Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESEHATAN MENTAL ( MENTAL HEALTH)

DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN OLEH :

Raynhad Diva Saputra (2022.49.020)

PROGRAM STUDI AGAMA AKPER DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkatkarunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berjudul
“Kesehatan Mental (mental Health )”.

 Karya ilmiah ini adalah salah satu tugas Bahasa Indonesia.Adapun tujuan dari
penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan tentang materi yang disajikan.Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
proses pembuatan karya ilmiah ini.Khususnya kepada ibu?bapak ……….. yang telah
memberi pengarahan dan dorongan dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih memiliki banyak


kekurangan, maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca
yang budiman.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini, dapat memberikan


sedikit pemahaman tentang Mental Health atau kesehatan mental, agar memberi
dampak positif serta bermanfaat bagi banyak pihak .

Kediri,November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR
ISI................................................................................................................................

BAB
1............................................................................................................................................

PENDAHULUAN.......................................................................................................................
.

1.1 Latar
Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................

BAB
II...........................................................................................................................................

PEMBAHASAN.........................................................................................................................
.

2.1 Pengertian Kesahatan Mental


.................................................................................

2.2 Ciri ciri Kesehatan Mental


………………..............................................................

2.3 Jenis Jensi Kesehatan Mental


................................................................................
2.4 Hubungan antara Agama dan Kesehatan Mental
................................................

2.5 Perpektif agama,social dan psikologi


.....................................................................

BAB III........................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan
...............................................................................................................

3.2 Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap individu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dituntut untuk bekerja
dan berusaha agar keinginan dari dirinya dapat terpenuhi. Untuk memenuhi
kebutuhannya tersebut manusia memerlukan jasmani yang sehat. Karena apabila
jasmani atau tubuh terganggu maka semua aktivitas individu tersebut pun terganggu.
Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah suatu keadaan berupa
kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh bukan semata-mata hanya terbebas
dari penyakit dan keadaan lemah tertentu. Apabila mental dan jasmani individu
tersebut sehat tentunya akan sedikit kemungkinan terjadinya gangguan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Jika mental individu tersebut sehat maka individu
tersebut dapa terhindar dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, sehingga ia
dapat menyesuaikan diri dan dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang
dimiliki. Dengan keadaan mental yang sehat maka individu tersebut dapat bekembang
secara optimal.
Kesehatan fisik maupun kesehatan mental sama sama penting untuk
diperhatikan.Tiadanya perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan mental
dimasyarakat akan menjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara keseluruhan.
Hanya saja karena faktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan secara fisik lebih di
kedepan kan dibandingkan kesehatan mental.
Kesehatan mental seseorang diengaruhi oleh dua factor yaitu factor internal dan
eksternal yang termasuk factor internal antara lain kepribadian kondisi
fisik,perkembangan dan kematangan kondisi psikologi, keberagaman, sikap,
menghadapi problem hidup. Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain:
keadaan ekonomi,budaya, dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga,
masyarakat, maupaun lingkungan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Kesehatan Mental ?
2. Bagaimana ciri ciri Kesehatan Mental ?
3. Apa saja jenis jenis Gangguan Kesehatan Mental ?
4. Bagaimana hubungan antara agama dan Kesehatan mental ?
5. Jelaskan Kesehatan Mental dalam perspektif agama.sosial dan psikologi?

1.3 Tujuan Masalah


1. Dapat mengetahui apa itu Kesehatan Mental lebih dalam
2. Dapat mengetahui apa saja ciri ciri Kesehatan Mental
3. Dapat mengetahui apa aja jenis jenis Gangguan Kesehatan Mental\
4. Dapat mengetahui hubungan antara agama dan Kesehatan mental .
5. Dapat mengetahui apa itu Kesehatan Mental dalam perspektif agama,sosial dan
psikologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Mental


Kesehatan mental alih bahasa dari Mental Hygiene atau mental Health
adalah keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek psikologis dan dimiliki oleh
seorang untuk dikembangkan secara optimal agar individu mampu melakukan
kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan-tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku
secara individual, kelompok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat baik
secara mental maupun secara sosial. Sikap hidup individu yang sehat dan normal
adalah sikap yang sesuai dengan norma dan pola hidup kelompok masyarakat,
sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan. Definisi-definisi
yang diajukan  para ahli diwarnai oleh keahlian masing-masing. Menurut World
Health Organization dalam Winkel  (1991) disebutkan : Sehat adalah suatu keadaan
berupa kesejahteraan fisik,mental dan social secara penuh dan bukan semata-mata
berupa absensinya penyakit atau keadaan lemah tertentu.
Definisi ini memberikan gambaran yang luas dalam keadaan
sehat,mencangkup berbagai aspek sehingga diharapkan dapat mewujudkan
kesejahteraan hidup. dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada
semaksimal mungkin dan membawa kebahagiaan bersama serta mencapai
keharmonisan jiwa dalam hidup .
Adapun beberapa pengertian Kesehatan Mental menurut para ahli yaitu :
1. Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” bahwa : “Kesehatan
mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan
tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat
dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan)”.
2. Menurut paham ilmu kedokteran : kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan individu tersebut.
3. Zakiah Darodjat:terhindarnya seseorang dari gejala-gejala ganggun dan penyakit
jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang
ada semaksimal mungkin dan membawa kebahagiaan bersama serta mencapai
keharmonisan jiwa dalam hidup
4. Maslow : manusia sehat adalah manusia yang mampu mengaktualisasikan dirinya
dan mencapai kebahagiaan

2.2 Ciri – ciri Kesehatan Mental


Ciri – ciri Kesehatan Mental di kelompokkan kedalam sembilan kategori ,
yaitu :
1. Memiliki sikap ( attitude ) yang positif terhadap dirinya sendiri
2. Aktualisasi diri(kebutuhan naluri manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang
dia bisa)
3. Mampu mengadakan integrasi dan fungsi-fungsi psikis yang ada
4. Mampu berotonom terhadap diri sendiri(mandiri)
5. Memiliki perspesi yang obyektif terhadap realitas yang ada
6. Mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri
7. Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas termasuk melihat realitas
sebagaimana adanya
8. Tidak menyangkal hal-hal buruk yang terjadi dimasa lalu nya dan masa kini
9. Memiliki penguasaan terhadap situasi termausk mempunyai control diri didalam
mengasihi orang lain , di dalam pekerjaan termausk dalam bersahabat dengan
oranglain.
2.3 Jenis – Jenis Gangguan Kesehatan Mental
Jenis penyakit mental yang paling umum adalah gangguan kecemasan,
gangguan mood, dan gangguan skizofrenia. Berikut jenis-jenis gangguan kesehatan
mental yaitu :
1. Gangguan Kecemasan : Gangguan kecemasan adalah jenis penyakit mental yang
paling umum. Orang yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki ketakutan atau
kecemasan parah, yang terkait dengan objek atau situasi tertentu. Kebanyakan
orang dengan gangguan kecemasan akan berusaha menghindari paparan terhadap
apa pun yang memicu kecemasan mereka .
 Contoh-contoh gangguan kecemasan meliputi:
- Gangguan panik. Penderita biasanya mengalami teror melumpuhkan yang
tiba-tiba atau perasaan akan segera terjadi bencana.
- Fobia. Ada banyak jenis fobia, antara lain fobia sederhana di mana
penderita biasanya mengalami ketakutan yang tidak proporsional terhadap
objek dan fobia sosial yang menyebabkan penderita takut menjadi subyek
penilaian orang lain.
- Lalu ada juga agoraphobia dimana penderita ketakutan atas tempat dan
situasi yang dapat menyebabkan kepanikan, tidak berdaya, atau malu.
Obsesif-kompulsif (OCD). Penderita memiliki obsesi dan dorongan.
Dengan kata lain, pikiran yang terus-menerus stres (obsesi), dan dorongan
kuat untuk melakukan tindakan berulang, seperti mencuci tangan (paksaan).
- Post-traumatic stress disorder (PTSD). Hal ini dapat terjadi setelah
seseorang mengalami peristiwa traumatis, sesuatu yang mengerikan atau
menakutkan yang mereka alami atau saksikan. Penderita mungkin merasa
takut atau merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas apa yang
terjadi.
2. Gangguan mood Gangguan ini juga dikenal sebagai gangguan afektif atau
gangguan depresi. Pasien dengan kondisi ini memiliki perubahan suasana hati yang
signifikan, umumnya melibatkan mania (kegembiraan) atau depresi.
 Contoh-contoh gangguan mood meliputi:
- Depresi berat. Penderita biasanya tidak lagi tertarik dan tidak menikmati
aktivitas dan acara yang sebelumnya mereka sukai. Ada periode kesedihan
yang ekstrem atau berkepanjangan.
- Bipolar. Gangguan ini sebelumnya dikenal sebagai penyakit manik-depresi,
atau depresi manik. Penderita biasanya beralih dari episode euforia (mania)
ke depresi (putus asa).
- Depresi persisten. Gangguan ini sebelumnya dikenal sebagai distrofiia dan
merupakan depresi kronis ringan (jangka panjang). Penderita biasanya
memiliki gejala yang mirip dengan depresi berat tetapi pada tingkat yang
lebih rendah.
3. Gangguan skizofrenia Gangguan ini adalah kondisi yang sangat kompleks.
Skizofrenia biasanya dimulai antara usia 15 dan 25 tahun. Individu memiliki
pikiran yang tampak terpecah-pecah juga kesulitan memproses informasi.
Skizofrenia memiliki gejala negatif dan positif. Gejala positif termasuk delusi,
gangguan pikiran, dan halusinasi. Gejala negatif termasuk penarikan diri,
kurangnya motivasi, dan suasana hati yang datar atau tidak pantas.
2.4 Hubungan Agama dan Kesehatan Mental
 Manusia dan Agama
      Psikologi agama merupakan salah satu bukti adanya perhatian khusus para
ahli pskologi terhadap peran agama dalam kehidupan dan kejiwaan manusia.
Pendapat yang paling ekstrem pun tentang hal itu masih menunjukkan batapa
agama sudah dinilai sebagai bagian dari kehidupan pribadi manusia yang erat
kaitannya dengan gejala-gejala psikologis.
Secara psikologis, agama adalah ilusi manusia. Manusia lari kepada agama
karena rasa ketidak berdayaan menghadapi bencana. Dengan demikian, segala
bentuk perilaku keagamaan merupakan perilaku manusia yang timbul dari
dorongan agar dirinya terhindar dari bahaya dan dapat memberikan rasa aman.
Untuk keperluan itu manusia menciptakan Tuhan dalam pemikirannya .
Kegiatan keagamaan menjadi faktor penguat sebagai prilaku yang
meredakan ketegangan. Lembaga-lembaga termasuk lembaga keagamaan,
bertugas menjaga dan mempertahankan perilaku atau kebiasaan masyarakat.
Manusia menanggapi tuntutan yang terkandung dalam lembaga itu dan ikut
melestarikan lewat cara mengikuti aturan-aturan yang telah baku.
       Perilaku keagamaan menurut pandangan Behaviorisme erat kaitannya dengan
prinsip reinforcement (reward and punishment). Manusia berperilaku agama
karena didorong oleh rangsangan hukuman dan hadiah. (pahala). Manusia
hanyalah sebuah robot yang bergerak secara mekanis menurut pemberian
hukuman dan hadiah.
 Agama dan Kesehatan Mental
Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktor tertentu baik yang
disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing . Orang yang
sehat mentalnya ialah orang yang dalam ruhani atau dalam hatinya selalu merasa
tenang, aman dan tenteram. Menurut H.C. Witherington, permasalahan kesehatan
mental menyangkut pengetahuan serta prinsip-prinsip yang terdapat dalam
lapangan psikologi, kedokteran, psikiatri, biologi, sosiologi, dan agama .
Beberapa temuan dibidang kedokteran dijumpai sejumlah kasus yang
membuktikan adanya hubungan jiwa (psyche) dan badan (soma). Orang yang
merasa takut, langsung kehilangan nafsu makan, atau buang-buang air. Atau dalam
keadaan kesal dan jengkel, perut seseorang terasa menjadi kembung. Dibidang
kedokteran dikenal beberapa macam pengobatan antaralain dengan menggunakan
bahan-bahan kimia tablet, cairan suntik atau obat minum), electro-therapia (sorot
sinar, getaran, arus listrik), (pijat), dan lainnya. Selain itu juga dikenal pengobatan
tradisional seperti tusuk jarum (accupunctuur), mandi uap, hingga ke cara
pengobatan perdukunan. 
Sejumlah kasus menunjukkan adanya hubungan antara keyakinan dengan
kesehatan jiwa atau mental tampaknya sudah disadari para ilmuan beberapa abad
yang lalu. Misalnya, pernyataan “Carel Gustay Jung” diantara pasien saya setengah
baya, tidak seorang pun yang penyebab penyakit kejiwaannya tidak
dilatarbelakangi oleh aspek agama”.
      Barangkali hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan
hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada sikap
penyerahan diri seseorang terhadap kekuasaan Tuhan. Sikap pasrah yang serupa itu
diduga akan  sikap optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan positif,
seperti rasa bahagia, rasa sengang, puas, sukses, merasa dicintai, atau rasa aman.
Dengan kata lain, kondisi yang demikian menjadi manusia pada kondisi kodratinya,
sesuai dengan fitrah kejadiannya, sehat jasmani dan rohani.
2.5 Kesehatan Mental dalam Perspektif Agama,Sosial dan Psikologi
a. Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam
Kesehatan mental terdiri dari dua kata yang dialih bahaskan dari istilah
mental hegiane, yaitu suatu disiplin ilmu yang membahas kesehatan mental atau
kesehatan jiwa , yangdalam bahasa arab disebut al sihhah al-nafsiyah .Focus
utama yang menjadi perhatian objek.sebagaimana yang dikatakan daradjat
sebagai pakar materi kesehatan mental adalah manusia, khususnya yang
berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan jiwa /mental manusia , sedangkan
objek formal nya berkenaan dengan personal,bagaimana mengusahakan secara
sistematis dan berencana agar kesehatan mentalmanusia dapat diperihara dari
berbagai gejala ganguan jiwa dan penyakit jiwaahli yangmengatakan,
bagaimana mengupayakan agar mental/jiwa yang sehat benar-benar
dapatterwujud, dalam pengertian terhindar dari berbagai gejala gangguan jiwa
(neuroses)dan terhindar dari penyakit-penyakit jiwa(psychoses),yang
merupakan objek utama pembahasan kesehatan mental.

b. Kesehatan Mental dalam Perspektif Sosial


Semakin meningkatnya pesatnya urbani sasi di kota kota besar,
pembangunan disegala bidang industriali sasi dan mekanisasi. Hingga
menyebabkan masyarakat jadi makin kompeleks, maka tak heran jika di kota-kota
besar muncul banyk masalah sosial yang menjadi penyebab utama bagi macam-
macam penyakit mental.Karakteristik pribadi yang sehat mentalnya secara sosial
diantaranya :
1. Memiliki perasaan simpati dan rasa kasih sayang terhadap orang lain, serta
senaguntuk memberikan pertolongan.
2. Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat,peuh cinta kasih dan
persahabatan
Bersifat toleransi dan menerima tampa memandang kelas sosial, tingkat
penddikan, politik, agama, suku, ras,atau warna kulit
c. Kesehatan Mental secara Perspektif Psikologi
Basis pisikologi dari apnormalitas mental atau ketidak sehatan mental
adalah ketidak mampuan individu menghadapi realita, yang membuahkan
banyak konflik mental pada dirinya. Biasanya penderita yang tidak sehat
mentalnya adalah individu yang tidak mampu atau sengaja tidak mau memikul
tanggung jawab kedewasaan .misalnya disebabkanoleh tekanan ekonomis yang
amat berat ,dikecewakan dalam cintanya,katidak samaan fisikdan oleh
pengalaman pengalam yang sangat tidak menyenangkan lainnya,sehingga orang
menjadi takut ,lalu mencoba mengingkari atau menolak tanggung jawab sendiri 
.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia terhindar dari gejala
penyakit jiwa dan memanfatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan
fungsi jiwa dalam dirinya. Golongan yang kurang sehat mentalnya. Golongan yang
kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya
abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu
dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya .
Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya
    Keharmonisan antara fungsi jiwa dan tindakan dapat dicapai antara lain
dengan  menjalankan ajaran agama dan berusaha menerapkan norma-norma sosial,
hukum, dan moral. Dengan demikian akan tercipta ketenangan batin yang
menyebabkan timbulnya kebahagiaan di dalam dirinya. Definisi ini menunjukkan
bahwa fungsi-fungsi jiwa seperti fikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan,
harus saling menunjang dan bekerja sama sehingga menciptakan keharmonisan
hidup, yang menjauhkan orang dari sifat ragu- ragu dan bimbang, serta terhindar dari
rasa gelisah dan konflik batin.

3.2 Saran
Setiap satuan pendidikan seharusnya memberdayakan program-program
pengembangandiri, bimbingan konseling, dan sejenisnya sebagai media yang
sangat efektif disekolah untukpembinaan potensi peserta didik sesuai minat-bakat
dan berfungsi efektif bagi pencegahandini sekaligus tindakan terhadap
penyimpanan, gangguan/ sakit mental yang dialami pesertadidik. Pendidikan
budaya dan karakter seharusnya diintegrasikan dalam seluruh prosespembelanjaan
dikelas dan lingkungan sekolah secara konsisten untuk menjamin kesehatanmental
siswa

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37410773/MAKALAH_KESEHATAN_MENTAL_docx

https://muhdhoifellysugandi.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo_14.html

Yusuf, Syamsu,Mental dalam kajian psikologi dan agama,( Bandung:Bani Quraisyi,2004).

Daradjat, Zakiah,kesehatan mental,cet. 23 (jakarta:toko gunung agung, 1996)

https://www.scribd.com/embeds/518275160/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
Kartono,K., 1989. Hygine Mental dan Kesehatan Mental dalam islam. Bandung:Mandar
Maju.

Langgulang.,H., 1896. Teori-teori Kesahatan Mental. Jakarta:Radar Jaya Offset


https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/10/210500265/mengenal-jenis-dan-gangguan-
kesehatan-mental-?page=all#page2

https://axa.co.id/-/apa-itu-kesehatan-mental-dan-jenis-jenisnya

Anda mungkin juga menyukai