Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEPERAWATAN

KANKER KULIT

Disusun Oleh :
 Desi kumala putri
 Diah Tri Utami

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
2021/2022

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Keperawatan
Menjelang Ajal Dan Paliatif tentang “Kanker” untuk melengkapi materi
berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada nara sumber
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf
penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, karena kami masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk
menambah wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan datang.
Terima kasih.

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................3
A. Definisi Kanker...............................................................................3
B. Etiologi Kanker...............................................................................4
C. Manifestasi Klinis Kanker.............................................................7
D. Patofisologi Kanker........................................................................7
E. Kegawatan Kanker.........................................................................8
F. Penatalaksanaan Kanker.............................................................10
G. Perawatan Paliatif Pada Kanker.................................................11
H. Asuhan Keperawatan...................................................................14
BAB III PENUTUP................................................................................18
A. Kesimpulan....................................................................................18
B. Saran .............................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara
berkembang. Gumawan Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001)
menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia
Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah
menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam
sambutannya ketika membuka Temu Ilmiah Dokter Bedah Onkologi
Indonesia ke-1 (1stInternational Scientific Meeting di Indonesi Society of
SurgicalOncologyst/ISSO), beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker
di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Media
Indonesia, 2005). Bahkan telah diperkirakan bahwa menjelang permulaan
abad ke-21, peta penyakit di Indonesia akan mendekati peta penyakit di
negara maju dimana penyakit kanker berada padaurutan ketiga penyebab
terjadinya kematian setelah penyakitkardiovaskuler dan kecelakaan
(Tambunan, 1995 dalam Lumungga 2009).
Di Amerika Serikat, lebih dari 450.000 orang meninggal dunia setiap
tahun karena penyakit kanker. Sekitar 70-90% dari penyakit kanker tersebut
berkaitan dengan lingkungan dan gaya hidup (life style). Kurang Iebih 30%
dari kematian tersebut karena rokok. Faktor-faktor keturunan (genetik),
radiasi, polusi dan eksposur lainnya memberikan kontribusi 45.000-90.000
kematian. Dari seluruh penyakit kanker yang disebabkan faktor lingkungan,
sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor gizi. Dalam tahun 1984, 22%
dari seluruh kematian di Amerika Serikat, disebabkan karena kanker. Dan
965.000 kasus baru yang didiagnosis menderita kanker, 483.000 di
antaranya meninggal dunia. Diperkirakan 60-70% kanker disebabkan karena
faktor lingkungan, terutama makanan dan rokok (Sudiman, 1991).

1
Oleh karena sangat pesatnya pertambahan penderita kanker, sangat
penting bagi masyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan
mengetahui faktor-faktor penyebabkanker dan melakukan tindakan
pencegahan agar kanker tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya dengan
salah satu caranya yaitu melakukan diit kanker.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kanker?
2. Bagaimana Etiologi Kanker?
3. Bagaimana Manifestasi Klinis Kanker?
4. Bagaimana Patofisologi Kanker?
5. Bagaimana Kegawatan Kanker?
6. Bagaimana Penatalaksanaan Kanker?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mengetahui Definisi Kanker
2. Untuk dapat mengetahui Etiologi Kanker
3. Untuk dapat mengetahui Manifestasi Klinis Kanker
4. Untuk dapat mengetahui Patofisologi Kanker
5. Untuk dapat mengetahui Kegawatan Kanker
6. Untuk dapat mengetahui Penatalaksanaan Kanker

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-
sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya
menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang
belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan
terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan
merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya
(Mangan, 2009).
Penyakit kanker adalah suatu kondisi sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009: 3).
Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan
tidak terkendali), menginfiltrasi atau merembes, dan menekan jaringan
tubuh sehingga mempengaruhi organ tubuh (Akmal, dkk., 2010: 187).
Penyakit kanker menurut Sunaryati merupakan penyakit yang ditandai
pembelahan sel tidak terkendali dan kemampuan selsel tersebut menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan
yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
(metastasis) (Sunaryati, 2011: 12).
Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari
sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker adalah istilah yang
mencakup sekelompok kompleks lebih dari berbagai jenis penyakit kanker.

3
Kanker dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh manusia.
Banyak orang terkejut ketika mengetahui kanker yang dapat mempengaruhi
bagian-bagian tubuh seperti mata dan jantung. Setiap jenis kanker khas
dengan penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang berbeda. Seperti
kelompok penyakit yang lain, beberapa jenis kanker ada yang lebih umum
daripada yang lain.

B. Etiologi Kanker
Sampai saat ini, penyebab kanker belum diketahui pasti. Ada banyak
faktor penyebab yang dapat menimbulkan kanker pada bintang percobaan.
Namun, hal ini belum sepenuhnya dapat dibuktikan pada manusia,
walaupun patut mendapat perhatian. Gaya hidup modern dewasa ini juga
dapat meningkatkan resiko pertumbuhan kanker. Misalnya saja kebiasaan
merokok, konsumsi minuman keras yang berlebihan, banyak makan
makanan yang berlemak, dan berganti-ganti pasangan seksual. Karsinogen
secara umum dapat diartikan sebagai penyebab yang dapat merangsang
pertumbuhan kanker (Dalimartha, S. 2004).
Faktor Penyebab Kanker antara lain :
1. Umur
Kebanyakan kanker menyerang orang yang berumur di atas 60 tahun.
Tetapi tidak sedikit orang yang jauh lebih muda, bahkan anak-anak di
bawah umur lima tahun, yang juga terkena kanker.
2. Tembakau
Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok
pasif dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker pita suara, kanker
mulut, tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, perut,
pankreas, leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan
sering menghirup aroma tembakau pun dapat menyebabkan kanker, dan
mengunyah atau menghisapnya.

4
3. Sinar Matahari
Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang,
yang banyak mengandung ultraviolet, dapat menyebabkan kanker kulit.
Gunakan payung, topi lebar, dan pakaian yang sebanyak mungkin
menutup tubuh untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet. Kulit yang
tidak terlindungi, sebaiknya diolesi dengan sunscreen yang mengandung
sun protection factor (SPF) paling sedikit 15.Sinar ultraviolet dapat
menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan oleh pasir,
air, salju, dan es. Perlu diingat, bahwa lampu-lampu ultraviolet yang
banyak dijual di toko juga dapat menyebabkan kanker.
4. Zat-zat Kimia
Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan/minuman modern
yang dapat menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna
buatan, pemanis buatan, perasa buatan. Padahal, hampir semua
makanan/minuman produksi pabrik atau yang dijual di warung/restoran
mengandung zat-zat tambahan tersebut. Tetapi makanan yang disiapkan
di rumah pun belum tentu bebas resiko kanker. Karena kebanyakan
sayur-sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk
buatan dan pestisida. Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng
dengan minyak jelantah juga berpotensi menyebabkan kanker. Begitu
juga air yang terpolusi deterjen maupun limbah-limbah kimiawi lainnya
(walaupun telah dijernihkan). Zat-zat kimia lain penyebab kanker dapat
masuk ke tubuh manusia melalui udara, misal bensin, asbes, kadmium,
nikel, vinil klorida, dan sebagainya.
5. Infeksi Virus dan Bakteri
Beberapa jenis virus dan kuman dapat meningkatkan resiko kanker,
antara lain:
a. Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker
leher rahim dan dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker jenis
lain. Virus hepatitis B dan hepatitis C dapat memicu timbulnya
kanker hati. Virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1)
meningkatkan resiko limfoma dan leukemia. Virus human

5
immunodeficiency (HIV) yang dikenal sebagai penyebab AIDS ini
meningkatkan resiko limfoma dan Kaposi’s sarcoma.
b. Virus Epstein-Barr meningkatkan resiko terjangkitnya limfoma.
Virus human herpes 8 (HHV8) dapat menyebabkan Kaposi’s
sarcoma. Helicobacter pylori penyebab luka lambung dan usus juga
dapat menimbulkan kanker disepanjang saluran pencernaan.
6. Diet, Kegemukan, dan Kurang Gerak
Terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan garam diduga dapat
meningkatkan resiko kanker usus, rektum, dan kanker lain di daerah
perut. Sebaliknya banyak mengkonsumsi sayur dan buah dapat
mengurangi resiko kanker di sepanjang saluran pencernaan.
Kegemukan dan kurang gerak dapat memicu timbulnya kanker payudara,
endometrium, ginjal, usus besar dan kerongkongan. Untuk mencegahnya,
setiap hari berolahragalah setidaknya selama 30 menit.
7. Alkohol
Konsumsi alkohol dapat memicu kanker mulut, tenggorokan,
kerongkongan, pita suara, liver, dan payudara.
8. Hormon
Hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan
kemungkinan terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara.
Sedang hormon progesteron dapat mencegah timbulnya kanker
endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara. Kedua jenis
hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil KB maupun terapi
sulih hormon pada wanita menopause. Penggunaan jangka panjang dapat
mengurangi resiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi
meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker liver.
9. Riwayat Keluarga
Faktor-faktor pemicu di atas baru akan menimbulkan kanker kalau
berhasil membuat sebuah gen dalam inti sel berubah (bermutasi). Jika
sistem kekebalan tubuh tidak mampu memperbaiki atau menghancurkan
gen yang mengalami mutasi ini, gen tersebut membuat sel normal
berubah menjadi sel ganas, yang seterusnya berkembang menjadi kanker.

6
Adakalanya gen pembawa sifat ini kemudian diturunkan kepada anak,
yang membuat anak tersebut memiliki gen yang tidak normal. Sekalipun
demikian gen tidak normal ini belum tentu berkembang menjadi kanker,
karena masih tergantung pada ada-tidaknya pemicu-pemicu lain dan
kuat-tidaknya daya tahan tubuhnya. Lagipula tidak semua jenis kanker
diturunkan. Hanya kanker jenis tertentu yang memiliki kecenderungan
diturunkan, yakni melanoma (kanker kulit), payudara, kandungan,
prostat, dan usus besar (Dalamartha,S. 2004).

C. Manifestasi Klinis Kanker


Gejala penyakit kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau
organ tubuh yang terserang yaitu :
1. Perubahan kebiasaan buang air besar
2. Luka yang tidak sembuh - sembuh
3. Benjolan pada payudara
4. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok
5. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
6. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein
(kaheksia)
7. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap
8. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan
pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap
kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan
atau kecemasan.

D. Patofisiologi Kanker
Jaringan yang normal mengandung sel- sel yang matang (matur) dalam
jumlah yang banyak. Sel- sel matang yang banyak ini mempunyai
karakteristik, besar, dan bentuk yang sama. Mitosis adalah pembelahan satu
sel menjadi dua sel. Pada sisi yang normal, pembelahan ini terjadi dalam
proses yang teratur untuk memenuhi kebutuhan tubuh (misalnya pada
trauma, inflamasi, dan luka bedah). Pertumbuhan kanker merupakan salah

7
satu bentuk pertumbuhan yang tidak normal. Sel kanker tersebut akan
melewati tiga langkah perkembangan, yaitu insisi, promosi, dan progresi.
Insisi (tahap awal) dimulai dengan sel- sel yang normal lalu
mengadakan kontak dengan karsinogen yaitu radiasi, bahan kimia, obat, dan
virus. Karsinogen tersebut menyebabkan kerusakan genetik yang ireversibel
dan proses ini disebut mutasi atau perubahan. Promosi (Tahap kedua) dapat
berlangsung selama beberapa tahun. Faktor- faktor promotor yaitu rokok,
penyalahgunaan alkohol, dan komponen makanan secara terus menerus
memengaruhi sel- sel yang sudah mengadakan mutasi atau perubahan.
Faktor- faktor promotor tersebut menambah perubahan struktur sel,
sehingga kecepatan mutasi spontan juga bertambah menyebabkan jumlah
peningkatan sel- sel tidak normal. Pada progresi (tahap akhir) terjadi
pertumbuhan yang tidak terkendali dari tumor malignan yang dapat
bermetastasis.
E. Kegawatan atau Komplikasi Kanker
. Komplikasi kanker yang dapat terjadi pada penyakit kanker adalah
penyebaran dari sel kanker tersebut atau biasa disebut metastasis. Kanker
dapat menyebar hampir ke seluruh tubuh. Tempat penyebaran yang paling
sering terkena adalah paru-paru, hati, tulang, dan otak. Terdapat juga gejala
kanker yang bukan disebabkan oleh tumor nya sendiri, tetapi oleh zat-zat
yang dihasilkan oleh kanker. Beberapa zat yang dapat dihasilkan oleh tumor
adalah hormon, sitokinese dan berbagai protein lainnya. Zat-zat tersebut
mempengaruhi organ atau jaringan melalui efek kimianya.
Komplikasi kanker yang disebabkan oleh tumor dapat juga meliputi:
1. Tamponade jantung
2. Efusi pleura
3. Sindroma vena kava superior
4. Sindroma penekanan tulang belakang
5. Sindroma hiperkalemia
6. Tamponade Jantung
Tamponade jantung adalah pengumpulan cairan di dalam kantong
jantung (kantong perikardium, kantong perikardium), yang
menyebabkan penekanan terhadap jantung dan kemampuan memompa
jantung. Pengumpulan cairan terjadi jika kanker menyusup ke dalam

8
perikardium dan menyebabkan terjadinya iritasi. Kanker yang paling
mungkin menyusup ke dalam perikardium adalah penyakit kanker paru-
paru, payudara dan limfoma.
Untuk mengurangi penekanan, dimasukkan jarum ke dalam kantong
perikardium dan cairan dikeluarkan dengan bantuan alat suntik.
Prosedur ini dinamakan perikardiosintesis. Contoh cairan diperiksa di
bawah mikroskop untuk melihat apakah cairan mengandung sel-sel
kanker. Selanjutnya, dibuat sayatan pada perikardium untuk mencegah
kambuhnya tamponade. Pengobatan lainnya tergantung kepada jenis
kanker yang terjadi.
7. Efusi Pleura
Efusi pleura merupakan pengumpulan cairan di dalam kantong yang
mengelilingi paru-paru (kantong pleura), yang bisa menyebabkan sesak
napas. Pengumpulan cairan di kantong pleura bisa disebabkan oleh
berbagai hal, salah satunya adalah kanker.
Untuk mengeluarkan cairan, dimasukkan jarum suntik diantara tulang
iga menuju ke kantong pleura. Jika setelah prosedur ini cairan dengan
cepat mulai terkumpul kembali, akan dimasukkan selang melalui
dinding dada menuju ke kantong pleura, yang akan tetap terpasang
disini sampai keadaan penderita membaik.
8. Sindroma Vena Kava Superior
Sindroma vena kava superior terjadi jika kanker menyumbat sebagian
atau seluruh vena-vena (vena kava superior), yang mengalirkan darah
dari tubuh bagian atas ke dalam jantung. Penyumbatan vena kava
superior menyebabkan vena-vena di dada bagian atas dan di leher
membengkak, sehingga terjadi pembengkakan di wajah, leher dan dada
bagian atas.
9. Sindroma Penekanan Tulang Belakang
Sindroma penekanan tulang belakang terjadi jika kanker menekan
tulang belakang atau saraf-saraf tulang belakang, dan menyebabkan
nyeri serta hilangnya fungsi. Semakin lama penderita mengalami
kelainan neurologis, semakin kecil kemungkinan kembalinya fungsi

9
saraf yang normal. Biasanya pengobatan akan memberikan hasil yang
terbaik jika dilakukan dalam 12-24 jam setelah timbulnya gejala.
10. Sindroma Hiperkalemia
Sindroma hiperkalemia terjadi jika kanker menghasilkan hormon yang
akan meningkatkan kadar kalsium darah atau hormon yang secara
langsung mempengaruhi tulang. Pasien mengalami kebingungan, yang
bisa berlanjut menjadi koma dan menyebabkan kematian. Berbagai
macam obat dapat mengurangi kadar kalsium.

F. Penatalaksanaan Kanker
1. Pengobatan dengan Kemoterapi
Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh
sel-sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan
pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-
gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan
pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik,
berbeda dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat,
karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin
sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan
kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai
pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah
operasi dan radiasi. Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda
tergantung jenis kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit,
klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang operasi (walaupun jarang
dilakukan) dan juga di rumah (oleh perawat, penderita sendiri, atau
anggota keluarga lainnya).
Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel
darah (akan kembali normal sekitar seminggu kemudian), infeksi
(ditandai dengan panas , sakit tenggorokan, rasa panas saat kencing,
menggigil dan luka yang memerah, bengkak, dan rasa hangat), anemia,
pendarahan seperti mimisan, rambut rontok, kadang ada keluhan seperti

10
kulit yang gatal dan kering, mual dan muntah, dehidrasi dan tekanan
darah rendah, sembelit/konstipasi, diare, gangguan sistem syaraf.
2. Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)
Terapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk
mengecilkan tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan
jaringan-jaringan yang sudah terkena kanker.
Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah
sel darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar
sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan
dapat menyebabkan kebotakan.
3. Pengobatan dengan pembedahan
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua.
Beberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika
dilakukan pada stadium dini.
4. Pengobatan dengan terapi kombinasi
. .Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari
pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran
mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan
membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun
penyinaran. Terkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum
pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk
menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tersisa.

G. Perawatan Paliatif Pada Kanker Kronis


1. Falsafah Perawatan Paliatif pada kanker kronis
Didasari pada falsafah bahwa setiap penderita mempunyai hak untuk
mendapat perawatan yang terbaik sampai akhir hayatnya, maka bagi
penderita kanker yang penyakitnya tidak berangsur sembuh, perawatan
diberikan untuk mengurangi penderitaanya, sehingga kualitas hidup
tetap dapat dipertahankan dan meninggal dengan tenang dalam imam.
Kanker yang memasuki saat-saat terminal adalah kanker yang sudah
dalam tahap stadium lanjut yang artinya kondisi fisiknya sudah sangat
buruk. Terdapat 4 stadium atau tahapan keganasan penyakit kanker,

11
yaitu stadium I, II, III, dan IV. Lebih jelasnya, tahapan kanker terbagi
atas stadium Ia, Ib, dan IIa, yang disebut dengan stadium kanker invasif
dini, dan stadium IIb, stadium IIIa-IIIb, dan stadium Iva- IVb atau
stadium kanker invasif lanjut. Dan pasien-pasien yang menjalani
perawatan paliatif ialah pasien ber stadium IVa- IVb atau stadium
kanker invasif lanjut.
2. Definisi Perawatan Paliatif
Definisi awal dari Definisi awal dari pengobatan paliatif mulai dikenal
di Inggris pada tahun 1987. “Palliative medicine is the study and
management of patients with active, progressive, far-advanced disease
for whom the prognosis is limited and the focus of care is the quality of
life.” (Pengobatan paliatif merupakan suatu studi dan penanganan
terhadap pasien pasien dengan penyakit yang aktif, progresif dan lama
yang mana prognosisnya terbatas dan fokus perawatannya adalah pada
kualitas hidup). Organisasi kesehatan dunia atau WHO mendefinisikan
perawatan paliatif sebagai berikut: “Semua tindakan aktif guna
meringankan beban penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan.
Tindakan aktif yang dimaksud antara lain menghilangkan nyeri dan
keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalam aspek psikologis,
sosial dan spiritual”
3. Tujuan Perawatan Paliatif
Masih menurut WHO, tujuan perawatan paliatif adalah untuk mencapai
kualitas hidup maksimal bagi penderita dan keluarga. Perawatan paliatf
tidak hanya diberikan bagi penderita menjelang akhir hayatnya, namun
sudah dapat dimulai segera setelah diagnosis penyakit (kanker) di
tegakkan, dan dilaksanakan bersama dengan pengobatan kuratif. Lebih
lanjut lagi, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar, berikut ini:
a) Meningkatkan kulaitas hidup dan menganggap kematian sebagai
proses normal
b) Tidak mempercepat atau menunda kematian
c) Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu

12
d) Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
e) Mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
f) Mengusahakan membantu mengatasi suasana duka cita pada
keluarga
Sehingga dari uraian diatas, jelas bahwa pemanfaatan sistem
perawatan medis memegang peranan penting untuk diterapkan
dalam prinsip perawatan paliatif.
4. Peranan Perawatan Paliatif Penyakit Kanker
Disuatu pusat penanggulangan penyakit kanker, biasanya penderita
terbanyak adalah pasien stadium paliatif. Dianut pengertian bahwa :
a) Kelanjutan dan kesinambungan perawatan adalah hal yang sangat
penting dan diutamakan. Tim paliatif harus dikenal oleh penderita
dan keluarga, dan berperan sebagai sumber unformasi dan sumber
dukungan mental
b) Nyeri dan gejala lain dievaluasi secara cermat dan didokumentasi
sehingga perkembangannya dapat dikontrol. Protokol untuk
pengawasan perawatan di rumah diberikan kepada pelaku rawat (care
giver)
c) Tim paliatf harus dapat menganalisis dan menentukan prioritas
penyelesaian, bila ada masalah yang tekait dengan pasien, keluarga,
dan upaya medis
d) Perawatan di rumah penderita harus dipersiapkan dengan matang.
Penyuluhan kepada penderita dan keluarga telah dimulai sejak
penderita berkonsultasi dengan pihak rumah sakit. Tim perawat dan
terapis untuk perawatan di rumah segera dipersiapkan, termasuk
jadwal kunjungan rumah. Ikatan antara rumah dakit dengan penderita
di rumah selalu terjalin, lebih baik lagi, bila dokter keluarga menjadi
jembatan dalam ikatan ini

13
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama ada benjolan pada payudara dan lain-lain keluhan serta
sejak kapan riwayat penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang
telah diberikan) faktor etiologi/risiko.
3. Konsep diri mengalami perubahan pada sebagian besar klien dengan
kanker mammae.
4. Pemeriksaan klinis Mencari benjolan karena organ payudara
dipengaruhi oleh faktor hormone antara lain esterogen dan progesterone,
maka sebaiknya pemerikasaan ini dilakukan saat pengaruh hormonal ini
seminimal mungkin/setelah menstruasi ± 1 minggu dari akhir
menstruasi.
5. Inspeksi
a. Simetri mammae kanan-kiri
b. Kelainan papilla.
1) Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit, tanda
radang, peaue d’orange, dimpling, ulserasi, dan lain-lain.
2) Inspeksi ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan
diangkat keatas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di
bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang
tertinggal, dimpling dan lain-lain.
6. Palpasi
a. Klien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas
lapangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.
b. Konsistensi, banyak, lokasi, infiltrasi, besar, batas, dan operabilitas.
c. Pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar aksila)
d. Adakah metastase nudus (regional) atau organ jauh
e. Stadium kanker (sistem TNM UIIC, 1987)

14
B. Diagnosa Keperawatan
1. Cemas berhubungan dengan situasi krisis (kanker)
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi sistem syaraf, obstruksi jalur syaraf,
inflamasi), efek samping terapi kanker.
3. Gangguan nutrisi kurang dari keb.tubuh berhubungan dengan
hipermetabolik (iritasi lambung, anoreksia)

C. Rencana Intervensi Keperawatan


Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Cemas Setelah dilakukan asuhan 1. Tentukan pengalaman klien
berhubungan sebelumnya terhadap penyakit yang
dengan situasi keperawatan selama 4x24 jam
krisis (kanker). dideritanya.
diharapkan cemas berkurang.
2. Berikan informasi tentang prognosis
NOC : secara akurat.
3. Beri kesempatan klien untuk
Anxiety control
mengeksplorasi perasaannya. Beri
Kriteria Hasil :
informasi dengan emosi wajar dan
1. Klien mampu mengidentifikasi ekspresi yang sesuai.
4. Jelaskan pengobatan, tujuan dan
dan mengungkapkan gejala
efek samping. Bantu klien
cemas
mempersiapkan diri dalam
2. Mengidentifikasi, pengobatan.
5. Catat koping yang tidak efektif,
mengungkapkan dan
seperti kurang interaksi sosial,
menunjukkan tehnik untuk
ketidakberdayaan, dll.
mengontol cemas 6. Anjurkan untuk mengembankan
interaksi dan support system.
3. Vital sign dalam batas normal
7. Berikan lingkungan yang aman dan
4. Postur tubuh, ekspresi wajah,
nyaman.
bahasa tubuh dan tingkat 8. Pertahankan kontak klien, bicara
dan sentuhan yang wajar.
aktivitas menunjukkan

berkurangnya kecemasan

15
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Tentukan riwayat nyeri, lokasi,
berhubungan keperawatan diharapnkan nyeri durasi, dan intensitas

dengan proses berkurang 2. Evaluasi terapi: pembedahan,


NOC : radiasi, kemoterapi, bioterapi,
penyakit
Pain control, ajarkan klien dan keluarga tentang
Kriteria Hasil : cara menghadapinya.
1. Mampu mengontrol nyeri 3. Berikan pengalihan seperti reposisi,
(tahu penyebab nyeri, mampu aktivitas menyenangkan seperti
menggunakan tehnik mendengarkan music atau
nonfarmakologi untuk menonton TV
mengurangi nyeri, mencari 4. Menganjurkan teknik penanganan
bantuan) stress (teknik relaksasi, visualisasi,
2. Melaporkan bahwa nyeri bimbingan), berikan sentuhan
berkurang dengan terapeutik.
menggunakan manajemen 5. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan
nyeri bila perlu.
3. Mampu mengenali nyeri 6. Diskusikan penanganan nyeri
(skala, intensitas, frekuensi dengan dokter dan klien.
dan tanda nyeri) 7. Berikan analgetik sesuai dengan
4. Menyatakan rasa nyaman indikasi seperti morfin, methadone,
setelah nyeri berkurang narkotik, dll
5. Tanda vital dalam rentang
normal
Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Minitor intake makanan setiap
nutrisi kurang keperawatan diharapnkan status hari, apakah klien makan sesuai
dari keb.tubuh nutrisi pasien terpenuhi dengan dengan kebutuhannya.
berhubungan kriteria hasil : 2. Timbang ukur berat badan.
dengan NOC : 3. Kaji pucat, penyembuhan luka
hipermetabolik Status nutrisi yang lambat dan pembesaran
(iritasi lambung, Kriteria Hasil : kelenjar parotis
anoreksia) 1. Adanya peningkatan berat 4. Anjurkan klien untuk
badan sesuai dengan tujuan mengkonsumsi makanan tinggi
2. Berat badan ideal sesuai kalori dengan intake cairan yang
dengan tinggi badan adekuat

16
3. Mampu mengidentifikasi 5. Kontrol faktor lingkungan seperti
kebutuhan nutrisi bau busuk atau bising. Hindarkan
4. Tidak ada tanda tanda makanan yang terlalu pedas,
malnutrisi manis, dan asin.
5. Tidak terjadi penurunan 6. Ciptakan suasana makan yang
berat badan yang berarti menyenangkan misalnya makan
dengan keluarga.
7. Anjurkan teknik relaksasi,
visualisasi, latihan moderate
sebelum makan.
8. Anjurkan komunikasi terbuka
tentang problem anoreksia yang
dialami klien

BAB III

17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.
Faktor penyebab kanker diantaranya adalah Umur, Tembakau, Sinar
Matahari, Zat-Zat Kimia, Infeksi Virus dan Bakteri, Diet, Kegemukan,
dan Kurang Gerak, Alkohol, Hormon, Riwayat Keluarga.
Manifestasi Klinis atau gejala dari kanker sampai saat ini belum juga
ditetapkan secara pasti, namun ada beberapa hal yang dapat menjadi
pemicu terjadinya kanker itu sendiri.

B. Saran
Setelah memaparkan makalah tentang kanker ini kami berharap
pembaca dapat mengantisipasi kanker dengan mengubah pola hidup yang
kurang baik dan mengubah menjadi pola hidup yang lebih baik lagi serta
meperhatikan pola konsumsi makanan untuk mengurangi prevalensi
penyakit kanker di Indonesia demi kesehatan bersama.

18
19

Anda mungkin juga menyukai