yang paling sering digunakan adalah kemoterapi, namun
metode ini banyak memiliki efek samping. Imunoterapi telah diteliti dan disetujui oleh pihak
Amerika Serikat untuk mengobati kanker, setelah pengujian bertahun-tahun metode ini telah
membuktikan hasil yang lebih efektif.
Sel-sel kanker diketahui dapat dikenali oleh sistem imun. Dalam sejarah imunoterapi,
sejak tahun 1890 ketika William B, Coley, ahli bedah New York yang menunjukkan bahwa
bakteri Streptococcual yang dimaskkan ke tubuh pasien kanker dapat menginduksi respons
imun untuk melawan tumor. Sediaan ini (Coley’s toxin) kemudian digunakan untuk terapi
hampur 900 pasien kanker selama 43 tahun. Hingga pada abad ke-21, imunoterapi memasuki
babak baru, imunologi menjadi lebih bermakna dan menjanjikan seperti antibodi cytotoxic I-
lymphocyte antigen-4 (CTLA-4), programmed death-1 (PD-1), dll.
Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang mendorong kerja sistem imun atau
kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam melawan penyakit, termasuk kanker. Pengobatan ini
dapat diberikan lewat infus, obat minum, krim oles, atau disuntikkan langsung ke kandung
kemih penderita kanker. Imunoterapi dikatakan dapat memperlambat, menghentikan
perkembangan sel kanker, serta mencegahnya menyebar ke organ lain. Sejumlah jenis
kanker, seperti kanker kulit, paru, ginjal, kandung kemih, dan limfoma, telah terbukti dapat
ditangani dengan imunoterapi. Beberapa jenis kanker stadium lanjut, seperti kanker serviks
stadium 4, juga terkadang dapat diberikan penanganan dengan imunoterapi.
Imunoterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan sistem kekebalan
tubuh untuk menemukan dan menghancurkan sel kanker. Imunoterapi meningkatkan sistem
kekebalan sehingga dapat berbuat lebih banyak untuk menemukan dan membunuh sel kanker.
Kaitan antara sistem imun dan kanker bersifat kompleks dan dinamis. Dikenal suatu
paradigma imunologi tumor, yaitu cancer immunoediting, yang terdiri dari 3 tahapan yaitu
eliminasi, ekuilibrium, dan escape.

7
a. Eliminasi, diperkirakan dilaksanakan oleh sistem imun alamiah dan adaptif, sel
natural killer (NK), sel sitotoksik cluster of differentiation (CD)8+, limfosit CD4+,
makrofag, dan sel dendritik yang berperan dalam presentasi, pengenalan, dan lisis sel
dengan antigen tumor. Eliminasi sering terbatas dan beberapa sel tumor masih tersisa
karena profil antigenik dan ekspresi gen terkait imun yang memungkinkan sel utuk
bertahan hidup.
b. Ekuilibrium, terdapat keseimbangan dinamis antara imunitas anti-tumor dan sel
tumor, diperkirakan dipertahankan oleh imunitas adaptif.
c. Escape, sel tumor tidak terdeteksi oleh sistem imun atau mengembangkan mekanisme
agar terhindar dari pengenalan sistem imun dan kemudian bertumbuh menjadi lesi
yang simtomatik.
Sistem kekebalan di dalam tubuh, yang terdiri dari sel darah putih dan oran serta
jaringan sistem getah bening, berfungsi membantu melawan infeksi dan penyakit lain
ermasuk se kanker. Imunoterapi terdiri dari beberapa jenis perawatam di antaranya :
● Checkpoint inhibitors → perawatan yang bertujuan untuk membantu sistem
kekebalan tubuh untuk mengenali atau merespon sel kanker. Cara kerjanya adalah
dengan mengganggu kemampuan sel kanker untuk menghindari serangan sistem
kekebalan tubuh.
● Chimeric antigen receptor (CAR) T-cell therapy → perawatan yang bermanfaat untuk
mengambil sel Y dari darah pasien, mencampurnya dengan virus khusus yang
membuat sel T dapat menempel pada sel tumor dan membunuhnya.
● Imunoterapi non-spesifik → meningkatkan kinerja sistem imun secara keseluruhan, di
antaranya sitokin dan BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
● Antibodi monoklonal (mAbs atau MoAbs) → perawatan dengan memberikan protein
sistem kekebalan buatan manusia. Protein imun buatan ini didesain khusus untuk
dapat menandai sel-sel kanker secara spesifik, sehingga dapat membunuh sel ganas
tanpa ikut menghancurkan sel yang sehat.
Imunoterapi dipilih sebagai penanganan kanker dengan berbagai alasan berikut ini :
a. Lebih efektif dibandingkan pengobatan kanker lainnya, seperti radiasi atau
kemoterapi, terutama pada kanker kulit.
b. Membantu efektivitas pengobatan lain yang sedang dilakukan. Conothnya, kinerja
kemoterapi bisa lebih baik saat pasien juga manjalani imunoterapi.
c. Efek samping lebih kecil dibandingkan pengobatan lain, karena imunoterapi membuat
sistem imun hanya menyerang sel kanker secara spesifik.

8
d. Dapat meminimalkan kanker muncul kembali, karena pengobatan ini memicu
imunomemori, yaitu mengingat sel kanker, sehingga akan segera diserang bila muncul
kembali.
Mempertimbsngksn efek negatif imunoterapi, beberapa efek samping yang umum
terjadi selama pengobatan adalah nyeri, bengkak, kemerahan, gatal, serta ruam pada kulit di
area suntikan. Selain itu, dapat muncul juga gejala flu, seperti demam, pusing, nyeri otot, dan
sakit kepala. Efek samping ini bisa bervariasi pada tiap pasien, tergantung kondisi
kesehatannya, jenis kanker yang diderita, jenis imunoterapi yang dilakukan, dan dosis yang
diberikan.
Selain memiliki efek samping, imunoterapi juga memiliki sejumlah risiko lain, yaitu :
a. berpotensi merusak organ lain, beberapa jenis imunoterapi dapat membuat sistem
imun menyerang organ lain seperti jantung, usus, paru, dan ginjal.
b. Hasil terapi tidak selalu cepat, pada beberapa kasus, imunoterapi dapat berlangsung
lebih lama dari pengobatan kanker lainnya.
c. Belum tentu cocok untuk semua orang. pada sebagian orang, imunoterapi tidak
membunuh sel kanker, melainkan hanya membuat sel-sel tersebut berhenti
berkembang. Namun, penyebabnya belum diketahui.
d. Kemungkinan sel kanker berkembang lagi, tubuh bisa menjadi kebal terhadap terapi
ini, dimana beberapa terapi awal dapat memberikan hasil positif, namun kemudoan
sel kanker berkembang lagi.

2.6 Terapi Kanker

A. Terapi pada kanker merupakan tindakan untuk melakukan pengobatan selanjutnya


setelah didiagnosa kanker. Sebelum dilakukan terapi pada penderita kanker, terlebih
dahulu bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan kanker.
B. Tujuan Terapi
Adapun tujuan terapi kanker yang akan dijelaskan dibawah ini:
a. kuratif (penyembuhan)
Terapi kuratif adalah tindakan untuk menyembuhkan penderita dari kanker
yang dideritanya untuk selama-lamanya.
b. Paliatif (Meringankan)

9
Terapi Paliatif adalah tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama bagi yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuan paliatif
ialah untuk:
1. memperbaiki kualitas hidup
2. mengatasi komplikasi yang terjadi
3. mengurangi dan meringankan keluhan
C. Macam-macam Terapi
Ada beberapa macam terapi kanker yaitu:
a. Terapi Umum
Terapi utama dapat dengan cara:
1. Bedah
2. Radioterapi
3. kemoterapi
4. Homonterpai n
5. Bioterapi
Pada umumnya terapi utama ini yang dilakukan sesuai dengan karakteristik
kanker seperti:

a. Masih local atau lokoregional yang operable, risiko operasi kecil, mutilasi atau
defek minimal dengan cara pembedahan.
b. Masih local atau lokoregional yang radiosensitive, yang operasinya sukar,
inoperable, komplikasi radioterapi kecil, dengan cara radioterapi.
c. Telah menyebar luas yang hormone dependen dengan cara hormonterapi.

b. Terapi Tambahan ( adjuvant)

Terapi tambahan ialah terapi yang ditambahkan pada terapi utama untuk
menghancurkan sisa sel-sel kanker yang mikroskopik yang mungkin masih ada. Tidak
jarang walaupun pada terapi utama penderita kelihatan bebas kanker, setelah beberapa
lama timbul residif atau metastase. Ini berarti waktu selesai terapi utama masih ada sisa
kanker yang mikroskopik. Terapi tambahan berupa

a. Adjuvant kemoterapi

b. Adjuvant hormonterapi

10
c. Adjuvant radioterapi

d. Adjuvant operas

c. Terapi Komplikasi

Terapi komplikasi ialah terapi terhadap komplikasi kanker baik yang terjadi karena
penyakitnya sendiri atau karena pengobatan kanker, seperti :

a. Fraktur : Reposisi-fiksasi-immobilisasi

b. Obstruksi :

a) . Usus

1. Reseksi Usus-anastomose
2. Operasi terobosan (bypass operation)

b). Trachea tracheostomy

c) . Urethra

1) Dauercatheter
2) Kistostomi

c. Pendarahan :

(a) Transfuse darah

(b) Ligase arteri

(c) Tampon

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kanker adalah penyakit tidak menular (Non-communicable diseases atau NCD)


yang merupakan penyebab kematian tertinggi di sebagian besar negara-negara di
Asia, termasuk Indonesia. Pada pasien kanker sel-sel kanker bertindak sebagai benalu
dalam tubuh, sehingga memerlukan banyak energi untuk berkembang biak, selain
mengambil zat gizi yang masuk kedalam tubuh, jaringan kanker juga meningkatkan
katabolisme terutama protein, yang menyebabkan tubuh menjadi kurus dan lemah.
Terjadinya penurunan status gizi pada pasien kanker disebabkan oleh turunnya asupan
zat gizi, baik akibat gejala penyakit kanker atau efek samping pengobatan. Kedua hal
tersebut dapat menyebabkan anoreksia, mual, muntah maupun diare, keadaan ini akan
memperburuk kondisi pasien, adanya dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk
memberikan ketenangan pada pasien sehingga membawa pengaruh baik terhadap
nutrisi pasien kanker.

3.2 Saran

Dalam makalah ini, masih banyak yang belum penulis bahas mengenai penyakit
Kanker. Oleh karena itu, kepada penulis lain yang ingin mengangkat tema yang sama agar
lebih detail dan lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Candra Gunawan, P. E. P. (2014). Imunologi Kanker, Kemoterapi Kanker. Fakultas


Farmasi, Universitas Surabaya. Surabaya.
Barus, O. P. & Sanjaya, T. (2020). Prediksi Tingkat Keberhasilan Pengobatan Kanker
Menggunakan Imunoterapi Dengan Metode Naive Bayes. Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Pelita Harapan Kampus Medan.
Puji, A. (2022). Fungsi, Proses Pengobatan, dan Efek Samping Imunoterapi Kanker.
Diakses pada 19 Maret 2023 dari https://hellosehat.com/kanker/imunoterapi-
kanker/
Lawrenti, H. (2018). Perkembangan Imunoterapi untuk Kanker. Departemen Medical-
PT. Kalbe Farma Tbk., Jakarta, Indonesia. Diakses pada 19 Maret 2023 dari
https://media.neliti.com/media/publications/398661-perkembangan-imunoterapi-
untuk-kanker-53d86dbb.pdf
Kanker - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yellia Mangan, Agromedia. Cara Bijak Menaklukkan Kanker
https://books.google.com/books/about/Cara_bijak_menaklukkan_kanker.html?
hl=id&id=j5aJlun605QC#v=onepage&q&f=false
Yan Wisnu Prajoko, Airlangga University Pres 7 April 2022. Dasar – Dasar Imunologi
Tumor
https://books.google.com/books/about/Dasar_Dasar_Imunologi_Tumor.html?
hl=id&id=uQ1pEAAAQBAJ#v=onepage&q&f=false

13

Anda mungkin juga menyukai