1. Infeksi human papillomavirus (HPV)
Hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh
infeksi virus HVP. Virus ini dapat menginfeksi sel-sel di
permukaan kulit dan alat kelamin, anus, serta mulut dan
tenggorokan. Seorang wanita dapat terinfeksi HPV dari
perilaku seks berisiko. Misalnya sering berganti pasangan
seksual sejak usia muda, atau berhubungan seks tanpa
kondom.
2. Menderita penyakit menular seksual
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker
serviks lebih tinggi dialami wanita yang pernah menderita
penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore,
dan sifilis.
Wanita yang sedang menderita penyakit menular
seksual juga memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker
serviks. Hal ini karena infeksi HPV bisa muncul bersamaan
dengan penyakit menular seksual.
3. Menggunakan pil KB
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
kontrasepsi oral ( pil KB ), dalam waktu yang lama dapat
meningkatkan risiko kanker serviks. Sebagai alternatif yang
lebih aman untuk mencegah kanker serviks, pilihlah metode
kontrasepsi lain, seperti IUD atau KB spiral
4. Pernah mengonsumsi diethylstilbestrol (DES)
DES merupakan obat hormonal yang diberikan pada wanita
untuk mencegah keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi
obat ini memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker
serviks. Obat ini juga dapat meningkatkan risiko kanker
serviks pada janin perempuan yang dikandungnya.
5. Faktor keturunan
Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena
kanker serviks, jika ada keluarga perempuannya yang
pernah terdiagnosis penyakit serupa. Belum diketahui pasti
apa yang mendasari hal ini, namun diduga berkaitan
dengan faktor genetic
4. Kondisi peningkatan prevalensi penyakit degenerative di Indonesia
menunjukan bahwa upaya pencegahan belum berjalan dengan baik,
kendalan yang dihadapi dalam upaya pencegahan adalah Gaya hidup
modern yang memberikan berbagai kemudahan, kenyamanan dan
kenikmatan dalam hidup ini disisi lain merupakan masalah tersendiri
yang dapat memberikan dampak buruk yang harus dikendalikan.
Kurangnya aktivitas fisik karena beragam fasilitas modern, produk
makanan yang mengundang selera, stres yang meningkat akibat
tuntutan kerja dan ekonomi serta yang lainnya merupakan faktor-
faktor resiko yang mengakibatkan perubahan tubuh yang seringkali
tidak disadari mengantarkan kita pada kondisi yang memicu timbulnya
penyakit degeneratif.
TUGAS II
b. Salah satu contoh kasus pada wanita adalah
1. Sayuran cruciferous
Dikenal juga dengan sayuran antikanker, sayur cruciferous
mengandung sulforaphane yang berkhasiat untuk
memperkecil pertumbuhan tumor. Jenis sayuran yang
termasuk ke dalam kelompok ini yaitu sayur bayam, kale, dan
selada.
2. Buah-buahan
Banyak buah-buahan mengandung molekul antioksidan.
Molekul antioksidan dapat menangkal radikal bebas yang
dapat memicu penyakit termasuk kanker. Buah-buahan yang
berpotensi menurunkan risiko kanker misalnya, jeruk,
stroberi, blueberry, lemon, apel, dan ceri.
3. Bumbu rempah
Rempah-rempah tak hanya bermanfaat untuk menyedapkan
makanan. Rempah-rempah juga dilaporkan bermanfaat untuk
menurunkan risiko beberapa kanker. Misalnya, kandungan
kurkumin dalam kunyit disebutkan dapat menurunkan risiko
kanker usus besar. Ada pula bawang putih yang
mengandung alicin. Kandungan alicin dikaitkan dengan risiko
kanker seperti kanker prostat dan kanker di saluran
pencernaan,dapat menangkal radikal bebas yang dapat
memicu penyakit termasuk kanker. Buah-buahan yang
berpotensi menurunkan risiko kanker misalnya, jeruk,
stroberi, blueberry, lemon, apel, dan ceri.
b. 3 gaya hidup yang beresiko terkena kanker adalah :
1. Minum alkohol
Minuman beralkohol berlebihan dapat membahayakan
kesehatan tubuh kita. Menurut American Cancer Society ,
terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat menjadi pimicu
kanker payudara, usus besar, kerongkongan, laring, hati,
mulut, dan tenggorokan, Semakin banyak kita minum alkohol,
maka semakin tinggi kemungkinan kita untuk
mengembangkan kanker. Alkohol meningkatkan risiko kanker
karena dapat mengakibatkan iritasi. Sel-sel tubuh bisa rusak
karena alkohol dan mungkin mencoba memperbaiki diri.
2. Minum soda
Seperti alkohol, soda juga terbukti dapat menjadi pemicu
kanker. Soda dipenuhi dengan gula, bahan kimia, dan pewarna
buatan. Umumnya, soda yang mempunyai warna cokelat
dibuat dari zat 4-methylimidazole (4-MI) yang bisa
menyebabkan kanker.
3. Merokok
Meskipun banyak orang tahu bahwa merokok merupakan
kebiasaan pemicu kanker, masih saja tidak ada yang peduli
dan tetap melakukan hal tersebut. Bahkan jika hanya merokok
satu atau dua batang sehari, tetap saja masih bisa
membahayakan tubuh. Merokok menyumbang 80% dan 90%
kematian akibat kanker di antara wanita dan pria, menurut The
American Lung Association.
2. Penangan kanker dapat di lakukan dengan pemberian
makanan super sehat untuk mengatasi kanker dan bermanfaat
untuk mencegah kanker yaitu : 10 jenis makanan yang
mengatsi kanker serta bermanfaat untuk mencegah kanker
yaitu :
Gambaran
Tentu ada kegunaan medis yang sah untuk ASI 1 , dan
rumah sakit menggunakannya dalam rencana
perawatan untuk banyak jenis pasien. Tapi, tahukah
Anda bahwa beberapa orang menggunakan ASI
sebagai pengobatan rumahan untuk mengobati
berbagai kondisi ringan mulai dari ruam popok hingga
gigitan serangga dan sengatan lebah? Berikut
beberapa kegunaan ASI yang menarik dan alternatif.
Catatan Peringatan
Penggunaan Medis
Meskipun menggunakan ASI dalam masakan Anda
atau sebagai bagian dari pengobatan rumahan
mungkin dipertanyakan, beberapa penggunaan
alternatif untuk ASI adalah sah dan berdasarkan
penelitian dan fakta medis 1 . Untuk penggunaan
medis, ASI dari bank ASI harus disaring dengan hati-
hati dan dipasteurisasi sebelum digunakan untuk
mengobati kondisi atau penyakit apa pun.
Penggunaan lainnya
Meskipun ide menggunakan ASI untuk pengobatan
rumahan menarik, penggunaan ASI segar dapat
berbahaya pada luka terbuka atau di mata dan
telinga. Jika Anda memiliki persediaan ASI yang
melimpah dan ASI ekstra banyak, ada hal-hal lain
yang dapat Anda lakukan dengan ASI Anda.
Anda dapat membekukan dan menyimpannya untuk
diberikan kepada bayi Anda saat Anda tidak lagi
menyusui. Jika Anda masih memiliki tambahan ASI,
pertimbangkan untuk menyumbangkannya ke bank
susu untuk membantu bayi prematur dan orang lain di
rumah sakit yang dapat memperoleh manfaat dari
kemurahan hati Anda.