Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

PROMOSI KESEHATAN

ASIRUDDIN
213010053

UNIVERSITAS PATRIA ARTHA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

ASSAlAmuALAIkum wr.wb

Puji dAn syukur kAmi pAnjAtkAn ke hAdirAt ALLAh SWT ATAs

limpAhAn RAhMAt dA n HidAyAh-NyA sehinggA kAmi dA pA t


menyelesAikAn MAkALAh yAng berjudul strAtegi Promosi kesehATAn.

MAkALAh ini secArA gAris bESAr berisi inforMAsi tenTAng pengerti An


strAtegi promosi kesehAtAn., promosi kesehAtAn menurut WHO,
promosi kesehAtAn menurut Tatanan

DALAm penyusunAn MAkALAh ini kAmi telAh berupAyA


optimAl, wAlAupun MAsih ditemukAn bAnyAk kendALA dALAm
penyusunAnnyA. Oleh kArenA, itu kAmi berhArAp MAsukAn dA n
SArAn yAng konstruktif untuk perbAikAn serTA
penyempurnAAn .

Akhir kATA, semogA MAkALAh ini berMAnfAAt bAgi kITA


semuA khususnyA bAgi tenAgA penyuluh kesehATAn

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
BAB II. TINJAUAN TEORI
A. Promosi Kesehatan pada Tatanan Keluarga
B. Promosi Kesehatan pada Tatanan Sekolah
C. Promosi Kesehatan pada Tatanan Tempat Kerja
D. Promosi Kesehatan pada Tatanan Tempat Umum
E. Promosi Kesehatan pada Tatanan Pelayanan Kesehatan
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Aktivitas promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah


yang ada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat petugas promosi
kesehatan yang ditempatkan di setiap puskesmas sebagai lembaga pelayanan
kesehatan yang berinteraksi langsung dengan tingkatan masyarakat.

Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye


gerakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena
petugas promosi kesehatan merupakan sosok yang berinteraksi langsung di
tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan sebagai bagian dari
institusi puskesmas.

Program atau gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah


merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Beberapa gerakan seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat dapat menjadi sebuah sebuah gerakan yang sukses
dengan dukungan promosi kesehatan. 

2. Tujuan

Tujuan promosi kesehatan yang utama adalah memberikan informasi yang


pada tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai program
atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah. Direktorat Promosi
Kesehatan menjadi bagian yang secara khusus membawahi segala
aktivitas promkes atau promosi kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Promosi Kesehatan pada Tatanan Keluarga


a. Devinisi
PHBS di Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk menyadarkan
keluarga dan masing masing anggota keuarga agar memilki kemaunan dan
kemampuan dalam mempraktikkan PHBS.Sehingga keluarga dan seluruh
anggota keluarga dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah
resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Rumah tangga atau
keluarga yang sehat dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan PHBS
dan menciptakan dukungan lingkungan yang sehat.

Rumah tangga atau keluarga yang sehat merupakan aset utama pembangunan
yang perlu dipelihara terus menerus, ditingkakan dan dilindungi kesehatannya.
Sehingga perlu dilakukan upaya upaya untuk meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga atau anggota keluarga untuk
melaksanakan PHBS, dan ikut berperan aktif dalam gerakan PHBS di
masyarakat.
b. Latar Belakang PHBS di Tatanan Rumah Tangga
Bahwa rumah tangga atau keluarga sehat merupakan aset atau modal utama
pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkakan dan dilindungi
kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena
gangguan berbagai penyakit. Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi
dan non infeksi dapat dicegah dengan PHBS.

PHBS itu jumlahnya bisa banyak sekali, bisa ratusan; misalnya tentang Gizi:
makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi
Garam Beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A; dst. Namun
setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan;
untuk manfaat yang tidak ternilai; baik bagi rumah tangga itu sendiri,
lingkungan, dan bahkan nasional.
c. Manfaat PHBS di Tatanan Rumah Tangga
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Anggota keluarga giat bekerja.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
d. Rumah Tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
Rumah Tangga, yaitu :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi bayi ASI Eksklusif.
3. Menimbang balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
9. Melakukan Aktivitas Fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.

PHBS Tatanan Rumah Tangga harus dapat diketahui, dimengerti dan


dipraktekkan oleh keluarga, anggota keluarga, serta lingkungan dimana setiap
keluarga tinggal. Dalam kondisi ini peran anggota keluarga, masyarakat, tokoh
masyarakat, pemerintah daerah sangat berpengaruh termasuk dalam tersedianya
fasilitas serta adanya kebijakan yang mendukung.

2. Promosi Kesehatan Pada Tatanan Sekolah


a. Arti Promosi Kesehatan Sekolah
Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan
sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sekolah melalui 3 kegiatan utama :
a) penciptaan lingkungan sekolah yang sehat,
b) pemeliharaan dan pelayanan di sekolah,
c) upaya pendidikan yang berkesinambungan.

Ketiga kegiatan tersebut dikenal dengan istilah TRIAS UKS.Sebagai suatu


institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam
upaya promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19
tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu cukup lama.
Jumlah usia 7-12 berjumlah 25.409.200 jiwa dan sebanyak 25.267.914 anak
(99.4%) aktif dalam proses belajar. Untuk kelompok umur 13-15 thn berjumlah
12.070.200 jiwa dan sebanyak 10.438.667 anak (86,5%) aktif dalam sekolah
(sumber: Depdiknas,2007). Dari segi populasi, promosi kesehatan di sekolah dapat
menjangkau 2 jenis populasi, yaitu populasi anak sekolah dan masyarakat
umum/keluarga. Apabila promosi kesehatan ditujukan pada usia sampai dengan 12
tahun saja, yang berjumlah sekitar 25 juta, maka mereka akan mampu
menyebarluaskan informasi kesehatan kepada hamper 100 juta populasi masyarakat
umum yang terpajan promosi kesehatan.
Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang
anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan
termasuk kesehatan. Promosi kesehatan di sekolah membantu meningkatkan
kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga
proses belajar mengajar berlangsung lebih produktif.
Dalam promosi kesehatan sekolah, keluarga anak sekolah dapat dipandang
sebagai 2 aspek yaitu
a) sebagai pendukung keberhasilan program promosi kesehatan di sekolah
(support side)
b) sebagai pihak yang juga memperoleh manfaat atas berlangsungnya promosi
kesehatan di sekolah itu sendiri (impact side)
Pada segi pendukung keberhasilan, promosi kesehatan di sekolah seringkali
akan lebih berhasil jika mendapat dukungan yang memadai dari keluarga si murid.
Hal terkait dengan intensitas hubungan antara anak dan keluarga, dimana sebagian
besar waktu berinteraksi dengan keluaraga lebih banyak. Pada segi pihak yang turut
memperoleh manfaat, peran orang tua yang memadai, hangat, membantu serta
berpartisipasi aktif akan lebih menjamin keberhasilan program promosi kesehatan.
Sebagai contoh bila di sekolah dilakukan kampanya perilaku Cuci Tangan Pakai
Sabun kemudian dirumah orang tua juga menyediakan fasilitas CTPS, maka
perilaku anak akan lebih lestari (sustainable). Bentuk dukungan orang tua ini
meyakinkan bahwa tindakan cuci tangan pakai sabun merupakan tindakan yang
benar, baik di sekolah maupun di rumah.
3. Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja
a. Pengertian
Upaya promosi kesehatan yang dilaksanakan di tempat kerja, selain bisa
mengatasi,memelihara, meningkatkan serta melindungi kesehatannya sendiri.
Dengan menerapkan promosi kesehatan di tempat kerja hal ini akan bisa
meningkatkan produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat
Menerapkan promosi kesehatan di tempat kerja bisa memberikan dampak
positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat. Secara garis besar, promosi
kesehatan di tempat kerja adalah harus bisa memberikan perlindungan individu,baik
didalam ataupun diluar lingkungan tempat kerja untuk menciptakan proses
kesehatan yang berkelanjutan.
b. Tujuan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja
a) Mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja
b) Bisa menurunkan angka absensi tenaga kerja
c) Mengurangi angka penyakit baik dalam lingkungan kerja atau diluar
lingkungan kerja
d) Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Sebagai sebuah program promosi kesehatan di tempat kerja dengan target
orang dewasa; beberapa poin seperti manfaat konsumsi ikan yang dapat mencegah
penuaan dini dan melemahnya ingatan serta menjaga kesehatan penglihatan dapat
diutamakan. Kini ada berbagai jenis media promosi kesehatan yang dimanfaatkan
untuk menyebar informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang
meningkatkan kualitas kesehatan.
4. Promosi kesehatan di Tempat-tempat Umum
a. Devinisi
Penularan penyakit dapat terjadi di tempat-tempat umum karena
kurangtersedianya air bersih dan jamban, kurang baiknya pengelolaan sampah
dan air limbah, kepadatan vektor berupa lalt dan nyamuk, kurangnya ventilasi
dan pencahayaan, kebisingan dan lain-lain. Tempat-tempat umum yang tidak
sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, yang selanjutnya dapat
menurunkan kualitas sumber daya manusia. Penyakit yang banyak terjadi di
tempat-tempat umum antara lain: diare, demam berdarah, keputihan, infeksi
saluran pernafasan akut serta penyakit-penyakit lain akibat terpapar asap rokok,
seperti: penyakit paru-paru, jantung dan kanker. Terjadinya penyakit-penyakit
tersebut disebabkan lingkungan yang buruk dan perilaku hidup yang tidak sehat
seperti tidak menggunakan air bersih, membuang sampah sembarangan,
membiarkan air tergenang, dan kebiasaan merokok di tempat umum. Untuk
mencegah resiko terjadinya berbagai penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit setiap individu, kelompok, dan masyarakat tempat-tempat umum
diharapkan dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Penerapan PHBS di tempat-tempat umum dapat diwujudkan melalui
tersedianya sumber air bersih, jamban, tempat pembuangan sampah, adanya
larangan untuk tidak merokok, serta anjuran untuk menutup makanan dan
minuman yang terhidang (untuk penjaga makanan). Adapun yang dimaksud
dengan tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana
perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.
b. Sasaran PHBS di tempat-tempat umum:
1) Masyarakat pengunjung/pembeli
2) Pedagang
3) Petugas kebersihan, keamanan pasar
4) Konsumen
5) Pemelihara/pengelola tempat ibadah
c. Manfaat PHBS di tempat-tempat umum
1. Bagi masyarakat:
 Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit –
 Masyarkat mampu mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.

2. Bagi tempat umum:


 Lingkungan disekitar tempat-tempat umum menjadi lebih bersih, indah
dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.
 Meningkatkan pendapatan di tempat-tempat umum sebagai akibat dari
meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.
5. Promosi Kesehatan di institusi Pelayanan Kesehatan
1. Devinisi
PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kebijakan pembangunan kesehatan
ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi
lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma
sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial
Perilaku hidup sehat meliputi perilaku proaktif untuk: (a) memelihara dan
meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga teratur dan hidup sehat; (b)
menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit; (c) usaha
untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan penyakit; (d)
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit dan sehat, sehingga berpotensi menjadi sumber
penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung.
Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di fasilitas pelayanan
kesehatan kepada penderita lain atau petugas di fasilitas pelayanan kesehatan ini
disebut dengan infeksi rumah sakit. Infeksi rumah sakit dapat terjadi karena
kurangnya kebersihan fasilitas pelayanan kesehatan atau kurang higienis atau
tenaga kesehatan yang melakukan prosedur medis tertentu kurang terampil.
Penularan penyakit juga dapat terjadi karena tidak memadainya fasilitas sanitasi
seperti ketersediaan air bersih, jamban dan pengelolaan limbah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2004 ternyata infeksi
rumah sakit merupakan salah satu penyumbang penyakit tertinggi. Persentase
tingkat risiko terjangkitnya infeksi rumah sakit di Rumah Sakit Umum
mencapai 93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya 6,6%, 1,6-80,8 % di
antaranya merupakan penyakit saluran pencernaan.
PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau
dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas
pelayanan kesehatan, yaitu, (1) mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand
wash), (2) penggunaan air bersih, (3) penggunaan jamban sehat, (4) membuang
sampah pada tempatnya, (5) larangan merokok, (6) tidak meludah sembarangan,
(7) pemberantasan jentik nyamuk.
2. Tujuan
Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan: membudayakan perilaku
hidup bersih dan sehat, mencegah terjadinya penularan penyakit, menciptakan
lingkungan yang sehat. Adapun sasaran PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan:
pasien, keluarga pasien, pengunjung, petugas kesehatan, karyawan.
3. Manfaat PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan, sebagai berikut:
Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung: memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman dan sehat, terhindar dari penularan penyakit, mempercepat proses
penyembuhan penyakit, dan peningkatan derajat kesehatan pasien.
Bagi fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit: mencegah terjadinya
penularan penyakit, meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik
sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan
kesehatan bagi masyarakat.Program PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan
dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil
keputusan dan peran aktif semua stake holder.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulam

Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi


kesehatan secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan
pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara
global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy), Dukungan
Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat
(Empowerment). Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi
baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu Kebijakan
Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy), Lingkungan yang
mendukung (Supportive Environment), Reorientasi Pelayanan
Kesehatan (Reorient Health Service), Keterampilan Individu
(Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat (Community Action).
Dalam pemilihan srategi promosi kesehatan agar masyarakat lebih
mudah untuk mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Pemilihan srategi promosi kesehatan yaitu diantaranya
Ceramah, Media Massa, Instruksi individual, Simulasi,Modifikasi
Perilaku dan Pengembangan Masyarakat. Dalam pemilihan srategi
promosi kesehatanpun ada aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar
srategi promosi kesehatan program-programnya semakin berkembang
dan tidak salah sasaran.
2. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita
sebagai penyuluh kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi
kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan promosi
kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan
kita sebagai penyuluh kesehatan dapat menjadi bagian dari pembangunan
kesehatan.
Daftar Pustaka

http://prasko17.blogspot.com/2015/03/strategi-promosi-kesehatan.html....

Strategi Promosi Kesehatan


https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama1/kul4-strategi-promosi- kesehatan.....
Bahan Kuliah Strategi Promosi by Candra Purnama,M.Kes Apt

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/promosi-kesehatan-dalam-
kesehatan.html......Promosi Kesehatan dalam kesehatan asyarakat

Anda mungkin juga menyukai