Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, dunia Narkoba dan Free Sex dalam hal ini

HIV/AIDS sudah menjadi hal biasa dan perbincangan hangat yang tiada hentinya.
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya) yang
dulunya hanya digunakan sebagai obat penenang bagi pasien dengan gangguan saraf
kini telah merambah menjadi suatu obat komsumsi umum yang bersifat illegal,
Narkoba kini telah memiliki jaringan peredaran internasional yang sangat sulit untuk
diusut. Penyalahgunaan obat-otan ini banyak terjadi utamanya di kota-kota besar,
pengkomsumsi nobat-obatan ini sebagian besar berasal dari golongan remaja, bahkan
telah merambah ke anak kecil. Narkoba kini telah menjadi salah satu potensial yang
bisa merusak generasi muda Bangsa Indonesia.
Demikian pula yang terjadi pada kasus HIV/AIDS yang melanda generasi
muda saat ini, ini disebabkan karena telah adanya pergeseran nilai budaya hidup. Sex
bebas yang dulunya hanya ada pada Negara-negara Barat, secara pasti juga telah
menjadi salah satu budaya di Indonesia terutama dikota-kota besar. Adanya pergaulan
dan seks bebas(free sex) dikalangan remaja menjadikan HIV/AIDS berkembang
begitu cepat. Banyak remaja yang telah terjangkit HIV/AIDS. Disamping karena seks
bebas, pemakaian obat-obatan illegal (narkoba) juga menjadi pendorong berkembang
pesatnya HIV/AIDS dikalangan remaja dan orang muda. Ini sangat memperihatinkan
bagi nasib remaja-remaja penerus Bangsa Indonesia.
B.

Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk melengkapi tugas kelompok dari Dosen.
2. Untuk mengetahui perkembangan, dan bahaya penggunaan obat-obatan
ilegal (narkoba).

3. Untuk mengetahui apa itu HIV/AIDS,bahaya yang dapat ditimbulkan, dan


cara mencegah terjangkitnya.

BAB III
PEMBAHASAN
A.

NARKOBA

A.1. Defenisi Narkoba


Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi ) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkoba meliputi :
1. Narkotika
a). Tanaman
1). Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver
somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.
2) Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia,
Kolumbia).
3) Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.
2. Bukan tanaman
a). Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid
opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.
b). Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat
baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian
serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif).
Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.

3. Psikotropika
Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai
Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan
psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya
sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika,
karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral
atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika.
a. Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas
susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx).
b. Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh :
Amphetamine, MDMA, MDA.
c. Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh
Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine.
d. Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman
keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan.
4. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa
merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal
kematian. Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton, dll.
A.2. Penyalahgunaan dan Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk dicoba-coba,
ikut trend/gaya, lambing status social, ingin melupakan persoalan dll, maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengan kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut: 1) coba-coba; 2)senangsenang; 3) menggunakan pada saat atau keadaan tertentu; 4)penyalahgunaan; 5)
ketergantungan. Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran
yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang
4

akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan
ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada
jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun
social seseorang.

1. Dampak Fisik:
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya

Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian.
2. Dampak Psikis:
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3. Dampak Sosial:
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis
ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang
tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
A.3. Upaya Penanggulangan Narkoba
Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba
dan betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengkonsumsi Narkoba, maka
diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara
lain adalah :
1.Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di
sekolah maupun di masyarakat.
2. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran
keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia

menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari
keluarga yang berantakan (broken home).
3. Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya.
4. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan
Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh
masyarakat serta aparat penegak hukum.
A.4. Ciri Ciri Pengguna Narkoba
Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau
efek sebagai berikut :
1. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya :
a. muntah dan mual
b. sakit kepala
2. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya :
a. nafsu makan hilang
b. denyut jantung dan tekanan darah meningkat
3. Efek yang ditimbulkannya heroin bagi penggunanya :
a. reaksi panik
b. gelisah
4. Efek yang ditimbulkannya putau bagi penggunanya :
a.

emosi lepas kontrol

b.

gangguan pergerakan

5. Efek yang ditimbulkannya cannabis sativa bagi penggunanya :


a.

menyebabkan khayalan

b.

tingkah lakunya tidak terkontrol

c.

melawan kepada orang tua

d. mencemarkan nama baik keluarga

B.

HIV/AIDS
B.1. Defenisi HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Merupakan virus

penyebab AIDS yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. AIDS adalah singkatan
dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan dari
beberapa gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV sehingga orang yang telah terinfeksi HIV mudah diserang berbagai penyakit
yang bisa mengancam hidupnya. HIV menular melalui penggunaan jarum suntik
secara bergantian, jarum suntik bekas pakai, jarum suntik yang tidak steril,
melakukan hubungan seks, berganti ganti pasangan, atau proses penularan dari ibu
ke bayi melalui proses : hamil, melahirkan, dan menyusui. Setelah masuk dan
menginfeksi manusia selama 2 minggu sampai 6 bulan ( 3 bulan pada 95% kasus)
merupakan masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh sampai terbentuknya
antibody (penangkal penyakit) terhadap HIV atau disebut juga HIV Positif. Pada fase
ini HIV sudah dapat ditularkan kepada orang lain walaupun hasil tes masih negatif.
Fase ini disebut fase jendela. Setelah melalaui fase jendela. Selama 3 10 tahun
setelah terinfeksi HIV, Seseorang yang telah mengidap HIV Positif tidak akan
menampakkan gejala, tampak sehat, dan dapat beraktifitas seperti biasa. Baru setelah
1- 2 tahun kemudian mulai timbul infeksi opportunistik ( penyakit lain yang muncul
karena sistem kekebalan tubuh menurun). Obat ARV ( Anti RetroViral ) yang
diminum pada fase ini dapat menekan pertumbuhan HIV. Akan tetapi obat ini tidak
dapat menghilangkan HIV dari dalam tubuh.
B.2. Media Penularan dan Cara Mengetahui Status HIV/AIDS
HIV tidak menular melalui
1. Gigitan nyamuk atau serangga lain
2. Keringat, Sentuhan, Pelukan, ataupun Ciuman
3. Berenang bersama
4. Terpapar batuk atau bersin
5. Berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama
8

6. Memakai toilet bergantian


Status HIV hanya dapat diketahui melalui Konseling dan Testing HIV Sukarela

Testing HIV merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium

disertai konseling pre dan pasca testing HIV


Konseling dan Testing HIV Sukarela dilakukan dengan prinsip tanpa paksaan,

rahasia, tidak membeda-bedakan serta terjamin kualitasnya


Manfaat Konseling dan Testing HIV Sukarela :

- Mendapat informasi, pelayanan, dan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing


sedini mungkin.
- Dukungan untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman dari penularan HIV.
B.3. Pemberian Obat ARV (Anti Retro Viral)
Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan
HIV/AIDS, para penderiya HIV/AIDS hanya diberikan obat ARV (Anti Retro Viral)
yang hanya dapat menekan pertumbuhan jumlah HIV dan meningkatkan daya tahan
tubuh untuk memperpanjang usia hidup ODHA ( Orang dengan HIV dan AIDS).
Orang dengan HIV dan AIDS harus minum obat ARV secara rutin pada jam
tertentu setiap hari dan seumur hidup. Sejak tahun 2007 sudah terdapat 75 rumah
sakit rujukan bagi Odha di seluruh Indonesia yang menyediakan obat ARV.
B.4. Tanda-Tanda Klinis Penderita AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologi
Gejala minor :
1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis generalisata yang gatal
3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan
mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa
menggunakan kondom
2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4. Bayi yang ibunya positif HIV

10

BAB IV
KESIMPULAN
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi ) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkoba merupakan salah satu aspek yang bisa berdampak buruk pada generasi muda
para penerus bangsa Indonesia.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Merupakan virus
penyebab AIDS yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. AIDS adalah singkatan
dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan dari
beberapa gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV sehingga orang yang telah terinfeksi HIV mudah diserang berbagai penyakit
yang bisa mengancam hidupnya. HIV menular melalui penggunaan jarum suntik
secara bergantian, jarum suntik bekas pakai, jarum suntik yang tidak steril,
melakukan hubungan seks, berganti ganti pasangan, atau proses penularan dari ibu
ke bayi. HIV/AIDS sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya, Orang dengan
HIV dan AIDS hanya diberikan obat ARV (Anti Retro Viral) yang hanya dapat
menekan pertumbuhan jumlah HIV dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk
memperpanjang usia hidup.

11

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
...i
KATA PENGANTAR .... .ii
BAB I PENDAHULUAN .. 1
A. Latar Belakang.1
B Tujuan Penulisan .2
BAB II PEMBAHASAN .3
A.Narkoba...3
A.1 Definisi Narkoba..4
A. 2 Penyalahgunaan dan Dampak Penyalahgunaan Narkoba5
A.3 Upayah Penanggulangan Narkoba7
A.4 Ciri Ciri Pengguna Nakoba .10
B. HIV AIDS
B.1 Definisi Hiv Aids
B. 2 Media Penularan dan Cara Mengetahui Status HIV/AIDS
B.3 Pemberian Obat ARV (Anti Retro Viral)
B.4 Tanda-Tanda Klinis Penderita Aids

12

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan
dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan
sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan
tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang
infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV
AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya
menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular
melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya
terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu
ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum
suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai
macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T
CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4 + secara
langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan
tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4 + hingga jumlahnya
menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel
akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan
berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan

13

akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4 + di dalam
darah serta adanya infeksi tertentu.

14

MAKALAH
NARKOBA DAN HIV/AIDS

DI SUSUN OLEH :
ALYHA PRATIWI
AKADEMI KEBIDANAN KAMANRE

15

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke Hadirat ALLAH Yang Maha Kuasa,
karena kasih dan anugrahnya kepada saya, makalah konsep
kebidanan ini selesai dengan baik.
Makalah yang berjudul NARKOBA DAN HIV/AIDS
bertujuan untuk menyajikan pengetahuan kepada saya
sendiri dan pembaca sekalian.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini
terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam berbagai hal
baik dari uraian, penjelasan, dan bahasa maupun dari segi
isi dari setiap BAB. Untuk itu masukan yang bersifat
penyempurnaan makalah ini dari berbagai pihak tetap saya
harapkan.
Pada kesempatan kali ini, saya menyampaikan terima
kasih kepada orang tua saya dan seluruh teman-teman yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Selamat membaca,,,,,,,,,,,,,,,

Palopo, 24 februari 2015

16

Anda mungkin juga menyukai