Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DASAR CANCER

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan
Paliatif

Dosen Koordinator : Lina Safarina, S.Kp.,M.kep

Dosen Pembimbing : Lina Safarina, S.Kp.,M.kep

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Denita Permatasari 213120124

Nabila Zukhruf H 213120135

Hanifah Nur Aini 213120142

Suci Novianti 213120150

Meira 213120154

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan tugas makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Menjelamg Ajal dan Paliatif. Selama proses penyusunan makalah, penulis
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima
kasih kepada Ibu Lina Safarina, S.Kp., M.kep selaku dosen mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Cimahi , Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang peningkatannya


cukup tinggi saat ini. Menurut World Health Organization atau WHO (2014) kanker
merupakan suatu istilah umum yang menggambarkan penyakit pada manusia berupa
munculnya sel-sel abnormal dalam tubuh yang melampaui batas. Sel-sel tersebut
dapat menyerang bagian tubuh lain.
Kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang paling mematikan di
dunia. Menurut statistik Amerika Serikat, kanker menyumbang sekitar 23% dari total
jumlah kematian di negara tersebut dan menjadi penyakit kedua paling mematikan
setelah penyakit jantung (Anand, Kunnumakara, Sundaram, Harikumar, Tharakan,
Lai, dan Aggarwal, 2008). Setiap 11 menit ada satu orang penduduk dunia yang
meninggal karena kanker dan setiap tiga menit ada satu penderita kanker baru. Fakta
lain menunjukkan bahwa lima besar kanker yang diderita adalah kanker leher rahim,
kanker payudara, kanker ovarium, kanker kulit, dan kanker rektum (Rasjidi, 2009).
Data Global Cancer tahun (2018) terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka
kematian sekitar 9,6 yang disebabkan karena penyakit kanker. Prevalensi penderita
kanker pada semua umur sesuai hasil diagnosis dokter berdasarkan data Riskesdas
pada tahun (2018) sebesar 1,8‰. Provinsi DIY menempati posisi tertinggi untuk
penyakit kanker yaitu sebesar 4,9‰, Sumatera Barat menempati urutan kedua yaitu
sebesar 2,47‰, Gorontalo yang berada di urutan ketiga dengan jumlah 2,44‰.
Proporsi jenis pengobatan kanker berdasarkan data riskesdas banyak dilakukan
dengan pembedahan sebesar 61,8%, radiasi 17,3%, kemoterapi 24,9%, dan lainnya
sebesar 24,1% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, 2018).
Kanker adalah penyakit yang terjadi karena ketidakabnormalan pertumbuhan
sel yang mana sel menyebar dan menyerang jaringan terdekat maupun pada organ
biologis yang jauh (Caesandri & Adiningsih, 2 2015). Pasien yang terdiagnosis
kanker mengalami gangguan fisik dan psikologis berupa penurunan kemampuan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, berpakaian,
toieting, ambulasi, kecemasan, stres dan sering kali ingin menghentikan pengobatan
(Kurniawan et al., 2021).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari kanker?
2. Bagaimana etiologi dari kanker?
3. Apa saja jenis jenis kanker?
4. Apa saja manifestasi klinik dari kanker?
5. Bagaimana klasifikasi pada kanker?
6. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kanker?
7. Apa saja pemeriksan penunjang untuk kanker?
8. Bagaimana penatalaksanaan untuk kanker?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari kanker
2. Mengetahui etiologi dari kanker
3. Mengetahui jenis jenis kanker?
4. Mengetahui manifestasi klinik dari kanker?
5. Mengetahui klasifikasi pada kanker?
6. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada kanker?
7. Mengetahui pemeriksan penunjang untuk kanker?
8. Mengetahui penatalaksanaan untuk kanker?

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KANKER
Kanker adalah sel yang tumbuh secara terus-menerus secara tidak terkendali,
tidak terbatas, dan tidak normal (abnormal). Secara normal, seluruh tubuh melakukan
pembelahan untuk membentuk jaringan sel yang kompak demi terciptanya
keseimbangan tubuh. Selain melakukan pembelahan, sel juga memiliki teknik
membaca pesan yang sama demi menjalankan fungsi sebagai satu-kesatuan
(Supriyanto,2014).
Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, yang akibat adanya kerusakan
gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Pembelahan sel ini tidak
terkendali, sel-sel tersebut kemudian menyerang dan merusak jaringan biologis
lainnya baik dengan dengan pertumbuhan secara langsung dijaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (Sukardja, 2010).
Kesimpulan dari penjelasan diatas yaitu kanker merupakan proses terjadinya
perubahan sel yang abnormal secara berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan
jaringan tubuh yang normal akan mati. Hal ini dapat memicu sel kanker terus tumbuh
dan tidak terkendali juga tidak pernah mati.

B. ETIOLOGI
Supriyanto (2014) mengatakan bahwa Kanker disebabkan oleh banyak faktor,
dan berkembang dalam waktu bertahun-tahun. Berikut adalah factor-faktor yang
paling sering menyebabkan timbulnya kanker :
1. Virus
a. Virus Human Paapilloma (HPV), virus yang diduga sebagai penyebab kanker
serviks.
b. Virus Hepatitis B dan C, keduanya diduga sebagai penyebab terjadinya kanker
hati.
c. Virus Epstein-Bar, penyebab kanker hidung dan tenggorokkan (d) Virus HIV
(Human Immunodeficiency virus), merupakan penyebab limfoma dan kanker
darah lainnya.

2. Bakteri
a. Parasite Schistosoma atau Biliharzia dapat menyebabkan kanker kandung
kemih
b. Infeksi Clonorchis sinensis, merupakan penyebab penyakit pancreas dan
saluran empedu
c. Helicobacter pylori, merupakan penyebab kanker lambung 3
3. Zat-zat kimia (karsinogen)
Bahan-bahan yang termasuk kedalam karsinogenik diantaranya asap rokok,
asbestos, dan alcohol. Selain itu, zat kimia yang terdapat pada makanan yang
diproses berlebihan, sepertti makanan yang digoreng dalam rendaman minyak
ulang pakai, diasap, atau dibakar. Bisa juga makanan mengandung pengawet dan
pewarna, dan makan yang terkontaminasi logam berbahaya, seperti merkuri pada
seafood.
4. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari secara berlebihan, khususnya
antara pukul 10.00-14.00 dapat menyebabkan kulit terbakar. Kerusakan permanen
terhadap kulit dan mata dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kanker
kulit.
5. Ketegangan atau Stress
Sters kronis dapat melemahkan system kekebalan tubuh seseorang yang pada
akhirnya dapat menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya kanker, seperti
Kaposi sarcoma dan beberapa jenis limfoma (kanker getah bening). Stress juga
berpengaruh negative terhadapa pengeluaran hormone endokrin, yaitu hormone
yang mengatur perbaikan DNA yang mengatur pertumbuhan sel.
6. Hormon Terapi
hormone telah digunakan selama bertahun-tahun oleh wanita menopause untuk
meringankan gejala dan mengahambat gejala osteoporosis. Namun, hal ini bukan
tanpa efek samping. Karena ada kaitannya antara pengguna terapi hormone
( kombinasi progeteron dan estrogen atau estrogen saja). Dengan meningkatkan
risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium pada wanita.
7. Faktor Genetic
Sekitar 5-10% kasus kanker merupakan penyakit yang diturunkan. Pada keluarga
tertentu, gen abnormal dapat diwariskan. Jenis kanker yang diwariskan dalam
keluarga antara lain kanker payudara, ovarium, prostat, atau kolon (usus besar).
Menurut (Sukardja, 2010) Kanker disebabkan adanya genom abnormal, yang
menimbulkan salah atur, lebih atau kurang aturean. Gen yang mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi sel itu disebut protoonkogen dan suppressor gen,
terdapat pada semua chromoson dan banyak jumlahnya. Prootogen yang telah
mengalami perubahan sehingga dapat menimbulkan kanker disebut onkogen.
Kerusakan itu dapat terjadi pada saat fertilisasi, tetapi umumnya setelah
embryogenesis, setelah sel itu mengadakan diferensiasi atau setelah dewasa.
Kerusakan mutasi dalam arti luas, seperti :
1) Perubahan urutan nukleotida
2) Tambahan (addition) nukleotida
3) Sisipan (insertion) nukleotida
4) Pengurangan (delation) nukleotida
5) Perpindahan (translokasi) gen
6) Persilangan (transposisi) sebagian Chromosom, dsb.

C. JENIS ATAU LOKASI KANKER


1. Payudara
Merupakan gangguan patologis yang dimulai karena adanya perubahan gangguan
genetik pada sel tunggal dan memebutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat
dipalpasi. Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara yaitu
gender (wanita) dan usia lanjut, adanya kanker payudara sebelumnya, riwayat
keluarga: memiliki kerabat yang memiliki derajat satu yang menderita payudara
(ibu, saudara perempuan, anak perempuan) (Suddarth, 2016).
2. Kolon rektum
Merupakan neoplasma viseral terbanyak kedua. Faktor risiko yang
mempengaruhinya usia lebih dari 40 tahun, makanan (lemak hewani berlebihan,
terutama sapi, dan serat rendah), penyakit lain disaluran pencernaan (Wilkins,
2011).
3. Laring Tumor
berada di pita suara sejati dan cenderung tidak menyebar karena jaringan ikat yang
mendasari kekurangan nodus limfe, yangditandahi dengan suara parau yang
berlangsung lebih dari 3 hari (Wilkins,2011).
4. Paru
Kanker ini biasanya berkembang didinding atau epitelium pohon bronkial. Yang
ditandahi pada stadium awal tidak ada, sedangkan pada stadium lanjut berupa
nyeri dada, batuk, demam, suara parau, nyeri bahu, berat badan turun, bunyi
menciut (Wilkins, 2011).
5. Leukemia
Merupakan poliferasi ganas prekursor sel darah putih (white blood cell (WBC))
disumsum tulang dan akumulasi didarah perifer, sumsum tulang, dan jaringan
tubuh (Wilkins, 2011).
6. Pankreas
Merupakan gangguan gastrointestinal yang mematikan yang berkembang secara
cepat. Yang disebabkan karena merokok dan faktor risiko yang mempengaruhi
yaitu diabetes melitus, pangkreatitis akut, penyalagunaan alkhohol (Wilkins,
2011).
7. Prostat
Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria berusia 50
tahun keatas. Kebanyakan sarkoma berasal dari kelenjar prostat posterior,
sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahi dengan kesulitan berkemih,
hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).
8. Prostat
Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria berusia 50
tahun keatas. Kebanyakan sarkoma berasal dari kelenjar prostat posterior,
sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahi dengan kesulitan berkemih,
hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).
9. Gaster
Terjadi umunya pada pria yang berusia lebih dari 40 tahun. Yang disebabkan
karena gastritis, inflamasi lambung kronis, ulser gastritis, atrofi gastrik. Dan
ditandahi dengan distensi abdominal, ketidaknyamanan gastrik kronis, disfagia,
darah ditinja, muntah berat, berat badan turu, anoreksia, merasa penuh setelah
makan, anemia, dan letih (Wilkins, 2011).

10. Ovarium
Merupakan penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi. Faktor resiko
yang memepengaruhinya yaitu riwayat kanker payudara, riwayat keluarga yang
menderita kanker ovarium, usia lanjut, peritas rendah dan obesitas. Yang
ditandahi dengan peningkatan lingkar abdomen, tekanan panggul, kembung, nyeri
punggung, konstipasi, nyeri abdomen, urgensi kemih, peningkatan ukuran
pinggang, nyeri tungkai, dan nyeri panggul (Suddarth, 2016).
11. Serviks
Merupakan kanker yang paling umum ketiga disistem reproduksi wanita dan
diklasifikasikan sebagai preinvasif atau invasif, yang ditandahi pada stdium awal
yaitu kemungkinan perdarahan vaginal abnormal, keluaran persisten dari vagina,
dan nyeri pada stadium lanjut terjadi nyeri pelvis, kebocoran vaginal berupa urine
dan tinja dari fistula, anoreksia, berat badan turun, dan anemia (Wilkins, 2011).
12. Kandung kemih,dll
Terjadi pada penderita yang berusia lebih dari 55 tahun yang banyak dialami oleh
pria. Biasanya muncul didasar kandung kemih dan mengenahi lubang ureter serta
leher kandung kemih. Yang ditandahi hematuria dan tidak nyeri, terjadi infeksi
saluran kemih dan urgensi / desakan berkemih, perubahan urine, nyeri panggul
atau punggung karena adanya metastase (Padila, 2013) dan (Suddarth, 2016).

Beberapa jenis kanker memang memiliki stadium tertentu yang berbeda


dengan yang lain. Namun secara umum, dokter biasanya menggunakan dasar
sistem TNM dalam menentukan stadium pada kanker. TNM (tumor formation,
lymph node involvement, dan metastasis) mempermudah dokter dalam
mendiagnosis stadium kanker pada pasien. Meskipun demikian, pasien biasanya
perlu melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui kondisi stadium yang
dideritanya. Simak penjelasan lengkap mengenai lima jenis stadium pada kanker
seperti yang dikutip dari Live Strong (17/04) berikut ini.

Stadium kanker Keterangan

Stadium 0 Gejala awal dari stadium 0 pada kanker biasanya


ditunjukkan dengan adanya ketidaknormalan sel pada
bagian tubuh tertentu

Stadium I Sel-sel yang tidak normal mulai berkumpul


membentuk jaringan yang bersifat kanker. Hal tersebut
merupakan tanda dari stadium I pada kanker yang
biasanya masih bisa disembuhkan.

Stadium II Kanker stadium II ditandai dengan adanya jaringan


yang berkembang menjadi tumor kecil. Meskipun
demikian, biasanya stadium II pada kanker belum
terlalu menyebar pada organ di tubuh pasien.

Stadium III Setelah tumor berkembang dan bersifat ganas, maka


pasien didiagnosis telah terserang kanker stadium III.

Stadium IV Stadium akhir pada kanker ini ditandai dengan


beberapa bagian organ dalam tubuh yang telah
terserang sel kanker. Selain itu, kanker stadium IV
biasanya paling susah disembuhkan

Sumber : Cancer Fast and Figures (2009) by American Cancer .Society

D. MANISFESTASI KLINIS
1. Sel-sel kanker menyebar dari satu organ atau bagian tubuh ke organ atau bagian
tubuh yang lain melalui invasi dan bermetastase. Sehingga manifestasinya seseuai
organ atau tubuh yang terkena.
2. Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat badan (disfagia
(kesulitan menelan), anoreksia, sumbatan), dan nyeri (sering kali distadium akhir).
3. Gejala disebabkan oleh penghancuran jaringan dan penggantian oleh jaringan
kanker nonfungsional atau jaringan yang sangat produktif (misalnya gangguan
sumsum tulang dan anemia atau kelebihan produksi steroid adrenal), tekanan pada
struktur sekitar, peningkatan kebutuhan metabolik, dan gangguan produksi sel-sel
darah (Suddarth, 2016).

E. KLASIFIKASI
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker yaitu
karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National Cancer Institute,
2009).
1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ
internal.
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot,
pembuluh darah, atau jaringan ikat.
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem
kekebalan tubuh.
4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal,
dan jaringan kelenjar lainnya.
5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti
sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.

F. KOMPLIKASI
Kanker dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, bahkan sampai mengancam
nyawa. Penyakit ini dikatakan sangat mengerikan karena bisa menyebabkan berbagai
komplikasi. Beberapa komplikasi yang dimaksud, di antaranya:

1. Metastasis
Penyebaran sel kanker atau dalam medis disebut metastasis adalah hal yang paling
ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker yang dapat menginvasi jaringan di
sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan
terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain. Sel kanker yang sudah menyebar
dapat membuat sel kanker baru di organ atau jaringan yang disinggahi. Ketika hal ini
terjadi, maka kondisi pasien bisa semakin parah.
2. Nyeri
Kanker bisa menyebabkan nyeri otot, nyeri kepala, nyeri tulang, atau nyeri yang tidak
diketahui dari mana asalnya. Rasa nyeri biasanya berkaitan erat dengan letak
tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh. Contoh, pada kasus kanker tulang, yang akan
terasa nyeri adalah bagian tulang tertentu yang ditumbuhi sel kanker. Rasa nyeri ini
biasanya menyebabkan penderita sulit bergerak, sekaligus mengalami pembesaran
kelenjar getah bening di leher. Lebih dari itu, jika pengidap kanker sudah dalam
pengobatan kemoterapi, nyeri yang luar biasa akan dirasakan di sekujur tubuh.
3. Mual dan muntah
Gejala mual dan muntah paling sering terjadi pada orang dengan kanker yang sedang
menjalani kemoterapi.
4. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan merupakan salah satu gejala dan komplikasi yang paling
sering terjadi pada penderita kanker. Hal ini karena sel kanker yang tumbuh cepat dan
tidak terkontrol membutuhkan banyak “makanan” sehingga mencuri gizi dari sel-sel
yang normal. Ketika sel normal tidak mendapatkan gizi yang memadai, tubuh akan
memecah lemak untuk dijadikan sebagai energi. Alhasil, berat badan akan berkurang
dan penderita kanker cenderung akan mengalami badan lemas atau cepat lelah.
5. Gangguan sistem organ
Sel kanker yang menyebar dapat menyebabkan gangguan pada sistem organ yang
normal. Bahkan pada beberapa kasus, kanker sampai dapat menyebabkan kegagalan
pada sistem organ. Misalnya, jika kanker tumbuh pada jaringan ginjal, maka organ
ginjal tidak dapat lagi menyaring racun untuk dikeluarkan lewat urine. Contoh lain,
jika kanker tumbuh pada paru-paru, maka organ tersebut akan sulit mengembang
karena tertekan sehingga akan menyebabkan gagal napas.
6. Infeksi
Kanker pada bagian tubuh yang tidak steril dari bakteri, seperti usus besar, payudara,
atau leher rahim (serviks), dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi.
7. Kambuh
Meski sudah menjalani berbagai terapi dan pengobatan, kemungkinan sel kanker
untuk tumbuh kembali masih tetap ada. Hal ini bisa terjadi akibat melalui dua
mekanisme. Pertama, sel kanker memang baru saja tumbuh akibat satu dan lain hal.
Kedua, sel kanker yang sebelumnya sudah dibasmi ternyata sudah menyebar ke
bagian tubuh lain tanpa terdeteksi.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN NON PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS


MIKROSKOPIS

1. Penunjang klinik 1. Hematologi dan sitology


- Radiologi 2. Histologi metastase
- Laboratorium 3. Histologi tumor primer
- Endoskopis 4. Autopsy dengan histologi
- EEG
- Lain-lain
2. Operasi eksplorasi
3. Test imunologi atau biokimia

Sukardja (2010) juga menjelaskan apabila pemeriksaan kanker sudah mencapai pada
tindakan biopsy dan menunjukkan hasil positif kanker, maka akan diteruskan dengan
pemeriksaan lanjutan untuk menganalisi tahap perkembangan sel-sel kanker ke
pembuluh darah getah bening atau organ tubuh lainnya. Berikut beberapa
pemeriksaan perkembangan beberapa jenis kanker :
a) X-Ray dada untuk memeriksa penyebaran kanker ke paru-paru
b) Bone Scan ( scan tulang ) untuk memeriksa ada tidaknya penyebaran kanker
tulang
c) Tes penanda tumor CA 15-3 dan CEA melalui pengambilan sampel darah.
Bertujuan untuk mengetahui penyebaran tumor ke organ pencernaan atau
risiko kekambuhan.
d) Pemeriksaan pap smear atau pengambilan cairan vagina untuk pemeriksaan
kanker serviks
e) Colposcopy atau teropong leher rahim
f) Tes penanda tumor SCC dan CEA untuk melihat penyebaran kanker ke paru-
paru dan usus besar.
g) Pemeriksaan CT scan spiral bagi kanker paru
h) Pengambilan sampel sputum untuk diperiksa di laboratorium
i) Pemeriksaan Bronskopi atau teropong paru-paru
j) Pemeriksaan darah PTH untuk mendeteksi kanker paru atau kanker pleura
k) Pemeriksaan mediastinoskopi untuk pmendeteksi penyebaran kanker ke getah
bening.
l) Guaiac Fecal Occult Blood Test (gFOBT) yaitu pemeriksaan ada tidaknya
darah dalam tinja ( gejala awal kanker usus)
m) Foto rontgen dengan enema barium ( barium dimasukkan ke usus besar
melalui anus)
H. PENATALAKSANAAN
1. Operasi
Operasi bertujuan untuk mengangkat sel kanker dalam tubuh. Prosedur operasi
disesuaikan dengan tujuan, jumlah jaringan yang diangkat, bagian tubuh yang
membutuhkan operasi, dan kehendak pengidap kanker. Operasi bisa mengobati
kanker dengan cara mengangkat sel kanker, menangkal pertumbuhan tumor, dan
mengurangi gejala kanker. Namun, operasi juga bisa menimbulkan efek samping
berupa nyeri dan infeksi.
2. Terapi Radiasi
Pengobatan ini menggunakan dosis radiasi tingkat tinggi untuk membunuh sel kanker,
mencegah kanker tumbuh kembali, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal
yang perlu diketahui adalah, terapi radiasi berpotensi merusak sel sehat yang berada
dekat pada sel kanker sehingga bicara pada dokter terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk terapi radiasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker, sehingga
tindakan ini bisa mengurangi gejala, mencegah penyebaran, memperlambat
pertumbuhan, dan menghancurkan sel kanker dalam tubuh. Meski punya banyak
manfaat, kemoterapi bisa menimbulkan efek samping berupa rambut rontok, nyeri
tubuh, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sesak napas, pendarahan, sulit tidur,
kelelahan, sembelit atau diare, penurunan gairah seksual, sariawan, hingga gangguan
psikologis.
4. Imunoterapi
Prosedur ini dilakukan untuk membantu sistem imun melawan sel kanker. Caranya
dengan merangsang sistem imun menghentikan pertumbuhan sel kanker dan
memberikan zat khusus yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh buatan
(seperti protein imun). Jenis imunoterapi kanker adalah antibodi monoklonal, vaksin
kanker, dan terapi sel-T. Efek samping imunoterapi berupa demam, mual, muntah,
sakit kepala, nyeri sendi dan otot, sesak napas, serta hipotensi atau hipertensi.
5. Terapi Target
Pengobatan kanker yang menargetkan sel kanker menggunakan obat atau zat lainnya.
Terapi ini berfungsi menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tanpa
merusak sel sehat yang berada di sekitarnya. Tindakan ini juga berpotensi
menimbulkan efek samping, berupa diare, gangguan organ hati, hipertensi, kelelahan,
kulit kering, serta perubahan warna kuku dan rambut.
6. Terapi Hormon
Terapi hormon banyak dilakukan pada kasus kanker prostat dan payudara. Terapi
hormon bekerja dengan cara mengecilkan sel tumor sebelum tindakan operasi atau
radiasi, mengurangi risiko sel kanker muncul kembali, dan menghancurkan sel
kanker. Efek samping yang dapat timbul adalah penurunan gairah seksual, diare,
mual, kelelahan, dan tulang rapuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR ISI

Anda mungkin juga menyukai