Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

OLEH : SATRIO NURANDHANI

DOSEN PEMBIMBING : IMAM MAWARDI, S.pdi., M.pd.

UNIVERSITAS BOJONEGORO

FAKULTAS TEKNIK SIPIL 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Tuhan Yang Maha Esa dimana berkat segala kenikmatan dan
karunianya penulis mampu menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU.”
Ini tepat paada waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini aadalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pancasila Sebagai Nilai Pengembangan Ilmu yang nantinya diharapkan mampu
menjadi pembelajaran bagi psenulis maupun pembaca.

Saya mengucap terimkasih kepada Bapak IMAM MAWARDI, S.pdi., M.pd.


selaku dosen pembimbing mata kuliah, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang yang saya tekuni.

Saya juga mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesmpurnaan makalah ini

Bojonegoro, 03 Maret 2020

Satrio Nurandhani

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu ............................ 6


B. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ............................ 7
C. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................... 8
D. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................... 8
E. Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 11

A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia
tidak terlepas dari dasar Negara yaitu Pancasila. Pancasila adalah dasar filsafat negara
Republik Indonesia yang secara resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia
tahun II No.7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Bangsa Indonesia telah
menemukan jati dirinya, yang didalamnya tersimpul cirri khas, sifat, dan karakter bangsa
yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam
suatu rumusan yang sederhana namun mendalam.

Berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak


dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar inilah maka sangat penting bagi
para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaji,
memahami, dan mengembangkan berdasarkan pendekatan ilmiah, yang pada gilirannya
akan memiliki suatu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-
nilai yang dimilikinya sendiri. Intelektual kampus yaitu mahasiswa yang selalu berupaya
untuk mendapat ilmu yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa
Indonesia.

Tidak hanya mendapatkan ilmu, namun seorang mahasiswa juga harus berusaha
untuk dapat mengembangkan ilmu tersebut. Banyak sekali sudut pandang atau pedoman
yang dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu, tetapi sebagai mahasiswa dan warga
negara Republik Indonesia diharapkan mampu mengembangkan ilmu serta memahami,
menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya
secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai
dasarnya sehingga sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

4
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?
2. Apakah definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
3. Bagaimana penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
4. Apakah pengaruh dari nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
5. Apakah manfaat dari nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
2. Untuk mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
3. Untuk mengetahui penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
4. Untuk mengetahui pengaruh nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
5. Untuk mengetahui manfaat nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan
martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas
rohani manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak.
Akal merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan intelektualitas, rasa
dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral (etika). Atas dasar kreativitas
akalnya manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah kekayaan alam
yang sediakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan essensial dari Iptek
adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada hakikatnya tidak bebas
nilai namun terikat oleh nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah memberikan dasar nilai-
nilai bagi pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek
sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan kemanusiaan
yang adil dan beradab. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang
sistematis haruslah menjadi sistem etika pengembangan Iptek.1

Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:2

1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan


pengembangan iptek dan menetapkan tujuannya.
2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai
mental kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan normatif
secara kategoris harus terkandung dalam ajaran filsafat. Kualitas dan identitas
nilai mental dan kepribadian manusia senantiasa berhubungan dengan nilai
filsafat dan atau agama.
Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerohanian dari sistem keilmuan dan
pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian manusia dalam implementasi

1
H.A.W. Widjaja, “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila”, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002) h. 1
2
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, (Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, 2013) h. 111-112

6
iptek merupakan kriteria yang signifikan suatu keilmuan. Keilmuan harus berorientasi
praktis untu kepentingan bangsa. Selain itu, kebenaran yag dianut epistomologis
Pancasila prinsip kebenaran eksistensial dalam rangka mewujudkan harmoni maksimal
yang sesuai taraf-taraf fisiokismis, biotik, psikis, dan human dalam rangka acuan norma
ontologis transedental. Dengan pendekatan pencerdasan kehidupan bangsa,
epsitomologis Pancasila bersifat terbuka terhadap berbagai aliran filsafat dunia.3

B. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan yang Maha
Esa sekaligus individu dan makhluk sosial, pada hakikatnya sebagai makhluk homo
sapiens makhluk yang berakal di samping berasa dan berkehendak. Sebagai makhluk
yang berakal, manusia memiliki kemampuan intelektual yang mampu menghasilkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah unsur-unsur yang
pokok dalam kebudayaan manusia, dalam dunia ilmu pengetahuan terdapat dua
pandangan yang berbeda yaitu (1) pendapat yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
itu bebas nilai, artinya tidak ada sangkut pautnya dengan moral, dengan etika, dengan
kemanusiaan, dengan ketuhanan. (2) pendapat kedua menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan pada hakikatnya untuk kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai moral, nilai kemanusiaan, nilaireligious. Bagi
Pancasila ilmu pengetahuan itu berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan, dan beradilan.

Maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilandasi


moral, etika serta nilai-nilai religious. Dengan perkataan lain ilmu pengetahuan harus
dilandasi etika ilmiah dan yang paling penting dalam etika ilmiah adalah menyangkut
hidup mati orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Hal-hal
yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut:4

2. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi


3. Kemungkinan penyalahgunaannya
4. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku

Kaelan, “Pendidikan Pancasila” (Yogyakarta: Paradigma, 2003) h. 87


3
4
Surajiyo. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara. 2010.),
h.

7
5. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya
6. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya
C. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK)
Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan
internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Iptek diarahkan
demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pengembangan Iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme. Kebesaran
bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia.

Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk


seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa
nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan
dan kesatuan bangsa dapat berwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat
terjalin.

Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar


pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media sosial
seperti facebook atau twitter yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia untuk
membantu warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan seperti adanya Laskar
Sedekah yang menyalurkan sedekah masyarakat kepada yang berhak untuk menerima.
Selain itu, orang-orang yang sudah bersedekah dapat mengetahui bentuk kegiatan Laskar
Sedekahmelalui akun media sosial yang mengunggah foto-foto penerima sedekah.
Manfaat lainnya dari penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yakni dapat membuat masyarakat Indonesia lebih
tanggap, contohnya jika terjadi bencana alam di suatu daerah seperti kabut asap maka
informasi-informasi lebih cepat meluas dan menyebar. Sehingga fungsi dari nilai
persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah
mempermudah mempersatukan masyarakat Indonesia dalam segala urusan.

D. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

8
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya
setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek. Selain itu,
dalam pengembangan Iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai
kebebasan oang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang
maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyarawatan perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama bagi semua
warga untuk dapat mengembangkan IPTEK dan mengenyam hasilnya sesuai kemampuan
dan keperluan masing-masing, sehingga tidak adanya monopoli IPTEK.5

Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi (Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia untuk
menghasilkan suatu karya cipta dalam bidang apapun untuk kesejahteraan warga negara
Indonesia. Seorang penemu muda Ricky Elson contohnya. Beliau dan rekan-rekannya
berhasil menciptakan mobil listrik Indonesia pertama yaitu Tuxuci kemudian dikaji ulang
hingga pada tahun 2013 telah muncul mobil bertenaga listrik Selo. Pada saat ini Ricky
Elson pemuda Indonesia berusia 33 tahun tengah mengembangkan becak listrik dan
pembangkit listrik tenaga angin di daerah sumba yang menjadi pembangkit listrik tenaga
angin terbaik di dunia.

Dengan selalu berupaya demi kebangkitan Indonesia dan nilai Kerakyatan


sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), tangan-tangan
ahli anak Indonesia menciptakan ide-ide kreatif yang menghasilkan intelektual properti.

E. Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi (IPTEK)
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan
pengembangan Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam hubungannya
dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain,
manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam

5
Iriyanto Widisueno. IPTEK dan Strategi Pengembangannya. (Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro, 2009)

9
lingkungannya. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, IPTEK didasarkan
pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.6

Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi
Cilosari dari teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa.
Diharapkan dalam perkembangan swasembada pangan ini nantinya akan
mensejahterakan rakyat Indonesia dan memberikan rasa keadilan setelah ditingkatkannya
jumlah produksi sehingga pada perjalanannya rakyat dari berbagai golongan dapat
menikmati beras berkualitas dengan harga yang terjangkau.7

6
Dedy Hidayat. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Bidang Kehidupan. (Yogyakarta: Penerbit
Buku Baik, 2001), h.
7
Gunawan Setiardja. Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Bangsa. (Jakarta :Mondial Nusa
Grafika, 2001), h.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem
pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi
bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,
bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Filsafat
Pancasila merupakan landasar dalam proses berfikir dan berpengetahuan.

Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima sila yang berasal dari pemikiran
hasil akulturasi budaya nusantara. Sila-sila dalam Pancasila memliki keterkaitan atau
berhubungan dan saling melandasi. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan
landasan utama dari kempat sila lainnya. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai sistem
yang saling terkait tak terpisahkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tak bisa terlepas dari dunia luar.
Ilmu pengetahuan di Indonesia pada dasarnya telah berlangsung sebelum era bangsa
eropa masuk ke nusantara hingga pada masa pasca kemerdekaan. Perkembangan iptek
adalah lewat kelembagaan pendidikan, hal ini didasarkan pada semangat
‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Para
ilmuwan dan cendikiawan harus memiliki semangat mengembangkan dan menciptakan
iptek yang ditujukan bagi kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Dedy. 2001. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Bidang Kehidupan. Yogyakarta:
Penerbit Buku Baik

Kaelan, 2003. “Pendidikan Pancasila” Yogyakarta: Paradigma,

Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, 2013. Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan,

Setiardja, Gunawan. 2001.Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Bangsa. Jakarta : Mondial Nusa
Grafika

Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi


Aksara.

Widisueno, Iriyanto.2009. IPTEKS dan Strategi Pengembangannya. Fakultas Ilmu Budaya


Universitas Diponegoro

Widjaja, H.A.W., 2002. “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila”, Jakarta: PT.


Raja Grafindo Persada,

12

Anda mungkin juga menyukai