KESEHATAN DI INDONESIA
BY Warnet Online ON 7:14 PM Add Comment
SISTEM DAN PELAYANAN
KESEHATAN DI INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun secara sederhana,
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Kewarganegaraan yang mungkin dapat
Makalah ini dapat penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
menbangun demi sempurnanya penelian ini. Penulis juga mengharap makalah ini dapat
penulis
===============================================================
MOTTO
1. Pendidikan itu adalah perhiasan diwaktu senang dan tempatberlindung di waktu susah.
thaha_cool@yahoo.co.id
2. Pengalaman yang pahit membuat seseorang berhati-hati dan tau bahwa manusianya pasti ada
hikmahnya. www.fisikawan.freezoka.com
3. Suatu jalan tidak akan menanjak terus, pasti ada turunnya, begitu pula adegan kehidupan.
www.fisikawan.freezoka.com
www.fisikawan.freezoka.com
5. Orang yang bisa memegang perasaan orang lain adalah manusia yang berwibawa.
thaha_cool@yahoo.co.id
===============================================================
==
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….
MOTTO ………………………………..............................................
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah……….………………………………..
C. Tujuan…..………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
=======================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan dan papan. Dengan
berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami etika Kesehatan merupakan bagian
penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia, disamping sandang, pangan dan papan. Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan
dewasa ini, memahami etika kesehatan merupakan tuntunan yang dipandang semakin perlu,
karena etika kesehatan membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi,
khususnya yang berkaitan dengan pasien. Oleh karena itu tatanan kesehatan secara normatif
Konsep dasar hukum kesehatan mempunyai ciri istimewa yaitu beraspek: (1) Hak Azasi
Manusia (HAM), (2) Kesepakatan internasional, (3) Legal baik pada level nasional maupun
internasional, (4) Iptek yang termasuk tenaga kesehatan professional. Komponen hukum
kesehatan tumbuh dari keterpaduan hukum administrasi, hukum pidana, hukum perdata dan
hukum internasional. Dalil yang berkembang dalam hukum kesehatan dan pelayanan kesehatan
dapat mencakup legalisasi dalam moral dan moralisasi dalam hukum sebagai suatu dalil yang
harus mulai dikembangkan dalam pelayanan kesehatan. Secara normatif menurut Undang-
Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan kemitraan kepada pihak masyarakat. 2.
Semata-mata tidak mencari keuntungan. Dua batasan nilai norma hukum tersebut perlu ditaati
agar tidak mengakibatkan reaksi masyarakat dan tumbuh konflik dengan gugatan/tuntutan
hukum. (http://sumberpencarianartikel.com/aspek-hukum-dalam-pelayanan-kesehatan/#)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Khusus
D. Tujuan Umum
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi siswa,
pekerjaanna.
2. Diharapkan kaum remaja dapat menyikapi diri terhadap kemajuan sistem kesehatan sebagai
===============================================================
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Kesehatan di Indonesia
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara
dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material. Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang mengatur,
membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk kelompok aneka organisasi yang
memberikan input pada pelayanan kesehatan, utamanya sumber daya manusia, sumber daya fisik
(fasilitas dan alat), serta pengetahuan/teknologi (WHO SEARO, 2000). Organisasi ini termasuk
universitas dan lembaga pendidikan lain, pusat penelitian, perusahaan kontruksi, serta
serangkaian organisasi yang memproduksi teknologi spesifik seperti produk farmasi, alat dan
suku cadang.
WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana mempunyai
maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan. Mengingat maksud tersebut di
atas, maka termasuk dalam hal ini tidak saja pelayanan kesehatan formal, tapi juga non formal,
seperti halnya pengobatan tradisional. Selain aktivitas kesehatan masyarakat tradisional seperti
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, peningkatan keamanan lingkungan dan jalan raya
Sistem kesehatan paling tidak mempunyai 4 fungsi pokok yaitu: Pelayanan kesehatan,
bawah ini digambarkan bagaimana keterkaitan antara fungsi-fungsi tersebut dan juga
(http://kebijakankesehatanindonesia.net/?q=node/481)
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit, dokter
praktek swasta dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin kritis menyoroti pelayanan
kesehatan dan profesional tenaga kesehatan. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang
baik dari pihak rumah sakit, disisi lain pemerintah belum dapat memberikan pelayanan
swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga kesehatan yang trampil dan fasilitas
rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga
meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan dewasa ini. Salah satu penilaian dari
pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari pencatatan rekam medis atau rekam kesehatan. Dari
pencatatan rekam medis dapat mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada
pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan, pendidikan, penelitian dan
akriditasi rumah sakit. Yang harus dicatat dalam rekam medis mencakup hal-hal seperti di bawah
ini; 1. Identitas Penderita dan formulir persetujuan atau perizinan. 2. Riwayat Penyakit. 3.
Laporan pemeriksaan Fisik. 4. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan dokter
yang berwenang. 5. Catatan Pengamatan atau observasi. 6. Laporan tindakan dan penemuan. 7.
Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu; 1. Informasi yang mengandung
nilai kerahasiaan, yaitu merupakan catatan mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan,
pengamatan mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada kewajiban simpan rahasia
kedokteran. 2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang harus diingat
bahwa berkas catatan medik asli tetap harus disimpan di rumah sakit dan tidak boleh diserahkan
pada pasien, pengacara atau siapapun. Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti penting
bagi rumah sakit apabila kelak timbul suatu perkara, karena memuat catatan penting tentang apa
yang telah dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan selama jangka waktu tertentu
untuk dokumentasi pasien. Untuk suatu rumah sakit rekam medis adalah penting dalam
mortalitas, morbiditas dan perawatan penderita yang lebih sempurna. Pengisian rekam medis
serta penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh dokter yang merawat pasien tersebut,
catatan itu harus ditulis dengan cermat, singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis yang
baik diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usaha yang bersifat koordinatif antara berbagai
(http://sumberpencarianartikel.com/)
Hukum kesehatan merupakan suatu bidang spesialisasi ilmu hukum yang relatif masih
baru di Indonesia. Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan aturan yang secara
langsung berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan kesehatan yang terancam atau kesehatan
yang rusak. Hukum kesehatan mencakup penerapan hukum perdata dan hukum pidana yang
berkaitan dengan hubungan hukum dalam pelayanan kesehatan. Subyek-subyek hukum dalam
a. Tenaga kesehatan sarjana yaitu: dokter, dokter gigi, apoteker dan sarjana lain di bidang
kesehatan.
b. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah; (1). bidang farmasi (2). bidang
Dalam melakukan tugasnya dokter dan tenaga kesehatan harus mematuhi segala aspek
hukum dalam kesehatan. Kesalahan dalam melaksanakan profesi kedokteran merupakan masalah
penting, karena membawa akibat yang berat, terutama akan merusak kepercayaan masyarakat
terhadap profesi kesehatan. Suatu kesalahan dalam melakukan profesi dapat disebabkan karena
Kekurangan; (1) pengetahuan (2) pengalaman (3) pengertian. Ketiga faktor tersebut
menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan atau penilaian. Contoh: kejadian tindakan
malpraktek Malpraktek adalah suatu tindaka praktek yang buruk, dengan kata lain adalah
kelalaian dokter dalam melaksanakan profesinya, apabila hal tersebut diadukan kepada pihak
yang berwajib, maka akan diproses secara hukum dan pihak pengadilan yang akan membuktikan
apakah tuduhan tersebut benar atau salah. Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kelalaian
dalam menjalankan profesi ialah; 1. Meningkatkan kemampuan profesi para dokter untuk
mengikuti kemajuan ilmu kedokteran atau menyegarkan kembali ilmunya, sehingga dapat
Dalam program ini perlu diingatkan tentang kode etik dan kemampuan melakukan
konseling dengan baik. 2. Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini akan mendorong
dokter untuk senantiasa bersikap hati-hati. Dengan berusaha berperilaku etis, sehingga semakin
jauh dari tindakan melanggar hukum. 3. Penyusunan protokol pelayanan kesehatan, misalnya
petunjuk tentang “informed consent”. Protokol ini dapat dijadikan pegangan bilamana dokter
dituduh telah melakukan kelalaian. Selama dokter bertindak sesuai dengan protokol tersebut, dia
dapat terlindung dari tuduhan malpraktek.. Beberapa contoh malpraktek di bidang hukum
pidana:
1. Menipu Pasien
8. Tidak memberikan pertolongan pada orang yang berada dalam keadaan bahaya maut
10. Euthanasia
Masyarakat menjadi lebih kritis terhadap pelayanan jasa-jasa yang mereka terima, termasuk
pelayanan dokter, perawat, bidan, apoteker, dan lain-lain. Dengan meningkatnya kesadaran
hukum ini, tidak jarang masyarakat mencampurbaurkan antara etika dan hukum. Hal ini
disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui perbedaan dari keduanya yang sama-sama
(http://sumberpencarianartikel.com/)
Nasional.
2. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
(http://eprints.undip.ac.id/6253/1/Kebijakan_Kesehatan)
====================================================================
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kaidah hukum diperlukan dalam mengatur hubungan antar manusia, sehingga tidak
mengherankan jika dewasa ini aspek hukum juga terkait dengan bidang kesehatan.
2. Dalam melaksanakan profesi seorang dokter harus mentaati etik kedokteran supaya terhindar
dari jeratan hukum kedokteran yang merupakan bagian dari hukum kesehatan.
3. Dewasa ini malpraktek masih sering terjadi, meskipun peraturan-peraturan yang mengatur
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
(http://sumberpencarianartikel.com/aspek-hukum-dalam-pelayanan-kesehatan/#)
(http://kebijakankesehatanindonesia.net/?q=node/481)
(http://sumberpencarianartikel.com/)
(http://eprints.undip.ac.id/6253/1/Kebijakan_Kesehatan)