Anda di halaman 1dari 14

HIV ATAU AIDS

DAN
NARKOBA

Disusun Oleh :

TP 2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari berbagai sumber yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan informasi.

    Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
menjadi lebih baik lagi, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pangkalankerinci, 17 Maret 2020

Penyusun

ii | H I V / A I D S d a n N a r k o b a
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Tujuan...............................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Pengertian narkoba............................................................................................3

2.2 Penyebaran........................................................................................................4

2.3 Efek narkoba.....................................................................................................4

2.4 Jenis narkoba.....................................................................................................5

2.5 Faktor penyalahgunaan narkoba........................................................................6

2.6 Pengertian HIV/AIDS.......................................................................................7

2.7 Penyebab HIV/AIDS.........................................................................................7

2.8 Gejala dan Bahaya Penularan............................................................................9

2.9 Pencegahan HIV/AIDS......................................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................10

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................10

3.2 Saran..................................................................................................................10

iii | H I V / A I D S d a n N a r k o b a
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang lebih baik yang
mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat sekitar. Banyak kita lihat di media
massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja
yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,keluarga dan
masyarakat sekitar.
Namun banyak generasi muda kita yang terperosok ke lembah hitam di dalam menemukan
dan mencari jati diri mereka, kemana, untuk apa dan bagaimana dia menjalani hidup ini.
Penanaman akidah yang lemah, pemahaman agama yang kurang mendalam, lemahnya
bimbingan orang tua, lingkungan yang tidak kondusif dan maraknya hiburan hidonisme yang
jauh dari nilai-nilai kebenaran merupakan beberapa penyebabnya.

Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia
kejahatan internasional. Terjalin hubungan antara pengedar/bandar dan korban. Korban sulit
melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran gelap, karena
meningkatnya kebutuhan narkoba.

Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang atau kini umumnya berusia 15-24 tahun.
Kebanyakan mereka masih aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau
perguruan tinggi ataupun, ada pula yang masih duduk di bangku di sekolah dasar. Bahkan diusia
tersebut banyak remaja yang mengikuti pergaulan bebas. Mereka beranggapan hal tersebut suatu
hal yang lumrah, padahal obat – obatan dan pergaulan bebas adalah sumber penyakit contonya
adalah HIV/AIDS.

1.2 Tujuan
Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulannya
yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri,keluarga,dan
masyarakat sekitar. Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari
itu perlu kiranya remaja membentengi diri denan iman yang kuat.

1|HIV/AIDS dan Narkoba


1.3 Rumusan Masalah

1. Apa itu narkoba?

2. Apa saja jenis-jenis narkoba?

3. Apa dampak dari narkoba?

4. Apa itu HIV/AIDS?

5. Apa penyebab HIV/AIDS?

BAB II
PEMBAHASAN

2|HIV/AIDS dan Narkoba


2.1 Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Napza adalah singkatan dari
Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Nikotik secara etimologi berasal dari
bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat seseorang tak
sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke obat yang
membuat penggunanya kecanduan.

Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22, tahun 1997 narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Seiring
berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai penyembuh namun justru
menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja
dampaknya tak terlalu berarti. Namun perubahan jaman dan mobilitas kehidupan membuat
narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini
narkoba mulai tenar digaungkan sebagai dewa dunia, penghilang rasa sakit.

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau fermentasi tanpa distilasi, baik
dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau
tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara
pengenceran minuman yang mengandung etanol.

Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :

 Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain.


 Golongan Kanabis : ganja, hashish.
 Golongan Koka : kokain, crack.

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika
atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-shabu, LSD,
obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat psikotropika yang sering
disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :

3|HIV/AIDS dan Narkoba


 Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol).
 Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.
 Kanabinoida : Ganja, hashish.
 Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
 Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.
 Stimulan lain, termasuk kafein, ekstasi, dan sabu - sabu.
 Halusinogenika, LSD, mushroom, mescalin.
 Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan lem.
Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu, alkohol
dan obat tidur. Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem, nikotin,
kafein).

2.2  Penyebaran

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-
anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling
efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

2.3 Efek Narkoba

Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu
dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang
sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD.

Stimulation, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan
otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga
untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira
untuk sementara waktu.

Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tidak sadarkan diri, contohnya putaw.

4|HIV/AIDS dan Narkoba


Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena
zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin , putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan
rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

Psilocin, sebuah obat halusinogen yang diperoleh dari jamur (Psilocybe mexicana). Efek yang
timbul seperti dilatasi pupil, kegelisahan atau gejolak, euforia, terbuka dan mata tertutup visual
(menengah umum pada dosis tinggi), sinestesia (mis. pendengaran melihat warna dan suara),
meningkat suhu tubuh, sakit kepala, berkeringat dan menggigil, dan mual.

sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus parah
gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat mencakup anoreksia, hiperaktif,
pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, sakit kepala, takikardia, Bradycardia,
tachypnea, hipertensi, hipotensi, hipertermia, diaphoresis, diare, sembelit, penglihatan kabur,
pusing, berkedut, insomnia, kesemutan, jantung berdebar , aritmia, jerawat, pucat, kejang-kejang,
serangan jantung, stroke, dan kematian dapat terjadi.

2.4 Jenis – Jenis Narkoba

a. Heroin

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)


dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan. Heroin atau
diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

b. Ganja

Ganja (Cannabis sativa syn atau Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada binjinya, tetrahidrokarbinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euphoria (rasa senang
yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga
didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara
kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara
menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

5|HIV/AIDS dan Narkoba


c. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh tersebut berupa
pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-
khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

2.5  Faktor Penyalahgunaan Narkoba

1. Lingkungan sosial

 Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu
ingin mencobanya. Misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman
keras atau bahan berbahaya lainnya.
 Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin
juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat dari broken
home.
 Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang
berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk
membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

2. Kepribadian

 Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di


lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk
menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan
seperti lebih aktif dan berani
 Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala
aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu dengan
menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya mental
seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan yang akhirnya
menjurus kearah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya.

2.6 Pengertian HIV/AIDS

6|HIV/AIDS dan Narkoba


AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh
adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia seesudah system
kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus ). Akibat kehilangan
kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena bebrbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit,
dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita
keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV
adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan
menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selam
periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan
periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan
gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun dan menghancurkannya. Hal
tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri.
Dalam prose itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.

Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini
AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di
seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa
AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada
tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling
mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3
juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.
Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan
antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV,
namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.

2.7 Penyebab HIV/AIDS

Kasus HIV/AIDS merupakan suatu masalah sosial yang termasuk dalam klasifikasi masalah
sosial modern kontemporer, karena masalah sosial tersebut baru-baru muncul pada masyarakat
sekarang dan pada umumnya terjadi di masyarakat industri. Maraknya masalah sosial ini
mewabah di masyarakat disebabkan oleh:

1.      Maraknya praktek seks bebas dikalangan masyarakat (pelacuran,

2.      Maraknya penyalahgunaan narkoba ( penularan virus HIV melalui jarum suntik)

Penyebab maraknya kasus HIV/AIDS juga berkaitan dengan bagaiamana cara penularan 

virus tersebut yaitu :

7|HIV/AIDS dan Narkoba


1.      Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS
Hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral dengan penderita HIV tanpa perlindungan
bisa menularkan HIV. Selama hubungan seksual berlangsung, air mani, cairan vagina, dan
darah dapat mengenai selaput lender vagina, penis, dubur, atau mulut sehingga HIV yang
terdapat dalam cairan tersebut masuk ke aliran darah (PELKESI, 1995). Selama
berhubungan juga bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina, dubur, dan mulut yang bisa
menjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan seksual (Syaiful, 2000).
2.      Ibu pada bayinya
Penularan HIV dari ibu pada saat kehamilan (in utero). Berdasarkan laporan CDC
Amerika, prevalensi HIV dari ibu ke bayi adalah 0,01% sampai 0,7%. Bila ibu baru
terinfeksi HIV dan belum ada gejala AIDS, kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20%
sampai 35%, sedangkan kalau gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinannya
mencapai 50% (PELKESI, 1995). Penularan juga terjadi selama proses persalinan melalui
transfuse fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa bayi dengan darah
atau sekresi maternal saat melahirkan (Lily V, 2004).
3.      Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS
Sangat cepat menularkan HIV karena virus langsung masuk ke pembuluh darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
4.      Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
Alat pemeriksaan kandungan seperti speculum,tenakulum, dan alat-alat lain yang
darah,cairan vagina atau air mani yang terinfeksi HIV,dan langsung di gunakan untuk
orang lain yang tidak terinfeksi bisa menularkan HIV.
5.      Alat-alat untuk menoleh kulit
Alat tajam dan runcing seperti jarum,pisau,silet,menyunat seseorang, membuat
tato,memotong rambut,dan sebagainya bisa menularkan HIV sebab alat tersebut mungkin
di pakai tampa disterilkan terlebih dahulu.
6.      Menggunakan jarum suntik secara bergantian
Jarum suntik yang di gunakan di fasilitas kesehatan,maupun yang di gunakan oleh parah
pengguna narkoba (injecting drug user-IDU) sangat berpotensi menularkan HIV. Selain
jarum suntik, pada para pemakai IDU secara bersama-sama juga mengguna tempat
penyampur, pengaduk,dan gelas pengoplos obat,sehingga berpotensi tinggi untuk
menularkan.
HIV tidak menular melalui peralatan makan,pakaian,handuk,sapu tangan,toilet yang di pakai
secara bersama-sama,berpelukan di pipi,berjabat tangan,hidup serumah dengan penderita
HIV/AIDS, gigitan nyamuk,dan hubungan social yang lain.

2.8 Gejala dan Bahaya Penularan

8|HIV/AIDS dan Narkoba


1.  Tahap awal infeksi HIV, gejalanya mirip dengan influenza (demam, rasa lemah, lesu, sendi
pembesaran kelenjar). Gejala ini biasanya hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa
minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya.

2.  Tahap tanpa gejala, meskipun ia tidak menunjukkan gejala, tetapi pada tes darah
ditemukan antibodi HIV dan disebut HIV+. Masa ini dapat berlangsung bertahun-tahun (5-
7 tahun).

3.  Tahap ARC (AIDS related complex), muncul gejala-gejala AIDS. ARC adalah istilah bila
didapati dua atau lebih gejala yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih, yaitu demam
disertai keringat malam, penurunan berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang
mengganggu aktifitas sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare (mencret)
berkala atau terus-menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang jelas, batuk dan sesak
napas lebih dari satu bulan, kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan, sakit
tenggorokan dan pendarahan yang tak jelas sebabnya.

4.  Tahap AIDS, muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC, jamur, dan lain-lain) karena
kekebalan tubuh telah demikian rusak, yang disebut infeksi oportunistik. Disamping itu,
dapat terjadi kanker kulit dan kanker kelenjar getah bening.

5.  Tahap gangguan otak (susunan saraf pusat), pada tahap ini dapat mengakibatkan kematian
sel otak dan gangguan mental. Gangguan mental yang terjadi berupa demensia (gangguan
daya ingat), penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan saraf. 

2.9 Pencegahan HIV/AIDS

Upaya pencegahan yang dapat di lakukan adalah :


1. Pencegahan penularan melalui jalur non seksual :
    a)   Transfusi darah cara ini dapat dicegah dengan mengadakan pemeriksaan donor  
          darah sehingga darah yang bebas HIV saja yang ditransfusikan.
    b)   Penularan AIDS melalui jarum suntik oleh dokter paramedis dapat dicegah dengan
          upaya sterilisasi yang baku atau menggunakan jarum suntik sekali pakai.
2. Pencegahan penularan melalui jalur seksual
Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pendidikan/penyuluhan yang intensif yang ditujukan
pada perubahan cara hidup dan perilaku seksual, serta bahayanya AIDS pada usia remaja
sampai usia tua. Dan yang utama adalah dengan memperdalam agama.

BAB III

9|HIV/AIDS dan Narkoba


PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu di awali dari remaja itu
sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya mulai dari orang
tua dan teman-teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat membimbing remaja untuk
menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang tua ,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik
dapat membedakan mana hal-hal yang baik dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-batasan
tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai aturan.pergaulan yang baik senantiasa
memberi motivasi untuk remaja untuk meraih cita-citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal
yang tidak berguna bagi mereka,walaupun begitu mereka pun tetap bermain demi merefresing otak
dan pikiran mereka tetapi dengan hal-hal yang wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau
menonton bioskop.Karena Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan selalu mengingat
tanggung jawab mereka seperti tanggung jawab sebagai anak dan murid disekolah.

3.2 Saran

Pergaulan yang sehat terdapat pada lingkungan dimana kita berteman dengan orang-orang yang
baik, yang mengarah kepada positif. Untuk pendapatkan pergaulan yang sehat hendaklah memilih
dalam berteman. Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batas-batasan tertentu, sehingga
kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Diharapkan setelah penulis
menyusun makalah ini masyarakat sadar akan bahayanya mengkonsumsi narkoba dan menyalah
gunakan narkoba.

Daftar Pustaka

10 | H I V / A I D S d a n N a r k o b a
https://www.alodokter.com

https://id.m.wikipedia.org

https://www.liputan6.com

https://bnn.go.id

https://portalmadura.com

11 | H I V / A I D S d a n N a r k o b a

Anda mungkin juga menyukai