Anda di halaman 1dari 32

TUGAS KELOMPOK I

TOPIK: PERILAKU ADIKSI DAN PERILAKU SEKS


DI SUSUN OLEH :
DEMARCE MAURI
NANCY NOVA KARUNDENG
YOSEFINA SAMPE RIBA
Pengertian Adiksi
Adiksi (addiction) adalah sebuah ketergantungan fisik
atau psikologis yang akut terhadap obat, aktivitas,
atau benda.

• Gejala adiksi berupa:


• Mengulang perilaku meskipun tahu bahwa
perilaku tersebut mengganggu rutinitas
sehari-hari (bekerja, berinteraksi dengan
sesama, dan sebagainya)
• Mencuri dan menjual barang hanya untuk
mempertahankan perilaku adiksi
• Tidak tertarik dengan aktivitas lainnya
• Menunjukkan perilaku depresi, mudah marah,
melakukan kekerasan fisik
• Perubahan di pola makan, pola tidur, dan berat badan
• Menjadi sakit dan/atau tubuh gemetaran apabila
mencoba untuk berhenti dari perilaku adiksi,
adiksi terhadap obat atau senyawa kimia lengkap
dengan ciri-ciri dan akibatnya bagi tubuh.
Ada 5 Jenis Adiksi yang Sering Didengar dan
akibatnya bagi Tubuh
• 1. Tembakau
Penyebabnya adalah aksesnya mudah serta harganya relatif terjangkau.
Selain itu, penggunanya tidak langsung merasakan efek samping dari
aktivitas merokok.

 Ciri-ciri utama seseorang memiliki adiksi rokok


antara lain:
• Tidak bisa berhenti merokok dan/atau mengunyah
permen nikotin meskipun berusaha untuk berhenti.
• Menunjukkan gejala putus obat (withdrawal
symptoms) seperti: jantung berdetak cepat,
berkeringat, gemetaran, tangan bergetar, dan
mudah marah saat berhenti merokok.
• Ketergantungan terhadap rokok terutama saat
sedang stres.
• Melepas aktivitas atau acara penting hanya
karena dalam aktivitas atau acara tersebut
dilarang merokok
• Tetap merokok meskipun memiliki masalah
kesehatan
 Akibat dari adiksi terhadap rokok bagi tubuh
berdasarkan laman Healthline yaitu:
• Kanker mulut, tenggorokan, dan paru-paru
Sakit jantung
• Serangan stroke
• Bronkitis
2. Ganja
 Adiksi terhadap ganja atau mariyuana dapat menunjukkan
perilaku sebagai berikut:

• Gagal berhenti menggunakan ganja


• Mengorbankan aktivitas penting dan yang
disukai demi ganja.
• Tidak bisa berhenti menggunakan ganja
meskipun mengetahui efeknya, baik di tempat
kerja dan hubungan dengan orang lain
 Ganja biasanya dikonsumsi dengan cara dihirup melalui hidung, diisap seperti rokok atau lewat
uap (dabbing). Menurut laman National Institute on Drug Abuse, akibat dari mengonsumsi
ganja antara lain:

• Persepsi terhadap warna dan waktu berubah


• Perubahan perilaku
• Gerakan tubuh tidak seimbang
• Kesulitan dalam berpikir dan memecahkan
masalah
• Memori terganggu
• Halusinasi
• Delusi atau keyakinan yang terus menerus,
meskipun buktinya tidak ada, yang merujuk pada
gangguan mental
• Mengalami masalah kejiwaan sebagai akibat dari
penggunaan ganja yang terlalu banyak
• Remaja yang menggunakan ganja sebelum usia
18 tahun memiliki risiko seperti mabuk atau
beralkohol,gangguan di sistem otak, (memori,
kemampuan untuk belajar seperti level IQ dan
pola pikirnya rendah).
3. Alkohol
 Alkohol mengandung senyawa yang memengaruhi bagian
sistem reward di otak.
Saat seseorang minum minuman beralkohol, bagian yang
mengatur reward di otak (orbitofrontral cortex dan
nucleus accumbens) mengeluarkan endorfin, yaitu
hormon yang diasosiasikan dengan perasaan senang.

Menurt Jennifer M. Mitchell, seorang peniliti di


University of California San Francisco, Amerika Serikat
(AS) menyebutkan bahwa adiksi terhadap alkohol muncul
ketika orang yang meminumnya mendapatkan sensasi
senang. Untuk mempertahankan sensasi senang
tersebut, akhirnya orang tersebut minum minuman
alkohol dalam jumlah banyak.
 Adiksi terhadap minuman beralkohol memiliki gejala seperti
berikut:

• Minum lebih banyak dari jumlah awal yang


direncanakan, contoh: hanya ingin minum 1
gelas bir, tetapi jadi minum 5 gelas
• Mencoba untuk mengurangi, tetapi gagal
• Mendapati diri sering minum dan/atau mabuk
• Tidak dapat konsentrasi, hanya ingin minum
minuman beralkohol saja
• Mendapat masalah di tempat kerja, sekolah,
dan rumah karena aktivitas minum
• Tetap minum meskipun tahu efek negatifnya
bagi diri sendiri dan relasi dengan orang
sekitar
• Melepas atau berhenti dari aktivitas yang
disukai atau penting hanya karena ingin
minum alkohol
• Mendapati diri terluka sebagai akibat dari
tidak sadarkan diri. Misalnya: mabuk lalu
terlibat perkelahian
• Memiliki masalah dengan ingatan, kesehatan
menurun, tetapi tetap minum minuman
beralkohol
• Memaksakan diri untuk minum untuk mendapatkan
sensasi senang yang diinginkan
• Memiliki gejala lepas obat (withdrawal symptoms)
saat tidak minum minuman beralkohol
 Seseorang dikatakan memiliki adiksi akut terhadap
alkohol apabila mempunyai setidaknya enam gejala
atau lebih.
 Bila mendapati diri memiliki 2 atau 3 gejala selama
1 tahun terakhir, kamu bisa menghubungi klinik
rehabilitasi untuk mendapat pertolongan.
Akibat ketergantungan terhadap alkohol antara lain:

• Keracunan
• Risiko terluka akibat kecelakaan lalu lintas, tenggelam, atau
terbakar
• Keguguran misalnya pada wanita hamil
• Risiko terjangkit penyakit menular seksual, HIV, dan
kehamilan yang tidak diinginkan
• Imunitas tubuh berkurang
• Penyakit jantung, serangan stroke, penyakit lever
• Kanker mulut, tenggorokan, payudara, usus, dan
kerongkongan
• Depresi atau memiliki rasa cemas berlebihan (anxiety
disorder)
4. Kokain
 Kokain adalah senyawa yang mudah membuat orang menjadi ketagihan.
Ciri-ciri orang yang punya adiksi terhadap kokain meliputi:

• Pupil mata melebar


• Kehilangan nafsu makan
• Terlalu percaya diri
• Terlalu senang
• Sering pilek dan/atau mengendus atau bau yang
tidak sedap
• Paranoid atau merasa dirinya tidak diperlakukan
dengan benar
• Depresi atau gangguan mental
• Mudah marah, emosi cepat berubah-ubah
• Memiliki masalah keuangan dan masalah dengan hukum
• Sering tidak kerja atau bolos kerja
• Di tepi lubang hidung sering terlihat bubuk putih

 Efek penggunaan kokain bagi tubuh meliputi:


• Pusing dan sulit tidur
• Kejang dan berkeringat
• Merasa bingung dan menggigil
• Mual
• Mengalami masalah di saluran penciuman, hidung berdarah
• Stroke dan serangan jantung
• menunjukkan perilaku kekerasan
5. Heroin
 Heroin berasal dari bunga yang bernama opium poppy yang umumnya
tumbuh di negara Mexico, Asia, dan Amerika Selatan

Bentuk heroin dapat berupa bubuk berwarna putih


atau cokelat dan dalam bentuk gumpalan lengket
berwarna hitam yang biasa disebut tar.
Pengguna heroin biasanya mengonsumsi heroin
dengan cara diisap seperti rokok, diisap melalui
hidung, atau disuntikkan
Cara pakai lewat injeksi adalah yang paling berbahaya,
karena berisiko mengalami overdosis dan terinfeksi
penyakit lain bila jarum suntik dipakai bergantian atau
tidak steril.
Sensasi yang didapat setelah menggunakan heroin adalah perasaan
senang dan tubuh terasa seolah berada di dalam mimpi.

Pengguna heroin umumnya punya komorbid dengan


penyakit kejiwaan seperti depresi, gangguan bipolar,
dan attention deficit and hyperactive disorder (ADHD).
 Efek heroin pada tumbuh, melansir laman Your
Room dari New South Wales Health adalah:
• Fungsi kerja otak terganggu, contohnya gangguan
memori dan kesulitan untuk belajar
• Infeksi pada kulit karena sering menyuntikkan
heroin di tempat yang sama
• Koma dan dapat meninggal karena overdosis
• Saluran darah tersumbat
• Risiko terjangkit tetanus, HIV, dan hepatitis
• Pneumonia
• Tempat-tempat yang menangani adiksi
terhadap obat-obatan dan alkohol
Beberapa contoh rumah sakit dan klinik yang melayani
rehabilitasi adiksi di antaranya:

• Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Jakarta


• Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang
• Yayasan Sekar Mawar, Bandung, dan masih
banyak lagi
• Untuk informasi lebih lengkapnya, baik rawat
jalan atau rawap inap, tempat rehabilitasi
narkoba di Indonesia di laman Badan
Narkotika Nasional RI (BNN).
PERILAKU SEKS
 Pengertian perilaku seks pranikah menurut
para ahli?
• Menurut Lutfie (dalam Amrillah dkk, 2006)
menambahkan bahwa perilaku seksual
pranikah adalah perilaku seksual yang
dilakukan tanpa melalui proses pernikahan
yang resmi menurut hukum maupun menurut
agama dan kepercayaan masing-masing
individu.
Macam – Macam Perilaku Seksual
• Bergaul dengan lawan atau sesama jenis.
• Berdandan untuk menarik perhatian.
• Menyalurkannya melalui mimpi basah.
• Berkhayal atau berfantasi tentang seksual.
• Mengobrol tentang seksual.
• Menonton film pornografi.
• Masturbasi atau Onani.
• Perilaku seksual berisiko adalah kegiatan seksual
yang akan meningkatkan peluang seseorang yang
melakukannya terkena atau menularkan penyakit
menular seksual atau menyebabkan kehamilan.
Perilaku seksual berisiko dapat berarti dua hal
yaitu perilaku itu sendiri atau deskripsi perilaku
dari pasangan.
 Apakah yang dimaksud dengan seksual?
Seks adalah perbedaan badani atau biologis
perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis
kelamin (Ing: sex )
Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat
luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural.

• Seksualitas dari dimensi biologis


Berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin,
termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan
memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan
dorongan seksual.

• Seksualitas dari dimensi psikologis


Berkaitannya dengan bagaimana menjalankan fungsi
sebagai makhluk seksual, identitas peran atau jenis, serta
bagaimana dinamika aspek-aspek psikologis (kognisi,
emosi, motivasi, perilaku) terhadap seksualitas itu sendiri
 Gambaran perilaku seksual pada remaja

Perilaku seksual pada remaja mengindikasikan kerawanan


terhadap kejadian penyakit kelamin jika kegiatan tersebut
berlanjut atau mengarah kepada yang lebih buruk bahkan
sampai menyebabkan HIV/AIDS

Kesimpulan: Perilaku seksual pada remaja menunjukan masih


banyak remaja yang yang melakukan perilaku seksual berisiko.
Diperlukan intervensi untuk memberikan pendidikan
kesehatan melalui KEI (Komunikasi,Imformasi dan
Edukasi)kepada siswa atau remaja sehingga diharapkan dapat
mengurangi perilaku seksual yang menyimpang atau yang
berkelanjutan yang memperburuk masa depan mereka
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai